DISUSUN OLEH :
1. Yeni Oktafianti
2. Agnes Sawita Dewa
3. Indri
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Teori
Keperawatan Immogene King” dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam
penyusunan makalah ini mungkin ada hambatan, namun berkat bantuan serta
dukungan dari teman-teman dan bimbingan dari dosen mata kuliah. Sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu proses
pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca. Kami juga
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, atas bantuan serta dukungan dan
doa nya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca
makalah ini dan dapat mengetahui tentang Teori Keperawatan Immogene King.
Kami mohon maaf apabila makalah ini mempunyai banyak kekurangan, karena
keterbatasan penulis yang masih dalam tahap pembelajaran. Oleh karena itu, kritik
dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun, sangat diharapkan oleh kami
dalam pembuatan makalah selanjutnya. Semoga makalah sederhana ini
bermanfaat bagi pembaca maupun kami.
Palu, Juli 2021
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori keperawatan menurut Imogene King.......................................3
B. Teori Budaya Secara Umum Berkaitan Dengan Kesehatan.............5
C. Kebudayaan Kaili..................................................................................9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan..........................................................................................12
B. Saran....................................................................................................12
DAFTAR PUSAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
a) Sistem personal
Menurut king setiap individu adalh system personal (system terbuka).
Untuk system personal konsep yang relevan adalah persepsi, diri,
peretumbuhan dan perkembangan, citra tubuh, dan waktu.
b) Sistem interpersonal
King mengemukakan system interpersonal terbentuk oleh interkasi antra
manusia. Interaksi antar dua orang disebut DYAD, tiga orang disebut
TRIAD, dan empat orang disebut GROUP. Konsep yang relefan dengan
system interpersonal adalah interkasi, komunikasi, transaksi, peran dan
stress.
c) Sistem sosial
King mendefinisikan system social sebagai system pembatas peran
organisasi sosisal, perilaku, dan praktik yang dikembangkan untuk
memelihara nilai-nilai dan mekanisme pengaturan antara praktk-praktek
dan aturan (George, 1995). Konsep yang relevan dengan system social
adalah organisasi, otoritas, kekuasaan, status dan pengambilan keputusan.
3. Model konsep keperawatan imogene king
King memahami model konsep dan teori keperawatan denag
menggunakan pendekatan system terbuka dalam hubunagn interaksi yang
konstan dengan lingkunagan, sehingga King mengemukakan dalm model
konsep interaksi. Dalam mencapai hubungan interaksi, King
mengemukakan konsep kerjanya yang meliputi adanya system personal,
system interpersonal dan system social yang saling berhuabungan satu
dengan yang lain.
Manusia memiliki 3 kebutuhan dasar yaitu kebutuhan terhadap
informasi, kesehatan, kebutuhan terhadap pencegahan penyakit dan
kebutuhan terhadap perawatan ketika sakit. konsep hubungan manusia
menurut King terdiri dari :
a) Aksi merupakan proses awal hubungan 2 individu dalam berprilaku,
dalam memahami atau mengenali kindisi yang ada dalam keperawatan
dengan digambarkan hubungan keperawatan dan klien melakukan
4
kontrak atau tujuan yang diharapkan.
b) Reaksi adalah suatu bentuk tindakan yang terjadi akibat dari adanya aksi
dan merupakan respon dari individu.
c) Interaksi merupakan suatu bentuk kerjasama yang saling mempengaruhi
antara perawat dan klien yang terwujud dalam komunikasi
d) Transaksi merupakan kondisi dimana antara perawat dengan klien terjadi
suatu persetujuan dalam rencana tindakan keperawatan yang akan
dilakukan.
4. Asumsi Imogene King
Imogene M. King mengasumsikan model konsep dan teori keperawatan
secara eksplisit maupun implisit.
a) Asumsi Eksplisit
1) Fokus sentral dari keperawatan adalah interaksi dari manusia dan
lingkunganya, dengan tujuan untuk kesehatan manusia.
2) Individu adalah sosial, rasional, reaksi, penerimaan, kontrol,
berorientasi pada kegiatan waktu.
3) Proses interaksi dipengaruhi oleh persepsi, tujuan, kebutuhan, dan
nilai klien serta perawat.
4) Manusia sebagai pasien mempunyai hak untuk mendapatkan
informasi, berpartisipasi dalam membuat keputusan yang
mempengaruhi kehidupannya, kesehatan, dan pelayanan komunitas
dan menerima atau menolak keperawatan
5) Tanggung jawab dari anggota tim kesehatan adalah memberikan
informasi kepada individu tentang semua aspek kesehatan untuk
membantu mereka membuat atau mengambil keputusan.
6) Tujuan dari memberi pelayanan kesehatan dan menerima pelayanan
mungkin tidak sama
b) Asumsi Imsplisit
1) Pasien ingin berpartisipasi secara aktif dalam proses keperawatan.
2) Pasien sadar, aktif, dan secara kognitif mampu berpartisipasi dalam
pembuatan atau pengambilan keputusan.
5
3) Individu mempunyai hak untuk mengetahui tentang dirinya sendiri.
4) Individu mempunyai hak untuk menerima atau menolak pelayanan
kesehatan
5. Pandangan Imogene King terhadap keperawatan
a) Konsep Manusia
King memandang manusia sebagai suatu sistem terbuka yang
berinteraksi dengan lingkungan, sehingga memungkinkan benda, energi,
dan informasi dengan leluasa mempengaruhinya. Dalam kerangka
konsepnya meliputi tiga sistem interaksi yang dinamis sebagai individu
disebut sebagai sistem personal, ketika hndividu ini bersatu dalam
kelompok disebut sistem interpersonal. Sistem sosial tercipta ketika
kelompok mempunyai ketertarikan dan tujuan yang sama dalam satu
komunitas atau masyarakat.
Menurut Imogene M. King, manusia memiliki tiga kebutuhan pokok :
1) Kebutuhan informasi kesehatan yang tidak mampu pada saat
diperlukan dan dapat digunakan.
2) Kebutuhan untuk perawatan yang bertujuan untuk mencegah penyakit.
3) Kebutuhan untuk perawatan ketika manusia tidak dapat
membantu/merawat diri mereka sendiri.
b) Konsep Sehat
King mendefinisikan sehat sebagai pengalaman hidup manusia yang
dinamis, yang secara berkelanjutan melakukan penyesuaian terhadap
stressor internal dan eksternal melewati rentang sehat sakit, dengan
menggunakan sumber,sumber yang dimiliki oleh seseorang atau individu
untuk mencapai kehidupan sehari-hari yang maksimal.
c) Konsep Lingkungan
Menurut King lingkungan adalah sistem sosial yang ada dalam
masyarakat yang saling berinteraksi dengan sistem lainnya secara
terbuka. Merupakan kekuatan dinamis yang mempengaruhi perilaku
sosial, interaksi, persepsi, dan kesehatan. Lingkungan merupakan suatu
sistem terbuka yang menunjukkan penukaran masalah, energi, informasi
6
dengan keberadaan manusia. Manusia tersebut akan berinteraksi dengan
lingkungan internal dengan penukaran energi yang diatur secara terus
menerus terhadap perubahan lingkungan eksternal.
d) Konsep Keperawatan
Keperawatan didefinisikan sebagai suatu proses tindakan, reaksi dan
interaksi perawat dan klien dalam berbagi informasi tentang persepsi
mereka dalam situasi keperawatan. King menyampaikan pola intervensi
keperawatanya adalah proses interaksi klien dan perawat meliputi
komunikasi dan persepsi yang menimbulkan aksi, reaksi, dan jika ada
gangguan, menetapkan tujuan dengan maksud tercapainya suatu
persetujuan dan membuat transaksi. Selain itu King juga membahas
tujuan, domain, dan fungsi perawat professional yaitu :
1) Tujuan perawat
Untuk membantu individu untuk menjaga kesehatan mereka, sehingga
mereka dapat berfungsi dalam peran mereka.
2) Domain perawat
Termasuk mempromosikan, memelihara, dan memulihkan kesehatan,
dan merawat orang sakit, terluka dan sekarat.
3) Fungsi perawat professional
Untuk menginterpretasikan informasi dalam proses keperawatan untuk
merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi asuhan
keperawatan. King berkata dalam teori nya, seorang perawat
profesional, dengan pengetahuan khusus dan keterampilan, dan klien
yang membutuhkan perawatan, dengan pengetahuan tentang diri dan
persepsi masalah pribadi, bertemu sebagai orang asing di lingkungan
alam. Mereka saling berinteraksi, mengidentifikasi masalah,
menetapkan dan mencapai tujuan.
6. Teori imogene king dalam proses keperawatan
a) Pengkajian
1) Terjadi selama interaksi antara perawat dan pasien/klien. Perawat
membawa pengetahuan khusus dan ketrampilan sedangkan klien
7
membawa pengetahuan tentang diri dan persepsi masalah yang
menjadi perhatian, untuk interaksi ini.
2) Selama pengkajian perawat mengumpulkan data tentang klien,
diantaranya adalah :
a) Tingkat tumbuh kembang.
b) Pandangan tentang diri sendiri.
c) Persepsi yang merupakan dasar pengumpulan dan interpretasi data
terhadap status kesehatan.
d) Pola komunikasi diperlukan untuk memferivikasi keakuratan
persepsi, untuk interaksi dan transaksi.
e) Sosialisasi
b) Diagnosa Keperawatan
1) Dibuat setelah melakukan pengkajian.
2) Dibuat sebagai hasil interaksi antara perawat dengan pasien/klien.
3) Stress merupakan konsep yang penting dalam hubungannya dengan
diagnosa keperawatan
c) Perencanaan
1) Dibuat berdasarkan dengan keperawatan.
2) Setelah diagnosis, perencanaan intervensi untuk memecahkan
masalah tersebut dilakukan.
3) Dalam perencanaan pencapaian tujuan diawali dengan menetapkan
tujuan dan membuat keputusan.
4) Merupakan bagian dari transaksi dan partisipasi pasien/klien yang
dianjurkan ikut serta dalam pengambilan keputusan tapi tidak harus
bertanggung jawab.
d) Implementasi
1) Dalam keperawatan melibatkan proses implementasi kegiatan
aktual untuk mencapai tujuan.
2) Dalam pencapaian tujuan itu adalah kelanjutan dari transaksi.
8
e) Evaluasi
1) Merupakan gambaran bagaimana mengenal hasil tujuan yang
dicapai.
2) Dalam evaluasi membahas tentang pencapaian tujuan dan
keefektifan proses keperawatan tersebut.
7. Kesimpulan
Berdasarkan model konsep dan teori keperawatan king dapat
disimpulkan bahwa konsep keperawatan menurut king adalah sebai proses
aksi, reaksi, dan interaksi perawat dank lien yang secara bersa- sama
memberikan informasi tentang persepsi mereka dalam suatu situasi
keperawatan dan sebagai proses interaksi humanis antara perawat dan klien
yang masing- masing merasakan situasi dan kondisi yang berlainan, dan
melalui komunikasi mereka menentukan tujuan, mengeksplorasi maksud,
dan menyetujui maksud untuk mencapai tujuan
9
kesehatannya, meningkatkan kondisi manusia/kehidupan atau menghadapi
kematian atau kecacatan. Berdasarkan asumsi bahwa curlural care adalah
pengertian yang luas untuk mengetahui, menjelaskan, menjumlahkan, dan
memprediksi fenomena asuhan keperawatan dan untuk mengarahkan
praktik asuhan keperawatan.
C. Kebudayaan Kaili
10
Penyebutan bagi "orang Kaili" dalam bahasa Kaili dengan menggunakan
prefix "To" yaitu To Kaili. Antropolog Mattulada dalam bukunya berjudul
Sejarah Kebudayaan To Kaili memaparkan mengenai latar belakang
penyebutan orang Kaili sebagai berikut (Mattulada 1983): “Orang-orang yang
menyebut diri To Kaili secara sosiokultural tergolong dalam kelompok etnik
dengan ciri-ciri:
1) Adanya alat komunikasi antara sesama orang Kaili, yaitu bahasa/ dialek
yang memelihara keakraban dan kebersamaan di antara mereka;2)
2) Adanya pola-pola sosiokultural yang menumbuhkan perilaku yang dinilai
sebagai bagian dari kehidupan adat istiadat, termasuk cita-cita dan
ideologi, yang dihormati bersama di antara mereka;
3) Adanya perasaan keterikatan antara satu sama lainnya, sebagai satu
kelompok yang menjadi perekat ke dalam kebersamaan di antara mereka;
4) Adanya kecenderungan menggolongkan diri ke dalam kelompok asli
terhadap orang dari kelompok lain, dalam berbagai kejadian sosiokultural,
berupa sikap sekaum dalam menghadapi orang luar;
5) Adanya perasaan keterikatan ke dalam kelompok karena hubungan
kekerabatan geneologis, dan atau adanya ikatan kesadaran teritorial di
antara mereka.”
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keperawatan adalah suatu profesi yang memberikan bantuan pada
individu dan kelompok untuk mencapai, memelihara dan mempertahankan
derajat kesehatan dengan memperhatikan, memikirkan, menghubungkan,
menentukan dan melakukan tindakan perawatan sehingga individu atau
kelompok berprilaku yang sesuai dengan kondisi keperawatan. Keperawatan
berhubungan langsung dengan lingkungan, tempat atau ruang dan waktu untuk
membentuk suatu hubungan menanggulangi status kesehatan dalam proses
interpersonal reaksi interaksi dan transaksi dimana perawat dank lien berbagi
informasi mengenai persepsinya dalam keperawatan.
B. Saran
Kita sesama manusia harus saling berinteraksi agar mancapai tujuan bersama.
12
DAFTAR PUSTAKA
Perry, Potter. 2005. Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, & Praktik: Edisi
4,Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta.