SENYAWA-SENYAWA ORGANOLOGAM
Dosen Pengampu,
Oleh:
NPM : 03291811076
Kelas :A
Semester : VI
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2021
SENYAWA ORGANOLOGAM
Kimia organologam adalah ilmu kimia yang mempelajari tentang logam yang
berikatan langsung dengan satu atau lebih atom carbon. Beberapa senyawa
organologam ada yang tidak berikatan lansung dengan atom karbon seperti pada
kompleks phospine, logam hidrida, organosilikon, organoboron dan lainnya. Ada
beberapa logam yang berikatan langsung dengan unsur karbonnya namun bukan
termasuk senyawa organologam, yaitu logam karbida dan logam sianida. Fungsi
utama senyawa organologam adalah sebagai katalis pada reaksi kimia.
Terdapat dua macam ikatan organologam, yaitu :
Ikatan ionik. Ikatan ionik organologam terbentuk dari unsur yang sangat
elektropositif yaitu unsur pada golongan I, II, dan III. Organologam
dengan yang berikatan secara ionik bersifat tak larut dalam pelarut
hidrokarbon dan mudah teroksidasi.
Grignard Reagents (XMgR) disintesis sekitar 1900 oleh victor Grignard Secara
tak sengaja diproduksi ketika ingin membuat senyawa lain Saytzeff method. Saat
itu ia sedang melakukan penelitian dibawah bimbingan dosennya bernama
Barbier.
Keally, Pauson, dan Miller melaporkan synthesis ferrocene ini secara tak sengaja,
karena sebenarnya mereka ingin mensintesis fulvalen. Yaitu senyawa sandwich
hidrokarbon saja.
Ferrocene merupakan struktur yang sangat stabil dengan struktur 2 benzene yang
mengapit atom Fe, karena sangat stabil maka penggunaan ferrocene ini sangat
banyak. 1973 Nobel prize Geoffrey Wilkinson dan Ernst Otto Fischer karena
banyak penelitiannya pada senyawa sandwich (metallocene).
Ziegler/Natta polymerization
1955 Ziegler dan Natta mengembangkan polimerisasi olefin pada tekanan rendah
menggunakan campuran katalis logam (transition metal halide / AlR3).
Giulio Natta bekerja pada penelitian bersama Ziegler menerapkan a-olefin yang
lain seperti propylene dan styrene pada reaksi polimerisasi. menghasilkan
polypropylene dibuat menjadi 2 fraksi: amorphous (atactic) dan crystalline
(tactic).pada 1963 Nobel prize untuk Karl Ziegler dan Giulio Natta pada katalis
Ziegler-Natta yang nantinya digunakan secara komersil dalam pembuatan plastik.
Kompleks Vaska
Pada tahun 1962 Kompleks Vaska dilaporkan oleh Lauri Vaska , senyawa ini
memiliki kemampuan adisi oksidasi dan dapat mengikat O2 secara reversibel.
Reaksi Organologam
1. Insertion Reaction
Reaksi penyisipan karbonil pada dasarnya sama seperti penyisipan biasanya (1,1
insertion dan 1,2 insertion), tetapi yang membedakan disini adalah yang masuk
diantara logam dan ligan adalah molekul karbonil (CO). Mekanisme reaksi dari
penyisipan karbonil diusulkan ada tiga, yaitu penyisipan secara langsung, migrasi
karbonil, dan migrasi alkil. Dari ketiga usulan mekanisme reaksi ini, dilakukan
pengujian melalui eksperimental. Hasilnya mekanisme penyisipan karbonil yang
diterima atau sesuai hasil pengujian adalah migrasi alkil. Jadi alkil bermigrasi dan
terikat pada karbonil, tempat yang ditinggalkan alkil tadi ditempati karbonil dari
luar.
Dari kedua gambar diatas, dapat dijelaskan bahwa reaksi penyisipan karbonil
seperti dijelaskan pada pengantar singkat reaksi penyisipan karbonil diatas,
mekanisme reaksinya adalah migrasi alkil. Pada gambar diatas ditunjukkan bahwa
CH2CH2R bermigrasi ke CO, tempat kosong pada logam yang ditinggalkan alkil
tersebut selanjutnya diisi oleh CO dari luar.
3. Hydride Elimination
Reaksi eliminasi hidrida ini yang sering ditemui adalah reaksi β-elimination yang
merupakan suatu reaksi transfer atom H pada suatu ligan alkil (pada ligan posisi β
terhadap logam) ke logam. Reaksi ini dapat menyebabkan meningkatnya bilangan
oksidasi dan bilangan koordinasi dari logam. Proses transfer atom H pada alkil
posisi β ini terjadi apabila posisi logam, carbon α, karbon β, dan hidrida koplanar.
4. Abstraction Reaction
Reaksi abstraksi merupakan suatu reaksi eliminasi ligan yang tidak akan merubah
bilangan koordinasi logam. Reaksi ini berkaitan dengan pembuangan substituent
pada ligan dengan posisi karbon α dan β terhadap logam. Pembuangan substituent
pada ligan ini dapat terjadi karena pengaruh suatu reagen eksternal.
Pada reaksi diatas (dalam kotak) disebut sebagai reaksi abstraksi dikarenakan
terjadi pembuangan substituent yaitu atom H pada ligan η4-5-exo-
RC5H5 (tetrahapto) yang disebabkan oleh reagen Ph3CPF6. Dari hasil pembuangan
atom H ini, maka ligan η4-5-exo-RC5H5 berubah menjadi η5-RC5H4. Bilangan
koordinasi logam pada reaksi ini tidak berubah, tetapi bilangan oksidasi logam Fe
berubah dari Fe(0) menjadi Fe(II).