DISUSUN OLEH :
PURYONO
72020040402
1. Identitas Klien
Nama : Tn. K
Umur : 45 Tahun
Alamat : Lengkong Rt/Rw 01/06 Geyer
Jenias Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Suku/bangsa : Jawa
Status perkawinan : Menikah
Tanggal MRS : 22 April 2021
No. RM : 368536
Diagnosa Medis : Hemoroid
2. Pengkajian
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis E4 M6 V5
- DS : Pasien mengatakan gelisah
- DO : Pasien tampak gelisah
TD : 130/80 mmHg
N : 96 x/menit
RR : 22 x/menit
S : 36,5 ℃
SpO2 : 98%
3. Tindakan
Terapi oksigen adalah pemberian oksigen dengan konsentrasi yang lebih
tinggi dibandingkan dengan oksigen di atmosfer (lingkungan). Di atas permukaan
laut, konsentrasi oksigen dalam udara ruangan adalah 21% (Muttaqin, 2018).
Terapi oksigen terbagi atas dua yaitu sistem aliran rendah dan sistem aliran
tinggi. Terapi oksigen aliran rendah diantaranya adalah pemberian oksigen dengan
nasal kanul dan sungkup muka non rebreathing (Suciati, 2016).
Nasal kanul adalah alat sederhana yang sering digunakan untuk
menghantarkan oksigen. Pemberian O2 sistem aliran rendah ini ditujukan untuk klien
yang memerlukan O2 tetapi masih mampu bernafas dengan pola pernafasan normal,
misalnya klien dengan volume tidal 500 ml dengan kecepatan pernafasan 16-20
x/menit dengan kecepatan aliran 1-6 liter/menit serta konsentrasi 22-24%, dengan
cara memasukkan selang yang terbuat dari plastik ke dalam hidung hanya berkisar
0,6-1,3 cm dan mengaitkannya dibelakang telinga (Kusnanto, 2016).
4. Analisa
Tindakan pemberian oksigen merupakan tindakan kolaborasi medis yang
bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan oksigen serta mencegah atau
mengatasi hipoksia sehingga pasien lebih nyaman ketika pre dan post operasi.
Keadaan pasien setelah dilakukan pemberian oksigen :
- DS
Pasien mengatakan lebih nyaman
- DO
Pasien tampak rileks
TD : 130/80 mmHg
N : 90 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,5 ℃
SpO2 : 99%