Oleh:
1.
2.
3.
4.
Achmad Syaid
Oktaffrastya W. S.
Nita Arisanti Y
Resti Utami
(131514153003)
(131514153020)
(131514153031)
(131514153041)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ilmiah yang berjudul MIDDLE
RANGE THEORY BECK TATANO BECKPOSTPARTUM DEPRESSION
THEORY. Makalah ini disusun sebagai pemenuhan tugas mata Teori Keperawatan.
Makalah ini membahas mengenai bagaimana middle range theory khususnya theory
Cheryl Tatano Beck dalam pelayanan keperawatan.
Masa depan keperawatan adalah praktik keperawatan berdasar teori yang
menerapkan keterampilan berfikir kritis dan teori keperawatan untuk memandu praktik.
Teori keperawatan memberikan pemahaman yang lebih luas tentang situasi klien yang
kompleks dan memandu pengumpulan, organisasi, dan interpretasi data tentang klien.
Teori tersebut memberikan pemikiran logis untuk menjelaskan bagaimana perawat
membantu klien kearah kesehatan yang optimum.
Penyelesaian makalah ilmiah ini tidak lepas dari bantuan dan pengarahan dari
berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1.
2.
Prof. Dr. Suharto, dr. M.Sc. DTM&H., Sp.PD-KTI. selaku Ketua Program Studi
Magister Keperawatan
3.
4.
ini. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
segenap pembaca. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi perkembangan
ilmu pengetahuan khususnya ilmu Teori Keperawatan.
.Surabaya, September 2015
Penulis
BAB 1. PENDAHULUAN
Salah satu konsep model keperawatan yang termasuk dalam middle range theory
yang menunjang pengembangan keperawatan baik dalam pengembangan ilmu maupun
dalam praktek adalah model teori keperawatan yang dikembangkan oleh Cheryl Tatano
Beck. Oleh karena itu, penulis akan melakukan analisis konsep teori keperawatan
Cheryl Tatano Beck dalam keperawatan.
1.2 Masalah
Bagaimanakah konsep teory Cheryl Tatano Beck dalam pelayanan keperawatan?
1.3 Tujuan
a. Mengidentifikasi Latar Belakang Teori Cheryl Tatano Beck
b. Mengidentifikasi Sejarah Teori Cheryl Tatano Beck
c. Mengidentifikasi Filosofi Teori Cheryl Tatano Beck
d. Mengidentifikasi Visi dan Misi Teori Cheryl Tatano Beck
e. Mengidentifikasi Nilai Teori Cheryl Tatano Beck
f. Mengidentifikasi Keyakinan Teori Cheryl Tatano Beck
g. Mengidentifikasi Tujuan Teori Cheryl Tatano Beck
h. Mengidentifikasi Konsep Teori Cheryl Tatano Beck
i. Mengidentifikasi Kerangka Teori Cheryl Tatano Beck
1.4 Manfaat
a. Teoritis
Mampu menjelaskan konsep dasar middle range theory khususnya teori Cheryl
Tatano Beck, mengidentifikasi kejadian depresi pada klien postpartum sehingga
perawat bisa membantu klien dalam mengatasi depresi postpartum.
b. Praktis
Menambah wawasan dan pengetahuan dalam mengembangkan kemampuan
berfikir dan menjadi bahan untuk melakukan asuhan keperawatan dengan
masalah depresi postpartum.
1.5 Sistematika
Dalam makalah ini akan dibahas:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Academy of Nursing. Cheryl Tatano Beck telah menerima berbagai penghargaan seperti
Keperawatan
Timur
Research
Society,
Distinguished
Penghargaan
Peneliti,
telah
mengembangkan
Skala
Skrining
Depresi
Postpartum/Postpartum
menyebabkan masalah emosional jangka panjang bagi anak. Teori ini membedakan
depresi postpartum dari gangguan mood dan kecemasan postpartum lainnya dan aspekaspek depresi postpartum: gejala, prevalensi, faktor risiko, intervensi, dan efek pada
hubungan dan perkembangan anak.
Year
1972
Focus reasearch
Womens cognitive and emotional
responses to fetal monitoring
(masters thesis)
Replication of master thesis
Year
1999
Focus research
Maternal depression and child
behavioral problems
2000
1982
2001
1985
2001
1977
1988
1989
1990
1992
1994
1995
1995
1995
1996
1996
1996
1996
1997
1998
2001
2002
PPD-metasynthesis
2002
Revision of PDPI
2002
2003
2004
Mothering multiples
PPD in mothers of babies in the
NICU
PPDS spanish version
Birth trauma
Posttraumatic stress disorder after
childbirth
Benefits of internet interviews
2005
2005
DHA in pregnancy
Birth trauma and breastfeeding
2005
2007
2009
2003
2004
2004
1998
2012
2.
Understanding (pemahaman)
3.
4.
Spirituality (spiritualitas)
5.
Exercise (latihan)
Masing-masing aspek didiskusikan secara terpisah dan dikolaborasikan dengan ibu
Beck tidak mengarah kepada caring sebagai teori atau filosofi yang membangun
secara khusus penelitian penelitiannya. Akan tetapi dia melakukan penelitian yang
terhadap
bagaimana
wanita
mengalami
depresi
postpartum
1.
Definisi postpartum
Menurut Beck (2002) dalam Records, Rice, Beck (2007), depresi postpartum
adalah episode depresi mayor yang bisa terjadi selama 12 bulan pertama setelah
melahirkan.
2. Faktor penyebab postpartum
Menurut Beck, faktor-faktor yang menyebabkan depresi postpartum ada 13, yaitu
(Varney, et al., 2008) :
a). Depresi prenatal
Depresi prenatal (selama kehamilan) merupakan salah satu faktor pemicu terjadinya
depresi postpartum yang paling kuat. Depresi prenatal bisa terjadi pada beberapa
atau keseluruhan dari trimester kehamilan (Beck, 2001).
b). Stress merawat anak
Hal-hal yang membuat stres yang berhubungan dengan perawatan anak meliputi
faktor-faktor seperti masalah kesehatan yang dialami bayi, dan kesulitan dalam
perawatan bayi khususnya mengenai masalah makanan dan tidur (Beck, 2001).
c). Stress dalam kehidupan
Stres dalam kehidupan merupakan penunjuk terjadinya stres selama kehamilan dan
setelah kehamilan. Stres yang terjadi dalam hidup seseorang, bisa karena hal yang
positif maupun negatif, dan termasuk juga sebuah pengalaman seperti, perubahan
status perkawinan (contohnya, bercerai, menikah kembali), perubahan pekerjaan,
dan krisis yang terjadi (contohnya, kecelakaan, perampokan, krisis ekonomi, dan
penyakit kronis) (Beck, 2001).
d). Dukungan sosial
Ibu yang baru saja mengalami proses reproduksi sangat membutuhkan dukungan
psikologis dari orang-orang terdekatnya. Kurangnya dukungan dari orang-orang
terdekat dapat menyebabkan penurunan psikologis seperti mudah menangis, merasa
bosan, capek, tidak bergairah, dan merasa gagal yang akan menyebabkan ibu
menjadi depresi (Anonim).
e). Ansietas pranatal
Ansietas pada masa kehamilan bisa terjadi selama beberapa trimester dan kadang
terjadi diseluruh masa kehamilan. Ansietas ini merupakan suatu perasaan ketakutan
pada sesuatu yang akan terjadi mengenai sesuatu yang tidak jelas, ancaman yang
belum jelas (Beck, 2001).
f). Kepuasan perkawinan
Derajat kepuasan dengan sebuah hubungan perkawinan ditandai dengan seberapa
bahagia atau puasnya seorang wanita pada hal-hal tertentu dari perkawinannya,
seperti komunikasi, keterbukaan, kesamaan dalam saling menghargai, saling
membantu, menghargai terhadap suatu keputusan, dan hal-hal yang baik secara
global lainnya (Beck, 2001).
g). Riwayat depresi sebelumnya
Sarafino dalam Ryan (2009), menyatakan bahwa perempuan yang memiliki sejarah
masalah emosional rentan terhadap gejala depresi ini, kepribadian dan variabel
sikap selama masa kehamilan seperti kecemasan, kekerasan dan kontrol eksternal
berhubungan dengan munculnya gejala depresi (Ryan, 2009).
h). Temperamen bayi
Temperamen bayi yang sulit digambarkan sebagai seorang bayi yang lekas marah,
rewel, dan susah dihibur (Beck, 2001). Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Whiffen dan Gotlib (1989) dalam Hagen (1999), yang
menyimpulkan bahwa temperamen sebagai salah satu penyebab terjadinya depresi
postpartum.
i). Maternity blues
Maternity blues adalah sebuah fenomena yang hanya sekilas dari perubahan
suasana hati yang dimulai pada beberapa hari pertama setelah melahirkan dan
paling sedikit 1 sampai 10 hari atau lebih.Keadaan tersebut ditandai dengan
perasaan ingin menangis, cemas, kesulitas konsentrasi, lekas marah, dan suasana
hati yang labil (Beck, 1998a dalam Beck, 2001).
j). Harga diri
Harga diri ditunjukkan kepada perasaan seorang wanita secara umum dalam hal
harga diri dan penerimaan diri sendiri, artinya adalah kepercayaan diri dan
kepuasan terhadap diri sendiri.Rendahnya harga diri menggambarkan negatifnya
evaluasi terhadap diri sendiri dan perasaan terhadap diri seseorang atau kemampuan
seseorang (Beck, 2001).
k). Status sosioekonomi
Segre, Lisa, Losch, OHara dalam Wikipedia (2010), mengungkapkan bahwa status
sosial ekonomi berhubungan dengan kejadian depresi postpartum. Semakin rendah
pendapatan keluarga, semakin tinggi pula resiko terjadinya depresi postpartum.
l). Status perkawinan
Status demografi ini berfokus pada kedudukan seorang wanita dalam hal
pernikahan.Tingkatannya adalah tidak menikah, menikah/hidup bersama, bercerai,
janda, berpisah, memiliki pasangan (Beck, 2001).
m). Kehamilan tidak diinginkan atau tidak direncanakan
Kehamilan yang tidak direncanakan, bisa disebabkan oleh perasaan ragu-ragu
terhadap kehamilan yang dialami.Jika kehamilan itu direncanakan, mungkin saja 40
minggu bukanlah waktu yang cukup bagi pasangan untuk menyesuaikan diri
terhadap perawatan bayi yang ada kalanya membutuhkan usaha yang cukup keras
(The American College of Obstetricians and Gynecologist (ACOG), 2009). Seorang
bayi mungkin dilahirkan lebih awal dari perkiraan lahirnya, hal ini juga dapat
menjadi faktor pemicu terjadinya depresi postpartum, karena jika bayi lahir lebih
awal dapat menyebabkan perubahan secara tiba-tiba, baik di lingkungan rumah
maupun perubahan terhadap rutinitas kerja yang tidak diharapkan oleh orang tua
(ACOG, 2009).
3.
psikoedukasi maupun konseling yang dilakukan oleh perawat maternitas dan profesi
kesehatan lain. Hal ini disebabkan karena bantuan yang diberikan pertama kali adalah
dari tenaga kesehatan. Ibu biasanya gagal keluar dari kondisi yang sulit karena perasaan
yang kurang nyaman, sehingga sangat penting memberikan pelatihan konselor pada
tenaga kesehatan professional agar mampu menolong ibu secara professional. Kegiatan
konseling yang dilakukan dapat meliputi:
a. Konseling perkawinan bagi pasangan yang akan menikah ataupun sudah menikah.
Konseling perkawinan bertujuan untuk membangun dan membina keluarga yang
harmonis. Seorang konselor menjelaskan tentang tujuan perkawinan, mempersiapkan
perkawinan, membina perkawinan, membina hubungan seksual dalam perkawinan,
dan mengasuh serta membimbing anak dalam keluarga. Konselor juga membantu
untuk mengatasi masalah dalam kehidupan keluarga (Nurbaeti, 2002);
b. Konseling antenatal
Tujuan dari menyelenggarakan konseling antenatal bagi ibu hamil dan keluarga
adalah untuk mendapatkan pengetahuan tentang persalinan dan perawatan bayi,
pengetahuan dan perhatian pada aspek emosional serta bagaimana penyelesaian
masalah emosional. Kenyataan menunjukkan bahwa pemberian informasi tentang
depresi postpartum dapat mengurangi kejadian depresi postpartum (Zahra, 2010).
4.
mengalami depresi postpartum hal-hal yang dapat dilakukan adalah: 1) bicaralah dengan
ahli kesehatan tentang semua gejala-gejalanya, riwayat kesehatan yang lalu; 2)
bergabunglah dengan sebuah kelompok, dimana bisa berbagi perasaan dan pikiran di
dalamnya; 3) makan secara seimbang dan teratur; 4) lakukan olahraga ringan, seperti
jalan kaki; 5) beri kesempatan kepada keluarga dan teman untuk menolong, seperti
mengerjakan pekerjaan rumah dan mengasuh anak.
2.10
Kerangka Teori
Factor or risk factor for PPD :
CARING
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Prenatal depresion
Child care stress
Life stress
Social support
Prenata activity
Martial satisfaction
History of depression
Infant temperament
Maternity blues
Self-esteem
Socioeconomi status
Marital status
Unplanned or unwanted pregnance
Konsep Kehilangan:
a. Kehilangan control
b. Kehilangan diri
c. Kehilangan
hubungan
d. Kehilangan suara
Kesenjangan antara harapan dan
Membuat keputusan:
realitas pada ibu:
a. Menyerah
a. Harapan yang bertentangan
b. Berjuang untuk berjuang hidup
b. Impian yang hancur
c. Reintegrasi dan perubahan
c. Takut hukuman moral
d. Konteks budaya
Spiraling downward
a. Kecemasan
b. Berpikir diluar kemampuan
c. Berpikir obsesif
d. Marah
e. Gangguan kognitif
f. Isolasi dan kesepian
g. Rasa bersalah
h. Resiko mencederai diri
Merasa tidak
berguna
(Monoton)
1.Menghawat
irkan suatu
yang tidak
nyata
2. Pikiran yang
obsesif
2.Menarik
Diri
3. Kehilangan
konsentrasi
(Enveloping
Fogginess
3.Percobaan
melukai diri
sendiri
Berjuang
untuk
bertahan
1. Melawan
kondisi yang
ada
2. Berdoa
untuk
ketenangan
3. Mencari
dukungan
Depresi
sosial
Membangun
kembali control
diri
1. Perubahan
yang tidak bisa
diprediksi
2. Menganggap
yang lalu
biarkan berlalu
3. Merasa selalu
berhati hati
jika munculnya
depresi kembali
a. Model kasus : Ny. A dibawa ke IRD RSUD dr soebandi Jember oleh sanak
keluarganya karena percobaan bunuh diri dengan cara memotong urat nadi di
pergelangan tangannya, hal ini dilakukan karena Ny. A merasa sedih yang
psikopatologis akibat kehilangan putranya yang berumur 10 tahun. Anak Ny A
meninggal akibat tenggalam di kolam renang saat Ny A memasak di dapur.
b. Model kasus kontra : Ny B terlihat duduk bersimpuh disamping jenasah anak
satu - satunya yang meninggal saat usia 15 th, Ny B terlihat tegar dan bibirnya
dengan fasih melafalkan ayat ayat suci al quran dan tak henti hentikan
mendoakan anaknya sesekali menyalami para tamu yang datang melayat dan
menyampaikan rasa bela sungkawa.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dibahas pada tinjauan teori, Middle Range teori
adalah suatu pengembangan teori pada tingkat yang lebih kongkret. Midle Range
Theory diorganisasi dalam lingkup terbatas, memiliki sejumlah varibel terbatas, dapat
diuji secara langsung. Teori Middle-Range memiliki hubungan yang lebih kuat dengan
penelitian dan praktik. Salah satu konsep model keperawatan yang termasuk dalam
middle range theory yang menunjang pengembangan keperawatan baik dalam
pengembangan ilmu maupun dalam praktek adalah model teori keperawatan yang
dikembangkan oleh Beck Tatano Beck. Beck Tatano Beck mengaplikasikan teori caring
dalam bentuk membantu klien yang mengalami depresi pada postpartum. Beck
memperkenalkan NURSE program untuk menangani depresi postpartum. NURSE
program ini meliputi 5 aspek perawatan yang diperlukan untuk menyembuhkan depresi
postpartum, yaitu: nourishment and needs (nutrisi dan kebutuhan lain), understanding
(pemahaman), rest and relaxation (istirahat dan relaksasi), spirituality (spiritualitas),
exercise (latihan). Tujuan Beck Tatano Beck mengembangkan teori depresi postpartum
yaitu:
a. memahami postpartum sebagai suatu cara yang memberi jalan kepada para
professional untuk mengembangkan strategi pencegahan yang adekuat;
DAFTAR PUSTAKA
Beck, C.T. 2001.Predictors Of Postpartum Depression : An Update.Nursing Research
Beck, C.T. 2002. Postpartum depression a meta-syntesis.quality health research
Beck, C.T. 2007. Exemplar:Teetering on the edge: A continually emerging Theory of
postpartum depression in p munhal (Ed). Boston.
Maeve, M.K.2014. Nursing Theory and Their Work, Eigth Edition
Marsh, J.R. 2013. A Middle Range Theory of Postpartum Depression : Analisis And
Application
Walker, L.O.1995. Strategis for Theory Contruction In Nursing. Appleton & Lange:
USA