Anda di halaman 1dari 7

Laporan Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM)

F1. Upaya Promosi Kesehatan


HIV / AIDS

Disusun Oleh
dr.Franky Yuniar Maradona

PROGRAM INTERNSHIP DOKTER INDONESA


PUSKESMAS KAJORAN 1
KABUPATEN MAGELANG
2013

BAB I
LATAR BELAKANG

HIV/AIDS telah menimbulkan kekhawatiran di berbagai belahan bumi.HIV/AIDS


adalah salah satu penyakit yang harus diwaspadai karena Acquired Immunodeficiency
Syndrome ( AIDS) Sangat berakibat pada penderitanya. Acquired immunodeficiency
syndrome (AIDS) merupakan sekumpulan gejala penyakit yang menyerang tubuh manusia
setelah sistem kekebalannya dirusak oleh virus HIV(Human Immunodeficiency Virus).

HIV adalah virus yang menyerang dan merusak sel kekebalan tubuh manusia
sehingga tubuh kehilangan daya tahan dan mudah terserang berbagai penyakit antara lain
TBC, diare, sakit kulit, dll. Kumpulan gejala penyakit yang menyerang tubuh kita itulah yang
disebut AIDS Maka, selama bertahun-tahun orang dapat terinfeksi HIV sebelum akhirnya
mengidap AIDS.

Cara penularan HIV dapat melalui hubungan seksual, penggunaan obat suntik, ibu ke
anak-anak dan lain-lain. Mengenai penyakit HIV/AIDS, penyakit ini telah menjadi pandemi
yang mengkhawatirkan masyarakat dunia, karena disamping belum ditemukan obat dan
vaksin pencegahan penyakit ini juga memiliki window periode dan fase asimtomatik (tanpa
gejala) yang relatif panjang dalam perjalanan penyakitnya. Hal tersebut menyebabkan pola
perkembangannya seperti fenomena gunung es (iceberg phenomena).
Strategi penanggulangan HIV-AIDS ditujukan untuk mencegah dan mengurangi
risiko penularan HIV, meningkatkan kualitas hidup ODHA, serta mengurangi dampak sosial
dan ekonomi akibat HIV dan AIDS pada individu, keluarga dan masyarakat, agar individu
dan masyarakat menjadi produktif dan bermanfaat untuk pembangunan. Hal ini memerlukan
peran aktif multipihak baik pemerintah maupun masyarakat termasuk mereka yang terinfeksi
dan terdampak, sehingga keseluruhan upaya penanggulangan HIV dan AIDS dapat dilakukan
dengan sebaik-baiknya, yang menyangkut area pencegahan, pengobatan, dampak dan
pengembangan lingkungan yang kondusif

BAB II

PERMASALAHAN

Jumlah kasus HIV/AIDS dari tahun ke tahun di seluruh bagian dunia terus meningkat
meskipun berbagai upaya preventif terus dilaksanakan. Sekitar 170.000 sampai 210.000 dari
220 juta penduduk Indonesia mengidap HIV/AIDS. Perkiraan prevalensi keseluruhan adalah
0,1% di seluruh negeri, dengan pengecualian Provinsi Papua, di mana angka epidemik
diperkirakan mencapai 2,4%, dan cara penularan utamanya adalah melalui hubungan seksual
tanpa menggunakan pelindung. Jumlah kasus kematian akibat AIDS di Indonesia
diperkirakan mencapai 5.500 jiwa. Epidemi tersebut terutama terkonsentrasi di kalangan
pengguna obat terlarang melalui jarum suntik dan pasangan intimnya, orang yang
berkecimpung dalam kegiatan prostitusi dan pelanggan mereka, dan pria yang melakukan
hubungan seksual dengan sesama pria. Sejak 30 Juni 2007, 42% dari kasus AIDS yang
dilaporkan ditularkan melalui hubungan heteroseksual dan 53% melalui penggunaan obat
terlarang.
Dari beberapa cara penularanya, masing-masing memiliki resiko penularan cukup
besar. Oleh karena itu, penularan HIV harus dicegah agar penyebaran mengalami
perlambatan. Dari data puskesmas kajoran didapatkan satu orang suspect terkena virus ini,
oleh sebab itu penting diadakanya penyuluhan tentang HIV/AIDS di daerah kecamatan
kajoran. HIV tidak dapat disembuhkan karena tidak ada obat yang dapat sepenuhnya
menyembuhkan HIV/AIDS. Perkembangan penyakit dapat diperlambat namun tidak dapat
dihentikan sepenuhnya.

BAB III
PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI
Penyuluhan mengenai HIV/AIDs berupa presentasi, diskusi dan pertanyaanpertanyaan untuk menggali pengetahuan dasar masyarakat. Informasi ini mencakup
pengertian apa itu HIV/AIDS, cara penularan dan pencegahanya.
Penyuluhan disampaikan dengan metode langsung (direct communication/face to
face communication) dan penyampaiannya memperlihatkan materi penyuluhan kepada
peserta dengan menggunakan proyektor.
BAB IV
PELAKSANAAN
3

1. Waktu dan tempat pelaksanaan


Hari/Tanggal
: Senin, 24 Juni 2013
Waktu
: Pukul 11.00 WIB
Tempat
: Dusun Limbangan, Desa Sidorejo Kecamatan Kajoran
Topik
: HIV/AIDS
Peserta
: Perangkat desa, Kader dan Masyarakat dusun Limbangan,
Pemateri
: dr Franky Yuniar Maradona
2. Alur Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan dibagi menjadi 3 tahap, yaitu:
a. Tahap Perkenalan dan Penggalian Pengetahuan Peserta
Setelah memberi salam dan perkenalan, pemateri terlebih dahulu menyampaikan
maksud dan tujuan diberikan penyuluhan sebelum materi disampaikan. Kemudian
pemateri memberi pertanyaan pembuka untuk mengetahui tingkat pengetahuan
peserta tentang materi yang akan diberikan.
Pertanyaan yang diberikan, sebagai berikut:

Ada yang tahu tidak apa itu HIV/AIDS?


Bagaimana cara penularanya HIV/AIDS?
b. Tahap Penyajian Materi
Penyajian materi penyuluhan melalui diskusi dengan bantuan poster. Adapun materi
penyuluhan meliputi :
Pengertian Penyakit HIV/AIDS dan perbedaanya
Bagaimana cara penularan HIV/AIDS
Gejala yang timbul jika sudah terkena HIV/AIDS
Pemeriksaan untuk mendeteksi HIV/AIDS

c. Tahap Penutupan
Di akhir presentasi materi, pemateri memberikan kesempatan pada peserta untuk
bertanya langsung apabila ada materi yang tidak dimengerti. Setelah sesi tanya jawab
dan diskusi, penyuluhan ditutup dengan salam.

BAB V
MONITORING DAN EVALUASI
1. Monitoring
a. Memperhatikan respon peserta saat penyuluhan dilaksanakan
4

b. Mengarahkan peserta untuk memberikan pertanyaan.


c. Menjawab pertanyaan yang diajukan.
.

2. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
Semua peserta mendengarkan dengan seksama materi yang disajikan..
b. Evaluasi Proses
Pelaksanaan penyuluhan berjalan sebagaimana yang diharapkan dan
peserta antusias mengajukan pertanyaan kepada pemateri
c. Evaluasi Hasil
Peserta yang hadir mengerti dan memahami isi dari materi yang
disampaikan. Hal ini terbukti dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
peserta dan terbentuknya suatu diskusi yang berlangsung secara dua arah.

BAB VI
KESIMPULAN

Bahwa penyuluhan yang merupakan promosi kesehatan di dalam masyarakat


adalah

bentuk

upaya

untuk

menciptakan

lingkungan

yang

siaga

dalam

memberdayakan warga masyarakat untuk menjaga diri dari penularan penyakit


HIV/AIDS dan berprilaku bidup sehat.
Selanjutnya masyarakat di lingkungan dapat ikut serta dalam mendidik anakanaknya untuk berperilaku hidup sehat dan tidak menyimpang, sebagai pencegahan
penularan penyakit HIV/AIDS. Disamping itu tanggung jawab pemerintah daerah,
beserta jajarannya juga sangat penting untuk memfasilitasi kegiatan promosi
kesehatan di lingkungan masyarakat, untuk mencipatakan lingkungan masyarakat
yang siaga dan tanggap terhadap penyakit-penyakit lain diluar HIV/AIDS.

DAFTAR PUSTAKA
1. Promosi Kesehatan available on http://www.promkes.depkes.go.id/index.php/profil update
7 Juli 2013.
6

2. Jay A. Levy. 2007. HIV and the pathogenesis of AIDS. ASM Press.

3. Divisions of HIV/AIDS Prevention. (2003). HIV and Its Transmission. Centers for Disease
Control & Prevention.

4. Budimulja, Unandar, Daili, Sjaiful Fahmi. Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan
Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).Djuanda, Adhi, Hamzah, Mochtar, Aisah,
Siti. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Kelima. Jakarta: Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia; 2008; 427-432.

Anda mungkin juga menyukai