0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
68 tayangan7 halaman
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang tiga tindakan keperawatan yang dilakukan untuk pasien dengan diagnosa asma, yaitu pemasangan oksigenasi, pemasangan infus, dan pemeriksaan tanda-tanda vital. Tindakan-tindakan tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan oksigen pasien, memenuhi kebutuhan cairan dan nutrisi, serta mengetahui kondisi kesehatan pasien.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang tiga tindakan keperawatan yang dilakukan untuk pasien dengan diagnosa asma, yaitu pemasangan oksigenasi, pemasangan infus, dan pemeriksaan tanda-tanda vital. Tindakan-tindakan tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan oksigen pasien, memenuhi kebutuhan cairan dan nutrisi, serta mengetahui kondisi kesehatan pasien.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang tiga tindakan keperawatan yang dilakukan untuk pasien dengan diagnosa asma, yaitu pemasangan oksigenasi, pemasangan infus, dan pemeriksaan tanda-tanda vital. Tindakan-tindakan tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan oksigen pasien, memenuhi kebutuhan cairan dan nutrisi, serta mengetahui kondisi kesehatan pasien.
Pemasangan Oksigenasi 2. Diagnosa keperawatan: Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Bersihan jalan nafas tidak efektif 3. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional: Tindakan ini dilakukan untuk memberikan tambahan oksigen pada pasien yang membutuhkan. Pemberian oksigen dimaksudkan untuk mensuport transport oksigen yang adekuat dalam darah sehingga jaringan dalam tubuh tidak kekurangan O2. Dengan mempertahankan oksigen jaringan yang adekuat diharapkan masalah gangguan pemenuhan oksigen di miokard dapat teratasi. Faktor yang menentukan oksigenasi jaringan termasuk konsentrasi oksigen alveolar, difusigas (oksigen) pada membran alveokapilar, jumlah dan kapasitas yang dibawaoleh hemoglobin, dan curah jantung. Prinsip-prinsip tindakan : a. Cuci tangan b. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan c. Tabung oksigen dibuka dan diperiksa isinya d. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan e. Hubungkan nasal kanul atau masker dengan selang oksigen ke botol pelembab f. Pasang ke pasien g. Atur aliran oksigen sesuai kebutuhan h. Pasien dirapikan kembali i. Peralatan dibersihkan j. Mencuci tangan k. Evaluasi keadaan pasien dan berpamitan 4. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara pencegahannya: Bahaya yang dapat terjadi untuk pemberian O2 yang berlebihan adalah timbulnya kondisi Hipokapneu karena konsentrasi O2 dalam darah yang terlalutinggi.Sedangkan untuk prosedur yang tidak sesuai dengan teori diantaranya adalah untuk tindakan tidak mencuci tangan dapat memperbesar penularan penyakit, penggunaan nasal kanul yang tidak steril jugamemperbesar penularan penyakit melalui secret dari satu pasien ke pasien lain. Penggunaan cairan humidifier yang tidak steril meningkatkan kemungkinan kuman- kuman yang terkandung dalam air akan terhirup oleh klie Pencegahan : Selalu memonitor pemberian O2 setiap 2 jam sekali dan selalu memantau reaksi alergi yang muncul secara periodik setelah pemajanan terhadap alergen spesifik, obat-obat tertentu, dan latihan fisik. 5. Tujuan tindakan tersebut dilakukan: a. Memenuhi kekurangan oksigen b. Membantu kelancaran metabolisme c. Sebagai tindakan pengobatan d. Mencegah hipoksia e. Mengurangi beban kerja alat nafas dan jantung 6. Hasil yang didapat dan maknanya: S : Ps mengatakan sesak sudah berkurang O:- Klien tampak rileks - Akral masih dingin - RR : 24x/menit A : Masalah teratasi P : Pertahankan intervensi - Kaji vital sign - Kaji keadaan umum setiap 2 jam sekali 7. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah/ diagnosa tersebut. (mandiri dan kolaborasi): Mandiri : - Observasi tanda tanda vital· - Pertahankan tirah baring dan berikan posisi semi fowler - Pantau saturasi oksigen Kolaborasi: - Pemeriksaan EKG - Pemeriksaan BGA ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama klien : Ny.N (P) Umur : 26 tahun
Diagnosa medis :Asma Ruangan : Melati
1. Tindakan keperawatan yang dilakukan
Pemasangan Infus 2. Diagnosa keperawatan: Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh 3. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional: Prinsip pemasangan terapi intravena (infus) memperhatikan prinsip steril, hal ini yang paling penting dilakukan tindakan untuk mencegah kontaminasi jarumintravena (infus). Prinsip-prinsip tindakan : a. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan b. Cuci Tangan c. Bebaskan lengan klien dari lengan baju d. Letakkan tourniquit 5-15 cm diatas tempat tusukan e. Letakkan perlak dibawah lengan pasien f. Hubungkan cairan infuse dengan selang infuse sehingga tidak ada udara didalamnya. Kencangkan klem sampai infus tidak menetes dan pertahankan kesterilannya sampai pemasangan pada tangan disiapkan g. Hubungkan cairan infuse dengan selang infuse sehingga tidak ada udara didalamnya. Kencangkan klem sampai infus tidak menetes dan pertahankan kesterilannya sampai pemasangan pada tangan disiapkan h. Kencangkan tourniquet i. Anjurkan klien untuk mengepalkan tangannya palpasi dan pastikan tekananyang akan ditusuk j. Bersihkan kulit dengan cermat menggunakan kapas alkohol, arah melingkardari dalam keluar lokasi tusukan k. Gunakan ibu jari untuk menekan jaringan dan vena 5 cm dibawah tusukan l. Pegang jarum pada posisi 30 derajat pada vena yang akan ditusuk, setelah pasti masuk lalu tusuk perlahan dengan pasti m. Rendahkan posisi jarum sejajar dengan dan tarik jarum sedikit lalu teruskan plastik i.v catether kedalam vena n. Tekan dengan jari ujung plastik i.v catether o. Tarik jarum infus keluar p. Buka klem infus sampai sampai cairan mengalir lancar q. Oleskan zalf antibiotik siatas penusukan kemudian ditutup dengan kassasteril r. Fiksasi posisi plastik i.v catether dengan plester s. Atur tetesan infus sesuai ketentuan, pasang stiker yang sudah diberi tanggal 4. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara pencegahannya: Bahaya dari tindakan ini adalah timbulnya emboli udara, infus juga merupakan jalan untuk memashkkan obat intravena dan seringnya injeksi dilakukan kurang hati-hati sehingga sering ada gelembung udara yang ikut masuk kepembulu darah ketika injeksi maupun infuse yang habis 5. Tujuan tindakan tersebut dilakukan: a. Memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit b. Infus pengobatan dan pemberian nutrisi 6. Hasil yang didapat dan maknanya: Hasil yang didapat dari tindakan ini adalah bahwa pasien dapat memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit melalui botol infuse. Seringnya dalam keadaan sakit pola makan seseorang berubah menjadi tidak nafsu makan seseorang berubah menjadi tidak nafsu makan maupun minum. Padahal salah satu yang penting mencapai kesembuhan dari penyakit adalah factor nutrisi. Oleh karena itu untuk mendapatkan tunjangan nutrisi yang selalu dipertahankan stabil dan adekuat perlu dipasang infuse supaya pasien tidak dehidrasi dan tidak terjadi kekurangan volume cairan 7. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah/ diagnosa tersebut. (mandiri dan kolaborasi): - Mengobservasi vital sign - Memberikan therapi cairan dengan kolaborasi ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama klien : Ny.N (P) Umur : 26 tahun
Diagnosa medis : Asma Ruangan : Dahlia
1. Tindakan keperawatan yang dilakukan
Pemeriksaan tanda-tanda vital 2. Diagnosa keperawatan: Intoleransi aktivitas 3. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional: Tindakan pemeriksaan tanda-tanda vital ini dilakukan dengan bersih akantetapi demi keselamatan pasien dan perawatan tetap mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan memberikan rasa nyaman pada saat pemeriksaan. Prinsip-prinsip tindakan: Mempersiapkan alat: termometer, jam tangan, tensi meter stetoskop Rasional: mempermudah dalam melaukan tindakan Mencuci tangan Rasional: mencegah transmisi oganisme Mengucapkan salam pada klien, perkenalkan diri, jelaskan prosedur, tujuannya,persetujuan klien , kontrak waktu Rasional: menerapkan etika keperawatan dan klien memahami tujuan tindakanyang akan dilakukan Pengukuran suhu Kaji keadaan asila lien dan keringkan Rasional: mengetahui kondisi klien Lakukan kalibrasi termometer Rasional : mengetahui suhu. Tempatkan termometer pada aksila klien Rasional: untuk pengukuran suhu Pengukuran nadi Tentukan titik nadi yang akan dikaji Rasional: untuk menentukan nadi yang tepati. Tempatkan tiga jari tengah atas titik nadi Rasional: agar penekanannya tepat Menghitung denyut nadi selama ¼ menit (bila naditeratur) hasilnya dikalikan 4, jika nadi tidak teratur hitung selama 1 menit Rasional: agar hasil pengukuran benar-benar akurat Merapikan pasien kembali dan membantu pasien ke posisi yang nyaman. Mengkaji Pernafasan Observasi/palpasi/pergerakan dada klien Rasional : Untuk menghitung pernafasan klien Kaji kedalaman dan ritme respirasi selama 1 menit panuh Rasional : Agar perhitungan benar – benar akurat 4. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara pencegahannya: Bahaya : Dapat menyebabkan penularan dan infeksi / mikroorganisme. Pencegahan : Bersihkan setelah melakukan tindakan. 5. Tujuan tindakan tersebut dilakukan: Menentukan tanda – tanda vital klien ( TTV ) untuk kepentingan medis atau pemeriksa. 6. Hasil yang didapat dan maknanya: Hasil : Respirasi : 32 x / menit Suhu : 37 °C Nadi : 102 x / menit Makna : Dengan kita melakukan pemeriksaan tanda – tanda vital pasien, kita akan tau perubahan apa saja yang dialami pasien selama perawatan. 7. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah/ diagnosa tersebut. (mandiri dan kolaborasi): Mandiri : Memberi tahu keluarga klien agar memantau suhu tubuh Klien. Kolaborasi : Kolaborasi dengan dokter.