DALAM KEPERAWATAN:
TEORI KEPERAWATAN YANG
TERPILIH
TOKOH-TOKOH MIDDLE RANGE THEORY
• Pamella G. Reed (2003) yang teorinya merupakan sintesa dari tiga sumber.
Ketiga sumber yang dimaksud antara lain
• (1) bahwa perkembangan manusia sebagai proses sepanjang hayat dalam
mencapai kedewasaan termasuk didalamnya proses menua dan proses menjelang
ajal,
• (2) adanya factor kontekstual terhadap terjadinya ketidakseimbangan antara
manusia dan lingkungan sebagai sesuatu yang penting dalam pengembangan,
dan
• (3) berdasarkan pengalaman klinik dan riset yang mengindikasikan secara klinik
dilaporkan bahwa depresi pada lansia lebih sedikit disebabkan oleh penurunan
sumber pengembangan dan perasaan sejahtera akibat penurunan kemampuan
fisik dan kognitif daripada kelompok kesehatan lansia.
KONSEP KUNCI SELF TRANSCENDENCE
THEORY
1. Vulnerability
2. Self transcendence
a. Inwardly
b. Outwardly
c. temporally
3. Well being
4. Moderating-mediating factors
5. Point of interventions
VULNERABILITY
Kesadaran seseorang akan adanya kematian.
Diartikan sebagai kontek bagi perkembangan atau
kematangan di usia senja atau pada akhir kehidupan.
Konsep vulnerable meningkatkan kesadaran akan
situasi mendekati kematian termasuk di dalamnya
dalah keadaan gawat seperti disabilitas, penyakit
kronik, kelahiran, dan pengasuhan.
SELF TRANSCENDENCE
HEALTH
NURSING
PERSON
ENVIRONMENT
Health Well-being
self treanscendence
Person Point of intervention
Environment Nursing
Vulnerability
HUBUNGAN ANTARA KONSEP-KONSEP
MAYOR PADA SELF TRANSCENDENCE
THEORY
Inwardly
Outwardly
Temporally
Transendensi diri
Well-Being
1. Vurnerabel yaitu meningkatkan kesadaran Ny. K bahwa kematian
adalah merupakan hal yang akan dialami oleh setiap orang yang
masih hidup dan akan disertai kesedihan serta kedukaan berlanjut
sampai berbulan-bulan setelah masa kehilangan tersebut.
Bagaimana jika seandainya keadaan menjadi terbalik, pengalaman
yang sama terjadi pada dirinya sedangkan Suaminya sendiri yang
mengalami hal yang saat ini dia alami, akan sangat berbeda dan
bahkan lebih sulit bagi Suaminya untuk menerima hal tersebut.
Sehingga, perawat akan membantu Ny. K untuk melakukan refleksi
terhadap dirinya dan terhadap pengalaman tersebut. Refleksi dan
instrospeksi yang dilakukan oleh Ny. K adalah merupakan inti dari
self transcendence.
2. Dari segi inwardly (batiniah), perawat menekankan
adanya proses introspeksi terhadap pengalaman
masa lalu yang dialami oleh Ny. K yang kemudian
dapat menjadi fasilitas memperoleh kepulihan dan
kesehatannya kembali. Introspeksi diri bisa meliputi
menggali kembali kepercayaan dan keyakinan
dalam diri, nilai-nilai pribadi, dan mimpi-mimpi yang
ingin dicapai yang nantinya akan menjadi
penyemangat atau motivator untuk mencapai
kondisi yang sehat secara utuh (well being).
3. Dari segi outwardly (lahiriah), perawat memberikan dorongan untuk
memulai kembali hubungannya dengan dunia luar termasuk
berinteraksi dengan anak dan keluarganya, lingkungan sosialnya
dan kembali beraktivitas serta dapat menikmati masa tuanya
dengan penuh kebahagian. Dengan menghabiskan waktu bersama
cucu-cucunya, anak dan menantunya akan lebih membuatnya
menikmati kebahagiaan dan kesenangan. Selain itu, dengan cara
tersebut, Ny. K akan merasa puas telah membantu anak dan
menantunya menjaga anak-anaknya. Bila kebahagiaan dan
kesenangan telah terbangun, masalah fisik, nafsu makan, perasaan
kesepian, dan perasaan berduka yang dialaminya selama ini
berangsur-angsur akan hilang, sehingga Ny. K akan memperoleh
kesehatannya kembali
4. Dari segi temporally (duniawi/saat ini), dari hasil refleksi dan introspeksi
dari pengalaman masa lalunya, Ny. K bisa menggunakan pengetahuan dan
keterampilannya di masa lalu itu untuk mencapai apa yang dia harapkan di
masa yang akan datang dengan melakukan/menerapkannya pada masa
kini.
2. Kekurangan
Banyak variabel dalam teori, seperti vulnerability dan transendensi
diri serta kondisi sejahtera yang masih abstrak, sehingga masih
terdapat kesulitan diterapkan dalam praktik.
Pembahasan teori tidak mudah untuk dipahami sehingga sulit
dicerna oleh para perawat yang akan mengaplikasikannya ke dalam
praktik.
Terbatas digunakan hanya pada kasus-kasus yang berhubungan
dengan adanya masalah psikologis dengan kurang
mempertimbangkan penangan fisiknya.
LANJUTAN
3.Teori self transcendence termasuk dalam kelompok mid-
range theory karena memiliki kriteria : konsep dan
variabel sedikit, sebahagian masih bersifat abstrak, dapat
digunakan dalam berbagai situasi dan kondisi kesehatan
manusia, bersumber dari grand theory dan pengalaman-
pengalaman praktik, dan berfokus pada fenomena yang
lebih spesifik.
• Kolcaba. 1997. Comfort Theory and Practice. www.thecomfortline.com. Diunduh tanggal 24 September 2014, jam 20.15
• McKenna, Hugh.1997. Nursing Theories and Models. New York: Routledge.
• Meleis, Afaf Ibrahim. 2010.Transitionstheory: middle-range and situation specific theories in nursing research and practice. New
York: SpringerPublishingCompany.
• Parker,Marilyn E. & Smith, Marlaine Cappelli. 2010. Nursing theories and nursing practice. 3rd ed. Philadelphia: F. A. Davis
Company.
• Peterson,Sandra J. & Bredow, Timothy S.2009. Middle Range Theories, Application to Nursing Research.Second edition.
Philadelphia: Lippincott William & Wilkins.
• Sieloff, Christina Leibold and Frey, Maureen A. 2007. Middle Range Theory Development Using King’s Conceptual System. New
York: Springer Publishing Company .
• Smith,Mary Jane & Liehr, Patricia R. 2008. Middle range theory for nursing. 2nd ed. New York: Springer Publishing Company.
• Tomey, Alligood. 2006. Nursing Theorist and Their Work. Sixth edition. Toronto: The CV Mosby Company St. Louis