Anda di halaman 1dari 6

FORMAT LAPORAN ANALISA SINTESA RUANG

KEGAWATDARURATAN

Nama mahasiswa : NITA ARFIANA


Tanggal : 27/09/2021
Nama pasien : Ny. S

1. Pengkajian primer : (pengkajian airway, breathing,


circulation, disintergrity)
o Airway : Jalan nafas paten, tidak ada sumbatan pada
jalan nafas
o Breathing : Pasien mengeluh sesak, Pola nafas ireguler
RR : 28x/m lemah dan pucat, dada pasien terasa sakit,
kesadaran apatis, pasien gelisah, tidak dapat berbicara
dengan jelas karena sesak, tampak pernafasan cuping
hidung, pasien menggunakan otot bantu nafas.
o Circulation : Denyut nadi 128 x/menit, suhu tubuh 39.1
C,
o Disintegrity : Apatis
2. Tindakan keperawatan yang dilakukan : ( dilakukan untuk
mengatasi kondisi yang Didapat )
Tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah
utama pola nafas tidak efektif b.d hambatan jalan nafas, yaitu
dengan melakukan intervensi manajemen jalan nafas (1.01.001)
dengan memonitor pola nafas membaik dari 28x/m menjadi
24x/m, memposisikan fowler/semi fowler, memberikan oksigen
nrm 10 lpm, mengajarkan batuk efektif.
3. Evaluasi hasil tindakan ( didapat setelah tindakan untuk
mengatasi masalah primer ) Dilakukan
Evaluasi tindakan keperawatan yang dilakukan untuk
mengatasi masalah utama pola nafas tidak efektif yaitu
dengaan pemberian oksigen 10 lpm dan memonitor
oksigenasi pasien.
4. Diagnosa keperawatan ( diagnosa kep. Untuk tindakan diatas
PES dan rasional diagnosa)
Masalah utama pasien yaitu dengan diagnosa keperawatan
pola nafas tdak efektif b.d hambatan upaya nafas, yang
ditandai dengan
Data Subjektif : Pasien mengeluh sesak, dan merasa tidak
nyaman saat bernafas dengan berbaring tidur.
Data Objektif : pasien tampak sesak dan menggunakann otot
banyu pernafasam, pola nafas takipnea 28x/m (normal 16-
20x/m), tampak pernafasan cuping hidung.
5. Pengkajian sekunder : ( meliputi pengkajian riwayat kep. Dan
head to toe )
Pengkajian sekunder didapatkan pasien tampan sesak, lemah
dan pucat, dada pasien terasa sakit, kesadaran apatis, pasien
gelisah, tidak bisa bicara dengan jelas karena sesak, tidak ada
tanda tanda luka fisik, tampak pernafasan cuping hidung,
mukosa bibir kering dan pucat, pergerakan dada simetris,
pasien bernafas menggunakan otot bantu pernafasan, suara
nafas normal, terdengar punya sonor, tidak ada benjolan
abdomen, perkusi abdomen terdengar redup, suhu tubuh 39,1,
CRT 3 dtk, riwayat kesehatan terakhir CKD. Gejala lain yang
muncul selain keluhan utama adalah pusing dan lemas.
Pasien berusia 63th, 45 kg TB 155 cm.
6. Pemeriksaan penunjang ( meliputi : laboratorium, RO, CT.
Scan )
 Hemoglobin : 11.8
 Hematokrit : 33.3
 Leukosit : H 26.92
 Eritrosit : 4.3
 Trombosit : 273
 Eosinofil : L 0.0
 Basofil : 0.4
 Neutrofil : H 78.9
 Limfosit : L 4.8
 Monosit : H 14.0
7. Diagnosa kep.( 2 diagnosa kep.utama untuk data yang
didapat dari pengkajian sekunder)
Diagnosa keperawatan yang muncul setelah pengakajian
sekunder yaitu D.0008 penurunan curah jantung b.d
penurunan afterload yang ditandai dengan munculnya data
subjektif pasien mengeluh sesak dan data objektif TD
180/110 x/m (normal 120/80x/m), HR 123x.m (normal 70-
100x/m), CRT 3 dtk (normal <3 dtk), pasien tampak pucat.
8. Prinsip-prinsip tindakan :( tindakan mandiri, dan kolaborasi )
A. Tahap prainteraksi
1) Cek program terapi
2) Mencuci tangan
3) Mengidentifikasi pasien dengan benar
4) Menyiapkan dan mendekatkan alat kepasien
B. Tahap orientasi
1) Salam, sapa, memperkenalkan diri
2) Melakukan kontrak
3) Menjelaskan tujuan dan prosedur
4) Menanyakan kesiapan dan kerja sama pasien
C. Tahap kerja
1) Menjaga privasi pasien
2) Membaca basmallah bersama-sama
3) Mengatur posisi pasien
4) Menempatkan diri di sebelah kanan pasien,
bila mungkin
5) Pemantauan respirasi
Memonitot pola nafas
Memposisikan fowler/semi fowler
Memberikan oksigen
Mengajarkan batuk efektif
Monitor saturasi oksigen
6) Perawatan jantung
Monitor tekanan darah
Monitor intake output cairan
Monitor aritmia
7) Pencegahan syok
Monitor status oksigenasi
Monitor status cairan
Monitor tingkat kesadaran dan respon pupil
Pasang jalur IV
D. Tahap terminasi
1. Evaluasi respon dan perasaan pasien
2. Kontrak untuk kegiatan selanjutnya
3. Cuci tangan
9. Monitor pasien : ( monitor / pengkajian berkelanjutan yang
dilakukan dan hasil yang didapat )
Pasien tampak masih sesak tetapi pasien memaksa ingin pulang.
10. Evaluasi diri:
Evaluasi diri saat melakukan tindakan yaitu
pemasangan manset monitor ttv yang kurang tepat
antara dilengan dan dikaki menghasilkan hasil ukur
yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai