Anda di halaman 1dari 13

METABOLISME LIPID

Kelompok 9

Annisa (06101281722025)
Fania Wahyu Utami (06101281722024)
Putrri Ira siburian (06101281722026)
Katabolisme asam lemak
• Asam lemak yang berada dalam sitosol berasal dari dua sumber :
1. Asam lemak bebas diperoleh dari darah yang terikat pada albumin serum.
2. Asam lemak yang dihasilkan dari pemecahan pemecahan triasil gliserol oleh kerja
lipase.

tahap awal asam lemak diaktifkan lebih dahulu dengan ATP menghasilkan Asil
Ko-A yag dikatalisis oleh enzim asil Ko-A sintetase.
RCOOH + ATP + KoA RCO-SKoA + AMP + PPI
selanjutnya asil lemak KoA menuju ke mitikondria yang dikatalisa oleh dua enzim
yaitu kamitin asil transferase I dan kamitin asil transferase II
• Selanjutnya Asil lemak KoA pada matriks mitokondria di oksidasi (katabolisme). Oksidasi asam
lemak KoA dimatrik mitokondria terjadi dalam dua tahap yaitu :
1. Oksidasi asil lemak KoA menjadi dua atom karbon dalam bentuk Asetil KoA.
2. Tahap kedua adlh oksidasi asetil KoA pada siklus kreb menjadi CO2 dan H2O
Adapun reaksinya dapat dilihat sebagai berikut :
• Pemotongan (oksidasi) dua atom karbon serta proses selanjutnya dapat dilihat sebagai berikut :
Energi yang dihasilkan dari katabolisme asam lemak.
• Contoh 1
Jika asam palmitat dioksidasi sampai siklus krebs, maka enrgi yang dihasilkan sebagai berikut :
1. Energi yang dihasilkan pada saat oksidasi dua atom karbon :
1 NADH = 1 X 3 ATP = 3 ATP
1 FADH2 = 1 X 2 ATP = 2 ATP
JUMLAH = 5 ATP
Satu kali oksidasi atau satu kali pemotongan menghasilkan 5 ATP. Asil lemak KoA terjadi 7 kali
pemotongan, maka anergi yang dihasilkan : 7 X 5 ATP = 35 ATP
2. Energi yang dihasilkan pada siklus kreb.
Oksidasi dua atom karbon asil lemak KoA menhasilkan 8 molasetilKoA. Dengan demkian energi
yang dihasilkan pada siklus kreb adalah sebagai berikut : 8 X 12 ATP = 96 ATP.
Total energi yang dihasilkan dari oksidasi asam lemak mKo-A adalah :
35 ATP + 96 ATP – 1 ATP = 130 ATP
1 ATP = 7,3 Kkal.
Maka energi yang dihasilkan : 130 x 7,3 Kkal = 949 Kkal
Oksidasi asam lemak berkarbon ganjil.
• Pada oksidasi dua atom karbon pada asam lemak berkarbon genap seluruhnya dapat dihasilkan
Asetil KoA. Pada oksidasi asam lemak berkarbon ganjil tidak seluruhnya asil lemak Ko-A diubah
menjadi Asetil Ko-A, tetapi 3 sisa atom karbon membentuk propionil Ko-A. Senyawa propionilKo-A
selanjutnya mengalami karboksilasi yang akhirnya menghasilakn suksinil Ko-A, dengan reaksi
sebagai berikut :

Selanjutnya Suksinil Ko-A merupakan


senyawa antara dalam siklus asam
sitrat, senyawa ini selanjutnya
mengalami putaran dalam siklus
kreb.
Energi yang dihasilkan
• Jika suatu asam lemak dengan jumlah rantai atom C nya = 17 dioksidasi hingga ke siklus kreb
maka energi yang dihasilkan :
1. Energi yang dihasilakn dari oksidasi dua atom karbon : terjadi 7 kali pemotongan (oksidasi) = 7 x
5 ATP = 35 ATP
2. Energi yang dihasilkan pada siklus kreb, meghasilkan 7 molasetil Ko-A, energi yang dihasilakn : 7
x 12 ATP = 84 ATP.
3. Propionil Ko-A kesuksinil Ko-A memerlukan 1 ATP
4. Suksinil Ko-A pad siklus kreb menghasilkan :
1 NADH = 1 X 3 ATP = 3 ATP
1 FADH2 = 1 X 2 ATP = 2 ATP
1 GTP = 1 X 1 ATP = 1 ATP
JUMLAH = 6 ATP
Total energi yang dihasilkan dari katabolisme asam lemak (C=17) adalah : 35 ATP + 84 ATP + 6 ATP
– 1 ATP = 124 ATP atau = 124 x 7,3 Kkal = 905,2 Kkal
Sintesis Asam Lemak

1. biosintesis asam lemak terjadi melalui lintas yang berbeda dikatalisis oleh rangkaian
enzim yang berbeda, dan terjadi di dalam bagian sel yang tidak sama.
2. Ciri kedua yang menonjol dari mekanisme biosintesis asam lemak adalah bahwa
senyawa anta asil di dalam proses ini adalah senyawa tioester, bukan KoA seperti
yang terjadi di dalam oksidasi lemak, tetapi merupakan protein dengan berat
molekul rendah yang disebut protein pembawa asil (ACP) yang mempunyai gugus
SH-esensial.
3. Ciri ketiga adalah bahwa biosintesis asam lemak terjadi didalam sitosol sel eukariotik,
sedangkan oksidasi lemak terjadi terutama di dalam mitokondria.
Malonil-KoA dibentuk dari Asetil-KoA

Dalam sistem ulang-alik tersebut, asetil-KoA


intramitokondrion pertama-tama bereaksi dengan
oksaloasetat untuk membentuk sitrat, ini
merupakan tahap pertama didalam siklus asam
sitrat oleh aktivis sitrat sintase.

Sitrat yang terbentuk, kemudian keluar dari


matrik menuju sitosol, menembus membran
mitokondrion dalam melalui sistem transport
trikarboksilat yang spesifik.
Selanjutnya sitrat bereaksi dengan KoA sitosol dan ATP untuk menghasilkan asetil-KoA sitosol,
reaksi ini dikatalisis oleh sitrat liase yang disebut juga sebagai enzim pemecah sitrat.

Oksalo asetat yang terbentuk terbentuk tidak dapat kembali ke mitokondrion seperti
semula. Untuk bisa kembali ke matrik mitokondrion melalui sistem transport dikarboksilat,
oksaloasetat terlebih dahulu di reduksi menjadi malat oleh malat sitosolik dehydrogenase, yang
selanjutnya dioksidasi kembali menjadi oksaloasetat untuk menyempurnakan proses ulang-alik.
Setelah asetil-KoA terbentuk dalam sitosol, selanjutnya mengalami karboksilasi
menghasilkan melonil-KoA, yang menjadi precursor karbon dari ke 16 atom karbon asam
palmitat. Reaksi tidak dapat balik ini dikatalisis oleh asetil KoA karboksilase.
• CO2 yang masuk kedalam reaksi menjadi gugus
karboksilat bebas melonil-KoA. Asetil KoA karboksilase
adalah enzim yang amat kompleks. Enzim ini
mengandung biotin sebagai gugus prostetiknya, yang
terikat secara kovalen oleh ikatan amida pada gugus e-
amino residu lisin pada satu di antara empat subunit
molekul enzim. Gugus biotinil berperan sebagai “tangan
pengayun” pembawa CO2 pada asetil-KoA.

• ATP memberikan daya dorong untuk melekatkan gugus


karboksil yang baru ke asetil-KoA dan membuat reaksi ini
menjadi tidak balik.
Sistem asam lemak sintase memiliki tujuh tempat aktif
Pada jaringan hewan, enzim yang terlibat di dalam biosintesis asam lemak berjumlah tujuh,
diatur dalam kelompok atau kompleks, sistem asam lemak sintase, dengan berat molekul
total kira-kira 400.000. komplek ini terdapat dalam sitosol sel. Ke tujuh enzim ini agaknya di
atur dengan cara tersebut untuk memudahkan tahap-tahap berurutan didalam siklus sinteis
asam lemak.
Yang menjadi pusat sistem adalah protein pembawa asil (ACP = Acyl Carrier Protein), yang
mengikat secara kovalen senyawa antara asil pada sintesis asam lemak. ACP adalah protein
yang relative kecil, tahan panas, dengan berat molekul 9000.
Fungsi ACP pada biosintesis asam lemak analog dengan peranan koenzim A pada oksidasi
asam lemak. Senyawa antara asil mengalami eseterifikasi pada ACP selama reaksi
pembentukan rantai asam lemak, sedangkan pada oksidasi asam lemak, senyawa antara
asil lemak mengalami esterifikasi pada koenzim A. gugus ptotestik 4’fofopentetein ACP,
bersama-sama dengan residu serin yang terlekat, telah diajukan oleh para ahli, berperan
sebagai “tangan pengayun” untuk menbawa gugus asli yang terikat secarar kovalen dari
satu tempat aktif enzim menuju tempat aktif berkunya dengn urutan yang ssesuai, seperti
dalam hal kopleks piruvat dehidrogrnase mitokondrion. Asam lemak sintase memiliki dua
macam gugus sulfihidril esensial. Yang satu diberukan oleh satu gugus prostetik
4’fosfopantetein ACP, dan yang lain diberikan oleh residu sistein spesifik dari 3’ketoasil-ACP
sintase. Kedua gugus –SH berpartisipasi dalam biosintesis asam lemak.
Pembentukan asam lemak tidak jenuh
asam palmitat dan asam stearat adalah dua diantara asam lemak jenuh yang dapat
di ubah menjadi asam lemak tidak jenuh. Cara pengubahannya tergantung dari jasad hidup.
Pada vetebrata dan sebagian besar jasad aerobic ikatan ganda sisi yang ada pada atom C
nomor 9 dan 10 dihasilkan oleh sismonooksigenase yang spesifik (terdapat pada endoplasmic
reticulum hati dan jaringa adipos). Reaksi nya adalah sebagai berikut :

pada tanaman membentuk asam lemak tidak jenuh berlangsung seperti pada
hewan, hanya ada perbedaan pada rantai transfor electron mikrosomalnya.
pada beberapa bakteri mekanisme pembentukan asam lemak tidak jenuh berbeda
ketimbang pada hewan dan tanaman. Yang dipengaruhi sebagai dasar sintesa bukan asam
lemak jenuhnya melainkan senyawa turunan asam lemak rantai pendek yaitu B-hiroksiasil-
ACP.

Anda mungkin juga menyukai