Anda di halaman 1dari 45

Desain dan Aplikasi Teori

Keperawatan Watson pada Asuhan


Keperawatan Ny.Y, Ny.S, dan

By.Agustin Diastutin-Kenny Marinda-Yulvi Hardoni


PENDAHULUAN
• Peningkatan mutu pelayanan keperawatan didukung
oleh pengembangan teori-teori keperawatan, salah
satunya adalah teori Caring menurut Jean Watson
• Penelitian di Turki yang bertujuan untuk mengevaluasi
pengaruh asuhan keperawatan berdasarkan Teori
Manusia Watson Merawat kegelisahan, depresi,
keputusasaan dan keterikatan prenatal pada wanita
hamil setelah kehilangan kehamilan memberikan hasil
bahwa asuhan keperawatan berdasarkan Watson's
Theory of Human Care memiliki efek positif pada
kesehatan mental wanita hamil dengan riwayat
kehilangan kehamilan tersebut. ( Pinar Tektas, Olcay
Cam, 2017)
TUJUAN

Menegetahui Teori Jean Watson

Mendesain Teori Watson pada Askep Ibu Hamil


yg mempunyai riwayat keguguran atau
kematian anak

Mengaplikasikan Teori Watson pada Askep Ibu


Hamil yg mempunyai riwayat keguguran atau
kematian anak
TINJAUAN TEORITIS
• Teori Jean Watson dalam “Human Science
and Human Care”.

• Fokus utama dalam keperawatan adalah pada


faktor care/ perhatian yang asalnya dari
humanistic perspective dan dikombinasikan
dengan dasar ilmu pengetahuan
Paradigma Keperawatan Menurut
Jean Watson
a. Keperawatan
• Keperawatan adalah penerapan art dan human science
melalui transaksi transpersonal caring untuk
membantu manusia mencapai keharmonisan pikiran,
jiwa dan raga yang menimbulkan selfknowlegde, self-
control, self-care, dan selfhealing.
b. Klien
• Klien adalah individu atau kelompok yang mengalami
ketidakharmonisan pikiran, jiwa dan raga, yang
membutuhkan bantuan terhadap pengambilan
keputusan tentang kondisi sehat-sakitnya untuk
meningkatkan harmonisasi, self-control, pilihan dan
selfdetermination.
c. Kesehatan
• Kesehatan adalah kesatuan dan keharmonisan
didalam pikiran, jiwa dan raga antara diri
dengan orang lain dan antara diri dengan
lingkungan.
d. Lingkungan
• Lingkungan adalah dimana interaksi
transpersonal caring
10 Faktor Carative dalam Caring
1. Menerapkan perilaku yang penuh kasih
sayang dan kebaikan dan ketenangan dalam
konteks kesadaran terhadap caring.
2. Hadir dengan sepenuhnya, dan mewujudkan
dan mempertahankan system keperacayaan
yang dalam dan dunia kehidupan subjektif
dari dirinya dan orang dirawat.
3. Memberikan perhatian terhadap praktek
spiritual dan transpersonal diri orang lain,
melebihi ego dirinya.
4. Mengembangkan dan mempertahakan suatu
hubungan caring yang sebenarnya, yang
saling bantu dan saling percaya.
5. Hadir untuk menampung dan mendukung
ekspresi perasaan positif dan negative.
sebagai suatu hubungan dengan semangat
yang dalam dari diri sendiri dan orang yang
dirawat.
6. Menggunakan diri sendiri dan semua cara yang
diketahui secara kreatif sebagai bagian dari
proses caring, untuk terlibat dalam penerapan
caring-healing yang artistik.
7. Terlibat dalam pengalaman belajar mengajar
yang sebenarnya yang mengakui keutuhan diri
orang lain dan berusaha untuk memahami sudut
pandang orang lain.
8. Menciptakan lingkungan healing pada seluruh
tingkatan, baik fisik maupun non fisik,
lingkungan yang kompleks dari energi dan
kesadaran, yang memiliki keholistikan,
keindahan, kenyamanan,martabat, dan
kedamaian.
9. Membantu terpenuhinya kebutuhan dasar,
dengan kesadaran caring yang penuh,
memberikan “human care essentials”, yang
memunculkan penyesuaian jiwa, raga dan
pikiran, keholistikan, dankesatuan diri dalam
seluruh aspek care; dengan melibatkan jiwa
dan keberadaan secara spiritual.
10.Menelaah dan menghargai misteri spritual,
dan dimensi eksistensial dari kehidupan dan
kematian seseorang, “soulcare” bagi diri
sendiri dan orang yang dirawat.
PROSES KEPERAWATAN MENURUT WATSON
1. PENGKAJIAN
• Lower order needs (biophysical needs) yaitu
kebutuhan untuk tetap hidup meliputi kebutuhan
nutrisi, cairan, eliminasi, daan oksigenisasi.
• Lower order needs (psychophysical needs) yaitu
kebutuhan untuk berfungsi, meliputi kebutuhan
aktifitas, aman, nyaman, seksualitas.
• Higher order needs (psychosocial needs), yaitu
kebutuhan integritas yang meliputi kebutuhan akan
penghargaan dan beraffiliasi.
• Higher order needs (intrapersonal & interpersonal
needs), yaitu kebutuhan untuk aktualisasi diri.
2. Perencanaan
• Menggunakan pendekatan konseptual sebagai
design untuk memecahkan masalah yang
mengacu pada asuhan keperawatan
3. Implementasi
• Merupakan tindakan langsung dari rencana yang
telah dibuat.
3. Evaluasi
• Merupakan metoda dan proses untuk
menganalisa data, juga untuk meneliti efek dari
intervensi berdasarkan data serta meliputi
interpretasi hasil, tingkat dimana suatu tujuan
yang positif tercapai, dan apakah hasil tersebut
dapat digeneralisasikan.
KASUS 1: ASUHAN KEPERAWATAN
JIWA IBU HAMIL DENGAN RIWAYAT
KEGUGURAN ATAU KEMATIAN
ANAK
APLIKASI TEORI WATSON
• Ny. Y umur (38 thn) datang ke poliklinik KIA Puskesmas
Sidorejo bersama suami untuk memeriksakan kesehatannya.
Klien tampak lesu wajah agak pucat, berjalan lambat. Klien
mempunyai riwayat Bayi lahir meninggal. Dua bulan yang
lalu klien melahirkan spontan namun anak yang dilahirkan
meninggal dunia di usia kehamilan 6 bulan sambil menangis
mengatakan sangat sedih karena sudah kehilangan anak
yang dinantikan selama 8 tahun. Klien juga mengatakan
bahwa Tuhan tidak adil memperlakukan dirinya,
memberikan ujian yang sangat berat. Suami klien juga
mengatakan bahwa klien sering menangis, nafsu makan
menurun dan kurang tidur. Ketika ditanyakan kembali
kepada klien, Ny.Y mengangguk serta mengatakan bahwa ia
merasa putus asa sekarang. Kemudian suami klien juga
mengatakan bahwa klien baru dua bulan ini mau keluar
rumah untuk memeriksakan kesehatannya itupun atas
dorongan suami dan keluarga.
Kasus pada Ibu DESAIN
Watson's Theory of
Hamil yang
Human Caring
mempunyai
10 “Faktor Caritas”
riwayat kehamilan
denga keguguran
atau kematian
anak

Asuhan Keperawatan menurut Teori Watson:


1.Pengkajian
-Lower order need/ Biophysical needs
-Lower order needs/ Psychophysical needs
-Higher order needs/ psychosocial needs
-Higher order needs/ intrapersonal interpersonal
need
2.Perencanaan
3.Implementasi
4.Evaluasi
Mekanisme Aplikasi

• Asuhan keperawatan berdasarkan Watson's


Theory of Human Caring yang akan diberikan
pada ibu tersebut dengan menggunakan 10
“Faktor Caritas”
• Pelaksanaan pada pasien tersebut dimulai dari
Pengkajian
- Lower order need/ Biophysical needs
- Lower order needs/ Psychophysical needs
- Higher order needs/ psychosocial needs
- Higher order needs/ intrapersonal interpersonal
need
• Pada pertemuan atau interaksi pertama, nilai-nilai
seperti humanistik dan altruistik harus ada didalam diri
kita dan mendekati klien dengan cinta dan kasih sayang
(“Faktor Caritas” 1 ) . Lingkungan “Caring” kita juga
bentuk sebagai tahap pertama dari proses “Caring”.
Yaitu menciptakan lingkungan yang nyaman, indah dan
tenang dalam arti fisik, emosional dan spiritual
(“Faktor Caritas”10) serta Mengembangkan hubungan
asuhan yang membantu dan saling percaya (“Faktor
Caritas”4). Klien kita perlakukan dengan tulus dan
relevan. Sementara untuk lingkungan eksternal
“caring”, ruangan wawancara dibuat dengan nyaman,
aman dan privasi.
• Pada saat melakukan pengkajian kita harus menjadi
pendengar yang baik, mendengarkan dan membiarkan
ekspresi perasaan positif dan negatif saat klien
bercerita tentang perasaannya (“Faktor Caritas”5).
Perencananan
• Setelah data pengkajian terkumpul langkah
selanjutnya kita membuat perencanaan
sebagai metode pemecahan masalah kreatif
dan ilmiah untuk membuat keputusan
perawatan selanjutnya (“Faktor Caritas”no. 6).
Implementasi
• Merupakan tindakan langsung dari rencana perawatan
selanjutnya. Difase ini kita melakukan Edukasi atau
pengajaran dan pembelajaran kepada klien sesuai
dengan kebutuhan dan pemahaman individu seperti
memberikan psiko-edukasi dan mempraktekkan teknik
relaksasi untuk mengatasi rasa cemas dan sedih klien
sehingga klien dapat menghilangkan rasa cemas dan
khawatir bahkan depresi klien akibat kematian anak.
(“Faktor Caritas”no. 7 ).
Evaluasi
• Merupakan metoda dan proses untuk menganalisa
data, juga untuk menilai efek dari intervensi dan
implementasi yang telah kita lakukan. Dalam evaluasi
juga kita dapat menentukan rencana tindak lanjut
keperawatan yang akan kita lakukan di pertemuan
berikutnya
Proses keperawatan menurut Hirarki Kebutuhan Dasar Manusia oleh
Watson untuk kasus Ny. Y adalah :

Pendekatan Proses
Keperawatan Aplikasi teori Caring oleh Watson
• Pengkajian • yaitu kebutuhan untuk tetap hidup
meliputi kebutuhan nutrisi, cairan,
Lower order needs eliminasi, dan oksigenisasi.
(biophysical needs) • Bagaimana kebutuhan nutrisi Ny.Y:
nafsu makan meningkat/menurun,
Intake cairan tercukupi/tidak,
Kebutuhan eliminasi BAB/BAK
normal atau tidak, oksigenisasi:
apakah klien merasa sesak ketika
memikirkan riwayat kematian anak
yang di idamkannya. Obat-obat an
apa saja yang diminum klien untuk
mengatasi masalahnya. Tanda-tanda
vital sign diukur
Pendekatan Proses Aplikasi teori Caring oleh Watson
Keperawatan
• Yaitu kebutuhan berfungsi: kebutuhan aktifitas,
aman, nyaman, seksualitas
• Lower order needs • Kebutuhan Aktifitas : Kaji aktifitas Ny.Y sebelum
(psychophysical dan saat mengalami kehilangan, kaji adakah
needs) penggunaan alat bantu seperti kursi roda,
• Kaji kebutuhan bantuan : kaji apakah aktivitas
sehari hari saat ini bisa dilakukan secara mandiri
atau bantuan.
• Kebutuhan Rasa Aman dan nyaman : kaji
keamanan dan kenyamanan lingkungan yang
mempengaruhi kesembuhan pasien.
• Kebutuhan seksualitas : kaji pola seksual pasien
selama sakit, kaji fungsi seksual pasien.
Pendekatan Proses Aplikasi teori Caring oleh Watson
Keperawatan
• yaitu kebutuhan integritas yang meliputi
kebutuhan akan penghargaan dan beraffiliasi.
• Kaji kebutuhan akan penghargaan & Affiliasi :
• Higher order needs kaji status pekerjaan pasien, kaji kemampuan
pasien saat ini, perasaan pasien selama sakit,
(psychosocial kaji status ekonomi pasien, kaji dukungan dari
needs) keluarga dan dukungan sosial lainnya.
• Kaji kondisi lingkungan : jelaskan tindakan yang
akan dilakukan, dorong apa yang bisa
dilakukannya saat ini
• Apakah hubungan Ny. Y dengan sesama
lingkungan memuaskan?
• Bagaimana kondisi lingkungan Ny. Y?
• Apakah Ny. Y merasa dicintai dan mencintai?
• Adakah orang yang dicintainya bersama Ny. L
saat ini? bagaimana hubungannya dengan
orang terdekat dan atau tetangganya ?
Pendekatan Proses Aplikasi teori Caring oleh Watson
Keperawatan

• Higher order needs • yaitu kebutuhan untuk


• ( intrapersonal aktualisasi diri.
interpersonal needs) • Kaji koping destrukti dan
konstruktif klien
• Kaji iman dan harapan
pasien/sensitivitas : kaji hal
positif dan negatif yang
mempengaruhi kondisi
pasien, dorong pasien untuk
mengemukakan apa yang
dirasakannya.
Diagnosa Keperawatan

Berduka Antisipasi
Perencanaan dan Implementasi

• Penggunaaan faktor karatif


– Membangun lingkungan caring melalui Pemahaman
simpati.
– Membangun hubungan saling percaya dengan cara
mendorong ekspresi perasaan tentang kondisi
tubuhnya.
– Menggunakan komunikasi yang hangat, empati,
keserasian dalam membangun komunikasi terbuka.
– Bersikap berhadapan, mempertahankan kontak mata,
membungkuk ke arah klien, mempertahankan sikap
terbuka, tetap rileks, memberikan sentuhan.
Lanjutan..
– Menggunakan teknik dalam berkomunikasi seperti :
mendengarkan dengan penuh perhatian, menunjukkan
penerimaan, memfokuskan, memberikan penghargaan
– Meniingkatkan pengajaran interpersonal dengan
melibatkan klien dalam perencanaan tindakan.
– Mengajarkan klien bagaimana menghadapi konflik atau
masalah.
– Memfasilitasi hubungan dengan masyarakat dengan
meningkatkan otonomi.
– Membantu mengekspesikan pandangan realita.
– Mendorong klien mengkaji interaksi sosialnya dan
mengembangkan kepuasan diri. Penekanan pada
kepuasan diri yang realita.
Evaluasi
» Apakah hubungan saling percaya telah tercapai?
» Apakah Ny. Y telah menunjukkan tanda-tanda normal dalam
area yang dikaji, biofisik, psikofisik, psikososial, intrapersonal?
» Apakah Ny. Y telah belajar untuk dapat mengontrol
perasaannya?
» Apakah klien telah mampu menggunakan koping konstruktif
yang telah dicontohkan
» Apakah tujuan dari intervensi telah terpenuhi
» Evaluasi diri perawat, apakah intervensi yang diberikan dapat
mengurangi penyelesaian masalah pada diri klien
» Tentukan Rencana tindak lanjut untuk klien dan perawat
PEMBAHASAN
• Dalam kasus, melakukan pengkajian
menggunakan konsep caring dengan
menunjukkan sikap empati, berfokus pada klien,
menghargai pasien sebagai individu yang
bermartabat dan penting, bersikap hangat,
sensitif terhadap diri dan klien, membina
hubungan saling percaya, melakukan eksplorasi
masalah klien dengan kreatif, bersikap supportif,
menciptakan hubungan terapeutik yang positif
sehingga klien secara terbuka berkenan
menceritakan perasaannya dan klien juga
berharap dapat dibantu menyelesaikan
permasalahannya.
• Pada kasus Ny. Y sepuluh elemen caratif dalam
teori caring Dapat dikatakan bahwa intervensi
ini dapat meningkatkan kesadaran akan
pemikiran dan perasaan perempuan untuk
meningkatkan kepercayaan diri mereka,
menerima secara ikhlas atas kematian
anaknya dan tidak merasa cemas akan
program kehamilan berikutnya.
Kesimpulannya, bahwa asuhan keperawatan
berdasarkan Watson's Theory of Human Care
memiliki efek positif pada kesehatan mental
wanita hamil dengan riwayat kehilangan
kehamilan
KASUS 2 : APLIKASI TEORI JEAN WATSON
PADA ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN
HIPERTENSI DENGAN KETIDAKBERDAYAAN
Kasus
• Ny.S berumur 47 tahun menjalani perawatan di suatu klinik
penyakit kronis untuk menjalani terapi hipertensi karena
kerusakan ginjal. Masalah klien bermula saat klien berusia 17
tahun ketika dia masuk rumah sakit karena obstruksi pada
ginjal kanan. Dia menjalani pembedahan untuk mengatasi
obstruksi tersebut. Tapi bagaimanapun juga ginjalnya telah
rusak. Dia berkata bahwa kerusakan akan permanen dan
sebagai akibatnya dia berpotensi untuk mengalami
peningkatan tekanan darah dalam sisa hidupnya. Selama 30
tahun klien telah mengalami peningkatan tekanan darah yang
bervariasi, dan dengan peningkatan yang signifikan. Klien
mengatakan ia sudah tidak sanggup lagi bolak balik rumah
sakit untuk pergi berobat, karena pasien hanya tinggal bertiga
dengan anaknya yang masih berusia 9 dan 12 tahun.
Sedangkan suami klien sudah meninggal sejak 3 tahun yang
lalu dikarenakan oleh kecelakaan yang dialaminya saat itu.
Pengkajian
Data Demografi:
• Nama : Ny.S
• Usia : 47 tahun
• Pendidikan : SLTP
Keluhan Utama
• Ny.S sudah tidak sanggup lagi melakukan
kunjungan ulang untuk mengobati
hipertensinya.
• Riwayat Kesehatan Dahulu
• Ny.S sudah mengidap hipertensi sejak 30
tahun yang lalu.
Biofisik
• Ny. S melihat dirinya sebagai
seorang yang tidak bisa menjalani
pengobatannya lagi
• TB: 155 cm
• BB: 53 kg
• Ny. S makan dan minum seperti
biasa
• Ny. S tidak mengalami perubahan
dalam BAB dan BAK
Psikofisik
• Ny. S masih bersyukur dengan
penampilan dan fisiknya yang dia
punya
• Ny. S masih bisa melakukan aktifitas
pada seusianya
• Nilai lab Ny. S dalam batas normal
• Ny. S seorang janda sudah lebih dari 3
tahun yang lalu ditinggalkan
suaminya karna kecelakaan dan
meninggal
Psikososial
• Hubungan Ny. S dengan lingkungan
sangat baik
• Ny. S hanya tinggal bertiga dengan
anaknya, sedangkan suaminya telah
meninggal 3 tahun yang lalu, sehingga
Ny. S merasa tidak sanggup lagi pergi
berobat rutin
• Sesekali ada tetangga yang
menumpangi ke Puskesmas apabila
mereka juga kesana
• Ny. S merasa anak-anaknya sangat
menyayangi dia, dan sebaliknya.
Interpersonal
• Ny. S sedih dengan kondisinya saat
ini, mempunyai 2 orang anak yang
seharusnya mempunya kasih sayang
yang luar biasa dan fasilitas yang
cukup dari ayah dan ibunya, namun
apa boleh buat dirinya tidak bisa
memberikan hal tersebut karena ia
hanya berusaha sendirian
Diagnosa
• Keputusasaan
Perencanaan dan Implementasi
• Bina Hubungan saling percaya
– Ucapkan salam.
– Perkenalkan diri : sebutkan nama dan panggilan
yang disukai.
– Tanyakan nama klien dan panggilan yang disukai
– Jelaskan tujuan pertemuan
– Dengarkan klien dengan penuh perhatian
– Bantu klien penuhi kebutuhan dasarnya.
Cont..
• Bantu Klien mengenal masalah keputusasaannya
• Beri kesempatan bagi klien untuk
mengungkapkan perasaan
sedih/keputusasaannya.
• Tetapkan adanya perbedaan antara cara pandang
klien terhadap kondisinya dengan cara pandang
perawat terhadap kondisi klien.
• Bantu klien mengidentifikasi tingkah laku yang
mendukung putus asa : pembicaraan abnormal/
negatif, menghindari interaksi dengan kurangnya
partisipasi dalam aktivitas.
Cont..
• Diskusikan dengan klien cara yang biasa dilakukan
untuk atasi masalah, tanyakan manfaat dari cara yang
digunakan.
• Dukung klien untuk menggunakan koping efektif yang
selama ini digunakan oleh klien.
• Beri alternatif penyelesaian masalah atau solusi.
• Bantu klien identifikasi keuntungan dan kerugian dari
tiap alternative
• Identifikasi kemungkinan klien untuk bunuh diri (putus
asa adalah faktor risiko terbesar dalam ide untuk
bunuh diri) : tanyakan tentang rencana, metode, dan
cara bunuh diri.
Cont..
• Fasilitasi Klien berpartisipasi dalam aktivitas
– Identifikasi aspek positif dari dunia klien ("keluarga anda
menanyakan keadaan anda dan memperhatikan kesehatan
anda”).
– Dorong klien untuk berpikir yang menyenangkan dan
melawan rasa putus asa.
– Dukung klien untuk mengungkapkan pengalaman yang
mendukung pikiran dan perasaan positif.
– Berikan penghargaan yang sungguh-sungguh terhadap
usaha klien dalam mencapai tujuan, memulai perawatan
diri, dan berpartisipasi dalam aktivitas
Cont..
• Klien menggunakan keluarga sebagai sistem
pendukung dengan cara :
– Bina hubungan saling percaya dengan keluarga : Ucapkan salam
– Perkenalkan diri : sebutkan nama dan panggilan yang disukai.
– Tanyakan nama keluarga, panggilan yang disukai, hub. dg klien.
– Jelaskan tujuan pertemuan
– Buat kontrak pertemuan.
– Identifikasi masalah yang dialami keluarga terkait kondisi putus
asa klien.
Con..
– Diskusikan upaya yang telah dilakukan keluarga untuk
membantu klien atasi masalah dan bagaimana hasilnya.
– Tanyakan harapan keluarga untuk membantu klien atasi
masalahnya.
– Diskusikan dengan keluarga tentang keputusasaan :
» Arti, penyebab, tanda-tanda, akibat lanjut bila tidak
diatasi
» Psikofarmaka yang diperoleh klien: manfaat, dosis, efek
samping,akibat bila tidak patuh minum obat.
» Cara keluarga merawat klien.
• Akses bantuan bila keluarga tidak dapat
mengatasi kondisi klien (Puskesmas dan RS).
Pembahasan
• Dalam kasus, melakukan pengkajian
menggunakan konsep caring dengan
menunjukkan sikap empati, berfokus pada klien,
menghargai klien, bersikap hangat, sensitif
terhadap diri dan klien, membina hubungan
saling percaya, bersikap supportif, menciptakan
hubungan terapeutik yang positif sehingga klien
secara terbuka berkenan menceritakan
perasaannya dan klien juga berharap dapat
dibantu menyelesaikan permasalahannya.
• Pada kasus Ny.S sepuluh elemen caratif dalam
teori caring dapat dikatakan bahwa intervensi
ini dapat meningkatkan kesadaran untuk
pentingnya minum obat secara rutin dan
benar oleh penderita hipertensi. Dapat
disimpulkan, bahwa asuhan keperawatan
berdasarkan Watson's Theory of Human Care
memiliki efek positif pada kesehatan mental
pada penderita hipertensi dengan
ketidakberdayaan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai