Anda di halaman 1dari 18

I.

Judul
Penentuan Berat Molekul berdasarkan Pengukuran Massa Jenis Gas

II. Tujuan
1. Menerapkan persamaan gas ideal dalam menentukan berat molekul senyawa
kloroform (CHCl3) dan sampel unknown.
2. Menentukan berat molekul senyawa kloroform (CHCl3) dan sampel unknown
bersarkan pengukuran massa jenis gas.
3. Menentukan senyawa dari sampel unknown dari berat molekul yang diperoleh dari
praktikum.

III. Dasar Teori


Setiap zat terdiri dari partikel-partikel yang sangat kecil (atom, molekul, ionn dan
sebagainya). Partikel-partikel ini senantiasa bergerak karena memiliki energi kinertik.
Pada keadaan gas, partikel-partikelnya bergerak secara acak. Jarak antar partikelnya
relatif jauh lebih besar daripada ukuran partikel sehingga gaya tarik-menarik antar
partikel sangat kecil dan dapat diabaikan.
Dalam pembicaraan tentang gas, gas dapat dikelompokan menjadi dua jenis, yaitu:
1. Gas ideal: gas yang secara sempurna mengikuti hukum-hukum gas.
2. Gas non ideal (gas nyata): gas yang hanya mengikuti hukum-hukum gas pada tekanan
rendah.
Gas ideal sebenarnya tidak ada, jadi hanya merupakan hipotesis. Semua gas
adalah nyata. Pada gas ideal dianggap bahwa molekul-molekulnya tidak tarik-menarik
dan volume molekulnya dapat diabaikan terhadap volume wadah yang ditempati. Sifat
ideal ini hanya didekati oleg gas beratom satu(monoatomik) pada tekanan rendah dan
temperatur yang relative tinggi.
Massa molekul relatif merupakan angka banding massa suatu molekul zat
terhadap massa karbon-12. Dalam hal ini dinyatakan bahwa atom-atom dapat bergabung
membentuk molekul dan massa atom relatifnya tidak berubah sehingga massa molekul
relatif merupakan jumlah massa atom relatif dari atom-atom di dalam rumusnya. Massa
atom relatif dapat ditentukan dengan berbagai cara berdasarkan pada jenis zat, apakah zat
itu berupa gas, cairan, padatan yang menguap, zat terlarut yang menguap, atau bisa juga
untuk suatu zat terlarut yang tidak menguap dan melarut dalam suatu pelarut.
Massa molekul relatif dapat dinyatakan dengan berbagai metode, salah satunya adalah metode
Dumas. Dalam cara Dumas, berat molekul senyawa volatil dapat ditentukan dari
persamaan gas ideal bersama-sama dengan massa jenis gas, dengan asumsi bahwa
persamaan gas ideal diikuti oleh gas nyata pada tekanan rendah. Dari persamaan gas
ideal didapat:
PV = nRT (1)
Persamaan 1 dapat diubah menjadi : PV = (m/BM)RT..(2)
Persamaan 2 dapat diubah menjadi : P(BM) = (m/V)RT = RT(3)
Keterangan :
BM = berat molekul
P = tekanan gas (atm)
V = volume gas (liter)
T = suhu (Kelvin)
R = konstanta gas (0,08206 atm liter mol-1K-1)

Tabel 1. Daftar Senyawa Organik dan Berat Molekulnya


No Nama Senyawa Berat Molekul
1 Kloroform 119,50 gr/mol
2 Aseton 58,08 gr/mol
3 Benzene 78,11 gr/mol
4 Tetrakloro Karbon 154 gr/mol
5 Etanol 46,07 gr/mol
6 Hexane 86,18 gr/mol
7 Dietil eter 74,12 gr/mol
(Sumber : Wikipedia)
Bila suatu cairan volatil dengan titik didih lebih kecil daripada 100 oC ditempatkan
dalam labu Erlenmeyer tertutup dan mempunyai lubang kecil pada bagian tutupnya, dan
kemudian labu Erlenmeyer tersebut dipanaskan hingga suhu 100oC, maka cairan tadi akan
menguap dan uap itu akan mendorong udara yang terdapat pada labu Erlenmeyer keluar
melalui lubang kecil tadi. Setelah semua udara keluar, pada akhirnya uap cairan sendiri
yang akan keluar, sampai akhirnya uap ini akan berhenti keluar bila keadaan
keseimbangan tercapai yaitu tekanan uap cairan dalam labu Erlenmeyer hanya berisi uap
cairan dengan tekanan sama dengan tekanan atmosfer, volume sama dengan volume labu
Erlenmeyer dan suhu sama dengan titik didih air dalam penangas air. Labu Erlenmeyer
ini kemudian diambil dari penangas air, didinginkan dan ditimbang sehingga massa gas
yang terdapat di dalamnya dapat diketahui. Kemudian dengan menggunakan persamaan
3, berat senyawa dapat ditentukan(Retug & Sastrawidana, 2004).
Kloroform
Kloroform adalah nama umum untuk triklorometana (CHCl3). Kloroform
berwujud cair dalam suhu ruang, namum mudah menguap (Wiratini & Retug , 2014)
Pada dan tekanan normal, kloroform adalah cairan yang sangat mudah menguap,
jernih, tidak berwarna, tidak mudah terbakar. Massa molar secara teoritis sebesar 119,38
g/mol. Densitas kloroform sebesar 1,48 g/cm3 dengan titik lebur sebesar -63,5 , dan
titik didh sebesar 61,2 . Kelarutan dalam air 0,8 g/100 ml pada 20 dengan bentuk
molekul tetrahedral.
Faktor koreksi
Nilai berat molekul (BM) hasil perhitungan akan mendekati nilai sebenarnya,
akan tetapi terkadang terdapat penyimpangan dari nilai sebenarnya. Ketika labu
Erlenmeyer kosong ditimbang, labu ini penuh dengan udara. Setelah pemanasan dan
pendinginan dalam desikator, tidak semua uap cairan kembali ke bentuk cairnya,
sehingga akan mengurangi jumlah udara yang masuk ke dalam labu Erlenmeyer. Jadi
massa labu Erlenmeyer dalam keadaan ini lebih kecil daripada massa labu Erlenmeyer
dalam keadaan semua uap cairan kembali ke bentuk cairnya. Oleh karena itu, massa
cairan yang sebenarnya harus ditambahkan dengan massa udara yang tidak dapat masuk
kembali ke dalam labu Erlenmeyer karena adanya uap cairan yang tidak mengembun.
Massa udara tersebut di atas dapat dihitung dengan mengasumsikan bahwa tekanan
parsial udara yang tidak dapat masuk sama dengan tekanan uap cairan pada suhu kamar,
dengan faktor koreksi:
6,90328 1163,03
log =
(227,4 + )
Dimana, P adalah tekanan uap (mmHg) dan t adalah suhu kamar (oC). Jadi dengan
menggunakan rumus di atas, tekanan uap pada berbagai suhu dapat diketahui.
Dengan menggunakan nilai tekanan uap pada suhu kamar, bersama-sama dengan
data mengenai volume labu erlenmeyer dan berat molekul udara (28,8 gram/mol) dapat
dihitung faktor koreksi yang harus ditambahkan pada massa cairan. Dengan
menggunakan faktor koreksi akan dapat diperoleh nilai berat molekul (BM) yang lebih
tepat (Bird, 1987).
IV. Alat dan Bahan
Alat
No. Nama Alat Ukuran Jumlah
1. Labu Erlenmeyer 50 mL 1 buah
250 ml 1 buah
2. Statif dan klem - 1 buah
3. Gelas kimia 500 mL 1 buah
4. Aluminium foil - 2 lembar
5. Karet gelang - 2 buah
6. Jarum - 1 buah
7. Neraca analitik - 1 buah
8. Desikator - 1 buah
9. Termometer 150oC 1 buah
10. Barometer - 1 buah
11. Heater - 1 buah
12. Penjepit - 1 buah
13. Pipet tetes - 1 buah
14. Pipet volumetrik 5 mL 2 buah

Tabel 3. Rincian Bahan


No Nama Bahan Konsentrasi Jumlah
1. CHCl3 - 5 mL
2. Senyawa unknown - 5 mL
3. Aquades - secukupnya

V. Prosedur Kerja dan Hasil Pengamatan


No Prosedur HasilPengamatan
Kloroform (CHCl3)
1 Labu Erlenmeyer berleher kecil yang bersih dan Labu Erlenmeyer di tutup dengan
kering diambil dan ditutup menggunakan aluminium foil dan karet gelang,
aluminium foil dan dikencangkan dengan karet didapatkan hasil seperti yang
gelang. ditunjukkan pada gambar.

2 Labu Erlenmeyer yang sudah ditutup dengan Labu Erlenmeyer I memiliki berat
menggunakan aluminium foil dan sebesar 83,0207 gram.
dikencangkan dengan karet gelang ditimbang
dengan menggunakan neraca analitik.

Gambar 1. Beratlabu Erlenmeyer +


aluminium foil + karetgelang
3 Dimasukkan kurang lebih 5 mL cairan volatile Cairan volatile yang digunakan
kedalam labu Erlenmeyer, kemudian labu pada percobaan kali ini adalah
Erlenmeyer ditutup dengan menggunakan CH3Cl (kloroform). Kloroform
aluminium foil dan dikencangkan kembali merupakan cairan bening tak
dengan karet gelang erat erat sehingga tutup berwarna. Kemudian dimasukkan
ini bersifat kedap gas. Lalu dengan kedalam Erlenmeyer setelah itu
menggunakan sebuah jarum dibuat sebuah ditutup kemudian di buat lubang.
lubang kecil pada aluminium foil agar uap
dapat keluar.
4 Labu Erlenmeyer direndam dalam penangas air Cairan CH3Cl habis menguap pada
bersuhu 1000C sedemikian rupa sehingga air suhu 93oC dan ketinggian air
1 cm di bawah aluminium foil. Labu berada pada posisi 1 cm di bawah
Erlenmeyer tersebut dibiarkan dalam penangas tutup.
air sampai semua cairan volatile menguap.
Suhu penangas air dicatat.
Gambar 2. Proses penguapan
5 Setelah semua cairan volatile dalam labu Pada saat didinginkan terbentuk
Erlenmeyer menguap, labu Erlenmeyer cairan tak berwarna.
diangkat dari penangas dan dikeringkan air
yang terdapat pada bagian luar labu Erlenmeyer
dengan lap. Selanjutnya didinginkan di dalam
desikator. Udara akan masuk kembali dalam
labu Erlenmeyer melalui lubang kecil tadi dan
uap cairan volatile yang terdapat dalam labu
Erlenmeyer akan kembali mengembun menjadi
Gambar 3. Proses Pendinginan
cairan.

Gambar 4. Labu Setelah


dikeluarkan dari Desikator
6 Labu Erlenmeyer yang telah dingin kemudian Massa labu Erlenmeyer yang telah
ditimbang dengan menggunakan neraca analitik dingin, kemudian ditimbang dan
diperoleh massa sebesar 83,4417
gram.
Gambar5. Massa Labu Erlenmeyer
setelah Proses Pendinginan
7 Volume labu Erlenmeyer ditentukan dengan Volume labu dapet dengan rumus:
jalan mengisi labu Erlenmeyer dengan air Massaair = Massaair+erlen- Massaerlen
sampai penuh dan mengukur volume air yang = 219,2984 -82,3957
terdapat dalam labu Erlenmeyer tersebut. Suhu =136,9027 gram
air dalam Erlenmeyer juga diukur. Massa jenis air padasuhu 28 oC =
0,9963
Mair
air=
Vlabu Erlenmeyer

136,9,027
Vlabu= =
0,9963

= 137,4 mL
= 0,137411 mL
8 Tekanan atmosfir diukur dengan menggunakan Tekanan atmosfer adalah 1011 Hpa
barometer. atau 0,9978 atm.

No Prosedur Hasil Pengamatan


Sampel Unknown
1 Labu Erlenmeyer berleher kecil yang bersih Labu Erlenmeyer ditutup dengan
dan kering diambil dan ditutup aluminium foil dan dikencangkan dengan
menggunakan aluminium foil dan menggunakan karet gelang.
dikencangkan dengan karet gelang.
2 Labu Erlenmeyer yang sudah ditutup dengan Setelah labu Erlenmeyer yang sudah
menggunakan aluminium foil dan ditutup dengan menggunakan aluminium
dikencangkan dengan karet gelang ditimbang foil dan dikencangkan dengan karet
dengan menggunakan neraca analitik. gelang ditimbang, didapat berat sebesar
42,8200 gram.

Erlenmeyer + Aluminium Foil + Karet


Gelang
3 Dimasukkan kurang lebih 5 mL cairan Cairan volatile yang digunakan pada
volatile ke dalam labu Erlenmeyer, percobaan kedua adalah sampel
kemudian labu Erlenmeyer ditutup dengan unknown. Sampel unknown merupakan
menggunakan aluminium foil cairan bening tak berwarna. Setelah
dandikencangkan kembali dengan karet dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer,
gelang erat erat sehingga tutup ini bersifat labu erlenmeyer kembali ditutup dengan
kedap gas. Lalu dengan menggunakan menggunakan alumunium foil kemudian
sebuah jarum dibuat sebuah lubang kecil dikencangkan dengan menggunakan
pada aluminium foil agar uap dapat keluar. karet gelang. Setelah ditutup rapat labu
erlenmeyer yang berisi sampel unknown
kembali ditimbang dan diperoleh berat
sebesar 50,0937 gram.
4 Labu Erlenmeyer direndam dalam penangas Labu Erlenmeyer direndam dalam
air bersuhu 1000C sedemikian rupa sehingga penangas air bersuhu 95oC dengan
air 1 cm di bawah aluminium foil. Labu ketinggian air saat labu Erlenmeyer
Erlenmeyer tersebut dibiarkan dalam direndam 1 cm di bawah aluminium
penangas air sampai semua cairan volatile foil dimana sebelum dimasukkan
(sampelunknown) menguap. Suhu penangas kedalam penangas air dibuat sebuah
air dicatat. lubang kecil agar uap dapat keluar.
seperti yang diperlihatkan pada gambar
berikut:

Gambar 7. Proses Penguapan Sampel


Unknown
5 Setelah semua cairan volatile Pendinginan dalam desikator
(sampelunknown) dalam labu Erlenmeyer menyebabkan udara yang awalnya keluar
menguap, labu Erlenmeyer diangkat dari saat pemanasan, kembali masuk ke dalam
penangas dan dikeringkan air yang terdapat labu Erlenmeyer melalui lubang kecil
pada bagian luar labu Erlenmeyer dengan pada aluminium foil dan uap zat
lap. Selanjutnya didinginkan di dalam unknown yang terdapat dalam labu
desikator. Udara akan masuk kembali dalam Erlenmeyer mengembun kembali
labu Erlenmeyer melalui lubang kecil tadi menjadi cairan.
dan uap cairan volatile yang terdapat dalam
labu Erlenmeyer akan kembali mengembun
menjadi cairan.

Gambar 8. Proses Pendinginan


Gambar 9. Labu Setelah dikeluarkan
dari Desikator
6 Labu Erlenmeyer yang telah dingin Massa labu Erlenmeyer yang telah
kemudian ditimbang dengan menggunakan dingin, kemudian ditimbang dan
neraca analitik diperoleh massa sebesar 43,0833 gram.

Gambar 10. Massa Labu Erlenmeyer


setelah Proses Pendinginan
7 Volume labu Erlenmeyer ditentukan dengan Volume air dalam labu diukur dengan
jalan mengisi labu Erlenmeyer dengan air menggunakan gelas ukur. Kemudian
sampai penuh dan mengukur volume air massa air yang didapat sebesar
yang terdapat dalam labu Erlenmeyer 79,038gram. Setelah diukur dengan
tersebut. Suhu air dalam Erlenmeyer juga menggunaka thermometer, suhu air
diukur. dalam Erlenmeyer sebesar 280C, dan
massa jenis air sebesar 0,9963 gram/cm3,
volume air yang didapat dari pengukuran
tersebut adalah sebesar 79,3315 cm3 atau
0,079L.
8 Tekanan atmosfir diukur dengan Tekanan atmosfer setelah diukur dengan
menggunakan barometer. barometer adalah 1011 Hpa atau 0,9978
atm

V. Pembahasan
Pada percobaan ini, melakukan suatu pengukuran berat molekul berdasarkan pengukuran
massa jenis gas dimana berat molekul tersebut ditentukan menggunakan persamaan gas
ideal, digunakan persamaan gas ideal dalam pengukuran ini, karena gas ideal merupakan
gas nyata yang mempunyai tekanan rendah. Senyawa yang digunakan dalam percobaan
ini adalah kloroform (CH3Cl). Kloroform merupakan senyawa yang tak berwarna dan
mempunyai titik didih yang rendah artinya senyawa ini mudah menguap. Adapun
perhitungan untuk menentukan berat molekul senyawa volatile sebagai berikut.

Kloroform
a. TanpaFaktorKoreksi
Dari hasil percobaan diketahui:
Massa labu Erlenmeyer + karetgelang + aluminium foil = 83,0207 gram.
Massa labu Erlenmeyer + karetgelang + aluminiumfoil + cairanvolatil=89,7600
gram.
Massa cairanvolatil = 89,7600 gram 83,0207 gram = 6,7393 gram.
Suhu air padapenangas air = 930C = 366 K.
Massa labu Erlenmeyer + karet gelang + aluminium foil + uap cairan kloroform yang
telah mengembun = 83,4696 gram.
Massa kloroform setelah didinginkan =83,4696 gram 83,0207 gram = 0,4489 gram.
Volume labu Erlenmeyer =137,4 mL= 0,137 L
Suhu air dalamlabu Erlenmeyer = 280C.
Tekanan (P) yang tercatatpada barometer adalah 1011 Hpa = 0,9978atm

Dari literature diketahui:


R adalah 0,08206 liter atm mol-1 K-1
Beratmolekul (BM) CHCl3 yang sebenarnyaadalah 119,5 gram/mol.

Maka, perhitunganuntukmengetahuiberatmolekul CHCl3adalah:


Menghitungmassajeniskloroform
m kloroform
Vlabu Erlenmeyer 0,4489 gram
gas = = = 3,26 gram/liter
0,1374iter
BeratMolekul (BM) CHCl3:
RT 3,26 g / L x 0,08206 L atm mol 1 K 1 x 366 K
BM 98,13 gram / mol
P 0,9978atm

KesalahanRelatif (KR):

BM hasil percobaan BM sec ara teoritis


KR 100%
BM sec ara teoritis
98,13 119,5
100%
119,5
17,88%

Berdasarkan tanpa perhitungan koreksi didapatkan berat molekul secara experiment yaitu
98,6 gram/mol sedangkan berat molekul secara teoritis 119,5. Jadi, besar kesalahan dari
perbedaan tersebut adalah 17,48 %. Besar presentase kesalahan tersebut disebabkan oleh,
kuranngya gas yang menjadi cair, banyaknya lubang yang dibuat pada saat penguapan yang
menyebabkan gas banyak keluar bersama uap yang memnyebabkan mempengaruhi
perhitungan.

Perhitungan menggunakan faktor koreksi

Penentuan nilai berat molekul suatu senyawa dengan perhitungan tanpa faktor koreksi
memang memungkinkan untuk dapat mendekati nilai yang sebenarnya, tetapi sesungguhnya
perhitungan tersebut masih mengandung kesalahan. Hal tersebut dapat dilihat dari ketika labu
Erlenmeyer ditimbang, sebenarnya labu erlenmeyar tersebut telah berisi udara. Namun,
setelah pemanasan dan pendinginan dengan desikator tidak semua uap cairan kembali
kebentuk cairnya, sehingga jumlah udara yang masuk kembali kedalam labu Erlenmeyer
berkurang. Dengan demikian, massa labu Erlenmeyer dalam keadaan ini lebih kecil dari
massa labu Erlenmeyer dalam keadaan semua uap airnya kembali kebentuk cairnya. Jadi,
massa cairan CHCl3 seharusnya ditambahkan dengan massa udara yang tidak dapat masuk
kembali kedalam labu erlenmeyer. Massa udara tersebut dapat dihitung dengan
mengasumsikan bahwa tekanan parsial udara yang tidak dapat masuk tadi sama dengan
tekanan uap cairan CHCl3 pada suhu kamar (280C) dengan rumus:
Log P = 6,90328 1163,03/(227,4+t)
Berikut merupakan perhitungan berat molekul senyawa CHCl3 dengan menggunakan factor
koreksi.
Diketahui:
BMudaraadalah 28,8 gram/mol
Suhu air adalah28C = 301 K
Suhupenangas air adalah 93C = 366 K
Maka,
log P = 6,90328 1163,03/227,4 + 28
log P = 6,90328 1163,03/255,4
log P = 6,90328 4,5537
log P = 2,3495
P = 223,6 mmHg = 0,294 atm

Untuk menentukan BM dengan cara faktor koreksi dapat dilakukan dengan beberpa langkah
sebagai berikut.

1. Menentukan massa udara yang tidak dapat masuk


m
PV .RT
BM
P . V . BM udara
m
RT
0,294 . 0,1374 . 28,8

0,08206 . 301
0,0470 gram
2. Menghitung massa total zat cair volatile
Massa total = massa zat cair volatil + massa udara yang tidak dapat masuk
= (0,4489 + 0,0470) gram
= 0,4959 gram
3. Menghitung massa jenis gas
mzat mudara 0,4489 0,0470
gas 3,6091 g
Vlabu 0,1374 L
4. Menghitung berat molekul senyawa volatile

. R . T 3,6091 g . 0,08206 L atm mol K . 366 K


BM L 108,63 g
P 0,9978atm mol

KesalahanRelatif (KR):

BM hasil percobaan BM sec ara teoritis


KR 100%
BM sec ara teoritis
108,63 119,5
100%
119,5
9,096%

Berdasaran perhitungan secara koreksi diperoleh berat molekul CH3Cl secara experiment
sebesar 109,22 g/mol sedangkan berat secara teorits 119,5. Jadi, besar kesalahan yang
diperoleh dari perbedaan berat molekul secara teoritis dan experiment adalah 8,60 %. Jika
dibandingkan menggunakan tanpa/tidak menggunakan faktor koreksi, maka kesalahan relatif
daricperhitungancberatcmolekulcmenggunakan faktor koreksi lebih kecil, namun hasil yang
diperoleh tidak terlalu kecil namun masih dalam rentan yang besar. Hal ini disebabkan
banyak faktor, seperti kecerobohan dalam melaksanakan praktikum, tidak teliti dalam
pengamatan, kurang memahami prosedur.

Sampel Unknwon
a. Tanpa Faktor Koreksi
Dari hasil percobaan diketahui:
Massa labu Erlenmeyer + karet gelang + aluminium foil = 42,8200 gram.
Massa labu Erlenmeyer + karet gelang + aluminium foil + cairan volatil = 50,0937
gram.
Massa cairan volatil = 50,0937 gram 42,8200 gram = 7,2737 gram.
Suhu air pada penangas air = 950C = 368 K.
Massa labu Erlenmeyer + karet gelang + aluminium foil + uap cairan sampel unknown
yang telah mengembun = 43,0833gram.
Massa sampel unknown = 43,0833gram 42,8200 gram = 0,2633 gram.
Volume labu Erlenmeyer = 79,3315mL = 0,079 liter.
Suhu air dalam labu Erlenmeyer = 280C.
Tekanan (P) yang tercatat pada barometer adalah 1011Hpa = 0,9978 atm.
Dari literatur diketahui:
R adalah 0,08206 liter atm mol-1 K-1

Maka, perhitungan untuk mengetahui berat molekul sampel unknown adalah:


Menghitung massa jenis sampel unknown
m unknown 0,2633 gram
gas = = = 3,32 gram/liter
Vlabu Erlenmeyer 0,0793liter

Berat Molekul (BM) sampel unknown:


RT 3,32 g / L x 0,08206 L atm mol 1 K 1 x 368 K
BM 100,47 gram / mol
P 0,9978atm

b. Dengan Faktor Koreksi


Penentuan nilai berat molekul suantu senyawa dengan perhitungan tanpa faktor
koreksi memang memungkinkan untuk dapat mendekati nilai yang sebenarnya, tetapi
sesungguhnya perhitungan tersebut masih mengandung kesalahan.Hal tersebut dapat
dilihat dari ketika labu erlenmeyer ditimbang, sebenarnya labu erlenmeyar tersebut telah
berisi udara.Namun, setelah pemanasan dan pendinginan dengan desikator tidak semua
uap cairan kembali ke bentuk cairnya, sehingga jumlah udara yang masuk kembali ke
dalam labu erlenmeyer berkurang. Dengan demikian, massa labu erlenmeyer dalam
keadaan ini lebih kecil dari massa labu erlenmeyer dalam keadaan semua uap airnya
kembali ke bentuk cairnya. Jadi, massa cairan sampel unknown seharusnya ditambahkan
dengan massa udara yang tidak dapat masuk kembali ke dalam labu erlenmeyer. Massa
udara tersebut dapat dihitung dengan mengasumsikan bahwa tekanan parsial udara yang
tidak dapat masuk tadi sama dengan tekanan uap cairan sampel unknown pada suhu
kamar (280C) dengan rumus:
Log P = 6,90328 1163,03/(227,4+t)
Berikut merupakan perhitungan berat molekul sampel unknown dengan menggunakan
faktor koreksi.
Diketahui:
BMudara adalah 28,8 gram/mol
Suhu air adalah 28C = 301 K
Suhu penangas air adalah 95C = 368 K
Maka,
log P = 6,90328 1163,03/227,4 + 28
log P = 6,90328 1163,03/255,4
log P = 6,90328 4,5537
log P = 2,3495
P = 223,6 mmHg = 0,294 atm

Untuk menentukan BM dengan faktor koreksi dapat dilakukan melalui langkah-langkah


berikut :
1. Menentukan massa udara yang tidak dapat masuk
BM udara = BM N2 = 28,8 g/mol
T = 28oC = 301 K
m
PV .RT
BM
P . V . BM udara
m
RT
0.294 . 0,079 . 28,8

0,08206 . 301
0,0271gram
2. Menghitung massa total zat cair volatil
Massa total = massa zat cair volatil + massa udara yang tidak dapat masuk
= (0,2633 + 0,0271) gram
= 0,2904 gram
3. Menghitung massa jenis gas
m zat mudara 0,2904 0,0271
gas 4,018 g
Vlabu 0,079 L

4. Menghitung Berat molekul senyawa volatil

. R . T 4,018 g . 0,08206 L atm mol K . 368 K


BM L 121,603 gram
P 0,9978atm mol
c. Penentuan Sampel Unknown Berdasarkan Berat Molekul yang Diperoleh Secara
Experiment
Berdasarkan perhitungan berat molekul tanpa memperhatikan faktor koreksi, maka
berat molekul sampel unknown diperoleh sebesar 100,47 gram/mol. Sedangkan
berdasarkan perhitungan berat molekul dengan memperhatikan faktor koreksi, maka berat
molekul sampel unknowndiperoleh sebesar 121,603 gram/mol.
Dari literatur, diperoleh beberapa contoh senyawa organik yang mudah menguap dan
berat molekulnya seperti berikut:

Tabel 1. Daftar Senyawa Organik yang Mudah Menguap


No Nama Senyawa Berat Molekul
1 Kloroform 119,50 gr/mol
2 Aseton 58,08 gr/mol
3 Benzene 78,11 gr/mol
4 Tetrakloro Karbon 154 gr/mol
5 Etanol 46,07 gr/mol
6 Hexane 86,18 gr/mol
7 Dietil eter 74,12 gr/mol
(Sumber : Wikipedia)
Jadi, jika dibandingkan antara nilai berat molekul yang diperoleh secara experiment dan
literatur, maka senyawa sampel unknown yang mendekati adalah heptana dengan berat
molekul 100,21 gram/mol. Adapun kesalahan relatifnya adalah sebagai berikut:
a. Tanpa Faktor Koreksi
Besar Kesalahan :
BM 100,21 100,47 100,21
100% 100%
100,21 100,21
0,259%
b. Dengan Faktor Koreksi
Besar Kesalahan :
BM 100,21 121,603 100,21
100% 100%
100,21 100,21
21,348%
DAFTAR PUSTAKA
Bird, Tony. 1987. Penuntun Praktikum Kimia Universitas. Jakarta: PT Gramedia.
Retug, I Nyoman dan I Dewa Ketut Satrawidana. 2004. Penuntun Praktikum Kimia Fisika.
Singaraja: IKIP Singaraja.

Anda mungkin juga menyukai