Anda di halaman 1dari 7

KEKUATAN DAN KELEMAHAN RAMONA T.

MERCER
1. Kekuatan
i. Teori mercer menjadi perdoman bagi perawat dalam membantu pencapaian peran
ibu, hubungan intraksi ibu, suami dan bayi serta anggota keluarga.
ii. Menjadi pedoman bagi perawat dalam melakukan pengkajian pada klien dan
lingkungan serta memfasilitasi interaksi aantara ibu dan bayi seidini mungkin.
2. Kelemahan
i. Penerapan konsep Mercer lebih banyak terfokus pada kondisi psikologis dan fisik
sedangkan pemenuhan kebutuhan dasar manusia tidak terjadi.
ii. Model konseptual Mercer relevan diterapkan pada kasus ibu post partum, namun
kesenjangan teori ini pada pengkajian ibu post partum masih perlu di gabung
dengan teori, “adaptasi” Calista Roy.

KEKUATAN DAN KELEMAHAN MERLE HELAINE MISHEL


1. Kekuatan
i. Teori keraguan terhadap penyakit / uncertainly in illness theory oleh
Merle Helaine Mishel. Teori ini menjelaskan bahwa keraguan dapat
mempengaruhi kemampuan pasien untuk beradaptasi pada suatu
penyakit. Keraguan dalam hal ini diartikan sebagai “ketidakmampuan
pasien menentukan makna kejadian suatu penyakit dan kemungkinan
memprediksi secara akurat akibat yang ditimbulkan oleh penyakit
tersebut”.
ii. Teori Mishel menggambarkan sebuah fenomena dari pengalaman
terhadap penyakit baik akut maupun kronik yang dialami oleh individu
maupun keluarga. Dimana teorinya dimulai dari pengalaman msihel
sendiri dengan ayahnya yang berjuang dengan kanker.
2. Kekurangan
i. Teori Mishel ini jika perawat terlambat mengidentifikasi ketidakpastian
masalah klien dapat mengakibatkan distress psikologis dan penurunan
kualitas hidup yang berkepanjangan sehingga klien jatuh dalam perilaku
maladaptif.
ANALISIS KEKUATAN DAN KELEMAHAN PAMELA G. REED

1. Kekuatan

i. Baik digunakan untuk menyelesaikan berbagai masalah yang terkait dengan masalah
psikososial.
ii. Factor spiritual cukup dipertimbangkan dalam penyelesaian masalah klien.

2. Kelemahan

i. Beberapa bagan yang ditampilkan tidak menguraikan secara jelas yang


menghubungkan variable-variable dalam bagian tersebut. Banyak variable dalam
teori, seperti vulnerability dan transendensi diri serta kondisi sejahtera yang masih
abstrak, sehingga masih kesulitan diterapkan dalam praktik.
ii. Pembahasan teori tidak mudah untuk dipahami sehingga sulit dicerna oleh para
perawat yang akan mengaplikasikannya ke dalam praktik.
iii. Terbatas digunakan hanya pada kasus-kasus yang berhubungan dengan adanya
masalah psikolgis dengan kurang mempertimbangkan penanganan fisiknya.

ANALISIS KEKUATAN DAN KELEMAHAN TEORI KATHARINE KOLCABA

1. KEKUATAN
Kelebihan teori ini kenyamanan yang dikembangkan dalam artikel oleh Kolcaba mudah
dimengerti dan dipahami, selain itu teori ini kembali kepada keperawatan dasar dan
misi/tujuan keperawatan tradisional yaitu kenyamanan.
2. KELEMAHAN
Kekurangan teori Kolcaba melibatkan semua aspek (holisitk) yang meliputi fisik,
psikospiritual, lingkungan dan social kultural. Namun untuk menilai semua aspek tersebut
dibutuhkan komitmen tinggi dan kemampuan perawat yang tampil dalam hal melakukan
asuhan keperawatan berfokus kenyamanan (pengkajian hingga evaluasi) yang di
dalamnya dibutuhkan teknik problem solving yang tepat.
Kolcaba mulai membuat bagan teorinya dengan melakukan analisa konsep dari berbagai disiplin
ilmu, yaitu keperawatan, medis, psikologi, psikiarti, ergomik dan Bahasa inggris. Dalam berbagai
artikelnya, kolcaba memaparkan tentang teori kenyamanan dengan menelusuri catatan sejarah
penggunaan kenyamanan dalam keperawatan. Dasar teori Kolcaba adalah struktur taksonomi atau grid.
Ketiga jenis kenyamanan itu adalah tipe bantuan, kemudahan, dan transedensi.

Kenyamanan diletakkan di garis depan pelayanan keperawatan , dengan menghadirkan sebuah


teori hati-hati diteliti kenyamanan bahwa perawat dapat digunakan sebagai kerangka untuk latihan.
Kolcaba menganalisis konsep kenyamanan dengan menggambarkan komponen fisik, psikospiritual,
lingkungan dan social budaya, mengevaluasi artinya dalam berbagai konteks dimana perawatan
kesehatan terjadi, dan menjelaskan bagaimana hal itu dapat di ukur. Lampiran kuesioner mencakup
perawatan kenyamanan yang dapat digunakan dengan pasien untuk penilaian cepat kenyamanan. Dokter,
pendidik, dan siswa akan menemukan pendekatan holistic, ini membantu dalam menentukan prioritas
dan parameter untuk perawatan pasien.

KELOMPOK 5
NAMA ANGGOTA :
1. MUH. ALWIE TASDI
2. FLORENSA JUNIATY
3. MIFTAHUL JANNAH
PARADIGMA KEPERAWATAN BEDASARKAN MODEL KONSEPTUAL RAMONA T. MERCER
1. KEPERAWATAN
Mercer (2004) mengemukakan bahwa keperawatan adalah profesi yang dinamis
dengan tiga fokus utama yaitu promosi kesehatan, mencegah kesakitan dan
menyediakan layanan keperawatan bagi yang memerlukan untuk mendapatkan
kesehatan yang optimal serta penelitian untuk memperkaya dasar pengetahuan bagi
pelayanan keperawatan. Pengkajian selanjutnya pada klien dan lingkungan, perawat
mengidentifikasi tujuan klien, menyediakan layanan pada klien yang meliputi
dukungan, pendidikan dan pelayanan keperawatan pada klien yang tidak mampu
merawat dirinya sendiri.
2. MANUSIA
Mercer tidak mendefinisikan secara spesifik mengenai konsep manusia namun
mengarah pada diri dan inti diri. Mercer memandang diri sebagai bagian dari peran
yang dimainkan. Wanita sebagai individu dapat berperan menjadi orang tua jika telah
melalui mother-infant dyad. Inti dari manusia tersusun dari konteks budaya dan dapat
mendefinisikan dan membentuk situasi. Konsep kepercayaan diri dan harga diri
sebagai manusia terpisah dari interaksi dengan bayinya dan ayah dari bayinya atau
orang lain yang berarti saling mempengaruhi.
3. KESEHATAN
Mercer mendefinisikan status kesehatan dari orang tua sebagai persepsi kesehatan
mereka yang lalu, kesehatan saat ini, harapan tentang kesehatan, resiko terhadap
penyakit, kekhawatirkan dan perhatian tentang kesehatan, orientasi pada penyakit
dan penyembuhannya, status kesehatan bayi baru lahir dengan tingkat kehadiran
penyakit dan status kesehatan bayi oleh orang tua pada kesehatan secara
menyeluruh. Kesehatan dipandang sebagai keinginan yang ditunjukkan untuk bayi.
Mercer mengemukakan bahwa stress suatu proses yang memerlukan perhatian
penting selama perawatan persalinan dan proses kelahiran.
4. LINGKUNGAN
Definisi lingkungan yang dikemukakan oleh Mercer diadaptasi dari
definisiBronfenbrenner’s tentang ekologi lingkungan dan berdasarkan teori awalnya.
Mercer menjelaskan tentang perkembangan tidak dapat menjadi bagian dari
lingkungan, terdapat akomodasi mutual antara perkembangan individu dan
perubahan sifat dengan segera. Stress dan dukungan sosial dalam lingkungan
mempengaruhi untuk mencapai peran maternal dan paternal serta perkembangan
anak.
APLIKASI DENGAN PARADIGMA KEPERAWATAN MERLE HELAINE MISHEL
1) Health
Sehat, merupakan awal proses model, yang didefinisikan secara mutlak sebagai proses
kehidupan dari dua hal yaitu pengalaman negatif dan positif dimana individu menciptakan
lingkungan dan nilai-nilai yang unik yang mendukung kesejahteraan (well- being). Dalam
konsep yang dikembangkan ini kesehatan sangat didukung oleh kondisi psikologis atau
emosional untuk itu dengan menggunakan MUIS (the mishel uncertainly in illness scale)
perawat dapat mengidentifikasi ketidakpastian dan membantu pasien membentuk koping
yang akan meningkatkan kesehatan pasien selama sakit.
2) Nursing
Peran keperawatan adalah untuk mendampingi orang-orang (persons) (melalui proses
interpersonal dan manajemen terapeutik pada lingkungannya) dengan membutuhkan
keterampilan untuk mendukung kesehatan (health) dan kesejahteraan (well-being). Menurut
konsep ini keperawatan merupakan profesi yang unik dimana semua perhatiannya adalah
semua variable dalam diri klien yang disertai respon individu saat menghadapi suatu stressor
perawat dapat mengaktifkan variasi tipe koping untuk mengatur situasi dan menggambarkan
intervensi keperawatan yang sesuai.
3) Person
Person dipahami sebagai perkembangan masa kehidupannya dalam berinteraksi dengan
orang lain dan dalam perubahan lingkungan yang kompleks dan bersemangat yang dapat
berkontribusi secara positif dan negative terhadap kesehatan dan keadaan baik. Menurut
konsep ini manusia mengalami ketidakpastian secara bertahap dimulai ketika sakit dan
muncul berbagai pertanyaan mengenai perkembangan penyakit yang terjadi sampai kepada
keraguan dalam memilih tindakan atau pengobatan.
4) Environment
Keluarga, jaringan sosial, lingkungan fisik dan komunitas adalah lingkungan yang secara
signifikan berkontribusi pada proses kesehatan dimana perawat mempengaruhinya dengan
mengatur interaksi yang terapeutik antara orang-orang, objek dan aktivitas keperawatan.
Menurut konsep ini ketidakpastian dapat diakibatkan dari factor lingkungan karena jika
lingkungan mendukung ketidakpastian maka akan berdampak terhadap kondisi pasien.
A. PARADIMA KEPERAWATAN PAMELA G. REED
1. Health
Sehat, merupakan awal proses model, yang didefinisikan secara mutlak sebagai proses
kehidupan dari dua hal yaitu pengalaman negatif dan positif dimana individu menciptakan
lingkungan dan nilai-nilai yang unik yang mendukung kesejahteraan (well-being).
2. Nursing
Peran keperawatan adalah untuk mendampingi orang-orang (persons) (melalui proses
interpersonal dan manajemen terapeutik pada lingkungannya) dengan membutuhkan
keterampilan untuk mendukung kesehatan (health) dan kesejahteraan (well-being).
3. Person
Person dipahami sebagai perkembangan masa kehidupannya dalam berinteraksi
dengan orang lain dan dalam perubahan lingkungan yang kompleks dan bersemangat yang
dapat berkontribusi secara positif dan negatif terhadap kesehatan dan keadaan baik.
4. Environment
Keluarga, jaringan sosial, lingkungan fisik dan komunitas adalah lingkungan yang secara
signifikan berkontribusi pada proses kesehatan dimana perawat mempengaruhinya
dengan mengatur interaksi yang terapeutik antara orang-orang, objek dan aktivitas
keperawatan
ASUMSI-ASUMSI TEORI KATHARINE KOLCABA
Kolcaba (2001) dalam Tommey dan Alligood (2006: 729) menjelaskan tentang konsep metaparadigma sebagai
berikut :
1. Keperawatan
Keperawatan adalah pengkajian yang sengaja dilakukan untuk pemenuhan kenyamanan,
merancang pengukuran kenyamanan untuk memenuhi kebutuhan tersebut dan mengkaji ulang
tingkat kenyamanan pasien setelah implementasi serta membandingkannya dengan target
sebelumnya. Pengkajian awal dan pengkajian ulang dapat bersifat subjektif atau intuitif/ kedua-
duanya. Pengkajian dapat dicapai melalui administrasi analog visual atau daftar pertanyaan atau
kedua-duanya.
Menurut kolcaba dalam Tomey dan Alligood (2006: 735), untuk memberikan kenyamanan
pasien setidaknya memerlukan tiga jenis intervensi kenyamanan, yaitu :
a. Teknik mengukur kenyamanan (technical comfort measures) adalah intervensi yang didesain
untuk mempertahankan homeostasis dan manajemen nyeri, seperti monitor tanda-tanda vital
dan hasil kimia darah-darah. Termasuk juga dalam pemberian obat anti nyeri. Pengukuran
atau memulihkan fungsi fisik dan kenyamanan dan mencegah terjadinya komplikasi.
b. Pembinaan (coaching) termasuk intervensi yang didesain untuk membebaskan rasa nyeri dan
menyediakan penentraman hati dan informasi, membangkitkan harapan, mendengar dan
membantu perencanaan yang realistis untuk pemulihan, integrase, atau meninggal sesuai
budayanya.
c. Comfort food
Untuk jiwa meliputi intervensi yang tidak dibutuhkan pasien saat ini tetapi sangat berguna
bagi pasien. Intervensi kenyamanan ini membuat pasien merasa lebih kuat dalam kondisi yang
sulit diukur secara personal. Target intervensi ini adalah transcendence meiputi hubungan
yang mengesankan antara perawar dan pasien, keluarga atau kelompok. Sugesti kenyamanan
ini dapat diberikan dalam bentuk pijatan, lingkungan yang adaptif yang menciptakan
kedamaian dan keenangan, guide dimagery, terapi music, mengenang masa lalu, dan
sentuhan terapeutik.
2. Pasien
Pasien adalah penerima perawatan dapat perorangan, keluarga, lembaga atau komunitas
yang membutuhkan pelayanan.
3. Lingkungan
Lingkungan adalah semua aspek luar (fisik, politis, kelembagaan dan lain-lain) dari pasien,
keluarga, lembaga yang dapat dimanipulasi oleh perawat atau seseorang yang dicintai untuk
meningkatkan kenyamanan.
4. Kesehatan
Kesehatan adalah fungsi optimum yang diperihatkan oleh pasien baik individu, keluarga,
kelompok, atau komunitas.
Kolcoba (1994) dalam Peterson dan Bredow (2004: 259) mengemukakan beberapa
asumsi tentang kenyamanan antara lain :
a. Manusia mempunyai respon yang holistic terhadap stimulus yang kompleks
b. Kenyamanan adalah suatu hasil holistic yang diharapkan yang berhubungan dengan disiplin
keperawatan
c. Manusia berusaha untuk memenuhi kebutuhan kenyamanan secara aktif
d. Kenyamanan adalah lebih dari tidak adanya nyeri, cemas, dan ketidaknyamanan fisik lainnya.

Anda mungkin juga menyukai