Anda di halaman 1dari 6

ANALISA TINDAKAN IRIGASI MATA

Nama klien : Nn. E

Umur : 32 Tahun

Alamat : Sudiang

Diagnosa medis : Konjungtivitis

1. Diagnosa keperawatan : Gangguan Rasa Nyaman


Data subjektif : Klien mengatakan perih pada mata bagian kanannya
Data objektif: Mata sebelah kanan klien nampak merah
2. Dasar pemikiran
Konjungtivitis merupakan peradangan pada konjungtiva atau radang selaput
lender yang menutupi belakang kelopak dan bola mata, dalam bentuk akut
maupun kronis. Konjungtivitis dapat disebabkan oleh bakteri, klamidia, alergi,
viral toksik, berkaitan dengan penyakit sistemik. Peradangan konjungtiva atau
konjungtivitis dapat terjadi pula karena asap, angin dan sinar (Ilyas, 2014).
3. Tindakan keperawatan : Irigasi Mata
4. Prinsip Tindakan
Irigasi telinga merupakan tindakan keperawatan dengan prinsip bersih dan
steril.
5. SOP Irigasi Mata

Langkah Tindakan
Pengertian Irigasi mata adalah suatu cara untuk membersihkan atau

mengeluarkan benda asing dari dalam mata (Jarot,

2016).
Tujuan Untuk membersihkan atau mengeluarkan benda asing

dari dalam mata (Jarot, 2016).


Indikasi 1. Cedera kimiawi pada mata
2. Mengeluarkan benda asing dalam mata

3. Inflamasi mata
Persiapan Alat 1. Cairan irigasi NaCl 0.9%, suhu cairan 37℃ / air

hangat

2. Spuit 10cc steril tanpa jarum

3. Bengkok

4. Handuk

5. Perlak

6. Kapas bulat

7. Kassa steril

8. Handscoon.
Prosedur Kerja 1. Tahap Prainteraksi

 Membaca buku status pasien

 Melihat rencana tindakan yang akan dilakukan

 Mencuci tangan

 Memakai masker

 Mendekatkan alat-alat ke dekat pasien

2. Tahap Orientasi

 Memberikan salam dan menyapa nama pasien

 Menjelaskan tujuan, manfaat serta prosedur

tindakan yang akan dilakukan

 Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien


3. Tahap Kerja

 Menjaga privasi pasien

Rasional : Klien merasa aman

 Mengatur posisi pasien (posisi duduk atau tidur

miring ke arah mata yang akan di irigasi)

Rasional : Memposisikan pasien senyaman

mungkin

 Meletakkan perlak dan handuk di bawah kepala

dan bahu pasien

Rasional : Mencegah cairan jatuh ke bagian tubuh

atau tempat tidur pasien

 Memakai handscoon

Rasional : Mengurangi penyebaran


mikroorganisme
 Meletakkan bengkok disamping mata yang akan

di irigasi

Rasional : Menampung cairan irigasi

 Menutup telinga dengan kapas bulat yang sudah

dibasahi dengan cairan NaCl

Rasional : Mencegah cairan irigasi masuk ke

dalam telinga pasien

 Bersihkan dengan lembut batas kelopak mata dan


bulu mata dari kantus dalam ke kantus luar, isi

spuit 10cc dengan cairan irigasi

Rasional : Menghilangkan atau mengurangi

mikroorganisme yang ada di sekitar mata

 Menarik kelopak mata bawah dengan tangan yang

tidak dominan

Rasional : Memaparkan kantung konjungtiva

 Tangan dominan mengeluarkan cairan irigasi

dengan tekanan rendah ke kantung konjungtiva

bawah dari kantus dalam ke arah kantus luar

dengan jarak 2cm

Rasional: Menghilangkan atau mengurangi

mikroorganisme yang ada di sekitar konjungtiva

 Menganjurkan untuk melihat ke atas dan menutup

mata

Rasional : Mempermudah proses irigasi

 Melakukan irigasi secara bersih

Rasional : Mencegah masuknya mikroorganime

ke dalam mata

 Mengeringkan kelopak mata dan wajah dengan

kapas bulat
Rasional : Mengurangi kelembaban yang

berlebihan dan mencegah berkumpulnya

mikroorganisme

 Melepas kapas penutup telinga

Rasional : Klien merasa nyaman

 Menutup mata dengan kasa steril

Rasional : Melindungi mata dari masuknya micro


organisme.
 Melepas handscoon

Rasional : Mencegah tangan perawat agar tidak

terkontaminasi cairan tubuh pasien.

4. Tahap Terminasi

 Membereskan alat

 Merapikan pasien

 Melihat respon pasien

 Berpamitan dan kontrak waktu dengan pasien

 Mencuci tangan

 Mencatat kegiatan dalam lembar dokumentasi.

6. Bahaya dan pencegahan


Bahaya : Kemungkinan terjadi cedera perforasi pada mata bila irigasi
dilakukan dengan tidak hati-hati.
Pencegahannya : Saat melakukan irigasi harus sesuai dengan SOP dan harus
ekstra hati-hati.
7. Hasil yang didapat dan maknanya :
S : Klien mengatakan nyeri pada matanya berkurang
O : Klien tampak lebih nyaman
A : Lanjutkan intervensi
P : Pemberian obat tetes mata per 12 jam
8. Tindakan keperawatan lain yang dilakukan
1) Monitoring keadaan umun dan tanda-tanda vital
2) Kolaborasi pemberian obat
9. Evaluasi diri
Tindakan keperawatan ini dilakukan secara mandiri.

REFERENSI

Ilyas. 2015. Panduan Belajar Keperawatan Medikal Bedah. Fakultas Kedokteran.


Universitas Airlangga: Surabaya.

Kathleen S Oman, 2008. Panduan Belajar Keperawatan Emergency. Jakarta: EGC.

Wicaksono, Jarot. 2016. Standar Prosedur Operasional Irigasi Mata dan Telinga.
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana: Bali.

Anda mungkin juga menyukai