Anda di halaman 1dari 21

Praktikum Kimia Fisika I

Semester Ganjil 2014/1015

PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN


MASSA JENIS GAS

I. TUJUAN
a. Menentukan
b.

berat

pengukuran massa

molekul

senyawa

volatil

berdasarkan

jenis gas.

Melatih pengunaan persamaan gas ideal

II. TEORI

Gas adalah zat yang memenuhi segala wadah yang ditempatinnya. Sifat
dasar untuk mempelajari gas adalah temperatur (T) dan tekanan (P).
Tekanan suatu sampel gas dalam sebuah wadah diukur dengan
manometer.

Persamaan

gas

ideal

adalah

sebuah persamaan

konstitutif yang menyediakan hubungan matematik antara dua atau


lebih fungsi keadaan yang berhubungan erat dengan materi-materi,
seperti temperatur, tekanan, volume, dan energi

dalam.

Tekanan

gas

sebanding dengan dengan perbedaan tinggi cairan pada kedua kolom


(ditambahkan dengan tekanan luar jika suatu pipa terbuka terhadap
atmosfer)(Atkins. KIMIA FISIKA edisi keempat. Hal 1 ).
Gas nyata adalah gas sebenarnya. Seperti hidrogen, oksigen, dan
udara yang tidak memenuhi persamaan dengan tepat kecuali pada batas
tekanan nol. Gas yang memenuhi persamaan dibawah ini disebut gas
sempurna dan gas ideal (Atkins. KIMIA FISIKA edisi keempat. Hal :2 ).
Gas terdiri atas molekul-molekul yang bergerak menurut jalan-jalan
yang lurus kesegala arah, dengan kecepatan yang sangat tinggi. Vulome
dari molekul-molekul gas sangat kecil bila dibandingkan dengan volume
yang ditempati gas tersebut, sehingga sebenarnya banyak ruang yang
kosong antara molekul-molekulnya. Setiap zat terdiri dari partikelpartikel yng sangat kecil (atom, molekul, ion, dan sebagainya). Partikelpartikel ini senantiasa bergerak dan karenanya memiliki energi kinetik.
Kecepatan gerak partikel-partikel ini bergantung pada suhu dan keadaan
fisik zat (gas, cair, atau padat).Keadaan gas lah yang paling mudah
dipahami. Hal ini yang menyebabkan gas mempunyai rapat yang lebih
kecil dari pada cairan atau zat padat (Sukardjo. KIMIA FISIKA. Hal :2 ) .
Gas dapat dibagi menjadi 2 :
1. Gas Ideal

Penentuan Berat Molekul Berdasarkan Massa Jenis Gas

Praktikum Kimia Fisika I


Semester Ganjil 2014/1015

Gas yang mempunyai gaya tarik antar partikel yang dapat


diabaikan. Gas ideal mengikuti secara sempurna hokum-hukum gas
(Boyle, Gay lussac, dsb) (Sukardjo. KIMIA FISIKA. Hal :1-2).
Persamaan Gas Ideal :
P.V=n.R.T
Dimana :
P

= tekanan gas (atm)

= volume (m3)

= mol gas

= tetapan gas 0,08206 L atm mol-1K-1

= suhu mutlak (K)

Batas-batas berlakunya hukum gas ideal ialah Pada temperature


tetap, maka P.V = n.R.T sama denagn tetap, ini berarti bahwa hasil kali P
dan V untuk suatu gas selalu tetap, pada tekanan yang berubah-ubah.
Untu gas H2 dan He, PV semakin besar bila P semakin besar Untuk gasgas CO dan CH4 pada kenaikan tekanan mula-mula turun dan
kemudian naik lagi. Grafik CO dan CH4 semakin turun bila temperatur
rendah (Sukardjo. KIMIA FISIKA. Hal :19-20)
2. Gas Nyata
Gas yang mempunyai gaya tarik antar partikel dan volume
partikelnya yang tidak dapat diabaikan. Gas nyata hanya mengikuti
hokum-hukum gas pada tekanan rendah (Sukardjo. KIMIA FISIKA. Hal :
2).
Hukum- hukum yang berhubungan dengan Gas Ideal :
1. Hukum Boyle (1662)
Menyatakan bahwa :
Pada temperatur tetap dan massa tetap, maka hasil kali antara
volume dengan tekanan adalah konstan

P .V

P1 . V 1 =

= konstan

P2 . V 2

2. Hukum Charles Gay Lussac


Menyatakan bahwa :
Pada tekanan konstan volume berbanding lurus dengan suhu,
sedangkan pada volume tetap tekanan berbanding lurus dengan
suhu.
Dapat ditulis dengan persamaan :
Pkonstan

V 1 T1
=
V 2 T2

Jika Hukum Boyle dan Gay lussac digabung, maka :

Penentuan Berat Molekul Berdasarkan Massa Jenis Gas

Praktikum Kimia Fisika I


Semester Ganjil 2014/1015

P .V
=
T

P1 .V1
P2 . V2
=
T1
T2
(Sukardjo. KIMIA FISIKA. Hal :2-5)
3. Hukum Avogadro
Menyatakan bahwa :
Molekul yang sama banyak terdapat dalam gas berlainan yang
volumenya sama jika temperatur dan tekanan sama.

V
Volume
=
= Tetap
N Mol
Apabila ketiga hukum gas ideal ini digabungkan maka diperoleh :
P.V

=n.R.T

Dimana :
P

tekanan gas (atm)

volume (m3)

mol gas

tetapan gas (0,08206 L atm mol-1K-1

suhu mutlak (K)

(Sukardjo. KIMIA FISIKA. Hal :13)


Setiap keadaan setimbang gas yang mungkin, bersesuaian dengan
suatu titik diatas permukaan, dan setiap titik permukaan bersesuaian
dengan suatu keadaan setimbang yang mungkin gas tidak didapati
dalam keadaan yang bukan diatas permukaan tersebut sebagai contoh,
jika volume dan suhu diketahui dan menunjukan letak sebuah titik pada
bidang alas, maka tekanannya ditentukan berdasarkan sifat gasnya, dan
harga tekanannya ditentukan berdasarkan tinggi permukaan diatas titik
tersebut (W.sears francis.FISIKA UNTUK UNIVERSITAS. Hal 412).
Dalam tiap proses dimana gas menjalani suatu urutan keadaan
setimbang, titik yang menyatakan keadaannya bergerak sepanjang
sebuah kurva yang terletak pada permukaan pVT. Persamaan keadaan
atau gas ideal adalah persamaan termodinamika yang menggambarkan
keadaan materi di bawah seperangkat kondisi fisika. Demikian harus
dilakukan sangat perlahan-lahan guna memberikan kesempatan kepada
suhu dan tekanan menjadi sama rat disemua titk dalam gas itu (W.sears
francis.FISIKA UNTUK UNIVERSITAS. Hal 412).

Penentuan Berat Molekul Berdasarkan Massa Jenis Gas

Praktikum Kimia Fisika I


Semester Ganjil 2014/1015

Pada tekanan yang cukup rendah, tiap zat sejati mendekati sifat
gas sempurna, tetapi akan semakin menyimpang dari sifat gas sempurna
pada tekanan tinggi dan suhu rendah. Jika suhu diturunkan dan
tekanan dinaikan, tiap zat akan berubah menjadi fase gas menjadi fase
cair atau fase padat. Tetapi, untuk massa tertentu suatu zat , masih
terdapat hubungan tertentu antara tekanan, suhu, dan volum total.
Dengan kata lain, dalam setiap kondisi zat itu mempunyai suatu
oersamaan keadaan, dan walaupun sangat sulit untuk merumuskan
bentuk umum persamaannya secara sistematis, tetapi kita masih dapat
mengungkap kannya secara grafik berdasarkan permukaan Pvt (W.sears
francis.FISIKA UNTUK UNIVERSITAS. Hal 412-413).
Pada permulaan proses, suhu zat itu naik karena pertambahan
panas, yang besar kenaikannya bergantung pada kapasitas panas jenis
zat padat tersebut. Persamaan gas ideal adalah sebuah persamaan
konstitutif yang menyediakan hubungan matematik antara dua atau
lebih.

Volumenya

pun

bertambah

sedikit

dan

pertambahan

ini

bergantung pada koefisien muainya. Suhu titik didih suatu zat cair ialah
suhu dimana tekanan uap sama dengan tekanan luar (W.sears
francis.FISIKA UNTUK UNIVERSITAS. Hal 415-420).

III.

PROSEDUR PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat dan fungsinya
Erlenmeyer
Gelas piala besar
Aluminium voil
Karet gelang
Jarum
Neraca analitik
Desikator

:
:
:
:
:
:
:

tempat cairan volatil


wadah pemanas air
penutup Erlenmeyer
pengencang karet gelang
melobangi aluminium voil
menimbang secara teliti
mendinginkan

3.1.2 Bahan dan fungsinya


Etanol (C3H6O)

: sampel (cairan volatil)

Kloroform (CHCl3)

: sampel (cairan volatil)

Penentuan Berat Molekul Berdasarkan Massa Jenis Gas

Praktikum Kimia Fisika I


Semester Ganjil 2014/1015

3.2 Cara Kerja


1. Sebuah erlenmeyer berleher kecil yang bersih dan kering diambil,
ditutup dengan aluminium voil dan dikencangkan dengan karet.
2. Neraca analitik ditimbang dengan neraca analitik.
3. 5 mL cairan volatil dimasukkan ke dalam erlenmeyer, kemudian
ditutup kembali dengan aluminium voil, dikencangkan dengan
karet sehingga tutup ini bersifat kedap air. Lalu dibuat lubang
kecil pada tutupnya agar gas dapat keluar dengan sebuah jarum.
4. Erlenmeyer direndam dalam penangas air yang bersuhu kurang
lebih 100 oC, sehingga bagian bawahnya 1,5 cm dari avo. Cairan
volatil dibiarkan semuanya menguap. Suhu penangas air dicatat.
5. Setelah semua cairan menjadi menguap, pemanasan dihentikan.
Air yang melekat pada bagian luar dikeringkan, lalu dinginkan
dalam desikator. Udara akan masuk kembali kembali cairan.
6. Erlenmeyer dingin tersebut ditimbang.
7. Volume erlenmeyer ditimbang dengan mengisinya dengan air
sampai penuh dan massa jenis yang terdapat dalam erlenmeyer
diukur. Suhu airnya dihitung. Maka, volume air bisa diketahui
dengan menggunakan rumus = k.m/V.
8. Tekanan atmosfer di ukur dengan menggunakan barometer.

Penentuan Berat Molekul Berdasarkan Massa Jenis Gas

Praktikum Kimia Fisika I


Semester Ganjil 2014/1015

3.3 Skema Kerja

Cairan Volatil

Dimasukkan kedalam Erlenmeyer yang telah ditimbang beserta dengan penutup avo da
Ditutup dengan avo dan dikencangkan dengan karet
Lubang dibuat pada avo dengan jarum
Erlenmeyer direndam dalam suhu 100oC
Semua cairan dibiarkan menguap

Cairan Volatil Menguap


Pemanasan dihentikan
Suhu penangas air dicatat
Air yang melekat dibagian luar dikeringkan
Didinginkan pada desikator

Cairan Volatil Menguap


-

Erlenmeyer ditimbang kembali


Volume Erlenmeyer ditentukan
Tekanan atmosfir diukur dengan

barometer
Ditentukan massa jenis cairan volatil

Massa jenis cairan volatil

Penentuan Berat Molekul Berdasarkan Massa Jenis Gas

Praktikum Kimia Fisika I


Semester Ganjil 2014/1015

3.4 Skema Alat

3
1

Keterangan:
1.Hot plate
2.Gelas Piala
3.Termometer
4.Aluminium voil
5.Erlenmeyer

Penentuan Berat Molekul Berdasarkan Massa Jenis Gas

Praktikum Kimia Fisika I


Semester Ganjil 2014/1015

IV.

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Percobaan

1. Aseton
- Massa Erlenmeyer + Avo + Karet

= 67,528 g

- Massa Erlemneyer + Avo + Karet + Aseton

= 71,595 g

- Massa Aseton

= 4,067 g

- Massa Erlenmeyer Kosong

= 67,226 g

- Massa Erlenmeyer + Air

= 194,811 g

- Suhu Penangas Air

= 100OC = 373 K

- Suhu Air

= 84OC = 357 K

- Tekanan Air

= 1 atm

- Massa Erlenmeyer + Cairan Dingin

= 67,725 g

2. Kloroform
- Massa Erlenmeyer + Avo + Karet

= 67,125 g

- Massa Erlemneyer + Avo + Karet + CHCl3

= 74,340 g

- Massa Kloroform

= 7,215 g

- Massa Erlenmeyer Kosong

= 66,417 g

- Massa Erlenmeyer + Air

= 195,729 g

- Suhu Penangas Air

= 100 OC = 373 K

- Suhu Air

= 74 OC = 347 K

- Tekanan Air

= 1 atm

- Massa Erlenmeyer + Cairan Dingin

= 67,125 g

Penentuan Berat Molekul Berdasarkan Massa Jenis Gas

Praktikum Kimia Fisika I


Semester Ganjil 2014/1015

4.2 Perhitungan
1. Aseton

Massa cairan aseton = (massa erlenmeyer + cairan dingin)


(massa erlenmeyer + avo+ karet)
= 67,725 g 67,528 g
= 0,197 g

Massa air

= (massa Erlenmeyer + air) (massa

Erlenmeyer kosong)

= 194,811 g 67,226 g
= 127,585 g

Volume Erlenmeyer =

massa air
air

127,585 g
g
0,985
mL

= 129,527 mL

= 0,129 L

Volume erlenmeyer = volume aseton

BJ aseton =

BM aseton =

% kesalahan

massa uap
volume

0,197 g
0,129 L

= 1,527

g/ L

. R.T
=
P
1,527 g/L . 0,082 L atm /mol K . 357 K
1 atm
= 44,701 g/mol
=

BM teori-BM praktikum
100%
BM teori
58 g /mol - 45,409 g /mol
100%
=
58 g /mol
= 22,929 %

Penentuan Berat Molekul Berdasarkan Massa Jenis Gas

Praktikum Kimia Fisika I


Semester Ganjil 2014/1015

2. Kloroform
Massa cairan kloroform = (massa erlenmeyer + cairan dingin)
( massa Erlenmeyer + avo + karet)
= 67,615 g 67,125 g
= 0,49 g

Massa air = (massa Erlenmeyer + air) (massa


Erlenmeyer kosong)

= 195,729 g 66,417 g
= 129,312 g

Volume Erlenmeyer =

massa air
air

129,312 g
g
0,985
mL

=131,281 mL

= 0,131 L

Volume erlenmeyer = volume erlenmeyer

BJ kloroform =

BM klorofrm =

% kesalahan =

massauap
=
volume

0,49 g
0,131 L

= 3,740

g/ L

. R .T
=
P
3,740 g/L . 0,082 L atm /mol K . 347 K
1 atm
= 106,417 g/mol
BM teori-BM praktikum
100%
BM teori
119,5 g / mol 106,417 g/mol
100%
=
119,5g/ mol
= 10,948 %

Penentuan Berat Molekul Berdasarkan Massa Jenis Gas

10

Praktikum Kimia Fisika I


Semester Ganjil 2014/1015

4.3 Pembahasan
Pada percobaan kali ini dengan objek menentukan berat molekul
berdasarkan massa jenis gas dimana menggunakan persamaan gas ideal
dengan massa jenis gas dapat digunakan untuk menentukan berat
molekul senyawa volatil. Senyawa volatil merupakan senyawa yang
mudah menguap menjadi gas bila terjadi peningkatan suhu (umumnya
100 oC). Senyawa volatil yang digunakan pada percobaan ini adalah
Aseton dan Kloroform. Jika senyawa senyawa volatil ini menguap,
aroma dan cita rasa komponen senyawa tersebut akan mengalami
penurunan mutu. Berat molekul senyawa volatil dapat diukur
berdasarkan pengukuran massa jenis gas yang menguap.
Aseton bersifat mudah menguap, titik didih aseton kurang dari

100 C yaitu 56,2C, begitu juga dengan kloroform titik didihnya 61C.
Saat melakukan pemanasan pada aseton dan kloroform wadah yang
digunakan ditutup rapat hingga kedap udara.
Wadah yang digunakan erlenmeyer yang ditutup rapat dan diikat
kuat. Tutup pada erlenmeyer diberi lubang kecil agar udara yang
terperangkap bisa keluar melalui celah yang telah dibuat.
Penutup yang digunakan adalah aluminium voil. Aluminium voil
penutup wadah dijaga agar tidak menyentuh air yang berada pada
penangas. Jika aluminium voil yang digunakan sampai terbasahi oleh air
maka akan mempengaruhi massa zat saat penimbangan. Aluminium voil
berfungsi sebagai penutup agar tekanan dalam erlenmeyer dan ruangan
sama.
Suhu penangas air digunakan adalah 100 C, ketika dicapai titik
didih aseton maka cairan akan menguap dan uapnya akan mendorong
udara yang ada didalam wadah keluar. Sampai akhirnya uap tersebut
akan berhenti keluar ketika keadaan setimbang dicapai.
Keadaan setimbang disini yakni ketika tekanan uap cairan sama
dengan tekanan udara luar. Pada kondisi tersebut erlenmeyer hanya
berisi uap cairan dimana pada saat itu volume sama dengan volume
erlenmeyer dan tekanan sama dengan tekanan udara luar serta suhu
sama dengan titik didih air dalam penangas.
Ketika uap air menguap sempurna maka pemansan dihentikan.
Wadah yang berisi senyawa volatil kemudian dimasukkan kedalam
desikator. Desikator bersifat lebih mudah menyerap uap air sehingga uap
air yang masih terperangkap bisa keluar. Setelah uap air hilang
sempurna maka massa gas bisa diperoleh. Sehinga massa gas bisa
ditentukan dengan menggunakan persamaan gas ideal.
Dari percobaan yang telah dilakukan, didapatlah hasil data dan
perhitungan untuk berat molekul dari aseton yaitu 44,701 g/mol.
Sedangkan diliteratur, untuk berat molekul dari aseton itu adalah 58
g/mol. Adapun untuk berat molekul dari kloroform yaitu 106,417 g/mol.

Penentuan Berat Molekul Berdasarkan Massa Jenis Gas

11

Praktikum Kimia Fisika I


Semester Ganjil 2014/1015

Sedangkan diliteratur, untuk berat molekul dari kloroform itu adalah


119,5 g/mol. Dan untuk persen kesalahan yang didapat ialah 22,929 %
untuk aseton dan 10,948 % untuk kloroform.
Dari data yang didapat, terlihat bahwa hasil percobaan berbeda
dengan literatur. Hal ini dapat disebabkan oleh pengembunan senyawa
volatil yang kurang sempurna.

V.

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa :
a. Senyawa volatil akan membentuk uap ketika tekanan uap
didalam Erlenmeyer sama dengan tekanan uap diluar erlenmeyer
b. Volume gas senyawa volatil yang terbentuk sebanding dengan
volume erlenmeyer yang ditempati
c. Berat molekul yang didapat didalam praktikum yaitu 44,701
g/mol untuk aseton dan 106,417 g/mol untuk kloroform
d. Sedangkan untuk % kesalahan yang didapat yaitu 22,292 %
untuk aseton dan 10,948 % untuk kloroform

5.2 Saran
Dari praktikum yang telah dilakukan, kedepan disaranan untuk:
a. Lakukan pemanasan/perendaman senyawa volatile dengan
sempurna
b. Berhati hati dalam mengambil aseton dan kloroform, hindari
penguapan yang berlebihan karena bersifat karsinogenik
c. Penguapan yang berlebihan dihindari dengan membuat lubang
kecil pada avo
d. Lakukan pendinginan dalam desikator dengan sempurna

Penentuan Berat Molekul Berdasarkan Massa Jenis Gas

12

Praktikum Kimia Fisika I


Semester Ganjil 2014/1015

JAWABAN PERTANYAAN
1. Yang menjadi sumber kesalahan dari percobaan ini adalah :
- Lubang alumunium foil terlalu besar
- Ketidaktelitian dalam membaca suhu
- Pengeringan yang tidak sempurna sehingga berpengaruh dalam
penimbangan
2. Dari analisa penentuan berat molekul suatu cairan X Y yang bersifat
volatil diperoleh nilai = g/mo. Dari analisa unsur, cairan X
mengandung unsur :
C = 10%
Cl = 89,0%
H = 1%
%C

% Cl

%H

Ar C

Ar Cl

Ar H

10

89

12

35,5

2,5

0,85
1 (pembulatan)

Maka rumus molekul cairan X = CHCl3

Penentuan Berat Molekul Berdasarkan Massa Jenis Gas

13

Praktikum Kimia Fisika I


Semester Ganjil 2014/1015

DAFTAR PUSTAKA
Atkins, PW. 1997. KIMIA FISIKA. Jakarta: Erlangga
Sukardjo. 1998. KIMIA FISIKA. Jakarta : PT Asdi Mahasatya
W. Sears

Fancis, dkk. 1994. FISIKA UNTUK UNIVERSITAS. Jakarta :

Erlangga

Penentuan Berat Molekul Berdasarkan Massa Jenis Gas

14

Praktikum Kimia Fisika I


Semester Ganjil 2014/1015

LAMPIRAN 1
Gambar Hasil Pengamatan

Proses penguapan untuk mengubah senyawa dari fasa liquid


menjadi

gas

Proses pedinginan untuk mengubah senyawa dari fasa gas menjadi


cair

Penentuan Berat Molekul Berdasarkan Massa Jenis Gas

15

Praktikum Kimia Fisika I


Semester Ganjil 2014/1015

Penentuan Berat Molekul Berdasarkan Massa Jenis Gas

16

Praktikum Kimia Fisika I


Semester Ganjil 2014/1015

LAMPIRAN 2
Struktur Senyawa Utama

Aseton

Kloroform

Penentuan Berat Molekul Berdasarkan Massa Jenis Gas

17

Praktikum Kimia Fisika I


Semester Ganjil 2014/1015

LAMPIRAN 3

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Mr
V
n
X
o

k
g

:
:
:
:
:
:
:
:

Simbol

Massa Jenis
Massa Molekul Relatif
Volume
Mol
Fraksi Mol
Derajat
Konstanta Boltzmann
Gram

Penentuan Berat Molekul Berdasarkan Massa Jenis Gas

18

Praktikum Kimia Fisika I


Semester Ganjil 2014/1015

LAMPIRAN 4
Analisa Jurnal
a. Judul
Penentuan jumlah mol udara dalam silinder dan bola menggunakan
hukum Boyle Mariotte
b. Tujuan
1. Menghitung jumlah mol udara dalam silinder dengan suhu
konstan
2. Menghitung jumlah mol udara pada bola dengan volume konstan
c. Skema Kerja
1. Pada suhu konstan

Udara
-

Dimasukkan kedalam silinder


Udara dimampatkan
Ditentukan volume dan tekanan pada suhu
konstan

dengan

membaca

data

pada

DataStudio

Hasil
2. Pada volume konstan

Udara
-

Dimasukkan kedalam silinder


Udara dimampatkan
Ditentukan volume dan tekanan pada suhu
konstan

dengan

membaca

data

pada

DataStudio

Hasil

d. Analisa

Penentuan Berat Molekul Berdasarkan Massa Jenis Gas

19

Praktikum Kimia Fisika I


Semester Ganjil 2014/1015

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jumlah mol udara


pada silinder dan bola yang dilakukan pada dua kondisi yaitu pada suhu
konstan dan volume yang konstan.
Pada penelitian ini menunjukkan bahwa semakin mengecil suhu
dan tekanan selama proses plunger berakhir akan dapat memperkecil
rasio volume syringe. Apabila volume gas dijaga konstan, maka ketika
tekanan gas bertambah, suhu mutlak gas ikut bertambah dan
sebaliknya.
Semakin besar volume, maka tekanan juga semakin besar. Jadi
volume dan tekanan berubah secara linear, jika suhu udara dalam
syringe konstan. Sedangkan pada bola, semakin tinggi tekanan udara
yang diberikan kepada bola, maka suhu pun semakin besar. Jadi
tekanan dan suhu berubah secara linear, jika volume bola konstan.
Dengan demikian hasil kali volume dan tekanan ini walaupun
hampir konstan pada suhu tertentu, berbeda dengan berubahnya
tekanan. Pada volume konstan jika udara dimampatkan dalam bola dari
tekanan yang besar menjadi tekanan yang kecil dengan meletakkan bola
pada suhu yang berubah dari besar menjadi kecil.
Udara yang dipaksakan masuk kedalam bola, memberikan
molekul udara lebih banyak kedalam bola dengan volume bolanya tidak
berubah (volume konstan). Bola yang berisi udara memberikan suatu
perbandingan jumlah mol. Dimana untuk penentuan jumlah bola pada
silinder dilakukan pada suhu konstan yang dipengaruhi oleh tekanan
dan volume udara pada bola silinder. Pada bola, penentuan dilakukan
pada volume yang konstan yang dipengaruhi oleh suhu dan tekanan dari
udara dalam bola.
Jumlah mol udara pada syringe dengan suhu konstan adalah
sebesar 0,019 mol. Sedangkan jumlah mol udara pada bola dengan
menjaga volume konstan adalah 0,023 mol. Jumlah mol udara yang
terkandung pada silinder(syringe) dan bola terdapat selisih yang sangat
kecil. Apabila jumlah mol diperbesar pada dua angka atau dilakukan
pembulatan dua desimal dibelakang koma maka diperoleh jumlah mol
yang sama yaitu 0,02 mol.
e. Keunggulan
1. Menggunakan metoda pembacaan data dengan DataStudio
2. Melakukan perbandingan dengan dua alat yaitu silinder dan bola
untuk menghitung jumlah mol gas
3. Membuktikan hukum Boyle-Mariotte dengan diperoleh jumlah
mol udara yang sama pada silinder dan bola.

Penentuan Berat Molekul Berdasarkan Massa Jenis Gas

20

Praktikum Kimia Fisika I


Semester Ganjil 2014/1015

Penentuan Berat Molekul Berdasarkan Massa Jenis Gas

21

Anda mungkin juga menyukai