DI TULIS OLEH
FAULITA AGUSTIANA
NIM 07016
LAPORAN PENDAHULUAN
COLIK ABDOMEN
A. PENGERTIAN
Colik abdomen adalah nyeri atau trauma pada abdomen yang dapat
diseebabkan oleh trauma tumpul atau trauma tajam yang biasanya menimbulkan
kerusakan suatu organ atau beberapa organ seperti hepar,line,ginjal. (kapita
selekta,hal.302)
Colik abdomen secara tipikal menimbulkan rasa nyeri tekan dan rigiditas
otot pada daerah terjadinya rembesan darah atau isi perut. Tanda-tanda ini dapat
timbul sehingga 12 jam atau lebih pasca trauma, sehingga kadang-kadang diperlukan
lavase peritoneal berguna untuk mengetahui adanya perdarahan intra abdomen pada
suatu trauma tumpul, bila dengan pemeriksaan fisik dan radiologik. Diagnosa masih
diragukan, test ini tidak boleh dilakukan pada penderita yang tidak kooperatif,
melawan dan yang memerlukan operasi abdomen segera. (kapita selekta,hal. 302307)
Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyerang
akibat dari kerusakan jaringan yang aktual potensial.
Dua kategori dasar dari nyeri yang secara umum diketahui :
Nyeri Akut
Nyeri akut biasanya tiba-tiba dan umumnya berkaitan dengan cedera
spesifik
Nyeri kronis
Nyeri konstan atau intermiten yang menetap sepanjang suatu periode
B. ETIOLOGI
Colik abdomen dapat disebabkan oleh trauma tumpul atau trauma tajam
yang biasanya dapat menimbulkan kerusakan satu organ atau beberapa organ.
C. POHON MASALAH
Colik abdomen
Obstruksi
Kurang Informasi
Nyeri
Itoleransi Aktivitas
Infalmasi usus
Diare
Mual - Muntah
Kembung
Obstipasi
Anoreksia
Hipotermi
Hipoksia
Trauma abdomen
Perdarahan
E. PENATALAKSANAAN
a.
Penatalaksanaan Medis
4. Penderita dengan colek abdomen atau nyeri abdomen yang terkesan ada
perdarahan hebat yang meragukan kestabilan sirkulasi atau ada tanda-tanda
perlukaan abdomen lainnya memerlukan pembedahan
5. Laparatomi
Kontaminasi lebih lanjut oleh isi usus halus dicegah dengan mengisolasikan
bagian usus yang terperforasi tadi dengan mengklem segera mungkin setelah
perdarahan teratasi
Melalui eksplorasi yang seksama amati dan teliti seluruh alat didalamnya,
korban trauma tembus memerlukan pengamatan khusus terhadap adanya
kemungkinan perlukaan pada pangkreas dan doedenum
Hematom retro peritoneal yang tidak meluas atau berpulsasi tidak boleh
dibuka
b.
Penatalaksanaan Keperawatan
Letakkan klien dalam posisi miring sehingga jika muntah dapat bebas
dikeluarkan dan tidak mengganggu jalan nafas
Rasionalnya :
2. Resiko koping tidak efektif yang berhubungan dengan antisipasi dan stress dari
nyeri
Tujuan :
Meningkatkan keefektifan koping
Intervensi :
Ajarkan pasien cara yang sesuai dan aman untuk menggunakan analgesic
Rasionalnya :
Buat pilihan menu yang ada dan izinkan pasien untuk mengontrol pilihan
sebanyak mungkin.
Kolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberian terapi nutrisi dalam program
pengobatan rumah sakit
Rasionalnya :
Rasionalnya :
DAFTAR PUSTAKA
Tn.M
53 tahun
3. Jenis kelamin
Laki-laki
4. Agama
Islam
5. Suku / Bangsa
Banjar / Indonesia
6. Status marital
Kawin
7. Pendidikan / Pekerjaan
SMP / Petani
Banjar
9. Alamat lengkap
Datang sendiri
01 08 09
16 08 73
03 08 09
Ny.S
2. Jenis kelamin
Perempuan
Istri
47 tahun
5. Pendidikan / Pekerjaan
6. Alamat lengkap
B. Keluhan utama
1. Provocative / Palliative
Disebabkan karena pijitan pada perut klien yang terlalu keras, yang diperberat
oleh karena melakukan aktivitas fisik yang terlalu banyak. Usaha yang
dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri klien mengatur posisi senyaman
mungkin.
2. Quality / Quantity
Nyeri dirasakan waktu banyak bergerak dan disentuh atau ditekan-tekan.
Klien tampak gelisah dan meringis kesakitan.
3. Regional
Klien merasa nyeri pada bagian perut sebelah kiri hingga menembus ke
bagian belakang.
4. Severity Scale
Klien merasakan nyeri dengan skala nyeri 3 ( nyeri berat )
Skala nyeri :
0 : tidak ada nyeri
1 : Nyeri ringan
2 : Nyeri sedang
3 : Nyeri berat
4 : Nyeri sangat berat
5. Timing
Klien merasakan nyeri perut muncul setelah banyak bergerak, disentuh
dengan di tekan-tekan di bagian perut.
III. RIWAYAT KESEHATAN
A. Riwayat kesehatan sebelum sakit
Sebelum dirawat di RS klien tidaj pernah mengalami penyakit seperti ini dan
tidak pernah masuk RS sebelumnya.
B. Riwayat kesehatan sekarang
Sejak 2 hari yang lalu klien merasakan nyeri perut sebelah kiri hingga terasa
menembus kebagian belakang dan oleh pihak keluarga klien langsung dibawa
ke RSUD. Pambalah Batung Amuntai.
C. Riwayat kesehatan keluarga
Anggota keluarga klien tidak pernah menderita penyakit seperti yang dialami
oleh klien, dan keluarga klien tidak mempunyai penyakit keturunan seperti
asma, hipertensi, DM, dll.
Genogram
Keterangan :
Laki-laki
Perempuan
Klien
Laki-laki meninggal
Perempuan meninggal
Tinggal serumah
IV. AKTIVITAS KEHIDUPAN SEHARI-HARI
A. Makan dan minum
Di rumah :
Klien tidak pernah BAB, tetapi selama di ruang inap dan pada
Di RS
terganggu oleh rasa nyeri yang dirasakan klien. Klien tidur malam
4 5 jam sehari.
D. Aktivitas
Di rumah :
Di RS
keluarganya.
E. Kebersihan diri
Di rumah :
Di RS
V. PSIKOLOGIS
A. Psikologi
Kadang-kadang klien merasa cemas dan khawatir akan penyakit yang
dideritanya, tetapi klien pasrah dengan keadaanya dan keinginan untuk
sembuh sangat besar. Klien mampu beradaptasi dan menerima keadaan yang
menimpanya. Dan menerima segala tindakan yang diberikan dokter dan
perawat RS.
B. Sosial
Hubungan klien dengan keluarganya cukup baik, terlihat dari adanya keluarga
yang menjenguk klien. Hubungan klien dengan ahli kesehatan cukup baik,
keterbukaan klien pada saat berkomunikasi dengan perawat atau ahli
kesehatan lainnya.
C. Spiritual
Klien beragama islam, selama dirawat di RS klein hanya bisa berdoa untuk
kesembuhannya.
VI. PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan umum
Kesadaran
: Composmenthis
Penampilan
: Bersih
TTV
TD
: 120 / 80 mmHg
: 88x / menit
: 28x / menit
: 36 0 C
Golongan darah
:A
B. Head to toe
1. Kepala
Bentuk dan ukuran simetris, kulit kepala tampak bersih, tidak ada benjolan,
tidak ada peradangan ataupun perdarahan.
2. Rambut
Rambut klien lurus, tampak beruban, rambut bersih, tidak terdapat kutu
ataupun ketombe.
3. Mata (penglihatan)
Struktur mata simetris, tidak ada kotoran yang melekat, gerak bola mata baik,
refleks cahaya baik, klien tidak memakai alat bantu kaca mata, konjungtiva
anemis.
4. Hidung (penciuman)
Bentuk simetris, tidak ada secret dan benda asing lain. Fungsi penciuman
baik / normal, dapat membedakan bau alcohol dan minyak angin.
5. Telinga (pendengaran)
Bentuk simetris, tidak ada serumen dan cairan pada lubang telinga, tidak ada
peradangan, kebersihan cukup baik, fungsi pendengaran baik dan tidak
menggunakan alat Bantu pendengaran.
6. Mulut dan Gigi
Bibir terlihat kering dan pecah-pecah, tidak tercium bau mulut, tidak terdapat
peradangan dan perdarahan, katrol tidak menggunakan gigi palsu, tidak
terdapat hiperemik tepi lidah.
7. Leher
Bersih, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening dan kelenjar tyroid dan
tidak ada keterbatasan gerak pada leher.
8. Thorax (fungsi pernapasan)
Inspeksi : Pergerakan simetris, tidak ada memakai alat Bantu pernapasan,
gerakan dada normal, frekuensi napas 28x / menit. Tidak terdapat bunyi
tambahan.
Palpasi :
Perkusi :
Auskultasi :
9. Abdomen
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada benjolan.
Palpasi : terdapat nyeri tekan pada abdomen sinistra hingga menembus
kebelakang
Perkusi : terdengar bunyi timpani
Auskultasi : terdengar bising usus 6x / menit.
10. Reproduksi
Klien berjenis kelamin laki-laki, klien tidak memakai selang kateter, dan
tidak terdapat nyeri.
11. Integumen
Kulit terlihat bersih, turgor kulit baik (bila dicubit dapat kembali kurang dari
2 detik), kulit agak dingin S: 36 0 C, kebersihan kuku baik, warna kulit sawo
matang.
12. Ekstremitas
Ekstremitas atas
Keadaanya cukup bersih, kedua ekstremitas atas dapat digerakkan, tidak ada
lesi, tidak terdapat fraktur, terpasang infuse RL 20 tetes / menit di tangan kiri,
tidak ada kelainan ataupun cacat.
Ekstremitas bawah
Keadaan cukup bersih, tidak ada lesi, oedem maupun fraktur dan tidak ada
kelainan atau cacat.
VII.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM tanggal 02 Agustus 2009
A
Hematologi
Jenis Pemeriksaan
Hasil
Hemoglobin
12,1
Leokosit
5700
Trombosit
235000
Golongan darah
B
1
Kimia Darah
Glukose puasa
Hasil
67
Nilai Normal
W: 9,9 13,6 gr %
P : 11,3 15,7 gr %
W: 3100 10300 / mm3
P : 2600 8800 / mm3
W: 12800 434000 / mm3
P : 134000 377000 / mm3
Nilai Normal
76 110 mg / dl
- 2 JJP
- sewaktu
Creatinin
Urea
SGOT
SGPT
2
3
4
5
< 140 mg / dl
1,05
19,7
20
11
< 200 mg / dl
< 1,4 mg / dl
10 50 mg / dl
Up to 25 u / l
Up to 29 u / l
PENGOBATAN
Tanggal 02 Agustus 2009
Infus RL 20 tetes / menit
Inj. Ketorolag IV / 2x1 gr/amp
Ranitidin IV / 2x1 gr/amp
Tanggal 03 Agustus 2009
Infus RL 20 tpm
Inj. Ceftriaxon IV / 2x1 gr/amp
Ketorolag IV / 2x1 gr/amp
Ranitidin IV / 2x1 gr/amp
Tanggal 04 Agustus 2009
P.O Cipro
Asmef
Ranitidin 2x1 tab
Fungsi obat :
Ceftriaxon ; sefalosforin gol.III yang berguna untuk infeksi saluran
pernafasan ; otitis media akut,dll
Ketorolag ; untuk mengeluarkan isi lambung yang biasanya digunakan untuk
operasi
Ranitidin ; obat lambung untuk menurunkan asam lambung yang efek
sampingnya seperti kontipasi, diare,dll
Ciprofloxacin ; antibiotic sefalosforin gol.II untuk infeksi seperti saluran
pernapasan.
Asamefenamat ; obat anti nyeri yang bersifat asam yang bisa meiritasi
mukosa lambung.
Etiologi
Obstruksi
abdomen
Masalah
Nyeri (akut)
S : 360 C
DS : Klien mengatakan tidak dapat
Nyeri
Ketidakmampuan
melakuakan
merasakan nyeri
aktivitas
Nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh
- TTV
TD : 120/80 mmHg
N : 88x/mnt
R : 24x/mnt
4.
S : 360 C
DS : Klien mengatakan tidak bisa tidur
Nyeri
Gangguan pola
istirahat dan tidur
DO : - Konjungtiva anemis
- Skala nyeri 3 (nyeri berat)
- TTV
TD : 120/80 mmHg
N : 88x/mnt
R : 24x/mnt
S : 360 C
X. DAFTAR MASALAH
No
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri (akut) berhubungan dengan obstruksi abdomen
ditandai dengan :
DS : - Klien mengatakan nyeri pada bagian perut
- Klien mengatakan nyeri terasa di tusuk-tusuk
Tanggal muncul
03 08 09
S : 360 C
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik
03 08 09
S : 360 C
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
nyeri ditandai dengan :
DS : Klien mengatakan tidak dapat makan hanya bisa
minum
DO : - Klien terlihat lemah
- Mukosa bibir kering
- TTV
TD : 120/80 mmHg
N : 88x/mnt
R : 24x/mnt
03 08 09
4.
S : 360 C
Gangguan pola istirahat dan tidur berhubungan dengan
03 08 09
Hari/Tgl
1.
Jam
Senin
03/08/09
Dx Kep
Tujuan
Rasa
nyeri
Intervensi
dapat
Rasional
1. Menentukan
teratasi dalam 2 x 24
intervensi yang
10.00
jam
tepat
Wita
dengan criteria :
-
perawatan
klien
mengeluh
2. Monitor TTV
tidak
2.
Mengetahui
kondisi
3. Atur posisi klien
klien
3. Memberikan rasa
4. Kerjasama dengan
- skala nyeri 0
tim kesehatan
nyaman
4. Untuk mengetahui
dalam
pengobatan klien
pemberian obat2.
obatan
1. Kaji perkembangan
Senin
Klien
03/08/09
beraktivitas
10.00
criteria :
selanjutnya untuk
wita
pemeriksaan
II
dapat
lebih lanjut
dengan
1. Untuk menentukan
aktivitas klien
intervensi
sehingga mampu
atau perawat
mengontrol dan
beraktivitas
2. Bantu dalam
- skala aktivitas 0
3.
Senin
Setelah
dilakukan
03/08/09
perawatan
10.00
wita
melakukan aktivitas
1. Berikan makanan
klien
Untuk
memudahkan
beraktivitas
1. Agar klien tidak
yang tidak
diharapkan
merangsang saluran
nyeri
cerna
III
2.
2. Monitor TTV
2.
Mengetahui
keadaan
3. Sajikan makanan
yang bervariasi
umum klien
3. Menambah nafsu
4. Anjurkan makan
sedikit tapi sering
Makan
4. Memberikan waktu
untuk
4.
Senin
03/08/09
IV
Dalam 2 x 24 jam
setelah
mencerna
1.
Mengetahui
1. Monitor TTV
dilakukan
10.00
intervensi :
wita
Pola
tidur
keadaan
2.
klien
usus
Berikan
obat-
obatan
kembali normal
umum klien
2. Kolaborasi tim
medis dengan
dari dokter
perawatan dan
usaha mengurangi
rasa nyeri
3. Lakukan kajian
3. Memberikan
masalah gangguan
informasi dasar
tidur klien
4. Lakukan persiapan
tidur malam dengan
4.
Mengatur
pola
tidur
Ciptakan
lingkungan
yang nyaman dan
5.
tidur
Meningkatkan
tenang
6.
Siapkan
tempat
tidur
6. Meningkatkan
kenyamanan tidur
bersih
XII.
No
1.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/Tgl
Dx
Jam
Senin
Kep
Implementasi
1.
Mengkaji
Evaluasi
03/08/09
nyeri
10.30
2. Memonitor TTV
Wita
3. Menganjurkan klien
nyeri
menembus ke belakang
O : - Skala nyeri 3 (nyeri
berat)
- Klien meringis
anjuran dokter
kesakitan
Infus RL 20 tpm
- TTV
TD : 120/80 mmHg
gr/amp
N : 88x/mnt
R : 24x/mnt
S : 360 C
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
2.
Senin
1. Mengkaji perkembangan
03/08/09
aktivitas klien
10.30
(1,2,3,dan 4)
S : Klien mengatakan
tidak
2. Membantu klien
wita
melakukan aktivitas
yang
nyeri
O
Klien
dibantu
keluarga
untuk melakukan
aktivitas
II
- Skala aktivitas 2
(memerlukan bantuan
orang lain)
- Klien lemah
- Klien hanya tidur
ditempat tidur
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
3.
Senin
03/08/09
III
1. Memberikan infuse
glukosa 5 % 20 tpm
(1 dan 2)
S : Klien tidak dapat
makan,
10.30
2. Memonitor TTV
wita
S : 360 C
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
4.
(1,2,3 dan 4)
S : Klien tidak bisa tidur
Senin
1. Memonitor TTV
03/08/09
2. Memberikan obat-obatan
10.30
ataupun beristirahat
wita
3.
Melakukan
masalah
datang tiba-tiba
O : - Konjungtiva anemis
IV
Melakukan
persiapan
berat)
tidur
- TTV
klien
TD : 120/80 mmHg
5. Menciptakan lingkungan
N : 88x/mnt
R : 24x/mnt
S : 360 C
XIII.
No
1.
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/Tgl
Jam
Selasa
Dx
Catatan Perkembangan
Kep
04/08/09
09.00
belakang
wita
R : 20x/mnt
S : 37,10 C
A : Masalah belum teratasi
2.
P : Lanjutkan intervensi
S : Klien mengatakan tidak bisa beraktivitas
Selasa
04/08/09
seorang diri
09.00
wita
aktivitas
II
3.
P : Lanjutkan Intervensi
S : Klien dapat makan dan minum walaupun hanya
Selasa
04/08/09
09.00
wita
III
- TTV
TD : 130/90 mmHg
N : 88x/mnt
R : 24x/mnt
S : 370 C
A : Masalah teratasi sebagian
4.
P : Intervensi dilanjutkan
S : Klien mengatakan sudah bisa tidur karena
Selasa
04/08/09
09.00
O : - KU klien baik
wita
IV
TD : 130/90 mmHg
N : 88x/mnt
R : 24x/mnt
S : 370 C
A : Masalah teratasi
5.
Rabu
P : Intervensi dihentikan
S : Klien mengatakan nyeri yang dirasakan
05/08/09
kemarin
09.30
wita
ada
O : - Skala nyeri 0 (tidak ada nyeri)
- Klien tidak meringis kesakitan lagi
- TTV
TD : 130/80 mmHg
N : 84x/mnt
R : 28x/mnt
S : 36,50 C
A : Masalah teratasi
6.
Rabu
05/08/09
seorang diri
09.30
wita
II
bantuan keluarga
- Skala aktivitas 0 (tidak memerluakan bantuan
orang lain)
A : Masalah teratasi
7.
Rabu
05/08/09
09.30
wita
Keluhan
III