Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

METABOLISME MAKRO

β OKSIDASI

Disusun oleh:

1. 22030114120015 Nur Safitri Dwi Setyarini

2. 22030114120054 Otty Chairunnisa

3. 22030114130081 Khusana Aniq

4. 22030114140117 Berliana Sella Agusta

5. 22030115120042 Iva Faridatun Ni'mah

6. 22030117120003 Khoirotun Nisa

7. 22030117120013 Shafira Puspita Damayanti

8. 22030117120031 Zahra Hanum Siti Aliefah

9. 22030117120033 Nurul Aulia

10. 22030117130055 Vitri Setyo Rahmadhani

11. 22030117130063 Anisah Septiani Muthia


12. 22030117130067 Tazkiah Syahidah

13. 22030117130075 Ainan Viha Tusamma Salsabila

14. 22030117130083 Leniya Pasaribu

15. 22030117130087 Eva Rahmawati

16. 22030117130091 Siti Andhini Mattarahmawati

17. 22030117140007 Zsa Zsa Safira Azzahra

18. 22030117140013 Rembulan Dwi Cahyani

19. 22030117140023 Yuanita Rosa Indrining Tyas

20. 22030117140027 Epifaniga Lintang Kuswardhani

UNIVERSITAS DIPONEGORO

FAKULTAS KEDOKTERAN

DEPARTEMEN ILMU GIZI

2018
A. PENGERTIAN β-OKSIDASI

Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan


asetil KoA. Selanjutnya sebagaimana asetil KoA dari hasil metabolisme
karbohidrat dan protein, asetil KoA dari jalur ini pun akan masuk ke dalam siklus
asam sitrat sehingga dihasilkan energi. Di sisi lain, jika kebutuhan energi sudah
mencukupi, asetil KoA dapat mengalami lipogenesis menjadi asam lemak dan
selanjutnya dapat disimpan sebagai trigliserida. Beberapa lipid non gliserida
disintesis dari asetil KoA. Asetil KoA mengalami kolesterogenesis menjadi
kolesterol. Selanjutnya kolesterol mengalami steroidogenesis membentuk steroid.
Asetil KoA sebagai hasil oksidasi asam lemak juga berpotensi menghasilkan
badan-badan keton (aseto asetat, hidroksi butirat dan aseton). Proses ini
dinamakan ketogenesis. Badan-badan keton dapat menyebabkan gangguan
keseimbangan asam-basa yang dinamakan asidosis metabolik. Keadaan ini dapat
menyebabkan kematian.1

B. PROSES β-OKSIDASI

Untuk memperoleh energi, asam lemak dapat dioksidasi dalam proses yang
dinamakan beta oksidasi. Sebelum dikatabolisir dalam beta oksidasi, asam lemak
harus diaktifkan terlebih dahulu menjadi asil-KoA. Dengan adanya ATP dan
Koenzim A, asam lemak diaktifkan dengan dikatalisir oleh enzim asil-KoA
sintetase (Tiokinase).1

Aktivasi asam lemak menjadi asil KoA


Asam lemak bebas pada umumnya berupa asam-asam lemak rantai panjang.
Asam lemak rantai panjang ini akan dapat masuk ke dalam mitokondria dengan
bantuan senyawa karnitin, dengan rumus (CH3)3N+-CH2-CH(OH)-CH2-COO-.1

ATP + KoA AMP + PPi

FFA Asil-KoA

Karnitin palmitoil transferase I


Asil-KoA sintetase
(Tiokinase) Membran mitokondria eksterna

Asil-KoA KoA

Karnitin Asil karnitin

Karnitin
Karnitin palmitoil transferase II Asil karnitin Membran mitokondria interna
translokase

KoA Karnitin Asil karnitin

Asil karnitin Asil-KoA Beta oksidasi

Mekanisme transportasi asam lemak trans membran mitokondria melalui


mekanisme pengangkutan karnitin
Langkah-langkah masuknya asil KoA ke dalam mitokondria dijelaskan sebagai
berikut:1

 Asam lemak bebas (FFA) diaktifkan menjadi asil-KoA dengan dikatalisir oleh
enzim tiokinase.
 Setelah menjadi bentuk aktif, asil-KoA dikonversikan oleh enzim karnitin
palmitoil transferase I yang terdapat pada membran eksterna mitokondria
menjadi asil karnitin. Setelah menjadi asil karnitin, barulah senyawa tersebut
bisa menembus membran interna mitokondria.
 Pada membran interna mitokondria terdapat enzim karnitin asil karnitin
translokase yang bertindak sebagai pengangkut asil karnitin ke dalam dan
karnitin keluar.
 Asil karnitin yang masuk ke dalam mitokondria selanjutnya bereaksi dengan
KoA dengan dikatalisir oleh enzim karnitin palmitoiltransferase II yang ada di
membran interna mitokondria menjadi Asil Koa dan karnitin dibebaskan.
 Asil KoA yang sudah berada dalam mitokondria ini selanjutnya masuk dalam
proses oksidasi beta.

Dalam beta oksidasi, asam lemak masuk ke dalam rangkaian siklus dengan
5 tahapan proses dan pada setiap proses, diangkat 2 atom C dengan hasil akhir
berupa asetil KoA. Selanjutnya asetil KoA masuk ke dalam siklus asam sitrat.
Dalam proses oksidasi ini, karbon β asam lemak dioksidasi menjadi keton.1

Oksidasi karbon β menjadi keton


Keterangan:
Frekuensi oksidasi β adalah (½ jumlah atom C)-1
Jumlah asetil KoA yang dihasilkan adalah (½ jumlah atom C)

Oksidasi asam lemak dengan 16 atom C. Perhatikan bahwa setiap proses


pemutusan 2 atom C adalah proses oksidasi β dan setiap 2 atom C yang
diputuskan adalah asetil KoA.

C. β-OKSIDASI ASAM LEMAK JENUH


Asam lemak jenuh adalah asam lemak yang tidak mengandung ikatan
rangkap dalam strukturnya. Karena hamper semua asam lemak dari jaringan
hewan memiliki jumlah atom karbon genap, telah lama dipikirkan bahwa asam
lemak disintesa dan didegradasi oleh penambahan atau pengurangan potongan-
potongan karbon. Misalkan, oksidasi asam palmitat yang mempunyai 16 atom
karbon akan menghasilkan 8 unit asetil KoA tetapi hanya memerlukan 7 siklus
oksidasi Beta.2
Satu urutan oksidasi beta menghasilkan 1 mol asetil KoA dan memberi 5
mol ATP kepada sel. Tiap mol asetil KoA, bila dioksidasi dalam sikus krebs
menjadi CO2dan H2O memberi tambahan ikatan fosfat energy tinggi kepada sel
yang ekuivalen dengan 12 mol ATP. Lemak-lemak di dalam tubuh akan dipecah
menjadi asam lemak yang selanjutnya akan didegradasi melalui oksidasi α dan
oksidasi β. Oksidasi α akan mendegradasi asam lemak menjadi molekul dengan 1
atom C, sedangkan oksidasi β mendegradasi asam lemak menjadi molekul
dengan 2 atom C. Oksidasi β merupakan jalur utamadari degradasi asam lemak.2
Langkah-langkah dalam β oksidasi asam lemak adalah sebagai berikut:2

1. Tahap dehidrogenasi pertama


Setelah ester asil lemak KoA jenuh masuk ke dalam matriks, molekul
itu mengalami dehidrogenasi enzimatik pada atom karbon α dan β (atom
karbon 2 dan 3) untuk membentuk ikatan ganda pada rantai karbon dan
menghasilkan suatu trans-∆2-enoil-KoA sebagai produk. Dalam tahap yang
dikatalisa oleh dehydrogenase
asil-KoA, yaitu enzim yang
mengandung FAD sebagai
gugus prostetik.
Reaksinya Gambar
:AsilKoA +
1.1 Reaksi β oksidasi
2
E-FAD → trans-∆ -enoil-KoA +
E-FAD
2. Tahap hidrasi
Pada tahap kedua dari
siklus oksidasi asam lemak, air
ditambahkan pada ikatan ganda trans-
∆2 -enoil-KoA yang dikatalisis oleh
enoil-KoA hidratase
Reaksinya : trans-∆2-enoil-
KoA + H2O → L-3 hidroksi asil KoA
3. Tahap dehydrogenase kedua
Pada tahap ketiga siklus
oksidasi asam lemak ini L-3
hidroksiasil-S-KoA didehidrogenasi
membentuk 3-ketosil-KoA oleh kerja
3-hidroksiasil-KoA dehydrogenase dan NAD+sebagai penerima electron
spesifik.
Reaksinya : L-3 hidroksi asil KoA + NAD ↔ 3-ketoasil KoA +
NADH + H+
4. Tahap tiolisis
Tahap keempat dan terakhir
dari siklus oksidasi asam lemak jenuh
dikatalisis oleh asetil-KoA asetil
transferase (tiolase) yang
melangsungkan reaksi 3-keto asil-KoA
dengan molekul dari KoA - SH bebas
untuk membebaskan potongan 2
karbon karboksil terminal dari asam
lemak asalnya, sebagai asetil-KoA, dan
produk sisanya, yaitu ester KoA dari
asam lemak semula yang sekarang diperkecil dengan dua atom karbon
Reaksinya ; 3-keto tioasil KoA + HS-KoA ↔ asetil KoA + asil KoA

Pada jalur β-oksidasi, asam lemak yang jumlah atom karbonnya ganjil, akan
membentuk asetil KoA hingga tersisa sebuah residu tiga karbon (propionil
KoA). Propionil KoA ini akan diubah menjadi suksinil KoA yang siap
memasuki siklus asam sitrat.2

D. β-OKSIDASI ASAM LEMAK TAK JENUH

Untuk memperoleh energi, asam lemak dapat dioksidasi dalam proses yang
dinamakan oksidasi beta. Sebelum dikatabolisir dalam oksidasi beta, asam lemak
harus diaktifkan terlebih dahulu menjadi asil-KoA.3
Asam Lemak adalah asam karboksilat yang mempunyai rantai karbon
panjang dengan rumus umum:3
Asam Lemak Tak Jenuh adalah asam lemak yang memiliki satu atau lebih
ikatan ganda pada rantai karbonnya.4
Gambar (a) : Asam Lemak Jenuh Gambar (b) : Asam Lemak Tak Jenuh
Ikatan rangkap pada asam lemak tak jenuh yang mempunyai konfigurasi
cis mengakibatkan terbentuk lekukan pada rantai asil.
Oksidasi beta adalah proses metabolisme di mana asam lemak dipecah

dalam mitokondria dan / atau dalam peroksisom untuk menghasilkan asetil-


KoA. Terlebih dahulu asam lemak harus diaktifkan terlebih dahulu menjadi asil-
KoA.3
 Proses Oksidasi β padaAsam Lemak Tak Jenuh
Oksidasi asam lemak tak jenuh sama reaksinya dengan asam lemak jenuh
hanya perlu ditambahkan dua enzim lagi yaitu : enzim isomerase dan enzim
reduktase. Enzim ini yang akan mengubah posisi dan konfigurasi dari ikatan
rangkap asam lemak tak jenuh menjadi ikatan rangkap trans.Pada asam lemak tak
jenuh dengan ikatan rangkap yang letaknya pada atom C nomer ganjil ditangani
oleh isomerase dan ikatan rangkap yang terletak pada atom C nomor genap
ditangani oleh reduktase dan isomerase.3
Contoh asam lemak yang digunakan pada proses ini adalah asam linoleat
yang terlebih dahulu di ubah menjadi Linoil KoA agar bisa berlangsungnya
proses oksidasi beta tersebut
 Total Energi Oksidasi Asam Lemak Tak Jenuh
Pada molekul yang kita oksidasi tadi yaitu oksidasi asam linoleat dengan 18
karbon, tersaji 8 kali proses β oksidasi dan menghasilkan 9 asetil koA, energy
yang di hasilkan berupa ATP adalah sebagai berikut:3
βoksidasi ATP
1 5
2 5
3 5
4 3
5 5
6 3
7 5
8 5
Total 36

Energy total yang di hasilkan dari oksidasi asam linoleat adalah :


= energy aktifasi+ energy β oksidasi+ energy siklus Kreb’s
= -2 ATP + 36 ATP + 108 ATP
= 142 ATP
Jadi proses oksidasi asam lemak tak jenuh (asam linoleat) menghasilkan energy
sebesar 142 ATP.

E. PERHITUNGAN AKHIR BETA OKSIDASI


Asam lemak dapat dioksidasi jika diaktifkan terlebih dahulu menjadi asil-
KoA. Proses aktivasi ini membutuhkan energi sebesar 2P. (-2P)
Setelah berada di dalam mitokondria, asil-KoA akan mengalami tahap-
tahap perubahan sebagai berikut:
1. Asil-KoA diubah menjadi delta2-trans-enoil-KoA. Pada tahap ini terjadi rantai
respirasi dengan menghasilkan energi 2P (+2P)
2. delta2-trans-enoil-KoA diubah menjadi L(+)-3-hidroksi-asil-KoA
3. L(+)-3-hidroksi-asil-KoA diubah menjadi 3-Ketoasil-KoA. Pada tahap ini
terjadi rantai respirasi dengan menghasilkan energi 3P (+3P)
4. Selanjutnya terbentuklah asetil KoA yang mengandung 2 atom C dan asil-
KoA yang telah kehilangan 2 atom C.
Dalam satu oksidasi beta dihasilkan energi 2P dan 3P sehingga total
energi satu kali oksidasi beta adalah 5P. Karena pada umumnya asam lemak
memiliki banyak atom C, maka asil-KoA yang masih ada akan mengalami
oksidasi beta kembali dan kehilangan lagi 2 atom C karena membentuk asetil
KoA. Demikian seterusnya hingga hasil yang terakhir adalah 2 asetil-KoA.
Asetil-KoA yang dihasilkan oleh oksidasi beta ini selanjutnya akan masuk
siklus asam sitrat.1
 Penghitungan energy hasil metabolisme lipid
Dari uraian di atas kita bisa menghitung energi yang dihasilkan oleh
oksidasi beta suatu asam lemak. Misalnya tersedia sebuah asam lemak dengan 10
atom C, maka kita memerlukan energi 2 ATP untuk aktivasi, dan energi yang di
hasilkan oleh oksidasi beta adalah =
(10:2) - 1, yaitu 4 kali oksidasi beta, berarti hasilnya adalah 4 x 5 = 20 ATP.
Karena asam lemak memiliki 10 atom C, maka asetil-KoA yang terbentuk adalah
5 buah.
Setiap asetil-KoA akan masuk ke dalam siklus Kreb’s yang masing-masing
akan menghasilkan 12 ATP, sehingga totalnya adalah 5 X 12 ATP = 60 ATP.
Dengan demikian sebuah asam lemak dengan 10 atom C, akan dimetabolisir
dengan hasil -2 ATP (untuk aktivasi) + 20 ATP (hasil oksidasi beta) + 60 ATP
(hasil siklus Kreb’s) = 78 ATP.
Sebagian dari asetil-KoA akan berubah menjadi asetoasetat, selanjutnya
asetoasetat berubah menjadi hidroksi butirat dan aseton. Aseto asetat, hidroksi
butirat dan aseton dikenal sebagai badan-badan keton. Proses perubahan asetil-
KoA menjadi benda-benda keton dinamakan ketogenesis.1

F. FUNGSI β-OKSIDASI

Fungsi oksidasi beta adalah dapat menghasilkan ATP dan terjadi pembuangan 2
atom karbon dari ujung karboksil. Beta oksidasi akan berlaku ketika tubuh dalam
keadaan lapar/puasa dan tidak ada asupan makanan, tubuh mampu menggunakan
lemak sebagai sumber energi menggantikan karbohidrat. Oksidasi β mendegradasi
asam lemak menjadi molekul dengan 2 atom C. asam lemak dipecah di dalam
mitokondria dan /atau di dalam perioksisoma untuk menghasilkan asetil-Koa.
Sebagian besar asam lemak dioksidasi oleh suatu mekanisme yang sama, tetapi
tidak serupa dengan kebalikan proses sintesis asam lemak. Yaitu, pecahan
berkarbon dua dihilangkan berturut-turut dari ujung karboksil dari asam itu
setelah langkah-langkah dehidrogenasi, hidrasi, dan oksidasi untuk membentuk
asam keto-beta, yang dipecah dengan tiokinase. Asetil-Koa kemudian diubah
menjadi adenosine trifosfat, CO2, dan H2O menggunakan daur asam sitrat dan
rantai pengangkutan elektron. Molekul asetil-KoA akan masuk siklus krebs untuk
menjalani serangkaian proses untuk menghasilkan ATP.4

DAFTAR PUSTAKA

1. Mustofa, Syazili. Metabolisme Lipid Disajikan Sebagai Bahan Kuliah


Biokimia Bagi Mahasiswa FK Unila. Fakultas Kedokteran Universitas
Lampung. Lampung. 2015.
2. Rohayatin, Titik; Janharlen, P. Metabolisme Lipid dan Beta Oksidasi Asam
Lemak Jenuh. Program Studi Pendidikan Kimia Pendidikan Matematika Dan
IPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi. 2011.
3. Rusdiana. Metabolisme Asam Lemak. Program Studi Biokimia, Fakultas
Kedokeran, Universitas Sumatra Utara. Medan. 2004.
4. Wahyuningsih. Oksidasi β. Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya DIII
Keperawatan Soetomo. Surabaya. 2014.

Anda mungkin juga menyukai