HIPERTENSI
SKRIPSI
LITERATUR REVIEW
Disusun oleh :
Yeni Oktafianti
PO7120317051
2021
ii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas
NIM : P0712031751
Kelas : Reguler
Agama : Islam
Alamat : Tondo
B. Riwayat Pendidikan
ii
iii
Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui Tim Pembimbing untuk diuji oleh
Tim Penguji Politeknik Kesehatan Kemenkes Palu Jurusan Keperawatan Program
Studi D-IV Keperawatan Palu.
Mengetahui,
iii
iv
Skripsi ini telah diperbaiki oleh peneliti yang telah diperiksa kembali
oleh tim penguji Poltekkes Kemenkes Palu Jurusan Keperawatan Program studi
DIV-Keperawatan Palu dan disetujui.
Menyetujui, Mengetahui,
Direktur Poltekkes Kemenkes Palu Ketua Jurusan Keperawatan
iv
v
ABSTRAK
(xi +43 halaman + 1 gambar + 5 tabel + 6 bab)
Hipertensi menurut World Health Organization (WHO) adalah suatu
kondisi dimana pembuluh darah memiliki tekanan darah tinggi, tekanan darah
sistolik ≥140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg yang menetap.
Tekanan darah adalah kekuatan darah untuk melawan tekanan dinding arteri
ketika darah tersebut dipompa oleh jantung ke seluruh tubuh. Gaya Hidup atau
disebut juga life style adalah seni yang dibudayakan oleh setiap orang. Pola makan
tidak sehat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi resiko meningkatnya
potensi penyakit hipertensi. Penelitian ini bertujuan menganalisis dan menjelaskan
faktor aktivitas fisik dan pola makan yang mempengaruhi Kejadian Hipertensi.
v
vi
ABSTRACT
(xi + 43 pages + 1 images + 5 tables + 6 chapters)
vi
vii
KATA PENGANTAR
Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya yang tak terhitung,
salam dan shalawat atas junjungan Nabi besar Muhammad SAW, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan gaya hidup dengan
Skripsi ini dapat terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik moril
maupun material. Oleh karena itu penulis persembahkan sebagai salah satu wujud
terima kasih dan tanggung jawab kepada kedua orang tua tercinta Bapak
Almarhum Sariyanto, Ibu Rustriana yang selalu memberikan kasih sayang dan
cintanya disertai pengorbanan, dukungan, semangat, serta diiringi doa yang tulus
dan ikhlas demi keberhasilan penulis, serta Kakak saya Yuyun Safitri, Adik saya
tersayang Yana Saputri dan I Gede Eddy Supriawan yang sudah banyak
tidak sedikit pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini. Melalui
kesempatan ini, peneliti mengucapkan terima kasih kepada dari berbagai pihak
vii
viii
Palu.
3. Iwan, S.Kep, Ners, SH, M.Kes. sebagai ketua program studi D-IV
Keperawatan Palu.
4. Dr. Irsanty Collein, S.Kep, Ns, M.Kep, Sp. Kep. MB sebagai pembimbing I
5. Dr. Jurana, S.Kep, Ners, M.Kes sebagai pembimbing II yang dengan tulus
ini.
7. Iwan, S.Kep, Ners, SH, M.Kes., dan Masudin, SST.M.Kes anggota tim
peneliti beserta staf yang telah membantu dalam berbagai pelayanan dan
administrasi akademik.
viii
ix
kalian hadapi.
dan ilmu pengetahuan yang berguna serta memperoleh limpahan rahmat dari
Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa kepada semua pihak yang membacanya
Penulis
ix
x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL........................................................................................ i
DAFTAR RIWAYAT HIDUP............................................................................ ii
LEMBA PERSETUJUAN PEMBIMBING...................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI..................................................... iv
ABSTRAK............................................................................................................ v
KATA PENGANTAR.........................................................................................vii
DAFTAR ISI........................................................................................................ x
DAFTAR TABEL................................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... xiii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian......................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian....................................................................................... 6
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Hipertensi........................................................................................ 7
B. Konsep Gaya Hidup.....................................................................................16
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Dan Desain Penelitian........................................................................19
B. Protokol Dan Registrasi Pencarian Literatur...............................................19
C. Data Base Pencarian.....................................................................................20
D. Kata Kunci...................................................................................................20
E. Kriteria Inklusi Dan Eksklusi.......................................................................21
F. Hasil Pencarian dan Seleksi Studi................................................................22
G. Metode Analisa Data...................................................................................25
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
x
xi
B. PEMBAHASAN
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan.......................................................................................................43
B. Saran.................................................................................................................43
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
2.1 Klasifikasi Data Hipertensi.......................................................................8
3.1 Kata Kunci Literatur Review .................................................................20
3.2 Format PICOS Dalam Literatur Review.................................................22
3.3 Hasil Pencarian Literatur........................................................................26
4.1 Hasil Pencarian Literatur........................................................................32
xii
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
3.1 Diagram flow pencarian literatur...........................................................23
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kondisi dimana pembuluh darah memiliki tekanan darah tinggi, tekanan darah
sistolik ≥140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg yang menetap.
Tekanan darah adalah kekuatan darah untuk melawan tekanan dinding arteri
ketika darah tersebut dipompa oleh jantung ke seluruh tubuh (WHO, 2013).
secara abnormal dan terus menerus pada beberapa kali pemeriksaan tekanan
darah yang disebabkan satu atau beberapa faktor resiko yang tidak berjalan
Gaya Hidup atau disebut juga life style adalah seni yang dibudayakan
oleh setiap orang. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), gaya hidup
(Sumarwan, 2011). Gaya hidup yang tidak sehat dapat menjadi penyebab
(Simanullang, 2018). Pola makan yang salah merupakan salah satu faktor
1
2
Hipertensi sering disebut juga “The Sillent Killer” karena penyakit ini
darah tinggi atau hipertensi telah membunuh 9,4 juta warga di dunia setiap
gagal jantung, demensia, gagal ginjal, dan gangguan pengelihatan. Kondisi ini
penyakit hipertensi, diperkirakan pada tahun 2025 menjadi 1,15 milyar atau
sekitar 29% dari total penduduk dunia (Sagita et al., 2019). Angka kejadian
pengukuran tekanan darah, hipertensi naik dari 25,8% menjadi 34,1% (Fadhli,
2018).
angka nasional yakni 36%. Data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah,
Tengah, pada tahun 2015 sebanyak 96.797 kasus, tahun 2016 sebanyak 96.213
kasus dan pada tahun 2017 sebanyak 111.058 kasus (Dinkes, 2018). Angka ini
peningkatan ini belum diketahui secara pasti. Data Para ahli telah
terkena hipertensi, yakni faktor tidak dapat dikontrol seperti genetik, usia, jenis
kelamin, dan ras. Faktor resiko yang dapat dikontrol berhubungan dengan
faktor lingkungan berupa perilaku atau gaya hidup seperti obesitas, kurang
Baro Kota Langsa. Hasil; Penelitian menunjukkan ada hubungan antara gaya
Desa Paya Bujok Tunong Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa (Nurul, 2016).
4
tidak adanya hubungan yang signifikan adalah gaya hidup konsumsi ikan asin
adanya hubungan yang signifikan adalah gaya hidup konsumsi ikan asin
aktivitas fisik, asupan lemak, asupan natrium dan obesitas merupakan faktor
melakukan literature review dalam menganalisis faktor aktifitas fisik dan pola
B. Rumusan Masalah
ini adalah “Menganalisa apakah ada hubungan gaya hidup dengan kejadian
hipertensi ?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
D. Manfaat Penelitian
bacaan siapa saja yang membutuhkan dan dapat menjadi salah satu referensi
3. Bagi peneliti
dipelajari selama dibangku kuliah dan merupakan salah satu syarat dalam
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Hipertensi
1. Pengertian Hipertensi
mmHg (untuk usia ˂ 60 tahun) dan tekanan sistolik ≥ 160 mmHg dan
lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg. Tekanan
tinggi menjadi masalah hanya bila tekanan darah tersebut persisten. Tekanan
darah tersebut membuat sistem sirkulasi dan organ yang mendapat suplai
2. Etiologi Hipertensi
2018):
hederitas (keturunan).
a. Sakit kepala
b. Kelelahan
c. Mual
d. Muntah
e. Sesak nafas
f. Gelisah
9
4. Patofisiologi Hipertensi
mengalirkan darah melalui sistem sirkulasi yang merupakan hasil dari aksi
pompa jantung atau curah jantung (cardiac output) dan tekanan dari arteri
perifer atau resistensi perifer. Kedua penentu primer adanya tekanan darah
kompleks.
properti intrinsic dari pembuluh darah yang berfungsi untuk mengatur aliran
darah yang terkait dengan kebutuhan metabolik dari jaringan. Proses ini
curah jantung maka jumlah darah yang mengalir menuju jaringan akan
ke normal, namun resistensi perifer akan tetap tinggi yang dipicu dengan
1) Jenis kelamin
2) Usia
3) Genetik
4) Ras
b. Dapat Dimodifikasi
1) Pendidikan
2) Kontrasepsi oral
3) Obesitas
5) Dislipidemia
6) Alkohol
7) Rokok
11
9) Kopi (kafein)
a. Stroke
b. Infark miokard
c. Gagal ginjal
d. Gagal jantung
e. Ensefalopati
pemeriksaan fungsi ginjal terpisah dan penetuan kadar urin dapat juga
Faktor resiko lainnya juga harus dikaji dan evaluasi. Pemeriksaan penunjang
hipertensi).
hipertensi.
kardiofaskuler).
dan hipertensi.
(penyebab).
hilang timbul.
hipertensi sebagai penyakit parenkim ginjal, batu ginjal dan juga ureta.
n. Foto dada: dapat juga menunjukan obstruksi klasifikasi pada area katub ;
feokromositoma.
konduksi.
8. Pencegahan Hipertensi
b. Melakukan antisipasi fisik secara teratur atau berolah raga secara teratur
segera dikurangi).
14
d. Latihan olahraga seperti senam aerobik, jalan cepat, dan bersepeda paling
9. Penatalaksanaan Hipertensi
darah arteri atau kurang dari 140/90 mmHg (130/80 mmHg untuk penderita
diabetes melitus atau penderita penyakit ginjal kronis) kapan pun jika
dan produk susu rendah lemak telah terbukti menurunkan tekanan darah
tinggi.
b. Pilih kelas obat yang memiliki efektivitas terbesar, efek samping terkecil,
dan peluang terbesar untuk diterima pasien. Dua kelas obat tersedia
hipertensi.
abon, ikan asin, telur pindang, sawi asin, asinan, acar, dan lainnya.
3) Methyldopa
4) MgSO4
7) Tensigard 3 x 1 tablet
8) Amlodipine 1 x 5-10 mg
Pengertian Gaya Hidup atau disebut juga life style adalah seni yang
gaya hidup sering digambarkan sebagai kegiatan, minat dan opini dari
seseorang yaitu:
a. Kegiatan (Activity) yaitu apa yang dikerjakan oleh konsumen, produk apa
yang dibeli atau dipergunakan dan kegiatan apa yang dilakukan untuk
(Sumarwan, 2011):
a. Sikap berarti suatu keadaan jiwa dan keadaan pikir yang dipersiapkan
di 1masa lalu dan dapat dipelajari, melalui belajar orang akan dapat
memperoleh pengalaman.
18
individu.
d. Konsep Diri Konsep diri sudah menjadi pendekatan yang dikenal amat
Teori gaya hidup (life sytle theory) adalah teori yang menyebutkan
bahwa tidak semua orang memiliki gaya hidup yang sama, setiap orang
memiliki gaya hidup yang berbeda diantara beberapa gaya hidup telah
memaparkan bahwa banyak orang yang memiliki resiko dari pada gaya
hidup lainnya. Gaya hidup ini dipengaruhi oleh perbedaan umur, jenis
kesehatan.
BAB III
METODE PENELITIAN
masalah dan tujuan penelitian. Teknik ini dilakukan dengan tujuan untuk
sedang dihadapi dan diteliti sebagai bahan rujukan dalam pembahasan hasil
Literature Review bisa didapat dari berbagai sumber baik jurnal, buku,
Hubungan gaya hidup dengan kejadian hipertensi. Protokol dan evaluasi dari
penyeleksian studi yang telah ditemukan dan disesuaikan dengan tujuan dari
19
20
dilakukan pada bulan Januari – Agusrus 2021. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh bukan dari pengamatan
langsung, akan tetapi diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
jurnal bereputasi baik nasional maupun internasional dengan tema yang sudah
D. Kata Kunci
melakukan pencarian pada mesin pencarian Scholar dengan Kata kunci yang
AND OR
4) Outcome, yaitu hasil atau luaran yang diperolah pada studi terdahulu yang
5) Study Design, yaitu desain penelitian yang digunakan dalam artikel yang
akan di review.
22
duplikasi, ditemukan terdapat 931 artikel yang sama dan tidak sesuai dengan
skrining berdasarkan judul (n =17), abstrak (n = 3) dan full text (n=3) yang
Seleksi artikel studi dapat digambarkan dalam Diagram Flow di bawah ini
Outcome
Tidak membahas secara spesifik mengenai
Abstrak di identifikasi dan hubungan gaya hidup dengan kejadian hipertensi
disaring (n=20).
(n=17)
Excluded (n=14)
Populasions
Tidak focus pada factor ananlisis (n=10)
Salinan lengkap diambil dan Intervensions
dinilai untuk kelayakannya Intervensi yang tidak sesuai dengan tujuan
(n=3) penelitian (n=3)
Outcome
Tidak membahas secara spesifik mengenai
hubungan gaya hidup dengan kejadian hipertensi
Studi yang di analisis (n=1).
(n= 3)
24
jurnal meliputi nama peneliti, judul, tahun terbit jurnal, tujuan penelitian,
rancangan studi, sampel, instrument (alat ukur) dan ringkasan hasil atau
diurutkan sesuai alfabel dan tahun terbit jurnal dan sesuai dengan format
tersebut diatas.
25
nilai p = 0,012.
2. Melianti, Hubungan 2019 Untuk Penelitian ini Teknik 80 a) Lembar Hasil penelitian
Nur Furqani Gaya Hidup Mengetahui menggunakan pengambilan Responden persetujuan Hubungan Gaya
, Cyntiya Dengan ISSN Hubungan Gaya desain studi sampel pada atau Hidup Dengan
Rahmawati Kejadian 2715- Hidup Dengan observasi penelitian ini Informed Kejadian
Hipertensi 5277 Kejadian analitik menggunakan consent, Hipertensi
Pada Pasien Hipertensi Pada dengan teknik case b) Kuesioner ini Pasien Rawat
Rawat Jalan di Pasien Rawat pendekatan control yaitu diambil dari Jalan Di
Puskesmas Jalan case-control dengan kuesioner Puskesmas
Pagesangan DiPuskesmas membandingka milik Linda Pagesangan
Pagesangan n responden Miftahul. J Periode Juli
Periode Juli 2019. yang tentang 2019
menderita Hubungan menunjukan
hipertensi dan Gaya Hidup adanya
tidak Dengan hubungan yang
menderita Kejadian signifikan
hipertensi. dianalis pada gaya
dengan hidup yaitu
menggunaka olahraga p=
n spss uji 0,00, merokok
chis square p=0,00,
bertujuan konsumsi
untuk bayam
melihat p=0,00,
apakah ada konsumsi
hubungan gorengan
yang p=0,001,
signifikan konsumsi
pisang p=0,001,
27
sedangkan
yang
menunjukan
tidak adanya
hubungan yang
signifikan
adalah gaya
hidup
konsumsi ikan
asin p= 0,263.
3. Hairil Determinan 2018 Untuk Penelitian ini Dengan cara 84 Analisis data Hubungan yang
Akbar Epidemiologis menganalisis menggunakan pengambilan Responden dilakukan signifikan
ISSN menggunakan uji
Kejadian determinan desain studi sampel Chi-Square. Selain
antara aktivitas
Hipertensi 2620- epidemiologis observasi menggunakan itu digunakan nilai fisik (p=0,049,
Pada 7729 kejadian analitik metode Simple odds ratio (OR) OR=2,390),
Lansia Di hipertensi pada dengan random untuk menentukan asupan lemak
Wilayah lansia di wilayah pendekatan sampling. apakah suatu (p=0,003,
variabel merupakan
Kerja kerja Puskesmas case-control. faktor risiko
OR=6,500),
Puskesmas Jatisawit. kejadian hipertensi asupan natrium
Jati Sawit. pada lansia dengan (p=0,029,
tingkat signifikan OR=2,647), dan
p=0,05 (taraf obesitas
kepercayaan 95%).
(p=0,016,
OR=2,941)
dengan kejadian
hipertensi pada
lansia,
sedangkan
riwayat
28
keluarga
(p=0,629,
OR=1,263)
tidak
berhubungan
secara
signifikan
dengan kejadian
hipertensi pada
lansi di wilayah
kerja
Puskesmas
Jatisawit.
BAB IV
A. Hasil Analisis
syarat inklusi (Tabel 3.3) dalam literature review yang sudah memenuhi kriteria
inklusi. Dalam penelitian yang dilakukan oleh (Nurul & Irma, 2016) dengan
judul Hubungan gaya hidup dengan kejadian hipertensi di desa paya bujok
tunong kecamatan langsa baro kota langsa, penelitian yang dilakukan oleh
(Melianti, Furqani & Cyntia, 2019) dengan judul hubungan gaya hidup dengan
sawit.
gaya hidup dengan kejadian hipertensi (Nurul & Irma, 2016 ; Melianti,
Furqani & Cyntia, 2019 ; Akbar ,2018). Tiga artikel tersebut menggunakan
teknik pengambilan sampel yang sama yaitu Purposive sampling dan simple
29
30
random sampling (Nurul & Irma, 2016 ; Melianti, Furqani & Cyntia, 2019 ;
Akbar ,2018). Jumlah responden dalam tiga artikel ini 102, 80 dan 84 individu.
sedangkan penelitian (Nurul & Irma, 2016) dan (Akbar, 2018) tidak
B. Pembahasan
a. Aktivitas Fisik
yang memerlukan sistim gerak baik berupa pekerjaan fisik maupun olahraga.
Olahraga merupakan gaya hidup sehat yang harus di mulai sejak dini hingga
usia lanjut agar di masa mendatang tubuh dapat menjadi sehat serta tidak
mudah terserang penyakit. Karena semakin tua tubuh seseorang secara otomatis
bertahap 5-10 menit, dikuti dengan latihan inti minimal 20 menit dan diakhiri
resistensi pembuluh darah dan menekan aktivitas sistem saraf simpatik dan
risiko hipertensi 19-30%. Kebugaran kardio respirasi rendah pada usia paruh
di Wilayah desa paya bujok tunong kecamatan langsa baro menunjukan hasil
analisa bivariat diatas dapat diketahui bahwa dari 102 responden (100%)
(41,6%). Hasil uji statistik chi-square pada variabel aktivitas fisik diperoleh
nilai p=0,021 < 0,05 yang artinya ada hubungan aktivitas fisik dengan kejadian
menunjukkan bahwa responden dengan aktivitas fisik yang tidak baik 5 kali
yang teratur dan terukur dapat mempertahankan tekanan darah dalam kondisi
normal. Aktivitas fisik sangat berperan dalam mengontrol tekanan darah dan
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Linda Miftahul J
Tahun 2018 bahwa ada hubungan yang signifikan antara kejadian hipertensi
tidak baik sebanyak 43 responden (51,2%). hasil uji chi-square diperoleh nilai p
value = 0,049, karena p-value < α (0,05), maka Ho ditolak, sehingga dapat
fisik dengan dengan kejadian hipertensi pada lansia. Nilai odds ratio (OR) =
2,390, karena nilai OR > 1, menurut asumsi peneliti hal ini disebabkan karena
aktivitas fisik merupakan faktor risiko kejadian hipertensi pada lansia, dimana
lansia yang kurang aktivitas fisiknya 2,390 kali lebih besar untuk mengalami
2018).
(Damanik & Sitompul, 2019) Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh hasil
bahwa ada hubungan aktifitas fisik dengan hipertensi pada lansia di klinik
Tutun Sehati Tanjung Morawa tahun 2019. Menurut analisis peneliti Orang
yang kurang aktifitas fisik cenderung memiliki curah jantung yang tinggi.
Semakin tinggi curah jantung, maka semakin besar oksigen yang dibutuhkan
pembakaran energi oleh tubuh sehingga kelebihan energy dalam tubuh akan
disimpan dalam bentuk lemak dalam tubuh. Penyimpanan yang berlebihan akan
mengakibatkan hipertensi.
Hal ini sesuai dengan penelitian (Jannah & Ernawaty, 2018) Hasil uji
statistik chi square antara olahraga dengan kejadian hipertensi yakni terdapat
0,01). Responden yang tidak pernah berolahraga atau berkategori buruk banyak
36
kategori baik hanya sedikit yang menderita hipertensi yaitu sebesar atau 1,98%
(2 orang). Sebagian besar responden yang berolahraga secara rutin lebih sedikit
yang menderita hipertensi dari pada yang jarang berolahraga. Responden yang
tidak pernah berolahraga karena mereka sibuk bekerja sehingga tidak memiliki
hanya beranggapan olahraga dapat menyehatkan badan akan tetapi tidak tahu
yang rajin berolahraga beranggapan bahwa olahraga itu penting dan sudah
Variabel ini diuji dengan menggunakan uji chi square pada tingkat kepercayaan
antara aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi pada usia dewasa (20-44 tahun)
37
tidak adanya hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi bisa
disebabkan oleh faktor lain seperti stres pekerjaan atau masalah ekonomi,
Pola makan yang salah merupakan salah satu faktor risiko yang
perkotaan mengikuti era globalisasi, gaya hidup gemar makan fast food yang
kaya akan lemak, pengaruh asupan natrium terhadap hipertensi terjadi melalui
peningkatan volume plasma (cairan tubuh) dan tekanan darah. Dalam makanan
naiknya kandungan natrium di sel-sel otot halus pada dinding arteri. Kandungan
dengan garam.
dan bersantan, roti, biskuit serta makanan yang diawetkan. Makanan tersebut
kecamatan langsa baro menunjukan hasil analisa dapat diketahui bahwa dari
102 responden (100%) mayoritas memiliki kebiasaan makan yang tidak baik
baik sebanyak 44 responden (43,1%). Hasil uji statistik chi- square pada
variabel kebiasaan makan dengan nilai p= 0,001 < 0,05 yang artinya ada
21,92 (95% CI = 7,60 – 63,23). Hal ini menunjukkan bahwa responden dengan
Menurut analisis peneliti responden memiliki kebiasaan makan yang tidak baik
tinggi garam, lemak dan bersantan, roti, biskuit serta makanan yang diawetkan.
pembuluh darah sehingga tekanan darah dapat meningkat. (Nurul & Irma,
2016).
proses lipogenik pada jaringan lemak putih, jika berlangsung terus menerus
berakibat pada peningkatan tekanan darah. Selain hal tersebut, individu dengan
garam yang berpengaruh pada tekanan darah. Ada hubungan yang signifikan
pada jaringan lemak putih, jika berlangsung terus menerus akan menyebabkan
peningkatan tekanan darah. Selain hal tersebut, individu dengan berat badan
hidup tidak sehat 35 (58,3%), dan Hidup sehat 25 (41,7). Hasil uji statistik
diperoleh nilai p value = 0,05, dengan nilai kemaknaan (ɑ) = 0,05 dengan
hubungan antara gaya hidup pola makan dengan kejadian hipertensi pada lansia
tidak adanya hubungan yang signifikan antara konsumsi ikan asin dengan
terkandung dalam garam dan sumber lainnya seperti ikan asin sebenarnya
sangat diperlukan tubuh untuk fungsi otot, syaraf, serta untuk mengelola
tekanan dan volume darah. Berdasarkan konsumsi bayam sering yaitu sebesar
terkandung dalam garam dan sumber lainnya seperti ikan asin sebenarnya
sangat diperlukan tubuh untuk fungsi otot, syaraf, serta untuk mengelola
tekanan dan volume darah. Natrium yang terkandung dalam garam dan sumber
42
lainnya seperti ikan asin sebenarnya sangat diperlukan tubuh untuk fungsi otot,
syaraf, serta untuk mengelola tekanan dan volume darah. Natrium memiliki
peran yang sangat penting dalam mengatur keseimbangan asam basah darah,
mengatur kontraksi otot, serta mengatur tekanan osmosis yang menjaga cairan
tidak keluar dari darah dan masuk kedalam sel. Pengaruh konsumsi natrium
dapat dilihat dari 51 responden, yang memiliki pola makan yang buruk terdapat
orang (66,7%). Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,083 > ( 0,05) maka dapat
disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara pola makan dengan
kejadian hipertensi.
2. Hasil penjelasan dari buku Terapi perilaku kognitif pasien hipertensi menurut
a. Aktivitas fisik
jantung yang lebih sehingga otot jantung akan bekerja lebih keras pada tiap
kontraksi. Semakin keras dan sering otot jantung memompa, maka makin besar
terjadi melalui peningkatan volume plasma, curah jantung dan tekanan darah.
3. Hasil/asumsi/pendapat peneliti
a. Aktivitas fisik
begitu pula sebaliknya, semakin sedikit akivitas fisik seseorang akan berpotensi
pengaturan jumlah dan jenis makanan disetiap harinya, sehingga pola makan
dimaksud yaitu, seperti seberapa sering mengkonsumsi makanan yang siap saji,
pembuluh darah.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis peneliti, terdapat hubungan antara gaya hidup dengan
kejadian hipertensi yang dipengaruhi oleh faktor aktivitas fisik/olah raga dan pola
makan pada orang yang memiliki penyakit hipertensi. Dan masih banyak faktor
lain yang mempengaruhi penyakit, seperti: usia, jenis kelamin, stress, riwayat
keluarga, kemudian penyebab lain dari penyakit hipertensi tersebut adalah lama
B. Saran
45
46
2. Bagi Peneliti
hipertensi.
Damanik, Syahroni & Sitompul, Novianti. (2020). Hubungan Gaya Hidup Dengan
Kejadian Hipertensi Pada Lansia. ISSN 1978-6298. Jurnal Nursing Arts. Vol.
XIV.
Elfira, Marisa & Angraini, Novi. (2019). Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan
Kejadian Hipertensi. ISSN 2654-2552. Jurnal Akademika Baiturrahim. Vol. 8
No.1.
Fadhli, W. M. (2018). Hubungan Antara Gaya Hidup dengan Kejadian Hipertensi
pada Usia Dewasa Muda di Desa lamakan Kecamatan Karamat Kabupaten
Buol. Jurnal KESMAS, 7(6), 1–14.
Fatmawaty, Siti. (2017). Hubungan Life Style Dengan Kejadian Hipertensi Pada
Usia Dewasa (20-44 Tahun) Di Wilayah Kerja Puskesmas Puuwatu Kota
Kendari Tahun 2017. ISSN 250-731X. Vol.2 No.6. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Kesehatan Masyarakat.
Hafiz. (2019). faktor faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi. ISSN
2502-3632. Jurnal Online Internasional & Nasional Vol. 7 No.1, Januari – Juni
2019 Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta, 53(9), 1689–1699.
www.journal.uta45jakarta.ac.id
Jannah, miftahul & Ernawaty. (2018). Hubungan Gaya Hidup Dengan Kejadian
Hipertensi Di Desa Bumiayu Kabupaten Bojonegoro . ISSN 2301-7171. Jurnal
Berkala Epidemiologi Vol. 6 No.2, Januari – Agustus 2018 Universitas
Airlangga, Surabaya, Jawa Timur DOI: 10.20473/jbe.v6i22018.157-165.
Melianti, Furqani, Nur, & Rahmawati, Cyntiya. (2020). Hubungan Gaya Hidup
Dengan Kejadian Hipertensi Pada Pasien Rawat Jalan di Puskesmas
Pagesangan Periode Juli 2019. ISSN 2715-5277.1(1), 34–40.
Nurul mouliza& irma handayani sarumpaet. (2016). Hubungan Gaya Hidup Lansia
Dengan Kejadian Hipertensi Di Desa Paya Bujok Tunong Kecamatan Langsa
Baro Kota Langsa. 1–9. ISSN 2477- 4383 https://doi.org /https://doi.org//
10.33023/jikeb.v5i1.219
Sagita, S., Budiman, B., & Nurjanah, N. (2019). Faktor-faktor yang berhubungan
dengan penyakit hipertensi di pengungsian wilayah kerja Puskesmas Kamonji.
Jurnal Kolaboratif Sains, 1(1), 204–2016. http://jurnal.unismuhpalu.ac.id/
index.php/jom/article/view/789
Wijaya, I., K, K. R. N., & Haris, H. (2020). Hubungan Gaya Hidup dan Pola Makan
terhadap Kejadian Hipertensi diwilayah Kerja Puskesmas Towata Kabupaten
Takalar. Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia, 3(2597–6052), 165. htt