Disusun Oleh:
Anisatul Maqfiroh (21027029001)
Dian Asti Nur Elisa (21027029005)
Leny Lisnawati (21027929012)
Nur Khayati (21027029014)
2
STRATEGI ADVOKASI UNTUK PENANGANAN HIV/AIDS
DI INDONESIA
A. Latar Belakang
HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem
kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4 (sejenis sel darah
putih atau limfosit yang merupakan bagian penting dari sitem kekebalan tubuh
disebut sebagai sel-T). Jika makin banyak sel CD4 yang hancur, daya tahan tubuh
akan makin melemah sehingga rentan diserang berbagai penyakit.
HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius yang
disebut AIDS (acquired immunodeficiency syndrome). AIDS adalah stadium akhir
dari infeksi HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah
hilang sepenuhnya. Infeksi HIV juga merupakan penyakit menualar. Penularan
umumnya terjadi melaui hubungan seksual tanpa pengaman, penggunaan jarum
suntik secara bergantian, dan proses persalinan serta menyususi dari ibu ke anak.
Kementrian Kesehatan (Kemenkes) baru saja mengeluarkan data terbaru orang
dengan HIV di Indonesia. Hingg Juni 2022, total pengidap HIV yang tersebar di
seluruh provinsi mencapai 519.158 orang.
Merujuk data Kemenkes, penularan HIV di Indonesia masih didominasi
kelompok heteroseksual, yakni sebanyak 28,1 persen dari total keseluruhan kasus.
Selain itu, LGBT juga termasuk ke dalam kelompok beresiko. Sebanyak 18,7 persen
dari total keseluruhan kasus di Indonesia dialami oleh kelompok LGBT.
Dari keseluruhan kasus HIV, DKI Jakarta menempati urutan pertama dengan
kasus HIV terbanyak. Angkanya bahkan nyaris mencapai 100 ribu orang. Selain
DKI Jakarta, ada beberapa wilayah lain dengan tingkat penularan HIV cukup tinggi.
Berikut 10 besar provinsi dengn kasus HIV tertinggi di Indonesia :
1. DKI Jakarta
Total pengidap HIV di Jakarta sebanyak 90.956 kasus.
2. Jawa Timur
Penderita HIV di Jawa Timur sebanyk 78.238 kasus.
3. Jawa Barat
Sebanyaj 57.246 orng mengidap HIV ang tersebar disejumlah kabuoaten/kota.
4. Jawa Tengah
Pengidap HIV di Jawa Tengah sebanyak 47.417 kasus.
3
5. Papua
Kasus HIV yang terdat di Papua sebanyak 45.638
6. Bali
Jumalah pengidap HIV di provinsi Bali mencapai 28.376 kasus.
7. Sumatera Utara
Sebanyak 27.850 orang terdeteksi HIV.
8. Banten
Kasus HIV diwilayah ini mencapai 15.167.
9. Sulawesi selatan
Kasus HIV di Sulawesi Selatan saat ini mencapai14.810.
10. Kepulauan Riau
Sebanyak 12.943 kasus ditemukan diwilyah ini.
B. Upaya menurunkan Angka HIV/AIDS
Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan HIV sekaligus
menurunkan angka HIV, antara lain :
1. Hindari penggunaan narkoba;
2. Jangan menjadi pendonor darah bila positif HIV;
3. Praktik Seks yang aman;
4. Sunat pada pria;
5. Menghindari kontak dengan darah;
6. Tes HIV secara rutin;
7. Ibu hamil dianjurkan untuk konsultasi dengan dokter ;
8. Melakukan PEP (Profilaksis Pasca Pajanan).
C. Strategi Mengatasi HIV/AIDS
Strategi kedepan terkait dengan cara mengatasi HIV/AIDS antara lain :
1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalan penanggulangan HIV dan AIDS
melalui kerja sama nasional, regional, dan global dalam aspek legal, organisasi.
Pembiayaan. Fasilitas Penyanderaan dan sumber daya manusia ;
2. Memprioritaskan komitmen nasional dan internasional ;
3. Meningkatkan advokasi, sosialisasi, dan Mengembangkan kapasitas ;
4. Meningkatkan upaya penanggulangan HIV dan AIDS yang merata, terjangkau,
bermutu, dan berkeadilan serta berbasis bukti, dengan mengutamakan pada upaya
preventif dan promotif;
4
5. Meningkatkan jangkauan pelayanan pada kelompok masyarakat beresiko tinggi,
daerah tertinggal, tepencil, perbatasan, dan kepulauan;
6. Meningkatkan pembiayaan penanggulangan HIV dan AIDS;
7. Meningkatkan pengembangan dan sumber daya manusia yang merata dan
bermutu.
8. Meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan pengobatan, pemeriksaan
penunjang HIV dan AIDS serta menjamin keamanan, kemanfaatan, dan mutu
sediaan obat dan bahan/alat yang diperlukan;
9. Meningkatkan manajemen penanggulangan HIV dan AIDS yang akuntabel,
trasparan, berdayaguna dan berhasil guna.
Tingginya kasus HIV dan AIDS saat ini salah satunyakarena ketidak pedulian
masyarakat dalam penanggulangan HIV dan AIDS selana ini. Peningkatan kasus
ini isa dicermati dari beberapa sudut pandang. Salah satunya dari sudut pandang
kesehatan. Infeksi HIV dan AIDS melewati perjalanan infeksi tanpa gejala
berkisar 7-10 tahun. Mereka yang terinfeksi terlihat seperti orang sehat, padahal
dalam tubuhnya sudah ada HIV yang bisa menular kepada orang lain dan kepada
mereka yang belum memiliki gejala dari penyakit tersebut.
Dalam hal ini, pemerintah juga telah mengeluarkan kebijakan untuk
menanggulangi HIV sebagai penyakit menular melalui Pasal 11 ayat (1)
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2014 tentang Penanggulangan
Penyakit Menular:
Upaya pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan dalam Penanggulangan
Penyakit Menular dilakukan melalui kegiatan:
a. Promosi kesehatan;
b. Surveilans kesehatan;
c. Pengendalian faktor risiko;
d. Penemuan kasus;
e. Penanganan kasus;
f. Pemberian kekebalan (imunisasi)
g. Pemberian obat pencegahan secara massal; dan
h. Kegiatan lainnya yang ditetapkan oleh menteri.
D. Kelompok Sasaran
1. KELOMPOK PRIORITAS (Sasaran Primer)
5
Kelompok yang terhubung dan akan dilakukan intervensi yaitu :
Ibu rumah tangga
Bayi
Seorang yang kerap berganti pasangan
Petugas kesehatan
Remaja
Orang dewasa
2. KELOMPOK PENTING (Sasaran Sekunder)
Kelompok yang berpotensi memengaruhi terjadinya perubahan perilaku :
Wanita usia subur, Remaja
Libnkungan keluarga (Ayah, Ibu, Kakek, Nenek, Saudara, dan lainnya)
Pemuka masyarakat
Pemuka agama
3. KELOMPOK PENDUKUNG (Sasaran Tersier)
Pihak ang terlibat sebagai lingkungan pendukung untuk upaya percepatan
pencegahan HIV dan AIDS, diintervensi melalui advokasi dan informasi publik,
terdiri dari :
Pengambil kebijakan/keputusan : nasional, provinsi, kabupaten, kota dan desa
Organisasi daerah
Swasta : dokter, perawat, nakes
E. Struktur dan Dimensi Pesan Kunci
6
Yang mengenali ciri diambil untuk menjelaskan hal-hal
Diharapk umum dan mencegah dan sepputas HIV dan
an resikonya, memiliki menangani HIV dan AIDS, merasa prihatin
keingintahuan yang AIDS, serta dan ingin melakukan
lebih besar untuk mengimplementasikan perubahan bila mana
mencarri informasi langkah-langkah terdapat kasus
lebih banyak terkait tersebut. stunting
HIV dan AIDS dilingkungannya.
7
Virus HIV dan Saat ini desa/kelurahan Para pemimpin desa perlu
AIDS di telah memiliki instrumen memastikan implementasi
desa/kelurahan kebijakan dan telah kebijakan yang telah ada, segera
tidak dapat menjalankan sebuah upaya mentindak lanjuti penguatan
dianggap remeh, dalam pencegahan berbagai program dan terus
perlu ada perhatian HIVdan AIDS menyesuaiikan kebijakannya
serius dari para seiring perkembangan situasi
pembuat kebijakan sosial, agar dapat mencapai tujuan
setempat. pengurangan angka HIV/AIDS
8
sangat kecil untuk Banyak dari pengidap keluarga (ayah, ibu, kakek,
sembuh total. penyakit ini yang tidak nenek, saudara, dll) dalam
Karena banyak dari dapat diselamatkan. mencegah terjangkitnya virus
penderita penyakit Namun, ada berbagai cara HIV/AIDS dengan tidak
ini yang tidak yang bisa digunakan utuk berganti-ganti pasangan dan
selamat/meninggal mencegah terjadinya tidak mendekati maupun
dunia. penyebarn penyakit bersentuhan dengan penderita
HIV/AIDS serta mencegah penyakit tersebut. Dikarenakan
terpaparnya penyakit Virus HIV/AIDS mudah
tersebut. menular ke orang lain.
9
sektor ntuk menanggulngi
terjangkitnya serta tersebarnya
virus HIV/AIDS.
10
lingkungan melalui berbagai cara. ini menjadi tanggungjawab
masyarakat, kenali bersama.
gejala dan pahami
faktor resiko
HIV/AIDS dengan
baik.
POIN-POIN POIN-POIN POIN-POIN PENDUKUNG 3
PENDUKUNG 1 PENDUKUNG 2 Tidak melakukan pergaulan
Ibu rumah tangga Pastikan seluruh bebas.
Seorang yang keluarga terbebas dari Memeriksakan kesehatan ke
kerap berganti HIV/AIDS untuk tempat pelayanan kesehaa secara
pasangan menghindari penyebaran berkala.
Petugas kesehtan maupun tertularnya
Remaja penyakit tersebut.
Orang dewasa Periksa kw doter untuk
memastikan tidak
terjangkit HIV/AIDS
dikarenakan virus ini
tidak menimbulkan
gejala aneh dan tubuh
terlihat sehat
walaubagian dalamtubuh
terjangkit HIV/AIDS
11