Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1

Reaksi Nyala Alkali dan Alkali Tanah


30 September 2014
SEPTIA MARISA
1113016200027

Abstrak

Warna nyala setiap unsure berbeda-beda. Ini menunjukkan karakteristik dari unsure itu yng
berbeda-beda pula. Spektrum nyala pada unsur IA dan IIA memberi warna-warna yang khas
pada nyala api biasa. Dalam pekerjaan laboratorium analitik, uji-uji nyala sering digunakan
untuk mengungkapkan ada tidaknya berbagai unsur Alkali dan Alkali Tanah. Warna yang
berbeda itu disebabkan oleh panjang gelombang yang berbeda. Berarti jarak orbital dari
tiap atom unsur selalu berbeda. Jarak antar orbital ternyata tidak ada yang sama untuk
setiap atom unsure. Warna nyala pada logam Kalsium adalah merah kejinggaan, logam
Tembaga berwarna hijau, logam Barium berwarna hijau, logam Natrium berwarna kuning,
dan logam Sesium berwarna biru.

Kata kunci: Alkali, Aalkali tanah, warna nyala, kawat nikrom, unsur

PENDAHULUAN

Unsur-unsur Alkali, golongan IA dalam tabel periodik dan Alkali Tanah, golongan
IIA tergolong logam yang aktif. Alkali lebih aktif dibanding Alkali Tanah (Etna,
http://skp.unair.ac.id).

Unsur golongan IA (kecuali Hidrogen) mempunyai kecenderungan melepaskan


elektron. Akibatnya, unsur ini bersifat logam yang disebut logam Alkali, karena oksidanya
dalam air membentuk larutan basa (alkalis). Sebagai logam, Alkali bersifat penghantar panas
dan listrik, mempunyai titik lebur relatif lebih rendah dari logam lain. Hal ini disebabkan oleh
logam Alkali hanya melepaskan satu elektron, sehingga ikatan logam dalam kristalnya lemah
(Syukri, 1999: 605).

Logam Alkali Tanah, yaitu unsur-unsur golongan IIA, terdiri atas Berilium (Be),
Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Stronsium (Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra). Unsur-
unsur IIA umumnya ditemukan di dalam tanah berupa senyawa tak larut, sehingga disebut
logam Alkali Tanah (alkaline earth metal). Sifat kimia logam Alkali Tanah bermiripan
dengan logam Alkali, tetapi logam alkali tanah kurang reaktif dari logam Alkali seperiode.
Unsur golongan ini bersifat basa, sama seperti unsur golongan Alkali, namun tingkat
kebasaannya lebih lemah (Fadlyansyah dkk, http://ipablogger.googlecode.com).

Spektrum nyala pada unsur IA dan IIA memberi warna-warna yang khas pada nyala
api biasa. Dalam pekerjaan laboratorium analitik, uji-uji nyala sering digunakan untuk
mengungkapkan ada tidaknya berbagai unsur Alkali dan Alkali Tanah (Keenan, 1984: 153).

Warna yang berbeda itu disebabkan oleh panjang gelombang yang berbeda. Berarti
jarak orbital dari tiap atom unsur selalu berbeda. Jarak antar orbital ternyata tidak ada yang
sama untuk setiap atom unsur (Etna, http://skp.unair.ac.id).

METODOLOGI PENELITIAN

Alat dan bahan yang menunjang berlangsungnya praktikum ini adalah : 1 buah kawat
nikrom, 1 buah tabung reaksi, 1 buah rak tabung reaksi, dan 1 buah pembakar spiritus dan
amplas. Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah 5 buah sampel yang tidak
diketahui dan Asam Klorida (HCl) pekat.

Langkah pertama yang dilakukan dalam percobaan ini adalah membersihkan kawat
nikrom dengan mengamplas dan membakarnya sampai berpijar, kemudian mencelupkannya
ke dalam HCl pekat. Setelah itu, mencelupkan kembali kawan nikrom yang sudah
dibersihkan ke dalam HCl dan menempelkannya ke salah satu sampel garam kristal yang
belum diketahui yang tersedia di cawan petri. Kemudian, membakar kawat nikrom yang
terdapat sampel tersebut dengan menggunakan pembakar psiritus. Lalu, mengamati dan
mencatat warna nyala apa yang dihasilkan oleh sampel garam kristal tersebut. Lakukan hal
serupa kepada 4 sampel yang lainnya. Setiap akan berganti sampel yang akan diuji nyala,
kawat nikrom harus benar-benar bersih.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Percobaan kali ini menggunakan 5 buah sampel yang tidak diketahui zatnya, tetapi
yang dapat diketahui adalah kelima sampel tersebut merupakan garam kristal Alkali dan
Alkali Tanah.

Berdasarkan hasil percobaan, sampel pertama berwarna merah kejinggaan, ini


diprediksi sebagai unsure Stronsium. Ternyata ini bukan unsure Stronsium melainkan
kalsium. Pada uji kering (pewarnaan nyala), senyawa-senyawa kalsium yang mudah
menguap, memberi warna merah kekuningan kepada nyala Bunsen. Hasil pengamatan
berbeda dengan literature. Mungkin ini dikarenakan saat membersihkan kawat nikrom
dilakukan kurang optimal.(Vogel I, 1985 : 300)

Sampel kedua berwarna hijau, prediksi kami ini adalah unsur Barium. Sesuai
literature, warna nyala Barium dengan Tembaga hampir sama. Untuk memastikan apakah itu
Barium atau tembaga, kami mengamati dari bentuk serbuk sampelnya. Sampel kedua ini
berbentuk padat berwarna biru, garam-garam tembaga (II) pada umumnya berwarna biru,
baik dalam bentuk hidrat, padat, maupun dalam larutan air. (Vogel I, 1985 : 230) jadi
dipastikan ini adalah Tembaga.

Sampel ketiga berwarna kuning, kami memprediksikan ini adalah unsur Natrium.
Tetapi setelah kami cocokkan dengan keterangan dari asisten laboratorium, ternyata ini
adalah unsure Barium. Seharusnya ini berwarna hijau. Ini tidak sesuai literature yang ada, ini
mungkin terjadi karena saat percobaan berlangsung kami menggunakan padatan Barium
terlalu banyak dan akhirnya unsure ini susah menguap. Akibatnya proses nyala terganggu dan
menimbulkan kesalahan (Vogel I, 1985 : 299)

Sampel keempat berwarna jingga, yang dapat diprediksi sebagai garam kristal yang
mengandung unsur Kalsium. Untuk sampel ini hasil pengamatan kami juga berbeda dengan
literature. Seharusnya sampel ini adalah unsure Natrium. Ini terlihat dari bentuk padatannya
yang menyerupai garam halus, dan seharusnya menghasilnya warna nyala kuning. Ini juga
diperkirakan saat membersihkan kawat nikrom dilakukan dengan kurang tepat.

Sampel kelima berwarna biru serta meleleh dan mengkristal, yang dapat diprediksi
sebagai garam kristal yang mengandung unsur Sesium.
Dari berapa hasil uji coba di atas sesuai dengan pernyataan berikut, pada uji nyala
beberapa kation logam-logam 5 golongan Alkali (IA) dan Alkali Tanah (IIA) warna
spektrumnya adalah sebagai berikut: logam Li berwarna merah, Na berwarna kuning, K
berwarna ungu, Ca berwarna merah bata, Sr berwarna merah cerah, dan Ba berwarna hijau
(Etna, http://skp.unair.ac.id).

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai


berikut:

a. Unsur-unsur Alkali dan Alkali Tanah bersifat basa, sama-sama reaktif, dan
merupakan logam yang bersifat konduktor panas yang baik.

b. Warna nyala pada logam Kalsium adalah merah kejinggaan, logam Tembaga
berwarna hijau, logam Barium berwarna hijau, logam Natrium berwarna kuning, dan
logam Sesium berwarna biru.

c. Warna nyala pada logam Alkali dan Alkali Tanah diakibatkan adanya spektrum nyala
yang dipengaruhi panjang gelombang. Akibat perpindahan elektron ke orbital yang
kosong dan memiliki tingkat energi yang lebih tinggi.

d. Warna nyala pada logam Alkali dan Alkali Tanah yang berbeda disebabkan oleh
panjang gelombang yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Keenan, Charles W, Donal C. Kleinfelter, dan Jesse H. Wood. Ilmu Kimia untuk
Universitas Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga. 1984

S, Syukri. Kimia Dasar 3. Bandung: Penerbit ITB. 1999

Vogel.1985. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Edisi Kelima Bagian
I. Jakarta : Kalman Media Pustaka

Fadlyansyah dkk. Alkali Tanah. http://ipablogger.googlecode.com, diakses pada tanggal


2 Oktober 2014 pukul 13.00 WIB)
Rufiati, Etna. Alkali dan Alkali Tanah. http://skp.unair.ac.id, diakses pada tanggal 2
Oktober 2014 pukul 13.10 WIB)

LAMPIRAN
Table Pengamatan
Prediksi Alkali dan
Alkali Tanah yang
No. Senyawa Warna Nyala Keterangan
Terkandung dalam
Sampel
1. Sampel 1 Jingga - Ca
2. Sampel 2 Hijau - Cu
3. Sampel 3 Ungu - Ba
4. Sampel 4 Kuning Terbakar habis Na
Meleleh dan membentuk
5. Sampel 5 Biru Cs
kristal

Foto Langkah Kerja dan Hasil

Anda mungkin juga menyukai