Anda di halaman 1dari 28

KASUS

Sebuah keluarga dengan kepala keluarga berinisial Tn. A usia 59 tahun. Memiliki
seorang istri berinisial Ny. E berusia 55 tahun. Anak pertama bernama Tn. S, berjenis
kelamin laki-laki, berusia 27 tahun dan baru 6 bulan menikah dan berprofesi sebagai
guru. Anak kedua bernama Nn. T, berjenis kelamin perempuan, berusia 25 tahun,
sekarang sudah bekerja di bank swasta dan sudah tidak tinggal dengan orang tuanya. Tn.
A bekerja sebagai Guru SMP dan Ny. E sebagai ibu rumah tangga. Sebagai Guru SMP,
Tn. A mendapat gaji Rp. 3.000.000 per bulan. Tahun depan Tn. A akan pensiun. Tn. A
merasa sedikit bingung dengan apa kegiatan yang akan ia lakukan setelah pensiun dan
memikirkan bahwa penghasilan juga akan berkurang. Tn. A memiliki penyakit
hipertensi sejak 5 tahun lalu. Tn. A sering merasa pusing dan terasa berat pada tengkuk
saat Tn. A merasa terlalu lelah. Akan tetapi Tn. A tidak segera berobat ke puskesmas,
Tn. A hanya beristirahat dan meminum obat warung karena beranggapan bahwa sakit
tersebut akan hilang dengan sendirinya. Rumah terlihat berantakan, tidak ada pertukaran
udara karena kurangnya ventilasi rumah.

BAB IV
PEMBAHASAN

1
A. Pengkajian
1. Data umum
a. Nama kepala keluarga : Tn. A
b. TTL : Palembang, 3 September 1957
c. Usia : 59 Tahun
d. Alamat : RT 01 RW 02, Desa Srikandi, Indralaya
e. Pekerjaan KK : Guru SMP
f. Pendidikan KK : SMA
g. Komposisi keluarga : Ayah, ibu dan dua orang anak
No. Nama JK TTL Hubungan Pekerjaan Pendidikan
1. Ny. E P Palembang, Istri IRT SMP
12 Agustus
1961 (usia 55
tahun)
2. Tn. S L Inderalaya, Anak Guru S1
25 Juni 1989
(27 tahun)
3. Nn. T P Inderalaya, Anak Pegawai S1
10 April Bank
1991 (25
tahun)

2
Genogram

h. Tipe keluarga
Tipe keluarga adalah keluarga inti dengan orang tua dan dua anak
kandung.
i. Latar belakang budaya
Keluarga ini adalah keluarga dengan latar belakang budaya Sumatera
baik Tn. A maupun Ny. E. Keluarga ini memegang adat budaya Sumatera
dalam praktik kehidupan sehari-hari.
j. Agama
Keluarga memeluk agama islam dan aktif dalam kegiatan keagamaan di
lingkungan sekitar. Ny. E sering mengikuti pengajian ibu-ibu setiap satu
minggu sekali. Menurut Ny. E, keluarganya melaksanakan shalat dan
puasa.
k. Status sosial ekonomi keluarga
Tn. A merupakan pencari nafkah di keluarga, ia bekerja sebagai guru
SMP. Status ekonomi tergolong sederhana dengan penghasilan Rp.
3.000.000 per bulan. Menurut Ny. E, penghasilan Tn. A sudah
mencukupi kebutuhan sehari-hari. Keluarga Tn. A tidak memiliki
tabungan yang dikhususkan untuk kesehatan.

3
l. Aktivitas rekreasi atau waktu luang
Pada hari libur, biasanya keluarga Tn. A berkumpul di rumah untuk
membersihkan kebun kecil dibelakang rumah mereka dan menonton
televisi bersama. Waktu luang juga biasa digunakan Ny. E untuk
berbincang dengan tetangga.

2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. A dalam tahap keluarga dengan usia pertengahan
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menurut Ny. E, suaminya saat ini sedang menjalang masa pensiun. Tn. A
bingung dengan kegiatan apa yang akan ia lakukan setelah pensiun.
Karena selama ini sebagai guru SMP adalah satu-satunya kegiatan Tn. A.
Saat ditanya bagaimana perasaan Tn. A menjelang masa pensiun, Tn. A
menjawab bahwa ia bingung dan merasa sedih. Karena selama ini ia
menjalani profesi sebagai guru tetapi sebentar lagi ia tidak akan
menjalankan kegiatan tersebut lagi. Tn. A menjelaskan bahwa pensiun
adalah kejadian di mana seseorang harus berhenti dari pekerjaannya,
karena usia yang sudah lanjut dan harus diberhentikan ataupun atas
permintaan sendiri. TN. A berkata bahwa pensiun bukanlah suatu
masalah, akan tetapi masa setelah pensiun yang merupakan suatu
masalah, disamping tidak memiliki kegiatan, penghasilan pun akan
berkurang. Tn. A dan Ny. E mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui
tahap perkembangan keluarga usia pertengahan
c. Riwayat keluarga inti
Kedua orang tua saat ini hidup di lingkungan yang sama. Mereka
berpacaran terlebih dahulu sebelum menikah. Saat menikah, keduanya
berada pada usia yang sudah matang yaitu Tn. A 31 tahun dan Ny. E
berusia 27 tahun. Keluarga dikaruniai anak setelah 1 tahun menikah yaitu
Tn. S. Setelah itu Ny. E mengikuti keluarga berencana dan baru
mempunyai anak lagi setelah anak pertama berusia 2 tahun.

4
Saat ini kondisi Tn. A pusing dan berat pada tengkuk. Tn. A sudah di
diagnosis hipertensi sejak 5 tahun lalu saat berobat ke puskesmas. Saat
ditanya mengenai hipertensi, Ny. E dapat menjelaskan dengan sederhana
bahwa hipertensi adalah tekanan darah tinggi. Tn. A dan Ny. E tidak
mengetahui penyebab dari hipertensi, selain itu Tn. A dan Ny. E tidak
mengetahui tanda dan gejala hipertensi selain pusing dan berat pada
tengkuk. Menurut Ny. E, keluhan Tn. A tidak terlalu mengkhawatirkan
karena Tn. A tidak terlihat sakit, dan tetap dapat menjalankan aktivitas
seperti biasa. Tn. A tidak mau berobat ke puskesmas karena merasa
bahwa keluhan tersebut akan hilang dengan sendirinya.

3. Data lingkungan
a. Karakteristik rumah
Rumah yang ditempati oleh keluarga merupakan rumah sendiri, ukuran
9x6 meter. Menurut Ny. E, keluarganya belum mampu merenovasi
rumah karena keterbatasan biaya. Rumah terlihat berantakan. Jarak
antara rumah Ny. E dengan yang lainnya sangat dekat, hanya kurang
dari satu meter. Kondisi ventilasi kurang karena sehingga cahaya yang
masuk sedikit dan pertukaran udara sangat kurang. Tn. A sering merasa
pengap dan sesak dengan kondisi rumah. Tetapi ia tidak mengatakan
dengan istrinya. Istrinya mengatakan bahwa ia tidak bisa melakukan
apa-apa karena ventilasi rumah sudah seperti itu saat mereka pertama
kali tinggal. Untuk mengubahnya tentu membutuhkan biaya. Ny. E
mengatakan bahwa rumah yang bersih adalah rumah yang di sapu setiap
hari. Ny. E mengatakan rumahnya sudah cukup bersih. Menurut Ny. E
ini tidak menjadi masalah karena semua rumah di sini juga mengalami
hal yang sama.
b. Karakteristik tetangga dan lingkungan RW
Lingkungan di mana keluarga Tn. A tinggal merupakan tempat hunian
yang padat. Jarak antara satu rumah dengan rumah yang lainnya hanya
kurang dari 1 meter. Terdapat banyak rumah petak atau rumah

5
kontrakan disekitar rumah Ny. E. Antar tetangga sangat rukun, mereka
terkadang menghabiskan waktu untuk mengobrol di teras salah satu
rumah. Jarak masjid hanya sekitar 50 meter dari rumah Ny. E. Menurut
Ny. E, sebelumnya terdapat klinik dokter akan tetapi sekarang sudah
tidak ada. Sehingga apabila ada anggota keluarga yang sakit, mereka
pergi ke puskesmas yang berjarak 500 meter. Kegiatan posyandu biasa
diadakan di rumah RT.
Untuk fasilitas umum, lingkungan rumah Ny. E sangat strategis karena
dekat dengan Pasar Indralaya yang berjarak kurang lebih 1 KM.
c. Mobilitas geografis keluarga
Sejak menikah, mereka sudah tinggal di lingkungan yang saat ini mereka
tempati dan tidak pernah pindah rumah.
d. Hubungan keluarga dengan masyarakat
Hubungan keluarga dengan masyarakat sangat baik, Ny. E selalu
mengikuti pengajian tiap minggu.
e. Sistem pendukung sosial keluarga
Dukungan dari keluarga besar sangat membantu keluarga Tn. A dan Ny.
E. Apabila ada anggota keluarga yang sakit, maka orang tua dari Ny. E
akan membantu pekerjaan rumah.

4. Struktur lingkungan
a. Pola komunikasi
Komunikasi antara Tn. A dan Ny. E tidak mengalami kesulitan, apabila
terdapat hal yang penting dibicarakan biasanya mereka langsung
membicarakannya. Menurut Ny. E, mereka sama-sama orang Sumatera
jadi jika berbicara tanpa basa basi. Tn. A dan Ny. E dekat dengan anak-
anak mereka.
b. Struktur kekuatan keluarga
Di keluarga Tn. A, kekuasaan dibagi menurut peran masing-masing.
Untuk masalah-masalah yang berhubungan dengan kepentingan rumah
tangga, Tn. A menyerahkan sepenuhnya pada Ny. E namun apabila tidak

6
bisa diatasi, Ny. E selalu meminta bantuan dan pertimbangan Tn. A. Tn.
A selalu membeikan tanggung jawab keuangan kepada Ny. E. Apabila
terdapat keputusan penting dan mendesak, Tn. A lah yang
bertanggungjwab mengambil keputusan dan semua keluarga akan
mematuhi.
c. Struktur peran (formal dan informal)
Tn. A: Ayah dan suami, ia merupakan pencari nafkah satu-satunya dan
merupakan pemimpin keluarga. Perannya di keluarga dilakukan sebaik-
baiknya, menurut Tn. A ia selalu berusaha menjadi suami dan ayah yang
baik.ia selalu berusaha memenuhi keinginan istri dan anaknya. Tn. A
tidak pernah mengambil keputusan sepihak, ia selalu melibatkan Ny. E
untuk memberikan masukan. Tn. A selalu memanfaatkan waktu sebaik-
baiknya dengan keluarga.
Ny. E: Ibu dan istri, merupakan ibu rumah tangga. Ia selalu berusaha
memberikan yang terbaik dan mengasuh anak-anaknya dengan sebaik-
baiknya. Ia pun merasa sangat dihargai oleh suaminya sehingga tidak
mau mengecawakan Tn. A.
Tn. S: Merupakan anak pertama. Menurut Ny. E, Tn. S merupakan
tumpuan harapan keluarga. Tn. S setiap bulan sering mengirimkan uang
untuk kedua orang tuanya. Begitupun dengan Nn. T.
d. Nilai atau norma dalam keluarga
Nilai yang mereka anut adalah nilai-nilai sumatera karena mereka berasal
dari suku yang sama. Namun menurut Ny. E ia tidak tahu seperti apa nilai
Sumatera sehingga mereka menjalani kehidupan sehari-hari seperti biasa.
Norma yang dianut adalah norma agama. Apabila menurut agama tidak
baik, maka mereka tidak akan melakukan hal tersebut.

5. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
Tn. A dan Ny. E selalu berusaha saling memperlihatkan kasih sayang
baik antara mereka berdua untuk anak-anaknya. Tidak ada perbendaan

7
antara anak pertama dan kedua. Mereka selalu berusaha menerapkan
komunikasi terbuka dalam segala hal sehingga jarang jarang terjadi
perselisihan antara Tn. A dan Ny. E.
b. Fungsi sosialisasi
Dalam hal pengasuhan anak, Tn. A menyerahkan sepenuhnya pada Ny. E
namun apabila ada masalah yang mendesak biasanya mereka
membicarakan bersama. Menurut keluarga, anak adalah amanah yang
harus dijaga sebaik-baiknya. Keluarga mencoba menerapkan kedisiplinan
kepada semua anak mereka, sosialisasi keluarga dengan lingkungan
sekitar berjalan dengan baik. Begitu juga dengan anak-anak mereka.
c. Fungsi perawatan keluarga
Dalam keluarga, Ny. E yang berperan melakukan perawatan pada anak-
anak mereka saat masih kecil dan Tn. A. Ny. E mengatakan bahwa ia
selalu berusaha menyiapkan sarapan untuk mereka keluarga, dengan
membeli bahan di pasar. Untuk semua anaknya, saat masa kehamilan ibu
menjaga kehamilan dengan kemampuan dan biaya seadanya, dan setelah
lahir Ny. E membawa anak-anaknya ke posyandu untuk imunisasi.
Apabila ada anggota keluarga yang sakit, jika tidak terlalu mengganggu
maka tidak diberi obat. Apabila sudah merasa tidak enak badan, salah
satu keluarga membelikan obat di warung.

6. Koping keluarga
a. Stressor jangka pendek dan panjang serta kesehatan keluarga
Keluarga tidak merasakan adanya stressor saat ini.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi stessor
Keluarga memiliki sumber daya untuk berespon terhadap stressor yaitu:
1) Sistem dukungan sosial keluarga kuat. Keluarga besar selalu
memberikan bantuan kepada keluarga Tn. A
2) Tempat tinggal yang memadai dengan sarana kesehatan yang
tersedia
3) Pola komunikasi yang baik dalam keluarga

8
c. Strategi koping yang digunakan
Strategi koping yang digunakan adalah berdasarkan pengalaman masa
lalu dan berpusat pada Ny. E untuk menangani masalah kesehatan pada
keluarga. Keluarga juga menggunakan sistem dukungan sosialnya yaitu
dari keluarga besar dalam membantu mereka saat membutuhkan
pertolongan.
d. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga terutama Ny. E secara sadar telah melakukan adaptasi
disfungsional yaitu apabila tidak memiliki biaya untuk membeli sayuran,
Ny. E masih dapat memtik sayur di kebun belakang rumah mereka.

7. Pemeriksaan fisik
Dari pemeriksaan fisik yang dilakukan, pada keluarga secara umum kondisi
kesehatan secara fisik, Ny. E tidak memiliki gangguan. Sedangkan Tn. A
merasa pusing dan berat pada tengkuk. An. S dan An. T belum terkaji karena
mereka tidak ada dirumah saat dilakukan pengkajian. Dibawah ini akan
dijabarkan hasil pemeriksaan fisik Tn. A.

No. Prosedur Hasil Pemeriksaan


1. Pemeriksaan umum
a. Penampilan umum Saat ini Tn. A berusia 59 tahun. Tubuh Tn. A
proporsional dengan TB 168 cm dan BB 62 kg,
cara berpakaian rapi, tubuh dan pakaian terlihat
bersih.
b. Status mental Status emosi Tn. A normal, tingkat kecerdasan
rata-rata, orientasi baik, cara bicara normal dan
dapat dimengerti.
2. Pemeriksaan kulit, kuku dan rambut
Kulit Kulit terlihat bersih, pigmentasi kulit merata,
turgor kulit elastis, permukaan kulit tidak kering,
tekstrur kulit lembut, tidak terdapat lesi,
sensitivitas baik.

9
Rambut dan kulit kepala Rambut dan kulit kepala terlihat bersih, warna
rambut hitam, tebal, tekstur halus, jumlah dan
distribusi normal, tidak terdapat lesi pada kulit
kepala.
Kuku Kuku bersih, rata dan tidak terdapat kelainan.
3. Pemeriksaan kepala dan leher
Kepala Kepala terlihat simetris, bentuk oval, tidak ada lesi
dan tenderness. Rambut berwarna hitam dan
distribusi merata, testur halus, tebal, tidak ada kutu
dan ketombe. Tn. A mengatakan kepala terasa
pusing.
Muka Wajah terlihat simetris, warna kulit sawo matang,
distribusi warna merata sesuai dengan warna kulit
tubuh.
Telinga Teling tidak ada kelainan, tidak ada les, bengkak
maupun nyeri tekan.
Mata Mata simetris, konjungtiva berwarna merah muda,
sklera berwarna putih.
Hidung dan sinus Hidung terlihat simetris, tidak ada lesi maupun
cairan.
Mulut dan tenggorokan Warna bibir merah muda, lembab, tidak terdapat
caries gigi, tidak ada gigi berlubang dan tidak ada
bau mulut.
Leher Leher terlihat simetris, tidak ada gangguang fungsi
dan kelainan anatomis. Akan tetapi Tn. A
mengatakan terasa berat pada tengkuk.
4. Pemeriksaan dada
Pernapasan Pernapasana normal, 18 kali per menit, Tn. A tidak
mengalami gangguan pernapasan. Terdengar suara
bronchial pada trakea, bronkhovesikuler pada
bronkus, vesikuler pada paru-paru. Tidak terdengar
suara atau bunyi napas tambahan.
Kardiovaskuler Bunyi jantung normal, terdengar suara S1 dan S2.
Tidak terdengar suara murmur. TD 140/90 mmHg,

10
nadi 88 kali per menit.
5. Pemeriksaan abdomen
Bising usus terdengar jelas pada kuadran kanan atas, frekuensi 10 kali per
menit, turgor elastis.
6. Pemeriksaan ekstremitas
Ekstremitas tidak ada kelainan, tidak ada gangguan fungsi maupun kelainan
anatomis.

8. Harapan keluarga
Keluarga sangat mengharapkan bantuan dari perawat untuk membantu
mengatasi masalah Tn. A dan ingin sekali Tn. A tidak memiliki keluhan lagi.

B. Analisa Data
No. Data Masalah Etiologi
1. Data subjektif: Nyeri pada Ketidakmampuan
a. Tn. A mengatakan keluarga Tn. A keluarga mengenal
kepalanya terasa pusing khususnya Tn. A masalah hipertensi
b. Terasa berat pada tengkuk
c. Sudah didiagnosis
hipertensi sejak 5 tahun
lalu
d. Tn. A tidak pernah
berobat, bila keluhan
datang Tn. A hanya
istirahat atau membeli
obat warung
e. Saat ditanya mengenai
hipertensi, Tn. A dan Ny.
E dapat menjelaskan
secara sederhana bahwa
hipertensi adalah tekanan

11
darah tinggi
f. Tn. A dan Ny. E tidak
mengetahui penyebab
hipertensi
g. Tn. A dan Ny. E tidak
mengetahui tanda dan
gejala hipertensi selain
pusing dan berat pada
tengkuk
h. Menurut Ny. E dan Tn. A
tidak terlalu
mengkhawatirkan karena
keluhan akan hilang
dengan sendirinya

Data Objektif:
a. TD 140/90 mmHg
b. Nadi 88 kali per menit
c. Tidak memiliki obat
hipertensi
2. Data Subjektif: Risiko terjadinya Ketidakmampuan
a. Ny. E mengatakan bahwa penyakit TB paru keluarga mengenal
rumah merupakan rumah pada keluarga Tn. A pentingnya
sendiri khususnya Tn. A kebersihan
b. Menurut Ny. E, lingkungan dan
keluarganya belum sirkulasi udara yang
mampu merenovasi baik
rumah karena
keterbatasan biaya
c. Tn. A mengatakan sering
merasa pengap dan sesak

12
dengan kondisi rumah
d. Ny. E mengatakan bahwa
ia tidak bisa melakukan
apa-apa karena keadaan
ventilasi sudah seperti itu
sejak mereka pertama kali
menempati rumah
e. Ny. E mengatakan bahwa
rumah yang bersih adalah
rumah yang di sapu setiap
hari
f. Ny. E mengatakan
rumahnya sudah cukup
bersih
g. Menurut Ny. E ini tidak
menjadi masalah karena
semua rumah di sini juga
mengalami hal yang
sama.

Data Objektif:
a. Rumah terlihat berantakan
b. Ventilasi kurang
c. Ukuran rumah 9x6 meter
d. Lingkungan rumah padat
dengan jarak antar rumah
kurang dari 1 meter
e. Kondisi ventilasi kurang
karena sehingga cahaya
yang masuk sedikit dan
pertukaran udara sangat

13
kurang

3. Data Subjektif: Risiko kesepian Ketidakmampuan


a. Ny. E mengatakan pada keluarga Tn. A keluarga mengenal
suaminya saat ini sedang khususnya Tn. A tahap
menjalang masa pensiun. perkembangan
b. Tn. A mengatakan bahwa keluarga dengan
ia bingung dan merasa usia pertengahan
sedih. Karena selama ini
ia menjalani profesi
sebagai guru tetapi
sebentar lagi ia tidak akan
menjalankan kegiatan
tersebut lagi.
c. Tn. A menjelaskan bahwa
pensiun adalah kejadian
di mana seseorang harus
berhenti dari
pekerjaannya, karena usia
yang sudah lanjut dan
harus diberhentikan
ataupun atas permintaan
sendiri.
d. Tn. A berkata bahwa
pensiun bukanlah suatu
masalah, akan tetapi masa
setelah pensiun yang
merupakan suatu masalah,
disamping tidak memiliki
kegiatan, penghasilan pun
akan berkurang

14
e. Tn. A dan Ny. E
mengatakan bahwa
mereka tidak mengetahui
tahap perkembangan pada
keluarga usia
pertengahan.

Data Objektif:
a. Tn. A terlihat bingung
b. Bertanya mengenai tugas
perkembangan keluarga
pada usia pertengahan.

C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri pada keluarga Tn. A khususnya Tn. A berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah hipertensi
2. Risiko terjadinya penyakit TB Paru pada keluarga Tn. A khususnya Tn. A
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal pentingnya
kebersihan lingkungan dan sirkulasi udara yang baik
3. Risikp kesepian pada keluarga Tn. A khususnya Tn. A berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal tahap perkembangan keluarga usia
pertengahan.

D. Prioritas Masalah
1. Diagnosa 1: Nyeri pada keluarga Tn. A khususnya Tn. A berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal hipertensi

No. Kriteria Perhitungan Bobot Pembenaran


1. Sifat masalah: 3/3 x 1 = 1 1 Masalah hipertensi telah

15
aktual terjadi pada Tn. A, sejak di
diagnosa hipetensi 5 tahun
lalu. Saat ini Tn. A mengeluh
pusing dan berat pada
tengkuk.
2. Kemungkinan 2/2 x 2 = 2 Keluarga memiliki sumber
untuk diubah: daya yang cukup kuat untuk
mudah mengatasi masalah yaitu:
a. Pola komunikasi yang
baik dalam keluarga
b. Keluarga besar selalu
memberikan bantuan
2 c. Tersedianya pelayanan
kesehatan yaitu
puskesmas yang berjarak
200 meter
d. Ny. E tidak bekerja di
luar rumah sehingga
memiliki banyak waktu
untuk merawat Tn. A
3. Potensial untuk 2/3 x 1 = 2/3 Masalah sudah berlangsung
dicegah: cukup cukup lama, yaitu 5 tahun
1
lalu. Jarak rumah dengan
pelayanan kesehatan dekat.
4. Menonjolnya 1/1 x 1 = 1 1 Saat Tn. A mengeluh pusing
masalah: dan berat pada tengkuk,
masalah ada keluarga tidak langsung
tetapi tidak membawa ke palayanan
perlu segera kesehatan. Tn. A hanya
ditangani istirahat dan meminum obat
warung. Ny. E mengatakan
keluhan akan hilang dengan

16
sendirinya.

Total 4 2/3

2. Diagnosa 2: Risiko terjadinya penyakit TB paru pada keluarga Tn. A khususnya


Tn. A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal pentingnya
kebersihan lingkungan dan sirkulasi udara yang baik

No. Kriteria Perhitungan Bobot Pembenaran


1. Sifat masalah; 2/3 x 1 = 2/3 Rumah terlihat berantakan,
risiko ventilasi kurang, sirkulasi
dan cahaya yang masuk juga
kurang. Rumah dengan
1
sirkulasi udara yang buruk
akan menimbulkan penyakit
paru-paru, salah satunya
adalah TB paru.
2. Kemungkinan 2/2 x 2 = 2 Keluarga memiliki sumber
untuk diubah: daya yang cukup kuat untuk
mudah mengatasi masalah yaitu:
a. Pola komunikasi yang
baik dengan An. S
b. Sistem dukungan
keluarga yang sangat
2
kuat
c. Hubungan keluarga yang
harmonis
d. Ny. E selalu berada di
rumah sehingga
memiliki banyak waktu
untuk merapikan rumah
3. Potensial untuk 2/3 x 1 = 2/3 1 Keluarga tidak pernah
dicegah: cukup memanfaatkan fasilitas

17
kesehatan untuk menambah
informasi tentang pentingnya
kerapian di dalam rumah
serta tidak adanya motivasi
yang kuat untuk hidup rapi.
4. Menonjolnya 0/2 x 1 = 0 Keluarga tidak merasa
masalah: adanya masalah dengan
masalah tidak rumahnya. Keluarga tidak
1
dirasakan pernah menderita sakit yang
diakibatkan oleh sirkulasi
udara ruangan yang buruk.
Total 3 1/3

3. Diagnosa 3: Risiko kesepian pada keluarga Tn. A khususnya Tn. A


berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal tahap perkembangan
keluarga usia pertengahan

No. Kriteria Perhitungan Bobot Pembenaran


1. Sifat masalah: 2/3 x 1 = 2/3 Tn. A saat ini merasa
risiko 1 bingung dan sedih menjlang
pensiun.
2. Kemungkinan 1/2 x 2 = 1 2 Keluarga memiliki sumber
untuk diubah: daya yang cukup kuat untuk
sebagian mengatasi masalah yaitu:
a. Pola komunikasi yang
baik dengan An. S
b. Sistem dukungan
keluarga yang sangat
kuat
c. Hubungan keluarga yang
harmonis
d. An. S yang selalu
mendengar saat

18
dinasehati oleh kedua
orang tua
3. Potensial untuk 3/3 x 1 = 1 Tn. A dan Ny. E memiliki
dicegah: tinggi kebun di halaman belakang
1 sehingga berkebun bisa
dijadikan kegiatan setelah
Tn. A pensiun.
4. Menonjolnya 1/2 x 1 = 1/2 Masalah tidak dirasakan
masalah: karena dianggap hal yang
1
masalah tidak biasa dan tidak
dirasakan membahayakan.
Total 3 1/6

E. Rencana Keperawatan
Diagnosa Tujuan KH
No. Intervensi
Kep. J. Panjang J. Pendek Kriteria Standar
1. Nyeri pada Setelah Setelah Respon a. Hiper a. Diskusikan
keluarga Tn. dilakukan dilakukan verbal tensi bersama
A khususnya intervensi intervensi selama adalah keluarga
Tn. A keperawatan 2x45 menit, keadaa mengenai
berhubungan selama 2x45 keluarga mampu: n di pengertian
dengan menit, 1. Mengenal mana hipertensi
ketidakmam keluarga masalah tekanan b. Jelaskan
puan dapat merawat a. Mejelaskan darah pada
keluarga anggota kembali di atas keluarga
mengenal keluarga yang pengertian 130/90 mengenai
masalah menderita hipertensi mmHg penyebab
hipertensi hipertensi b. Menjelaskan b. Peny dan
kembali ebab keadaan
penyebab hiperte hipertensi
hipertensi nsi serta
c. Menjelaskan antara klasifikasi
kembali lain dari
tanda dan pola hipertensi
gejala hidup dengan
hipertensi yang mengguna
d. Menjelaskan tidak kan lembar
kembali sehat, balik dan
dampak rokok, poster
yang dapat alhokol c. Jelaskan
terjadi bila , tanda

19
seseorang obesita gejala
menderita s, hipertensi
hipertensi keturun d. Jelaskan
an, dll kepada
c. Tand keluarga
a gejala mengenai
hiperte dampak
nsi bila
adalah seseorang
sakit terkena
kepala, hipertensi
suing, e. Beri
telinga kesemppat
berden an kepada
gung, keluarga
mata untuk
berkun bertanya
ang. f. Bantu
d. Dam keluarga
pak untuk
hiperte mengulang
nsi i apa yang
lebih telah
lanjut didiskusika
adalah n
gagal g. Beri pujian
ginjal atas
kronik perilaku
dan yang benar
stroke.

2. Mengambil Respon Keluarga a. Jelaskan


keputusan verbal menyatak kepada
untuk an keluarga
mengatasi keputusan mengenai
hipertensi nya dalam tindakan
mengatasi yang harus
hipertensi dilakukan
saat keluarga
menderita
hipertensi
b. Bimbing
dan motivasi
keluarga
untuk

20
mengambil
keputusan
dalam
menangani
masalah
hipertensi
c. Beri pujian
atas
keputusan
yang diambil
untuk
mengatasi
masalah
hipertensi

3. Diharapkan Respon Keluarga a. Berikan


keluarga verbal dan dapat penjelasan
mampu re menjelask pada
memberikan demonstra an dan keluarga
perawatan si mendemo tentang
pada Tn. A nstrasikan cara
dengan nyeri cara mengurang
akut merawat i nyeri
hipertensi keluarga b. Demonstra
dengan sikan pada
hipertensi keluarga
yaitu tentang
dengan cara
teknik mengurang
relaksasi i nyeri
napas c. Berikan
dalam, penjelasan
kompres pada
dingin keluarga
pada leher tentang diit
bagian hipertensi
belakang, yaitu diit
menghind rendah
ari garam,
perubaha rendah
n posisi lemak dan
secara kolesterol
mendadak d. Ajurkan
dan keluarga
pengobata untuk
n secara mengkons

21
teratur umsi
makanan
sesuai
dengan diit
hipertensi
e. Anjurkan
keluarga
untuk
memeriksa
an Tn. A
secara
teratur ke
pelayanan
kesehatan
4. Keluarga Pada Keluarga a. Jelaskan
mampu kunjungan memperli pentingnya
menciptakan yang hatkan lingkungan
lingkungan direncanak kondisi dalam
yang an ruangan mempengaru
kondusif yang rapi hi kondisi
bagi dan penderita
penderita tenang hipertensi
hipertensi b. Diskusikan
dengan
keluarga
cara-cara
menata
lingkungan
c. Motivasi
keluarga
untuk
menata
ruangan
d. Beri pujian
atas tindakan
yang
dilakukan
5. Keluarga Psikomoto Keluarga a. Jelaskan
mampu r membawa pentingnya
memanfaatk Tn. A ke memonitor
an pelayanan puskesma tekanan
kesehatan s darah secara
untuk rutin
memonitor b. Diskusikan
tekanan dengan
darah keluarga

22
manfaat
membawa
anggota
keluarga ke
puskesmas
c. Berikan
pujian atas
tindakan
positif yang
telah
dilakukan

Diagnosa Tujuan KH
No. Intervensi
Kep. J. Panjang J. Pendek Kriteria Standar
2. Risiko Setelah Setelah Respon a. Kebe a. Diskusikan
terjadinya dilakukan dilakukan verbal rsihan bersama
penyakit intervensi intervensi selama lingkun keluarga
TB paru keperawatan 2x45 menit, gan tentang
pada selama 2x45 keluarga mampu: sangat pentingnya
keluarga menit, Mengenal penting kesehatan
Tn. A keluarga masalah untuk b. Menjelask
khususnya mampu a. Mejelaskan menghi an tentang
Tn. A memahami kembali ndarka pentingnya
berhubunga tentang pentingnya n diri membersih
n dengan pentingnya membersihkan dari kan
ketidakmam kebersihan lingkungan penyak lingkungan
puan lingkungan dan sirkulasi it. serta
keluarga dan sirkulasi udara yang Sirkula pentingnya
mengenal udara yang baik si udara sirkulasi
pentingnya baik b. Akibat dari di udara yang
kebersihan lingkungan rumah baik di
lingkungan yang kotor dan yang dalam
dan sirkulasi udara tergang rumah
sirkulasi yang tidak gu c. Memberik
udara yang baik dapat an
baik menim motivasi
bulkan kepada
dampa keluarga
k bagi untuk
kesehat membersih
an. kan rumah
Standar d. Beri
luasnya kesemppat

23
ventilas an kepada
i jika keluarga
dibandi untuk
ngkan bertanya
dengan e. Bantu
luas keluarga
rumah untuk
adalah mengulang
10% i apa yang
b. Peny telah
akit didiskusika
yang n
dapat f. Beri pujian
timbul atas
akibat perilaku
lingkun yang benar
gan
yang
kotor
serta
sirkulas
i udara
yang
tidak
baik
adalah
pneum
onia
dan Tb
paru.

Diagnosa Tujuan KH
No. Intervensi
Kep. J. Panjang J. Pendek Kriteria Standar
3. Risiko Setelah Setelah Respon a. Tahap a. Diskusikan
kesepian dilakukan dilakukan verbal perkemb bersama
pada intervensi intervensi selama angan keluarga
keluarga Tn. keperawatan 2x45 menit, keluarga tentang
A khususnya selama 2x45 keluarga mampu: ada 8 pengertian
Tn. A menit, risiko 1. Mengenal yaitu tahap
berhubungan kesepian tidak masalah ahap keluarga
dengan terjadi a. Mejelaskan keluarga dengan
ketidakmam kembali pemula, usia
puan tahap tahap pertengaha
keluarga perkembang keluarga n
mengenal an keluarga sedang b. Jelaskan
tahap b. Menjelaskan mengasu kepada

24
perkembanga kembali h anak, keluarga
n keluarga tugas tahap tentang
usia perkembang keluarga tugas
pertengahan pada dengan perkemban
keluarga anak gan
dengan anak usia pra keluarga
remaja sekolah, pada tahap
c. Menjelaskan tahap ini
kepada keluarga c. Jelaskan
keluarga dengan kepada
tentang anak keluarga
masalah usia mengenai
yang sering sekolah, masalah
terjadi pada tahap yang
anak remaja keluarga sering
dengan terjadi
anak dengan
remaja, usia
tahap pertengaha
keluarga n
dengan d. Bantu
anak keluarga
dewasa, untuk
tahap mengidenti
keluarga fikasi tugas
usia perkemban
pertenga gan yang
han, dan telah atau
tahap belum
keluarga dilakukan
lanjut e. Beri
usia. kesempata
n pada
b. Tugas keluarga
perkemb untuk
angan bertanya
pada f. Beri
keluarga kesempata
dengan n keluarga
usia untuk
pertenga bertanya
han g. Bantu
adalah keluarga
menyedi untuk
akan mengulang
lingkung apa yang

25
an yang telah di
dapat diskusikan
meningk h. Beri pujian
atkan atas
kesehata perilaku
n, yang benar
mempert
ahankan
hubunga
n yang
memuas
kan dan
penuh
arti
dengan
para
orang
tua
(lansia)
dan
anak-
anak,
memper
kokoh
hubunga
n
perkawi
nan,
persiapa
n masa
tua/
pensiun.

F. Catatan perkembangan
Dx.
Waktu dan tanggal Implementasi Evaluasi
No.
1. Jum’at 27 Agustus a. Mendiskusikan bersama S:
2016 keluarga tentang pengertian a. Ny. E mengatakan ia
13.00 - 13.45 WIB tahap keluarga dengan usia sekarang mengerti
pertengahan mengenai tahap
b. Menjelaskan kepada keluarga perkembangan
tentang tugas perkembangan keluarga dengan usia

26
keluarga pada tahap ini pertengahan
c. Menjelaskan kepada keluarga b. Ny. E mengatakan
mengenai masalah yang memahami tugas
sering terjadi dengan usia perkembangan
pertengahan keluarga dengan usia
d. Membantu keluarga untuk pertengahan
mengidentifikasi tugas c. Ny. E mengatakan
perkembangan yang telah atau memahami masalah
belum dilakukan yang terjadi pada usia
pertengahan
d. Tn. A mengatakan
akan melakukan
kegaiatan-kegiatan
yang dulu tidak
sempat ia lakukan,
untuk mengisi masa
pensiunnya.

O:
a. Ny. E menjelaskan
kembali tugas
perkembangan
keluarga dengan usia
pertengahan
b. Ny. E sebelumnya
terlihat kurang
antusias saat
dijelskan mengenai
hipertensi, namuan
setelah terlibat
diskusi Ny. E banyak
melontarkan
pertanyaan

A:
Keluarga sudah
mengetahui tentang
tugas perkembangan
keluarga dengan usia
pertengahan dan
sudah mengambil
keputusan untuk
melakukan kegiatan
untuk mengisi masa
pensiun seperti
berkebun.

27
P:
a. Lakukan pemantauan
terhadap kegiatan Tn.
A melalui keluarga

28

Anda mungkin juga menyukai