“Stenosis Kritis ”
Pembimbing :
Disusun Oleh:
JURUSAN S1 KEPERAWATAN
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. ETIOLOGI
Penyebab terjadinya penyakit kardiovaskuler pada prinsipnya disebabkan oleh dua faktor
utama, yaitu;
1. Arterosklerosis
2. Trombosis
Endapan lemak dan pengerasan pembuluh darah terganggu dan lama kelamaan berakibat
robek dinding pembuluh darah. Pada mulanya, gumpalan darah merupakan mekanisme
pertahanan tubuh untuk mencegah perdarahan berlanjut pada saat terjadinya luka.
Berkumpulnya gumpalan darah dibagian robek tersebut, kemudian akan bersatu dengan
keping- keping darah menjadi trombus. Trombosis ini menyebabkan sumbatan di dalam
pembuluh darah jantung, dapat menyebabkan serangan jantung mendadak, dan bila
sumbatan terjadi di pembuluh darah otak menyebabkan stroke.
Istilah stenosis kritis (critical stenosis) dalam patogenesis PJK bisa mengacu pada
penyempitan pembuluh darah yang cukup parah (nyaris tersumbat). Stenosis ini bisa
terjadi pada beragam pembuluh darah di sekitar jantung, jadi tidak hanya spesifik pada
pembuluh darah koroner.
.
Kita harus tau apa yang menyebabkan stenosis pada jantung
Penyempitan pembuluh darah sering dianggap sebagai salah satu penyebab
serangan jantung. Namun penyempitan pembuluh darah dalam kasus ini bukan karena
aktivitas otot pembuluh darah yang menyempit (vasokonstriksi), tapi karena penumpukan
plak, lemak, dan kolesterol di dalam pembuluh darah (aterosklerosis).
Penyebab utama dari stenosis aorta adalah menyempitnya katup aorta. Ada banyak faktor
yang dapat menyebabkan sempitnya katup aorta. Faktor-faktor tersebut adalah:
Cacat jantung bawaan: beberapa anak dilahirkan dengan katup aorta yang tidak terbentuk
sempurna. Biasanya katup aorta normal memiliki tiga helai penutup. Katup aorta yang
cacat kemungkinan hanya memiliki 1 helai penutup (unicuspid), 2 helai penutup
(bicusbid) atau 4 helai penutup (quadricuspid). Hal ini tidak akan menimbulkan masalah
hingga anak-anak tumbuh dewasa.
Tumpukan kalsium pada katup: Katup aorta dapat mengumpulkan deposit kalsium dari
darah. Seiring bertambahnya usia, tumpukan kalsium akan menyebabkan katup aorta
mengeras dan kaku, yang memicu penyempitan katup. Hal ini umum pada pria berusia
lebih dari 65 tahun dan wanita berusia lebih dari 75 tahun.
Demam rematik: Salah satu komplikasi dari demam rematik adalah menyebabkan luka
jaringan berkembang pada katup aorta. Luka jaringan ini dapat menyempitkan katup dan
membuat tumpukan deposit kalsium lebih mudah. Stenosis aorta dapat terjadi di masa
mendatang.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN