Konsep, Falsafah, dan Teori Keperawatan

A theory is a set of interrelated construct/concepts, definitions and propositions that

present a systematic view of phenomena by specifying relations among variables

( Kerlinger, 1973 ).

Teori adalah cara simbolik untuk mendiskripsikan, menjelaskan, memprediksikan

hubungan antara satu dan banyak konsep. Contohnya Teori Einstein dengan relativitas,
Teori Hierarki ( A. Maslow ), Teori of development task ,dll.

Komponen teori yaitu konsep, definisi, asumsi, dan fenomena.

Konsep yaitu fomulasi tentang objek/kejadian yang dapat diamati/dirasakan, konsep

sama dengan abstrak harus dijabarkan dalam bentuk variabel. Konsep-konsep yang
saling terkait disebut teori.

Definisi yaitu menjelaskan/menggambarkan teori, konsep atau komponen-komponen

yang menyusun teori, tidak dapat dikatakan salah/benar,dapat dikatakan tidak lazim
dipakai. Contoh Rumah terdiri dari tembok, tiang, dan pintu maupun jendela.

Asumsi adalah pernyataan-pernyataan yang menjelaskan konsep-

konsep/menggabungkan konsep-konsep, merupakan suatu kenyataan dan diterima
sebagai suatu kebenaran. Contoh : manusia adalah makhluk sosial.

Fenomena merupakan suatu kejadian yang dapat disaksikan atau dilihat dengan panca
indera, kenyataan-kenyataan yang ada, tanda-tanda, gejala-gejala, sesuatu yang luar
biasa, keajaiban, ataupun fakta ( KBBI, 2008 )

Teori keperawatan adalah usaha menguraikan dan menjelaskan fenomena dan

menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan ( Sevens, 1984 ). Juga merupakan
satu kesatuan konsep-konsep, definisi-definisi , dan asumsi-asumsi yang tersusun secara
sistematis yang menjelaskan fenomena-fenomena tentang asuhan keperawatan. Teori
keperawatan juga merupakan pernyataan terstrukutur dan sitematis yang dapat
menjelaskan suatu fenomena, mempredikisikan dan sekaligus mengontrol variable-
variabel dai disiplin ilmu keperawatan.

Falsafah keperawatan yaitu model konsep atau kerangka yang memberikan batasan
yang ditujukan sebagai dasar bagi perawat dalam berpikir, mengobservasi,
menginterpretasikan dan bertindak. Falsafah keperawatan menurut ( Seedhouse, 2000 )
adalah pandangan dasar tentang hakekat manusia dan esensi keperawatan yang
menjadikan kerangka dasar dalam praktik keperawatan. Perawat menggunakan falsafah
keperawatan yang dianut untuk menjelaskan apa yang mereka yakini tentang
keperawatan, peran perawat dalam pelayanan kesehatan dan bagaimana mereka
berinteraksi dengan pasien.
Guna model-teori keperawatan yaitu menentukan area keperawatan, menentukan area
yang perlu dipelajari, memberikan pemahaman terhadap profesi perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan, menentukan tujuan keperawatan, menjelaskan
cakupan praktik keperawatan, memberikan dasar filosofi sebagai bekal untuk
pengembangan ilmu keperawatan dan hal-hal lain yang terkait dengan pendidikan,
manajemen, dan riset.

Hubungan teori dan falsafah yaitu saling mempengaruhi, dimana teori keperawatan
membantu mengembangkan falsafah pribadi perawat dan falsafah keperawatan
menentukan jenis model yang digunakan.

Paradigma adalah cara pandang, persepsi atau sumber bagaimana kita bersikap dan
berperilaku. Merupakan cara pandang seseorang terhadap diri dan lingkunganya yang
akan memepengaruhinya dalam berpikir ( kognitif ), bersikap ( afektif ), dan bertingkah
lauk ( konatif ). ( Dani vardiansyah, 2008 ).

Paradigma keperawatan merupakan suatu pedoman yang menjadi acuan dan

mendasari pelaksanaan praktik keperawatan diberbagai tatanan kesehatan.

Paradigma keperawatan terdiri dari 4 komponen yaitu manusia, kesehatan : sehat-

sakit, lingkungan dan komponen keperawatan.

Hubungan antara paradigma keperawatan dengan falsafah keperawatan adalah

falsafah keperawatan merupakan filosofi atau pandangan dasar yang masih bersifat
abstrak dalam menjelaskan suatu konsep dalam keilmuan termasuk dalam keperawatan
sedangkan paradigma merupakan suatu penjabaran terhadap apa yang terkandung
didalam filosofi keperawatan, sehingga paradigma keperawatan dapat dijadikan suatu
cara pandang perawat memandang permasalahan yang ada dalam disiplin keperawatan.