Anda di halaman 1dari 14

KIMIA ANORGANIK LANJUT

ISOMER
OLEH :
Desi Natalia Purba (8186142008)
Nisa Humairah (8186142007)

Pendidikan Kimia B 2018

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN KIMIA


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
Pengertian Isomer
• Isomer adalah dua atau lebih molekul
atau ion yang mengandung jumlah dan
jenis atom yang sama, tetapi atom-atom
tersusun berbeda.
• Isomer mempunyai rumus molekul
sama, mempunyai sifat fisik dan/atau
kimia berbeda dan tidak eksis untuk
semua senyawa koordinasi.
Pengelompokkan Isomer
dalam Senyawa Koordinasi

• Isomer Geometri
Stereoisomerism • Isomer Optik

• Isomer koordinasi
Structural • Isomer ionisasi
Isomerism • Isomer hidrasi
• Isomer pertalian
Stereoisomer
• Stereoisomer mempunyai atom-atom sama,
susunan ikatan sama, tetapi berbeda dalam
orientasi relatif ikatan-ikatan ini.
• Stereoisomer pertama kali ditemukan
Jorgensen tahun 1889 adalah garam berwarna
hijau dari [Co(en)2Cl2]+, yang selanjutnya
diidentifikasi Werner sebagai isomer
geometric cis- dan trans. Pada tahun 1911,
isomer optik ditemukan Werner raja kompleks
pada kompleks cis-[Co(NH3(en)2X]2+, dimana X
= Cl – or Br –.
1. Isomer Geometri
• Isomer geometris, yang kadang-kadang juga
disebut sebagai isomer cis-trans, disebabkan
oleh perbedaan letak atom atau gugus atom
dalam ruang.
• Jika gugus substituen letaknya bersebelahan,
maka isomer tersebut merupakan isomer cis.
Sebaliknya jika substituen berseberangan
satu sama lain, isomer yang terjadi
merupakan isomer trans.
• Contoh 1:
Contoh isomeri geometris pada segiempat planar seperti
yang terjadi pada kompleks [Pt(NH3)2Cl2].

Cl (NH3) NH3 Cl

Pt Pt

Cl (NH3) Cl (NH3)

Gambar 1. Isomer cis kompleks Gambar 2. Isomer trans kompleks


[Pt(NH3)2Cl2] [Pt(NH3)2Cl2]
• Contoh 2 :
Dapat terjadi pada suatu kompleks oktahedral
disubstitusi, seperti pada kompleks [Cr(NH3)4Cl2]+.
Isomer cis dari kompleks ini berwarna violet,
sehingga dapat dibedakan dari isomer trans-nya yang
berwarna hijau.
NH3
Cl

Cl NH3
NH3 NH3
Cr
Cr

NH3 NH3
NH3 NH3
Cl
Cl

Gambar 1. Isomer cis kompleks Gambar 2. Isomer trans kompleks


[Cr(NH3)4Cl2]+ [Cr(NH3)4Cl2]+
2. Isomer Optik
• Isomer optik berkaitan dengan bayangan
cermin dan dibedakan oleh arah putaran
bidang polarisasi cahaya.
• Senyawa yang dapat memutar bidang
polarisasi cahaya dikatakan sebagai
senyawa optis aktif. Isomer yang dapat
memutar bidang polarisasi cahaya ke arah
kanan (searah jarum jam) disebut dextro (d
atau +). Sebaliknya isomer dari senyawa
yang sama dan memutar bidang polarisasi
ke arah kiri (berlawanan arah jarum jam)
disebut levo (l atau -).
• Contoh:
en
en
N N

N Cl Cl N

Co3+ Co3+

N Cl Cl N

N N

Gambar 1. Isomer cis –d kompleks Gambar 2. Isomer cis –l kompleks


[Co(en)2Cl2]+ [Co(en)2Cl2]+

Cl
N N

en
en Co3+

N N

Cl

Gambar 3. Isomer trans-meso


kompleks [Co(en)2Cl2]+
Isomer Struktural

1. Isomer Koordinasi
• Senyawa kompleks yang terbentuk dari kation dan anion
yang merupakan ion kompleks dapat membentuk isomer
koordinasi.
• Senyawa-senyawa mengandung bagian anion dan kation
kompleks terjadi pergantian pada beberapa ligan dari
bagian kationik menjadi anionic.
• Beberapa contoh senyawa kompleks yang memiliki
isomer koordinasi adalah sebagai berikut :
• [Co(NH3)6]3+[Cr(CN)6]3-, membentuk isomer
[Cr(NH3)6]3+[Co(CN)6]3-
• [Co(NH3)6]3+[Cr(C2O4)3]3-,membentuk isomer
[Co(C2O4)3]3+[Cr(NH3)6]3-
• [Pt(NH3)4]2+[PdCI4]2- , membentuk isomer
[Pt(NH3)3I]+[Pd(NH3)CI3]- ; dan isomer [Pd(NH3)3I]+[Pt(NH3)CI3]- ;
dan isomer [Pd(NH3)4]2+[PtCI4]2-
2. Isomer Ionisasi
• Isomeris ionisasi menunjukkan isomer-isomer
dari suatu kompleks yang jika dilarutkan dalam air
akan menghasilkan ion yang berbeda.
• Contoh isomer ionisasi adalah [Pt(NH3)4Cl2]Br2
dan [Pt(NH3)4Br2]Cl2 dan [Co(en)2NO2.Cl]SCN,
[Co(en)2NO2.SCN]Cl; dan [Co(en)2Cl.SCN]NO2.
3. Isomer Hidrat
• Pada isomer hidrasi, salah satu atau lebih ligan
digantikan oleh air kristal. Adanya isomer hidrasi dapat
dicirikan antara lain dari perubahan warna, pengukuran
konduktivitas, ataupun pengukuran kuantitas ion yang
terendapkan.
• Contohnya yang dikenal adalah pada chromium chloride
“CrCl3.6H2O” yang mempunyai 4, 5, atau 6 molekul air
terkoordinasi.
• [Cr(H2O)4Cl2]Cl.2H2O bright-green
• [Cr(H2O)5Cl]Cl2.H2O grey-green
• [Cr(H2O)6]Cl3 violet
• Isomer-isomer ini mempunyai sifat kimia yang sangat
berbeda dan reaksinya dengan AgNO3 untuk tes ion Cl,
akan ditemukan ion Cl dalam larutan 1, 2, dan 3.
4. Isomer Pertalian (Ikatan)
• Sejumlah senyawa kompleks memiliki ligan yang
merupakan ligan ambidentat. Karena ligan semacam ini
memiliki lebih dari satu atom yang dapat
menyumbangkan pasangan elektron bebas dalam
pembentukan ikatan, maka logam pusat dapat terikat
dengan atom yang berbeda pada ligan tersebut. Dengan
demikian terbentuklah isomer ikatan.
• Beberapa contoh terjadi pada ligan ambidentat. Ligan
monodentat yang terlibat SCN- / NCS- dan NO2- / ONO-.
• Contoh:

Ligan Contoh isomer dalam senyawa

[(NH3)5Co-NO2]Cl2 dan [(NH3)5Co-ONO]Cl2


NO2 (nitro) dan nitrito
(ONO)

[(NH3)5Ir-NO2]Cl2 dan [(NH3)5Ir-ONO]Cl2

[{(C6H5)P}2Pd(-SCN)2] dan [{(C6H5)3P}2Pd(-


-SCN (tiosianato) dan – NCS)2}]
NCS (isotiosianato)

[(OC)5Mn-SCN] dan [(OC)5Mn-NCS]

Anda mungkin juga menyukai