0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
286 tayangan21 halaman
Dokumen tersebut membahas teori koordinasi Werner yang menjelaskan struktur dan sifat senyawa kompleks. Werner memaparkan tiga postulat tentang valensi primer dan sekunder suatu unsur serta menggunakannya untuk menentukan rumus, struktur geometri, dan sifat ionisasi senyawa kompleks seperti CoCl3.6NH3
Dokumen tersebut membahas teori koordinasi Werner yang menjelaskan struktur dan sifat senyawa kompleks. Werner memaparkan tiga postulat tentang valensi primer dan sekunder suatu unsur serta menggunakannya untuk menentukan rumus, struktur geometri, dan sifat ionisasi senyawa kompleks seperti CoCl3.6NH3
Dokumen tersebut membahas teori koordinasi Werner yang menjelaskan struktur dan sifat senyawa kompleks. Werner memaparkan tiga postulat tentang valensi primer dan sekunder suatu unsur serta menggunakannya untuk menentukan rumus, struktur geometri, dan sifat ionisasi senyawa kompleks seperti CoCl3.6NH3
bahwa jika larutan kobal (III) klorida ditambah larutan NH3 dan dibiarkan semalam, akan terbentuk kristal-kristal CoCl3.6NH3 yang berwarna orange. TEORI KOORDINASI ALFRED WERNER
• Alfred Werner yang kemudian menjadi
profesor kimia di Zurich dan mendapat Noble Price pada tahun 1913, telah bekerja lebih kurang 30 tahun (1891-1920) untuk menyelidiki senyawa-senyawa kompleks. • Tahun 1891-1893 Werner memberikan teori tentang senyawa-senyawa kompleks yang disebut TEORI KOORDINASI, yang mempunyai tiga postulat penting. Postulat Teori Koordinasi
1. Kebanyakan unsur mempunyai dua jenis valensi
Valensi primer (---) yang sekarang disebut elektrovalensi
atau bilangan oksidasi dapat terionisasi. Valensi sekunder ( ), yang sekarang disebut kovalensi atau bilangan koordinasi tidak dapat terionisasi. 2. Tiap unsur menjenuhkan kedua jenis valensinya
3. Valensi sekunder digambarkan dalam ruang.
Aplikasi Postulat Teori Koordinasi
Berdasarkan tiga postulat tersebut, Werner
mencoba menggambarkan struktur kompleks kompleks berikut: CoCl3.6NH3 CoCl3.5NH3 CoCl3.4NH3 CoCl3.3NH3 Penentuan Struktur Senyawa Kompleks oleh Werner Menurut Werner : 1. Kompleks CoCl3.6NH3 mempunyai struktur V dan rumusnya dituliskan sebagai : [Co(NH3)6]Cl3. • Valensi primer (bil. Oksidasi) dari Kobalt (III) adalah 3, dan dijenuhkan oleh tiga ion Cl-. • Valensi sekunder (bil. Koordinasi) dari Kobalt (III) adalah 6.
Apakah Bilangan Koordinasi itu?
Bil. Koordinasi adalah jumlah atom atau molekul yang terikat langsung pada atom logam Struktur Kompleks Werner • Amoniak yang diikat dengan valensi sekunder disebut LIGAN. Ligan adalah Molekul atau ion yang diikat secara langsung oleh logam pusat. • Ligan-ligan berada di dalam DAERAH KOORDINASI. Daerah Koordinasi adalah atom atau molekul (ligan) terikat langsung dengan atom logam • Dalam senyawa CoCl3.6NH3 atau [Co(NH3)6]Cl3 yang berfungsi sebagai ligan adalah NH3, sedangkan Cl ada di luar daerah koordinasi. • Dalam larutan, senyawa kompleks ini terion menjadi empat ion, dan tiga ion Cl- yang ada mudah diendapkan dengan larutan perak nitrat. [Co(NH3)6]Cl3 [Co(NH3)6]3+ + 3Cl- 3Cl- + AgNO3 3AgCl 2. Dalam senyawa CoCl3.5NH3, jumlah amoniak hanya ada 5 sehingga satu atom Cl mempunyai dua fungsi, yaitu menjenuhkan valensi sekunder dan valensi primer. Dalam sruktur VI, fungsi ganda atom Cl ini digambarkan dengan dua garis ikatan ------ Atom Cl berada dalam daerah koordinasi, sehingga rumus kompleks dituliskan sebagai [Co(NH3)5Cl]Cl2. Ionisasi kompleks ini menghasilkan 3 ion dimana dua ion Cl - dapat diendapkan dengan penambahan larutan perak nitrat.
[Co(NH3)5Cl]Cl2 [Co(NH3)5Cl]2+ + 2Cl-
2Cl- + AgNO3 2AgCl Struktur Kompleks Werner 3. Senyawa kompleks struktur III & IV mempunyai rumus : CoCl3.4NH3 [Co(NH3)4Cl2]Cl Struktur VII CoCl3.3NH3 [Co(NH3)3Cl3] Struktur VIII - Struktur [Co(NH3)4Cl2]Cl dapat terion, tetapi [Co(NH3)3Cl3] tidak terion. [Co(NH3)4Cl2]Cl [Co(NH3)4Cl2]+ + Cl- [Co(NH3)3Cl3] Struktur Kompleks Werner Fakta Kebenaran...!!!
Setelah diketemukan senyawa-senyawa jenis
[MIII(NH3)3Cl3] yang ternyata tidak terion, maka teori-teori Werner tentang rumus kompleks di atas benar. Teori rantai dari Blomstrand & Jorgensen untuk rumus kompleks [Co(NH3)3Cl3] yang dinyatakan sebagai rumus IV ternyata salah, sebab dalam rumus ini ada kemungkinan satu Cl terion. Penentuan Struktur Geometri Senyawa Kompleks oleh Werner • Sebelum ditemukan sinar X, para ahli kimia menentukan struktur geometri dari molekul- molekul dengan cara membandingkan isomer- isomer yang telah dikenal dengan struktur yang mungkin, yang diperoleh secara teoritis.
• Dengan cara demikian itu, dapat ditetapkan bahwa
beberapa struktur tidak benar dan struktur tertentu benar karena sesuai dengan hasil percobaan . Penentuan Struktur Geometri Senyawa Kompleks oleh Werner • Langkah-langkah ahli kimia terdahulu tersebut juga dilakukan oleh Werner untuk menentukan struktur geometri senyawa kompleks dengan bilangan koordinasi 6. • Werner melakukan langkah demikian berdasarkan anggapan bahwa ligan-ligan pada senyawa kompleks mempunyai jarak yang sama dari atom pusat. Penentuan Struktur Geometri Senyawa Kompleks oleh Werner • Langkah Werner : “Isomer-isomer yang mungkin dari struktur teoritis dibandingkan dengan isomer-isomer menurut hasil eksperimen”. Penentuan Struktur Geometri Senyawa Kompleks oleh Werner • Berdasarkan anggapan tersebut, maka struktur yang mungkin dari kompleks dengan bilangan koordinasi 6 adalah : 1. Planar segienam, 2. Trigonal prisma, 3. Oktahedral. Penentuan Struktur Geometri Senyawa Kompleks oleh Werner Kesimpulan
Struktur geometri yang cocok untuk
kompleks dengan bilangan koordinasi 6 adalah OKTAHEDRAL RANGKUMAN • Sejarah penemuan senyawa kompleks atau koordinasi dianggap sejak penemuan CoCl3.6H2O oleh Tassaert tahun 1798. • Teori klasik yang mencoba menjelaskan senyawa koordinasi adalah teori rantai Blomstrand-Jorgensen dan teori koordinasi Werner. • Kedua teori klasik mempunyai kelemahan yang dapat diterangkan oleh teori modern.