Anda di halaman 1dari 5

Klasifikasi Data

DS :

 Klien mengatakan kesulitan dalam bernafas


 Klien mengatakan dadanya sakit saat bernafas
 Klien mengatakan pernah dirawat sebelumnya dengan keluhan yang sama
 Keluarga klien mengatakan klien memiliki riwayat asma sejak berusia 8 tahun
 Keluarga klien mengatakan asma klien sering kambuh saat mengalami kelelahan

DO :

 Klien Nampak sesak


 Klien Nampak lemas dan selalu memegangi dadanya
 Terdapat bunyi nafas tambahan wheezing(mengi) saat dilakukan auskultasi
 Nampak bentuk dada klien burrel chest
 Nampak Klien menggunakan otot bantu pernfasan
 Nampak terpasang oskigen nasal kanul 3 Liter/menit
 TTV :
o TD : 110/70 mmHg
o N : 103 X/Menit
o RR : 35 X/Menit
o S : 37,5 X/Menit

Pemeriksaan laboratorium (Analisa Gas Darah)

 CO2 menigkat : 60
 PH menurun : 7,15
 SaO2 : 90
Analisa Data

N Data Etiologi Masalah


O
1 DS :
 Klien mengatakan Factor pencetus Asma(kelelahan) Gangguan pertukaran gas
kesulitan dalam bernafas
 Klien mengatakan
dadanya sakit saat Gangguan penerimaan O2 dan
bernafas pengeluaran O2
 Keluarga klien
mengatakan klien
memiliki riwayat asma Ketidakseimbangan ventilasi dan
perfusi
sejak berusia 8 tahun
 Keluarga klien
mengatakan asma klien Dispnea
sering kambuh saat
mengalami kelelahan
DO : Gangguan pertukaran gas
 Klien Nampak sesak
 Klien Nampak lemas
 Nampak Klien
menggunakan otot bantu
pernafasan
 Terdapat bunyi nafas
tambahan
wheezing(mengi) saat
dilakukan auskultasi

 TTV :
o TD : 110/70
mmHg
o N : 103
X/Menit
o RR : 35 X/Menit
o S : 37,5
X/Menit
Pemeriksaan laboratorium (AGD)
 CO2 menigkat : 60
 PH menurun : 7,15
 SaO2 : 90

PERENCANAAN KEPERAWATAN
N Diagnosa Keperawatan Luaran keperawatan Intervensi keperawatan
O
1 Gangguan pertukaran gas Setelah dilakukan tindakan Terapi oksigen
b.d ketidakseimbangan keperawatan selama 2 X 24 Jam Observasi
ventilasi-perfusi maka gangguan pertukaran gas 1. Monitor kecepatan
meningkat dengan kriteria hasil aliran oksigen
1. Dispnea dari meningkat 2. Monitor efektifitas
menjadi cukup menurun terapi oksigen (analisa
2. PCO2 dari memburuk gas darah)
menjadi cukup membaik 3. Monitor integritas
3. Takikardia dari memburuk mukosa hidung akibat
menjadi cukup membaik pemaangan oksigen
Terapeutik
1. Pertahankan kepatenan
jalan nafas
2. Siapkan dan atur
peralatan pemberian
oksigen
3. Gunakan perangkat
oksigen sesuai dengan
tingkat mobilitas
pasien
Edukasi
1. Ajarkan pasien dan
keluarga cara
menggunakan oksigen
dirumah
Kolaborasi
1. Kolaborasi
penentuan dosis
oksigen
STANDAR PROSEDUR PEMBERIAN TERAPI OKSIGEN PADA PASIEN IGD

OPERASIONAL

PENGERTIAN Pemberian terapi oksigen bertujuan untuk mencegah dan


megatasi kondisi kekurangan oksigen pada jaringan
TUJUAN Sebagai acuan untuk pemberian terapi oksigen pada pasien IGD
untuk mengatasi kondisi kekurangan oksigen dan mencegah
terjadinya komplikasi.
KEBIJAKAN Ada tenaga perawat dan tersedia alat dan tabung oksigen
PROSEDUR Persiapan Alat :
1. Tabung O2
2. Flowmeter
3. Humideifier berisi aquades
4. Masker wajah
5. Handscoon
Penatalaksanaan:
1. Menyiapakan alat-alat dan mendekatkan peralatan
disamping pasien
2. Menghitung pernafasan klien
3. Perawat cuci tangan
4. Memasang handscoon
5. Menjelaskan prosedur pada klien dan keluarga
6. Menghubungkan selang oksigen pada tabung
humidifier
7. Mengatur aliran oksigen sesuai kebutuhan dan
mengobservasi humidifier dengan melihat air
bergelembung
8. Mengatur posisi pasien semifowler
9. Menempatkan masker kearah wajah klien dan meletakkan
dari hidung kebawah
10. Mengatur masker sesuai dengan bentuk wajah,dan
menutup wajah agar sedikit oksigen yang keluar.
11. Mengikatkan karet pengikat melingkar kepala klien
sehingga masker terasa nyaman
12. Pasien dirapikan alat-alat dirapikan
13. Cuci tangan

UNIT TERKAIT IGD,Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai