Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

HIV/AIDS

DISUSUN OLEH :

1. DARMADI (112019030628)
2. DELLA AYU SASMITA ((112019030691)
3. EKA PUTRI WULANDARI (112019030692)
4. NURYATI (112019030629)
5. RETNO SRI LESTARI (112019030630)
6. AYU DWI SEFTERINA (112019030631)

JURUSAN S-1 KEPERAWATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : HIV/AIDS


Sub Pokok Bahasan : Penyuluhan dan konseling pada pasien HIV/AIDS untuk
mempertahankan kualitas hidup.
Sasaran : Pasien HIV/AIDS
Waktu Pertemuan : 30 Menit
Tempat : Rumah pasien HIV/AIDS

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan tentang HIV/AIDS sasaran dapat
memahami dan mempertahankan kualitas hidup pada pasien HIV/AIDS
dengan baik.
2. Tujuan  Instruksional Khusus
Setelah akhir proses penyuluhan ini sasaran dapat :
a. Menjelaskan pengertian HIV/AIDS.
b. Menyebutkan penularan HIV/AIDS.
c. Menyebutkan pengobatan HIV/AIDS.
d. Menyebutkan cara mempertahankan kualitas hidup pasien HIV/AIDS.

B. Materi Bahasan :
1. Pengertian HIV/AIDS
2. Penularan HIV/AIDS
3. Pengobatan HIV/AIDS
4. Cara mempertahankan kualitas hidup pasien HIV/AIDS
C. Kegiatan
Tahap Kegiatan
Waktu Penyuluh
Kegiatan Sasaran
5 Menit Pembukaan 1. Membuka acara dengan 1.Menjawab salam
mengucapkan salam. 2.Mendengarkan
2. Menyampaikan topik 3.Menyetujui
dan tujuan Penkes. kesepakatan
3. Kontrak waktu untuk waktu pelaksanaan
kesepakatan Penkes
pelaksanaan Penkes.
15 Menit Kegiatan Inti 1.Menjelaskan materi 1.Mendengarkan dan
secara berurutan. memperhatikan
1. Pengertian HIV/AIDS 2.Bertanya
2. Penularan HIV/AIDS
3. Pengobatan HIV/AIDS
4. Cara mempertahankan
kualitas hidup pasien
HIV/AIDS

2.Memberikan
kesempatan kepada
sasaran untuk
menanyakan hal-hal
yang belum dimengerti.
10 Menit Evaluasi/ 1.Memberikan pertanyaan 1.Menjawab
Penutup 2.Menyimpulkan materi Pertanyaan
3.Menutup acara dengan 2. Mendengarkan
mengucapkan salam kesimpulan.
serta terimakasih 3.Menjawab salam.
kepada sasaran.

D. Materi : (terlampir)
E. Metode : Ceramah, tanya jawab.
F. Media : Video, leaflet.
G. Evaluasi :
1. Prosedur : Post test
2. Bentuk : Lisan
3. Jenis : Tanya jawab
4. Butir Pertanyaan :
a. Jelaskan pengertian HIV/AIDS
b. Sebutkan cara penularan HIV/AIDS
c. Sebutkan pengobatan HIV/AIDS
d. Sebutkan cara mempertahankan kualitas hidup pasien
HIV/AIDS

Lampiran Materi
A. Pengertian HIV/AIDS
HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan pathogen yang
menyerang sistem imun manusia, terutama semua sel yang memiliki penenda
CD 4+ dipermukaannya seperti makrofag dan limfosit T. AIDS (acquired
Immunodeficiency Syndrome) merupakan suatu kondisi immunosupresif yang
berkaitan erat dengan berbagai infeksi oportunistik, neoplasma sekunder, serta
manifestasi neurologic tertentu akibat infeksi HIV (Kapita Selekta, 2014).
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah suatu retrovirus yang
berarti terdiri atas untai tunggal RNA virus yang masuk ke dalam inti sel
pejamu dan ditranskripkan kedalam DNA pejamu ketika menginfeksi pejamu.
AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah suatu penyakit virus
yang menyebabkan kolapsnya sistem imun disebabkan oleh infeksi
immunodefisiensi manusia (HIV), dan bagi kebanyakan penderita kematian
dalam 10 tahun setelah diagnosis (Corwin, 2009).
AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) atau kumpulan berbagai
gejala penyakitakibat turunnya kekebalan tubuh individu akibat HIv
(Hasdianah dkk, 2014).
B. Penularan HIV/AIDS
1. Seksual
Penularan melalui hubungan heteroseksual adalah yang paling dominan
dari semua cara penularan. Penularan melalui hubungan seksual dapat
terjadi selama senggama laki-laki dengan perempuan atau laki-laki
dengan laki-laki. Senggama berarti kontak seksual dengan penetrasi
vaginal, anal (anus), oral (mulut) antara dua individu. Resiko tertinggi
adalah penetrasi vaginal atau anal yang tak terlindung dari individu yang
terinfeksi HIV.
2. Melalui transfusi darah atau produk darah yang sudah tercemar dengan
virus HIV.
3. Melalui jarum suntik atau alat kesehatan lain yang ditusukkan atau
tertusuk ke dalam tubuh yang terkontaminasi dengan virus HIV, seperti
jarum tato atau pada pengguna narkotik suntik secara bergantian. Bisa
juga terjadi ketika melakukan prosedur tindakan medik ataupun terjadi
sebagai kecelakaan kerja (tidak sengaja) bagi petugas kesehatan.
4. Melalui silet atau pisau, pencukur jenggot secara bergantian hendaknya
dihindarkan karena dapat menularkan virus HIV kecuali benda-benda
tersebut disterilkan sepenuhnya sebelum digunakan.
5. Melalui transplantasi organ pengidap HIV
6. Penularan dari ibu ke anak Kebanyakan infeksi HIV pada anak didapat
dari ibunya saat ia dikandung, dilahirkan dan sesudah lahir melalui ASI.
7. Penularan HIV melalui pekerjaan: Pekerja kesehatan dan petugas
laboratorium.
C. Pengobatan HIV/AIDS
Penatalaksanaan klinis infeksi HIV/AIDS dikonsentrasikan pada terapi
umum dan terapi khusus serta pencegahan penularan yang meliputipenderita
dianjurkan untuk berisitirahat dan meminimalkan tingkat kelelahan akibat
infeksi kronis, dukungan nutrisi yang adekuat berbasis makronutrien
danmikronutrien, konseling termasuk pendekatan psikologis dan psikososial,
motivasi dan pengawasan dalam pemberian antiretroviral therapy (ARV),
membiasakan gaya hidup sehat antara lain dengan berolahraga yang ringan dan
teratur, mencegah hubungan seksual dengan pasangan yang berganti-ganti atau
orang yang mempunyai banyak pasangan.
D. Cara Mempertahankan Kualitas Hidup Pasien HIV/AIDS
1. Diet rendah lemak
Obat ARV tertentu dapat mengubah penyerapan obat dan
menyebabkan masalah gastrointestinal seperti muntah, mual, dan diare.
Obat tersebut juga mengharuskan penderitanya melakoni diet rendah
lemak.
Jadi, penderita harus benar-benar menghindari asupan lemak trans
atau minyak terhidrogenasi, margarin, lemak jenuh yang ada pada keju,
telur, minyak kelapa, krim, serta daging. Begitu juga dengan cairan
kalengan, minuman manis, dan makanan penutup berkalori tinggi seperti
kue dan es krim.

2. Jaga Berat Badan


Infeksi tidak hanya memengaruhi nafsu makan, tetapi juga penyerapan
nutrisi. Pola makan yang tidak terkontrol bisa menurunkan imunitas
penderita HIV. Makanan seperti gandum, beras merah, quinoa, dan sereal
sebaiknya dikonsumsi secara teratur untuk menjaga berat badan.
3. Konsumsi makanan yang kaya serat
Serat tak menekan sistem kekebalan tubuh. Buah, sayuran, dan biji-
bijian mengandung antioksidan dan fitonutrien yang tinggi. Perbanyak
asupan beras merah, kentang, dan ubi jalar untuk meningkatkan sistem
kekebalan tubuh.
4. Konsumsi makanan yang tinggi asam lemak omega-3
Asam lemak omega-3 menjadi keharusan untuk penderita HIV. Asam
lemak omega-3 bisa ditemukan pada tuna, salmon, dan ikan mackarel.
Sebaliknya, untuk non vegetarian, makanan berbasis kedelai adalah pilihan
terbaik.
5. Minum banyak cairan
Hindari minuman dengan kadar gula tinggi. Jus buah segar dapat
meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dengan syarat jangan ditambahi
gula. Hindari juga konsumsi kafein karena bisa meningkatkan kecemasan.
6. Paparan sinar matahari
Vitamin D dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Berjalan-
jalan selama 10 menit setiap pagi membantu penderita HIV meningkatkan
sistem kekebalan tubuhnya.

DAFTAR PUSTAKA
Kusuma, H. (2016). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Hidup Pasien
HIV/AIDS yang Menjalani Perawatan di RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta.
Media Medika Muda, 1(2).

Langkah Meningkatkan Kualitas Hidup Penderita HIV


https://www.medcom.id/rona/kesehatan/9K5R5PRN-6-langkah-meningkatkan-
kualitas-hidup-penderita-hiv

Anda mungkin juga menyukai