Analisa Data
DO : Batuk tidakefektif
disertai sputum atau
lender,tersengar ronkhi,hasil
lab menunjukan AGD
abnormal
(asidosisrespitarorik)
3. Hipertermi Penyakit Tetanus DS :
DO :
S : 38,5°C,
RR : 24x/menit
Terjadi kejang
Akral teraba hangat
B. Diagnosa Keperawatan
1. Kejang berhubungan dengan penyebaran toxic clostridium tetani di sistem syaraf otak
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan akumulasi sputum
3. Hipertermi berhubungan dengan penyakit tetanus
C. Intervensi Keperawatan
D. Implementasi
No Hari/Tanggal Jam Diagnosa keperawatan Implementasi Evaluasi Hasil Paraf
1. 01-03-2021 08.00 Kejang berhubungan dengan penyebaran Anjurkan keluarga untuk S :
toxic clostridium tetani di sistem syaraf menahan tubuh pasien O :
otak saat sedang kejang.
Anjurkan keluarga untuk Pada saat kejang pasien
memasang sendok ke tidak mengalami cedera
mulut pasien saat pasien Saat sejang pasien tidak
kejang. mengigit lidah karena
Kolaborasikan dengan tekah dipasang sendok
08.30 dokter yang manangani Pasien tampak telah
untuk pemberian obat jarang mengalami kejang
anti kejang kepada A : Masalah teratasi sebagian
pasien. P : lanjut intervensi
2. 01-03-2021 09.00 Bersihan jalan nafas tidak efektif Bebaskan jalan nafas S :
berhubungan dengan akumulasi sputum dengan memberikan O:
posisi kepala ekstensi. Produksi sekret masih tinggi
Lakukan pemeriksaan Pasien masih terpasang canule
09.20 fisik khusunya auskultasi trakeostomi
khususnya setiap 2-4 jam A : masalah teratasi sebagian
sekali. P: Teruskan rencana awal,bila
09.30 Lakukan suction sudah tidak kejang klien
dilakukan manejemen batuk
efektif.
3. 01-03-2021 10.00 Hipertermi berhubungan dengan penyakit Atur Suhu lingkungan S:
tetanus yang nyaman. O:
Pantau suhu tubuh tiap 2 Suhu pasien masih sering
jam panas dingin
Suhu pasien menurun
37,5 ‘c
Di sekitar tempat tidur
klien lampu dimatikan.
A: Masalah teratasi
P :Pertahankan suhu