Anda di halaman 1dari 10

KASUS PENYAKIT MENULAR

“HIV/AIDS”

Kelompok 1:

1. Alya Nur Halisa 2007010184


2. Nabela Oktaviani 2007010124
3. Mahpuzah Hairina 2007010157
4. Sutrisna Dinar 2007010174

Mata Kuliah:
PROMOSI KESEHATAN

Dosen Pengajar:
Achmad Rizal SKM., M.Kes

4C REGULER BANJARMASIN

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD
AL BANJARI BANJARMASIN
TAHUN 2022
A. Rencana penanggulang HIV/AIDS

1. Meningkatkan dan memperluas cakupan seluruh pencegahan


2. Meningkatkan dan memperluas cakupan perawatan, dukungan dan pengobatan
3. Mengurangi dampak negatif dari epidemi dengan meningkatkan akses program
mitigasi sosial.
4. Penguatan kemitraan, sistem kesehatan dan masyarakat.
5. Meningkatkan koordinasi antara pemangku kepentingan dan mobilisasi
penggunaan sumber daya di semua tingkat.
6. Mengembangkan intervensi struktural.
7. Penerapan perencanaan, prioritas dan implementasi program berbasis data.

C. SAP HIV/AIDS

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENCEGAHAN HIV/AIDS

Pokok bahasan: Pencegahan HIV/AIDS

Sub pokok bahasan: Mengenal dan mencegah HIV/AIDS Sejak Dini

Sasaran: Siswa SMA

Waktu:-

Tempat:-

I. Tujuan Instruksional Umum (TIU) setelah diberi penyuluhan, siswa mampu memehami
tentang HIV/AIDS.

II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah diberi penyuluhan, sasaran dapat:

1. Sasaran dapat mengerti penjelasan HIV/AIDS.


2. Sasaran mampu dan mengerti mengenai kekebalan tubuh.
3. Sasaran mampu dan mengerti gejala HIV/AIDS.
4. Sasaran mampu dan mengerti bagaimana penularan dan pencegahan
HIV/AIDS.

III. Pokok Materi

1. Pengertian HIV/AIDS.
2. Gejala HIV/AIDS.
3. Penularan HIV/AIDS.
4. Pencegahan HIV/AIDS.

IV. Metode dan Media

1. Metode: Ceramah dan Tanya Jawab


2. Media: Alat Peraga

V. Susunan Acara

Acara Kegiatan Waktu


1.Pembukaan 1. Memberi salam 3 menit
2. Perkenalan
3. Menyampaikan pokok
bahasan
4. Menjelaskan tujuan
5. Apersepsi
2. Kegiatan Inti Penyampaian materi: 15 menit
a. Pengertian HIV/ADS
b. Pengertian kekebalan
tubuh.
c. Tahap-tahap dan gejala
HIV/AIDS.
d. Penularan dan pencegahan
HIV/AIDS
3. Evaluasi Memberi pertanyaan kepada 5 menit
siswa:
1. Apa pengertian dari
HIV/AIDS?
2. Apa perbedaannya HIV
dan AIDS?
3. Apa gejala-gejala ODHA?
4. Bagaimana penularan
HIV?
5. Bagaimana mencegah
HIV?
4. Penutup Salam penutup 2 menit

VI. Evaluasi

Dengan menanyakan kembali kepada sasaran tentang:

1. Pengertian dari HIV/AIDS


2. Tanda dan gejala HIV/AIDS
3. Penularan penyakit HIV/AIDS
4. Pencegahan penyakit HIV/AIDS

VII. Materi
1. Pengertian HIV/AIDS

HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh
dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Jika makin banyak sel CD4 yang hancur, daya
tahan tubuh akan makin melemah sehingga rentan diserang berbagai penyakit.

(Acquired immune deficiency syndrome atau AIDS adalah tahapan akhir dari penyakit
infeksi human immunodeficiency virus (HIV). AIDS merupakan sindrom atau kumpulan
gejala penyakit yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang sangat lemah.

2. Gejala HIV/AIDS

Kebanyakan penderita mengalami flu ringan pada 2–6 minggu setelah terinfeksi HIV. Flu
bisa disertai dengan gejala lain dan dapat bertahan selama 1–2 minggu. Setelah flu membaik,
gejala lain mungkin tidak akan terlihat selama bertahun-tahun meski virus HIV terus merusak
kekebalan tubuh penderitanya, sampai HIV berkembang ke stadium lanjut menjadi AIDS.
Pada kebanyakan kasus, seseorang baru mengetahui bahwa dirinya terserang HIV setelah
memeriksakan diri ke dokter akibat terkena penyakit parah yang disebabkan oleh
melemahnya daya tahan tubuh. Penyakit parah yang dimaksud antara lain diare kronis,
pneumonia, atau toksoplasmosis otak.
3. Penularan HIV/AIDS

Penularan HIV/AIDS terjadi karena beberapa hal, di antaranya:

a. Penularan melalui darah, air mani dan air susu ibu (ASI)

b. Hubungan seksual berganti-ganti pasangan dan tanpa menggunakan pengaman.

c. Menggunakan alat suntik bergantian.

d. Melakukan pekerjaan yang melibatkan kontak dengan cairan tubuh manusia tanpa
menggunakan alat pengaman diri yang cukup

HIV/AIDS tidak dapat menular melalui:

a. Berjabat tangan, berpelukan, mencium pipi.

b. Makan dan berenang bersama.

c. Air liur

4. Pencegahan HIV/AIDS

Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghindari dan meminimalkan
penularan HIV:

 Tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah


 Tidak berganti-ganti pasangan seksual
 Menggunakan kondom saat berhubungan seksual
 Menghindari penggunaan narkoba, terutama jenis suntik
 Mendapatkan informasi yang benar terkait HIV, cara penularan, pencegahan, dan
pengobatannya, terutama bagi anak remaja

Sumber: HIV dan AIDS - Gejala, penyebab dan mengobati - Alodokter


D. Penyebab Utama Penyakit HIV/AIDS

1. Faktor biologis ibu positif HIV/AIDS

Cara penularan HIV pada ibu dan janin ini terjadi melalui tali plasenta. Selain melalui tali
plasenta, penyebab HIV pada bayi pun dapat terjadi ketika masa persalinan. Secara tidak
sengaja maupun sengaja, darah atau cairan tertentu yang dimiliki ibu positif HIV dapat masuk
ke dalam tubuh bayi.

2. Faktor sanitasi alat suntik

Alat suntik pun dapat menjadi penyebab HIV/AIDS menular. Pasalnya, cairan tubuh dapat
tersisa di dalam jarum suntik. Makanya, sanitasi jarum suntik perlu diperhatikan. Bahkan,
kegiatan medis maupun sejenis yang membutuhkan alat ini harus menggunakan jarum suntik
yang baru, bukan bekas.

3. Faktor pemberian ASI

Penularan HIV juga dapat terjadi lewat pemberian Air Susu Ibu (ASI). Sama halnya dengan
faktor penularan HIV secara biologis antara ibu-anak melalui tali plasenta, faktor pemberian
ASI ini berlaku sama karena adanya pemberian cairan. Selain itu, kondisi tertentu pun dapat
terjadi. Contohnya, kondisi kesehatan bayi sedang turun, imun bayi sedang melemah, luka di
sekitar putih payudara ibu, dan sebagainya. Berdasarkan hasil penelitian medis, risiko
penularan HIV lewat ASI terjadi dengan perbandingan 3:100 per tahunnya. Dengan kata lain,
setiap tahunnya, 3 dari 100 anak memiliki risiko terkena HIV lewat ASI

4. Faktor hubungan seks

Sesuai ragam jenis penyakitnya, yakni penyakit penularan seks, AIDS mudah ditularkan
melalui hubungan seksual. Adanya kontak terhadap sperma dan cairan vagina akan
meningkatkan risiko penularan virus HIV. Juga, kegiatan seks oral pun termasuk pada kasus
ini. Memang, masalah semacam ini dapat diatasi dengan alat kontrasepsi, tetapi risiko lainnya
masih ada. Salah satunya, yaitu luka pada area kelamin.

E. Permasalahan Kesehatan Yang Terjadi Jika Penyait HIV/AIDS Terus Terjadi di


Masyarakat

HIV/AIDS telah berkembang menjadi salah satu masalah kesehatan yang besar dan penting
di seluruh Indonesia. Masalah kesehatan penyakit HIV/AIDS terus terjadi di masyarakat
dikarenakan kurangnya pemahaman masyarakat terhadap penyakit HIV/AIDS. Pemahaman
masyarakat terhadap penyakit ini sering kali tercampur aduk oleh mitos-mitos, seperti
beranggapan bahwa penyakit ini adalah penyakit kotor, gejala yang timbul pada penderita
HIV/AIDS sangat cepat serta membuat penderitanya meninggal dunia. Cepatnya penyebaran
HIV/AIDS di Indonesia karena kurangnya pendidikan seks, ketimpangan jender, dan
maraknya kasus narkotika serta obat-obat terlarang.

Penderita HIV/AIDS (ODHA) merasakan masalah kesehatan baik secara fisik maupun psikis,
yang diuraikan sebagai berikut:
1. Masalah Fisik

Beberapa permasalahan fisik yang dialami ODHA antara lain:

a) Timbulnya berbagai penyakit seperti diare, kanker, infeksi saluran pernapasan dan
peradangan, misalnya paru-paru, telinga, hidung dan tenggorokan.
b) Terjadi penurunan berat badan secara berlebihan.
c) Penampilan berubah secara drastis.
d) Kondisi badan lesu/lemah.

2. Masalah Psikis

Berikut adalah berbagai permasalahan psikis yang dialami ODHA:

a) Mereka menjadi down, tidak stabil, ketakutan, putus asa, dan merasa bersalah atau
berdosa.
b) Menjadi stres
c) Merasa tidak bertenaga dan kehilangan kontrol.
d) Kebingungan sehingga tidak mengerti apa yang harus diperbuat.
e) Mengalami perubahan kepribadian, kehilangan ingatan, depresi serta kecemasan dan
ketakutan.
F. Upaya Mengembangkan Pendidikan Kesehatan HIV/AIDS Pada Promosi Kesehatan

Pendidikan HIV/AIDS tidak hanya diberikan melalui sekolah atau pendidikan formal saja,
akan tetapi bisa dilakukan oleh setiap orang tua. Pendidikan dari sekolah mengenai
HIV/AIDS dapat dilakukan dengan penyuluhan terhadap remaja. Upaya yang dilakukan
terhadap pendekatan pendidikan kesehatan HIV/AIDS, yaitu:

1. Mengadakan penyuluhan.

2. Menanyakan pemahaman peserta penyuluhan terkait penyakit HIV/AIDS

3. Mengetahui sejauh mana pengetahuan peserta dengan menanyakan pertanyaan seputar


HIV/AIDS.

4. Melakukan pengenalan dengan pemberian materi penyuluhan tentang HIV/AIDS bisa


melalui dengan berbagai media, seperti leaflet, brosur, spanduk, koran,internet, video dan
lain-lain. Biasanya yang lebih banyak digunakan ialah video karena dapat menampilkan
gambar dan animasi yang menarik bagi peserta penyuluhan.

5. Sering melakukan penyuluhan.

6. Memasukkan pelajaran HIV/AIDS ke dalam kurikulum sekolah.

7. Mengurangi stigma dan diskriminasi bagi orang yang terkena HIV/AIDS.

G. Berita Nasional Kasus HIV/AIDS

“25 Kasus HIV/AIDS Ditemukan di Kabupaten Lebak,

Penderita Terbanyak Ibu Rumah Tangga”


Sumber: https://www.liputan6.com/news/read/4275132/25-kasus-hivaids-ditemukan-di-kabupaten-lebak-penderita-terbanyak-ibu-rumah-
tangga

Cara penanggulangan masalah kesehatan kasus di atas:

a) Memberikan edukasi kepada kelompok-kelompok rawan penularan penyakit, seperti


wanita tuna susila dan kalangan LGBT (lesbian, gay, biseksual, transgender).
b) Mengajak masyarakat dengan diskusi agar berkeinginan untuk menjalani tes HIV dan
penularan, risiko, pemeriksaan, pengobatan dan pencegahan, serta penjelasan manfaat
mengetahui status HIV.
c) Memberikan suatu layanan konseling dan tes HIV yang dibutuhkan oleh klien secara
aktif dan individual.
H. Media-Media Yang Digunakan Dalam Mengatasi Masalah Penyakit HIV/AIDS

1. Poster

Sumber: http://tegazs.ub.ac.id/wp-content/uploads/2015/02/hiv-poster-baru.jpg

2. Video iklan layanan kesehatan

Sumber: https://promkes.kemkes.go.id/detail_video/?p=6934

3. Leaflet
Sumber: https://www.slideshare.net/septianraha/leaflet-hiv-aids-s

I. Strategi Penentuan Lokasi dan Waktu Tayang Untuk Media-Media Di Atas

1) Poster
a) Lokasi: Warung kopi, warung makan serta tempat tongkrongan muda mudi.
b) Waktu: Pagi dan siang hari
2) Video iklan pelayanan kesehatan
a) Tempat tayang: Sosial media seperti, Facebook. Instagram, Twitter, Youtube
dan lain-lain.
b) Waktu: Pagi, piang dan malam
3) Leaflet
a) Lokasi: Sekolahan, Mall dan Tempat tongkrongan muda mudi
b) Waktu: Ketika mengadakan penyuluhan singkat

Anda mungkin juga menyukai