Sub Pokok Pembahasan : Pembinaan Komunitas Gay dan Waria mengenai Risiko HIV/
AIDS dan IMS
A. Latar Belakang
Di Indonesia, kasus HIV yang berhasil dilaporkan pada Januari – Maret tahun 2017
menunjukkan data bahwa yang terinfeksi HIV sebanyak 10.376 kasus dan 673 kasus
dilaporkan terinfeksi AIDS. Pada tahun 2019 terdapat 50.282 kasus HIV/ AIDS di Indonesia.
Berdasarkan Kementerian Kesehatan RI, jumlah ODHA di Indonesia menurut populasi kunci
waria pada tahun 2012 sejumlah 9.154 kasus. (Kemenkes RI)
Asia Tenggara menempati urutan kedua setelah Afrika untuk kasus terinfeksi HIV
terbanyak di dunia pada tahun 2016, yaitu sebesar 3,5 juta kasus di Asia Tenggara dan 25,6
juta kasus di Afrika. 1 HIV bukan hanya meningkatkan angka kesakitan, tetapi juga dapat
meningkatkan angka kematian. Ditemukan 1 juta orang di dunia yang meninggal karena
terinfeksi HIV.
B. Diagnosis Keperawatan
Defisien pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi mengenai HIV/AIDS
C. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan mengenai tindakan promotive dan preventif dari
penyakit HIV/AIDS selama 45 menit di kalangan gay dan waria, diharapkan dapat
menambah wawasan untuk mencegah terjadinya penularan HIV/AIDS di kalangan
tersebut.
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
F. Media
1. Laptop
2. LCD
3. Power Point
4. Video
5. Leaflet
G. Kegiatan Pembelajaran
H. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a. Peserta hadir 32 orang
b. Penyuluhan dilakukan di Aula Puskesmas Jurangombo
2. Proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b. Peserta aktif mengajukan pertanyaan
c. Peserta menjawab pertanyaan dengan benar
d. Tidak ada sasaran yang meninggalkan tempat penyuluhan sampai acara berakhir
3. Evaluasi Hasil
Memberikan pertanyaan kepada peserta, yaitu:
I. Daftar Pustaka
1. Firmansyah, Ferry, Afnal Asrifuddin, dan F.C. Kalesaran. 2018. Gambaran Epidemiologi
dan Pengetahuan HIV/AIDS pada Waria di Kota Manado Tahun 2018. Vol 7 (4).
2. Kharin, Chahya Kharin Herbawani dan Dadan Erwandi. 2019. Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Perilaku Pencegahan Penularan Human Immunodeficiency Virus
(Hiv) Oleh Ibu Rumah Tangga Di Nganjuk, Jawa Timur. Vol 10 (2)
3. Arifatun, Nur Nuzzilla dan Dyah Mahendrasari Sukendra. 2017. Analisis Pengetahuan
Dan Sikap Narapidana Kasus Narkoba Terhadap Perilaku Berisiko Penularan HIV/AIDS.
Vol 2 (1)
4. https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-2020-
HIV.pdf
5. https://youtu.be/5g1ijpBI6Dk
6. https://data.unaids.org/topics/partnership-menus/pdf/indonesiavulnerable_id.pdf
7. https://www.alodokter.com/hiv-aids/penyebab
J. Lampiran
1. Materi penyuluhan
2. Leaflet penyuluhan
Lampiran 1
Pengertian HIV/AIDS
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang
menyerang sel darah putih (limfosit) di dalam tubuh yang mengakibatkan turunnya
kekebalan tubuh manusia dan membuat lebih rentan terhadap penyakit, sulit sembuh dari
berbagai infeksi oportunistik dan bisa menyebabkan kematian. (Dierjen P2PL RI, 2012).
Sedangkan AIDS (Acute Immunodeficiency Syndrome) adalah sekumpulan gejala yang
timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat virus HIV. (Depkes RI, 2012)
Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS)
merupakan penyakit defisiensi imun sekunder yang paling umum di dunia dan merupakan
masalah epidemik dunia yang serius.
Penyebab HIV/AIDS
AIDS adalah penyakit yang disesbabkan oleh virus HIV yang menyerang sistem
kekebalan tubuh (limfosit). Virus HIV ini masuk ke tubuh dan menghancurkan sel CD4 yang
membuat tubuh semakin lemah dan rentan terhadap penyakit.
Tanda dan Gejala HIV/ AIDS
Banyak ODHA yang tidak menyadari bahwa dirinya terinfeksi, karena tanda dan gejala
HIV/AIDS pada tahap awal sering tidak menimbulkan gejala berat. Seseorang yang telah
terinfeksi virus HIV, akan mengalami 3 fase sebelum terindikasi AIDS.
1. Fase pertama
Muncul setelah 1-4 minggu infeksi HIV terjadi. Gejalanya yaitu:
a. Sariawan
b. Sakit kepala
c. Fatique
d. Radang tenggorokan
e. Hilang nafsu makan, nyeri otot, ruang
f. Bengkak kelenjar getah bening
g. Berkeringat
h. Dan muncul gejala seperti flu
2. Fase kedua
Menunjukkan adanya gejala khusus, bahkan dapat menularkan orang lain.
3. Fase ketiga
Sudah memasuki masa AIDS dan muncul berbagai infeksi, seperti infeksi oportunistik,
antara lainb:
a. Infeksi jamur pada mulut dan tenggorokkan
b. Pneumonia
c. Toksoplasmosis
d. Meningitis
e. Tuberculosis
f. Kanker
Selain tanda tersebut, terdapat juga tanda mayor dan minor. Tanda mayor diantaranya:
1. Berat badan turun lebih dari 10% dalam 1 1bulan
2. Diare kronis selama 1 bulan bahkan lebih
3. Demam berkepanjangan 1 bulan lebih
4. Penurunan kesadaran dan gangguan neurologis
5. Demensia (penurunan ingatan)
Tanda-tanda minor diantaranya:
1. Batuk menetap lebih dari 1 bulan
2. Dermatitis heneralis
3. Adanya herpes zoster multi segmental dan herpes zoster berulang
4. Kandidiasis orofaringeal
5. Herpes simpleks kronis progresif
6. Limfadenopati generalis
7. Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita
8. Retinitis virus sitimegalo
Kelompok berisiko
Kelompok yang sangat rentan terkena HIV/AIDS adalah :
1. Pengguna Napza suntik
2. Pekerja seks dan pelanggannya
3. Lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki
4. Wanita transjender
5. Narapidana
6. Pelaut dan pekerja di sector transportasi
Epidemiologi HIV/AIDS
Jumlah kasus HIV/AIDS di Indonesia cenderung fluktuatif. Menurut WHO, terdapat 78%
kasus infeksi HIV baru di regional Asia Pasifik. Angka tertinggi mencapai 12.214 kasus pada
tahun 2013.
Cara penularan
Cara penlaran HIV yaitu ketika virus ini terdapat dalam larutan darah, cairan sperma, dan
cairan vagina sehingga dapat menular melalui kontak darah atau cairan tesebut. HIV dapat
menular melalui:
9. Hubungan seks dengan penderita HIV
10. Penggunaan jarum suntik bersama pada penasun. Dapat berupa jarum akupuntur, tindik,
bahkan tato yang sudah terkontaminasi dengan virus HIV
11. Menerima transfusi darah dan transplantasi organ dari penderita AIDS
12. Transmisi ibu ke anak melalui ASI ketika proses kelahiran
HIV tidak dapat menular melalui aktivitas sehari-hari, seperti:
1. Bersalaman
2. Makan dan minum bersama
3. Pemakaian alat makan bersama
4. Pemakaian fasilitas umum bersama, seperti toilet umum, kolam renang, dan transportasi
public.
5. Keringat dan air liur
6. Berpelukkan, berciuman, maupun kegiatan sehari-hari lainnya
Pencegahan HIV/AIDS
Menerapkan konsep “ABCDE”
A (abstinence) : absen seks atau tidak melakukan seks bagi yang belum menikah.
B (be Faithful) : setia pada 1 pasangan seks saja
C (condom) : cegah penularan HIV AIDS melalui kondom
D (drug no) : dilarang menggunakan NAPZA
E (education) : memberikan informasi yang benar mengenai HIV