Anda di halaman 1dari 20

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Judul penyuluhan : Penyakit Diare


Sasaran : Ibu Balita
Tempat : Posyandu
Hari/ Tanggal : Selasa, 17 Juli 2018
Waktu : Pkl. 07.30 s.d 09.30 WITA

A. ANALISA SITUASI
1.     Peserta
a.       Jumlah peserta 80 orang
b.      Tingkat pendidikan SMP
c.       Umur rata-rata 11 – 12 tahun
2.     Kelas / ruangan
a..      Keadaan penerangan dan ventilasi memadai
b       Prasarana yang tersedia diruangan yaitu kursi, LCD, Leaflet, dan Laptop
3.     Pengajar
Fasilitator ádalah Petugas Puskesmas Sepaso ( Irayani, Amd.Keb )

B.   TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan Umum
Setelah mempelajari materi, peserta Mampu memberi informasi tentang berbagai
masalah terkait.
2. Tujuan Khusus
Setelah mempelajari materi, peserta mampu :
a. Menjelaskan tentang pengertian, cara penularan, patogénesis dan stadium klinik
HIV/AIDS
b. Menjelaskan mengenai pencegahan, diagnosis dan pengobatan HIV/AIDS
c. Menjelaskan bagaimana cara hidup dengan ODHA
d. Menjelaskan tentang epidemiologi HIV/AIDS di Indonesia
e. Menjelaskan tentang program pengendalian HIV/AIDS

C.    MATERI (terlampir)

D.    METODE
1.      Ceramah
2.      Diskusi dan tanya jawab
E.     MEDIA
1.      Leaflet
2.      Power point

F. KEGIATAN PENYULUHAN

Waktu Kegiatan Kegiatan responden


5 menit 1.  Mengucapkan salam Menjawab salam
2.  Menjelaskan latar belakang perlunya pengetahuan Mendengarkan
tentang Penyakit HIV/AIDS
3 3. Menjelaskan tujuan di berikan penyuluhan Mendengarkan
25 menit 1. Menjelaskan pengertian, cara penularan, patogenesis, Mendengarkan
dan stadium klinik HIV/AIDS Mendengarkan
2. Menjelaskan mengenai pencegahan, diagnosis dan Mendengarkan
pengobatan HIV/AIDS
3. Menjelaskan bagaimana cara hidup dengan ODHA Mendengarkan
4.Menjelaskan tentang epidemiologi HIV/AIDS di Mendengarkan
Indonesia Mendengarkan
5. Menjelaskan tentang program pengendalian HIV/AIDS
Mendengarkan
Tanya Jawab
10 Menit 1. Meminta salah seorang peserta menjelaskan apa itu Menjelaskan
HIV dan AIDS
2. Meminta salah seorang peserta menyebutkan cara Menyebutkan dan
penularan HIV menjelaskan

5 menit 1.      Memberikan pesan moral kepada peserta Mendengarkan


2.      Mengucapkan salam penutup Menjawab salam

G.    EVALUASI
Stándar evaluasi
a.       Peserta dapat mengetahui pengertian HIV/AIDS
b.      Peserta dapat menyebutkan pencegahan dan penularan HIV/AIDS

H. SUMBER KEPUSTAKAAN
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur (2015). Modul pelatihan pelayana
kesehatan peduli remaja ( PKPR ) bagi tenaga kesehatan
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Judul penyuluhan : Penyakit HIV & AIDS


Sasaran : Remaja
Tempat : Gedung sekolah SMA Negeri 1 Bengalon
Hari/ Tanggal : Senin, 16 Juli 2018
Waktu : Pkl. 09.00 s.d 10.30 WITA

A. ANALISA SITUASI
1.     Peserta
a.       Jumlah peserta 76 orang
b.      Tingkat pendidikan SMA
c.       Umur rata-rata 14 – 15 tahun
2.     Kelas / ruangan
a..      Keadaan penerangan dan ventilasi memadai
b       Prasarana yang tersedia diruangan yaitu kursi, LCD, Leaflet, dan Laptop
3.     Pengajar
Fasilitator ádalah Petugas Puskesmas Sepaso ( Irayani, Amd.Keb )

B.   TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan Umum
Setelah mempelajari materi, peserta Mampu memberi informasi tentang berbagai
masalah terkait.
2. Tujuan Khusus
Setelah mempelajari materi, peserta mampu :
f. Menjelaskan tentang pengertian, cara penularan, patogénesis dan stadium klinik
HIV/AIDS
g. Menjelaskan mengenai pencegahan, diagnosis dan pengobatan HIV/AIDS
h. Menjelaskan bagaimana cara hidup dengan ODHA
i. Menjelaskan tentang epidemiologi HIV/AIDS di Indonesia
j. Menjelaskan tentang program pengendalian HIV/AIDS

C.    MATERI (terlampir)

D.    METODE
1.      Ceramah
2.      Diskusi dan tanya jawab
E.     MEDIA
1.      Leaflet
2.      Power point

F. KEGIATAN PENYULUHAN

Waktu Kegiatan Kegiatan responden


5 menit 1.  Mengucapkan salam Menjawab salam
2.  Menjelaskan latar belakang perlunya pengetahuan Mendengarkan
tentang Penyakit HIV/AIDS
3 3. Menjelaskan tujuan di berikan penyuluhan Mendengarkan
26 menit 3. Menjelaskan pengertian, cara penularan, patogenesis, Mendengarkan
dan stadium klinik HIV/AIDS Mendengarkan
4. Menjelaskan mengenai pencegahan, diagnosis dan Mendengarkan
pengobatan HIV/AIDS
3. Menjelaskan bagaimana cara hidup dengan ODHA Mendengarkan
4.Menjelaskan tentang epidemiologi HIV/AIDS di Mendengarkan
Indonesia Mendengarkan
5. Menjelaskan tentang program pengendalian HIV/AIDS
Mendengarkan
Tanya Jawab
11 Menit 1. Meminta salah seorang peserta menjelaskan apa itu Menjelaskan
HIV dan AIDS
2. Meminta salah seorang peserta menyebutkan cara Menyebutkan dan
penularan HIV menjelaskan

5 menit 1.      Memberikan pesan moral kepada peserta Mendengarkan


2.      Mengucapkan salam penutup Menjawab salam

G.    EVALUASI
Stándar evaluasi
a.       Peserta dapat mengetahui pengertian HIV/AIDS
b.      Peserta dapat menyebutkan pencegahan dan penularan HIV/AIDS

H. SUMBER KEPUSTAKAAN
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur (2015). Modul pelatihan pelayana
kesehatan peduli remaja ( PKPR ) bagi tenaga kesehatan
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Judul penyuluhan : Penyakit HIV & AIDS


Sasaran : Remaja
Tempat : Gedung sekolah SMK Negeri 1 Bengalon
Hari/ Tanggal : Kamis, 19 Juli 2018
Waktu : Pkl. 10.30 s.d 12.00 WITA

A. ANALISA SITUASI
1.     Peserta
a.       Jumlah peserta 96 orang
b.      Tingkat pendidikan SMA
c.       Umur rata-rata 14 – 15 tahun
2.     Kelas / ruangan
a..      Keadaan penerangan dan ventilasi memadai
b       Prasarana yang tersedia diruangan yaitu kursi, LCD, Leaflet, dan Laptop
3.     Pengajar
Fasilitator ádalah Petugas Puskesmas Sepaso ( Irayani, Amd.Keb )

B.   TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan Umum
Setelah mempelajari materi, peserta Mampu memberi informasi tentang berbagai
masalah terkait.
2. Tujuan Khusus
Setelah mempelajari materi, peserta mampu :
k. Menjelaskan tentang pengertian, cara penularan, patogénesis dan stadium klinik
HIV/AIDS
l. Menjelaskan mengenai pencegahan, diagnosis dan pengobatan HIV/AIDS
m. Menjelaskan bagaimana cara hidup dengan ODHA
n. Menjelaskan tentang epidemiologi HIV/AIDS di Indonesia
o. Menjelaskan tentang program pengendalian HIV/AIDS

C.    MATERI (terlampir)

D.    METODE
1.      Ceramah
2.      Diskusi dan tanya jawab
E.     MEDIA
1.      Leaflet
2.      Power point

F. KEGIATAN PENYULUHAN

Waktu Kegiatan Kegiatan responden


5 menit 1.  Mengucapkan salam Menjawab salam
2.  Menjelaskan latar belakang perlunya pengetahuan Mendengarkan
tentang Penyakit HIV/AIDS
3 3. Menjelaskan tujuan di berikan penyuluhan Mendengarkan
27 menit 5. Menjelaskan pengertian, cara penularan, patogenesis, Mendengarkan
dan stadium klinik HIV/AIDS Mendengarkan
6. Menjelaskan mengenai pencegahan, diagnosis dan Mendengarkan
pengobatan HIV/AIDS
3. Menjelaskan bagaimana cara hidup dengan ODHA Mendengarkan
4.Menjelaskan tentang epidemiologi HIV/AIDS di Mendengarkan
Indonesia Mendengarkan
5. Menjelaskan tentang program pengendalian HIV/AIDS
Mendengarkan
Tanya Jawab
12 Menit 1. Meminta salah seorang peserta menjelaskan apa itu Menjelaskan
HIV dan AIDS
2. Meminta salah seorang peserta menyebutkan cara Menyebutkan dan
penularan HIV menjelaskan

5 menit 1.      Memberikan pesan moral kepada peserta Mendengarkan


2.      Mengucapkan salam penutup Menjawab salam

G.    EVALUASI
Stándar evaluasi
a.       Peserta dapat mengetahui pengertian HIV/AIDS
b.      Peserta dapat menyebutkan pencegahan dan penularan HIV/AIDS

H. SUMBER KEPUSTAKAAN
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur (2015). Modul pelatihan pelayana
kesehatan peduli remaja ( PKPR ) bagi tenaga kesehatan
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2007 menunjukkan bahwa perokok yang
memulai kebiasaan merokoknya setiap hari sejak usia 10-14 tahun adalah sebesar 9.6 %
dan sejak usia 15-19 tahun adalah sebesar 36.3 %. Laporan BB tahun 2010 menunjukkan
bahwa prevalensi penyalahguna NAPZA dikalangan pelajar dan mahasiswa pada tahun
2009 adalah sebesar 4.7 % atau + 921.695 orang. laporan ditjen P2PL tentang kasus AIDS
menurut kelompok umur pada tahun 2009 menunjukkan bahwa terdapat 609 kasus pada
rentang usia 15-19 tahun (3.1 % dari total kasus AIDS yang dilaporkan), dimana kontribusi
cara penularan melalui jarum suntik pada kelompok usia ini adalah sebesar 22.2 %.
berbagai data ini menunjukkan bahwa remaja merupakan populasi yang sangat rentan
untuk menyalahgunakan NAPZA. sekalipun remaja gemar bereksperimen tentang suatu hal,
pemberian informasi yang benar tentang NAPZA terbukti dapat meminimalisasi perilalu
penyalahgunaannya, sehingga dapat terhindar dari berbagai resiko kesehatan, psikologis
dan social.

2.    Maksud dan Tujuan


Materi ini disusun bertujuan untuk:
a.       Memberikan informasi dan pengetahuan tentang dampak bahaya penyalahgunaan
narkoba (aspek psikiatri penyalahgunaan narkoba)
b.      Menggugah kesadaran dan kewaspadaan akan bahaya yang ditimbulkan narkoba.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian

NAPZA merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif lainya.
secara umum, NAPZA adalah zat-zat kimiawi yang apabila dimasukkan kedalam tubuh
dapat mempengaruhi pikiran, suasana hati atau perasaan dan perilaku seseorang
(WHO,1982).

B. Penggolongan Narkoba

Narkotika adalah “zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran , hilangnyaa rasa , mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan”(undang-undang nomor 22, tahun 2007 tentang Narkotika).
Psikotropika adalah “zat atau obat baik alamiah maupun sintetis , bukan Narkotika
yang berkasiat psikoaktif, melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan prilaku (Undang-undang nomor
22 tahun 1997, tentang psikotropika).
Bahan adiktif lainya adalah zat atau bahan yang tidak termasuk kedalam golongan
Narkotika atau Psikotropika , tetapi menimbulkan ketergantungan, antara lain Alkohol,
Tembakau, Sedatif-hipnotika, dan Inhalans
1. Yang tergolong Narkotika :
Opioda.
Opioda adalah sekelompok zat alamiah , semi sintetis atau sintetis yang mempunyai
khasiat farmakologi mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri, meliputi:

1. Opioda alamiah, yaitu Opium, Morfin dan Codein


2. Opioda semi sintetis, yaitu hidroMorfin dan heroin. Heroin adalah hasil
pemrosesan opioda alamiah dengan sedikit perubahan kimia.
3. Opioda sintetik meliputi meperidin, propoksifen, leforfanol dan, lefarolfan.

Morfin.
Morfin adalah opioda alamiah yang mempunyai daya analgesik yang kuat, berbentuk
kristal, berwarna putih dan berubah menjadi kecoklatan dan tidak berbau. Opium
mentah mengandung 4 - 21% Morfin. Sebagian Opium diolah menjadi Morfin dan
Codein.
Codein.
Adalah alkaloida yang terkandung dalam Opium sebesar 0,7 – 2.5%, merupakan
opioda alami yang banyak digunakan untuk keperluan medis. Memiliki daya analgetik
lemah yaitu hanya seperduabelas daya analgetik Morfin. Codein di gunakan
sebagai antitusif (peredam batuk) yang kuat
Heroin/putaw
Heroin adalah opioda semi sintetis berupa serbuk putih yang berasa pahit.
Ganja, Marijuana,Cannabis sativa, Cannabis indica
Ganja adalah tumbuhan perdu liar yang tumbuh di daerah beriklim tropis dan
subtropik, komponen psikoaktif ganja adalah delta-9-tetra hydrocannabinol atau delta
9-THC. Kadar THC ganja tertinggi terdapat pada pucuk bunga tanaman betina.
Selama tiga milenia orang-orang afrika dan asia menggunakan cannabis dalam
berbagai bentuk sediaan. Ada tiga bentuk sediaan yaitu Cannabis, Hashish, dan
minyak hashis.
Marijuana adalah daun dan bunga kering pada tanaman cannabis dan umumnya
memiliki dampak yang paling ringan diantara ketiga bentuk sediaan Cannabis.
Kadar THC dari berbagai jenis ganja bervariasi dan juga tergantung dari kesuburan
tanah tempat tumbuhnya, jenis ganja yang di konsumsi mengandung THC sekitar 5%
bila tanah tempat penanaman subur dan perawatan tumbuhan baik, kadar THC
dalam ganja dapat mencapai 10%.
Metadon.
Metadon adalah opioda sintetis yang mempunyai daya kerja lebih lama dan lebih
efektif daripada Morfin dengan cara penggunaan ditelan. Metadon digunakan sebagai
terapi substitusi dalam Methadon Maintenace Programe, untuk mengobati
ketergantungan pada opioda.
Kokain.
Kokain adalah alkaloida dari daun tumbuhan erthroxilon coca. Sejenis tumbuhan
yang tumbuh di lereng gunung pegunungan Andes di Amerika selatan.
Crack.
Adalah saripati kokain yang mempunyai dampak ketergantungan lebih kuat daripada
kokain. Penggunaanya dihisap seperti rokok, nama lain di sebut Coke, Snow, Flake,
dan Rock.

2. Yang tergolong Psikotropika:


Amphetamin adalah sekelompok zat/obat yang mempunyai khasiat sebagai
stimulant susunan syaraf pusat. Amfetamin bersifat menimbulkan rangsangan serupa
dengan adrenalin. Suatu hormon yang merangsang kegiatan susunan saraf pusat
dan meningkatkan kinerja otak
ATS yaitu (amfetamin Type Stimulant) adalah nama sekelompok zat /obat yang
mempunyai khasiat sama dengan atau seperti amphetamin. Nama lainya yaitu
Speed, Crystal, dan Ectasy. Shabu adalah nama jalanan untuk Amphetamin

3. Yang tergolong bahan/zat adiktif:


Bahan atau zat yang tidak tergolong Narkotika ataupun psikotropika, tetapi seperti
halnya dengan Narkotika dan psikotropika, bahan zat adiktif menimbulkan
ketergantungan. Antara lain:

a.      Alkohol (ethanol atau ethyl alcohol)


Adalah hasil fermentasi peragian karbohidrat dari bulir padi-padian, cassava, sari
buah anggur, nira. Kadar alkohol yang diperoleh dari hasil fermentasi adalah tidak
lebih dari 14%. Alkohol yang disebut dengan methyl alcohol adalah jenis alkohol yang
sangat berbahaya. Kadar alkohol dari bir 3-5%. Wine 10-14%, whisky, rhum, gin,
vodka, Brendi antara 50%

b.      Kafein, caffeine (1.3.7. Trimethyisantine).


Kafein adalah alkaloida yang terdapat dalam buah tanaman kopi. Biji kopi
mengandung 1-2.5% kafein. Kafein juga terdapat pada minuman ringan.
c.       Nicotine (Nicotina Tabacum L)
Terdapat pada tumbuhann tembakau dengan kadar sekitar 1-4%. Dalam setiap
batang rokok terdapat sekitar 1,1 mg nikotin. Nikotin menimbulkan ketergantungan.
Dalam daun tembakau, terdapat ratusaan jenis zat lainya selain dari nikotin.
d.      Zat sedatif (penenang) dan hipnotika.
Yang tergolong sedatif/hipnotika adalah benzodiazepin meliputi antara lain :
Temazepam, Diazepam, Nitrazepam, klonazepam.
e.       Halusinogen, yaitu sekelompok zat alamiah atau sintetik yang bila di konsumsi
menimbulkan dampak halusinasi:
f.       Inhalansia yaitu zat-zat yang di sedot melalui hidung seperti:
1.      Hidrokarbon alfatis dan solvent termasuk toluene yang (terdapat dalam
perekat/lem, pelumas, bensin, aerosol, dan semir sepatu)
2.      Halogen Hidrokarbon termasuk Trichloretilena, tetrachloretilena (terdapat di
minyak pelumas)
3.      Nitrit alifatis meliputi aminitri, isobutilnitrit dan butyl nitrit (semuanya terdapat
pada pengharum ruangan)
4.      Keton meliputi aseton
5.      Ester meliputi ethylasetat, amilacetat, buthylchetat dan propilacetat
Narkoba yang disalahgunakan biasanya tidak satu jenis melainkan kombinasi dari
beberapa jenis narkoba, pemakaian narkoba misalnya dengan minuman ringan atau
dengan minuman beralkohol untuk mendapatkan efek yang di inginkan.

C. Dampak penyalahgunaan Narkoba

Dampak penyalahgunaan narkoba jenis-jenis tertentu.


Opioda.
Khasiat opioda adalah sebagai berikut:
a.       Menghilangkan rasa nyeri
b.      Membuat tertidur
c.       Menimbulkan rasa gembira berlebihan.
Morfin salah satu jenis opioda yang bekerja pada reseptor opiat yang terdapat pada
susunan saraf pusat dan perut, Morfin menekan pusat pernafasan, kematian karena over
dosis adalah akibat dari terhambatnya pernafasan.
Gejala fisik akibat penggunaan opioda adalah sebagai berikut:
a.       Pupil mata menyempit
b.      Tekanan darah menurun
c.       Denyut nadi melambat
d.      Suhu badan menurun
e.       Otot menjadi lemah
Dampak penyalahgunaan opioda adalah sebagai berikut
a.       Timbul perasaan tidak enak
b.      Mual dan muntah
c.       Merasa cemas dan ketakutan.

4. Dampak fisik lainya


a.      Kejang lambung
b.      Muka merah
c.      Gatal sekitar hidung
d.      Produksi air seni berkurang karena peningkatan hormon anti diuretic
e.       Merasa mulut kering, badan panas, badan terasa berat.
5. Dampak psikis penggunaan opioda adalah sebagai berikut:
a. Menimbulkan rasa gembira berlebihan.
b.      Anti depressant.
c.       Mengantuk
d.      Kesadaran menjadi kabur
e.       Gangguan konsentrasi pikiran, dan sulit berpikir
f.       Apatis/tidak acuh

Ganja
1. Gejala fisik akibat penggunaan ganja psikis adalah sebagai berikut:
a.       Denyut nadi meningkat
b.      Mata merah
c.       Mulut kering
d.      Nafsu makan bertambah
e.       Mengantuk
2. Gejala psikis akibat penggunaan ganja adalah sebagai berikut:
a.       Hilaritas (kegaduhan)
b.      Rasa khawatir
c.       Perasaan tertekan
d.      Gelisah
e.       Agresif
f.       Rasa gembiraa berlebihan
g.      Banyak bicara
h.      Merasa ringan pada tungkai badan.
i.        Halusinasi
j.        Mudah terpengaruh
k.      Merasa curiga tetapi tidak menimbulkan rasa takut,
l.        Merasa penampilan dirinya lebih baik meskipun sebaliknya
m.    Adanya gangguan persepsi tentang waktu dan ruang seperti 1 menit dirasakan 5
menit, 5 meter dirasa 50 meter.

Dampak fisik penyalah gunaan ganja adalah sebagai berikut:


a.       Radang paru-paru
b.      Iritasi dan pembengkakan saluran nafas
c.       Memperburuk aliran darah koroner dan menimbulkan serangan nyeri dada
d.      Menimbulkan penyakit kanker
e.       Menekan produksi leukosit sehingga menimbulkan penurunan daya Imun. Sehingga
mudah terserang penyakit
f.       Menurunya kadar hormon pertumbuhan, pada laki-laki mengakibatkan pengurangan
jumlah sel sperma yang dihasilkan, dan pada wanita mengakibatkan gangguan ketika
menstruasi.

Dampak psikis penggunaan ganja adalah sebagai berikut:


a.       Menurunya semangat
b.      Menurunya kemampuan berpikir, menurunya kemampuan membaca, berbicara dan
berhitung
c.       Menurunya kemampuan bergaul dan bersosialisasi, gangguan jiwa psikosis seperti
skizofrenia, yaitu gangguan penilaian kenyataan dan pemahaman diri
d.      Menimbulkan ilusi, depresi, kebingungan dan keterasingan.
e.       Halusinasi
f.       Agresif
g.      Sindroma Amotivasional (tidak memiliki semangat juang)

Kokain
Dampak fisik penggunaan kokain adalah sebagai berikut:
a.       Kesadaraan kabur
b.      Pernafasan tak teratur
c.       Gemetaran
d.      Pupil mata melebar
e.       Denyut nadi meningkat
f.       Tekanan darah meningkat
g.      Suhu badan naik

Dampak psikis penyaalahgunaan kokain adalah sebagai berikut:


a.       Rasa gembira berlebihan
b.      Skizofrenia
c.       Meningkatkan rasa percarya diri
d.      Banyak bicara
e.       Berkurangnya rasa lelah
f.       Berkurangnya rasa kantuk
g.      Halusinasi pengelihatan dan pendengaran
h.      Rasa curiga yang berlebihan
i.        Rasa cemas dan ketakutan

Dampak penggunaan kokain dalam jangka waktu yang cukup lama adalah sebagai berikut:
a.       Menyebabkan berat badan menurun
b.      Anemi
c.       Pernafasan berhenti
d.      Kematian

Amphetamine.
1.       Dampak fisik penyalahgunaan amphetamin adalah sebagai berikut
a.       Euphoria
b.      Meningkatnya rasa percaya diri
c.       Rasa penampilan diri lebih baik
d.      Meningkatnya daya konsentrasi pikiran
e.       Tidak cepat lelah
f.       Banyak bicara
g.      Hidung tersumbat
h.      Nafas lebih cepat
i.        Tekanan darah naik
j.        Jantung berdebar dan detak jantung tak teratur
k.      Sakit kepala

2.       Dampak Psikis penggunaan amfetamin adalah sebagai berikut:


a.       Mengurangi berat badan
b.      Menghilangkan rasa kantuk
c.       Meningkatkan stamina dan prestasi kekuatan fisik
d.      Mengobati depresi ringan, penyakit Parkinson, skizofrenia.
3.       Bila digunakan secara terus menerus maka amfetamin akan menimbulkan dampak
sebagai berikut:
a.       Gejala putus obat
b.      Gejala apatis, rasa letih
c.       Nyeri seluruh badan
d.      Hipersomnia
e.       Banyak mimpi
4.      Gejala keracunan amphetamine adalah sebagai berikut:
a.       Muka merah kemudian pucat
b.      Demam
c.       Mual dan muntah
d.      Sesak nafas
e.       Mudah tersinggung
f.       Gelisah
g.      Gemetar
h.      Kesadaran kabur
i.        Kejang-kejang
j.        Hiperaktif
k.      Psikosis
l.        Pingsan
m.    Mati
e.       Sedatif-hipnotik
1.      Sedatif-hipnotik memiliki khasiat sebagai penenang dan membuat tidur.
2.      Dampak penggunaan sedatif-hipnotik adalah sebagai berikut:
a.       Menekan pernafasan
b.      Menimbulkan gangguan pembuluh darah dan jantung
c.       Pingsan
d.      Kematian
3.      Dampak keracunan sedatif-hipnotik adalah sebagai berikut:
a.       Nafas pendek, denyut nadi cepat, tetapi lemah
b.      Tekanan darah menurun, berkeringat
c.       Gerakan lambat
d.      Bicara pelo, jalan sempoyongan
e.       Daya ingat terganggu
f.       Penilaian terhadap kenyataan kacau , gangguan konsentrasi
g.      Emosi labil
h.      Paranoid
i.        Cenderung bunuh diri.

f.       Halusinogen
Dampak penggunaan LSD, Meskalin, dan Psilosibin adalah sebagai berikut:
1.      Pusing
2.      Badan lemas
3.      Mengantuk
4.      Tegang
5.      Ketawa-ketawa dan berteriak
6.      Ilusi pandangan perubahan persepsi dan pandangan
7.      Perubahan persepsi.
8.      Perasaan takut
9.      Rasa kawatir berlebihan

g.     Inhalansia
Dampak penyalahgunaan Inhalansia dalam jumlah sedang dan dalam jangka waktu pendek
adalah:
1.      Pandangan terganggu
2.      Kemampuan mempertimbangkan baik buruk berkurang
3.      Refleks lambat
4.      Kematian mendadak tanpa ada tanda-tanda sebelumnya

h.      Bahan/Zat adiktif lainya.


1.      Minuman Beralkohol dapat menimbulkan dampak sebagai berikut:
a.       Menimbulkan gangguan fungsi hati
b.      Menimbulkan perubahan pada struktur dan fungsi pangkreas
c.       Menimbulkan gangguan fungsi/kerusakan saluran pencernaan
d.      Menimbulkan kelemahan otot
e.       Merusak sum-sum tulang belakang
f.       Menimbulkan gangguan fungsi endokrin
g.            Detak jantung bertambah
h.      Resiko kangker
i.        Menyababkan gangguan koordinasi motorik dan mabuk

2.       Kafein, dapat menyebabkan dampak sebagai berikut:


a.       Meningkatkan gairah dan kesiagaan
b.            Menahan kantuk
c.             Menimbulkan kecemasan
d.            Meningkatkan tekanan darah
e.             Meningkatnya jumlah air seni
f.             Menimbulkan iritasi lambung
g.            Menimbulkan ketergaantungan fisik dan psikis

3.      Nikotin dapat menimbulkan dampak sebagai berikut:


a.       Air liur bertambah
b.    Mual dan sakit perut
c. Muntah
d.    Diare
e.     Sakit kepala
f.     Berkeringat dingin
g.    Gangguan konsentrasi
h.    Kesadaran kabur
i.      Denyut nadi cepat

4.      Tembakau, dapat mengakibatkan dampak sebagai berikut:


a.       Iritasi saluran nafas
b.      Menghambat kontraksi otot lambung, sehingga menurunkan nafsu makan.
c.       Vasokontriksi pembuluh darah
d.      Menyebabkan penyakit jantung koroner
e.       Menyebabkan emphysema dan kangker paru.
  Dampak Penyalahgunaan Narkoba pada umumnya

a. Gangguan kesehatan fisik


1. Kerusakan organ vital, termasuk otak jantung, paru-paru, hati, ginjal, dan
organ reproduksi.
2. Keracunan dengan berbagai tanda dan gejala, seperti mual, muntah, pusing,
kejang, jantung berdebar, takikardi, bradikardi, dsb.
3. Kerusakan sel otak, tidak dapat dipulihkan sedia kalanya.
4. Gejala putus obat, sakauw.

b. Gangguan kesehatan psikis


Selain mengakibatkan gangguan fisik, keracunan dan gejala putus obat narkoba juga
mengakibatkan gangguan psikis, Antara lain perasaan gelisah, cemas, takut, curiga
dan waspada yang berlebihan, paranoid, panik, disorientasi, halusinasi, waham,
bingung, fotofobia, gangguan kesadaran, gangguan daya ingat, kognitif, afektif,
persepsi, dan prilaku.

D. Mengapa orang menyalahgunakan Narkoba

Perbuatan menyalahgunakan narkoba bukan merupakan faktor tunggal , melainkan


oleh kombinasi beberapa faktor baik faktor diri, kepribadian dan faktor lingkungan.

1.       Faktor diri, Biologis dan Kepribadian pelaku.


a.       Keimanan dan ketakwaan yang lemah
b.       Kepribadian yang lemah
c.       Mengalami ketegangan jiwa dan berusaha untuk lari dari kenyataan hidup
d.      Mengalami kelelahan dan menurunya semangat belajar dan bekerja
e.       Dorongan untuk meningkatkan semangat dan megejar prestasi kerja atau olahraga.
f.        Menderita kecemasan dan rasa keterasingan
g.       Mengidap kecanduan merokok atau minum minuman keras
h.       Keinginan untuk diterima di dalam lingkungan tertentu
i.         Dorongan ingin tahu dan ingin mencoba
j.         Upaya untuk menurunkan berat badan atau kegemukan
k.       Merasa tidak mendapat perhatian, tidak diterima dan disayangi
l.         Ketidak mampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.
m.     Ketidak tahuan tentang dampak dan bahaya yang di timbulkan oleh bahaya
penyalahgunaan narkoba. Dan lain-lain.

2.       Faktor dari narkoba itu sendiri


a.       Sifat atau khasiat dari narkoba yang dapat menimbulkan ketagihan
b.       Ketersediaan dan ketergantungan narkoba.

3.       Faktor lingkungan


a.       Rumah tangga / keluarga orang tua yang bersangkutan tergolong keluarga pecah atau
keluarga bermasalah.
b.       Salah satu dari anggota keluarga atau orang terdekat menjadi salah seorang pemakai
narkoba.
c.       Lingkungan pergaulan atau komunitas yang salah satu atau semua anggotanya
menjadi pengguna.
d.      Orang tua yang otoriter
e.       Kemiskinan.
f.        Kehidupan perkotaan yang hiruk pikuk
g.       Gaya hidup yang matrialistis, konsumtif dan hedonis
h.       Lingkungan masyarakat dimana ada pengedar.

4.      Faktor penyebab penyalahgunaan narkoba juga dapat digolongkan sebagai berikut:
a.       Faktor predisposisi, misalya gangguan kepribadian, kepribadian lemah, dorongan ingin
tau yang kuat, dsb.
b.       Faktor pemudah, misalnya berkenalan atau berhubungan dengan pelaku
penyalahgunaan atau pengedar gelap narkoba.
c.       Faktor penguat, misalnya lingkungan keluarga yang permisif.

5.      Beberapa Teori tentang penyebab penyalahgunaan narkoba.


a.       Teori Biologis
Teori biologi mengemukakan bahwa dalam jaringan tubuh manusia terutama otak, terdapat
apa yang di sebut dengan penerima opiate dan endogenus opiod like peptide, atau opiod
peptide yang sifat dan khasiatnya mirip dengan morphin. Reseptor opiat terdapat pada
hipotalamus dan system limbic, bagian otak yang berkaitan dengan emosi dan prilaku.

Ada 4 jenis reseptor opiate, yaitu mu-receptor yang berkaitan dengan fungsi analgetik,
gamma-receptor, yang berhubungan dengan perilaku., kappa-receptor yang berhubungan
dengan dampak sedasi, delta-receptor yang berhubungan dengan dampak psikotomimetik.

b.      Teori Psikologis


Teori psikologi pengembangan melihat bahwa masa remaja merupakan masa yang
paling rentan terhadap penyalahgunaan narkoba.

c.       Teori Psikoanalisis.


Teori ini mengemukakan bahwa penyalahgunaan narkoba merupakan pengganti
mansturbasi, atau pemuasan seksual (freud, 1837) Tausk and Clark (1919) menemukan
kecendrungan homoseksual.

d.      Teori Prilaku


Teori prilaku menyatakan bahwa ketergantungan narkoba terjadi karena Spembiasaan
atau pengkondisian oleh 4 faktor penguat
1.      Penguat utama, yaitu perasaan subjektif yang menyenangkan dari pengguna narkoba.
2.      Penguat negatif, yaitu rasa sakit dan tidak nyaman karena tidak menggunakan narkoba.
3.      Penguat sekunder, yaitu perubahan prilaku akibat penggunaan narkoba, ex. Merasa lebih
percaya diri.
4.      Penguat negatif sekunder, yaitu gejala mirip sindrom putus narkoba, bila yang
bersangkutan melihat barang yang berhubungan dengan narkoba. Ex. Jarum suntik.

e.       Teori Psikiatri.


Hasil penelitian psikiatri terhadap para remaja yng menderita gangguan
penyalahgunaan narkoba, menunjukan adanya gangguan psikiatrik yaitu sebagai berikut:
19% tergolong skizofrenia, 25% tergolong skizofrenia laten, 25% tergolong pseudo psikopat,
19% tergolong dengan karakteristik oral, dan 12% berkepribadian tidak memadai
menengarai adanya gangguan psikiatrik.
Kebanyakan orang yang mengalami ketergantungan narkoba mengalami gangguan
kepribadian (winnick, 1991) kalangan psikiater berpendapat bahwa orang dengan gangguan
kepribadian mudah menjadi penyalahguna narkoba. Di Indonesia 75% dari pasien yang
mengalami penyalahgunaan narkoba mengalami gangguan kepribadian (kusmayanto, 1985)

f.       Teori sosiologi


Teori ini mengemukakan adanya keterkaitan antara kenakalan remaja dengan
karakteristik sosial masyaraktanya, khususnya karakteristik sosial masyarakat miskin di
daerah kumuh perkotaan (shaw dan Mc Key, 1942)

Ketergantungan narkoba merupakan lanjutan dari perbuatan anti-sosial dan destruktif,


mengelak tanggung jawab dan kedewasaan.(parsons, 1974)

6.       Manifestasi Klinis


Pada dasarnya terdapat dua konsep ketergantungan zat yakni ketergantungan
prilaku, dan ketergantungan fisik. Ketergantungan prilaku diperlihatkan dengan aktivitas
mencari zat. Ketergantungan fisik diperlihatkan dari efek fisik dari episode multiple
penggunaan zat.

E.           Penatalaksanaan

Penatalaksanaan pengobatan untuk penyalahgunaan zat bervariasi menurut zat, pola


penyalahgunaan, tersedianya sistem pendukung dari ciri individual pasien Tujuan utama
pengobatan adalah abstinensi zat serta mencapai kesehatan fisik, psikiatrik dan psikososial.

Pendekatan pengobatan awal dapat dilakukan dengan rawat inap atau rawat jalan.
Pengobatan rawat inap di indikasikan pada adanya gejala medis atau psikiatrik yang parah,
suatu riwayat gagalnya pengobatan rawat jalan, tidak adanya dukungan psikososial atau
riwayat penggunaan zat yang parah atau berlangsung lama. Pada beberapa kasus
penggunaan obat psikotropikm mungkin di indikasikan untuk menghalangi pasien
menggunakan zat yang disalahgunakan./ untuk menurunkan efek putus zat atau untuk
mengobati suatu perkiraan psikiatrik dasar.
BAB III

PENUTUP

Bahan informasi dan pengetahuan tentang bebagai jenis narkoba, khasiat dan dampaknya
serta mengapa orang melakukan penyalahgunaan narkoba, informasi dan pengetahuan
tentang bahaya narkoba dan berbagai hal yang terkait denganya adalah penting, tetapi di
atas adalah kesadaran, kemauan keras serta tekad anda sendiri, untuk menghindarkan atau
meninggalkan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Untuk menghindarkan beban
ekonomi, serta penderitaan berkepanjangan bagi anda dan orang-orang yang mencintai
anda. Say No To Drugs

Anda mungkin juga menyukai