0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
118 tayangan2 halaman
1. Pasien mengalami cedera otak berupa lesi hiperdense pada cerebral white matter kiri yang menyebabkan brain edema dan gangguan kognisi. Hal ini dapat menimbulkan risiko ketidakefektifan perfusi jaringan serebral.
2. Pasien mengalami nyeri akut akibat cedera otak yang ditandai dengan wajah meringis dan sulit tidur. Skala nyerinya mencapai 6 berdasarkan penilaian FLACC.
3. Pasien mengalami konstipasi selama
1. Pasien mengalami cedera otak berupa lesi hiperdense pada cerebral white matter kiri yang menyebabkan brain edema dan gangguan kognisi. Hal ini dapat menimbulkan risiko ketidakefektifan perfusi jaringan serebral.
2. Pasien mengalami nyeri akut akibat cedera otak yang ditandai dengan wajah meringis dan sulit tidur. Skala nyerinya mencapai 6 berdasarkan penilaian FLACC.
3. Pasien mengalami konstipasi selama
1. Pasien mengalami cedera otak berupa lesi hiperdense pada cerebral white matter kiri yang menyebabkan brain edema dan gangguan kognisi. Hal ini dapat menimbulkan risiko ketidakefektifan perfusi jaringan serebral.
2. Pasien mengalami nyeri akut akibat cedera otak yang ditandai dengan wajah meringis dan sulit tidur. Skala nyerinya mencapai 6 berdasarkan penilaian FLACC.
3. Pasien mengalami konstipasi selama