OLEH :
KELOMPOK 6
KELAS : KIMIA NK B
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
Analisa Kualitatif Kandungan Empedu
A. Tujuan
1. Mengetahui keadaan fisik empedu yang meliputi warna, bau, keadaan wujudnya,
derajat keasamaan dan berat jenis
2. Mengetahui kandungan musin dan senyawa organic pada empedu
3. Megetahui zat warna empedu melalui test Gmelin dan Smith
4. Mengetahui kandungan asam pada empedu
B. Waktu Pelaksanaan
Hari/tanggal : Kamis /28 Maret 2019
Pukul : 13.20-15.50 WIB
Tempat : Laboratorium Biokimia, FMIPA, UNP
C. Dasar Teori
Kandungan empedu merupakan kantong otot kecil yang berfungsi untuk menyimpan
empedu (cairan pencernaan berwarna kuning kehijauan yang dihasilkan oleh hati). Empedu
mengalir dari hati melalui duktus hepatikus kiri dan kanan, lalu keduanya bergabung
membentuk duktus hepatikus utama bergabung dengan saluran yang berasal dari kantung
empedu (duktus sistikus) membentuk saluran empedu utama. Saluran empedu utama masuk
ke usus bagian atas pada sfingter Oddi, yang terletak beberapa centimeter dibawah lambung.
Cairan empedu terdiri dari asam empedu, protein, garam empedu, kalsium dan lemak.
Fungsi dari cairan empedu adalah untuk membentuk penyerapan lemak, vitamin A,D,E,dan
K.
Cairan empedu merupakan cairan jernih, berwarna kuning, agak kental dan mempunyai rasa
pahit. Cairan empedu mengandung zat-zat anorganik, yaitu HCO3, Cl-, Na+ dan K+ serta zat-
zat organic, yaitu asam-asam empedu, bilirubin dan kolesterol. Asam-asam empedu yang
penting ialah asam klorat dan asam deoksikolat. Beberapa fungsi asam empedu antara lain:
sebagai emulgator dalam proses pencernaan lemak dalam usus; dapat mengaktifkan lipase
dalam cairan pancreas; membantu mengadsorbsi asam-asam lemak, kolesterol, vitamin D dan
K serta karoten; sebagai perangsang aliran cairan empedu dari hati; dan menjaga agar
kolesterol tetap larut dalam cairan empedu sebab bila perbandingan asam emepedu dengan
kolesterol rendah, akan menyebabkan terjadinya beberapa endapan kolesterol. (Tim Biokimia,
2019:27-28).
Empedu adalah cairan bersifat basa yang pahit dan berwarna hijau kekuningan, yang
disekresikan oleh hepatosit hati pada sebagian besar vertebrata. Pada beberapa spesies,
empedu disimpan di kantung empedu dan dilepaskan ke usus dua belas jari untuk membantu
proses pencernaan. Empedu dihasilkan oleh hati. Garam empedu yang dihasilkannya
mencegah agregat lemak hingga memperbesar luas permukaannya. Empedu terdiri dari
garam-garam empedu, elektrolit, pigmen empedu, kolestrol dan lemak. ungsi empedu adalah
untuk membuang limbah tubuh tertentu (terutama pigmen hasil pemecahan sel darah dan
kelebihan kolesterol) serta membantu penyerapan lemak (Riyana, S. 2010).
Empedu adalah cairan bersifat basa yang pahit dan berwarna hijau kekuningan, yang
disekresikan oleh hepatosit hati pada sebagian besar vertebrata. Empedu dihasilkan secara
terus-menerus oleh hati, akan tetapi ditampung dalam sebuah alat penampungan yaitu kantung
empedu diantara waktu makan. Bila makanan masuk ke duodenum, lepasnya kolesistokinin
akan merangsang kontraksi kantung empedu dan keluarnya empedu akan dihimpun ke dalam
duodenum (Kimball, 1983: 451).
Empedu memiliki fungsi-fungsi dalam tubuh yang dapat di uraikan sebagai berikut :
Menetralkan atau menaikkan pH bahan cernaan dari lambung, mengekskresi kolestrol dari
tubuh jika sudah melebihi kebutuhan tubuh, mengekskresi hasil pemecahan eritrosit berupa
bilirubin, mengemulsi lemak dala makanan, unruk mengahaluskan partikel lemka sehingga
mudah di hidrolisis oleh enzim lipase dan kolestrol estrerase dari pangkreas. Tiga komponen
penting dari empedu, yaitu : asam empedu (asam kolat, garam empedu (Na glukokolat dan Na
taurokolat pigmen empedu, bilirubun ( rantai terbuka dari portin ) ( Panil, Z. 2004 : 119-120 ).
Fungsi cairan empedu adalah untuk mencerna makanan di dalam usus, terutama
lemak. Cairan empedu dari hati ini sebagian disalurkan langsung ke usus dan bercampu
rdengan makanan yang akan dicerna. Sementara sebagian cairan lagi masuk ke kantung
empedu. Disini sebagian air akan diserap/dibuang, sehingga cairannya akan lebih pekat.
Cairan empedu yang pekat ini lebih efektif untuk mencerna makananan dibandingkan
yang langsung dari hati tadi (Arjuna, 2008).
Asam-asam empedu membantu emulsifikasi lipid yang dimakan, suatu proses yang
memudahkan pencernaan enzimatik dan absorbsi lemak diet. Asam-asam deoksikolat dan
litokolat adalah asam-asam empedu sekunder yang disintesis dalam usus lewat kerjanya
enzim-enzim bakteri pada asam-asam empedu primer. Hanya sebagian asam-asam empedu
primer yang terdapat dalam usus diubah menjadi asam empedu sekunder (Montgomery, 1993:
911-912).
Asam empedu yang terpenting adalah asam kolat dan kenodesoksialat. Keduanya di
sintesis dari kolestrol dalam hati manusia. Asam kolat merupakan asam empedu yang
terbanyak. Ada anggapan bahwa, asam empedu ini, merupakan katabolit kolestrol, maka
empedu dianggap sebagai satu-satunya cara ekskresi kolestrol dari dalam tubuh. Asam
empedu yang terdapat di dalam empedu, biasanya berbentuk senyawa konjugat dengan glisin
atau taurin, masing-msing sebgai glikolat atau taurokolat. Pada manusia rasio glikolat :
taurokolat = 3 : 1. Karena empedu mengandung kation alkali terutama Na+ dan K+, dan
pHnya alkali, hal ini memungkinkan sebagian dari asam – asam empedu membentuk peranan
garam – garam empedu. Baik asam empedu maupun garam empedu mempunyai peranan
penting pada pencernaan lemk. Asam empedu dan garam empedu membentuk sirkulasi
enterohepatik, berarti mula-mula diekskresi bersama empedu kemudian di serap kembali ke
hati ( Hardjasasmita, P. 1992: 29 ).
Ukuran lemak yang sangat kecil sehingga mempunyai luas permukaan yang lebar
sehingga kerja enzim lipase dari pankreas yang penting dalam pencernaan lemak dapat
berjalan dengan baik. Kolesterol larut dalam empedu karena adanya garam-garam empedu
dan lesitin. Zat-zat yang dibentukdalam empedu antara lain adalah: Bilirubin, yang juga
dikenal sebagai pigmen empedu, merupakan hasil dari metabolisme hem. Hem, yang
merupakan bagian nonprotein dari hemoglobin, akan mengalami perubahan lagi menjadi
biliverdin, lalu bilirubin. Keseluruhan proses perubahan ini berlangsung di hati ( Nasruddin,
T. 2012 ).
Garam empedu berperan dalam absorpsi lemak dan lemak-lemak A, D, E, dan K yang
larut dalam lemak. Garam empedu merendahkan tegangan permukaan dan memperbesar daya
pengemulsi lemak. Dengan denikian akan memudahkan kerja lipase, lebih lanjut garam
empedu bereaksi dengan asam lemak menghsilkan senyawa kompleks yang lebih mudah larut
dan mudah terabsorpsi sebagai hasil proses lipolisis ( Tim Dosen Biokimia, 2012: 10 ).
Garam empedu dibentuk di hati dari kolesterol melalui reaksi yang menyebabkan
hidroksilasi inti steroid dan memutus rantai sisi. Dalam reaksi pertama, terjadi penambahan
sebuah gugus ɒ-hidroksil kekarbon 7 (di sisi ɒ pada cincin β). Aktivasi 7 ɒ-hidroksilase yang
mengkatalisis reaksi penentu ini ditekan oleh adanyagaram-garam empedu. Pada reaksi
berikutnya, terjadi reduksi ikatan rangkap dan mungkin terjadi hidroksilasi tambahan.
Dihasilkan dua kelompok senyawa yang berbeda. Satu kelompok memiliki gugus ɒ-hidroksi
diposisi 3,7 dan 12 dan menghasilkan seri asam kenakalat. Melalui reaksi oksidasi 3 karbon
dikeluarkan dari rantai sisi. Fragmen-5-karbon sisanya yang melekat ke struktur cincin
memiliki sebuah gugus karboksi (Marks, 2000).
Meskipun hati bukan suatu organ yang tepat dari pencernaan, sekresinya danempedu
memegang peranan penting dalam pencernaan lemak. Empedu dihasilkan secara terus-
menerus oleh hati, tapi ditampung dalam sebuah alat penampung ialah kantung empedu
diantara waktu makan. Bila makanan masuk ke duodenum, lepasnya kolesistokinin akan
merangsang konsentrasi kantung empedu dan keluarnya empedu yang dihimpun ke dalam
duodenum. Empedu kecuali garam empedu mengandung bahan lainnya, antara lain ialah
pigmen empedu, pigmen empedu ini adalah hasil pemecahan pigmen sel darah merah,
hemoglobin, yang dipindahkan oleh hati dari sel-sel darah merah yang tua. Warna kecoklatan
pigmen empedu ini memberi warna coklat yang khass dari feses atau tinja (Kimball, 1983).
D. Alat dan Bahan
Alat :
Bahan :
1. Empedu ayam
2. Asam asetat 10%
3. Perak nitrat
4. Barium klorida
5. Ammonium molibdat
6. Asam nitrat pekat
7. Iodide 5%
8. Sukrosa
9. Asam sulfat pekat
10. Aquadest
11. Indicator universal
E. Cara kerja
Warna empedu
Bau/ aroma
pH
Table pengamatan
Tabung reaksi Jumlah zat Hasil pengamatan
Larutan empedu 5 ml
Larutan glukosa 5 tetes
Asam sulfat 3 ml
3. Tes zat warna empedu (Uji Gmelin)
Table pengamatan
Tabung 1 2
Air suling 3 ml 3 ml
Minyak goring 1 tetes 1 tetes
Larutan empedu cair - 3 ml
Hasil
F. Pengamatan
pH Encer = 7 (netral)
Pekat = 6
Tingkat kekentalan Agak kental
Tabung 1 2 3
Air suling 3 ml 3 ml 1 ml
Minyak goring 1 tetes 1 tetes 1 tetes
Larutan empedu - 3 ml 1 ml (pekat)
cair
Hasil Terbentuk larutan Sedikit larut dalam Larut dalam larutan
2 fasa (bening) larutan (hijau pekat)
G. Pembahasan
Praktikum ini dilakukan untuk menguji kandungan empedu secara kualitatif.
Kandungan empedu merupakan kantong otot kecil yang berfungsi untuk menyimpan empedu
(cairan percernaan berwarna kuning-kehijauan yang dihasilkan oleh hati). Cairan empedu
mengandung zat-zat anorganik, yaitu HCO3, Cl-, Na+, dan K+ serta zat-zat organik yaitu asam-
asam empedu, bilirubin, dan kolesterol.
H. Kesimpulan
1. Empedu berwarna hijau, berbau amis, agak kental dan memiliki pH 6 (empedu pekat) dan
pH 7 (empedu encer).
2. Tes asam/ basa pada empedu menunjukkan bahwa empedu mengandung asam empedu
karena terbentuknya 2 lapisan dengan batas berupa cincin berwarna ungu.
3. Zat warna yang terdapat pada empedu adalah bilirubin (jingga) dan biliferdin (hijau).
4. Empedu dapat bersifat sebagai emulgator.
I. Jawaban Pertanyaan
1. Apa yang menyebakan uji Gmelin dapat menghasilkan warna? Tulis persamaan reaksinya.
yang menyebabkan uji Gmelin dapat menghasilkan warna adalah adanya penambahan
asam nitrat. Dimana asam nitrat berfungsi untuk mengoksidasi zat warna empedu.
Reaksi:
Panil, Z. 2004. Memahami Teori dan Praktik Biokimia Dasar Medis. Jakarta: Buku
kedokteran EGC.
Tim Dosen Biokimia. 2012. Penuntun Praktikum Biokimia. Makassar : Universitas Negeri
Makassar.