Dalam diskusi tentang ekspansi gas kita melihat bahwa q dan w bukan fungsi
keadaan. Sekarang kita mendefinisikan fungsi baru , S = q reversible /T, dan postulat bahwa S
merupakan fungsi keadaan :
dq rev
dS T
0 3.1
Juga, pada contoh-contoh ekspansi reversibel dan irreversibel kita menyatakan bahwa q rev
qirre. Untuk proses irreversibel, kita masih menemukan jalur reversibel dan meng-
hitungan S meskipun untuk proses irreversibel S = qrev /T !
29
Contoh : Percobaan Joule (ekspansi dalam vakum untuk sistem terisolasi)
V2
Jadi q = qirrev = 0 tetapi qrev = nRT ln
V1
Untuk setiap langkah pada siklus kita dapat menghitung q dan w. Siklus yang sempurna
terbentuk pada langkah-langkah reversibel.
V2
Langkah 1 : q1 = + = nRTtinggi ln , w1 = –q1, U1 = 0 3.2
V1
V
CV nR Cv
V3 T V1 T nR
rendah Tinggi
V2 T V4
tinggi Trendah 3.6
Karena kebanyakan siklus irreversibel selalu dapat diganti (dirubah) oleh siklus
qrev
reversibel, kebanyakan proses reversibel atau irreversibel , = 0 yang mana telah
T
digambarkan pada hukum kedua termodinamika.
qrev
Pernyataan lain : 0 (untuk proses reversibel atau irreversibel)
T
Atau : “Dalam banyak proses, entropi semesta meningkat (proses irreversibel) atau tetap
sama (proses reversibel). Misalnya entropi semesta tidak turun.
Atau : “jika panas dipindahkan dari temperatur rendah ke temperatur tinggi, kerja harus
dilakukan”.
Akhirnya, konsep yang penting adalah efisiensi siklus panas-kerja :
Dalam siklus yang didiskusikan diatas, qsiklus = +(sejumlah panas ditambahkan), wsiklus=–
(sistem membebaskan kerja ke luar). Berapa banyak panas yang diberikan untuk
mengubahnya dalam kerja ? Catat bahwa q3 hilang “lost”
Wtotal Kerja yang dilakukan (W W2 ) Ttinggi Trendah
= Efisiensi ( ) = + 1 3.7
q1 q1 q1 Ttinggi
31
Jika Trendah = 0 siklus mempunyai efisiensi = 1. Ini merupakan dasar skala suhu dan
konsep nol absolut dan “hukum ketiga”.
q perubahan fasa H
Perumusan fasa pada temperatur konstan : S 3.9
T T
Misalnya H uap, , H , dan sebagainya.
beku
Perubahan temperatur:
T2
Untuk keadaan padat dan cair (Cv = Cp = C ), S = C ln 3.10
T1
T2
T berubah pada V konstan : S = Cv ln 3.12
T1
Contoh: Jawab:
1. H cair(H2O,s)= + 6,02 kJ/mol , 1. S = H/T = 6020/273 = +22,05mol-1
Scair= ? 2. V1 = 2L, T1 = 300 K, V2 = 20 L, T2 = 600 K
2. N2 gas (Cv = 21 J/K ) dipanaskan dan
Dua proses :
diekspansi dari 2 L pada 300K sampai
20 L pada 600K. S = ? (1 mol gas) 1. 2L 20 L pada 300 K : S1 = 1 x 8,314 ln (20/2)
= 19,1 J/K
2. 20 L pada 300K 600K: S2 = 1x21 ln (600/300)
= 14,5 J/K
S total = S1 + S2 = 34,6 J/K
nA nB nA + nB
VA VB V = VA + VB
32
V V V V
S A = nA R ln S B =nB R ln STOTAL = R (nA ln + nB ln ) 3.13
VA VB VA VB
VA VB
dengan XA= dan XB = (ini berarti p dan T keduanya sama)
VA VB VA VB
S Campuran = - R (nA ln XA + nB ln XB )
Untuk pehitungan G :
Reaksi kimia A B
H 0 rx H 0 f ( B) H 0 f ( A) (Untuk unsur–unsur H 0 f 0 )
33
S 0 rx S o B S 0 A (Untuk unsur-unsur S 0 f 0 )
diferensial selanjutnya :
A A S P
+ 3.27
V T V T V T V T T V
Dengan cara yang sama, maka persamaan 3.27 dan 3.28 diperoleh hubungan :
T P
dan 3.28
V S S V
T V
3.29
p S S p
34
Kita dapat sekarang menyimpulkan semua definisi-definisi termodinamika umum dan
hubungan antara fungsi-fungsi termodinamika :
U U H H
T p T V
S V V S S P p S
A A G G
S p S V
T V V T T P P T
Untuk ilmuan kimia G adalah nilai yang paling umum karena kondisi-kondisi
eksperimen adalah normal p = konstan; dp = 0. Sedangkan ilmuan fisika menginginkan
kondisi V untuk bekerja (artinya jarak antara molekul konstan) oleh karena itu yang
berperan buat mereka adalah energi Helmholtz, A.
(G2 G1 ) G
dapat dituliskan = = S .
T T
Kita dapat menuliskan pula persamaan diferensiasi :
G / T 1 G G
2
T P T T P T
G / T 1 G 1 H
(S ) 2 2 (G TS ) 2 3.34
T T T T T
(G / T ) H
sehingga: 2 . 3.35
T T
Persamaan ini disebut sebagai hubungan Gibbs-Helmholtz (G-H). Persamaan ini dapat
menentukan “hubungan temperatur dari suatu proses isotermal” Untuk itu perhatikan
suatu proses A B (perubahan fasa atau reaksi kimia)
A B T1 G (T1 )
35
A B T2 G (T2 )
GA B / T H A B
bentuk diferensial G – H
T T2
setelah diintegrasi dari T1 ke T2, diperoleh :
G2 G1 1 1
H bentuk integral G – H 3.36
T2 T1 T2 T1
Setelah mengembangkan hubungan-hubungan G – H , sekarang kita siap menyelesaikan
perhitungan – perhitungan kesetimbangan fasa dan kesetimbangan kimia pada bab
berikutnya.
p V T
1 3.38
V T T p p V
T
p V p
3.39
V T T
p V
Contoh: Jawab:
2. Tunjukkan bahwa untuk gas Dari persamaan gas ideal pV = RT (untuk 1 mol), maka:
ideal
p RT p
p V T =- 2 =- V ,
p 1V
T V
V T T p V
V R T V
, dan , maka:
T p p p V R
36
p V T p R V
=
V T T p p V V p R
= - 1 (terbukti)
Contoh: Jawab:
3. Buktikan bahwa untuk gas Dari persamaan fundamental: (pers. 3.30)
ideal pada percobaan Joule- dU = TdS – pdV, jika dU dideferensialkan terhadap V, maka:
U
Thomson 0 U S
V T T p
V T V T
S p
dari persamaan 3.27 , maka
V T T V
U p
T p
V T T V
Dari persamaan gas ideal pV = nRT, maka:
p nR
= , dengan demikian dapat ditulis ulang
T V V
U nRT
p = p – p = 0 (terbukti)
V T V
37
Soal-soal :
1. Hitung perubahan entropi bila 1 mol es dipanaskan dari 250 sampai 300 K. Diketahui
tetapan kapasitas kalor (Cp,m) air dan es adalah 75,3 dan 37,7 JK-1mol-1 dan panas
laten peleburan es 6,02 kJ mol-1.
Jawab :
Perubahan entropi bila 1 mol es dipanaskan dari 250 sampai 273,15 K
273,15 S 3,34 -1 -1
S f 37,7 ln f JK mol
250
Untuk pencarian pada 273,15 K;
H peleburan 6020 Jmol 1
S 2 =22,04 JK-1mol-1
T 273,15
Untuk perumusan dari 273,15 sampai 300 K
300
S 3 75,3 ln S 3 7,06 JK-1mol-1
273
Perubahan entropi total adalah :
S S1 S 2 S 3
S 3,34 22,04 7,06 32,44 JK 1 mol 1
2. a. Air pada 100 C berkeseimbangan dengan uap air pada tekanan1 atm. Jika
perubahan entropi berhubungn dengan penguapan air pada 1000C adalah 40,60 kJmol-
1
Berapa G dan S ?. b. Tunjukkan bahwa air pada 1000C ada berhubungan
dengan uap air pada 0,900 atm. Hitung G dan S untuk proses penguapan.
Jawab :
a. Karena air pada 1000C berkesetimbangan dengan uap air pada
tekanan 1 atm, G 0 . Karena H = 40,60 kJmol-1, dan
G H TS .
H 40,60 Jmol 1
S 108,9 JK 1 mol 1
T 373,15 K
b. Entropi meningkat untuk ekspansi 1 mol gas dari tekanan 1 atm
terhadap 0,900 atm.
V2 P 1,00
S nR ln nR ln 1 S 8,314 ln
V1 P2 0,900
S 0,876 JK 1 mol 1
Entropi meningkat bila 1 mol air diuapkan untuk menghasilkan uap
pada tekanann 0.900 atm, jadi
S 108,9 0,876 109,7 JK 1 mol 1 .
Nilai dari TS 109,7 373,15 40,96kJmol 1
Nilai H tidak berubah dalam proses ini dan nilai perubahan
energi Gibbs adalah :
G H TS 40,60 40,96 0,36kJmol 1
Karena G negatif, proses penguapan spontan.
38
3. Nilai H dan S untuk reaksi kimia berturut-turut adalah – 85,12 kJmol-1 dan
-170, 21 K-1mol-1, dan nilai tak tergantun pada T. Hitung G reaksi pada (a) 300 K,
(b) 600 K, (c) 1000 K.
Jawab : (a) –34,1kJmol-1, (b) 16,9kJmol-1, (c) 85,0kJmol-1
4. Satu mol gas ideal dengan Cv.m = 1,5 R, dipanaskan
(a) pada tekanan konstan, dan (b) pada volume konstan dari 298 sampai 253 K.
Hitung S untuk sistem dalam masing-masing kasus.
Jawab : (a) 3,52JK-1mol-1 , (b) 2,11 JK-1mol-1
H 1 V H
5. Jika diketahui p V ( 1 T ) dan , hitunglah untuk 1
T V T P p T
mol gas ideal.
H
Jawab : 0
p T
6. Jika 1 mol gas ideal dikompresi secara reversibel dan isotermal dari 1 atm sampai 10
atm pada 0C hitunglah : q, W, U, H, S, A, dan G
Jawab :
Untuk gas ideal pada proses isotermal ; U H 0 , q = -w
W = +5,23 kJ; q = -5,23 kJ; S = -19,14JK-1
Untuk kerja reversibel dan isotermal dA = dW max = + 5,23 kJ; G
=+5,23 kJ
2SO2 + O2 2SO3
Jawab : - 188JK-1
8. Nilai (U / V ) T untuk gas ideal adalah nol, tetapi berapakah nilai tersebut untuk gas
van der Waals ?
RT a U a
Jawab : Ingat : p = 2 , sehingga 2
V b V V T V
9. Heksan, C6H14 memiliki titik didih 69oC, entalpi molar penguapan, Hvap. = +28,8
kJ/mol. 1 mol heksan diuapkan pada 69oC dan tekanan 1 atm. Hitung q, w, U, H,
S, dan G untuk proses ini.
10. Hitung perubahan entropi ketika 1 mol es pada –10 oC dipanaskan sampai + 10 oC.
Cp(H2O,s) = 37,4 J/mol.K; Cp(H2O,l) = 75,2 J/mol.K; Hpeleburan (H2O,s) = 6,02 kJ/mol.
39
11. Dengan menggunakan nilai kapasitan panas Cp,m(H2O,l) = 75,2 J/mol.K; Cp,m(H2O,g)
= 35,0 J/mol.K, hitung perubahan entropi total jika 100 g H 2O dipanaskan dari 298K,
1 atm sampai mendidih pada 1 atm, dan uap kemudian dipanaskan dan dikompresi
sampai 500K, 20 atm. Hvap.(H2O,l) = +44,0 kJ.mol.
13. Suatu wadah tertutup 5L diisi dengan 0,300 mol H2, 0,200 mol HI. Pada suhu 600K
semua komponen berupa gas dan konstanta kesetimbangan H 2 + I2 2HI adalah
12,4. Hitung konsentrasi kesetimbangan, fraksi mol dan tekanan partial masing-
masing komponen
16. Dengan menggunakan pendekatan nilai faktor kompresibitas, tunjukkan bahwa untuk
gas van der Waals: a) Cp – Cv = R + 2ap/RT 2; b) (U/p)T = - a/RT; dan c) (U/T)p
= Cv + ap/RT2
40