Anda di halaman 1dari 35

Asuhan Keperawatan Pada Pasien

Colic Abdomen di RSU Herna Medan

Dosen Pembimbing ;
Ester Mei Frida Girsang,M.Kep
Nama Mahasiswa :Tiamas Debora Sirait
NPM :17-081-111-003
DEFINISI

Colic Abdomen adalah rasa nyeri pada perut yang sifatnya


hilang timbul dan bersumber dari organ yang terdapat dalam
abdomen (perut). Hal yang mendasari hal ini adalah infeksi
pada organ di dalam perut (mencret, radang kandung
empedu, radang kandung kemih), sumbatan dari organ perut
(batu empedu, batu ginjal). Pengobatan yang diberikan adalah
penghilangan rasa sakit dan penyebab utama dari organ yang
terlibat. Bila infeksi dari kandung kemih atau kandung empedu
maka pemberian antibiotik, bila ada batu di kandung empedu
maka operasi untuk angkat kandung empedu.
Batu saluran kencing merupakan penyakit yang sering
terjadi, yang menimbulkan rasa sakit hebat dan dapat
berakibat kegagalan fungsi ginjal apabila tidak mendapat
penanganan secara cepat dan tuntas.
ETIOLOGI

Mekanis
a). Adhesi / perlengketan pascah bedah ( 90% dari obstruksi
mekanik )
b). Karsinoma
c). Volvulus
d). Intususepsi
e). Obstifasi
f). Polip
g). Striktur

Fungsional ( non mekanik )


a). Ileus Paralitik
b). Lesi medula spinalis
c). Enteritis regional
d). Ketidakseimbangan elektrolit
e). Uremia
PATOFISIOLOGI

Colic abdome adalah gangguan pada aliran normal usus seoanjang


traktus intestinal. Rasa nyeri pada perut yang sifatnya hilang timbul
dan bersumber dari organ yang terdapat dalam abdomen. Hal yang
mendasari adalah infeksi dalam organ perut (diare, radang kandung
empedu, radang kandung kemih). Sumbatan dari organ perut (batu
empedu, batu ginjal). Akut abdomen yaitu suatu kegawatan abdomen
yang dapat terjadi karena masalah nyeri abdomen yang terjadi tiba-
tiba dan berlangsung kurang daari 24 jam. Colic abdomen terkait pada
nyeri perut serta gejala seperti muntah, konstipasi, diare, dan gejala
gastrointestinal yang spesifik. Pada kolik abdomen nyeri dapat berasal
dari organ dalam abdomen, termasuk nyeri viseral. Dari otot lapisan
dinding perut. Lokasi nyeri perut abdomen biasanya mengarah pada
lokasi organ yang menjadi penyebab nyeri tersebut. Walupun sebagian
nyeri yang dirasakan merupakan perjalanan dari tempat lain. Oleh
karena itu, nyeri yang dirasakan bisa merupakan lokasi dari nyeri
tersebut atau sekunder dari tempat lain.
Gejala Kolik Abdomen
1. Mekanika sederhana – usus halus atas
Penyakit kolik (kram) pada abdomen pertengahan sampai ke atas, distensi, muntah empedu
awal, peningkatan bising usus (bunyi gemerencing bernada tinggi terdengar pada interval
singkat), nyeri tekan difus minimal.
2. Mekanika sederhana – usus halus bawah
Penyakit kolik signifikan midabdomen, distensi berat, muntah – sedikit atau tidak ada –
kemudian mempunyai ampas, bising usus dan bunyi ‘hush’ meningkat, nyeri tekan difus
minimal.
3. Mekanika sederhana – kolon
Kram (abdomen tengah sampai bawah), distensi yang muncul terakhir, kemudian terjadi
muntah (fekulen), peningkatan bising usus, nyeri tekan difus minimal.
4. Obstruksi mekanik parsial
Dapat terjadi bersama granulomatosa usus pada penyakit Crohn. Gejala kolik abdomen
adalah kram nyeri abdomen, distensi ringan dan diare.
5. Strangulasi
Gejala kolik abdomen berkembang dengan cepat; nyeri parah, terus menerus dan terlokalisir;
distensi sedang; muntah persisten; biasanya bising usus menurun dan nyeri tekan terlokalisir
hebat. Feses atau vomitus menjadi berwarna gelap atau berdarah atau mengandung darah
samar.
Pemeriksaan Kolik Abdomen

1. Tensi, nadi, pernapasan, dan suhu


2. Pemeriksaan abdomen: lokasi nyeri,
adakah nyeri tekan/nyeri lepas? Adakah
pembesaran hati, apakah teraba benda
atau massa?
3. Pemeriksaan rektal: lokasi nyeri pada jam
berapa, adakah feses, adakah darah?
4. Laboratorium: Leukosit dan Hb.
Pemeriksaan Kolik Abdomen
Penunjang
• Sinar x abdomen menunjukkan gas atau cairan di
dalam usus.
• Barium enema menunjukkan kolon yang terdistensi,
berisi udara atau lipatan sigmoid yang tertutup.
• Penurunan kadar serum natrium, kalium dan klorida
akibat muntah; peningkatan hitung SDP dengan
nekrosis, strangulasi atau peritonitis dan peningkatan
kadar serum amilase karena iritasi pankreas oleh
lipatan usus.
• Arteri gas darah dapat mengindikasikan asidosis atau
alkalosis metabolik.
Penatalaksanaan Kolik Abdomen
secara Medis
• Koreksi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit.
• Terapi Na+, K+, komponen darah.
• Ringer laktat untuk mengoreksi kekurangan cairan interstisial.
• Dekstrosa dan air untuk memperbaiki kekurangan cairan intraseluler.
• Dekompresi selang nasoenteral yang panjang dari proksimal usus ke area
penyumbatan; selang dapat dimasukkan dengan lebih efektif dengan
pasien berbaring miring ke kanan.
• Implementasikan pengobatan untuk syok dan peritonitis.
• Hiperalimentasi untuk mengoreksi defisiensi protein karena obstruksi
kronik, ileus paralitik atau infeksi.
• Reseksi usus dengan anastomosis dari ujung ke ujung.
• Ostomi barrel-ganda jika anastomosis dari ujung ke ujung terlalu berisiko.
• Kolostomi lingkaran untuk mengalihkan aliran feses dan mendekompresi
usus dengan reseksi usus yang dilakukan sebagai prosedur kedua.
MANIFESTASI KLINIS
1. Mekanika sederhana – usus halus atas
Kolik (kram) pada abdomen pertengahan sampai ke atas, distensi, muntah empedu awal,
peningkatan bising usus (bunyi gemerincing bernada tinggi terdengar pada interval singkat), nyeri
tekan difus minimal.

2. Mekanika sederhana – usus halus bawah


Kolik (kram) signifikan midabdomen, distensi berat,muntah – sedikit atau tidak ada kemudian
mempunyai ampas, bising usus dan bunyi “hush” meningkat, nyeri tekan difus
minimal.

3. Mekanika sederhana – kolon


Kram (abdomen tengah sampai bawah), distensi yang muncul terakhir, kemudian terjad muntah
(fekulen), peningkatan bising usus, nyeri tekan difus minimal.

4. Obstruksi mekanik parsial


Dapat terjadi bersama granulomatosa usus pada penyakit Crohn. Gejalanya kram nyeri
abdomen, distensi ringan dan diare.

5. Strangulasi
Gejala berkembang dengan cepat; nyeri parah, terus menerus dan terlokalisir; distensi
sedang; muntah persisten; biasanya bising usus menurun dn nyeri tekan terlokalisir hebat.
Feses atau vomitus menjadi berwarna gelap atau berdarah atau mengandung darah samar.
KOMPLIKASI

Gangren
Gangren adalah borok yang disebabkan karena kematian sel/jaringan. Gangren kandung
empedu, saluran empedu dan pankreas diawali oleh infeksi pada organ-organ tersebut.

Sepsis
Sepsis adalah menyebarnya agen infeksi (misalnya bakteri) ke seluruh tubuh melalui peredaran darah.
Sepsis berat dapat menimbulkan syok, dimana tekanan darah turun.

Fistula
Fistula adalah saluran abnormal yang terbentuk antara dua organ. Batu empedu mengerosi
dinding kandung empedu atau salurang empedu, menimbulkan saluran baru ke lambung,
usus dan rongga perut.

Peritonitis
Peritonitis adalah radang rongga perut, disebabkan karena rongga perut yang steril
terkontaminasi oleh cairan empedu melalui suatu fistula ke rongga perut.

Ileus
Ilues dapat terjadi karena batu menyumbat isi usus. Dapat terjadi bila batu berukuran cukup besar.
Pengkajian
Identitas klien
Tanggal masuk :13.10 WIB, 4 Desember 2018

RM :114263
Nama : Tn.A.S
Usia : 72 tahun
Pendidikan Terakhir : SMA
Agama : Kristen Protestan
Suku : Batak
Status Perkawinan : Sudah menikah
Pekerjaan :Petani
Diagnosa Medis : Colic Abdomen + Riwayat PPO
Alamat : Jl.Nusa Indah LK IV, Medan Selayang
Identitas penanggungjawab

Nama : Ny.L Br sitanggang


Umur : 34 th
Pendidikan Terakhir : SMA
Agama : Kristen Protestan
Suku : Batak
Hub. dgn klien : Anak Kandung
Pekerjaan : Karyawan
Alamat : Jl.Nusa Indah LK IV, Medan
Selayang
Riwayat Kesehatan

1.Keluhan Utama
Os mengatakan Nyeri perut bawah sampai pinggang bawah.
2.Riwayat Kesehatan saat ini
Keluarga pasien mengatakan bahwa sejak tanggal 24 November 2018
dan memberat pada tanggal 3 Desember 2018 sekitar pukul 18.30
pasien merasa nyeri secara tiba-tiba pada perut dan terasa tegang,
mual disertai muntah dan nafsu makan menurun. Kemudian Pasien
langsung dibawa ke IGD RSU.Herna pada tanggal 3 desember 2018
dikarenakan rasa nyeri di perut sudah tidak tertahan lagi.
3.Riwayat Kesehatan Lalu
Dua tahun yang lalu, pasien pernah mengalami nyeri serupa, namun
sembuh dengan meminum obat dari Puskesmas. Merasa sembuh klien
tidak melanjutkan pengobatan dan pemeriksaan lanjut.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan dalam anggota keluarganya tidak ada yang
menderita kolik abdomen. Pasien dan keluarga tidak mengalami
Hipertensi maupun DM. Pasien pernah mengalami riwayat PPOK.
Pengkajian Sistem Tubuh

Keadaan Umum :lemah


Tingkat kesadaran : composmentis
Glascow Coma Scale : E 5 V 6 M 7 = 18
Tinggi Badan : 170 cm
Berat Badan : 69 kg

TTV
Tekanan Darah : 130/90 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Suhu : 37,2 C
Pernafasan : 22 x/menit
Head to toe
• Mata : Tidak ada gangguan penglihatan, mata tampak
sayu
• Mulut : Mukosa bibir lembab
• Telinga : Pendengaran baik, tidak terdapat nyeri tekan
• Hidung : Jalan nafas bersih, tidak sesak nafas, frekuensi
pernafasan 20x/menit, irama teratur
• Kulit : Turgor kulit sedang, warna kulit pucat, temperatur
kulit hangat
• Abdomen : Tidak teraba tegang, tidak ada nyeri tekan
• Kardiovaskuler : Nadi 84x/menit, irama teratur, TD 160/100 mmHg
• Muskoleskeletal : Terpasang infus ditangan sebelah kiri, ada udem
di kaki sebelah kiri.
Pola Kebiasaan
a. Nutrisi
1) Di rumah :
Klien makan 3 kali sehari dengan menu nasi, sayur, lauk
pauk, nafsu makan klien baik, berat badan 69 kg, tinggi
badan 170 cm, klien mengatakan makan tidak tepat
waktu dan jarang makan pagi saat pergi bekerja.
2) Di rumah sakit :
Klien makan 3 kali sehari diet rendah garam dengan
bubur, lauk pauk, sayur, dan buah, nafsu makan klien
menurun karena mual tetapi klien dapat menghabiskan
makan 1 porsi, klien makan sendiri.
b. Eliminasi
1) Di rumah :
Klien buang air kecil 5-6 kali sehari, warna putih jernih, tidak ada
keluhan dalam BAK. Klien buang air besar 2 kali sehari tiap malam,
warna coklat, bau khas, konsistensi lembek, klien mengatakan kadang-
kadang susah BAB, klien pernah menggunakan laxative/ pencahar.
2) Di rumah sakit :
Klien BAK 3-4 kali sehari, warna kuning, tidak ada keluhan dalam BAK,
klien belum BAB 2 hari sejak dirawat dirumah sakit.
c. Personal Hygiene :
1) Di rumah :
Klien mandi 2 kali sehari. Klien menggosok gigi 2 kali sehari setelah
makan pagi dan sebelum tidur. Klien mencuci rambut 1 kali seminggu.
2) Di rumah sakit :
Klien mandi hanya di lap sehari satu kali sehari. Menggosok gigi 1 kali
sehari dengan menggunakan pasta gigi.
d. Istirahat dan tidur
1) Di rumah :
Klien tidur 7-8 jam sehari, klien tidak pernah tidur siang. Kualitas
tidur baik, pasien nyenyak.
2) Di rumah sakit :
Klien tidur 6-7 jam sehari, tidur siang kadang-kadang. Kualitas
tidur tidak terlalu baik, klien sering terbangun.
e. Pola aktifitas dan latihan
1) Di rumah :
Klien bekerja sebagai karyawan pengantar makanan, waktu
bekerja klien pagi sampai sore, klien tidak ada keluhan dalam
beraktifitas.
2) Di rumah sakit :
Klien tidak banyak melakukan aktifitas sehari-hari, aktifitas hanya
di tempat tidur, kegiatan sebagian dibantu oleh keluarga dan
perawat.
Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri
2. Resiko kekurangan volume cairan tubuh
TERAPI
Infus RL 20 tpm pada tangan kiri
Ranitidin 3 x 8mg
Terapi Dosis Kandungan Fungsi

Infus RL 20 tetes/menit Kandungan : Calcium chloride, Rehidrasi cairan


potassium chloride, sodium chloride,
sodium lactate

Inj. Ranitidin 3x8 mg (IV) ranitidin Mensekresi asam lambung


Hasil Pemeriksaan Darah Rutin
21 agustus 2018
Jumlah eritrosit Hasil 4,44 m/mm2
Normal 4,45
MCH Hasil 36 pg
Normal 27-32
LED Hasil 55mm/1 jam
Normal 0-10
Hitung Jenis Leukosit
Batang Hasil 1%
Normal 3-5
Segmen Hasil 78
Normal 40-60
Monosit Hasil 10%
Normal 4-8
Pemeriksaan Elektrolit
21 Agustus 2018
Pemeriksaa Elektrolit
Natrium Hasil 132mEq/L
Normal 135-148
Kalium Hasil 3,6mEq/L
Normal 38-54
Laporan USG
21/8/2018
Hati Permukaan :Rata
Pinggir :Tajam
Ukuran :Normal
Perenchym :Homogen,Echo
Halus,Lesi Focal(-)
Asites :(-)
Pemb.Darah :Vena Porta(Baik)
Vena Hepatica(Normal)
CBD(Nomal)
Limpa Ukuran :Normal
V.Lienalis :Normal
KD.EmpeduUkuran :Normal
Dinding :Normal
Echo :Lumen bebas echo
Pankreas :Normal besar dan struktur echo
Ginjal Kanan :Normal
Kiri :PCS dilatasi,Echo dense mass dengan shadow
Kesimpulan SONOGRAM :Hidronrphrosis sinistra+Nephrolithiasis sinistra
Liver,Spleen,GB,Pancreas,Kidney dextra normal scan
Laporan X-RAY/CT-SCAN/USG/MRI
23/8/2018
CT Upper+Lower Abdomen:
NCCT:
Dibuat MSCT 1,25mm dengan oral contrast dan contrast per rectum
melalui daerah upper dan lower abdomen. Parencyma liver homogen dan
tidak tampak focal liver mass. Gallbladder ukurannya normal dan tidak
tampak filling defect yang opaque didalamnya. Pancreas dan limpa
normal. Kedua ginjal ukurannya normal dan tampak batu kecil pada ginjal
kanan. Juga tampak cystic lesion +/-9,7 x 12,9 mm pada ginjal kiri, tidak
tampak abnormal sot tissue mass didaerah pelvis. Vesika seminalis dan
kelenjar prostat normal. Tampak pembesaran beberapa keelnjar lymphe
retroperitoneal.
CECT;--
Kesan;
Neprholhitiasis kanan kecil dan let renal cyst,tidak tampak hydronephrosis
Tampak lymphadenopathy retroperitoneal
Tidak tampak tumor abdomen
Hasil pemeriksaan Hematologi
04 Desember 2018
Hemoglobin Hasil 12,7g/dl
Normal 13,10 18,0
Jumlah Eritrosit Hasill 4,30m/mm3
Normal 4,5-6,5
Hitung Jenis Leukosit
Batang Hasill 2%
Normal 3-5
Segmen Hasil 61%
Normal 40-60
LED Hasil 75%
Normal 0-10

Hasil Pemeiksaan Urine Hasil (+)


Normal (-)
Penanda Tumor
CEA
Prodia-5/12/2018
Hasil 8,9ng/mL
Nilai Rujukan <=5ng/mL

Keterangan :Metode CMIA


Hasil pemeriksaan dengan
metode yang berbeda,tidak
dapat dibandingkan satu sama lain.
Hasil pemeriksaan tidak dapat
digunakan sebagai acuan utama ada
atau tidaknya keganasan.

Waktu Pengambilan Specimen


Darah Beku SST-05/12/2018 12:45
ANALISA DATA
No Data Penyebab Masalah
2 DS: Infasi virus Gangguan rasa
Pasien mengeluh nyeri dengan ↓ nyaman
karakteristik: Hepar
P : nyeri berkurang bila tidur dengan ↓
posisi kaki ditekuk. Hati mengadakan perlawanan
Q : seperti ditusuk-tusuk. ↓
R : pada daerah perut bagian kanan Hipertopi
bawah ↓
S : skala nyeri 5 Pembuluh darah dan saraf-saraf
T : nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri tertekan
dirasakan terus-menerus. ↓
DO: Suplai oksigen menurun
Ekspresi wajah pasien tampak ↓
meringis kesakitan menahan nyeri. Metabolisme anaerob
Tekanan Darah: 130/90 mmHg. ↓
Nadi : 82 x/menit. Pengeluaran asam laktat

Nyeri
5 Selasa,4 DS: Distensi Abdomen Resiko
desember Pasien mengeluh perutnya terasa mual, Kekurangan
2018 hanya menghaniskan 2-5 Volume cairan
18.30 sendok (1/4 porsi), nafsu makan menurun Menekan gaster Tubuh
dan mual.
ya
DO: Peningkatan prod HCL
 Antropometri:
BB sekarang: 65 kg TB : 170 cm
BB sebelum sakit : 75 kg
Interpretasi IMT: Kurus. Mual muntah

 Biochemical:
Hasil lab Tanggal 4 Desember 2018 (14:06
WIB) Resiko kekurangan
Hasil volume cairan tubuh
12,7g/dl
 Clinis:
Konjungtiva anemis, turgor kulit kering,
membran mukosa bibir kering.
 Diet:
TKTP
3 x sehari
Tidak dihabiskan 2-5 sendok (1/4 porsi).
No Diagnosa NOC NIC
1 Resiko Kekurangan Volume cairan . NOC: - Pertahankan
Definisi: Beresiko mengalami 1. Fluid Balance catatan intake
dehidrasi: Beresiko mengalami 2. Hydration dan output yang
dehidrasi vaskular, selular, atau 3. Nutrional akurat
intraselular. Status:Food and - Monitor status
Faktor Resiko: Fluid Intake hidrasi
1. Kehilangan Volume Cairan Kriteria Hasil - Monitor vutal
2. Kurang Pengetahuan 1. Mempertahan sign
3. Usia Lanjut kan Urine output - Monitor status
4. Kegagalan Fungsi Regulator 2. Tekanan darah nutrisi
nadi suhu tubuh - Kolaborasi
dalam batas memberikan
normal cairan IV
3. Tidak ada tanda - Kolaborasi
tanda dehidrasi dengan dokter
4. Elastisitas turgor
kulit
baik,membran
mukosa lembab
tidak ada rasa
haus yng
berlebihan
No Diagnosa Noc Nic

2 Gangguan rasa nyaman - Ansiety - Gunakan pendekatan


Definisi: merasa kurang - Fear leve yang menenangkan
senang,lega, dan - Sleep devprivation - Jelaskan semua prosedur
sempurna dalam - Comfort, readines for dan apa yang dirasakan
dimensi enchanced selama prosedur
fisik,psikospiritual, kriteria hasil: - Dorong keluarga iuntuk
lingkungan dan sosial -mmampu mengontrol menemani pasien untuk
kecemasan mengurangi rasa takut
batasan karakteristik - Status ;ingkungan - Bantu pasien untuk
- Ketidak mampuan nyaman mengenali situasi yang
untuk rileks - Mengontrol nyeri menimbulakan
- Melaorkan perasaan - Kualitas tidur dan kecemasan
tidak nyaman istirahat adekuat - Berikan obat untuk
- Gelisah - Status lkenyaman mengurangu kecemasan
meningkat
Evaluasi
Tgl Jam Evaluasi

5 Desember D.Pagi S:Pasien Mengatakan Sakit di bagian bawah perut


2018 O:Pasien Tampak lemas
T/D:130/90 pols:80 RR:20 T:37°C
A:Gangguan Rasa Nyaman nyeri blm teratasi
P:rencana Tindakan dilanjutkan.
D.Sore S:Pasien Mengatakan Sakit dibagian bawah perut
O:Pasien Lemas
T/D:130/80 b
z

Anda mungkin juga menyukai