Anda di halaman 1dari 11

ADVOKASI HIV/AIDS

Dosen Pengampu : Noerlanda Dwi S, SKM. M. Kes

Disusun Oleh:
Anisatul Maqfiroh (21027029001)
Dian Asti Nur Elisa (21027029005)
Leny Lisnawati (21027929012)
Nur Khayati (21027029014)

PRODI ADMINISTRASI KESEHATAN


FAKULTAS KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN NAHDLATUL ULAMA TUBAN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya kita bias menyelesaikan tugas yang berjudul “ADVOKASI
HIV (HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS)”
Adapun tujuan dari penulisan dari tugas ini adalah untuk memenuhi tugas dari
dosen pada mata kuliah “ADVOKASI KEBIJAKAN KESEHATAN”. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi pembaca dan juga bagi
penulis.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Noerlanda, selaku dosen mata
kuliah Advokasi Kebijakan Kesehatan, yang sudah memberikan tugas ini sehingga
menambah wawasan dan pengetahuan sesuai bidang yang kami tekuni.
Kami menyadari, tugas yang kami tulis ini jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan tugas ini.

2
STRATEGI ADVOKASI UNTUK PENANGANAN HIV/AIDS
DI INDONESIA
A. Latar Belakang
HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem
kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4 (sejenis sel darah
putih atau limfosit yang merupakan bagian penting dari sitem kekebalan tubuh
disebut sebagai sel-T). Jika makin banyak sel CD4 yang hancur, daya tahan tubuh
akan makin melemah sehingga rentan diserang berbagai penyakit.
HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius yang
disebut AIDS (acquired immunodeficiency syndrome). AIDS adalah stadium akhir
dari infeksi HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah
hilang sepenuhnya. Infeksi HIV juga merupakan penyakit menualar. Penularan
umumnya terjadi melaui hubungan seksual tanpa pengaman, penggunaan jarum
suntik secara bergantian, dan proses persalinan serta menyususi dari ibu ke anak.
Kementrian Kesehatan (Kemenkes) baru saja mengeluarkan data terbaru orang
dengan HIV di Indonesia. Hingg Juni 2022, total pengidap HIV yang tersebar di
seluruh provinsi mencapai 519.158 orang.
Merujuk data Kemenkes, penularan HIV di Indonesia masih didominasi
kelompok heteroseksual, yakni sebanyak 28,1 persen dari total keseluruhan kasus.
Selain itu, LGBT juga termasuk ke dalam kelompok beresiko. Sebanyak 18,7 persen
dari total keseluruhan kasus di Indonesia dialami oleh kelompok LGBT.
Dari keseluruhan kasus HIV, DKI Jakarta menempati urutan pertama dengan
kasus HIV terbanyak. Angkanya bahkan nyaris mencapai 100 ribu orang. Selain
DKI Jakarta, ada beberapa wilayah lain dengan tingkat penularan HIV cukup tinggi.
Berikut 10 besar provinsi dengn kasus HIV tertinggi di Indonesia :
1. DKI Jakarta
Total pengidap HIV di Jakarta sebanyak 90.956 kasus.
2. Jawa Timur
Penderita HIV di Jawa Timur sebanyk 78.238 kasus.
3. Jawa Barat
Sebanyaj 57.246 orng mengidap HIV ang tersebar disejumlah kabuoaten/kota.
4. Jawa Tengah
Pengidap HIV di Jawa Tengah sebanyak 47.417 kasus.

3
5. Papua
Kasus HIV yang terdat di Papua sebanyak 45.638
6. Bali
Jumalah pengidap HIV di provinsi Bali mencapai 28.376 kasus.
7. Sumatera Utara
Sebanyak 27.850 orang terdeteksi HIV.
8. Banten
Kasus HIV diwilayah ini mencapai 15.167.
9. Sulawesi selatan
Kasus HIV di Sulawesi Selatan saat ini mencapai14.810.
10. Kepulauan Riau
Sebanyak 12.943 kasus ditemukan diwilyah ini.
B. Upaya menurunkan Angka HIV/AIDS
Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan HIV sekaligus
menurunkan angka HIV, antara lain :
1. Hindari penggunaan narkoba;
2. Jangan menjadi pendonor darah bila positif HIV;
3. Praktik Seks yang aman;
4. Sunat pada pria;
5. Menghindari kontak dengan darah;
6. Tes HIV secara rutin;
7. Ibu hamil dianjurkan untuk konsultasi dengan dokter ;
8. Melakukan PEP (Profilaksis Pasca Pajanan).
C. Strategi Mengatasi HIV/AIDS
Strategi kedepan terkait dengan cara mengatasi HIV/AIDS antara lain :
1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalan penanggulangan HIV dan AIDS
melalui kerja sama nasional, regional, dan global dalam aspek legal, organisasi.
Pembiayaan. Fasilitas Penyanderaan dan sumber daya manusia ;
2. Memprioritaskan komitmen nasional dan internasional ;
3. Meningkatkan advokasi, sosialisasi, dan Mengembangkan kapasitas ;
4. Meningkatkan upaya penanggulangan HIV dan AIDS yang merata, terjangkau,
bermutu, dan berkeadilan serta berbasis bukti, dengan mengutamakan pada upaya
preventif dan promotif;

4
5. Meningkatkan jangkauan pelayanan pada kelompok masyarakat beresiko tinggi,
daerah tertinggal, tepencil, perbatasan, dan kepulauan;
6. Meningkatkan pembiayaan penanggulangan HIV dan AIDS;
7. Meningkatkan pengembangan dan sumber daya manusia yang merata dan
bermutu.
8. Meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan pengobatan, pemeriksaan
penunjang HIV dan AIDS serta menjamin keamanan, kemanfaatan, dan mutu
sediaan obat dan bahan/alat yang diperlukan;
9. Meningkatkan manajemen penanggulangan HIV dan AIDS yang akuntabel,
trasparan, berdayaguna dan berhasil guna.
Tingginya kasus HIV dan AIDS saat ini salah satunyakarena ketidak pedulian
masyarakat dalam penanggulangan HIV dan AIDS selana ini. Peningkatan kasus
ini isa dicermati dari beberapa sudut pandang. Salah satunya dari sudut pandang
kesehatan. Infeksi HIV dan AIDS melewati perjalanan infeksi tanpa gejala
berkisar 7-10 tahun. Mereka yang terinfeksi terlihat seperti orang sehat, padahal
dalam tubuhnya sudah ada HIV yang bisa menular kepada orang lain dan kepada
mereka yang belum memiliki gejala dari penyakit tersebut.
Dalam hal ini, pemerintah juga telah mengeluarkan kebijakan untuk
menanggulangi HIV sebagai penyakit menular melalui Pasal 11 ayat (1)
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2014 tentang Penanggulangan
Penyakit Menular:
Upaya pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan dalam Penanggulangan
Penyakit Menular dilakukan melalui kegiatan:
a. Promosi kesehatan;
b. Surveilans kesehatan;
c. Pengendalian faktor risiko;
d. Penemuan kasus;
e. Penanganan kasus;
f. Pemberian kekebalan (imunisasi)
g. Pemberian obat pencegahan secara massal; dan
h. Kegiatan lainnya yang ditetapkan oleh menteri.
D. Kelompok Sasaran
1. KELOMPOK PRIORITAS (Sasaran Primer)

5
Kelompok yang terhubung dan akan dilakukan intervensi yaitu :
 Ibu rumah tangga
 Bayi
 Seorang yang kerap berganti pasangan
 Petugas kesehatan
 Remaja
 Orang dewasa
2. KELOMPOK PENTING (Sasaran Sekunder)
Kelompok yang berpotensi memengaruhi terjadinya perubahan perilaku :
 Wanita usia subur, Remaja
 Libnkungan keluarga (Ayah, Ibu, Kakek, Nenek, Saudara, dan lainnya)
 Pemuka masyarakat
 Pemuka agama
3. KELOMPOK PENDUKUNG (Sasaran Tersier)
Pihak ang terlibat sebagai lingkungan pendukung untuk upaya percepatan
pencegahan HIV dan AIDS, diintervensi melalui advokasi dan informasi publik,
terdiri dari :
 Pengambil kebijakan/keputusan : nasional, provinsi, kabupaten, kota dan desa
 Organisasi daerah
 Swasta : dokter, perawat, nakes
E. Struktur dan Dimensi Pesan Kunci

FASE 1 FASE 2 FASE 3

Dimensi Pengenalan Pengenalan cara yang Menumbuhkan


Pesan mengenai bahaya bisa di lakukan oleh pemberdayaan serta
HIV dan AIDS yang masyarakat untuk memperkuat kontrol
paling tepat dan mencegah dan diri yang lebih baik
mudah dipahami menanggulangi dalam pencegahan
oleh masyarakat. terjadinta HIV dan HIV dan AIDS
AIDS.

Perubaha Target kelompok Target kelompok Target kelompok


n sasaran mengenali sasaran memahami sasaran memiliki
Perilaku HIV dan AIDS, langkah-langkah yang kemampuan untuk

6
Yang mengenali ciri diambil untuk menjelaskan hal-hal
Diharapk umum dan mencegah dan sepputas HIV dan
an resikonya, memiliki menangani HIV dan AIDS, merasa prihatin
keingintahuan yang AIDS, serta dan ingin melakukan
lebih besar untuk mengimplementasikan perubahan bila mana
mencarri informasi langkah-langkah terdapat kasus
lebih banyak terkait tersebut. stunting
HIV dan AIDS dilingkungannya.

KELOMPOK SASARAN TERSIER Pembuat Kebijakan Tingkat Daerah


(Provinsi,Kabupaten,Kota)
PESAN KUNCI UTAMA : HIV dan AIDS adalah permasalahan prioritas di daerah
yang bisa dituntaskan melalui komitmen pemimpin daerah dan kerja sama antar
Organisasi Perangka Daerah.
PESAN KUNCI 1 PESAN KUNCI 2 PESAN KUNCI 3
Virus HIV dan Saat ini Indonesia telah Para pembuat kebijakan dan
AIDS di daerah memiliki sejumlah daerah pemimpin daerah perlu
tidak dapat yang memiliki instrumen memastikan implementasi
dianggap remeh, kebijakan dan telah kebijakan yang telah ada, segera
perlu ada perhatian menjalankan sebuah upaya mentindak lanjuti penguatan
serius dari para dalam pencegahan berbagai program dan terus
pembuat kebijakan HIVdan AIDS menyesuaiikan kebijakannya
setempat. seiring perkembangan situasi
sosial, agar dapat mencapai tujuan
pengurangan angka HIV/AIDS
POIN-POIN POIN-POIN POIN-POIN PENDUKUNG 3
PENDUKUNG 1 PENDUKUNG 2  Jadikan pencegahan HIV/AIDS
Disesuaikan Disesuaikan dengan sebagai pembangunan kesehatan
dengan situasi kebijakan dan program daerah dengan suberdaya dana
HIV/AIDS dan yang dimiliki masing- dan manusia yang memadai
identifikasi masing daerah terkait  Tigkatkan pemahaman dan
penyebab upaya pencegahan kemampuan tenaga pelayanan
permasalahan HIV/AIDS yang efektif publik terkait penyuluhan,
stunting di wilayah dan efisien. tindak pencegahan serta
masing-masing penanganan HIV/AIDS.

KELOMPOK SASARAN TERSIER Pembuat Kebijakan Tingkat


Desa/Kelurahan
PESAN KUNCI UTAMA : HIV/AIDS adalah permasalahan yang terjadi ditengah
masyaraka dan dapat dicegah melalui komitmen pemimpin desa dan kerja sama antar
warga masyarakat.
PESAN KUNCI 1 PESAN KUNCI 2 PESAN KUNCI 3

7
Virus HIV dan Saat ini desa/kelurahan Para pemimpin desa perlu
AIDS di telah memiliki instrumen memastikan implementasi
desa/kelurahan kebijakan dan telah kebijakan yang telah ada, segera
tidak dapat menjalankan sebuah upaya mentindak lanjuti penguatan
dianggap remeh, dalam pencegahan berbagai program dan terus
perlu ada perhatian HIVdan AIDS menyesuaiikan kebijakannya
serius dari para seiring perkembangan situasi
pembuat kebijakan sosial, agar dapat mencapai tujuan
setempat. pengurangan angka HIV/AIDS

POIN-POIN POIN-POIN POIN-POIN PENDUKUNG 3


PENDUKUNG 1 PENDUKUNG 2  Jadikan pencegahan HIV/AIDS
Disesuaikan Disesuaikan dengan sebagai pembangunan kesehatan
dengan situasi kebijakan dan program desa dengan suberdaya dana dan
HIV/AIDS dan yang dimiliki masing- manusia yang memadai
identifikasi masing desa terkait upaya
 Tigkatkan pemahaman dan
penyebab pencegahan HIV/AIDS
kemampuan tenaga pelayanan
permasalahan yang efektif dan efisien.
stunting di desa publik terkait penyuluhan,
masing-masing tindak pencegahan serta
penanganan HIV/AIDS.

KELOMPOK SASARN TERSIER Kelompok Masyarakat Madani (Tokoh


Masyarakat, Tokoh Agama, Akademisi, Pemuka Adat, Pemimpin Informal,
Pemimpin Opini)
PESAN KUNCI UTAMA : HIV/AIDS saat ini menjadi salah satu prioritas
kesehatan nasional. Mendesak untuk melakukan penguatan kesadaran publik untuk
membantu mencegah terjangkutnya virus HIV/AIDS.
PESAN KUNCI 1 PESAN KUNCI 2 PESAN KUNCI 3
HIV/AIDS masih HIV/AIDS merupakan Perlu peningkatan kesadaran
banyak ditemukan penyakit seksual menular masyarakat untuk mengubah
ditengah yang mengakibatkan perilaku, mlalui komunikasi
masyarakat penderitanya meninggal interpersinal yang muatannya
Indonesia dan dunia. menyasar berbagai aspek yang
dapat dicegah, saling terkait.
namun kesadaran
masyarakat tentang
bahaya HIV/AIDS
masih rendah.

POIN-POIN POIN-POIN POIN-POIN PENDUKUNG 3


PENDUKUNG 1 PENDUKUNG 2  Mengedukasi warga tentag
Orang yang HIV/AIDS menimbulkan bahayanya virus HIV/AIDS.
menderita dampak yang besar.  Meningkatkan pegetahuan
HIV/AIDS Dikarenakan penyakit ini waega tentang bahayanya virus
memiliki mudah sekali menular dan HIV/AIDS.
kesempatan yang susah untuk disembuhkan.  Mendorong keterlibatan

8
sangat kecil untuk Banyak dari pengidap keluarga (ayah, ibu, kakek,
sembuh total. penyakit ini yang tidak nenek, saudara, dll) dalam
Karena banyak dari dapat diselamatkan. mencegah terjangkitnya virus
penderita penyakit Namun, ada berbagai cara HIV/AIDS dengan tidak
ini yang tidak yang bisa digunakan utuk berganti-ganti pasangan dan
selamat/meninggal mencegah terjadinya tidak mendekati maupun
dunia. penyebarn penyakit bersentuhan dengan penderita
HIV/AIDS serta mencegah penyakit tersebut. Dikarenakan
terpaparnya penyakit Virus HIV/AIDS mudah
tersebut. menular ke orang lain.

KELOMPOK SASARAN TERSIER Pembuat Kebijakan Tingkat


Kementrian/Lembaga (Pemrintah Puasat)
PESAN KUNCI UTAMA : HIV/AIDS adalah masalah kesehatan yang bisa
dituntaskan melalui dukungan dari para pemimpin dan kolaborasi intas
kementrian/lembaga, serta kesadaran diri sendiri.
PESAN KUNCI 1 PESAN KUNCI 2 PESAN KUNCI 3
HIV/AIDS di Saat ini Indonesia telah Para pembuat kebijakan dan
Indonesia masih memiliki sejumlah pemimpin lintas sektor perlu
didominasi instrumen kebijakan dan memastikan implementasi
kelompok telah menjalankan sebuah kebijakan yang telah ada, segera
heteroseksual, upaya dalam pencegahan mentindak lanjuti penguatan
yakni sebanyak HIVdan AIDS berbagai program dan terus
28,1 persen dari menyesuaiikan kebijakannya
total keseluruhan seiring perkembangan situasi
kasus. Selain itu, sosial, agar dapat mencapai tujuan
LGBT juga pengurangan angka HIV/AIDS
termasuk ke dalam
kelompok beresiko.
Sebanyak 18,7
persen dari total
keseluruhan kasus
di Indonesia
dialami oleh
kelompok LGBT.
POIN-POIN POIN-POIN POIN-POIN PENDUKUNG 3
PENDUKUNG 1 PENDUKUNG 2  Tetapkan pencegahan
Para penderita Peraturan Menteri HIV/AIDS sebagai salah satu
HIV/AIDS Kesehatan Nomor 82/2014 prioritas pembangunan
memiliki kesehatan nasional dwngan
kesempatan yang subersaya dana dan manusia
sangat kecil untuk yang memadai.
sembuh total.  Tingkatkan koordinasi dan
Karena banyak dari kerjasama dengan pemerintah
penderita penyakit daerah dalam memastikan
ini yang tidak implementasi kebijakan.
selamat/meninggal  Dorong terwujudnya
dunia. konvergensi program lintas

9
sektor ntuk menanggulngi
terjangkitnya serta tersebarnya
virus HIV/AIDS.

KELOMPOK SASARAN PRIMER Tenaga Kesehatan Dan Kader


PESAN KUNCI UTAMA : HIV/AIDS adalam penyakit menular seks yang dapat
dicegah dengan tidak bedekatan mupun bersentuhan dengan penderita penyakit
tersebut serta tidak berganti-ganti pasangan.
PESAN KUNCI 1 PESAN KUNCI 2 PESAN KUNCI 3
HIV/AIDS di HIV/AIDS dapat dicegah Buktikan komitmen penyedia
Indonesia tidak dan manfaat yang layanan kesehatan dan tenaga
dapat dianggap dirasakan bersifat janga kesehatan untuk menunjukkan
remeh dan perlu panjang. upaya terbaik dalam mencapai
menjadi prioritas target nasional penurunan kasus
dan mendapat HIV/AIDS di Indoesia.
perhatian dari para
penyedia layanan
kesehatan dan
tenaga kesehatan
POIN-POIN POIN-POIN POIN-POIN PENDUKUNG 3
PENDUKUNG 1 PENDUKUNG 2 Tingkatkan kualitas layanan
 HIV/AIDS masih  Pencegahan HIV/AIDS terutaa konseling antar pribadi
merupakan merupakan intervensi melalui kunjungan rumah daan
masalah terhadap SDM secara institusi layanan kesehatan.
kesehatan di jangka panjang.
Indonesia yang  Mencegah HIV/AIDS
masih banyak di berarti memperbaiki
temui. kualitas generasi bangsa,
 HIV/AIDS dapat teutama dalam
dicegah menyiapka generaai
utamanya melalui emas di tahun 2045.
upaya  Pencegahan HIV/AIDS
komunikasi memerluka kerja sama
perubahan lintas sektor.
perilaku degan
pendekatan antar
pribadi pada
kelompok sasarn

KELOMPOK SASARAN SEKUNDER Wanita Usia Subur, Remaja,


Lingkungan Keluarga, Pemuka Masyarakat, Pemuka Agama, Jejaring Sosial
PESAN KUNCI UTAMA : Mencegah HIV/AIDS itu penting.
PESAN KUNCI 1 PESAN KUNCI 2 PESAN KUNCI 3
HIV/AIDS umum HIV/AIDS dapat dicegah. Ambil tindakan lebih lanjut.
ditemukan Setiap orang dianjurkan Pastikan anda terhindar dari
ditengah untuk mencegahnya HIV/AIDS agar penyebaan virus

10
lingkungan melalui berbagai cara. ini menjadi tanggungjawab
masyarakat, kenali bersama.
gejala dan pahami
faktor resiko
HIV/AIDS dengan
baik.
POIN-POIN POIN-POIN POIN-POIN PENDUKUNG 3
PENDUKUNG 1 PENDUKUNG 2  Tidak melakukan pergaulan
 Ibu rumah tangga  Pastikan seluruh bebas.
 Seorang yang keluarga terbebas dari  Memeriksakan kesehatan ke
kerap berganti HIV/AIDS untuk tempat pelayanan kesehaa secara
pasangan menghindari penyebaran berkala.
 Petugas kesehtan maupun tertularnya
 Remaja penyakit tersebut.
 Orang dewasa  Periksa kw doter untuk
memastikan tidak
terjangkit HIV/AIDS
dikarenakan virus ini
tidak menimbulkan
gejala aneh dan tubuh
terlihat sehat
walaubagian dalamtubuh
terjangkit HIV/AIDS

11

Anda mungkin juga menyukai