SENYAWA IONIK
Ikatan Ion
• Teori ikatan ion muncul berdasarkan fakta yang diperoleh pada
eksperimen
• Berzelius mengajukan teori dualistik :
Dalam senyawanya, atom-atom mempunyai kutub-kutub yang
berlawanan tandanya sebagai akibat kelebihan muatan listrik positif dan
negatif
• Kossel (1916) mengemukakan bahwa :
Atom unsur yang sangat elektropositif dapat melepaskan 1 atau 2
electron yang terdapat pada kulit terluarnya, sedangkan atom unsur yang
sangat elektronegatif dapat menerima 1 atau 2 electron yang dilepaskan
oleh atom unsur yang elektropositif. Ikatan ion akan terbentuk dengan
mudah apabila atom-atom yang bersangkutan mudah membentuk ion
• Ikatan ion merupakan ikatan kimia yang
terbentuk bila salah satu atom yang
bergabung melepaskan satu atau lebih
electron membentuk suatu ion positif,
selanjutnya electron tersebut ditangkap oleh
atom yang lain sehingga terbentuk ion negatif.
Antara ion positif dan ion negatif yang
terbentuk terjadi gaya tarik elektrostatik
Na(g) → Na+ (g) + e HIE = +495,8 kJ mol-1
Cl(g) + e → Cl- (g) HEA = -349,0 kJ mol-1
----------------------------------------------------------------------------------- +
Na(g) + Cl(g) → Na+(g) + Cl-(g) H = +146,8 kJ mol-1
r0 = r + + r -
r B-
r A+
r+ = jari-jari ion positif
Ion A+ Ion B- r- = jari-jari ion negatif
r AB = r A+ + r B-
• Pauling (1927) menetapkan jari-jari ion berdasarkan
anggapan bahwa ion-ion dengan susunan electron
yang sama, maka jari-jarinya berbanding terbalik
dengan muatan efektif dari ion-ion yang bersangkutan.
Muatan inti menentukan distribusi electron di luar inti,
termasuk jari-jari ion.
• Jari-jari ion yang digunakan sekarang diperoleh
dengan cara semi empiris yaitu mempergunakan jarak
antarion dari kristal senyawa alkil halida yang
diperoleh dari hasil penelitian.
• Ukuran jari-jari ion ditentukan oleh gaya tarik muatan
inti efektif terhadap electron pada kulit terluar ion tsb.
• Muatan inti efektif dihitung dengan rumus :
Zef = Z - s
Zef (Z* ) = muatan inti efektif
Z = muatan inti
s = tetapan penyaringan
(screening constant )
Hitung jlh proton, elektron, netron dan muatan inti dari :
,
Tetapan Penyaringan :
(1s) 0,30 1s
(2s 2p) 0,35 2s 2p
(3s 3p) (n-1) = 0,85
(3d) (n-2) = 1,00 3s 3p 3d
(4s 4p) 4s 4p 4d 4f
(4d)
(4f) 5s 5p 5d
(5s 5p) 6s 6p
dst
7s
Lihat TA Bohr
Ada antaraksi :
Antar elektr (1) dg elektr (2)
Antar elektr (1) dg inti e e e
Antar elektr (2) dg inti e e e
e e e e
e
e e
+ Jlh Maks.elektr.
e e K L M Setiap kulit adalah
e e 2 n2
e e e
e e
e e e
e e e
e
e e
11Na : 9F: e
(1s2) x1 (1s2) x 0,85 F +
(2s2 2p6) x 0,85 (2s2 2p5) x 0,35 e e
(3s1) x 0
e e
e
Hitung muatan inti efektif Na+ dan F- . Hitung pula r Na+
dan r F- . No. Atom Na=11, F=9
0
Diketahui : r Na r F 2,31 A
-
11 Na+ (Z=10) : (1s2)(2s2 2p6)(3s0 ) Na Na+ + e
9 F-
(Z=10) : (1s2
)(2s 2
2p6
) F + e F-
0
Diketahui : r Na r F 2,31 A
-
Diketahui
:
Tentukan :
(a) dan (c)
1 1
r :r : 4 ,85
Na
F
6 ,85 4 ,85 x r 2 ,31 r
6 ,85 F F
r :r 4 ,85 : 6 ,85
Na F 4 ,85 r - 6 ,85( 2 ,31 r
)
F F
4,85 4 ,85 r 6 ,85( 2 ,31 ) 6 ,85 r
r xr - - - - - - - - (a) F -
F-
Na
6 ,85 F
4 ,85 r - 6 ,85 r 6 ,85 x( 2 ,31 )
6,85 F F
-
0 6 ,85 0
r r 2 ,31 r x 2,31
Na F
F 4 ,85 6 ,85
r 2 ,31 r - - - - - - (c) 0
Na
F
1,35
r - 2 ,31 r
- - - - - - (d) Dengan cara yang sama :
F Na
4 ,85 0
r x 2,31
Na 4 ,85 6 ,85
r 0,96 0,96
0
Na
0 ,71
r
1,35
F
Muatan-muatan “efektif” dapat dihitung dengan memakai tetapan
penyaringan (screening constant) secara empiris yang
dikembangkan oleh Slater.
Menurut aturan Slater, suatu elektron pada kulit utama kedua
dilindungi oleh sekalian elektron sedemikian, sehingga ia
merasakan pengaruh muatan inti sebesar 4,15 satuan lebih kecil
daripada yang sebenarnya.
Misalnya : Hitung rNa+ dan rF- , diketahui jarak antar ion dalam NaF
adalah 2,31 A. (No. Atom Na=11, F=9)
Jawab :
Z*Na+ = 11 – 4,15 = 6,85
Z*F- = 9 – 4,15 = 4,85
Z* = 7 – 3,2439
= 3,7561 3,7560
2) Hitung muatan inti efektif 30Zn (30Zn : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2)
S4s = 15,505 + 0,0971(2-1) + 0,8433(10) + 0,0687(0)
= 15,505 + 0,0971 + 8,433
= 24,0351
Z* = 30 – 24,0351
= 5,9649 5,965
a. Dalam satu gol. dalam tabel periodik, jari-jari ionnya
semakin besar dengan semakin naiknya massa
atom/no.atom
b. Ion-ion dengan susunan electron sama
(isoelektronik), jari-jarinya makin kecil dengan
bertambahnya muatan inti. Hal ini disebabkan oleh
karena gaya tarik terhadap electron yang semakin
besar
Contoh : O2- < F- < Na+ < Mg2+ < Al3+
S2- < Cl- < K+ < Ca2+ < Sc3+
Makin ke kanan dalam deret susunan berkala,
terlihat jari-jari ion makin kecil
c. Bila suatu unsur dapat membentuk dua macam atau
lebih ion positif, semakin besar muatan positif maka
semakin kecil jari-jarinya
Contoh : r Fe3+ (0,60) < r Fe2+ (0,75)
d. Untuk deret lantanida terjadi apa yang disebut
kontraksi lantan, artinya jari-jari ion semakin kecil dari
La – Lu. Hal ini disebabkan karena muatan inti terus
bertambah, sedangkan lintasan elektronnya tetap.
Pengisian electron terjadi pada sub lintasan 4f .
r Lu(0,93) < r Yb(0,95) < r Er (0,96) < …. < r La (1,15)
Faktor-faktor yang mempengaruhi jari-jari ion
a) Bilangan koordinasi :
Jari-jari kation dan juga anion bertambah besar dengan bertambahnya
bilangan koordinasi
ZnS
ZnS (Zink blende)
(wurtzit)
CaF2 TiO2
Flourit Rutil
Natrium klorida, NaCl
• Kisi kristalnya adalah kubus berpusat muka (face centered
cubic) dengan panjang sisi sel satuan a = 564,02 pm
• Kristal NaCl terdiri atas kisi kubus berpusat muka dari ion-ion
Na+ dan kisi kubus berpusat muka dari ion-ion Cl - yang saling
menembus.
• Ion Na+ dikelilingi oleh 6 ion Cl- seharga dengan geometri
oktahedral. Sebaliknya, ion Cl- dikelilingi oleh 6 ion Na+
seharga juga dengan geometri oktahedral.
• Bilangan koordinasi ion Na+ dan ion Cl- dalam kisi kristal NaCl
adalah 6
• Beberapa senyawa dengan struktur NaCl :
Beberapa senyawa dengan struktur NaCl :
MgO FeO BaS CaTe LiI NaH RbCl TiC
CaO NiO -MnS SrTe LiH KF RbBr UC
KCl
SrO CdO MgSe BaSe NaF RbI LaN
KBr
BaO MgS CaSe LiF NaCl AgF ScN
KI
TiO CaS SrSe LiCl NaBr AgCl TiN
RbF
MnO SrS BaSe LiBr NaI AgBr UN
Sesium klorida, CsCl
• Kisi kristalnya adalah kubus sederhana atau kubus
primitif, karena ion yang terdapat pada pusat kubus
berbeda dengan ion-ion yang terdapat di pojok-pojok
kubus. Panjang sisi sel satuannya adalah a = 412,3 pm
• Ion Cs+ dikelilingi oleh 8 ion Cl- seharga dengan geometri
kubus sederhana, dan sebaliknya ion Cl- dikelilingi oleh
8 ion Cs+ seharga dengan geometri kubus sederhana.
• Bilangan koordinasi ion Cs+ dan ion Cl- dalam kisi kristal
CsCl adalah 8.
• Beberapa senyawa dengan struktur sesium klorida :
Beberapa senyawa dengan struktur sesium klorida :
r A r B-
B-
r B-
300
r B- r A cos 30 0 r B- cos 30 0 r B-
rA +rB
+ -
r A+ + r B -
A+ r A cos 30 0 r B- - r B- cos 30 0
B- B- r A cos 30 0 r B- (1 - cos 30 0 )
rA 1 - cos 30 0 1 - 0,866
-
0
Bilangan koordinasi 3 rB cos 30 0,866
rA rB 0,866
-
0,155
6,463
rB rA 0,134
Hubungan antara rasio radius dengan kemungkinan
struktur senyawa ionik
No. Struktur Bil. Koordinasi r+ /r- r- /r+
1. Linier 2 0 – 0,155 >6,452
2. Segitiga planar 3 0,155 – 0,225 4,444-6,452
3. Tetrahedral 4 0,225 – 0,414 2,415-4,444
4. Bujur sangkar 4 0,414 – 0,732 1,366-2,415
5. Oktahedral 6 0,414 – 0,732 1,366-2,415
6. Kubus 8 0,732 – 1,00 1,001-1,366
7. Struktur rapat 12 > 1,00 <1
(dodekahedral)
• Struktur CsCl : 1,0 < r- /r+ < 1,37
• Struktur NaCl : 1,37 < r- /r+ < 2,44
• Struktur ZnS : 2,44 < r- /r+ < 4,55
Contoh
Struktur sesium klorida Struktur natrium klorida Struktur seng blende
Garam r- /r+ Garam r- /r+ Garam r- /r+
CsCl 1,1 NaCl 1,9 ZnS 2,1
CsBr 1,2 NaI 2,3 ZnSe 2,3
CsI 1,3 KCl 1,4 CuCl 1,9
TiCl 1,2 RbI 1,5 CuBr 2,0
Keterbatasan aturan perbandingan jari-jari :
1. Aturan perbandingan jari-jari diterapkan hanya pada pengemasan
bola keras yg diketahui ukurannya. Anion tidaklah keras karena
mudah dipolarisasi dan cenderung membentuk ikatan kovalen yg
arahnya sangat kuat dan tdk mengikuti aturan perbandingan jari-
jari
2. Beberapa anion tdk lagi menunjukkan sifat seperti bola (sphericity)
jika mereka merupakan gabungan dari atom-atom yg terikat secara
kovalen seperti CN-, NO2-, dan N3-
3. Beberapa garam mengkristal dlm dua modifikasi yg mempunyai
perbedaan bilangan koordinasi. Tolak menolak anion-anion yg
lebih besar dlm senyawa dgn bilangan koordinasi tinggi akan
meningkatkan jarak antar inti. Jejari ion bergantung pada bilangan
koordinasi ion dlm kisi. Dalam kasus dimana sebuah struktur
mempunyai angka banding di batas dua struktur maka jari-jari ion
menjadi tdk pasti jika mereka mengadopsi dua kisi
4. Garam-garam litium (jari-jari Li+ = 66 pm) seperti LiCl, LiBr dan
LiI semuanya mengkristal dlm kisi oktahedral, meskipun
semuanya mempunyai angka banding jejari Pauling di bawah
0,41 pm. Data jejari Cl- adalah 181 pm, Br- = 195 pm dan I- =216
pm memberikan angka banding jejari 0,36 utk LiCl, 0,34 utk LiBr
dan 0,305 utk LiI. Meskipun LiI dpt dianggap secara parsial
bersifat kovalen, nampaknya hal ini tdk bisa digeneralisasi utk
halida lainnya. Meskipun demikian, jika diangap bahwa tdk ada
ikatan yg 100% ionik, jadi setiap ikatan ionik memiliki karakter
kovalen, maka perkiraan jejari ionik akan terlalu rendah utk
kation hasil dari lepasnya elektron valensi dan terlalu tinggi utk
anion.
• Rasio radius memberikan pedoman yang berguna untuk meramalkan
struktur dari kristal ionik
• Namun, dalam beberapa hal, rasio radius memberikan hasil ramalan
yang tidak sesuai dengan struktur kristal ionik yang diperoleh dari
hasil eksperimen
• Hal ini disebabkan oleh adanya beberapa asumsi yang mendasari
konsep rasio radius :
1) Ikatan dalam senyawa dianggap 100% ionik
2) Jari-jari kation dan anion diketahui dengan pasti
3) Ion-ion dianggap sebagai bola-bola keras yang tidak elastis
4) Susunan yang stabil hanya diperoleh apabila kation dan anion saling
bersinggungan
5) Ion-ion selalu mengadopsi susunan dengan bilangan koordinasi tertinggi
• Namun, dalam beberapa hal, rasio radius memberikan hasil ramalan yang
tidak sesuai dengan struktur kristal ionik yang diperoleh dari hasil eksperimen
• Hal ini disebabkan oleh adanya beberapa asumsi yang mendasari konsep rasio
radius :
1) Ikatan dalam senyawa dianggap 100% ionik
2) Jari-jari kation dan anion diketahui dengan pasti
3) Ion-ion dianggap sebagai bola-bola keras yang tidak elastis
4) Susunan yang stabil hanya diperoleh apabila kation dan anion saling
bersinggungan
5) Ion-ion selalu mengadopsi susunan dengan bilangan koordinasi tertinggi
• Dalam kenyataan diperoleh fakta bahwa :
1. Tidak ada senyawa yang ikatannya 100% ionik
2. Jari-jari ion tidak dapat ditentukan dengan pasti karena adanya
sumbangan kovalen
3. Ion-ion bentuknya cenderung tidak sferik karena adanya efek polarisasi
4. Ion-ion bukan merupakan bola-bola keras