Disusun Oleh
dr.Franky Yuniar Maradona
BAB I
LATAR BELAKANG
HIV adalah virus yang menyerang dan merusak sel kekebalan tubuh manusia
sehingga tubuh kehilangan daya tahan dan mudah terserang berbagai penyakit antara lain
TBC, diare, sakit kulit, dll. Kumpulan gejala penyakit yang menyerang tubuh kita itulah yang
disebut AIDS Maka, selama bertahun-tahun orang dapat terinfeksi HIV sebelum akhirnya
mengidap AIDS.
Cara penularan HIV dapat melalui hubungan seksual, penggunaan obat suntik, ibu ke
anak-anak dan lain-lain. Mengenai penyakit HIV/AIDS, penyakit ini telah menjadi pandemi
yang mengkhawatirkan masyarakat dunia, karena disamping belum ditemukan obat dan
vaksin pencegahan penyakit ini juga memiliki window periode dan fase asimtomatik (tanpa
gejala) yang relatif panjang dalam perjalanan penyakitnya. Hal tersebut menyebabkan pola
perkembangannya seperti fenomena gunung es (iceberg phenomena).
Strategi penanggulangan HIV-AIDS ditujukan untuk mencegah dan mengurangi
risiko penularan HIV, meningkatkan kualitas hidup ODHA, serta mengurangi dampak sosial
dan ekonomi akibat HIV dan AIDS pada individu, keluarga dan masyarakat, agar individu
dan masyarakat menjadi produktif dan bermanfaat untuk pembangunan. Hal ini memerlukan
peran aktif multipihak baik pemerintah maupun masyarakat termasuk mereka yang terinfeksi
dan terdampak, sehingga keseluruhan upaya penanggulangan HIV dan AIDS dapat dilakukan
dengan sebaik-baiknya, yang menyangkut area pencegahan, pengobatan, dampak dan
pengembangan lingkungan yang kondusif
BAB II
PERMASALAHAN
Jumlah kasus HIV/AIDS dari tahun ke tahun di seluruh bagian dunia terus meningkat
meskipun berbagai upaya preventif terus dilaksanakan. Sekitar 170.000 sampai 210.000 dari
220 juta penduduk Indonesia mengidap HIV/AIDS. Perkiraan prevalensi keseluruhan adalah
0,1% di seluruh negeri, dengan pengecualian Provinsi Papua, di mana angka epidemik
diperkirakan mencapai 2,4%, dan cara penularan utamanya adalah melalui hubungan seksual
tanpa menggunakan pelindung. Jumlah kasus kematian akibat AIDS di Indonesia
diperkirakan mencapai 5.500 jiwa. Epidemi tersebut terutama terkonsentrasi di kalangan
pengguna obat terlarang melalui jarum suntik dan pasangan intimnya, orang yang
berkecimpung dalam kegiatan prostitusi dan pelanggan mereka, dan pria yang melakukan
hubungan seksual dengan sesama pria. Sejak 30 Juni 2007, 42% dari kasus AIDS yang
dilaporkan ditularkan melalui hubungan heteroseksual dan 53% melalui penggunaan obat
terlarang.
Dari beberapa cara penularanya, masing-masing memiliki resiko penularan cukup
besar. Oleh karena itu, penularan HIV harus dicegah agar penyebaran mengalami
perlambatan. Dari data puskesmas kajoran didapatkan satu orang suspect terkena virus ini,
oleh sebab itu penting diadakanya penyuluhan tentang HIV/AIDS di daerah kecamatan
kajoran. HIV tidak dapat disembuhkan karena tidak ada obat yang dapat sepenuhnya
menyembuhkan HIV/AIDS. Perkembangan penyakit dapat diperlambat namun tidak dapat
dihentikan sepenuhnya.
BAB III
PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI
Penyuluhan mengenai HIV/AIDs berupa presentasi, diskusi dan pertanyaanpertanyaan untuk menggali pengetahuan dasar masyarakat. Informasi ini mencakup
pengertian apa itu HIV/AIDS, cara penularan dan pencegahanya.
Penyuluhan disampaikan dengan metode langsung (direct communication/face to
face communication) dan penyampaiannya memperlihatkan materi penyuluhan kepada
peserta dengan menggunakan proyektor.
BAB IV
PELAKSANAAN
3
c. Tahap Penutupan
Di akhir presentasi materi, pemateri memberikan kesempatan pada peserta untuk
bertanya langsung apabila ada materi yang tidak dimengerti. Setelah sesi tanya jawab
dan diskusi, penyuluhan ditutup dengan salam.
BAB V
MONITORING DAN EVALUASI
1. Monitoring
a. Memperhatikan respon peserta saat penyuluhan dilaksanakan
4
2. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
Semua peserta mendengarkan dengan seksama materi yang disajikan..
b. Evaluasi Proses
Pelaksanaan penyuluhan berjalan sebagaimana yang diharapkan dan
peserta antusias mengajukan pertanyaan kepada pemateri
c. Evaluasi Hasil
Peserta yang hadir mengerti dan memahami isi dari materi yang
disampaikan. Hal ini terbukti dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
peserta dan terbentuknya suatu diskusi yang berlangsung secara dua arah.
BAB VI
KESIMPULAN
bentuk
upaya
untuk
menciptakan
lingkungan
yang
siaga
dalam
DAFTAR PUSTAKA
1. Promosi Kesehatan available on http://www.promkes.depkes.go.id/index.php/profil update
7 Juli 2013.
6
2. Jay A. Levy. 2007. HIV and the pathogenesis of AIDS. ASM Press.
3. Divisions of HIV/AIDS Prevention. (2003). HIV and Its Transmission. Centers for Disease
Control & Prevention.
4. Budimulja, Unandar, Daili, Sjaiful Fahmi. Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan
Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).Djuanda, Adhi, Hamzah, Mochtar, Aisah,
Siti. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Kelima. Jakarta: Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia; 2008; 427-432.