NIM: P17210173033
BAB 1
PENDHULUAN
penyebab AIDS adalah sejenis virus yang tergolong Retrovirus yang disebut
Human Immunodeficiency Virus (HIV). Virus ini pertama kali diisolasi oleh
Montagnier dan kawan-kawan di Prancis pada tahun 1983 dengan nama
Lymphadenopathy Associated Virus (LAV), sedangkan Gallo di Amerika Serikat
pada tahun 1984 mengisolasi (HIV) III. Kemudian atas kesepakatan internasional
pada tahun 1986 nama firus dirubah menjadi HIV.[ CITATION FAZ04 \l 1057 ]
Kita mengetahui betapa bahaya HIV/AIDS oleh karena itu berebagai langkah
telah dilaksanakan oleh pemerintah untuk mengatasi hal tersebut bahkan telah
dilaksanakan berbagai program pendidikan oleh masyarakat dunia untuk
menemilisir dari jumlah HIV/AIDS tersebut.
Tapi bukan hal ini saja yang menjadi permasalahan yang dihadapi oleh
seorang yang mengidap HIV/AIDS diskriminasi oleh masyarakat sekitar,teman
kerja dan teman sekolah, berikut ini usaha usaha mengenai dampak dari
diskriminasi tersebut:
Kira ketahui bahwa kita tidak perlu takut selama kita mengetahui bagaimanca
cara penularan dari HIV/AIDS sendiri berikut ini penjelasan mengenai penularan
berdasarkan homosexsual dan heterosexsual.
HIV terdapat dalam cairan tubuh yaitu, darah, sperma (air mani), cairan vagina
dan air susu ibu. HIV hanya ditularkan kalau cairan tubuh seseorang HIV positif
masuk ke dalam aliran darah orang lain. [ CITATION inf18 \l 1057 ]
Dan Sampai saat ini belum ada obat ataupun vaksin untuk mencegah dan
menyembuhkan infeksi HIV/AIDS. Bagi Anda yang menderita infeksi HIV, ada
upaya yang dapat dilakukan untuk mengendalikan infeksi tersebut, yaitu
mengonsumsi obat antiretroviral sesuai dosis yang disarankan dokter. Obat
tersebut akan membantu menekan aktivitas virus dalam tubuh, sehinggu penderita
HIV mampu hidup lebih sehat dengan harapan hidup lebih panjang dan
memperkecil risiko menularkan HIV pada pasangan. [ CITATION Alo18 \l 1057 ]
Oleh karena hal ini penulis tertatik mengenai baigamana stigma masyarakat
terhadap pengidap HIV/AIDS harus di perbaiki dan dengan pengarahan yang baik
juga dapat mengarahkan atau meningkatkan untuk kesejahterann bagi pengidap
yang telah terjangkit penyakit HIV/AIDS.
1.2 Rumusan Masalah
- Bagaimanakah cara pandang dan psikologis seorang pengidap HIV aids yang
menyebabkan penurunan kualitas hidup?
-Dimana saja kita dapat memberikan edukasi pada masyarakat dan pengidap
HIV/AIDS?
-Bagaimana menentukan waktu yang tepat dalam penyampaian edukasi yang tepat
sehingga pengidap tidak tersinggung?
1.3Tujuan Umum
-Mengetahui dimana kita dapat memberikan edukasi sehingga dapat diterima oleh
masyarakat dan pengidap HIV/AIDS
Blalock, A., Mcdaniel, J., Psychosomatics, E. F.-, & 2002, undefined. (n.d.).
Effect of employment on quality of life and psychological functioning in
patients with HIV/AIDS. Elsevier. Retrieved from
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S003331820270368X
Carr, D., & Nyblade, L. (2007). Taking Action Against HIV Stigma and
Discrimination. Department for International Development.
Laksana, A., Health, D. L.-M. of, & 2010, undefined. (n.d.). Faktor-faktor Risiko
Penularan HIV-AIDS pada Laki-laki dengan Orientasi Seks Heteroseksual
dan Homoseksual di Purwokerto. Kebijakanaidsindonesia.Net. Retrieved
from http://www.kebijakanaidsindonesia.net/jdownloads/Penelitian
Research/faktor-faktor_risiko_penularan_hiv-aids_pada_laki-
laki_dengan_orientasi_seks_heteroseksual_dan_homoseksual_di_purwokerto
.pdf
Parker, R., medicine, P. A.-S. science &, & 2003, undefined. (n.d.). HIV and
AIDS-related stigma and discrimination: a conceptual framework and
implications for action. Elsevier. Retrieved from
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0277953602003040
Prof. Dr. Arief Rachman, M., 2009. Pendidikan Pencegahan HIV/AIDS. Pusat
Pengembangan Kualitas Jasmani penyunt. Jakarta: Sekretariat Komisi Nasional Indonesia
untuk UNESCO .