Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA

PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN


MASSA JENIS GAS

OLEH :
KELOMPOK 3

NI LUH IKA SANJIWANI 1513031002


NI LUH AYU PUTU HENDRAYANI 1513031005
AHMAD FERDIAN 1513031018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2018
PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN
MASSA JENIS GAS
I. TUJUAN
1. Menentukan berat molekul senyawa CHCl3 dan senyawa unknown
berdasarkan pengukuran masa jenis gas secara eksperimen
2. Menearpkan persamaan gas ideal dalam menentukan berat molekul senyawa
CHCl3 dan senyawa unknown X secara eksperimen
3. Menentukan senyawa unknown X berdasarkan berat molekul hasil
eksperimen
II. DASAR TEORI
Massa molekul relatif merupakan bilangan yang menyatakan
perbandingan massa satu molekul suatu senyawa terhadap 1/12 massa atom dari
karbon-12. Massa molekul relatif sama dengan jumlah massa atom relatif dari
semua atom penyusunnya. Untuk menentukan massa atom relatif dapat
ditentukan dengan menggunakan berbagai cara yang berdasarkan jenis zat, baik
itu berupa gas, cairan, padatan yang menguap, zat terlarut yang menguap dan
melarut dalam suatu pelarut.
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menentukan massa atom
relatif suatu atom adalah dengan metode Dumas. Metode Dumas adalah
prosedur yang digunakan untuk menentukan massa atom relatif atau berat
molekul dari zat organik yang bersifat volatil yang berupa cairan pada suhu
kamar. Penentuan berat molekul dengan dalam metode Dumas menggunakan
hukum gas ideal yang bersamaan dengan massa jenis gas dengan mengetahui
tekanan, volume, dan suhu dari sampel dengan mengasumsikan bahwa
persamaan gas ideal diikuti oleh gas nyata pada tekanan rendah. Dari persamaan
gas ideal, diapat :
𝑚
PV = nRT atau PV = x RT (1)
𝐵𝑀
Persamaan (1) dapat diubah menjadi :
𝑚
P (BM) = ( x RT) (2)
𝑉
P (BM) = 𝜌 R T (3)
BM adalah berat molekul (gram/mol), P adalah tekanan gas (atm), V
adalah volume gas (L), T adalah suhu mutlak (K), ρ adalah massa jenis
(gram/L) dan R adalah konstanta gas (0,08206 liter atm mol-1K-1) (Retug &
Sastrawidana, 2004).
Salah satu senyawa yang dapat ditentukan berat molekulnya dengan
menggunakan persamaan gas ideal adalah senyawa yang bersifat volatil (mudah
menguap). Apabila suatu zat cair yang bersifat volatil dengan titik didih lebih
kecil dari 100°C ditempatkan dalam labu Erlenmeyer yang memiliki tutup dan
ada lubang kecil pada tutip Erlenmeyer dan labu Erlenmeyer tersebut
dipanaskan sampai suhu 100°C, maka cairan tersebut akan menguap. Apabila
telah tercapai keadaan setimbang, yaitu tekanan uap cairan dalam labu
Erlenmeyer sama dengan tekanan udara di luar, maka uap yang dihasilkan akan
mendorong udara yang terdapat pada labu Erlenmeyer dan keluar melalui
lubang kecil pada tutup labu Erlenmeyer. Setelah semua udara dalam labu
Erlemeyer keluar, maka uap akan berhenti keluar (Retug & Sastrawidana,
2004).
Pada keadaan setimbang, labu Erlenmeyer hanya berisi uap cairan
dengan tekanan yang sama dengan tekanan atmosfer, volume sama dengan
volume labu Erlenmeyer, dan suhu sama dengan titik didih air dalam
penangas air (±100°C). Massa gas yang terdapat dalam labu dapat diketahui
dengan cara menimbang labu Erlenmeyer beserta uap di dalamnya, sedangkan
berat molekul gas dapat diketahui dengan menggunakan persamaan 3 (Retug
& Sastrawidana, 2004).
Nilai berat molekul (BM) hasil perhitungan akan mendekati nilai yang
sebenarnya, tetapi juga dapat terjadi penyimpangan dari nilai sebenarnya.
Ketika labu Erlenmeyer kosong ditimbang, labu ini penuh dengan udara.
Setelah dilakukan pemanasan dan pendinginan dalam desikator, tidak semua
uap cairan dalam labu akan kembali ke bentuk cairnya, sehingga akan
mengurangi jumlah udara yang masuk ke dalam labu Erlenmeyer. Jadi pada
keadaan ini massa labu Erlenmeyer lebih kecil daripada massa labu
Erlenmeyer dalam keadaan semua uap cairan kembali ke bentuk cairnya. Oleh
karena itu, massa cairan yang sebenarnya harus ditambahkan dengan massa
udara yang tidak dapat masuk kembali ke dalam labu Erlenmeyer karena tidak
adanya uap cairan yang tidak mengembun. Massa udara tersebut dapat
dihitung dengan mengasumsikan bahwa tekanan parsial udara yang tidak
dapat masuk sama dengan tekanan uap cairan pada suhu kamar, dengan faktor
koreksi :
logP = 6,90328- 1163,03⁄(227,4 + 𝑓)

P adalah tekanan uap (mmHg) dan t adalah suhu kamar (°C). Jadi
dengan menggunakan rumus tersebut, maka tekanan uap pada berbagai suhu
dapat diketahui. Dengan menggunakan nilai tekanan uap pada suhu kamar,
bersama-sama dengan data mengenai volume labu Erlenmeyer dan berat
molekul udara (28,8 gram/mol) maka dapat dihitung faktor koreksi yang harus
ditambahkan pada massa cairan. Dengan menggunakan faktor koreksi maka
akan diperoleh nilai berat molekul (BM) yang lebih tepat (Bird, 1987).
Salah satu contoh senyawa volatil yang dapat dikur berat molekulnya
berdasarkan massa jenis gasnya yaitu senyawa klorofom. Klorofom adalah
nama umum untuk triklorometana (CHCl3). Klorofom merupakan senyawa
kimia yang banyak dikenal dan digunakan sebagai bahan obat bius, namun
klorofom juga sering digunakan sebagai pelarut yang nonpolar di
laboratorium dan dunia industri. Wujud klorofom pada suhu ruang berupa
cairan, namun mudah menguap. Klorofom memiliki massa molar seberat
119,5 gram/mol.
III. ALAT DAN BAHAN
Tabel alat
No Nama Alat Ukuran Jumlah
1. Labu erlenmeyer 100 mL 2 buah
2. Gelas kimia 500 mL 1 buah
3. Pipet tetes - 2 buah
4. Karet gelang - 4 buah
5. Jarum - 1 buah
6. Neraca analitik - 1 buah
7. Desikator - 1 buah
8. Gelas ukur 5 mL 1 buah
9. Aluminium foil 10 cm x 10 cm 2 lembur
10. Statif dan klem - 1 buah
11. Termometer - 1 buah

Tabel bahan
No. Nama Bahan Konsentrasi Jumlah
1. Cairan volatil yaitu - 5 mL
klorofom (CHCl3)
2. Sampel unknown - 5 mL
3. Aquades - 500 mL
IV. PROSEDUR KERJA DAN HASIL PENGAMATAN
No. PROSEDUR KERJA HASIL PENGAMATAN
Senyawa Klorofom (CHCl3)
1. Sebuah labu erlenmeyer berleher kecil Labu Erlenmeyer yang digunakan :
diambil yang bersih dan kering , Pada percobaan I menggunakan labu
kemudian massanya ditimbang dengan Erlenmeyer berukuran 100 mL dengan massa
menggunakan neraca analitik. labu adalah 70,1028 gram.
Pada percobaan II menggunakan labu
Erlenmeyer berukuran 100 mL dengan massa
labu Erlenmeyer adalah 64,8531 gram.

(a) (b)
Gambar 1. Massa labu Erlenmeyer kosong (a)
Percobaan I (b) Percobaan II
2. Labu erlenmeyer ditutup dengan Massa labu Erlenmeyer beserta aluminium
aluminium foil, serta dikencangkan foil dan karet gelang yaitu :
dengan menggunakan karet gelang, Pada percobaan I : 71,0533 gram
kemudian massanya ditimbang dengan Pada percobaan II : 65,6250 gram
menggunakan neraca analitik.
(a) (b)
Gambar 2. Massa Labu Erlenmeyer beserta
aluminium foil dan karet gelang (a) Percobaan I
(b) Percobaan II
3. Sebanyak 5 mL cairan CHCl3,  Cairan volatil yang digunakan adalah
dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer, senyawa CHCl3 yang berupa cairan
kemudian labu ditutup kembali dengan bening tidak berwarna
aluminium foil dan dikencangkan  Cairan CHCl3 yang digunakan sebanyak 5
dengan menggunakan karet gelang, mL
sehingga tutup ini bersifat kedap gas.  Lubang aluminium foil dibuat setelah
Kemudian dibuat sebuah lubang kecil suhu ± 100°C
pada aluminium foil dengan
menggunakan jarum, agar uap dalam
labu erlenmeyer dapat keluar.

Gambar 3. Cairan Klorofom sebanyak 5 mL


4. Labu erlenmeyer tersebut direndam  Labu direndam hingga semua cairan
dalam penangas air bersuhu ± 100°C CHCl3 yang ada di dalam labu menguap.
dengan ketinggian air ± 1 cm di bawah Ketinggian labu Erlenmeyer saat
aluminium foil. Pada aluminium foil direndam ± 2 cm di bawah aluminium
dibuat sebuah lubang kecil dengan foil.
menggunakan jarum, agar uap dapat
keluar. Labu erlenmeyer tersebut
dibiarkan dalam penangas air sampai
semua cairan klorofom (CHCl3)
menguap. Selanjutnya suhu penangas
air tersebut dicatat.
Gambar 4. Labu Erlenmeyer direndam
dalam penangas air bersuhu ± 100°C
 Labu Erlenmeyer direndam dalam
penangas air yang bersuhu 92°C
 Pada percobaan I semua cairan CHCl3
menguap pada suhu 94°C
 Pada percobaan II semua cairan CHCl3
menguap pada suhu 94°C
5. Setelah semua cairan klorofom  Labu Erlenmeyer diletakkan ke dalam
(CHCl3) dalam labu erlenmeyer desikator dan didiamkan hingga semua
menguap, labu erlenmeyer diangkat uap CHCl3 yang terdapat dalam labu
dan bagian luarnya dikeringkan dengan Erlenmeyer mengembun kembali menjadi
menggunakan lap dan labu didinginkan cairan.
dalam desikator.

Gambar 5. Labu Erlenmeyer diletakkan di


dalam desikator
 Pendinginan dalam desikator
menyebabkan udara yang awalnya keluar
saat pemanasan, kembali masuk ke dalam
labu Erlenmeyer melalui lubang kecil
pada aluminium foil (uap kembali
membentuk cairan).
6. Labu erlenmeyer yang dingin Massa labu erlenmeyer yang telah dingin,
ditimbang dengan neraca analitik (tutup kemudian ditimbang dan massa yang
aluminium foil berserta karet gelang diperoleh yaitu :
tidak dilepaskan saat ditimbang).
Percobaan 1
- Massa labu Erlenmeyer + karet gelang +
aluminium foil + cairan klorofom =
71,6484 gram
Percobaan II
- Massa labu Erlenmeyer + karet gelang +
aluminium foil + cairan klorofom =
66,2351 gram

(a) (b)
Gambar 6. Massa Labu Erlenmeyer yang telah
dingin yang ditimbang (a) Percobaan I (b)
Pecobaan II
7. Volume labu erlenmeyer ditentukan Massa air dan labu Erlenmeyer :
dengan cara mengisi labu erlenmeyer Labu Erlenmeyer percobaan I yaitu 219,8
dengan air hingga penuh kemudian gram
mengukur massa air yang terdapat Labu Erlenmeyer percobaan II yaitu 209,7
dalam labu erlenmeyer. Suhu air dalam gram
labu erlenmeyer.

Gambar 7. Massa air dan labu Erlenmeyer


Percobaan I

Gambar 8. Massa air dan labu Erlenmeyer


percobaan II
8. Tekanan atmosfer diukur dengan Tekanan atmosfer yang ada di ruangan adalah
menggunakan barometer. 765 mmHg

Gambar 9. Tekanan atmosfer di dalam ruangan


Senyawa Unknown X
1. Sebuah labu erlenmeyer berleher kecil Labu Erlenmeyer yang digunakan :
diambil yang bersih dan kering , Pada percobaan I menggunakan labu
kemudian massanya ditimbang dengan Erlenmeyer berukuran 100 mL dengan massa
menggunakan neraca analitik. labu adalah 70,1028 gram.
Pada percobaan II menggunakan labu
Erlenmeyer berukuran 100 mL dengan massa
labu Erlenmeyer adalah 51,2434 gram.

(a) (b)
Gambar 10. Massa labu Erlenmeyer kosong (a)
Percobaan I (b) Percobaan II
2. Labu erlenmeyer ditutup dengan Massa labu Erlenmeyer beserta aluminium
aluminium foil, serta dikencangkan foil dan karet gelang yaitu :
dengan menggunakan karet gelang, Pada percobaan I : 70,8661 gram
kemudian massanya ditimbang dengan Pada percobaan II : 51,9070 gram
menggunakan neraca analitik.

Gambar 11. Massa labu Erlenmeyer beserta


aluminium foil dan karet gelang (a) Percobaan I
(b) Percobaan II
3. Sebanyak 5 mL cairan unknown X,  Zat unknown yang digunakan berupa
dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer, cairan bening tidak berwarna
kemudian labu ditutup kembali dengan  Zat unknown yang digunakan sebanyak 5
aluminium foil dan dikencangkan mL
dengan menggunakan karet gelang,  Lubang aluminium foil dibuat setelah
sehingga tutup ini bersifat kedap gas. suhu ± 100°C
Kemudian dibuat sebuah lubang kecil
pada aluminium foil dengan
menggunakan jarum, agar uap dalam
labu erlenmeyer dapat keluar.
4. Labu erlenmeyer tersebut direndam  Labu direndam hingga semua zat
dalam penangas air bersuhu ± 100°C unknown yang ada di dalam labu
dengan ketinggian air ± 1 cm di bawah menguap. Ketinggian labu Erlenmeyer
aluminium foil. Pada aluminium foil saat direndam ± 2 cm di bawah aluminium
dibuat sebuah lubang kecil dengan foil.
menggunakan jarum, agar uap dapat
keluar. Labu erlenmeyer tersebut
dibiarkan dalam penangas air sampai
semua cairan unknown X menguap.
Selanjutnya suhu penangas air tersebut
dicatat.

Gambar 12. Labu Erlenmeyer direndam


dalam penangas air bersuhu ± 100°C
 Labu Erlenmeyer direndam dalam
penangas air yang bersuhu 92°C
 Pada percobaan I semua zat unknown
menguap pada suhu 94°C
 Pada percobaan II semua zat unknown
menguap pada suhu 94°C
5. Setelah semua cairan unknown dalam  Labu Erlenmeyer diletakkan ke dalam
labu erlenmeyer menguap, labu desikator dan didiamkan hingga semua
erlenmeyer diangkat dan bagian uap zat unknown yang terdapat dalam labu
luarnya dikeringkan dengan Erlenmeyer mengembun kembali menjadi
menggunakan lap dan labu didinginkan cairan.
dalam desikator.

Gambar 13. Labu Erlenmeyer diletakkan di


dalam desikator
 Pendinginan dalam desikator
menyebabkan udara yang awalnya keluar
saat pemanasan, kembali masuk ke dalam
labu Erlenmeyer melalui lubang kecil
pada aluminium foil (uap kembali
membentuk cairan).
6. Labu erlenmeyer yang dingin Massa labu erlenmeyer yang telah dingin,
ditimbang dengan neraca analitik (tutup kemudian ditimbang dan massa yang
aluminium foil berserta karet gelang diperoleh yaitu :
tidak dilepaskan saat ditimbang). Percobaan I
- Massa labu Erlenmeyer + karet gelang +
aluminium foil + sampel unknown =
71,4031 gram
Percobaan II
- Massa labu Erlenmeyer + karet gelang +
aluminium foil + sampel unknown =
52,5072 gram

(a) (b)
Gambar 14. Massa labu Erlenmeyer yang telah
dingin (a) Percobaan I (b) Percobaan II
7. Volume labu erlenmeyer ditentukan Massa air dan labu Erlenmeyer :
dengan cara mengisi labu erlenmeyer Labu Erlenmeyer percobaan I yaitu 222,7
dengan air hingga penuh kemudian gram
mengukur massa air yang terdapat Labu Erlenmeyer percobaan II yaitu 176,6
dalam labu erlenmeyer. Suhu air dalam gram
labu erlenmeyer.

Gambar 15. Massa air dan labu Erlenmeyer pada


percobaan I
Gambar 16. Massa air dan labu Erlenmeyer
pada percobaan II
8. Tekanan atmosfer diukur dengan Tekanan atmosfer yang ada di ruangan adalah
menggunakan barometer. 765 mmHg

Gambar 17. Tekanan atmosfer di dalam ruangan

V. LEMBAR PENGAMATAN
Tabel 1. Lembar pengamatan senyawa kloroform
Data Hasil Percobaan
Pengamatan Senyawa Klorofom I II
(100 mL) (100 mL)
Massa labu Erlenmeyer, aluminium foil, karet gelang 71,6484 66,2351
dan pengembunan uap klorofom gram gram
Massa labu Erlenmeyer, aluminium foil dan karet 71,0533 65,6250
gelang gram gram
Massa cairan klorofom 0,5951gram 0,6101 gram
Massa labu Erlenmeyer dan air 219,8 gram 209,7 gram
Massa labu Erlenmeyer 70,1028 64,8531
gram gram
Massa air 149,6972 144,8469
gram gram
Suhu air yang terdapat dalam labu Erlenmeyer 28°C 28°C
Suhu penangas air 92°C 92°C
Tekanan atmosfer 765 mmHg 765 mmHg

Tabel 2. Lembar pengamatan senyawa unknown


Data Hasil Percobaan
Pengamatan Senyawa Unknown X I II
(100 mL) (100 mL)
Massa labu Erlenmeyer, aluminium foil, karet gelang 71,4031 52,5072
dan pengembunan uap cairan unknown gram gram
Massa labu Erlenmeyer, aluminium foil dan karet 70,8661 51,9070
gelang gram gram
Massa cairan unknown 0,537 gram 0,6002 gram
Massa labu Erlenmeyer dan air 222,7 gram 176,6 gram
Massa labu Erlenmeyer 70,1028 51,2434
gram gram
Massa air 152,5972 125,3566
gram gram
Suhu air yang terdapat dalam labu Erlenmeyer 28°C 28°C
Suhu penangas air 92°C 92°C
Tekanan atmosfer 765 mmHg 765 mmHg
VI. PEMBAHASAN
Dalam percobaan yang telah dilakukan akan ditentukan berat molekul
dari dua senyawa volatil berdasarkan pengukuran massa jenis gas, yang mana
berat molekul tersebut dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan gas
ideal. Senyawa volatil yang akan digunakan dalam percobaan ini adalah
senyawa klorofom (CHCl3) dan senyawa unknown X.
a. Penentuan Berat Molekul Kloroform
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, didapatkan berat
molekul dari masing-masing senyawa tersebut. Adapun perhitungannya adalah
sebagai berikut.
Diketahui:
1. Massa jenis air (ρ) adalah 0,9963 gram/cm3 ( pada temperatur 28°C)
2. Suhu air dalam labu Erlenmeyer adalah 28oC
3. R adalah 0,08206 liter atm mol-1 K-1
4. Berat molekul (BM) CHCl3 secara teoritis adalah 119,5 gram/mol
5. Tekanan udara di ruangan = 1,0065 atm = 1 atm

Dihitung:
a. Berat molekul CHCl3..................?

Perhitungannya adalah sebagai berikut:


Percobaan I
 Massa zat volatil (CHCl3) = (massa labu Erlenmeyer + aluminium foil+
karet gelang + cairan zat volatil setelah
pengembunan) - (massa labu Erlenmeyer +
aluminium foil+ karet gelang)
= 71,6484 gram – 71,0533 gram
= 0,5951 gram
 Massa air = (massa labu Erlenmeyer + air) - massa labu Erlenmeyer
= 219,8 gram – 70,1028 gram
= 149,6972 gram
 Volume air dihitung dengan menggunakan massa jenis air
massa air 149,6972 gram
Vair    150,2531cm 3  0,1503 L
 air 0,9963 g/cm 3

 Menghitung massa jenis gas


Vlabu = Vair
Vlabu = 0,1503 L
massa zat volatil 0,5951 gram
ρ gas    3,9594gram/L
Vlabu 0,1503 L

 Berat molekul CHCl3

ρ R T 3,9594 gram/L x 0,08206 L atm. mol 1 K 1 x 365 K


BM    118,5915 gram/mol
P 1atm

Secara teoritis berat molekul kloroform adalah 119,38 gram/mol,


sedangkan pada percobaan ini dari hasil perhitungan berat molekul kloroform
adalah 118,5915 gram/mol. Nilai berat molekul hasil perhitungan memang
mendekati nilai yang sebenarnya, tapi sesungguhnya masih mengandung
kesalahan. Kesalahan yang dilakukan seperti ketika labu Erlenmeyer ditimbang,
labu Erlenmeyar tersebut telah berisi udara. Setelah pemanasan dan pendinginan
dengan desikator tidak semua gas dari kloroform kembali ke wujud cairnya
karena ada yang menguap keluar dari labu Erlenmeyer. Dengan demikian, massa
labu Erlenmeyer dalam keadaan ini lebih kecil dari massa labu Erlenmeyer dalam
keadaan semua gas kembali ke bentuk cairnya. Jadi, massa cairan CHCl3
seharusnya ditambahkan dengan massa udara yang tidak dapat masuk kembali ke
dalam labu Erlenmeyer. Massa udara tersebut dapat dihitung dengan
mengasumsikan bahwa tekanan parsial udara yang tidak dapat masuk tadi sama
dengan tekanan uap cairan CHCl3 pada suhu kamar (28oC) dengan rumus:
1163,03
log P  6,90328 
227,4  t

Berikut merupakan perhitungan berat molekul senyawa CHCl3 dengan


menggunakan faktor koreksi.

Diketahui:
1. BMudara N2 adalah 28,8 gram/mol
2. Suhu air adalah 28ºC = 301 K

3. Suhu penangas air rata-rata adalah 92ºC = 365 K

4. Suhu kamar 28oC = 301 K

Maka,
1163,03
log P  6,90328 
227,4  t

1163,03
log P  6,90328 
227,4  28

1163,03
log P  6,90328   2,35
255,4

P  223,87 mmHg  0,295 atm

Setelah nilai P didapat, BM CHCl3 dapat ditentukan dengan perhitungan berikut :

 Massa udara yang tidak dapat masuk


m
PV .R T
BM
P . V . BM udara
m
RT
0,295 atm . 0,1503 L . 28,8 gr
 mol
1 1
0,08206 L.atm.mol K . 301K
 0,0517 gram
 Massa total = massa CHCl3 + massa udara yang tidak dapat masuk
= (0,5951 + 0,0517) gram

= 0,6468 gram

 Menghitung massa jenis gas


m total 0,6468gr
ρ gas    4,3034 g
Vlabu 0,1503 L L

 Menghitung Berat molekul senyawa volatil

. R . T 4,3034 g . 0,08206 L atm mol K . 365 K


BM   L  128,8950 g
P 1atm mol

Percobaan II
 Massa zat volatil (CHCl3) = (massa labu Erlenmeyer + aluminium foil+
karet gelang + cairan zat volatil setelah
pengembunan) - (massa labu Erlenmeyer +
aluminium foil+ karet gelang)
= 66,2351 gram – 65,6250 gram
= 0,6101 gram
 Massa air = (massa labu Erlenmeyer + air) - massa labu Erlenmeyer
= 209,7 gram – 64,8531 gram
= 144,8469 gram
 Volume air dihitung dengan menggunakan massa jenis air
massa air 144,8469 gram
Vair    145,3848 cm 3  0,1454 L
 air 0,9963 g/cm 3

 Menghitung massa jenis gas


Vlabu = Vair
Vlabu = 0,1454 L
massa zat volatil 0,6101 gram
ρ gas    4,1901gram/L
Vlabu 0,1454L
 Berat molekul CHCl3

ρ R T 4,1901gram/L x 0,08206 L atm. mol 1K 1 x 365 K


BM    125,5014gram/mol
P 1atm

 Menghitung Kesalahan Relatif


Sama seperti pada percobaan pertama, dalam perhitungan BM ini diperlukan
perhitungan yang memperhatikan faktor koreksi. Berikut merupakan
perhitungan berat molekul senyawa CHCl3 dengan menggunakan faktor
koreksi.

1163,03
log P  6,90328 
227,4  t

1163,03
log P  6,90328 
227,4  28

1163,03
log P  6,90328   2,35
255,4

P  223,87 mmHg  0,295 atm

 Massa udara yang tidak dapat masuk


m
PV .R T
BM
P . V . BM udara
m
RT
0,295 atm . 0,1454L . 28,8 gr
 mol
1 1
0,08206 L.atm.mol K . 301K
 0,0500 gram

 Massa total = massa CHCl3 + massa udara yang tidak dapat masuk
= (0,6101 + 0,0500) gram

= 0,6601 gram
 Menghitung massa jenis gas
m total 0,6601gr
ρ gas    4,5399 g
Vlabu 0,1451L L

 Menghitung Berat molekul senyawa volatil

. R .T 4,5399 g . 0,08206 L atm mol K . 365 K


BM   L  135,9786 g
P 1atm mol

Dari kedua percobaan di atas, rata-rata BM dari CHCl3 adalah sebagai berikut :

Tabel 3. Berat molekul senyawa kloroform

Percobaan Tanpa koreksi Dengan koreksi


I 118,5915 gr/mol 128,8950 gr/mol

II 125,5014 gr/mol 135,9786 gr/mol

Rata-Rata 122,0464 gr/mol 132,4368 gr/mol

Berdasarkan data rata-rata BM dari CHCl3 di atas, dapat dihitung kesalahan relatif
dari percobaan ini sebagai berikut :

Tanpa koreksi

BM rata - rata hasil percobaan  BM secara teoritis


 Kesalahan Relatif   100%
BM secara teoritis
122,0464 119,5
  100%
119,5
 2,1309 %

Dengan koreksi
BM rata - rata hasil percobaan  BM secara teoritis
 Kesalahan Relatif   100%
BM secara teoritis
132,4368 119,5
  100%
119,5
 10,8258 %

b. Penentuan Berat Molekul Senyawa Unknown


Dalam Praktikum yang telah dilakukan diberikan senyawa unknown berupa
cairan bening tak berwarna. Senyawa unknown yang akan ditentukan berat
molekulnya diberikan perlakuan yang sama dengan penentuan berat molekul
kloroform. Maka berdasarkan tabel 4 berat molekul senyawa unknown dapat dicari
sebagai berikut:
Percobaan I
 Volume labu Erlenmeyer dihitung dengan menggunakan massa jenis air
massa air 152,5972 gram
Vair    153,1386cm3  0,1531 L
ρair 0,9963 gram/cm 3

 Menghitung massa jenis gas


Vlabu = Vair

Vlabu = 0,1531 L

massa zat unknown 0,5370 gram


ρgas    3,5075 gram/L
Vlabu 0,1531L

 Berat molekul unknown


ρ R T 3,5075 gram/L x 0,08206 L atm mol 1K 1 x 365 K
BM    105,0562 gram/mol
P 1 atm

Massa udara dapat yang terdapat pada erlenmeyer dapat dihitung dengan
mengasumsikan bahwa tekanan parsial udara yang tidak dapat masuk sama
dengan tekanan uap cairan unknown pada suhu lingkungan dengan rumus
1163,03
log P  6,90328 
227,4  t
Maka dapat dicari perhitungan berat molekul senyawa unknown dengan
menggunakan faktor koreksi.

1163,03
log P  6,90328 
227,4  t

1163,03
log P  6,90328 
227,4  28

1163,03
log P  6,90328   2,35
257,4

P  223,87 mmHg  0,295 atm

Maka berat molekul senyawa unknown dengan faktor koreksi dapat dicari
sebagai berikut:

 massa udara yang tidak dapat masuk

m
PV .R T
BM
P . V . BM udara
m
RT
0,295 atm . 0,1531L . 28,8 gr
 mol
0,08206 L.atm.mol 1K 1 . 365K
 0,0434gram

 Massa total zat cair volatil

Massa total = massa unknown + massa udara yang tidak dapat masuk

= (0,5370 + 0,0434) gram

= 0,5804 gram

 massa jenis gas


m total 0,5804 gram
ρgas    3,7909 gram
Vlabu 0,1531 L L

 Berat molekul senyawa unknown dengan faktor koreksi


g
ρ . R . T 3,7909 L . 0,08206 L atm mol K . 365K
BM    113,5472 g
P 1atm mol

Percobaan II
 Volume labu erlenmeyer dihitung dengan menggunakan massa jenis air
massa air 125,7464 gram
Vair    126,2133cm3  0,1262 L
ρair 0,9963 gram/cm 3

 Menghitung massa jenis gas


Vlabu = Vair

Vlabu = 0,1262 L

massa zat unknown 0,6002 gram


ρgas    4,7554 gram/L
Vlabu 0,1262L

 Berat molekul unknown


ρ R T 4,7554 gram/L x 0,08206 L atm mol 1K 1 x 365 K
BM    142,4344 gram/mol
P 1 atm
Massa udara dapat yang terdapat pada erlenmeyer dapat dihitung
dengan mengasumsikan bahwa tekanan parsial udara yang tidak dapat masuk
sama dengan tekanan uap cairan unknown pada suhu lingkungan dengan rumus

1163,03
log P  6,90328 
227,4  t
Maka dapat dicari perhitungan berat molekul senyawa unknown dengan
menggunakan faktor koreksi.

1163,03
log P  6,90328 
227,4  t
1163,03
log P  6,90328 
227,4  28

1163,03
log P  6,90328   2,35
257,4

P  223,87 mmHg  0,295 atm

Maka berat molekul senyawa unknown dengan faktor koreksi dapat dicari
sebagai beriukut:

 massa udara yang tidak dapat masuk

m
PV .R T
BM
P . V . BM udara
m
RT
0,295 atm . 0,1262L . 28,8 gr
 mol
1 1
0,08206 L.atm.mol K . 365K
 0,0357gram

 Massa total zat cair volatil

Massa total = massa unknown + massa udara yang tidak dapat masuk

= (0,6002 + 0,0357) gram

= 0,6359 gram

 massa jenis gas


m total 0,6359 gram
ρgas    5,0548 gram
Vlabu 0,1258 L L

 Berat molekul senyawa unknown


g
ρ . R . T 5,0548 L . 0,08206 L atm mol K . 365K
BM    151,4023 g
P 1atm mol
Dari kedua percobaan di atas, maka rata-rata berat molekul dari senyawa
unknown adalah sebagai berikut :
Tabel 4. Berat molekul senyawa unknown
BM Dengan
Percobaan BM Tanpa koreksi
koreksi
I 105,0562 gr/mol 113,5472 gr/mol

II 142,4344 gr/mol 151,4023gr/mol

Rata-Rata 123.7453 gr/mol 132,4747 gr/mol

Berdasarkan tabel 5 maka senyawa unknown dapat diidentifikasi dengan cara


membandingkan berat molekul yang didapatkan pada saat percobaan dengan
senyawa volatil lainnya berdasarkan penelusuran literatur. Pada penentuan berat
molekul ini digunakan suhu penangas air 920C hal ini dimaksudkan agar
senyawa tersebut mudah menguap. Dalam praktikum yang dilakukan haruslah
sangat hati-hati karena akan sangat mempengaruhi hasil yang didapatkan. Pada
percobaan kedua berat molekul yang didapatkan sangat jauh dengan percobaan
pertama hal ini bisa dikarekanakan pada penguapan tidak dilakukan sampai
senyawa menguap dengan benar masih bterdapat beberapa yang belum
menguap sehingga akan mempengaruhi berat senyawa yang didapatkan.

Mengidentifikasi senyawa unknown


Senyawa unknown dapat diidentifikasi dengan cara mencocokkan massa jenis,
berat molekul senyawa dan ciri-ciri fisik yaitu warna dan baunnya yang dapat
diamati berdasarkan litelatur senyawa kemungkinan besar memiliki sifat-sifat
mirip dengan senyawa unknown adalah senyawa kloroform (CHCl3) dari
percobaan yang dilakukan berat molekul yang didapat sedikit berbeda hal ini
bisa disebabkan oleh kesalahan-kesalahan perhitungan dan juga ketidak
cermatan praktikan dalan bekerja. Salah satu penyebab kesalahan tersebut
adalah kurang cermatnnya dalam mengamati senyawa saat menvcapai titik
kesetimbangan sehingga akan mempengaruhi perhitungan berat molekul yang
didapat.

VII. SIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan dan analisis yang telah dilakukan, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Berat molekul senyawa CHCl3 berdasarkan pengukuran massa jenis gas
tanpa faktor koreksi adalah 122,0464 g/mol dan dengan faktor koreksi
adalah 132,4368 g/mol. Berat molekul senyawa unknown berdasarkan
pengukuran massa jenis gas tanpa faktor koreksi adalah 123,7453 g/mol
dan dengan faktor koreksi adalah 132,4747 g/mol.
2) Berdasarkan data-data yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa
senyawa unknown adalah kloroform

VIII. JAWABAN PERTANYAAN


1. Apakah yang menjadi sumber kesalahan utama dalam percobaan ini?
Jawab :
Sumber kesalahan utama dari percobaan ini antara lain yaitu sulit untuk
mengamati apakah zat cair yang ada di dalam labu Erlenmeyer telah habis
menguap seluruhnya atau belum. Selain itu sumber kesalahan utama dalam
percobaan ini yaitu apakah labu yang diletakkan di dalam desikator sudah
benar-benar dingin, sehingga untuk memastikan kondisi labu praktikan
berulang-ulang kali membuka desikator, hal ini memungkinkan udara dari
luar masuk melalui lubang pada aluminium foil karena adanya perbedaan
tekanan di dalam labu Erlenmeyer dan di luar labu Erlenmeyer.
2. Dari hasil analisis penentuan berat molekul suatu cairan X yang bersifat
volatil diperoleh nilai 120 gram/mol. Hasil analisis menunjukkan bahwa
unsur tersebut mengandung : karbon 10,0%, klor : 89,0%, hidrogen : 1,0%.
Tentukan rumus molekul senyawa tersebut!
Jawab :
Diketahui :
- Berat molekul X = 120 gram/mol
- Karbon : 10%
- Klor : 89,9%
- Hidrogen : 1,0%
Ditanya :
Rumus molekul senyawa X = ?
Penyelesaian :
10
Massa karbon = 100 x 100 gram = 10 gram
89
Massa klor = 100 x 100 gram = 89 gram
1
Massa hidrogen = 100 x 100 gram = 1 gram

Perbandingan mol C : mol H : mol Cl


10 𝑔𝑟𝑎𝑚 1 𝑔𝑟𝑎𝑚 80 𝑔𝑟𝑎𝑚
= : :
12 1 35,5

= 0,83 : 1 : 2,5
=1:1:3
Rumus molekul = (Rumus empiris)n
120 = (12 + 1 + 106,50)n
120 = (119,5)n
n =1
Rumus molekul = (CHCl3)1 = CHCl3
Jadi, rumus molekul X yaitu CHCl3 yang merupakan senyawa klorofom.
IX. DAFTAR PUSTAKA
Retug, I Nyoman dan I Dewa Ketut Satrawidana. 2004. Penuntun Praktikum
Kimia Fisika. Singaraja: IKIP Singaraja.
Wiratini, Ni Made, I Nyoman Retug. 2014. Buku Penuntun Praktikum Kimia
Fisika. Singaraja: Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas Pendidikan
MIPA, UNDIKSHA Singaraja.

Anda mungkin juga menyukai