DOSEN PENGAMPUH
DISUSUN OLEH :
DEWI 1730702009
FITRIANI 1730702013
WAHYUNI 1730702014
NURHAYA 1740702017
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dengan baik dan tersusun hingga selesai. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas dan diajukan untuk memenuhi standar proses pembelajaran pada
Mata Kuliah PROMOSI KESEHATAN “DOMAIN PERILAKU KESEHATAN ”.
Tidak lupa, penulis juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.
Dan harapan penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah
pengetahuan dalam proses pembelajaran di Fakultas Ilmu Kesehatan terutama
Jurusan Keperawatan.
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................... 1
1.3 Tujuan......................................................................................................... 1
BAB II ISI
2.1 Pengertian Perilaku Kesehatan .................................................................. 2
2.2 Pengertian Domain Perilaku Kesehatan ....................................................4
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Perilaku Kesehatan
2. Untuk Mengetahui dan Memahami Domain Perilaku Kesehatan
3. Untuk Mengetahui Hubungan perilaku dan Kebiasaan
PEMBAHASAN
a. Perilaku orang sehat agar tetap sehat dan meningkat, sering disebut dengan
perilaku sehat (healthy behavior) yang mencakup perilaku-perilaku dalam
mencegah atau menghindari dari penyakit dan penyebab masalah kesehatan
(perilaku prefentif , dan perilaku dalam mengupayakan meningkatkannya
kesehatan (perilaku promotif). Contoh : olahraga teratur, tidakmerokok,
cuci tangan pakai sabun sebelum makan dan sebagainya.
b. Perilaku orang yang sakit atau telah terkena masalah kesehatan, untuk
memperoleh penyembuhan ataup emecahan masalah. Perilaku ini disebut
perilaku pencarian pelayanan kesehatan (health seeking behavior).
Perilaku ini mencakup tindakan-tindakan yang diambil seseorang untuk
memperoleh penyembuhan atau terlepas dari masalah kesehatan yang di
deritanya. Pelayanan kesehatan yang dicari adalah fasilitas kesehatan
modern (rumahsakit,puskesmas,poliklinik,dan sebagainya) mau pun
tradisional (dukun,sinshe,paranormal),mau pun pengobatan modern atau
professional (rumahsakit,puskesmas,piloklinik,dan sebagainya
Notoatmodjo 2005).
2. Sikap (attiude)
Menurut Campbell (1950), sikap dapat didefinisikan dengan sederhana,
yakni : “ An individual’s attitude is syndrome of response consistency
with regard to object.” Dengan kata lain, sikap itu adalah kumpulan
gejala dalam merespons stimulus atau objek ,sehingga sikap itu
melibatkan pikiran, perasaan, perhatian dan gejala kejiwaan yang lain.
Sementara itu, Newcomb menyatakan bahwa sikap merupakan kesiapan
atau kesedihan utnuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan
motif tertentu. Sikap itu masih merupakan reaksi tertutup, bukan
merupakan reaksi yang terbuka atau tingah laku yang terbuka. Alport
(1954) dalam Notoatmodjo (2005), pula merumuskan bahwa sikap
terbentuk dari 3 komponen utama, yaitu :
a. Kepercayaan atau keyakinan, ide dan konsep terhadap objek.
b. Kehidupan emosional atau evaluasi orang terhadap objek.
c. Kecenderungan untuk bertindak.
Sikap bisa di bagi menurut tingkat intensitasnya, yaitu:
1. Menerima diartikan individu atau subjek mau menerima
stimulus atau objek yang di berikan.
2. Menanggapi
Menanggapi diartikan subjek mau memberikan jawaban atau
tanggapan terhadap pertanyaan atau yang hadapi.
3. Menghargai
Menghargai diartikan apabila subjek dapat memberikan nilai
yang positif terhadap objek atau stimulus. Mengajak orang lain
3. Tindakan (practise)
Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan. Untuk
mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlakukan faktor
pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan. Faktor-faktor
misalnya adanya fasilitas atau sarana dan prasarana perlu supaya sikap
meningkat menjadi tindakan. Praktik atau tindakan dapat di
kelompokkan menjadi 4 tingkatan untuk mengikut kualitasnya, yaitu:
1) Persepsi(perception)
Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan
tindakan yang diambil adalah merupakan praktek tingkat
pertama. Misalnya seorang ibu dapat memilih makanan yang
bergizi untuk anak balitanya.
2) Respons terpimpin (guide response)
Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan
sesuai dengan contoh adalah merupakan indikator praktek
tingkat 2. Misalnya sesorang ibu dapat memasak sayur dengan
benar.
3) Mekanisme ( mecanism)
Apabila sesorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar
secara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan,
maka iya sudah mencapai praktek tingkat 3. Misalnya seorang
ibu yang sudah mengimunisasikan bayinya pada umur umur
tertentu, tanpa menunggu perintah atau ajakan orang lain.
4) Adopsi (adoption)
PEUTUP
3.1 Kesimpulan
Menurut Notoatmodjo (2005), respons seorang terhadap
rangsangan atau objek-objek yang berkaitan dengan sehat-sakit,
penyakit ,dan factor-faktor yang mempengaruhi sehat-sakit adalah
merupakan suatu perilaku kesehatan (healthy behavior).
Menurut Benyamin Bloom (1908) dalam Notoatmodjo (2005),
beliau mendapati terdapat tiga domain perilaku yaitu kognitif, afektif,
dan psikomotor. Ahli pendidikan di Indonesia kemudian
menterjemahkan ketida domain ini ke dalam cipta (kognitif), rasa
(efektif), dan karsa (psikomotor) atau peri cipta, pri rasa, dan peri tindak.
3.2 Saran
Makalah ini diharapkan dapat menjadi acuan pembelajaran mata
kuliah Promosi kesehatan dan dapat mengetahui seklaigus memahami
domain perilaku kesehatan. Kami mengharapkan dosen mata kuliah
Promosi Kesehatan dapat terus membimbing dan megarahkan kami
menuju perbaikan dalam studi ini.
file:///C:/Users/USER/Downloads/Chapter%20II.pdf