Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rizky Ziddan

NIM : 1810120110004
Kelas : A2 2018
Program Studi : Pendidikan Kimia
Mata Kuliah : Kimia Lingkungan Lahan Basah
Dosen : Dr. Arif Sholahuddin, S,Pd., M.Si.
Drs. H. Muhammad Kusasi, M.Pd.
Hari/tanggal : Jum’at, 13 November 2020

Tugas
“Rancanglah Pengolahan air gambut menjadi air bersih dalam skala rumah tangga”

Air gambut adalah air permukaan yang banyak terdapat di daerah berawa atau dataran rendah
terutama di Sumatera dan Kalimantan, yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

(1). Intensitas warna yang tinggi (berwarna coklat kemerahan).

(2). Keasamannya tinggi (pH yang rendah).

(3). Kandungan zat organik yang tinggi.

(4). Kekeruhan dan kandungan partikel tersuspensi yang rendah.

(5). Kandungan kation yang rendah.

Warna coklat kemerahan pada air gambut merupakan akibat dari tingginya kandungan zat-zat
organik dalam air gambut tersebut berasal dari dekomposisi bahan organik seperti daun, pohon, dan kayu.
Zat-zat organik ini dalam keadaan terlarut serta memiliki sifat sangat tahan terhadap mikroorganisme
dalam waktu yang cukup lama.

A. Rancangan pengolahan air gambut menjadi air bersih:


1. Netralisasi dengan pemberian kapur/gamping

2. Aerasi dengan pemompaan udara

3. Koagulasi dengan pemberian tawas

4. Pengendapan

5. Penyaringan
B. Alat dan Bahan

1. Alat

- Tong

- Pengaduk

- Pompa aerasi

- Paringan dari pasir

2. Bahan

- Air

- Tawas

- Kapur tohor

- Kaporit bubuk

C. Cara Kerja

1. Masukkan air baku kedalam tangki penampung sampai hampir penuh (550 liter).
2. Larutkan 60-80 gram bubuk kapur / gamping (4-6 sendok makan) ke dalam ember kecil yang
berisi air baku, kemudian masukkan ke dalam tangki dan aduk sampai merata.
3. Masukkan slang aerasi ke dalam tangki sampai ke dasarnya dan lakukan pemompaan sebanyak
50100 kali. setelah itu angkat kembali slang aerasi.
4. Larutkan 60-80 gram bubuk tawas (4-6 sendok makan) ke dalam ember kecil, lalu masukkan ke
dalam air baku yang telah diaerasi. Aduk secara cepat dengan arah yang putaran yang sama
selama 1-2 menit. Setelah itu pengaduk diangkat dan biarkan air dalam tangki berputar sampai
berhenti dengan sendirinya dan biarkan selama 45-60 menit.
5. Buka kran penguras untuk mengelurakan endapan kotoran yang terjadi, kemudian tutup kembali.
6. Buka kran pengeluaran dan alirkan ke bak penyaring. Buka kran saringan dan usahakan air dalam
saringan tidak meluap.
7. Tampung air olahan (air bersih) dan simpan ditempat yang bersih. Jika digunakan untuk minum
sebaiknya dimasak terlebih dahulu.
Catatan :

- Jika volume bak penampung lebih kecil maka jumlah kapur dan tawas yang dipakai harus
disesuaikan.
- Jika menggunakan kaporit untuk membunuh kuman-kuman penyakit, bubuhkan kaporit sekitar 12
gram untuk 500 liter air baku.
- Cara pemakaiannya yaitu dimasukkan bersama-sama pada saat memasukkan larutan kapur.
Gambar penanpang saringan pasir

Anda mungkin juga menyukai