Anda di halaman 1dari 7

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

ASMA

OLEH:

NURAFNA,S.Kep
032020075

DOSEN PEMBIMBING :

Ns. Bestfy Anitasari, S.Kep.,M.Kep., Sp.Mat

PROGRAM STUDY PROFESI NERS

STIKES KURNIA JAYA PERSADA

TAHUN AKADEMIK

2020/2021
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama klien : Ny.N (P) Umur : 26 tahun


Diagnosa medis :Asma Ruangan : Melati

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan


Pemasangan Oksigenasi
2. Diagnosa keperawatan:
Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Bersihan jalan nafas tidak efektif
3. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional:
Tindakan ini dilakukan untuk memberikan tambahan oksigen pada pasien yang
membutuhkan. Pemberian oksigen dimaksudkan untuk mensuport transport oksigen yang
adekuat dalam darah sehingga jaringan dalam tubuh tidak kekurangan O2. Dengan
mempertahankan oksigen jaringan yang adekuat diharapkan masalah gangguan
pemenuhan oksigen di miokard dapat teratasi. Faktor yang menentukan oksigenasi
jaringan termasuk konsentrasi oksigen alveolar, difusigas (oksigen) pada membran
alveokapilar, jumlah dan kapasitas yang dibawaoleh hemoglobin, dan curah jantung.
Prinsip-prinsip tindakan :
a. Cuci tangan
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
c. Tabung oksigen dibuka dan diperiksa isinya
d. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
e. Hubungkan nasal kanul atau masker dengan selang oksigen ke botol pelembab
f. Pasang ke pasien
g. Atur aliran oksigen sesuai kebutuhan
h. Pasien dirapikan kembali
i. Peralatan dibersihkan
j. Mencuci tangan
k. Evaluasi keadaan pasien dan berpamitan
4. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara
pencegahannya:
Bahaya yang dapat terjadi untuk pemberian O2 yang berlebihan adalah timbulnya kondisi
Hipokapneu karena konsentrasi O2 dalam darah yang terlalutinggi.Sedangkan untuk
prosedur yang tidak sesuai dengan teori diantaranya adalah untuk tindakan tidak mencuci
tangan dapat memperbesar penularan penyakit, penggunaan nasal kanul yang
tidak steril jugamemperbesar penularan penyakit melalui secret dari satu pasien ke pasien 
lain. Penggunaan cairan humidifier yang tidak steril meningkatkan kemungkinan kuman-
kuman yang terkandung dalam air akan terhirup oleh klie
Pencegahan :
Selalu memonitor pemberian O2 setiap 2 jam sekali dan selalu memantau reaksi alergi
yang muncul secara periodik setelah pemajanan terhadap alergen spesifik, obat-obat
tertentu, dan latihan fisik.
5. Tujuan tindakan tersebut dilakukan:
a. Memenuhi kekurangan oksigen
b. Membantu kelancaran metabolisme
c. Sebagai tindakan pengobatan
d. Mencegah hipoksia
e. Mengurangi beban kerja alat nafas dan jantung
6. Hasil yang didapat dan maknanya:
S : Ps mengatakan sesak sudah berkurang
O:- Klien tampak rileks
- Akral masih dingin
  - RR : 24x/menit
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi
-       Kaji vital sign
-       Kaji keadaan umum setiap 2 jam sekali
7. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi
masalah/ diagnosa tersebut. (mandiri dan kolaborasi):
Mandiri :
- Observasi tanda tanda vital· 
- Pertahankan tirah baring dan berikan posisi semi fowler
- Pantau saturasi oksigen
Kolaborasi:
- Pemeriksaan EKG
- Pemeriksaan BGA
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama klien : Ny.N (P) Umur : 26 tahun


Diagnosa medis :Asma Ruangan : Melati

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan


Pemasangan Infus
2. Diagnosa keperawatan:
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
3. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional:
Prinsip pemasangan terapi intravena (infus) memperhatikan prinsip steril, hal ini yang
paling penting dilakukan tindakan untuk mencegah kontaminasi jarumintravena (infus).
Prinsip-prinsip tindakan :
a. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
b. Cuci Tangan
c. Bebaskan lengan klien dari lengan baju
d. Letakkan tourniquit 5-15 cm diatas tempat tusukan
e. Letakkan perlak dibawah lengan pasien
f. Hubungkan cairan infuse dengan selang infuse sehingga tidak ada udara
didalamnya. Kencangkan klem sampai infus tidak menetes dan pertahankan
kesterilannya sampai pemasangan pada tangan disiapkan
g. Hubungkan cairan infuse dengan selang infuse sehingga tidak ada udara
didalamnya. Kencangkan klem sampai infus tidak menetes dan pertahankan
kesterilannya sampai pemasangan pada tangan disiapkan
h. Kencangkan tourniquet
i. Anjurkan klien untuk mengepalkan tangannya palpasi dan pastikan tekananyang
akan ditusuk
j. Bersihkan kulit dengan cermat menggunakan kapas alkohol, arah melingkardari
dalam keluar lokasi tusukan
k. Gunakan ibu jari untuk menekan jaringan dan vena 5 cm dibawah tusukan
l. Pegang jarum pada posisi 30 derajat pada vena yang akan ditusuk, setelah pasti
masuk lalu tusuk perlahan dengan pasti
m. Rendahkan posisi jarum sejajar dengan dan tarik jarum sedikit lalu
teruskan plastik i.v catether kedalam vena
n. Tekan dengan jari ujung plastik i.v catether
o. Tarik jarum infus keluar
p. Buka klem infus sampai sampai cairan mengalir lancar
q. Oleskan zalf antibiotik siatas penusukan kemudian ditutup dengan kassasteril
r. Fiksasi posisi plastik i.v catether dengan plester
s. Atur tetesan infus sesuai ketentuan, pasang stiker yang sudah diberi tanggal
4. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara
pencegahannya:
Bahaya dari tindakan ini adalah timbulnya emboli udara, infus juga merupakan jalan
untuk memashkkan obat intravena dan seringnya injeksi dilakukan kurang hati-hati
sehingga sering ada gelembung udara yang ikut masuk kepembulu darah ketika injeksi
maupun infuse yang habis
5. Tujuan tindakan tersebut dilakukan:
a. Memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit
b. Infus pengobatan dan pemberian nutrisi
6. Hasil yang didapat dan maknanya:
Hasil yang didapat dari tindakan ini adalah bahwa pasien dapat memenuhi kebutuhan
cairan dan elektrolit melalui botol infuse. Seringnya dalam keadaan sakit pola makan
seseorang berubah menjadi tidak nafsu makan seseorang berubah menjadi tidak nafsu
makan maupun minum. Padahal salah satu yang penting mencapai kesembuhan dari
penyakit adalah factor nutrisi. Oleh karena itu untuk mendapatkan tunjangan nutrisi yang
selalu dipertahankan stabil dan adekuat perlu dipasang infuse supaya pasien tidak
dehidrasi dan tidak terjadi kekurangan volume cairan
7. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi
masalah/ diagnosa tersebut. (mandiri dan kolaborasi):
- Mengobservasi vital sign
- Memberikan therapi cairan dengan kolaborasi
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama klien : Ny.N (P) Umur : 26 tahun


Diagnosa medis : Asma Ruangan : Dahlia

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan


Pemeriksaan tanda-tanda vital
2. Diagnosa keperawatan:
Intoleransi aktivitas
3. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional:
Tindakan pemeriksaan tanda-tanda vital ini dilakukan dengan bersih akantetapi demi
keselamatan pasien dan perawatan tetap mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan
tindakan memberikan rasa nyaman pada saat pemeriksaan.
Prinsip-prinsip tindakan:
 Mempersiapkan alat: termometer, jam tangan, tensi meter stetoskop
Rasional: mempermudah dalam melaukan tindakan 
 Mencuci tangan
Rasional: mencegah transmisi oganisme
 Mengucapkan salam pada klien, perkenalkan diri, jelaskan prosedur,
tujuannya,persetujuan klien , kontrak waktu
Rasional: menerapkan etika keperawatan dan klien memahami tujuan tindakanyang
akan dilakukan
Pengukuran suhu
 Kaji keadaan asila lien dan keringkan
Rasional: mengetahui kondisi klien
 Lakukan kalibrasi termometer
Rasional : mengetahui suhu.
 Tempatkan termometer pada aksila klien
Rasional: untuk pengukuran suhu
Pengukuran nadi
 Tentukan titik nadi yang akan dikaji
Rasional: untuk menentukan nadi yang tepati.
 Tempatkan tiga jari tengah atas titik nadi
Rasional: agar penekanannya tepat 
 Menghitung denyut nadi selama ¼ menit (bila naditeratur) hasilnya dikalikan 4, jika
nadi tidak teratur hitung selama 1 menit
Rasional: agar hasil pengukuran benar-benar akurat
 Merapikan pasien kembali dan membantu pasien ke posisi yang nyaman.
Mengkaji Pernafasan
 Observasi/palpasi/pergerakan dada klien
Rasional : Untuk menghitung pernafasan klien
 Kaji kedalaman dan ritme respirasi selama 1 menit panuh
Rasional : Agar perhitungan benar –  benar akurat
4. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara
pencegahannya:
Bahaya : Dapat menyebabkan penularan dan infeksi / mikroorganisme.
Pencegahan : Bersihkan setelah melakukan tindakan.
5. Tujuan tindakan tersebut dilakukan:
Menentukan tanda –  tanda vital klien ( TTV ) untuk kepentingan medis atau  pemeriksa.
6. Hasil yang didapat dan maknanya:
Hasil : Respirasi : 32 x / menit  Suhu : 37 °C   Nadi : 102 x / menit
Makna : Dengan kita melakukan pemeriksaan tanda –  tanda vital pasien, kita akan tau
perubahan apa saja yang dialami pasien selama perawatan.
7. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi
masalah/ diagnosa tersebut. (mandiri dan kolaborasi):
Mandiri : Memberi tahu keluarga klien agar memantau suhu tubuh Klien.
Kolaborasi : Kolaborasi dengan dokter.

Anda mungkin juga menyukai