Anda di halaman 1dari 25

BETAOKSIDASI

(SATURATED FAT, UNSATURATED


FAT, ODD CHAIN LIPID)
ELSYE MEILINDA
FEIGA MAHARANI
FRISELLA
MUTHIA ASTRIANI
RIKA FITRIANI
PENDAHULUAN

β-oksidasi merupakan proses oksidasi asam lemak untuk dapat


memperoleh energi. Asam lemak yang berada dalam sitoplasma
terlebih dahulu harus diaktifkan (sebagai asil-KoA) dengan jalan
mereaksikannya koenzim a, dengan bantuan katalisis enzim tiokinase.
pirophospat yang terbentuk pada reaksi ini, selanjutnya dihidrolisis
menjadi phospat anorganik. hal ini menyebabkan keseimbangan reaksi
mengarah pada terbentuknya asil-KoA
BETAOKSIDASI ASAM LEMAK JENUH
(SATURATED FAT)

Asam lemak jenuh adalah asam lemak yang tidak


mengandung ikatan rangkap dalam strukturnya
TAHAP PENGAKTIFAN ASAM LEMAK JENUH

• Asam lemak bebas pada umumnya berupa asam-


asam lemak rantai panjang
• Asam lemak rantai panjang tidak bisa langsung masuk
ke dalam mitokondria sehingga harus diaktifkan dulu
dengan bantuan senyawa karnitin
ATP + KoA AMP + PPi

FFA Asil-KoA

Asil-KoA sintetase Karnitin palmitoil


(Tiokinase) transferase I
Membran mitokondria eksterna

Asil-KoA KoA

Karnitin Asil karnitin

Karnitin
Karnitin palmitoil Asil karnitin Membran mitokondria interna
transferase II
translokase

KoA Karnitin Asil karnitin

Asil karnitin Asil-KoA Beta oksidasi


LANGKAH-LANGKAH MASUKNYA ASIL-KOA KE
DALAM MITOKONDRIA
• Asam lemak bebas (FFA) diaktifkan menjadi asil-KoA dengan dikatalisir oleh enzim tiokinase.
• Setelah menjadi bentuk aktif, asil-KoA dikonversikan oleh enzim karnitin palmitoil transferase i
yang terdapat pada membran eksterna mitokondria menjadi asil karnitin. Setelah menjadi asil
karnitin, barulah senyawa tersebut bisa menembus membran interna mitokondria.
• Pada membran interna mitokondria terdapat enzim karnitin asil karnitin translokase yang
bertindak sebagai pengangkut asil karnitin ke dalam dan karnitin keluar.
• Asil karnitin yang masuk ke dalam mitokondria selanjutnya bereaksi dengan KoA dengan
dikatalisir oleh enzim karnitin palmitoiltransferase ii yang ada di membran interna mitokondria
menjadi asil KoA dan karnitin dibebaskan.
• Asil KoA yang sudah berada dalam mitokondria ini selanjutnya masuk dalam proses oksidasi beta.
• Setelah itu asam lemak masuk dalam oksidasi beta.
OKSIDASI ASAM LEMAK JENUH (4 TAHAP)
• Tahap dehidrogenasi pertama
Setelah ester asil lemak KoA jenuh masuk ke dalam matriks, molekul itu mengalami dehidrogenasi
enzimatik pada atom karbon α dan β (atom karbon 2 dan 3) untuk membentuk ikatan ganda pada
rantai karbon dan menghasilkan suatu trans-∆2 -enoil-KoA sebagai produk. Dalam tahap yang
dikatalisa oleh dehidrogenase asil-KoA, yaitu enzim yang mengandung FAD sebagai gugus prosteti
Asil lemak-s-KoA + E-FAD → trans-∆2 -enoil-s-KoA + E-FADH2

• Tahap hidrasi
Pada tahap kedua dari siklus oksidasi asam lemak, air ditambahkan pada ikatan ganda trans-∆2 -
enoil-KoA untuk membentuk l stereoisomer β-hidroksiasil-KoA yang ditunjukkan oleh 3-hidroksiasil-
KoA yang dikatalisis oleh enoil-KoA hidratase.
Trans-∆2 -enoil-s-KoA + h2o ↔ l-3-hidroksiasil-s-KoA
• Tahap Dehidrogenase Kedua

Pada tahap ketiga siklus oksidasi asam lemak ini L-3-hidroksiasil-S-KoA didehidrogenasi
membentuk 3-ketosil-KoA oleh kerja 3-hidroksiasil-KoA dehidrogenase dan NAD+ sebagai
penerima electron spesifik.

L-3-hidroksiasil-S-KoA + NAD+ ↔ 3-ketosil-S-KoA + NADH + H+

• Tahap tiolisis
Tahap keempat dan terakhir dari siklus oksidasi asam lemak jenuh dikatalisis oleh asetil-
KoA asetiltransferase (tiolase) yang melangsungkan reaksi 3-ketoasil-KoA dengan molekul
dari KoA-sh bebas untuk membebaskan potongan 2 karbon karboksil terminal dari asam
lemak asalnya, sebagai asetil-KoA, dan produk sisanya, yaitu ester KoA dari asam lemak
semula yang sekarang diperkecil dengan dua atom karbon.
3-ketosil-s-KoA + KoA-sh ↔ asil lemak –s KoA yang diperpendek + asetil-s-KoA
PERHITUNGAN ATP +

Babak pertama oksidasi asam lemak  menghasilkan asetil-KoA dan ATP

• Satu molekul asetil-KoA dan dua pasang atom hidrogen dipindahkan dari asil lemak-KoA berantai panjang
yang masuk ke tahap ini, sehingga rantainya diperpendek dengan 2 atom karbon.
Palmitoil-S-KoA + KoA-SH + FAD + NAD+ + H2O
Meristoil-S-KoA + asetil-A-KoA + FADH2 + NADH + H
• Setelah pemindahan satu unit asetil-KoA dari palmitoil-KoA, kita berhadapan dengan ester KoA asam lemak
yang telah di perpendek, yaitu asam miristat 14 karbon. Miristoil KoA ini sekarang dapat masuk ke dalam
siklus oksidasi asam lemak dan mengalami rangkaian empat reaksi selanjutnya, yang sama dengan
rangkaian pertama, menghasilkan molekul asetil-KoA kedua dan lauril-KoA, yaitu ester KoA dari asam lemak
homolog 12-karbon, asam laurat.
Palmitoil-S-KoA + 7KoA-SH + 7FAD + 7NAD+ + 7H2O
8 asetil-S-KoA + 7FADH2 + 7NADH + 7H+
• Setiap molekul FADH2 yang terbentuk selama oksidasi asam lemak memberikan sepasang elektron ke
ubikuinon pada rantai respirasi, dan ada dua molekul ATP yang dihasilkan dari ADP dan fosfat selama
terjadinya transport pasangan elektron ke oksigen dan fosforilasi oksidatif yang berkaitan.
• Setiap molekul NADH yang terbentuk memindahkan sepasang elektron ke nadh dehidrogenase mitokondria,
transport selanjutnya dari setiap pasang elektron menuju oksigen mengakibatkan pembentukan tiga molekul
ATP dari ADP dan fosfat.
• Lima molekul ATP dibentuk per molekul asetil-KoA yang dipindahkan pada setiap lintas yang melalui
rangkaian ini, yang terjadi pada jaringan hewan, seperti hati atau jantung. Oleh karena itu, kita dapat
menuliskan persamaan keseluruhan bagi oksidasi palmitoil-KoA menjadi delapan molekul asetil-KoA, termasuk
transport elektron dan fosforilasi oksidatif

Palmitoil-S-KoA + 7KoA-SH + 7O2 + 35Pi + 35ADP


8asetil-S-KoA + 35ATP + 42H2O
Babak kedua  dioksidasi melalui siklus asam sitrat

• Asetil KoA yang dihasilkan dari oksidasi asam lemak tidak berbeda dengan asetil-KoA yang dibentuk dari
piruvat. Gugus asetilnya, pada akhirnya akan dioksidasi menjadi CO2 dan H2O oleh lintas yang sama, yakni
siklus asam sitrat
• Persamaan berikut ini menggambarkan neraca keseimbangan babak kedua di dalam oksidasi asam lemak,
yaitu oksidasi kedelapan molekul asetil-KoA yang dibentuk dari palmitoil-KoA, dengan fosforilasi yang terjadi
bersamaan dengan itu
8asetil-S-KoA + 16O2 + 96Pi + 96 ADP
8KoA-SH + 96ATP + 104H2O + 16CO2 (b)
• Dengan menggabungkan persamaan (a) dan (b) bagi babak pertama dan kedua
oksidasi asam lemak, kita memperoleh persamaan keseluruhan bagi oksidasi sempurna
palmitoil-KoA menjadi karbon dioksida dan air.
Palmitoil-S-KoA + 23O2 + 131Pi + 131ADP
KoA-SH + 131ATP + 16CO2 + 146H2O (c)

• Palmitoil KoA akan membentuk asetil KoA dengan 7 kali beta-oksidasi, yaitu
menghasilkan 7 FADH2 dan 7 NADH yang masing-masing setara dengan 2 ATP dan 3
ATP. Jadi, dalam beta oksidasi asam lemak jenuh asam palmitat dihasilkan 35 ATP.

• Selanjutnya asetil KoA yang dihasilkan dari beta-oksidasi ini akan masuk ke dalam siklus
asam sitrat atau siklus krebs. Dimana dalam satu kali siklus asam sitrat ini, digunakan 1
mol asetil KoA yang didapat dari hasil beta-oksidasi. Asetil KoA masuk ke siklus asam
sitrat atau siklus krebs, terbentuk 3 NADH yang setara denagn 9 ATP, 1 FADH2 yang
setara dengan 2 ATP dan 1 GTP yang setara denagn 1 ATP. Jadi, 1 mol asetil KoA
menghasilkan 12 ATP.
• Oleh karena aktivasi asam palmitat menghasilkan 8 asetil KoA maka
perhitungannya menjadi:
Dalam 8 mol asetil KoA,
NADH = 3 x 8 = 24 mol, maka 24 x 3 = 72 ATP
FADH2 = 1 X 8 = 8 mol, maka 8 x 2 = 16 ATP
GTP = 1 x 8 = 8 mol, maka 8 x 1 = 8 ATP
Jadi, (72 ATP + 16 ATP + 8 ATP) = 96 ATP
• Jumlah ATP yang dihasilkan dalam oksidasi asam palmitat adalah ATP
yang dihasilkan dari beta-oksidasi + ATP yang dihasilkan dari siklus
asam sitrat atau siklus krebs = 131 ATP.
Bila seluruh molekul asetil-koa terbentuk dioksidasi dalam siklus TCA, akan
terbentuk 96 mol ATP.
Keseluruhannya pada oksidasi asam palmitat menjadi co2dan h2o (oksidasi- +
oksidasi dalam siklus tca) menghasilkan35 + 96 = 131 mol atp. (=131 energi
ikatan tinggi) akan tetapi,aktivasi mula-mula membutuhkan 2 ikatan berenergi
tinggi (1molatp yang diubah menjadi 1 mol AMP). Jadi, netto dihasilkan 131- 2
= 129 ikatan berenergi tinggi (setara dengan 129 mol ATP yang terbentuk ADP).
BETAOKSIDASI ASAM LEMAK TAK JENUH
(UNSATURATED FAT)

• Asam lemak tak jenuh adalah asam lemak yang memiliki satu atau
lebih ikatan ganda pada rantai karbonnya
• Ikatan rangkap pada asam lemak tak jenuh yang mempunyai
konfigurasi cis mengakibatkan terbentuk lekukan pada rantai asil.
• Asam lemak tak jenuh adalah asam lemak yang memiliki satu atau lebih ikatan ganda
pada rantai karbonnya. Oksidasi asam lemak tak jenuh sama reaksinya dengan asam
lemak jenuh hanya perluditambahkan dua enzim lagi yaitu : enzim isomerasi dan enzim
epimerasi.
• Contoh asam lemak yang digunakan adalah asam linoleat yang terlebih dahulu di ubah
menjadi linoil koa agar bisa berlangsungnya proses oksidasi beta tersebut. Linoil koA
pada tahap pertama, kemudian di pecah melalui proses β oksidasi, sehingga
menghasilkan 3 molekul asetil ko A dan ∆3 sis- ∆6 sis- dienoil koA. Pada molekul yang di
oksidasi yaitu oksidasi asam linoleat dengan 18 karbon, terjadi 8 kali proses β oksidasi
dan menghasilkan 9 asetil koa. Proses oksidasi asam lemak tak jenuh (asam linoleat)
menghasilkan energy sebesar 142 ATP.
Total Energy Oksidasi Asam Lemak Tak Jenuh

Beta Oksidasi ATP


Pada molekul yang dioksidasi tadi yaitu oksidasi asam
1 5
linoleat dengan 18 karbon, terjadi 8 kali proses
2 5
β oksidasi dan menghasilkan 9 asetil koA
3 5
4 3 Energy total yang di hasilkan dari oksidasi asam linoleat
5 5 adalah :
6 3 = energi aktifasi+ energy β oksidasi+ energy siklus
7 5 Kreb’s
8 5 = -2 ATP + 36 ATP + 108 ATP
TOTAL 36
= 142 ATP
BETAOKSIDASI LEMAK RANTAI GANJIL (ODD CHAIN LIPID)

• Jalur utama degradasi asam lemak adalah ß-oksidasi, yaitu untuk asam lemak
jenuh beratom C genap. Akan tetapi ada juga jalur-jalur khusus yang lain yaitu
untuk degradasi asam lemak tak jenuh, degradasi asam lemak dengan atom C
ganjil. Oksidasi asam lemak dengan atom C ganjil (contoh: asam propionat
dalam bentuk propionyl coa).
• Asam lemak dengan jumlah atom ganjil (C7) dioksidasi melalui jalan ß-oksidasi
menghasilkan 2 asetil-ko A dan propionil-ko A. Asetil-ko A dapat langsung
memasuki siklus asam sitrat sedangkan propionil-ko A akan diubah menjadi
metilmalonil-ko A dengan bantuan ATP dan CO2 dikatalisis oleh propionil-ko A
karboksilase. Metilmalonil-ko A dikatalisis oleh metilmalonil-ko A mutase dan
memerlukan koenzim deoksiadenosilkobalamin (bentuk koenzim vitamin B12)
membentuk suksinil-ko A yang kemudian dapat masuk kedalam siklus asam sitrat.
• Suksinil-ko A dikatalisis menjadi suksinat oleh suksinat tiokinase dengan melepas
ATP dan koa*sh. Suksinat dikatalisis menjadi fumarat oleh enzim suksinat
dehidrogenase dengan melepas FADH2 dan FAD, kemudian fumarat dikatalisis
menjadi malat oleh enzim fumarase dengan melepaskan air. Malat dikatalisis
oleh enzim malat dehidrogenase, melepas NADH+ H+ dan NAD+ sehingga
terbentuk oksaloasetat.
• Karena masuk siklus krebs lewat succinyl-coa maka degradasi asam lemak
dengan atom C ganjil lebih cepat dibandingkan dengan degradasi asam lemak
dengan atom C genap. Hal ini penting untuk memberikan konsumyi pada orang
atau makhluk hidup yang membutuhkan energi dengan cepat, misal orang eskimo.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai