Anda di halaman 1dari 19

PROGRAM GIZI PADA ODHA

( Orang Dengan HIV/AIDS)

Oleh
Annisa Khaira Maadi
22030114120006
Latar Belakang
• Acquired Immune Deficiency Syndrome ( AIDS
) merupakan kumpulan gejala penyakit yang
disebabkan oleh Human Immunodeficiency
Virus (HIV).
• Penyakit HIV/AIDS merupakan masalah besar
bagi kesehatan dan sangat berpengaruh pada
pertumbuhan sosio-ekonomi negara-negara di
seluruh dunia
Patofisiologi dan Etiologi HIV-AIDS
• HIV menyerang pusat genetik dari CD4+ atau
sel limfosit T-helper, yang merupakan agen
utama yang terlibat dalam fungsi
perlindungan terhadap infeksi.
• HIV dapat ditransmisikan melalui darah,
sperma, cairan vagina, ASI, dan cairan tubuh
lain yang mengandung darah.
Epidemiologi

Tahun 2013 terdapat Di Indonesia HIV/AIDS


35 juta orang hidup pertama kali
dengan HIV ditemukan diprovinsi
diseluruh dunia yang Bali tahun 1987.
meliputi 16 juta Hingga saat ini
perempuan dan 3,2 HIV/AIDS sudah
juta anak berusia menyebar 389
<15 tahun kabupaten kota
diseluruh provinsi di
Indonesia.
Diagnosa
Pemeriksaan Laboratorium:
 Dilakukan untuk menegakkan diagnosa HIV/ AIDS.
 Pemeriksaan serologi untuk HIV
 Limfosit total atau CD4 (jika tersedia)
Manifestasi  Rapid Test Diagnosa (jika tersedia)
• Dilakukan untuk menegakkan diagnosa infeksi
klinis : oportunistik dan Co-morbidity:
 Pemeriksaan darah lengkap
Sesuai dengan  Pemeriksaan urin rutin dan mikroskopik
stadium HIV/AIDS  Pemeriksaan feses lengkap
(4 Stadium)  Kimia darah: kreatinin serum, ureum darah, glukosa
darah, SGOT/SGPT, bilirubin serum, lipid serum &
amilase serum.
 Serologi virus hepatitis (HCV) dan virus hepatitis B
(HBV)
 Pemeriksaaan sputum BTA
 Pemeriksaan foto thorax
 Pemeriksaan kehamilan
Metabolisme Gizi pada ODHA

Pada ODHA sering terjadi Asupan gizi tidak adekuat,


anoreksia, depresi, rasa tidak mampu memenuhi
lelah, mual, muntah, sesak kebutuhan energi yang
napas, diare serta infeksi meningkat

Salah satu faktor yang berperan


dalam penurunan sistim imun,
adalah defisiensi zat gizi baik mikro
maupun makro.
Hubungan Gizi dan HIV
Strategi Nasional Pananggulangan
HIV/AIDS
Tujuan Umum: Tujuan Khusus:
 Menyediakan dan menyebarluaskan
 Mencegah dan informasi dan menciptakan suasana
mengurangi penularan kondusif untuk mendukung
 Menyediakan dan meningkatkan mutu
HIV, meningkatkan
pelayanan perawatan, pengobatan,
kualitas hidup ODHA dan dukungan kepada ODHA
serta mengurangi  Meningkatkan peran serta remaja,
perempuan, keluarga dan masyarakat
dampak sosial dan
umum
ekonomi akibat HIV  Mengembangkan dan meningkatkan
dan AIDS pada kemitraan antara lembaga pemerintah
dan masyarakat sipil
individu, keluarga dan
 Meningkatkan koordinasi kebijakan
masyarakat. nasional dan daerah serta inisiatif
dalam penanggulangan HIV dan AIDS.
Strategi
1. Meningkatkan dan memperluas upaya pencegahan yang nyata efektif
dan menguji coba dan mempertimbangkan cara-cara baru
2. Memberdayakan individu, keluarga dan komunitas dalam pencegahan
HIV di lingkungannya.
3. Meningkatkan dan memperkuat sistem pelayanan kesehatan dasar dan
rujukan
4. Meningkatkan kemampuan dan memberdayakan mereka yang terlibat
dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS
5. Meningkatkan survei dan penelitian untuk memperoleh data bagi
pengembangan program penanggulangan HIV dan AIDS
6. Meningkatkan kapasitas nasional untuk menyelenggarakan monitoring
dan evaluasi
7. Memobilisasi sumberdaya dan mengharmonisasikan penggunaannya di
semua tingkat.
Kelompok Sasaran

a. Orang Tertular (infected people)


Pencegahan ditujukan untuk menghambat lajunya perkembangan HIV, memelihara
produktifitas individu dan meningkatkan kualitas hidup.
b. high-risk people
ditujukan untuk mengubah perilaku berisiko menjadi perilaku aman.
c. Orang-orang yang rentan (vulnerable people)
Orang-orang yang rentan adalah orang-orang yang karena lingkup pekerjaan,
lingkungan, ketahanan dan atau kesejahteraan keluarga yang rendah dan status
kesehatan yang labil, sehingga rentan terhadap penularan HIV.
d. Masyarakat Umum
ditujukan untuk peningkatkan kewaspadaan, kepedulian dan keterlibatan dalam
upaya pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS di lingkungannya.
Program-Program
1. Peningkatan Pelayanan Konseling dan
Testing Sukarela
Layanan KT berfungsi melakukan diagnosis dan
setelah seseorang didiagnosis perlu dilakukan
perawatan, pemeriksaan, dan pemantauan
kapan Orang Dengan HIV-AIDS (ODHA)
memerlukan obat Anti Retro Viral (ARV).
2. Program peningkatan penggunaan kondim pada hubungan seks berisiko
Peningkatan penggunaan kondom pada setiap hubungan seks berisiko ditingkatkan
untuk mencegah infeksi HIV dan IMS. Program mencakup juga Intervensi
Perubahan Perilaku (Behavior Change Intervention = BCI).

3. Program pengurangan dampak buruk penyalahgunaan NAPZA suntik


dilaksanakan secara komprehensif dan bersama-sama dengan semua pemangku
kepentingan terkait.
Program juga dikaitkan dengan upaya pengurangan kebutuhan NAPZA suntik bagi
penasun. Program diutamakan di seluruh provinsi di Jawa dan ibu kota seluruh
provinsi. Program mencakup juga Intervensi Perubahan Perilaku adiktif. (Behavior
Change Intervention = BCI).
Program Pengurangan Dampak Buruk pada Penasun dilaksanakan dengan Program
Terapi Rumatan Metadon (PTRM) di 68 lokasi layanan dan Program Layanan Alat
Suntik Steril (LASS) di 194 lokasi layanan
4. Program pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi (PMTCT)
meliputi pencegahan penularan pada perempuan usia produktif, pencegahan
kehamilan yang tidak diinginkan pada perempuan HIV positif, pencegahan dari ibu
hamil HIV positif kepada bayinya serta memberikan dukungan psikososial bagi ibu HIV
positif, bayi dan keluarganya terutama di daerah epidemi terkonsentrasi dan di
daerah epidemi yang telah memasuki populasi umum

5. Program penanggulangan Infeksi Menular Seksual (IMS)


meliputi surveilans, penemuan, pengobatan dan pencegahan ditingkatkan di semua
daerah. Jumlah kasus IMS yang diobati pada tahun 2009-2011 berjumlah 246.448
kasus

6. Program penyediaan darah dan produk darah yang aman


Penyediaan darah dan produk darah yang aman diupayakan di semua unit transfusi
darah baik yang berada di bawah binaan Palang Merah Indonesia (PMI) maupun yang
berada di rumah sakit pemerintah dan swasta
7. Program peningkatan kewaspadaan universal
Pengetahuan dan keterampilan petugas dan sarana serta prasarana yang
diperlukan perlu disediakan dengan cukup.

8. Program komunikasi publik


Upaya ini dilakukan melalui komunikasi, informasi, pendidikan, penyuluhan,
tatapmuka, pembinaan ketahanan keluarga dan penyetaraan gender dengan
menggunakan jalur komunikasi dan 25 media yang tersedia.

9. Program pendidikan kecakapan hidup


yaitu bagaimana membentengi diri dari penularan HIV

10. Program perlindungan, perawatan, dan dukungan pada anak


meliputi pelayanan kesehatan, sosial dan pendidikan dalam rangka pemenuhan
hak-hak anak.

11. Pedoman Tata Laksana Penanganan Pasien


tahun 2008, JEN (Jaringan Epidemiologi Nasional) bekerja sama dengan Depkes
dan WHO telah menyusun Pedoman Pelatihan Perawatan dan Dukungan Gizi
bagi ODHA ditingkat masyarakat dan pendamping (Care Giver).
Penyelenggara Upaya Penanggulangan
HIV /AIDS
1. Pemerintah Pusat
2. Pemerintah Provinsi
3. Pemerintah Kabupaten/kota
4. Pemerintah kecamatan dan kelurahan/desa
5. Dewan perwakilan rakyat, DPD, dan DPRD
6. Komisi Penanggulangan AIDS Nasional
7. Komisis Penanggulangan AIDS Provinsi dan
Kabupaten/Kota
8. Masyarakat Sipil (civil society)
Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan
• Monitoring dan evaluasi dilakukan untuk :
 menjamin bahwa program pencegahan HIV dan AIDS
mencapai tingkat efisiensi dan akuntabilitas yang tinggi,
 membantu mengintensifkan dan meningkatkan
pelaksanaan program,
 memungkinkan tindakan korektif untuk mengarahkan
program, dan
 menghasilkan informasi yang berguna bagi pelaksanaan
program serta sebagai masukan untuk penyusunan
program lanjutan. Hasil monitoring dan evalusi dilaporkan
secara berjenjang sesuai dengan Perpres No. 75 Tahun
2006.
Pendanaan
• sesuai dengan amanat Perpres No 75 tahun
2006 bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (APBN), Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan
sumber-sumber lain. Sumber lain dimaksud
mencakup dana dari swasta, masayarakat dan
bantuan internasional.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai