Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

HIV / AIDS
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGANNYA

DISUSUN OLEH :

NAMA : LALA ASRI JUNIARSIH

NURUL AINI
MUHAMMAD JIHANT K
SITI AISYAH

STIKES GRIYA HUSADA SUMBAWA

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2020


SATUAN ACARA PEYULUHAN

Tema : Pencegahan Penyakit Menular HIV/AIDS


Pokok Bahasan : Pengertian HIV/AIDS, Penularan HIV/AIDS, dan cara Pencegahan
HIV/AIDS,
Sub Pokok Bahasan : HIV/AIDS
Sasaran : Masyarakat desa maronge
Hari/Tanggal :
Tempat :
Waktu Pertemuan :
Metode : Demontrasi dan Diskusi

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah diberi penyuluhan peserta dapat memahami tentang konsep pencegahan Penyakit
HIV/AIDS.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Setelah dilakukan penyuluhan tentang Pencegahan Penyakit Menular HIV/AIDS, diharapkan
mampu untuk :
1. Menjelaskan pengertian penyakit HIV/AIDS
2. Menyebutkan penularan Penyakit HIV/AIDS
3. Menjelaskan cara pencegahan penyakit HIV/AIDS

ALOKASI WAKTU : ( menit )


No Komunikator Pasien waktu

Pre Interaksi

1 Memberi salam dan memperkenalkan diri Menjawab salam

2 Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema penyuluhan Mendengarkan


Isi

4 Menjelaskan materi penyuluhan Mendengarkan

5 Memberikan kesempatan kepada audience untuk bertanya Mengajukan


tentang materi yang disampaikan pertanyaan

6 Penutup

Memberikan pertanyaan akhir sebagai evaluasi Menjawab

7 Menyimpulkan bersama-sama hasil kegiatan penyuluhan Mendengarkan

8 Menutup penyuluhan dan mengucapkan salam Menjawab salam

STRATEGI PENGAJARAN
Demontrasi dan Diskusi

MEDIA PENGAJARAN
Leaflet

DENAH

Perawat

Audience Audience
LAMPIRAN MATERI

HIV/AIDS

A. Pengertian HIV/AIDS
HIV, Merupakan singkatan dari “ Human Imunodeficiency Virus”.

 Human artinya manusia.,


 Imuno artinya sistem imun atau sistem kekebalan,
 Deficiency artinya kekurangan / kerusakan,
 Virus adalah microba yang amat kecil yang dapat menyebabkan penyakit.
Jadi HIV adalah virus yang menyebar dari satu orang ke orang lainnya yang merusak
sistem imun sampai tidak berfungsi.

AIDS, merupakan singkatan dari “ Acquired Imunodeficiency Syndrome”

 Acquired artinya didapat atau diperoleh,


 Imunodeficiency artinya sistem imun mengalami kerusakan dan tidak dapat berfungsi
untuk melawan infeksi atau penyakit.
 Syndrome artinya gabungan dari tanda-tanda atau gejala fisik.
Jadi AIDS merupakan kumpulan gejala penyakit akibat seseorang mengalami
kekurangan sistem kekebalan tubuh akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh virus HIV.

B. Situasi penyakit HIV/AIDS di Indonesia


Pada bulan September 2000 dilaporkan ke Departemen Kesehatan RI, bahwa :

1. Ditemukan adanya kasus AIDS sebanyak 4 orang. Sedangkan yang terinfeksi HIV
sebanyak 3 orang (sumber laporan dari rumah sakit).
2. Ditemukan adanya kasus AIDS sebanyak 1 orang di Puskesmas Batu, Kabupaten
Minahasa, Sulawesi Utara (sumber laporan dari Puskesmas).
3. Ditemukan adanya kasus AIDS sebanyak 1 orang di Kabupaten Belitung (sumberlaporan
dari Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten).
4. Ditemukan adanya kasus HIV baru yaitu sebanyak 3 kasus (2 orang dari DKI, 1 orang
dari Jawa Barat). Ke- 3 kasus baru ini adalah Warga Negara Indonesia (WNI). Dua dari 3
kasus baru ini adalah pemakai narkotika suntikan.
5. Ditemukan adanya kasus AIDS baru yaitu sebanyak 6 orang (3 orang dari Jawa Barat dan
masing-masing 1 orang dari DKI, Sulawesi Utara dan Sumatera Selatan) Dengan
perincian
a. Semua Warga Negara Indonesia,
b. 5 Kasus Kelompok Umur 20-29 tahun (dewasa muda),
c. 1 Kasus Kelompok Umur 15-19 tahun (remaja).
Jumlah klien HIV positif dan kasus AIDS yang dilaporkan selama periode 1 Januari s/d
September 2000 adalah sebagai berikut :

 268 kasus terinfeksi HIV.


 137 Kasus AIDS.
Provinsi yang melaporkan adanya kasus inveksi HIV adalah 23 provinsi. Sebaliknya,
Provinsi yang belum melaporkan adanya kasus infeksi HIV/AIDS, antara lain : Bengkulu,
Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara.

Berdasarkan sumber lain bahwa kasus HIV positif dan AIDS di Indonesia sudah
mencapai 50.000 sampai 100.000 kasus, tetapi hal ini sebenarnya masih merupakan
Fenomena Gunung Es, dikarenakan survey dan penelitian yang dilakukan / dilaporkan tidak
pada seluruh lapisan masyarakat hanya pada daerah tertentu saja. Bagaimana di daerah lain
apakah aman / bebas dari HIV / AIDS ?

Penyebaran HIV/AIDS di Indonesia sangat mengkawatirkan karena adanya beberapa kondisi


yng dapat mempermudah penyebaran AIDS, yaitu:

 Industri seks komersial yangsangat luas.


 Angka penyakit kelamin yang tinggi
 Pemakaian kondom yang rendah.
 Proses urbanisasi yang cepat.
 Terjadinya hubungan sex sebelum menikah dan diluar nikah.
C. Gejala dan Penyebab HIV/AIDS:
1. Akibat penurunan daya tahan tubuh, klien mudah dijangkiti penyakit lain, misalnya TBC
paru-paru dan penyakit virus lainnya.
2. Karena daya tahan tubuhnya lemah, penyakit-penyakit ringan sekalipun sangat sering
menyerang orang biasa (misalnya influenza, atau campak dan cacar air), bisa menjadi
sangat berat pada penderita HIV. Kondisi inilah yang membawa maut pada sipenderita.
3. Pada tahun 2000-an belakangan jumlah kasus AIDS mencolok naik. Hal ini dikarenakan
maraknya penggunaan obat-obat narkotika lewat suntikan.
D. Bagaimana cara penularan HIV/AIDS ?
1. HIV/AIDS dapat ditularkan melalui hubungan seksual dengan pasangan yang menderita
penyakit HIV/AIDS tanpa memakai kondom. 0,1 s/d 1 % Untuk kontak tunggal
2. HIV/AIDS dapat ditularkan melalui Penggunaan jarum suntik dan alat lain yang
tercemar oleh virus HIV
3. HIV/AIDS dapat ditularkan melalui tranfusi darah dari seseorang yang terinfeksi, /
tercemar HIV. Sangat Tinggi diatas 90 % l
4. HIV/AIDS dapat ditularkan melalui wanita hamil yang mengidap HIV dengan
menularkan virus pada anaknya sebelum atau setelah lahir / yang disusuinya .15 – 30 %
Bisa lebih pada stadium lanjut.
E. Apakah saya beresiko tertular penyakit HIV/AIDS ?
HIV/AIDS dapat mengancam siapa saja, dimana saja dan kapan saja, tergantung pada apa
yang anda lakukan.

F. Apakah HIV/AIDS bisa sembuh?


Tidak, sampai saat ini belum dapat disembuhkan. Belum ada obat yang dapat menghilangkan
inveksi HIV. Kebanyakan orang mengidap HIV akan berlanjut dengan AIDS. Walaupun
perkembangan ke AIDS untuk setiap orang jangka waktunya berbeda.beda. berkisar antara 5
– 10 tahun.

G. Apa yang terjadi jika seseorang tertular HIV/AIDS ?


Seseorang bila terkena infeksi HIV akan mengalama 5 thapan penyakit yang lamanya
setiap tahap untuk masing masing orang berbeda.
1. Tahap serokonvensi akut.
 Gejala tidak khusus
 Terjadi sekitar 6 minggu setelah tertular HIV
 Penderita sangat menular
2. Tahap infeksi HIV asimtommatik.
 Tidak ada keluhan maupun gejala.
 Penderita sudah sero-positif.
3. Tahap persisten generalized lymphadenopathy (PGL)
 Pembesaran kelenjar pada 2 tempat atau lebih pada lipat paha, leher, ketiak dan
bawah dagu.
 Paling sedikit sudah 3 bulan lamanya.
4. Tahap AIDS related compleks (ARC)
 Memasuki tahap awal dari AIDS
 Terdapat dua atau lebih keluhan / gejala selama 3 bulan atau lebih.
5. Tahap AIDS
 Merupakan tahap akhir dari infeksi HIV
 Pasien mengalami infeksi berat atau adanya tumor.
H. Apa yang harus dilakukan bila tertular penyakit HIV/AIDS ?
Jangan bersedih dan jangan panik. Tanyakan pada dokter, dengan demikian akan dapat
diketahui dan mengatasinya bila mengobatinya dengan tepat.

I. Bagaimana cara mencegahan penularan penyakit HIV/AIDS ?


Cara pencegahan penularan penyakit ini tidaklah sulit, Cegah kontak langsung antara selaput
lendir atau kulit kita dengan cairan tubuh penderita yang mengalami infeksi HIV (ODHA =
Orang Dengan HIV / AIDS).

Dilihat dari cara penularan penyakit ini maka dianjurkan:

1. Hubungan seksual untuk mencegah penularan HIV/AIDS dari ODHA, dengan tiga cara
 A : Abstinence ( puasa , tidak berhubungan sex ).
 B : Be Faithful : saling setia dengan satu pasangan, tidak berganti-ganti (monogami).
 C : Condom, selalu memakai kondom sat berhubungan sex yang mengandung resiko.
2. Hindari Penularan lewat alat-alat yang tercemar darah / cairan ODHA dengan:
 Penggunaan semua alat yang menembus kulit dan darah seperti jarum suntik /
narkoba dan alat lain yang tercemar oleh virus HIV harus disteril.
 Jangan memakai jarum suntik atau alat yang menembus kulit bergantian dengan
orang lain.
3. Pastikan tranfusi darah yang diperoleh tidak terinfeksi virus HIV.
4. Bila seorang wanita hamil yang mengidap HIV, periksakan diri ke dokter dan mintalah
nasihat bagaimana caranya agar bayi yang kelak dilahirkan tidak terkena infeksi HIV. (di
AS 75 % bayi lahir dari ibu yang mengidap virus HIV, dapat hidup bebas dari infeksi
HIV)

DAFTAR PUSTAKA
Adisasmito, wiku. 2010.Sistem Kesehatan.Jakarta: PT Rajagrafindo Persada
Depkes (2003).Pedoman Nasional Perawatan, Dukungan dan Pengobatan ODHA.Jakarta: Dirjen
P2M Depkes RI, hal 80-177
http//:www.google.com/hiv-aids
Sarwono Prawihardjo.Stewart GJ. 1997,Mananging HIV.Sydney: MJA Published, hal 17-21, 42-
44.
Widyastuti, yani, dkk. 2009.Kesehatan Reproduksi.Yogyakarta: Fitramaya.

Anda mungkin juga menyukai