Anda di halaman 1dari 7

TUGAS ANORGANIK

METODOLOGI KALIUM

DISUSUN OLEH:

NAMA

CITRA LESTARI (E1M016009)

DEWANDI SAPUTRA (E1M016010)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVESITAS MATARAM

2018
LOGAM KALIUM

Kalium adalah suatu unsure kimia dalam tabel periodic yang memiliki lambing k dan
nomor atom 19. Dari bahasa neon latin kalium. Ia pertama kali diisolasi dari potas (en), abu
tanaman dan alkil nama bahasa inggrisnya Dalam tabel periodik, kalium adalah salah satu logam
alkali. Semua alkali memiliki satu electron valensi dikelompok electron terluarnya, yang mudah
dilepaskan untuk membentuk ion bernuatan poditif-sebuah kation, yang jika bergabung dengan
anion membentuk garam. Kalium dialam hanya terdapat pada garam ionic.

Unsur kalium adalah logam alkali lunak, berwarna putih keperakan yang teroksdasi
dengan cepat diudara dan bereaksi hebat dengan air. Menghasilkan panas yang cukup untuk
menjalankan hydrogen yang dipancarkan dalam reaksi dan terbakar dengan api yang berwarna
ungu yang ditemukan terlarut dalam air laut (yaitu 0,04 % kalium berdasarkan berat).Kalium
merupakan bagian dari banyak mineral, sedangkan yang terdapat di alam bersifat sedikit
radioaktif yang mengandung kira-kira 0,02 % isotop radioaktif 40K dengan waktu paruh 1,5 x 10 9
tahun , ternyata proporsi radiasi yang dihasilkan tubuh manusia cukup signifikan berasal dari
isotop 40K.

 Sumber

Kalium terdapat pada mineral seperti sylvit atau kalium klorida sblumnya
Silvit (en) (KCl), karnalit (en) (KCl•MgCl2•6(H2O)), kainit (en) (MgSO4•KCl•3H2O)dan
langbeinit (en) (MgSO4•K2SO4) adalah mineral yang ditemukan di deposit evaporit (en) besar di
seluruh dunia, kalium umumnya dibuat dari elekrtolisis kalium klorida atau kalium
hidroksida, yang ditemukan secara luas ditempat-tempat seperti Kanada, Rusia, Belarus,
Jerman, Israel, Amerika serikat dan Yordania dengan metode yang serupa dengan cara
produksi natrium pada akhir 1800-an dan awal 1900-an.

Silvit (en) dari New Mexico

Garam kalium seperti karnalit (en), langbeinit (en), polihalit (en), dan silvit (en)
membentuk endapan evaporit (en) yang luas di dasar danau purba dan dasar laut, membuat
ekstraksi garam kalium di lingkungan ini layak secara komersial. Sumber utama kalium –
potas – ditambang di Kanada, Rusia, Belarus, Jerman, Israel, Amerika Serikat, Yordania, dan
tem
pat-tempat lain di seluruh dunia. Deposit yang ditambang pertama kalu berada di dekat
Staßfurt, Jerman, namun simpanannya membentang dari Inggris Raya, melalui Jerman
hingga Polandia. Mereka berada di Zechstein dan tertimbun sejak zaman Permian Tengah
hingga Permian Akhir. Deposit terbesar yang pernah ditemukan terletak 1.000 m (3.300 ft) di
bawah permukaan provinsi Saskatchewan Kanada. Deposit tersebut terletak di Elk Point
Group yang dihasilkan pada zaman Devon Tengah. Saskatchewan, lokasi beberapa tambang
besar telah beroperasi sejak tahun 1960an, mempelopori teknik pembekuan pasir basah
(formasi Blairmore) untuk mendorong poros tambang melaluinya. Perusahaan pertambangan
potas utama di Saskatchewan adalah Potash Corporation of Saskatchewan.

 Tahap Persiapan

Penambangan dan penyiapan bijih

Setelah proses penambangan dilakukan tahap penyiapan bijih, dimana mineral dipisahkan
dari materi pengotor, limbah –biasanya lumpur dan mineral silkat- dengan metode flotasi.
Pada proses ini bijih mentah secara halus digerus dan ditambahkan ke dalam air yang berisi
minyak dan deterjen. Setelah diaerasikan bijih tersebut terbawa keatas oleh busa deterjen
yang kemudian dikeringkan untuk mendapatkan bijih matang.

Kalium klorida (singkatan: KCl; bahasa Inggris: potassium chloride) adalah senyawa
garam alkali tanah dengan halida yang terbentuk dari unsur kalium dan klor. Wujud
umumnya adalah garam kristal berwarna putih atau tak berwarna. Senyawa ini sangat mudah
larut dalam air dan terasa asin di lidah, serupa garam dapur. Kegunaannya yang paling luas
adalah untuk pupuk kimia[], sebagai infus dalam pengobatan, reaktan dalam laboratorum,
pengolahan makanan, dan sebagai salah satu dari tiga senyawa untuk eksekusi mati
menggunakan injeksi. Di alam, kalium klorida terkandung dalam mineral silvit dan silvinit.
Kalium klorida diekstrak dari mineral silvit, karnalit, dan potas. Selain itu, senyawa ini dapat
diekstraksi pula dari air laut.

Pembuatan secara kimia teknik dilakukan melalui kristalisasi dari pelarutan, flotasi, atau
pemisahan elektrostatik dari mineral-mineral tersebut di atas.

 Flotasi

Flotasi adalah suatu cara untuk memisahkan campuran zat padat dengan air berdasarkan
perbedaan daya pembahasan. Partikel dengan pembahasan lebih besar akan tenggelam
(mengendap), sedangkan yang daya pembahasannya kecil akan mengapung sebagai busa.
Agar mengendap dengan baik, ukuran partikel itu harus besar. Sebaliknya agar mengapung
dengan baik, partikel harus kecil, tetapi karena zat-zat padat ini sama-sama ditumbuk dalam
suatu campuran, harus ditentukan perbandingan susunan yang terbaik. Sumber lain
menjelaskan bahwa Flotasi adalah suatu proses di mana zat padat, zat cair atau zat terlarut
dibawa ke permukaan larutan dengan memanfaatkan gelembung udara. Zat yang di flotasi
menempel pada permukaan gelembung udara, sehingga terangkat ke permukaan larutan yang
untuk selanjutnya dapat dipisahkan dari larutan. Proses flotasi dengan memasukkan udara ke
dalam air akan membentuk partikel-partikel terlarut di dalam air berkumbul membentuk flok-
flok, sehingga menyebabkan ukuran partikel-partikel tersebut menjadi lebih besar dan mudah
terangkat oleh gelembung-gelembung udara.

Terjadinya flotasi merupakan hasil interaksi antara gelembung-gelembung udara dengan


suatu fasa terdispersi, di mana kecepatan gaya dorong ke atas sangat tergantung pada gaya
gravitasi dan disperse. Flotasi juga dipengaruhi oleh konsentrasi permukaan dari fasa
terdispersi dan pemakaian bahan kimia sebagai penurun tegangan antara fasa terdispersi
terhadap media air. Proses flotasi membutuhkan beberapa bahan: antara lain pembuatan busa,
zat pembasah, minyak hidrokarbon untuk melindungi lapisan-lapisan, pengatur pH, Pengaktif
(aktivator) dan deakticator (agar bahan yang satu benar-benar dibasahi, dan bahan yang lain
benar-benar tidak dibasahi).

 Produksi logam

Karena sifat keelektronegatifan yang sangat rendah logam selalu bermuatan posistif, oleh
karena itu proses pengolahan logam bebas dari mineral atau bijihnya adalah mengunakan
proses reduksi pada tahap akhir produksinya. Sebelum dilakukan proses reduksi digunakan
teknik-teknik metalurgi agar bijih lebih mudah direduksi menjadi logam bebasnya. Beberapa
proses metalurgi yang sering digunakan dalam industri logam adalah pyrometalurgi,
hydrometalurgi, elektrometalurgi.

Kalium juga dapat diproduksi dari air laut. Namun , metode ini bermasalah karena kalium
cenderung larut dalam lelehan kloridanya dan menguap secara signifikan pada suhu operasi
yang berpotensi membentuk superoksida yang mudah meledak. Kalium secara kimiawi
sangat mirip dengan natrium unsure sebelumnya pada golongan I tabel periodic. Mereka
memiliki energy ionisasi pertama yang sama, yang memungkinkan setiap atom melepaskan
satu-satunya electron terluarnya bahwa mereka adalah unsur yang berbeda yang bergabung
dengan anion yang sama untuk membuat garam serupa dicurigai pada tahun 1702 dan
dibuktikan pada tahun 1807 menggunakan elekrtolisis. Kalium alami terdiri dari tiga isotop,
yang salah satunya 40K bersifatradioaktif. Jejak 40K ditemukan disemua kalium, dan ini
adalah radio isotop yang paling umum dalam tubuh manusia.

Ekstraksi logam kalium dalam sel elektrolitik akan sangat berbahaya karena sifatnya
yang sangat reaktif proses ekstraksi melibatkan reaksi logam natrium dengan lelehan kalium
klorida pada tempratur 850 OC.

Persamaan reaksi
KCl(l) + Na(l) K (g) + NaCl(l)

Keseimbangan reaksi tersebut sesungguhnya menggeser ke kiri pada temperature 850 0C


namun kalium berupa gas (titik didih kalium 766 0C, dan titik didih natrium 890 0C). Oleh
karena itu dengan prinsip Chatelier, keseimbangan reaksi dapat didorong ke kanan dengan
memopa gas kalium hasil yang berwarna hijau keluar dari sistem untuk kemudian
dipadatkan. Telah disebutkan bahwa sifat-sifat kelarutan senyawa-senyawa alkali berkaitan
dengan ukuran pasangan kation –anion yang bersangkutan. Ukuran antara pasangan kation-
anion yang relative sama mempunyai kelarutan yang sangat kecil. Jadi anion yang berukuran
yang besar akan membentuk senyawa yang sukar larut dengan kation alkali berukuran besar.
Konsep ini berlaku bagi anion berukuran besar seperti anion heksonitritokobaltat (III), [CO
(NO2)6]3-. Anion ini dengan litium maupun dengan natrium menghasilkan garam yang larut
dalam air, tetapi dengan kalium Rb atau Cs terbentuk garam-garam yang sukar larut. Jadi,
identifikasi ion kalium dapat dilakukan dengan penambahan ion heksanitritokobaltat (III)
yang akan membentuk endapan kuning cemerlang menurut persamaan reaksi:

3K+(aq) + [Co(NO2)6]3-(aq) K3[Co(NO2)6] (S)

Anion tetrafenilborat, [B(C6H5)4]-, juga dapat mengendap dengan membentuk kalium


tetrafenilborat yang berwarna putih:

K+(aq) + [B(C6H5)4]-(aq) K[B(C6H5)4] (S)

 Pemurnian dapat digunakan :

Kristalisasi yang terbentuk dipanaskan didinginkan terbentuk endapan keringkan

 Kristalisasi

Kristalisasi adalah cara memperoleh zat padat yang larut dalam cairan, ada dua cara
kristalisasi yang umum dilakukan, yaitu :

 Cara penguapan
Cairan diuapkan melalui pemanasan sehingga dihasilkan kristal padat.

 Cara Pendinginan
Zat yang mudah larut dalam air panas dari pada dalam air dingin lebih mudah
menggunakan cara ini. Jika suatu larutan didinginkan, maka kelarutannya akan
berkurang.
Pemisahan campuran dengan kristalisasi ini dilakukan untuk memisahkan
campuran padat dalam air, jika zat padat yang terlarut merupakan zat padat kristal.
Caranya adalah dengan menguapkan zat cairnya.

 Destilasi

Destilasi adalah penguapan campuran zat cair dengan cara memanaskan,


kemudian mengembunkan uap zat cair dan menampungnya dalam suatu wadah bersih
dan kering sehingga diperoleh zat cair yang murni. Prinsip penentuan zat kadar air
dengan destilasi adalah menguapkan air dengan “pembawa” cairan kimia yang
mempunyai titik didih lebih tinggi daripada air dan tidak dapat bercampur dengan air
serta mempunyai berat jenis lebih rendah daripada air.

 Sifat Kimia
 Nama : Kalium
 Simbol : K
 Nomor atom : 19
 Nomor massa: 39,0983 g/mol
 Konfigurasi elektron: 1s2 4s1
 Elektronegativitas menurut Pauling: 0,8
 Radius Vanderwaals: 0,235 nm
 Radius ionik: 0.133 (+1)
 Isotop: 5
 Energi ionisasi pertama: 418,6 kJ/mol
 Penampilan : putih perak
 Jari – jari atom : 220 pm
 Jari – jari kovalen : 196 pm
 Jari – jari Van Der Waals : 275

 Sifat fisika
 Densitas: 0.86 g/cm3 pada 0 °C
 Titik lebur: 63,2 °C
 Titik didih: 760 °C
 Fase : padat
 Sifat atom : Struktur kristal
 Energi ionisasi : Pertama : 418,8 kJ·mol−1, Kedua : 3052 kJ·mol−1, Ketiga : 4420
kJ·mol−1

Anda mungkin juga menyukai