Ny. R berusia 50 tahun dibawa ke UGD oleh suaminya Tn.L berusia 53 tahun
karena badan klien kejang-kejang lama kurang lebih 2 menit dan sudah 3 kali
mengalami kejang, pasien sering terlihat kejang oleh keluarga, pasien mengatakan
sudah 5 hari ini badannya kaku dan serta mulutnya tidak bisa membuka dengan lebar
dan badannya terasa demam. Hasil pengkajian didapatkan terdapat bekas luka pada
kaki kanan, pasien menceritakan kakinya 12 hari yang lalu kakinya terkena paku saat
membersihan kebun dibelakang rumahnya, oleh karena itu pasien hanya berikan obat
betadine dan diberikan plaster saja. Di UGD pasien telah diberikan ATS 20.000
U/IM. Saat dilakukan pengkajian pada 14 Juli 2020 pasien mengatakan badannya
masih kaku dan mulutnya masih sulit membuka lebar dan sulit untuk mengunyah
makanan.
Hasil pemeriksaan fisik TTV, TD: 140/80 mmHg, N: 80x/ menit, S: 38,5oC,
Rr:18x/ menit, pemeriksaan fisik Pada Wajah : adanya trismus, Pada Leher : kaku
kuduk, tidak dapat menelan dengan baik, akral teraba hangat. Pemeriksaan Abdomen :
perut tegang dan keras seperti papan,Risus sardonikus (+), pemeriksaan ekstremitas
terdapat luka bekas tertusuk paku berdiameter 0.2 cm, namun belum ada risiko infeksi
luka di penanganan sebelumnya sudah diberikan Antibiotika Penisilin Prokain (2X1,5
juta unit), dosis dapat diberikan sebesar 0,6-1,2 gr IM setiap 12 jam, dimana 360 mg
penisilin prokain setara dengan 600.000 Unit. Antibiotika Metronidasol (3X500 mg)
Pemeriksaan Darah Lengkap, HB : 13 gr/dl, Leukosit :13.300/mm, Eritrosit :6,5
jl/mm3, Hematokrit :57,8 %, Trombosit : 534.000/mm3. Pasien mengeluh batuk,
sesak nafas, pernapasan di auskultasi terdengar ronkhi, batuk tidak efektif disertai
sputum atau lender, hasil lab menunjukkan AGD abnormal (asidosisrespiratorik), ada
retraksi dinding dada. Pemeriksaan laboratorium tidak ada hasil yang abnormal, hanya
saja SaO2 mengalami penurunan.
LEMBAR MONITORING
LEMBAR KONTROL 24 JAM
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN :
1. Nama : Ny. R
2. Umur : 50 tahun (5-11-1971)
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
5. Suku : Jawa
6. Agama : Islam
7. Alamat : Jl. Dewan Karang Nongko
8. Status : Menikah
9. No CM. : 14010132
10. Diagnosis : Tetanus
11. MRS : 14 Juli 2020 (21:00 wib)
II. ANAMNESIS :
Keluhan utama:sudah 5 hari ini badannya kaku dan serta mulutnya tidak bisa membuka
dengan lebar dan badannya terasa demam.
a. Pasien dengan riwayat 12 hari yang lalu kakinya terkena paku saat membersihan
kebun diberlakang rumahnya, oleh karena itu pasien hanya berikan obat betadine dan
diberikan plaster saja.
b. Sejak 5 hari SMRS, pasien mengatakan sudah 5 hari ini badannya kaku dan serta
mulutnya tidak bisa membuka dengan lebar dan badannya terasa demam.
c. kurang lebih 2 menit dan sudah 3 kali mengalami kejang.
d. Di UGD pasien telah diberikan ATS 20.000 U/IM.
Riwayat operasi sebelumnya : Tidak ada
Riwayat penyakit sistemik : Tidak ada
Riwayat alergi obat : Tidak ada.
III. PEMERIKSAAN FISIK
- TTV :
TD: 140/80 mmHg,
N: 80x/ menit,
S: 38,5oC,
Rr:18x/ menit,
- Pemeriksaan fisik Pada Wajah :
Adanya trismus, mukosa bibir kering, mulut terjadi trismus, kemampuan membuka
bibir ± 1,5 cm dan gigi ±1 cm, terlihat kaku, hipersalivasi (+), reflek menelan
kurang, kebersihan kurang, ada secret
- Pada Leher : kaku kuduk, tidak dapat menelan dengan baik
- Pemeriksaan Abdomen : perut tegang dan keras seperti papan,Risus sardonikus (+),
- Pemeriksaan ekstremitas : terdapat luka bekas tertusuk paku pada kaki kanan
berdiameter 0.2 cm.
- Pemeriksaan Darah Lengkap :
HB : 16,1gr/dl,
Leukosit :13.300/mm,
Eritrosit :6,5 jl/mm3,
Hematokrit :57,8 %,
Trombosit : 534.000/mm3.
Pengkajian Primer
a. Airway
Adanya sumbatan/obstruksi jalan napas oleh adanya penumpukan sekret akibat
kelemahan reflek batuk
b. Breathing
Kelemahan menelan, suara nafas terdengar ngorok Pernafasan spontan, RR
24x/menit, pergerakan dada teratur dan simetris. Ada bunyi nafas ronkhi.
c. Circulation
Nadi kuat dan teratur, TD: 140/80 mmHg, N: 80x/ menit, S: 38,5oC, Rr:18x/ menit,
capillary refill
Pengkajian Sekunder
AMPLE :
1) Alergi keluarga mengatakan selama ini tidak memiliki alergi terhadap obat,
makanan, minuman ataupun yang lainnya.
2) Medikasi keluarga mengatakan tidak dalam pengobatan penyakit apapun
3) Past illness keluarga mengatakan belum pernah mengalami sakit tetanus,
selama ini klien jarang sakit, klien mengalami sakit seperti batuk , pilek dan
tidak enak badan(masuk angin).
4) Last Meal keluarga mengatakan terakhir makan malam dengan bubur
dibangsal.
5) Environtment Dilingkungan klien tinggal tidak ada peternakan seperti unggas
ataupun hewan lainnya, yang bisa menyebabkan bakteri tetanus mudah masuk
ke dalam tubuh. Klien sering ke kebun tanpa alas kaki.
DO :
1. Badan klien kejang-kejang lama kurang lebih 2 menit dan sudah 3 kali
mengalami kejang
2. Pasien mengatakan sudah 5 hari ini badannya kaku dan serta mulutnya tidak bisa
membuka dengan lebar
3. Pasien mengatakan sulit untuk mengunyah makanan
4. Pasien mengeluh batuk, sesak nafas,
5. Pasien mengeluh badannya terasa demam
6. Pasien sering mengeluh pening diikuti dengan kejang-kejang
B. ANALISA DATA
DO : Batuk tidakefektif
disertai sputum atau
lender,tersengar ronkhi,hasil
lab menunjukan AGD
abnormal
(asidosisrespitarorik)
3. Hipertermi Penyakit Tetanus DS :
DO :
S : 38,5°C,
RR : 18x/menit
Terjadi kejang
Akral teraba hangat
Diagnosa Keperawatan
1. Kejang berhubungan dengan penyebaran toxic clostridium tetani di sistem syaraf
otak
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan akumulasi sputum
3. Hipertermi berhubungan dengan penyakit tetanus
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
D. IMPLEMENTASI
No Hari/Tanggal Jam Diagnosa keperawatan Implementasi Evaluasi Hasil Paraf
1. 20-07-2020 08.00 Kejang berhubungan dengan penyebaran Anjurkan keluarga untuk S :
toxic clostridium tetani di sistem syaraf menahan tubuh pasien O :
otak saat sedang kejang.
Anjurkan keluarga untuk Pada saat kejang pasien
memasang sendok ke tidak mengalami cedera
mulut pasien saat pasien Saat sejang pasien tidak
kejang. mengigit lidah karena
Kolaborasikan dengan tekah dipasang sendok
08.30 dokter yang manangani Pasien tampak telah
untuk pemberian obat jarang mengalami kejang
anti kejang kepada A : Masalah teratasi sebagian
pasien. P : lanjut intervensi
2. 20-07-2020 09.00 Bersihan jalan nafas tidak efektif Bebaskan jalan nafas S :
berhubungan dengan akumulasi sputum dengan memberikan O:
posisi kepala ekstensi. Produksi sekret masih tinggi
Lakukan pemeriksaan Pasien masih terpasang canule
09.20 fisik khusunya auskultasi trakeostomi
khususnya setiap 2-4 jam A : masalah teratasi sebagian
sekali. P: Teruskan rencana awal,bila
09.30 Lakukan suction sudah tidak kejang klien
dilakukan manejemen batuk
efektif.
3. 20-07-2020 10.00 Hipertermi berhubungan dengan penyakit Atur Suhu lingkungan S:
tetanus yang nyaman. O:
Pantau suhu tubuh tiap 2 Suhu pasien masih sering
jam panas dingin
Suhu pasien menurun
37,5 ‘c
Di sekitar tempat tidur
klien lampu dimatikan.
A: Masalah teratasi
P :Pertahankan suhu