Anda di halaman 1dari 22

MODUL PEMBE LAJARAN

KEPERAWATAN GERONTIK

KOORDINATOR MK:
HENNY LILYANTI
NIDN.0422027603

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) HORIZON KARAWANG


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

This document is the property of STIKes HORIZON 1 of 23


Daftar Isi

MODUL 9 TEORI. MANAGEMENT MEDIKASI 2


MODUL 9 PRAKTIKUM. MANAGEMENT MEDIKASI 14

This document is the property of STIKes HORIZON 1 of 23


MKK 1624: Keperawatan Gerontik
Program Studi Sarjana Keperawatan-STIKes Horizon

Name: Mila Rosa Class number: 4C

Section: S1 Keperawatan Schedule: Kep.Gerontik Date:

Lesson title: Keperawatan Gerontik Materials:

Buku dan alat tulis, buku sumber, laptop dan proyektor

Learning Outcomes:

Mahasiswa dapat menjelaskan tentang: References:

1. Diagnostic management 1. Ebersole, P., Hess, P., Touhy, T., Jett, K. (2005).
2. Farmakologic management Gerontological nursing & health aging. 2nded. St.
3. Medication and quality of life Louis, Missouri: Mosby, Inc.
4. Complement therapy 2. Stanley, M. & Beare, P.G. (1999). Gerontological
nursing: a health promotion/ protection approch. 2nd
ed. Philadephia: F. A. Davis Company
3. Miller, C.A. (2004). Nursing for wellness in older
adults: theory and practice. Philadelphia: Lippincott
Williams & Wilkin.
4. Annete, G. L. (2000). Gerontologic Nursing. St.
Louis : Mosby.

LESSON PREVIEW/ REVIEW


(MODUL 9 MANAGEMENT MEDIKASI)
1. Introduction (2 mins)
Assalamualaikum Wr. Wb/ Selamat pagi/siang semuanya, semoga dalam keadaan sehat.
Pada sesi ini kita akan mempelajari bersama topik mengenai Management Medikasi
Kondisi lansia yang sudah mengalami banyak penurunan fungsi termasuk kondisi sel yang
mengalami penurunan reabsorpsi dan metabolismnya, sehingga jika klien terus menerus
minum obat maka hasilnya menjadi tidak efektif.
2. Activity 1: What I Know (3 mins)
Sebelum perkuliahan dimulai, kita akan melakukan APERSEPSI (penyamaan persepsi)
mengenai informasi yang sudah diketahui maupun yang belum diketahui, silakan untuk
dijawab pertanyaan berikut ini :
a. Mengapa lansia tidak boleh ketergantungan obat, padahal kondisi lansia yang sudah
banyak mengalami gangguan kesehatan ?
Jawab :
Karena lansia mengalami penurunan fungsi secara biologis.
Ketergantungan obat pada lansia, merupakan kompensasi dari kecemasan panik yang
berlebihan dan ketakutan terhadap kematian. Datam penanganan pada kasus
penyalahgunaan obat yang bersumber dari masalah masalah emosional seperti: stres dan
kecemasan dapat dilakukan pelepasan ketegangan emosional yang terkait dengan gejala
gejala penyalahgunaan obat. Strategi yang melepaskan ketegangan emosional yang terkait
This document is the property of STIKes HORIZON 2 of
23
dengan gejala. Setelah kenangan emosional terlepas, respon stres berkurang dan tubuh
memiliki kesempatan untuk menyembuhkan dirinya sendiri. (Mardihusodo & Saputra:
2012)

b. Apa saja pemeriksaan yang harus diwaspadai oleh lansia?


Jawab :
Pada beberapa kondisi efek medikasi dapat menguntungkan misalnya pada penggunaan
obat antihipertensi namun akan meningkatkan resiko refluks pada gastroesofagus jika
dalam kondisi lambung kosong
Atenolol menyebabkan disfungsi erectile
Penggunaan obat-obatan juga berefek pada detrimental yaitu terhadap kemampuan kognitif,
emosi, ambulasi, kontinensi dll
Penggunaan obat-obatan ini perlu pemantauan seksama agar dampak negatif dapat
diantisipasi dan diminimalisir

MAIN LESSON
Learning Outcome’s
1. Diagnostic management
2. Farmakologic management
3. Medication and quality of life
4. Complement therapy

This document is the property of STIKes HORIZON 3 of


23
Test yang dapat dilakukan :
 Test laboratorium
 Test diagnostik
1. Tes komponen hematologic
2. Tes komponen kimia darah
3. Tes komponen kimia urin
4. Tes analisa gas darah
5. Blood level monitoring

Tes komponen hematologic


 Red blood cells
 Hemoglobin
 Hematocrit
 White blood cells
 Folic acid
 Vitamin b
 Total iron binding capacity
 Iron
This document is the property of STIKes HORIZON 4 of
23
 Uric acid
 Prothrombine
 Partial thromboplastine time
 D-dimer test
 Erytrocyt sedimentation rate
 Cross reactive protein
 Platelets

Tes komponen kimia darah


 Electrolytes
 Amylase
 Total protein
 Albumin and pre albumin
 Blood urea nitrogen
 Creatinine
 Creatinine clereance
 Tryglyseride
 Total cholesterol
 High density lipoprotein
 Low density lipoprotein
 Brain natriuretic peptida
 Alkaline phosfatase
 Acid phosfatase
 Aspertate aminotransferase
 Creatinine kinase
 Lactate dehydrogenase
 Troponine
 Tyroid funcion test
 Prostate spesific antigen

Tes komponen kimia urin


 Protein
 Glucose
 Bacteria and leucocytes
 Ketones
 Ph
 Blood

Tes analisa gas darah


 Oxygene
 Ph of the blood
 Carbone dioxide
 Oxygene satiration

Pharmacologic management

This document is the property of STIKes HORIZON 5 of


23
MEDIKASI DAN QUALITY OF LIFE
 Pada beberapa kondisi efek medikasi dapat menguntungkan misalnya pada penggunaan obat
antihipertensi namun akan meningkatkan resiko refluks pada gastroesofagus jika dalam
kondisi lambung kosong
 Atenolol menyebabkan disfungsi erectile
 Penggunaan obat-obatan juga berefek pada detrimental yaitu terhadap kemampuan kognitif,
emosi, ambulasi, kontinensi dll
 Penggunaan obat-obatan ini perlu pemantauan seksama agar dampak negatif dapat
diantisipasi dan diminimalisir

PHARMACOLOGIC CONTRIBUTOR TO RISK


 Pada beberapa kondisi interaksi beberapa obat harus diperhitungkan pada pemberian obat ke
lansia
 Misalnya “
- Warfarin dan aspirin : menaikkan resiko perdarahan
- Warfarin dan chloralhydrate : menaikkan resiko keracunan

This document is the property of STIKes HORIZON 6 of


23
- Digitalis dan quinidine : menaikkan resiko keracunan
- Thiazides and longer acting antidiabeting : menaikkan resiko hypoglikemia
- Cimetidine dan propanolol : menurunkan clearence ginjal dan menaikkan resko bradikardi
- Levodopa dan clonidine : menurunkan efek antiparkinson
- Diuretic dan NSAIDs : kegagalan ginjal
- Lithium dan diuretic : menaikkan resiko keracunan
- Lovastatin (mevacor) dan gemfibrozil (lopid) : racun pada hati
- Prednison dan barbiturat : menurunkan efek steroid
- St John’s Wort and Psuedoefedrin : menaikan tekanan darah
- Ginko dan aspirin : menaikkan resiko perdarahan

TINDAKAN KEPERAWATAN
 Meminimalkan dampak dari interaksi obat (farmakokinetik dan famakodinamik)
 Menggunakan obat nonforamkologi yang aman untuk lansia  terapi komplementer
 Terapi komplementer : UU Keperawatan No. 39 tahun 2014 pasal 30 melakukan
penatalaksanaan Keperawatan komplementer dan alternatif

PERTIMBANGAN PEMBERIAN TERAPI NONFARMAKOLOGI YANG TEPAT :


 Bahan mudah didapat dan tersedia di lingkungan klien
 Murah
 Dapat dilakukan oleh klien sendiri atau oleh keluarganya
 Efeknya dapat segera dirasakan oleh klien
 Tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan klien

CHECK FOR UNDERSTANDING


Setelah membaca dan memahami materi tersebut, silakan jawab pertanyaan berikut ini:
Petunjuk pengerjaaan
Pilih A Jika option 1, 2 dan 3 benar
Pilih B Jika option 1 dan 3 benar

This document is the property of STIKes HORIZON 7 of


23
Pilih C Jika option 2 dan 4 benar
Pilih D Jika option 4 benar
Pilih E Jika semua option benar

1. Seorang wanita berusia 68 tahun mengeluh sering kesulitan berjalan karena semua sendinya
terasa linu. Ia tinggal bersama anak sulungnya. Setiap hari ia ikut membantu anaknya berjualan
sayur di pasar. Mulai buka lapak jam 01.00 WIB dinihari. Jika lapaknya sedang ramai, ia bisa
sangat kerepotan dan tidak sempat makan atau minum sampai jam 07.00 pagi. Pada kondisi lansia
tersebut, pemeriksaan laboratorium apakah yang dapat di rekomendasikan oleh perawat?
1. Pemeriksaan urine lengkap
2. Pemeriksaan asam urat
3. Pemeriksaan asam lambung
4. Pemeriksaan darah lengkap
Jawab : C. Jika option 2 dan 4 benar

2. Seorang wanita berusia 68 tahun mengeluh sering kesulitan berjalan karena semua sendinya
terasa linu. Ia tinggal bersama anak sulungnya. Setiap hari ia ikut membantu anaknya berjualan
sayur di pasar. Mulai buka lapak jam 01.00 WIB dinihari. Jika lapaknya sedang ramai, ia bisa
sangat kerepotan dan tidak sempat makan atau minum sampai jam 07.00 pagi. Pada kondisi lansia
tersebut, masalah apa yang mungkin muncul?
1. Gastritis
2. Dehidrasi
3. Nyeri
4. Rhemathoid Arthritis
Jawab : E Jika semua option benar

3. Seorang wanita berusia 68 tahun mengeluh sering kesulitan berjalan karena semua sendinya
terasa linu. Ia tinggal bersama anak sulungnya. Setiap hari ia ikut membantu anaknya berjualan
sayur di pasar. Mulai buka lapak jam 01.00 WIB dinihari. Jika lapaknya sedang ramai, ia bisa
sangat kerepo tan dan tidak sempat makan atau minum sampai jam 07.00 pagi. Pada kondisi
lansia tersebut, tindakan apa yang dapat dilakukan perawat ?
1. Menganjurkan cek laboratorium
2. Modifikasi lingkungan
2. Menganjurkan mengubah gaya hidup
4. Menganjurkan terapi komplementer
Jawab : E Jika semua option

4. Seorang wanita berusia 68 tahun mengeluh sering kesulitan berjalan karena semua sendinya
terasa linu. Ia tinggal bersama anak sulungnya. Setiap hari ia ikut membantu anaknya berjualan
sayur di pasar. Mulai buka lapak jam 01.00 WIB dinihari. Jika lapaknya sedang ramai, ia bisa
sangat kerepo tan dan tidak sempat makan atau minum sampai jam 07.00 pagi. Terapi
komplementer apa yang dapat direkomendasikan oleh perawat ?
1. Biological Based Practice : herbal, vitamin, dan suplemen lain
2. Manipulative and body-based practice : pijat, refleksi
3. Energy therapies : terapi medan magnet
4. Ancient medical systems : obat tradisional chinese, aryuvedic, akupuntur
Jawab : Jika option semua benar

LESSON WRAP-UP
You are done with this session! Let’s track your progress. Shade the session number you just
completed.
Teori

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Praktikum

This document is the property of STIKes HORIZON 8 of


23
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Tuliskan 3 ringkasan yang telah anda pelajari dan pahami:


1. MEDIKASI DAN QUALITY OF LIFE
 Pada beberapa kondisi efek medikasi dapat menguntungkan misalnya pada penggunaan obat
antihipertensi namun akan meningkatkan resiko refluks pada gastroesofagus jika dalam kondisi
lambung kosong
 Atenolol menyebabkan disfungsi erectile
 Penggunaan obat-obatan juga berefek pada detrimental yaitu terhadap kemampuan kognitif,
emosi, ambulasi, kontinensi dll
 Penggunaan obat-obatan ini perlu pemantauan seksama agar dampak negatif dapat diantisipasi
dan diminimalisir

2. PHARMACOLOGIC CONTRIBUTOR TO RISK


 Pada beberapa kondisi interaksi beberapa obat harus diperhitungkan pada pemberian obat ke
lansia
 Misalnya “
- Warfarin dan aspirin : menaikkan resiko perdarahan
- Warfarin dan chloralhydrate : menaikkan resiko keracunan
- Digitalis dan quinidine : menaikkan resiko keracunan
- Thiazides and longer acting antidiabeting : menaikkan resiko hypoglikemia
- Cimetidine dan propanolol : menurunkan clearence ginjal dan menaikkan resko bradikardi
- Levodopa dan clonidine : menurunkan efek antiparkinson
- Diuretic dan NSAIDs : kegagalan ginjal
- Lithium dan diuretic : menaikkan resiko keracunan
- Lovastatin (mevacor) dan gemfibrozil (lopid) : racun pada hati
- Prednison dan barbiturat : menurunkan efek steroid
- St John’s Wort and Psuedoefedrin : menaikan tekanan darah
- Ginko dan aspirin : menaikkan resiko perdarahan

3. TINDAKAN KEPERAWATAN
 Meminimalkan dampak dari interaksi obat (farmakokinetik dan famakodinamik)
 Menggunakan obat nonforamkologi yang aman untuk lansia  terapi komplementer
 Terapi komplementer : UU Keperawatan No. 39 tahun 2014 pasal 30 melakukan
penatalaksanaan Keperawatan komplementer dan alternatif

Tuliskan 2 hal (materi/ dll) yang ingin anda pelajari terkait materi saat ini:
1. Cara melakukan pengkajian pada lansia
2.

Tuliskan 1 pertanyaan mengenai materi yang belum dipahami

1. Tindakan terapi komplomenter apa yang efektif dan baik bagi lansia usia 60 keatas

This document is the property of STIKes HORIZON 9 of


23
MKK 1624: Keperawatan Gerontik
Program Studi Sarjana Keperawatan-STIKes Horizon

Name: Rima marwah Class number: 4B

This document is the property of STIKes HORIZON 10


of 23
Section: S1Keperawatan Schedule: Kep.Gerontik Date: 16/10/2021

Lesson title: Keperawatan Gerontik Materials:

Buku dan alat tulis, buku sumber, laptop dan proyektor

Learning Outcomes:

Mahasiswa dapat menjelaskan tentang: References:

1. Diagnostic management 1. Ebersole, P., Hess, P., Touhy, T., Jett, K. (2005).
2. Farmakologic management Gerontological nursing & health aging. 2nded. St.
3. Medication and quality of life Louis, Missouri: Mosby, Inc.
4. Complement therapy 2. Stanley, M. & Beare, P.G. (1999). Gerontological
nursing: a health promotion/ protection approch. 2nd
ed. Philadephia: F. A. Davis Company
3. Miller, C.A. (2004). Nursing for wellness in older
adults: theory and practice. Philadelphia: Lippincott
Williams & Wilkin.
4. Annete, G. L. (2000). Gerontologic Nursing. St.
Louis : Mosby.

LESSON PREVIEW/ REVIEW


(MODUL 9 MANAGEMENT MEDIKASI)
1. Introduction (2 mins)
Assalamualaikum Wr. Wb/ Selamat pagi/siang semuanya, semoga dalam keadaan sehat.
Pada sesi ini kita akan mempelajari bersama praktikum mengenai Management Medikasi
Aplikasi pada lansia tentang bagaimana management medikasi perlu di pahami semua pihak,
baik perawat, keluarga dan lansia itu sendiri agar dapat sama-sama membatasi penggunaan
obat dan mewaspadai untuk pemeriksaaan penunjangnya
2. Activity 1: What I Know (3 mins)
Sebelum perkuliahan dimulai, kita akan melakukan APERSEPSI (penyamaan persepsi)
mengenai informasi yang sudah diketahui maupun yang belum diketahui, silakan untuk
dijawab pertanyaan berikut
a. Apakah yang anda ketahui tentang management medikasi?
Jawaban memfasilitasi keefektifan dan keamanan penggunaan resep dan obat-obat luar

b. Siapakah yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan management medikasi ini?


Jawaban : Dokter, Perawat, Apoteker

MAIN LESSON
Learning Outcome’s
1. Diagnostic management
2. Farmakologic management
3. Medication and quality of life

This document is the property of STIKes HORIZON 11


of 23
4. Complement therapy

PENDAHULUAN
Menjadi lansia bukanlah sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba. Menua merupakan proses yang terjadi
secara berangsur-angsur dan bertahap, berbagai penurunan fungsi tubuh pun mulai terjadi sehingga
keluhan terkait dengan penurunan fungsi ini menjadi sesuatu hal yang sering dirasakan lansia.
Keluhan ini bertambah banyak jika lansia pun memiliki penyakit tertentu, sehingga proses penuaan
penurunan fungsi akan diperberat dengan perjalanan penyakitnya. Tindakan antisipasif dapat
dilakukan oleh lansia dan keluarganya agar kualitas hidup lansia tetap optimal

Kita akan aplikasikan tentang MANAGEMENT MEDIKASI ini pada lansia

Carilah lansia yang ada di sekitar anda. Lalu lakukan hal-hal berikut ini
1. Kaji keluhan lansia (Gunakan form pengkajian)
I. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS

Identitas Klien

Nama  : Tn”A”

Umur   : 56 Tahun

Jenis kelamin  : Laki-Laki

Alamat  : Desa mulyasari

Status  : Kawin

Agama    : Islam

Suku : Sunda

Pendidikan    : SMA

Pekerjaan : pensiunan

Identitas Penanggung Jawab

Nama : Ny”I”

Umur : 49 tahun

Alamat : Desa mulyasari  

Hubungan dengan klien : Istri

2. RIWAYAT KESEHATAN

2.1  Keluhan Utama : Pusing

2.2  Riwayat Penyakit Sekarang

Pada saat melakukan pengkajian klien datang ke posyandu dengan keluhn sakit kepala sejak 3 hari
yang lalu, klien mengatakan sakitnya berdenyut-denyut serta terasa kaku kuduk, sakitny dating
sewaktu-waktu, klien tampak memegang kepalanya, sebelumnya klien pernah berobat ke dukun tetapi
tidak ada perubahan, klien juga mengatakan nyeri sendi dan penglihatannya kabur, klien bertanya-
This document is the property of STIKes HORIZON 12
of 23
tanya tentang penyakitnya, dan saat ini penyakit yang di rasakan oleh klien adalah hipertensi.

2.3  Riwayat Penyakit Dahulu

Klien juga pernah merasakan pusing, nyeri sendi dan gatal-gatal 3 bulan terakhir ini,

3.    STATUS FISIOLOGIS

3.1  Postur tulang belakang : postur tulang belakang klien saat berjalan tegap.

3.2  Tanda-tanda vital klien

TD  : 160/90 mmHg

N     : 87 x/menit

S     : 36,7 oC

RR  : 20 x/menit

BB  : 45 kg

3.3  Pengkajian Head to Toe

a.       Kepala

Normocephalus, rambut tampak ubanan, dan kelihatan kotor, tidak ada luka, tidak ada nyeri tekan pada
kepala dan tidak ada benjolan.

b.      Mata

Bentuk tampak simetris, konjungtiva tampak anemis, sclera tidak ikterik, pupil isokor, penglihatan
kabur, tidak ada peradangan, tampak menggunakan kaca mata, tidak ada nyeri dan tidak ada benjolan.

c.       Hidung

Bentuk tampak simetris, tidak ada luka, tidak ada peradangan, tidak ada secret pada hidung, tidak ada
nyeri tekan, penciuman masih cukup baik.

d.      Mulut dan Tenggorokan

Mulut tampak sedikit kotor, mukosa mulut tampak kering, tidak ada peradangan, gigi tampak kuning,
tampak careas gigi dan gigi tampak ompong, sudah hilang tiga, mengalami kesulitan saat mengunyah
dan tidak ada kesulitan saat menelan.

e.       Telinga

Bentuk simetris, tidak ada luka, tidak tampak serumen, tidak ada peradangan, tidak nyeri tekan pada
bagian belakng telinga (mastoideus), tidak ada benjolan, pendengaran masih bagus

f.       Leher

Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada luka, tidak ada bendungan vena jugularis, klien
mengeluh leher bagian belakang, terasa berat (kaku kuduk).

g.      Dada

Tampak simetris, tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada nyeri tekan.

This document is the property of STIKes HORIZON 13


of 23
h.      Abdomen

Bentuk simetris, tidak ada oedema, tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa.

i.        Genetalia

Tidak terkaji

j.        Ekstremitas

Kekuatan otot tangan kanan dan kiri 4, kaki kanan dan kiri 4

k.      Integument

Kebersihan cukup baik, warna kulit hitam, lembab, tidak ada gangguan pada kulit.

4.      PENGKAJIAN PERKEMBANGAN UNTUK LANSIA

4.1  Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan

Klien mendorong tubuhnya ke atas dengan tangan saat bangun dari tempat duduk baik kursi maupun
lantai, dan tampak klien tidak stabil pada saat berdiri pertama kali. Setelah berdiri klien berhenti
sejenak lalu berjalan, saat duduk klien tampak duduk secara perlahan, pandangan mata kabur, klien
mengeluh pusing dan terasa berat di leher bagian belakang, saat mengambil sesuatu klien tampak
perlahan-lahan dan terkadang dibantu, klien merasakan nyeri pinggang saat membungkukkan badan.

4.2  Komponen gaya berjalan dan gerakan

Klien tampak berjalan dengan perlahan-lahan tanpa alat bantu seperti tongkat, melangkah secara hati-
hati dan perlahan, jalan tampak sempoyongan.

5.      PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL

Klien mengatakan hubungan dengan anak-anaknya baik, selalu berkumpul dengan anak-anaknya
karena ke empat anaknya tinggal bersama, klien juga mengatakan terkadang berinterakasi dengan
tetangga sekitar rumahnya.Komunikasi dengan tetangga sekitar masih bagus dan baik, emosi terkadang
tidak stabil jika banyak pikiran, klien kooperatif saat diajak bicara dan memberikan umpan balik dari
sesuatu yang sedang dibicarakan.

This document is the property of STIKes HORIZON 14


of 23
6.      PENGKAJIAN FUNGSIONAL KLIEN

Katz index

No Bantuan Bantuan
Kegiatan Mandiri
. Sebagian Penuh
1. Mandi
2. Berpakaian
3. Ke Kamar Kecil
4. Berpindah Tempat
5. BAK/BAB
6. Makan/Minum
Keterangan : klien dapat beraktivitas secara mandiri tanpa pengawasan, pengarahan, atau bantuan aktif
dari orang lain.

7.      STATUS KOGNITIF / AFEKTIF

a.       Short Portable Mental Status Questionare ( SPMSQ )

                        Pertanyaan      :

Benar Salah Nomor Pertanyaan Jawaban

√ 1 Tanggal berapa hari ini ? 10

√ 2 Hari apa sekarang ? Selasa

√ 3 Apa nama tempat ini ? Bangsal

√ 4 Dimana alamat anda ? Bansal

√ 5 Berapa umur anda ? 65 tahun

√ 6 Kapan anda lahir ? Lupa

√ 7 Siapa presiden Indonesia ? Jokowi

√ 8 Siapa presiden Indonesia Tidak tau


sebelumnya ?

√ 9 Siapa nama kecil anda ? Ati

√ 10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap 17, 14, 11, 8, 5,


pengurangan 3 dari setiap
angka baru, secara menurun

JUMLAH          Benar : 6

                            Salah : 4

Interpretasi :

Salah 0 – 3      : Fungsi intelektual utuh

Salah 4 – 5      : Fungsi intelektual kerusakan ringan

Salah 6 – 8      : Fungsi intelektual kerusakan sedang

Salah 9 – 10    : Fungsi intelektual kerusakan berat

This document is the property of STIKes HORIZON 15


of 23
Dari hasil Short Portable Mental Status Questionare ( SPMSQ ) di dapatkan hasil 7 benar dan 3 salah
ini menunjukkan bahwah fungsi intelektual Tn”A” kerusakan ringan.

b.      MMSE (Mini Mental Status Exam)

Aspek Nilai Nilai


No Kriteria
Kognitif maksimal Klien

1 Orientasi 5 1 Menyebutkan dengan benar :

Tahun       : 2021 (Benar)

Musim      :hujan

Tanggal    :12

Hari          :selasa (Benar)

Bulan        : oktober

2 Orientasi 5 3 Dimana sekarang kita berada ?

Negara : Indonesia (Benar)

Propinsi : jawa barat (Benar)

Kabupaten/kota : karawang (Benar)

Panti :-

Wisma:-

3 Registrasi 3 3 Sebutkan 3 nama obyek (misal :


kursi, meja, kertas), kemudia
ditanyakan kepada klien, menjawab :

1.        kursi

2.        meja

3.        kertas

4 Perhatian 5 2 Meminta klien berhitung mulai dari


dan 100 kemudia kurangi 7 sampai 5
kalkulasi tingkat.

Jawaban :

93

86

79

72

This document is the property of STIKes HORIZON 16


of 23
65

5 Mengingat 3 3 Minta klien untuk mengulangi ketiga


obyek pada poin ke- 2 (tiap poin nilai
1) 

6 Bahasa 9 6 Menanyakan pada klien tentang


benda (sambil menunjukan benda
tersebut).

Minta klien untuk mengulangi kata


berkut :

“ tidak ada, dan, jika, atau tetapi )

Klien menjawab :tidak ada, jika dan


tetapi.

Minta klien untuk mengikuti perintah


berikut yang terdiri 3 langkah.

1. Ambil kertas ditangan anda

2. lipat dua

3. dan taruh dilantai

Perintahkan pada klien untuk hal


berikut (bila aktifitas sesuai perintah
nilai satu poin.

“tutup mata anda”

Perintahkan kepada klien untuk


menulis kalimat dan menyalin
gambar.

Total nilai 30 18

Interpretasi hasil :

24 – 30            : tidak ada gangguan kognitif

18 – 23            : gangguan kognitif sedang

0 -  17  : gangguan kognitif berat

Dari hasilMMSE (Mini Mental Status Exam)di dapatkan hasil 21 ini menunjukkan bahwah Tn”A”
mengalami gangguan kognitif sedang.

8.      PENGKAJIAN Status Mental

Klien mengatakan tidak pernah merasa sedih dan selalu merasa ceria, klien tidak pernah berkecil hati
tentang masa depan karena klien merasa senang tinggal bersama cucu dan istrinya, klien tidak pernah
merasa gagal dalam membimbing anak-anaknya karena berhasil dalam menjadi kepala keluarga, klien

This document is the property of STIKes HORIZON 17


of 23
juga merasa puas dengan keadaannya yang sekarang, klien mengatakan cepat lelh apabila melakukn
aktivitas yang berlebihan.

9.      PENGKAJIAN MASALAH EMOSIONAL

a.       Masalah Emosional

Klien mengatakan tidak mengalami kesulitan tidur. Tetapi terkadang Klien terbangun pada malam hari
untuk kencing, Klien mengatakan tidak pernah mempunyai masalah dengan orang lain dan klien tidak
pernah mengkonsumsi obat tidur mupun obat penenang serta klien mengatakan tidak pernah
mengurung diri, klien selalu ditemani oleh istri dan cucunya.

10.  PENGKAJIAN PERILAKU TERHADAP KESEHATAN

Pola kebiasaan : klien mengatakan sering merokok menghabiskan lebih dari 3 batang perhari dan
minum kopi setiap hari.

Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari

a.       Nutrisi

Klien mengatakan biasa makan 3 kali sehari terkadang tidak teratur dengan menhabiskan 2 porsi
makanan dengan lauk pauk seadanya, klien tidak senang makan tampa garam, klien juga mengatakan
makan makanan yang sama dengan keluarganya tampa adanya perbedaan makanan,  klien minum 7-8
gelas per hari.

b.      Pola istirahat tidur

Klien tidur kurang lebih 4-6 jam perhari, klien sering terbangun saat malam hari karenan ingin kencing,
klien jarang tidur siang, klien sering merenung nasib cucu-cucunya,  saat waktu luang klien biasanya
bermain dengan cucu nya.

c.       Eliminasi

Klien tidak mengalami gangguan saat BAB dan BAK.Klien BAB 1 kali per hari dengan konsistensi
lembek dan BAK 4-5 kali per hari lancar tanpa ada gangguan.

d.      Pola aktivitas

Klien masih bisa melakukan kegiatan dapur seperti memasak, mencucui piring, klien berusaha untuk
mandiri dan tidak merepotkan anak-anaknya.

e.       Personal hygiene

Klien mengatakan biasanya mandi 2 kali sehari yaitu pagi dan sore harimenggunakan sabun, sikat gigi
setiap kali mandi, menggunakan pasta gigi, biasanya mengganti pakaian 2 hari sekali.

11. PENGKAJIAN LINGKUNGAN

a.       Pemukiman

Luas bangunan rumah klien 6:5, klien tinggal bersama dengan  istri dan 3 orang cucu-cucunya, bentuk
rumah petak dengan jenis bangunan atap rumah menggunakan atap genteng berdindingkan tembok,
lantai semen. Kebersihan lantai kurang, ventilasi <15% luas lantai dan teras pengap, pencahayaan
kurang karena tidak ada ventilasi dan ukuran rumah yang sempit, cara pengaturan dalam hal menata
perabotan kurang dimana sepeda gayung di letakkan di ruang tamu dan tertumpuk dengan barang-

This document is the property of STIKes HORIZON 18


of 23
barang yang lain, alat rumah tangga tidak lengkap karena karpet atau kursi tempat duduk tamu tidak
ada.Kulkas tidak ada dan tempat gallon untuk air bersih tidak ada dan banyak yang lainnya.

b.      Sanitasi

sumber penyediaan air bersih yaitu sumur dan Tn”H” mengatakan air yang diminum air biasa tanpa
direbus, pengelolaan jamban bersama dengan jenis jamban leher angsa dan dengan jarak < 10 meter
dari sumber air, sarana pembuangan air limbah tidak lancer, bekas sampah biasanya dibuang
sembarang ke kali

c.       Fasilitas

klien tidak memelihara ternak dan tidak bekerja sebagai nelayan, anak-anaknya kebanyakan bekerja
sebagai buruh batu, tidak terdapat sarana olah raga, taman dan ruang pertemuaan.Sarana hiburan yang
ada hanyalah televisi.

d.      Keamanan Dan Transportasi

Klien mengatakan dilingkungannya tidak ada alat penanggulangan kebakaran dan bencana Sarana
komunikasi yang dimiliki yaitu handphone.

1. Kaji riwayat penyakit masa lalu atau saat in


Riwayat Penyakit Sekarang
Pada saat melakukan pengkajian klien datang ke posyandu dengan keluhn sakit kepala sejak 3 hari
yang lalu, klien mengatakan sakitnya berdenyut-denyut serta terasa kaku kuduk, sakitny dating
sewaktu-waktu, klien tampak memegang kepalanya, sebelumnya klien pernah berobat ke dukun
tetapi tidak ada perubahan, klien juga mengatakan nyeri sendi dan penglihatannya kabur, klien
bertanya-tanya tentang penyakitnya, dan saat ini penyakit yang di rasakan oleh klien adalah
hipertensi.
Riwayat Penyakit Dahulu
Klien juga pernah merasakan pusing, nyeri sendi dan gatal-gatal 3 bulan terakhir ini,

2. Rekomendasikan terapi komplementer apa yang tepat untuk lansia tersebut


terapi masase kaki menggunakan minyak esensial lavender, terapi meditrasi, terapi musik klasik

LESSON WRAP-UP
You are done with this session! Let’s track your progress. Shade the session number you just
completed.
Teori

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Praktikum

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1. MEDIKASI DAN QUALITY OF LIFE


 Pada beberapa kondisi efek medikasi dapat menguntungkan misalnya pada penggunaan obat

This document is the property of STIKes HORIZON 19


of 23
antihipertensi namun akan meningkatkan resiko refluks pada gastroesofagus jika dalam kondisi
lambung kosong
 Atenolol menyebabkan disfungsi erectile
 Penggunaan obat-obatan juga berefek pada detrimental yaitu terhadap kemampuan kognitif,
emosi, ambulasi, kontinensi dll
 Penggunaan obat-obatan ini perlu pemantauan seksama agar dampak negatif dapat diantisipasi
dan diminimalisir

2. PHARMACOLOGIC CONTRIBUTOR TO RISK


 Pada beberapa kondisi interaksi beberapa obat harus diperhitungkan pada pemberian obat ke
lansia
 Misalnya “
- Warfarin dan aspirin : menaikkan resiko perdarahan
- Warfarin dan chloralhydrate : menaikkan resiko keracunan
- Digitalis dan quinidine : menaikkan resiko keracunan
- Thiazides and longer acting antidiabeting : menaikkan resiko hypoglikemia
- Cimetidine dan propanolol : menurunkan clearence ginjal dan menaikkan resko bradikardi
- Levodopa dan clonidine : menurunkan efek antiparkinson
- Diuretic dan NSAIDs : kegagalan ginjal
- Lithium dan diuretic : menaikkan resiko keracunan
- Lovastatin (mevacor) dan gemfibrozil (lopid) : racun pada hati
- Prednison dan barbiturat : menurunkan efek steroid
- St John’s Wort and Psuedoefedrin : menaikan tekanan darah
- Ginko dan aspirin : menaikkan resiko perdarahan

3. TINDAKAN KEPERAWATAN
 Meminimalkan dampak dari interaksi obat (farmakokinetik dan famakodinamik)
 Menggunakan obat nonforamkologi yang aman untuk lansia  terapi komplementer
 Terapi komplementer : UU Keperawatan No. 39 tahun 2014 pasal 30 melakukan
penatalaksanaan Keperawatan komplementer dan alternatif

Tuliskan 2 hal (materi/ dll) yang ingin anda pelajari terkait materi saat ini:
1. Cara melakukan pengkajian pada lansia
2.

Tuliskan 1 pertanyaan mengenai materi yang belum dipahami

1. Tindakan terapi komplomenter apa yang efektif dan baik bagi lansia usia 60 keatas

This document is the property of STIKes HORIZON 20


of 23
This document is the property of STIKes HORIZON 21
of 23

Anda mungkin juga menyukai