Disusun Oleh :
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Hari/tanggal :
Waktu : 60 Menit
Penyuluh :
A. Tujuan
Setelah di berikan penyuluhan diharapkan sasaran mampu :
Pengetahuan :
1. Sasaran mengerti tentang pengertian HIV/AIDS
2. Sasaran mengerti penyebab HIV/AIDS
3. Sasaran mengerti tahapan-tahapan HIV/AIDS
4. Sasaran mengerti cara penularan HIV/AIDS
5. Sasaran mengerti gejala terinfeksi HIV/AIDS
6. Sasaran mengerti cara pencegahan agar tidak tertular
HIV/AIDS
Sikap :
Tindakan :
2
B. Sasaran
Remaja Karang Taruna di Desa Sukawangi
C. Materi
1. Pengertian HIV/AIDS
2. Penyebab HIV/AIDS
3. Tahapan-Tahapan HIV/AIDS
4. Cara Penularan HIV/AIDS
5. Gejala HIV/AIDS
6. Pencegahan HIV/AIDS
D. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
E. Media
Laptop
F. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. 100% peserta hadir
b. Tempat dan alat tersedia sesuai dengan acara
c. Peran dan tugas peserta sesuai dengan rencana
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Peserta berperan aktif selama pertemuan
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta mampu mengerti tentang pengertian HIV/AIDS
b. Peserta mampu mengerti penyebab HIV/AIDS
c. Peserta mampu mengerti tahapan-tahapan HIV/AIDS
d. Peserta mampu mengerti cara penularan HIV/AIDS
e. Peserta mampu mengerti gejala HIV/AIDS
f. Peserta mampu mengerti cara mencegah tertular HIV/AIDS
3
G. Susunan Acara
2. 10 menit Pelaksanaan :
Menjelaskan pengertian dari HIV/ AIDS. Mendengarkan
4. 2 menit Terminasi :
Mengucapkan terima kasih pada peserta. Mendengarkan
4
MATERI
A. Pengertian HIV/AIDS
HIV adalah sebuah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh
berarti penyakit dengan kumpulan gejala, bukan gejala tertentu. Jadi AIDS
dengan cara menyerang sel darah putih yang bernama sel CD4 sehingga dapat
tubuh individu akibat HIV. Ketika individu sudah tidak lagi memiliki sistem
kekebalan tubuh maka semua penyakit dapat dengan mudah masuk ke dalam
tubuh. Karena sistem kekebalan tubuhnya menjadi sangat lemah, penyakit yang
Orang yang baru terpapar HIV belum tentu menderita AIDS. Hanya saja
lama kelamaan sistem kekebalan tubuhnya makin lama semakin lemah, sehingga
semua penyakit dapat masuk ke dalam tubuh. Pada tahapan itulah penderita
5
B. Penyebab HIV/AIDS
Virus masuk ke dalam tubuh manusia terutama melalui perantara darah,
semen, dan sekret vagina. Setelah memasuki tubuh manusia, maka target utama
bentuk yang terintegrasi di dalam informasi genetik dari sel yang diserangnya,
untuk membentuk gen virus. Setiap kali sel yang dimasuki retrovirus membelah
HIV dalam 5-10 tahun, meskipun ini bisa lebih pendek. Waktu antara
mendapatkan HIV dan diagnosis AIDS biasanya antara 10–15 tahun, tetapi
perkembangan penyakit dengan mencegah virus bereplikasi dan oleh karena itu
mengurangi jumlah virus dalam darah orang yang terinfeksi (dikenal sebagai
'viral load').
Umur infeksi 1-6 bulan (sejak terinfeksi HIV) individu sudah t erpapar dan
melakukan tes darah. Pada fase ini antibodi terhadap HIV belum
2) Fase 2
Umur infeksi : 2-10 tahun setelah terinfeksi HIV. Pada fase kedua ini
individu sudah positif HIV dan belum menampakkan gejala sakit. Sudah
gejala ringan, seperti flu (biasanya 2-3 hari dan sembuh sendiri).
3) Fase 3
badan menjadi lemah, serta berat badan terus berkurang. Pada fase ketiga
4) Fase 4
Sudah masuk pada fase AIDS. AIDS baru dapat terdiagnosa setelah
kekebalan tubuh sangat berkurang dilihat dari jumlah sel-T nya. Timbul
D. Penularan HIV/AIDS
HIV dapat ditularkan melalui pertukaran berbagai cairan tubuh dari individu
yang terinfeksi, seperti darah, air susu ibu, air mani dan cairan vagina.
telah dipakai orang yang terinfeksi HIV. Cara- cara ini dapat
melalui plasenta.
8
Intranatal : saat proses persalinan, bayi terpapar darah ibu
tertular HIV, dan 90% bayi dan anak yang tertular HIV
narkoba.
E. Gejala HIV/AIDS
Gejala-gejala HIV bervariasi tergantung pada tahap infeksi. Meskipun orang yang
hidup dengan HIV cenderung paling menular dalam beberapa bulan pertama,
banyak yang tidak menyadari status mereka sampai tahap selanjutnya. Beberapa 9
minggu pertama setelah infeksi awal, individu mungkin tidak mengalami gejala
atau penyakit seperti influenza termasuk demam, sakit kepala, ruam, atau sakit
tenggorokan.
dapat mengembangkan tanda dan gejala lain, seperti kelenjar getah bening yang
F. Pencegahan HIV
Lima cara untuk mencegah penularan HIV, dikenal konsep “ABCDE” sebagai
berikut:
2) B (Be faithful): artinya Bersikap saling setia kepada satu pasangan seks
Individu dapat mengurangi risiko infeksi HIV dengan membatasi paparan faktor
lebih besar terhadap HIV dan infeksi menular seksual (IMS) lainnya.
semua orang yang terpajan salah satu faktor risiko. Dengan cara ini orang
layanan kesehatan.
orang dengan HIV. Hal ini fatal jika tidak terdeteksi atau tidak diobati,
yang bertanggung jawab untuk lebih dari 1 dari 3 kematian terkait HIV.
ditawarkan secara rutin di layanan perawatan HIV dan tes HIV rutin
TB. Individu yang didiagnosis dengan HIV dan TB aktif harus segera
60% pada pria heteroseksual. Sunat laki-laki oleh medis juga dianggap
untuk memulai ARV pada semua orang yang hidup dengan HIV akan
menggunakan narkoba.
campuran yang benar) atau direbus dengan suhu tinggi yang sesuai.
12
Paket komprehensif intervensi untuk pencegahan dan pengobatan HIV meliputi:
4) Perawatan HIV.
hepatitis.
obat generik. Namun tidak semua orang yang HIV positif sudah
membutuhkan obat ARV, ada kriteria khusus. Meskipun semakin hari makin
banyak individu yang dinyatakan positif HIV, namun sampai saat ini belum
sampai sekarang belum ada perkiraan resmi mengenai kapan obat yang dapat
obat yang digunakan untuk penyakit yang muncul sebagai efek samping
anti TBC.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/22332633/proposal_penyuluhan_HIV
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2347/2/BAB%20I.pdf
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2238/3/BAB%20II.pdf
Rahayu, liswidyawati. 2010. Waspada wabah Penyakit Panduan Untuk Orang Awam. Bandung:
NUANSA
15