P Di Ruang Dahlia
RS Slamet Riyadi
Hari : Rabu
A. Keluhan Utama
Nyeri ulu hati
B. Diagnosa Medis
Dispepsia
C. Diagnosis Keperawatan
Nyeri akut b.d agen injury biologi
D. Data yang mendukung diagnosis keperawatan
DS : Pasien mengatakan nyeri pada perut bagian atas atau ulu hati
DO : ekspresi wajah meringgis memegang perut.
E. Dasar pemikiran
Nyeri adalah sensasi sbjektif, rasa yang tidak nyaman biasanya berkaitan
dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial (Corwin J.E).
penatalaksanaan untuk nyeri diantaranya menggunakan pendekatan
farmakologi dan no farmakologi. Pengkombinasian antara teknik
farmakologi dan non-farmakologi adalah cara yang paling efektif untuk
menghilangkan nyeri terutama untuk nyeri yang sangat hebat yang
berlangsung selama berjam-jam atau bahkan berhari-hari (Smaltzer & Bare,
2008). Penanganan nyeri dengan teknik non farmakologi merupakan modal
utama untuk menju kenyamanan. Dipandang dari segi biaya dan manfaat ,
penggunaan manajemen non farmakologi lebih ekonomis dan tidak ada efek
sampingnya jika dibandingkan dengan penggunaan manajemen
farmakologi. Selain itu juga mengurangi ketergantungan pasien terhadap
obat-obatan . salah sat manajemen non farmakologi adalah teknik relaksasi
napas dalam dimana teknik relaksasi napas dalam ini bermanfaat
mengurangi ketegangan otot yang akan mengurangi intesitas nyeri.
F. Prinsip tindakan
Tindakan dilakukan secara tepat dan benar
Prosedur
a. Fase Orientasi
Memberi salam
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujan
Menjelaskan prosedur
Menanyakan persetujuan/kesiapan klien
Cuci tangan
b. Fase Kerja
Mengatur posisi klien
Menjelaskan cara latihan napas : menarik napas melalui hidung
dan mengeluarkan melalui mulut
Memberikan contoh cara latihan napas : menarik napas melalui
hidung dan mengluarkan melalui mulut
Membimbing klien dalam latihan napas dalam jika terasa nyeri
Merapikan pasien
Cuci tangan
c. Fase Terminasi
Mengevaluasi tindakan
Menyampaikan rencana tindak lanjut
G. Analisis Tindakan
Teknik relaksasi napas dalam merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan,
yang dalam hal ini perawat mengajarkan kepada klien bagaimana cara
melakukan napas dalam, napas lambat (menahan inspirasi secara maksimal)
dan bagaimana bagaimana mengembuskan napas secara perlahan, selain
dapat menurunkan intensitas nyeri, teknik relaksasi napas dalam juga dapat
meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi darah. Tujuan
teknik relaksasi napas dalam adalah untuk meningkatkan ventilasi alveoli,
memelihara perukaran gas, mencegah atelektasi paru, meningkatkan
efesiensi batuk, mengurangi stres baik stres fisik maupun emosional yaitu
menurunkan intensitas nyeri dan menurunkan kecemasan (Smeltzer & Bare,
2002)
H. Bahaya dilakukannya tindakan
Pasien kurang memahami penjelasan perawat menyebabkan
ketidaksesuaian dalam mempraktikan latihan napas dalam
I. Tindakan keperawatan lain yang dilakukan
Monitor TTV
Mengatur posisi yang nyaman
Teknik distraksi
J. Hasil yang didapatkan setelah tindakan
S:
P. Pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang
Q. Pasien mengatakan nyeri timbul saat pasien duduk dan berdiri
R. Nyeri pada ulu hati
S. Skala nyeri 2
T. Nyeri ilang timbul
O : Pasien tampak tenang
A. Tingkatan nyaman belum terpenuhi
P. Intervensi dilanjutkan
K. Evaluasi diri
Tindakan yang dilakukan sudah sesuai prosedur yang ada
L. Daftar pustaka
Smeltzer & Bare.2002. keperawatan medikal bedah. Edisi 8vol.1. alih
Bahasa : Agung walyo. Jakarta . EGC
Fitrimaysuroh.blogspot.com/2016/2017/makalah-nyeri-lengkap.html?m=1
Teknik relaksasi nafas dalam.(diunduh pada tanggal 21 april 2014 tersedia
www.Library.upnvj.ac.id/pdf/2s1keperawatan/206312001/bab2.pf
Docterman et all. 2016. Nursing Intervention Classification (NIC). Edisi
Ke-6. Elsevier Singapore Pte Ldt Academic
Nanda International. 2012. Diagnosis Keperawatan: Definisi dan
Klasifikasi. 2018-2020. Edisi 11. Jakarta EGC
Mengetahui