Anda di halaman 1dari 59

MAKALAH KIMIA ANORGANIK GOLONGAN TRANSISI

UNSUR GOLONGAN AKTINIDA

Oleh :

Kelompok VI
Ayu Prastiyani NIM 151810301003
Lia Indah Wardiyani NIM 151810301014
Adi Kurniawan Effendi NIM 131810301031
Kartika Indah Aulia NIM 131810301042
Khonita Anjalsari Rhomadoni NIM 131810301063

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
TAHUN 2017
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang Unsur Golongan Aktinida ini dengan baik meskipun banyak
kekurangannya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai unsur-unsur golongan aktinida. Kami
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Jember, 6 Mei 2017

Penyusun
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Aktinida merupakan unsur transisi blok f yang sifatnya sangat berbeda dengan
unsur transisi blok d. Unsur ini biasanya diletakkan terpisah dalam tabel periodik
unsur, ini dikarenakan keperiodikan strukrur elektronik yang sangat berbeda
dengan yang lain. Lima belas unsur dari aktinium, Ac, sampai lawrensium, Lr,
disebut dengan aktinoid. Simbol umum untuk unsur-unsur ini adalah An. Semua
unsur aktinoid bersifat radioaktif dan sangat beracun. Di alam aktinoid yang ada
dalam jumlah yang cukup adalah torium, Th, protaktinium, Pa dan uranium, U.
Unsur-unsur tadi diisolasi dari bijihnya dan digunakan dalam berbagai aplikasi.
Logam plutonium, Pu, diproduksi dalam jumlah besar dan efisiensi ekonomisnya
dan keamanan penggunaannya sebagai bahan bakar reaktor nuklir dan reactor
pembiak saat ini sedang banyak dipelajari. Untuk unsur yang lebih berat dari
amerisium, Am, karena jumlah yang dapat diisolasi sangat kecil dan waktu
paruhnya sangat pendek, studi sifat-sifat kimia unsur-unsur ini sangat terbatas.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari bab aktinida ini antara lain, yaitu:
1. Apa yang dimaksud unsur aktinida?
2. Bagaimana trend pada unsure aktinida?
3. Apa saja unsur-unsur yang terdapat pada aktinida?

1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan paper ini adalah :
1. Mengetahui pengertian unsur aktinida.
2. Mengetahui trend pada unsur aktinida.
3. Mengetahui unsur-unsur pada golongan aktinida.
BAB 2. PEMBAHASAN
UNSUR TRANSISI DERET AKTINIDA

A. Definisi
Aktinida adalah kelompok unsur kimia yang mencakup 15 unsur antara
actinium dan lawrencium pada tabel periodik dengan nomor atom antara 83
sampai dengan 103. Deret ini dinamakan menurut unsur actinium. Penggolongan
unsur dalam golongan aktinida berdasarkan atas sub kulit 5f. Unsur-unsur
kelompok aktinida adalah radioaktif, hanya actinium, thorium dan uranium yang
secara alami ditemukan di kulit bumi. Unsur-unsur aktinida merupakan unsur
transisi dalam, karena meiliki sifat yang mirip dengan unsur transisi actinium
(nomor atom 57).
B. Trend Deret Aktinida
a. Konfigurasi Elektron
Unsur unsur deret aktinida memiliki nomor atom 89 hingga 103, dan
sebagian besar electron valensi dari unsur-unsurnya menempati orbital f sehingga
deret aktinida bersama dengan lantanida digolongkan dalam unsur blok f. adapun
konfigurasi dari unsur-unsur deret aktinida ditunjukkan dalam table berikut :

Unsur Aktinida Konfigurasi Elektron

Ac [Rn]6d17s2
Th [Rn]6d27s2
Pa [Rn]5f26d17s2 or [Rn]5f16d27s2
U [Rn]5f36d17s2
Np [Rn]5f46d17s2 or [Rn]5f57s2
Pu [Rn]5f67s2
Am [Rn]5f77s2
Cm [Rn]5f76d17s2
Bk [Rn]5f97s2 or [Rn]5f86d17s2
Cf [Rn]5f107s2
Es [Rn]5f117s2
Fm [Rn]5f127s2
Md [Rn]5f137s2
No [Rn]5f147s2
Lr [Rn]5f147s27p1
Dalam tabel tersebut terdapat ketidakteraturan dalam urutan pengisian electron
dalam orbital d dan f, hal ini dikarenakan kesetangkupan atau kemiripan tingkat
energy yang dimiliki oleh keduanya, sehingga menyebabkan electron akan
mengisi energy yang lebih rendah dari kedua orbital tersebut.
b. Jari-jari Ionik
Jari-jari logam merupakan jarak inti ke electron terluar ynag diukur saat suatu
unsur membentuk struktur logam. Pada unsur-unsur deret aktinida memiliki tren
jari-jari yang menurun dari unsur Actinium hingga Neptunium, dan mengalami
kenaikan untuk unsur setelahnya. Tren tersebut disebabkan oleh bentuk kristal
dari masing-masing unsur logam yang akan berpengaruh terhadap jarak antara inti
dengan inti terluarnya.
Jari-jari ion merupakan jarak inti ke electron terluar ynag diukur saat suatu
unsur membentuk ion, baikdalam hal melepas atau menerima electron. Pada
unsur-unsur deret aktinida memiliki tren jari-jari ion yang semakin menurun dari
kiri ke kana dalam satu deret aktinida, hal ini dikarenakan semakin bertambahnya
muatan inti sehingga tarikan inti terhadap electron valensi menjadi semakin kuat.
Selain itu penyebab mengecilnya jari-jari ialah adanya kontraksi aktinida atau
yang lebih dikenal dengan istilah pengkerutan kulit dari unsur-unsur deret aktinida
sehingga menyebabkan jarak inti dengan electron valensi bertambah dekat.
Berikut adalah grafik tren jari-jari deret aktinida :

c. Keelektronegatifan
Elektronegativitas merupakan kecenderungan suatu atom untuk menarik
atau mengikat electron. Keelektronegatifan dari unsur-unsur deret aktinida pada
umumnya diperngaruhi oleh jari-jari logamnya, semakin besar jari-jari unsurnya,
maka keelektronegatifannya menurun. Jika dibandingkan dengan unsur yang lain
keelektronegatifan dari unsur-unsur deret aktinida relative kecil, hal ini
dikarenakan unsur-unsur deret ini memiliki jari-jari yang relatif besar.

d. Titik Leleh
Titik leleh merupakan titik dimana suatu padatan berubah wujud menjadi
cairan.Unsur-unsur aktinida yang pada umumnya merupakan logam memiliki
harga titik leleh yang tinggi. Tren titik leleh pada setiap logam dari unsur-unsur
aktinida bervariasi bergantung bagaimana susunan kristal logam yang
dibentuknya, semakin kuat penyusunannya maka semakin tinggi titik lelehnya.

e. Titik Didih
Titik didih adalah suhu dimana tekanan uap sebuah zat sama dengan
tekanan eksternalnya. Titik didih deret aktinida relatif tinggi. Titik didih berkaitan
erat dengan gaya antarmolekul. Semakin besar gaya antarmolekul suatu atom
maka titik didihnya akan semakin tinggi. Titik didih juga dipengaruhi oleh ikatan
logam. Penurunan titik didh terjadi akibat jari-jari atomnya semakin besar.
Semakin besar jari jari atom semakin lemah ikatan logamnya sehingga titik didih
akan menurun. Selain itu penurunan titik didih juga diakibatkan oleh gaya
antarmolekulnya yang lemah.

6000

5000
Th
Pa
4000
termpertaur (oC)

U Np
Ac Pu
3000 Cm, 3110

2000 Am

1000

f. Keadaan Oksidasi
Pada deret aktinida terdapat keadaan oksidasi yang lebih besar daripada
deret lantanida. Ini berarti bahwa tingkat energi 5f, 6d, dan 7s mempunyai energi
yang berimbang. Keadaan oksidasi unsur-unsur deret aktinida dapat dilihat dalam
tabel berikut :
No Atom Nama Unsur Keadaan Oksidasi
89 Actinium (Ac) III
90 Thorium (Th) III , IV
91 Protaktinium (Pa) III , IV , V
92 Uranium (U) III , IV , V , VI
93 Neptunium (Np) III , IV , V , VI , VII
94 Plutonium (Pu) III , IV , V , VI , VII
95 Americium (Am) II , III , IV , V , VI
96 Curium (Cm) III , IV , V , VI
97 Berkelium (Bk) II , III
98 Californium (Cf) II , III
99 Einstenium (Es) II , III
100 Fermium (Fm) II , III
101 Mendelevium (Md) II, III
102 Nobelium (No) II , III
103 Lawrencium (Lr) III

C. Anggota Deret Aktinida


1 Aktinium 9 Berkelium
2 Thorium 10 Californium
3 Protaktinium 11 Einstenium
4 Uranium 12 Fermium
5 Neptunium 13 Mendelevium
6 Plutonium 14 Nobelium
7 Amerisium 15 Lawrensium
8 Curium

D. Karakteristik masing-masing Unsur Deret Aktinida


1. Aktinium (Ac)
a) Definisi
Aktinium adalah unsur kimia radioaktif dengan simbol Ac dan nomor atom 89
dalam sistem periodik. Aktinium berasal dari kata Yunani yaitu akti, aktinos yang
berarti sinar. Unsur Ac adalah unsur yang dapat bercahaya dalam ruangan gelap.
Aktinium berada pada periode 7 dan blok f dalam sistem periodik.
b) Sejarah
Sejarah kata Aktinium berasal dari bahasa Yunani yaitu aktis atau aktinos yang
memiiki arti sinar atau pancaran sinar. Aktinium ditemukan oleh Andre Debierne
di tahun 1899 dan juga oleh F. Giesel di tahun 1902. Unsur ini terdapat secara
alami dan bersenyawa dengan mineral-mineral uranium (reduksi uranium dari
pitchblende). Aktinium-227 merupakan produk hasil radiasi uranium-235 dengan
memancar sinar beta dan memiliki waktu paruh selama 21.6 tahun.
c) Kelimpahan
Aktinium ditemukan secara alami di bijih uranium. Aktinium jarang terdapat
bebas di alam. Aktinium lebih sering diproduksi di laboratorium.
d) Sintesis
Aktinium lebih banyak dibuat dalam satuan mg dengan cara penyinaran
neutron terhadap 226Ra dalam reaktor nuklir.
226Ra (n,) 41,2 menit 227Ac
Logam aktinium dibuat dengan cara reduksi aktinium florida dengan uap lithium
pada suhu 1100-1300C.
AcF3 + 3Li(g) Ac(s) + 3LiF
e) Sifat Fisik
Fase : Padat
Massa jenis : 10 g/cm3 (sekitar suhu kamar)
Titik lebur : 1050 C (1323 K; 1922F)

Titik didih : 3471 K (3198C;5788F)


Kalor lebur : 14 kJ/mol
Entalpi Penguapan : 400 kJ/mol
Kapasitas kalor : (25 C) 27.2 J/(molK)
Struktur kristal : Kubus
Bilangan oksidasi : +3
Elektronegativitas : 1.1 (Skala Pauling)
Energi ionisasi : 499 kJ/mol (Pertama); 1170 kJ/mol (Kedua)
Jari-jari atom : 195 pm
Konduktivitas termal : (300 K) 12 W/(mK)
f) Persenyawaan
Kompleks
Aktinium membentuk Ion heksaaquaaktinium(III)[Ac(H2O)6]3+
Hidrida
Aktinium bereaksi dengan Hidrogen membentuk Aktinium dihidrida AcH 2
Iodida
Aktinium bereaksi dengan Iodin membentuk Aktinium triiodida : AcI3
Fluorida
Aktinium bereaksi dengan Fluorin membentuk Aktinium trifluorida ACF 3
Klorida
Aktinium bereaksi dengan Klorin membentuk Aktinium triklorida AcCl 3
Oksida
Aktinium bereaksi dengan Oksigen membentuk Diactinium trioksida : Ac2O3
Sulfida
Aktinium bereaksi dengan Sulfur membentuk Diactinium trisulphide : Ac2S3
g) Sifat Magnetik
Aktinium bersifat paramagnetik karena memiliki elektron yang tidak berpasangan
di orbital f.
h) StrukturKristal

Struktur kristal dari aktinium adalah kubus berpusat badan atau ccp (center close
packed)
i) Isotop

isotop NA half-life DM DE (MeV) DP


225
Ac Syn 10 d 5.935 221
Fr
1.117 226
Th
226
Ac Syn 29.37 h 0.640 226
Ra

5.536 222
Fr

0.045 227
Th
227
Ac 100% 21.773 y
5.042 223
Fr

j) Kegunaan
Aktinium dapat digunakan sebagai sumber neutron karena memiliki sifat
keradioaktifan 150 kali lebih besar dari Radium. Ac-225 juga dapat digunakan
dalam pengobatan, yaitu digunakan dalam suatu generator untuk memproduksi
Bi-213. Ac-225 dan juga sebagai agen untuk penyembuhan secara radio-
immunoterapi.
2. Thorium (Th)
a) Sejarah
Torium merupakan salah satu unsur golongan aktinida yang ditemukan
Jons Berzelius dalam sebuah mineral yang diberikan oleh seorang pendeta
Has Morten Tharane Esmark pada tahun 1828 di Swedia. Nama Torium
berasal dari kata Thor dalam mitologi yang berarti Tuhan perang
Skandinavia.
b) Sifat Fisik dan Kimia
Thorium merupakan dengan symbol Th bernomor atom 90 dengan blok
7f. Unsur thorium berwarna putih keperakan. Berikut ini adalah sifat fisik
dan sifat kimia dari unsur thorium, yaitu:
Fase : Padat
Konfigurasi elektron : [Rn]5f0 6d2 7s2
Massa atom : 232.038.06
Massa jenis : 11.7 g/cm
Titik lebur : 2115 K (1842 C,3348F)
Titik didih : 5061 K (4788 C, 8650 F)
Kalor peleburan : 13.81 kJ/mol
Kalor penguapan : 514 kJ/mol
Kapasitas kalor : (25 C) 26.230 J/(molK)
Bilangan Oksidasi : 4, 3, 2, 1 (Oksida basa lemah)
Elektronegativitas : Skala Pauling: 1,3
Jari-jari atom : Empiris: 179 pm
Jari-jari kovalen : 2066 pm
c) Kelimpahan
Thorium melimpah di kerak bumi, ditemukan dalam jumlah kecil di
sebagian besar batuan dan tanah dan granitile berisi hingga 80 ppm thorium.
Karena thorium oksida sangat mudah larut, sehingga sangat sedikit
unsurnya yang bersirkulasi melalui lingkungan.
d) Ekstraksi
Thorium dapat dilakukan pengekstraksian dengan menggunakan bahan
pasir monazite dengan proses yang bertingkat dan kompleks. Tahap pertama
monazite dilarutkan dalam asam sulfat panas (H2SO4) 98%. Thorium akan
terekstraksi sebagai residu yang tak terlarutkan dalam fase organik yang
berisi amina. Kemudian langkah berikutnya dilakukan pemisahan dengan
menggunakan ion seperti nitrat, klorida, hidroksida, atau karbonat. Proses
pemisahan ini akan menghasilkan thorium dalam bentuk cair. Proses
selanjutnya adalah presipitasi atau penguapan thorium cair agar bisa
menjadi serbuk.
e) Persenyawaan
a. Iodida : membentuk ThI2, ThI3, ThI4
b. Fluorida : membentuk ThF3, Th4
c. Klorida : membentuk ThCl4
d. Hidrida : membentuk ThH2
e. Oksida : membentuk ThO2
f. Sulfida : membentuk ThS, ThS2, Th2S3
g. Selenida : membentuk ThSe2
h. Nitrida : membentuk ThN
i. Senyawa kompleks : [Th(H2O)6]4+ = ion heksaakuathorium (IV) ,
bersifat paramagnetik, berwarna putih.
f) Struktur Kristal

Unsur thorium memiliki struktur kristal face cube centered.


g) Isotop
Dua puluh lima isotop thorium dikenal dengan massa atom
berkisar 212-236. Isotop yang paling stabil adalah 232 Th terjadi secara
alami dan memiliki waktu paruh 1,4 x1010 tahun. Isotop 232 Th
meluruh menjadi radium 228 melalui peluruhan alfa atau meluruh
melalui fisi spontan.Berikut ini adalah data isotop pada thorium:
Isotop Kelimpahan Waktu paruh Energi Produk
peluruhan peluruhan
228Th Sintesis 1.9116 tahun 5.520 224Ra
229Th Sintesis 7340 tahun 5.168 225Ra
230Th Sintesis 75380 tahun
4.770 226Ra
231Th Kecil 25,5 tahun 0.39 231Pa
232Th 100% 1.405x1010 4.083 228Ra
thn
234Th Kecil 24.1 hari 0.27 234Pa

h) Kegunaan
a) Untuk melapisi kawat wolfram yang digunakan dalam peralatan
elektronik.
b) Oksida thorium juga digunakan untuk mengontrol ukuran satuan
wolfram yang digunakan dalam bola lampu listrik
c) Digunakan untuk cawan laboratorium yang tahan suhu tinggi.
d) Logam thorium adalah sumber energi nuklir.

3. Protaktinium (Pa)
a) Sejarah
Pertama kali ditemukan oleh Kasimir Fajans dan Oswald Helmuth
Ghring bernama brevium yang berarti pendek, karena waktu paruhnya
yang pendek dari spesifik isotop yang dipelajari, yaitu Pa -234. Brevium
kemudian diubah namanya menjadi Proaktinium oleh Otto Hahn, Lise
Meitner, Frederick Soddy, John Cranston di Jerman yang mempelajari
secara spesifik 231Pa. Nama proaktinium dipersingkat menjadi
protaktinium. Nama Protaktium berasal dari kata Yunani Protos yang
berarti pertama.

b) Sifat Fisika dan Kimia


Fase : Padatan
Kalor peleburan : 12.34 kJ/mol
Kalor penguapan : 481 kJ/mol
Titik lebur : 1841 K(1568C, 2854F)
Titik didih : 4300 K(4027 C)
Massa atom : 231.03588(2) g/mol
Massa jenis : 15.37 g/cm
Termal konduktivitas : 47 W m -1 K -1
Bilangan Oksidasi : 2, 3, 4, 5 (Oksida basa lemah)
Elektronegativitas : Skala Pauling: 1,5
Jari-jari atom : Empiris: 163 pm
Jari-jari kovalen : 200 pm
c) Kelimpahan
Protaktinium secara luas ditemukan di sejumlah kecil di kulit luar
bumi. Protaktinium merupakan salah satu unsur yang paling mahal dan
paling jarang terjadi secara alami. Protaktinium terdapat di bijih uranium
pada konsentrasi 1-3 ppm.
d) Isolasi
Logam protactinium diisolasi pada tahun 1934 oleh Aristid Grosse
dengan mengembangkan dua metode, yaitu:
Metode pertama dengan reduksi Pentosida Pa2O5 dengan aliran
electron di ruang hampa menjadi iodide.
Metode kedua dengan memanaskan iodide PaI5 di ruang hampa
dengan reaksi : 2PaI5 2Pa + 5I2.
e) Persenyawaan
Fluorida : PaF4, PaF5
Klorida : PaCl4, PaCl5
Bromida : PaBr5
Iodida : PaI3, PaI4, PaI5
Terpapar oksida : PaO
Protaktitinium dioksida : PaO2
Diprotaktinium pentoksida : Pa2O5
Senyawa kompleks : [Pa(H2O)6]3+ = senyawa kompleks ion
tetraaquoprotaktium, bersifat paramagnetik, berwarna biru tua.

f) Struktur Kristal

Struktur kristal dari unsur protaktinium adalah Tetragonal


g) Isotop
Pa memiliki 29 isotop, yang paling umum digunakan adalah 231 Pa
dengan waktu paruh dari 32.700 tahun. Berikut ini adalah data berbagai
isotop Pa :
ISOTOP NA WAKTU PARUH DM DE DP
229 225
sintesis 1,4 d 5.58
Pa Ac
230 230
Pa syn 17,4 d 1.310 Th
- 230
0.563 U
231 227
Pa ~ 100% 32.760 y 5.149 Ac
232 - 232
Pa syn 1,31 d 0.31 U
233 - 233
Pa syn 26,967 d 0.571 U
234m - 234
Pa jejak 1,17 min 2.29 U
234
TI 0.0694 Pa
234 - 234
Pa jejak 6,75 h 0.23 U

h) Kegunaan
Belum ada penggunaan komersial atau industri dari protaktinium. Hal
ini berkaitan dengan kelangkaannya, biaya, dan radiotoksisitasnya.
Penggunaan hanya sebatas untuk aktivitas riset ilmiah.
4. Uranium (U)
a) Sejarah
Uranium ditemukan oleh Martin Klaproth di Jerman pada tahun 1789.
Nama asli uranium diambil dari nama Planet Uranus. Logam uranium
pertama kali diisolasi pada tahun 1841 oleh Eugene-Melchoir Peligot.
Tahun 1896 Henri Becquerel mendeteksi sifat radioaktifitas uranium.
b) Informasi umum
Nama, Lambang, nomor atom : Uranium, U, 92
Deret kimia : Aktinida
Golongan, periode, blok : blok f
Berat atom : 238,028 g.mol-1
Konfigurasi electron : [Rn] 5f3 6d1 7s2
Elektron dalam kulit : 2,8,18,32,21,9,2
c) Sifat dan sifat kimia
Fase : Padat
Massa jenis : 19,1 g/cm3 (sekitar suhu kamar)
Titik lebur : 1132,2 C
Titik didih : 4131 K
Kalor lebur : 9,14 kJ/mol
Struktur kristal : Orthorombik
Kemagnetan : Paramagnetik
Bilangan oksidasi : +6
Elektronegativitas : 1.38 (Skala Pauling)
Energi ionisasi : 597,6 kJ/mol (Pertama) ; 1420 kJ/mol (Kedua)
Jari-jari atom : 156 pm
Konduktivitas termal : (300 K) 27.5 Wm1K1
Uranium bersifat piroforik (dapat meledak diudara). Uranium lebih
lunak daripada baja, dan dalam kondisi yang sangat halus, uranium mudah
terlarut dalam air dingin. Mudah ditempa dan sedikit paramagnetik. Di
udara, uranium terlapisi dengan oksidanya. Asam juga dapat melarutkan
logamnya,.
d) Kelimpahan
Uranium terdapat dalam sejumlah mineral seperti uraninit, karnotit,
autunit, uranofan dan tobernit. Juga terdapat pada batuan fosfat, lignit, pasir
monazit . Uranium terdapat sebagai mineral dalam kerak bumi, juga dalam
air laut. Cadangan uranium terdapat terutama di Amerika Serikat, Kanada,
Rusia dan beberapa negara Afrika seperti Gabon, Nigeria dan Afrika
Selatan.
e) Isolasi
Salah satu bijihnya adalah uranit (salah satu bentuknya adalah
pitchblende) suatu oksida UO2.Unsur uranium diperoleh kembali dari
larutan dengan cara :
Ekstraksi uranit nitrat ke dalam dietil eter atau isobutimetiketon
dengan menambahkan garam (dapat NH4+, Ca2+, atau Al3+ nitrat)
sebagai salting out untuk menaikkan angka banding ekstraksi.
Tetapi untuk ekstraksi dengan menggunakan tributilfosfat dalam
kerosen tidak diperlukan salting out.
Pencucian dengan asam nitrat encer
Pengendapan dengan ammonia diperoleh U3O8 atau UO3.
f) Proses Fisi Nuklir pada Uranium
Inti atom dari U-235 terdiri dari 92 proton dan 143 neutron (92+143=235).
Saat sebuah inti atom U-235 menangkap neutron dan membentuk isotop
236, ia akan membelah menjadi dua inti atom baru dan melepaskan
sejumlah energi dalam bentuk panas, disertai pelepasan 2 atau 3 neutron
baru.

g) Bilangan Oksidasi
Bilangan oksidasi yang paling umum dari uranium adalah 6.Ion yang
menghadirkan bilangan oksidasi yang berbeda dari uranium dapat larut dan
oleh karena itu dapat dipelajari di larutan mengandung air. Mereka adalah :
U3+ (merah), U4+ (hijau), UO2+ (stabil), dan UO22+ (kuning).
Beberapa senyawa yang semi logam dan padat seperti UO dan US
merupakan uranium dengan bilangan oksidasi 2. Ion U3+ membebaskan
hydrogen dari air dan kemudian dianggap sebagai senyawa yang sangat
tidak stabil.
Ion UO22+ merupakan uranium dengan bilangan oksidasi VI dan dikenal
membentuk campuran seperti karbonat, klorida dan sulfat.
h) Persenyawaan
Oksida Uranium dioksida (UO2) ,uranium
trioksida (UO3), uranium monoksida
(UO), diuranium pentoksida (U2O5),
uranium peroksida (UO42H2O),
triuranium octaoksidea(U3O8)
Hidrida Untuk bereaksi membentuk
Uranium Hidrida , uranium
dipanaskan hingga 250 - 300C
membentuk UH3
Karbida uranium monokabida (UC), uranium
dikarbida (UC2),
and diuranium trikarbida (U2C3).
Stable below 1800 C
Halida Florida :UF3, UF4, (UF6) , U2F9,
Sulfida U4F17, and UF5.
Selenida Klorida: UCl4. UCl3
Telurida Bromida and iodida : UBr3, UBr4,
Nitrida UI3, and UI4.
US, U2S3
USe3
UTe2, UTe3
UN, U3N2, U2N
Uranium membentuk beberapa senyawa kompleks yaitu :
[UO 2 (CO 3) 3] 4
Bilangan Oksidasi : +6
U (OH) 4
Bilangan Oksidasi : +4
(NH4)U(SO4)2(H2O)4
Bilangan Oksidasi : +3
Sifat kemagnetannya ialah para magnetic karena terdapat beberapa electron
yang tidak berpasangan.
i) Struktur Kristal

Struktur Kristal Uranium berbentuk Orthorombik


j) Isotop
U-235 merupakan isotop uranium yang penting, sebab dalam kondisi
tertentu inti ini dapat dibelah yang diikuti dengan pelepasan energi dalam
jumlah besar (sekitar 200 MeV per-pembelahan). Reaksi pembelahan inti
atom dikenal dengan fisi nuklir, dan isotop U-235 disebut sebagai bahan
fisil. Isotop uranium 238 juga digunakan untuk reaktor pembentuk
plutonium.
238
U (n, gamma) 239 U - (beta) 239 Np - (beta) 239 Pu.
Berikut ini adalah data isotop pada uranium, yaitu:

k) Kegunaan
a) Struktur Kristal Uranium berbentuk Orthorombik
b) Menghasilkan sinar X untuk penghancur tumor atau untuk foto
tulang.
c) Industri pupuk dan digunakan oleh perusahaan yang mencari sumber
sumber baru minyak bumi yang ada di perut bumi.
d) Digunakan sebagai penghitam pelat foto.
e) Sebagai bahan peledak
5. Neptunium (Np)
a) Sejarah
Neptunium merupakan unsur transuranium buatan yang pertama dalam deret
aktinida. Neptunium ditemukan oleh Edwin M McMillan dan Abelson di Bekerly,
California , Amerika Serikat pada tahun 1940. McMillan dan Abelson
menumbukkan uranium dengan netron yang diproduksi dari suatu alat pemecah
atom dan menghasilkan Neptunium. Nama asli Neptunium diambil dari nama
planet Neptunus.
b) Informasi Umum
Nama : Neptunium
Simbol : Np
Nomor Atom : 93
Massa Atom : [ 237 ]
Deret : Actinoid
Periode dalam sistem periodik : 7 (actinoid)
Blok dalam sistem periodik : f-block
c) Sifat Fisik
Titik leleh : 910 [or 637 C (1179 F)] K
Titik didih : 4300 [or ca. 4000 C (7232 F)] K
Konduktivitas termal : 6 W m-1 K-1
Enthalpy fusi : 10 kJ mol-1
Entalpi penguapan : 335 kJ mol-1
Kemagnetan : Paramagnetik
Bilangan oksidasi : +5
d) Sumber
Neptunium dapat ditemukan dalam bijih uranium dalam jumlah yang sangat
sedikit.Neptunium biasanya merupakan hasil dari penangkapan neutron oleh
237
isotop uranium dalam suatu reaktor nuklir.Isotop Np merupakan produk
sampingan dari aktivitas produksi plutonium dan dapat diperoleh dalam jumlah
gram.
Neptunium dapat ditemukan dalam limbah radioaktif tingkat tinggi yang
dihasilkan dari pengolahan bahan bakar nuklir bekas, dan limbah radioaktif yang
berhubungan dengan pengoperasian reaktor dan bahan bakar pengolahan tanaman.
Neptunium tidak terjadi secara alami tetapi disintesis dengan reaksi tangkapan
neutron pada uranium. Neptunium secara khas terjadi di lingkungan sebagai suatu
oksida, walaupun senyawa lain mungkin ada. Neptunium lebih reaktif disbanding
unsure-unsur yang transuranik lain seperti plutonium, amerisium, dan kurium.
Neptunium secara lebih bertahan pada partikel berpasir sekitar 5kali lebih tinggi
disbanding pada tanah yang mengandung air.
Neptunium masuk kedalam badan dengan makan makanan, air minum, atau
menghirup udara. Setelah proses pencernaan atau hal penghisapan, kebanyakan
neptunium dikeluarkan dari badan di dalam beberapa hari dan tidak pernah masuk
sistem darah. Neptunium secara umum memberikan resiko terhadap kesehatan
jika masuk ke dalam badan, walaupun ada resiko eksternal kecil berhubungan
dengan sinar gama yang dipancarkan oleh neptunium-236 dan neptunium-237
serta sejumlah hasil luruhan yang berumur pendek dari protactinium-233

e) Alotrop
Neptunium memiliki tiga allotrop yaitu :
Alfa-neptunium, ortorombik dengan kerapatan 20.25 g/cm3
Beta-neptunium (di atas 280oC), tetragonal, kerapatan (313oC) 19.36 g/cm3
Gamma-neptunium ( di atas 577oC), kubus, kerapatan (600oC) 18.0 g/cm3
f) Isolasi
Neptunium ditemukan secara alami sebagai produk dari reaksi transmutasi
dalam bijih Uranium. Np buatan dihasilkan melalui reduksi 237NPF3 dengan gas
barium atau gas litium pada suhu 12000C
2NpF3 + 3Ba 2Np +3BaF2
Neptunium dihasilkan dari uranium dengan netron yang diproduksi dari suatu
alat pemecah atom atau Neptunium tidak terjadi secara alami tetapi disintesis
dengan reaksi tangkapan neutron pada uranium
g) Persenyawaan
1. Florida : NpF3; NpF4; NpF5; NpF6

2. Klorida : NpCI3; NpCI4

3. Bromida : NpBr3; NpBr4

4. Iodida : NpI3

5. Oksida: NpO; NpO2; Np2O5

6. Sulfida : Np2S3

7. Nitrida: NpN
Senyawa kompleks : NpO2+ = Biloks 5 berwarna hijau , bersifat paramagnetik
h) Struktur Kristal

Ortorombik
i) Isotop
Semua isotop neptunium yang radioaktif; stablest adalah neptunium-237,
dengan paruh 2.144.000 tahun, . Neptunium-237 dapat dipisahkan dari
bahan bakar reaktor yang digunakan untuk mempelajari sifat fisik dan kimia unsur
Neptunium.
j) Kegunaan
Np-237 dapat digunakan sebagai komponen dalam instrument deteksi neutron
dan juga dapat digunakan untuk membuat Pu-238 (dengan penyerapan
neutron).Oak Ridge National Laboratory telah menyediakan isotop Np-237 untuk
diekspor.
Neptunium dianggap bisa digunakan dalam senjata nuklir, walaupun sampai
saat ini tidak ada negara yang menggunakannya.Peran biologis neptunium sampai
saat ini belum ditemukan karena neptunium memiliki tingkat radioaktivitas yang
tinggi, sehingga bersifat racun. Tidak ada penggunaan komersial utama dari
neptunium, walaupun neptunium-237 digunakan kebagai komponen dalam
instrument pendeteksi netron.
6. Plutonium (Pu)
a) Sejarah
Pada tahun 1934, Enrico Fermi dan sekelompok ilmuwan Universitas Roma
La Sapienza melaporkan bahwa mereka telah menemukan unsur 94.Fermi
menyebut unsur ini sebagai hesperium.Namun, sampel yang diduga sebagai unsur
94 ini sebenarnya hanyalah campuran barium, kripton, dan unsur-unsur
lainnya.Tetapi hal ini tidak diketahui pada saat itu karena fisi nuklir masih belum
ditemukan.Glenn T. Seaborg dan kelompok ilmuwan Berkeley adalah yang
pertama memproduksi plutonium. Plutonium (Pu-238) pertama kali diproduksi
dan diisolasi pada tanggal 14 Desember 1940 oleh Dr. Glenn T. Seaborg, Edwin
M. McMillan, J. W. Kennedy, Z. M. Tatom, dan A. C. Wahl dengan
menembakkan uranium dengan deuteron. Unsur ini kemudian berhasil
diidentifikasi secara kimiawi pada 23 Februari 1941. Pada percobaan tahun 1940,
neptunium-238 berhasil dihasilkan secara langsung dengan penghantaman, tetapi
ia kemudian meluruh dengan mamancarkan emisi beta dua yang sebelumnya telah
menamai unsur transuranium pertama dengan nama neptunium (berasal dari nama
planet Neptunus) mengajukan bahwa unsur 94, sebagai unsur transuranium kedua,
dinamakan dari planet Pluto. Seaborg pada awalnya mempertimbangkan nama
"plutium", namun kemudian merasa bahwa nama tersebut tidak sebagus
"plutonium". Pemilihan simbol "Pu" oleh Seaborg pada awalnya hanyalah sebagai
lelucon, namun ternyata simbol tersebut kemudian tanpa disadari telah terdaftar
ke dalam tabel periodik. Nama-nama alternatif lainnya yang pernah Seaborg dan
ilmuwan lainnya pertimbangkan adalah "ultimum" ataupun "extremium" karena
terdapat kepercayaan bahwa mereka telah menemukan unsur terakhir pada tabel
periodik. Pada tahun 1934, Enrico Fermi dan sekelompok ilmuwan Universitas
Roma La Sapienza melaporkan bahwa mereka telah menemukan unsur 94. Fermi
menyebut unsur ini sebagai hesperium. Namun, sampel yang diduga sebagai unsur
94 ini sebenarnya hanyalah campuran barium, kripton, dan unsur-unsur lainnya.
Tetapi hal ini tidak diketahui pada saat itu karena fisi nuklir masih belum
ditemukan. Glenn T. Seaborg dan kelompok ilmuwan Berkeley adalah yang
pertama memproduksi plutonium. Plutonium (Pu-238) pertama kali diproduksi
dan diisolasi pada tanggal 14 Desember 1940 oleh Dr. Glenn T. Seaborg, Edwin
M. McMillan, J. W. Kennedy, Z. M. Tatom, dan A. C. Wahl dengan
menembakkan uranium dengan deuteron. Unsur ini kemudian berhasil
diidentifikasi secara kimiawi pada 23 Februari 1941.Pada percobaan tahun 1940,
neptunium-238 berhasil dihasilkan secara langsung dengan penghantaman, tetapi
ia kemudian meluruh dengan mamancarkan emisi beta dua hari kemudian. Hal ini
mengindikasikan terbentuknya unsur 94.

b) Sifat Fisik
Simbol : Pu
Nomor massa : 244 g/mol
Golongan :3
Periode :7
Konf elektron : [Rn] 5f6 7s2
Elektron per kulit : 2, 8, 18, 32, 24, 8, 2
Fase : Padat
Massa jenis (suhu kamar) : 19,816 g/cm3
Titik lebur : 639,4 C
Titik didih : 3228C
Kalor lebur : 2,28 kj/mol
Kalor uap : 333,5 kj/mol
Kapasitas kalor (25C) : 35,5 J/(mol.K)
Struktur kristal : monoklin
Kemagnetan : paramagnetik
Bilangan Oksidasi : +6, +5, +4, +3
Elektronegatifitas : 1.28 (skala pauling)
Energi ionisasi (pertama) : 584,7 kj/mol
Jari-jari atom : 175 pm
Konduktifitas termal (300K) : 6,74 W/(m.K)
c) Sifat Kimia
Selain mempunyai sifat fisik, plutonium juga mempunyai sifat kimia. Sifat
kimia plutonium dapat dijabarkan yaitu pada suhu kamar, plutonium murni
berwarna perak dan ia akan mengusam ketika teroksidasi. Unsur ini menunjukkan
empat keadaan oksidasi ionik dalam larutan:
Pu(III), as Pu3+ (biru lavender)
Pu(IV), as Pu4+ (kuning coklat)
Pu(V), as PuO2+ (merah jambu)
Pu(VI), as PuO22+ (merah mudah oranye)
Pu(VII), as PuO53 (hijau)
Warna larutan yang ditampilkan oleh larutan plutonium bergantung pada
keadaan oksidasi dan sifat-sifat anion asam. Anion asam akan memengaruhi
derajat kompleksasi plutonium.
Logam plutonium dihasilkan dengan mereaksikan plutonium(IV) fluorida
dengan barium, kalsium ataupun litium pada suhu 1200 C. Ia akan diserang oleh
asam, oksigen, dan uap, namun tidak oleh alkali dan akan larut dengan mudahnya
ke dalam asam klorida, asam iodat, dan asam perklorat pekat.Lelehan logam
plutonium harus disimpan dalam keadaan vakum ataupun pada atmosfer inert
untuk menghindari terjadinya reaksi dengan udara. Pada suhu 135 C, logam
plutonium akan menyala dan meledak jika diletakkan dalam karbon tetraklorida.
Plutonium merupakan logam yang reaktif. Pada kelembaban udara ataupun
argon, logam ini akan teroksidasi dengan cepat, menghasilkan campuran oksida
dan hidrida. Jika logam tersebut terpapar cukup lama dengan sejumlah uap air,
permukaan berbentuk bubuk PuO2 yang membungkus logam akan terbentuk.
Selain itu, juga terbentuk plutonium hidrida. Apabila terpapar dengan uap air yang
berlebihan, hanya akan terbentuk PuO2.
Dengan adanya pembungkusan hidrida ini, logam plutonium bersifat piroforik,
yang berarti ia akan menyala secara spontan. Oleh karena itu, logam plutonium
biasanya ditangani dalam atmosfer yang inert dan kering (misalnya argon dan
nitrogen). Oksigen akan memperlambat efek-efek yang disebabkan oleh
kelembaban dan berperan sebagai agen pemasifan.
d) Sumber
Sejumlah kecil isotop plutonium (Pu-239 dan Pu-244) dapat ditemukan di
alam. Pu-244 dapat ditemukan dalam jumlah kecil karena ia merupakan produk
minor peluruhan pada bijih uranium dan mempunyai umur paruh sekitar 80 juta
tahun yang cukup panjang. Pu-239 dapat ditemukan dalam jumlah yang lebih
kecil lagi (dalam satuan bagian per triliun) dan produk peluruhannya dapat secara
alami ditemukan pada beberapa bijih uranium.Sejumlah kecil plutonium juga
dapat ditemukan pada tubuh manusia oleh karena uji nuklir di atas daratan dan
beberapa kecelakaan nuklir besar yang pernah terjadi.Kebanyakan uji nuklir
atsmosferik telah dihentikan sejak tahun 1963, namun Perancis masih terus
melakukannya sampai dengan tahun 1980-an. Selain itu, beberapa negara juga
masih terus melakukan uji nuklir tersebut setelah tahun 1963. Oleh karena Pu-239
merupakan hasil peluruhan radioaktif bijih uranium serta isotop plutonium yang
paling banyak dibuat, ia merupakan isotop yang paling melimpah.
e) Alotrop
Plutonium memiliki enam alotrop pada tekanan biasa: alfa (), beta (),
gamma (), delta (), delta prime (), &epsilon (). Pada temperatur yang tinggi
dan jangka tekanan tertentu, alotrop ketujuh (zeta, ) dapat terbentuk. Alotrop-
alotrop ini memiliki tingkat energi yang hampir sama, namun densitas dan
struktur kristal yang sangat berbeda. Hal ini membuat plutonium sangat sensitif
terhadap perubahan temperatur, tekanan, dan lingkungan kimiawi.Selain itu,
perubahan volume yang dramatis selama transisi fase dari satu alotrop ke alotrop
lainnya juga memungkinkan.Tidak seperti bahan-bahan lainnya, densitas
plutonium akan meningkat ketika ia meleleh (sebesar 2,5%). Namun cairan logam
plutonium itu sendiri menunjukkan penurunan secara linear pada densitasnya
seiring dengan meningkatnya temperatur. Densitas berbagai alotrop plutonium
berkisar dari 16,00 g/cm3 sampai dengan 19,86 g/cm3.
f) Persenyawaan
1. Florida : PuF3; PuF4; PuF6

2. Klorida : PuCI3

3. Bromida : PuBr3

4. Iodida : PuI3

5. Oksida : PuO; PuO2; Pu2O3

6. Sulfida : PuS; Pu2S3

7. Nitrida : PuN

8. Hidrida : PuH2; PuH3

9. Selenida : PuS
Unsur Plutonium tidak memiliki sifat magnetik
g) Struktur Kristal

Monoklin
h) Isotop
238
Plutonium mempunyai beberapa isotop, diantaranya yaitu Pu ,239Pu,240Pu,
241 242 244 238
Pu , Pu , Pu. Isotop Pu dihasilkan pada tahun 1940 oleh Seaborg,
McMillan, Kennedy dan Wahl dengan menembakkan uranium dengan deutron
ddalam siklotron 60 inchi di Berkeley, Kalifornia. Plutonium juga terdapat secara
alamiah dalam jumlah yang sangat sedikit dalam bijih uranium. Terbentuk
dengan kejadian yang sama seperti neptunium: dengan iradiasi uranium alamiah
dengan neutron yang ada.

239
Isotop yang paling penting adalah isotop Pu, dengan masa paruh waktu
24100 tahun, dihasilkan dalam jumlah besar dalam reaktor nuklir dari uranium
alam:

Pu-244 dapat ditemukan dalam jumlah kecil karena ia merupakan produk


minor peluruhan pada bijih uranium dan mempunyai umur paruh sekitar 80 juta
tahun yang cukup panjang.

i) Reaksi Inti
Plutonium merupakan logam aktinida radioaktif.Isotop plutonium-239 (Pu-
239) merupakan salah satu dari tiga isotop fisil utama (sisanya adalah uranium-
233 dan uranium-235). Agar dapat dianggap sebagai fisil, inti atom sebuah isotop
haruslah dapat memecah (fisi) ketika ditembakkan dengan neutron dan
melepaskan sejumlah neutron tambahan yang cukup untuk mempertahankan
reaksi berantai nuklir dengan memecahkan inti selanjutnya.
Pu-239 memiliki faktor penggandaan (k) yang positif. Hal ini berarti bahwa
jika logam tersebut tersedia dalam jumlah massa yang mencukupi dan dalam
bentuk geometri yang tepat, ia dapat membentuk massa kritis. Selama fisi,
sebagian energi ikat yang mengikat inti agar tetap bersama dilepaskan sebagai
energi panas, energi kinetik, dan energi elektromagnetik dalam jumlah yang
besar.Satu kilogram Pu-239 dapat menghasilkan ledakan yang setara dengan
20,000 ton TNT.Jumlah energi yang sangat besar ini membuat Pu-239 sangat
berguna pada reaktor dan senjata nuklir.
Keberadaan isotop plutonium-240 (Pu-240) pada suatu sampel akan
membatasi potensial bom nuklir plutonium. Hal ini dikarenakan Pu-240 memiliki
laju fisi spontan yang tinggi (~440 fisi per detik per gram setiap 1.000 neutron per
detik per gram), sehingga meningkatkan tingkat neutron latar, yang pada akhirnya
akan meningkatkan risiko pradetonasi. Plutonium dapat dikategorikan ke dalam
berbagai tingkatan, yaitu tingkat senjata, tingkat bahan bakar, dan tingkat reaktor,
bergantung pada persentase Pu-240 pada suatu sampel. Plutonium tingkat senjata
memiliki kadar Pu-240 kurang dari 7%, plutonium tingkat bahan bakar
mengandung 7% - 19% Pu-240, dan plutonium tingkat reaktor mengandung lebih
dari 19% Pu-240.[17] Isotop plutonium-238 (Pu-238) tidak dapat menjalani fisi
nuklir dengan mudah, walaupun ia dapat mengalami peluruhan alfa.
j) Kegunaan
1. Bahan Peledak
Bom atom yang dijatuhkan ke Nagasaki, Jepang pada tahun 1945 mempunyai
inti plutonium.Oleh karena kemudahan isotop Pu-239 menjalani fisi dan
ketersediaannya, ia merupakan komponen fisil utama dalam pembuatan senjata
nuklir. Dengan membungkus bola plutonium padat dengan pemadat (lapisan
tambahan yang dibuat dari bahan-bahan padat) akan menurunkan jumlah
plutonium yang diperlukan untuk mencapai massa kritis dengan memantulkan
kembali neutron yang lolos kembali ke inti plutonium. Hal ini akan menurunkan
jumlah plutonium yang diperlukan dari 16 kg menjadi 10 kg, berupa bola
berdiameter 10 cm. Massa kritis ini adalah sekitar sepertiga daripada massa kritis
U-235.
2. Sumber tenaga dan panas
238
Pelet PuO2 yang berpijar. Isotop plutonium-238 (Pu-238) memiliki umur
paruh 87,5 tahun. Ia memancarkan sejumlah besar energi termal dengan tingkat
pancaran sinar gama dan partikel neutron spontan yang rendah. Sebagai pemancar
partikel alfa, ia memancarkan radiasi berenergi tinggi dengan tingkat penetrasi
yang rendah, sehingga hanya diperlukan pemerisaian yang minimal. Selembar
kertas dapat digunakan untuk memerisai partikel alfa yang dipancarkan oleh Pu-
238 manakala satu kilogram isotop ini dapat menghasilkan 22 juta kilowat jam
energi panas.

7. Americium (Am)
a) Sejarah
Amerisium adalah unsur transuranium yang ditemukan ke-empat yang
bernomor atom 95. Isotop 241Am diidentifikasi oleh Seaborg, James, Morgan, dan
Ghiorso pada akhir tahun 1944 ketika masa perang laboratorium metalurgi di
Universitas Chicago sebagai hasil reaksi penangkapan neutron yang sukses oleh
isotop plutonium dalam reaktor nuklir.
b) Karakteristik
Amerisium yang baru dibuat berkilau putih dan dan lebih keperak-perakan
daripada plutonium atau neptunium yang dibuat dengan cara yang sama. Lebih
mudah ditempa daripada uranium, uranium dan mengusam perlahan-lahan pada
udara kering pada suhu kamar.
Simbol : Am
Radius Atom : 1.84
Volume Atom : 20.8 cm3/mol
Massa Atom : -243
Titik Didih : 2880 K
Struktur Kristal : Heksagonal
Massa Jenis : 13.7 g/cm3
Konduktivitas Listrik : 0.7 x 106 ohm-1cm-1
Elektronegativitas : 1.3
Konfigurasi Elektron : [Rn]5f7 7s2
Konduktivitas Panas : 10 Wm-1K-1
Potensial Ionisasi :6V
Titik Lebur : 1449 K
Bilangan Oksidasi : 6,5,4,3
Kemagnetan : paramagnetik
Senyawa kompleks yang dibentuk yaitu [Am(H2O)6]4+ (Ion heksaaquaamerisium
(IV), dengan biloks 4 dan warna kompkeksnya merah.
c) Persenyawaan
1. Florida : AmF3; AmF4

2. Klorida : AmCI2; AmCI4

3. Bromida : AmBr2; AmBr3

4. Iodida : AmI2; AmI3

5. Oksida : AmO; AmO2; Am2O3

Senyawa Kompleks :[Am(H2O)6]4+= ion heksaakuaamericium (IV) berwarna


merah, bersifat paramagnetik.
d) Struktur Kristal

Heksagon
e) Isotop
243
Dari beberapa isotop amerisium yang telah diidentifikasi, Am mempunyai
241
waktu paruh 7.370 tahun, dan Am dengan waktu paruh 432,2 tahun. Semua
isotop radioaktif yang tersisa memiliki paruh yang kurang dari 51 jam, dan
sebagian besar memiliki paruh yang kurang dari 100 menit.242Am adalah yang
paling stabil .
f) Isolasi
Amerisium diproduksi dalam reaktor nuklir, sebagai hasil reaksi
penangkapan neutron yang sukses oleh isotop plutonium dalam reaktor nuklir.

g) Kegunaan
241
Am telah digunakan sebagai sumber radiografi sinar gamma yang bisa
dibawa ke mana-mana. Juga telah digunakan sebagai alat pengukur ketebalan kaca
yang radioaktif untuk industri kaca datar dan sebagai sumber ionisasi detektor
asap.

8. Kurium (Cm)
1. Sejarah
Curium (Cm) merupakan unsur kimia sintetis dari seri aktinoid dari tabel
periodik, nomor atom 96. Curium (sebagai isotop curium-242) ditemukan (musim
panas 1944) di Universitas Chicago oleh ahli kimia Amerika Glenn T . Seaborg,
Ralph A. James, dan Albert Ghiorso dalam sampel isotop plutonium, plutonium-
239 yang telah dibombardir oleh ion helium (partikel alpha) dalam 152-cm (60
inci) siklotron di University of California , Berkeley. Curium adalah unsur
transuranium ketiga yang ditemukan. Unsur Curium dinamai dengan nama
fisikawan Perancis Pierre dan Marie Curie.
2. Kelimpahan di Alam
Curium (Cm) merupakan unsur transuranium ketiga yang berhasil
disintesis, karena Curium merupakan unsur sintesis maka keberadaannya dialam
tidak ditemukan. Curium hanya dapat diperoleh dari reaksi bombardier isotop
Plutonium dengan partikel alpha.
3. Teknik isolasi
Unsur Curium dapat dihasilkan atau diisolasi dengan cara membom
plutonium (unsur no. 94) dengan ion helium dalam siklotron. curium dapat juga
diperoleh dengan penangkapan neutron oleh unsur-unsur transuranium yang lebih
ringan, maupun pemboman unsur-unsur ini dengan partikel bermuatan.
4. Sifat fisik
- Simbol : Cm
- Fase : Solid
- Titik lebur : 1340
- Titik didih : 3110
- Massa jenis : 13,51 g/cm3
- Kalor peleburan (H) : 15 kJ/mol
- Tekanan uap : 1 Pa saat suhu 1788 K
- Bilangan oksidasi : +3, +4
- Elektronegatifitas : 1,3 (skala pauling)
- Jari-jari atom : 174 pm
- Jari-jari kovalen : 1693 pm

5. Sifat kimia
- Reaksi logam dengan Oksida
Kurium dapat bereaksi dengan O2 membentuk Cm2O3, CmO, dan CmO2,
reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut :
4CmO2 2Cm2O3 + O2
2Cm + O2 2CmO
Cm + O2 CmO2
- Reaksi dengan Halida
Kurium dapat bereaksi dengan O2 membentuk Cm2O3, CmO, dan CmO2,
reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut :
Flourida
2 CmF3 + F2 2CmF4
Iodida
CmCl3 + 3NH4I CmI3 + 3NH4Cl
Klorida
CmCl3 + H2O CmOCl + 2HCl
- Reaksi dengan Ligan
[Cm(H2O)6]3+
Biloks : +3
Bilangan koordinasi : 6
Warna : Tidak berwarna
6. Isotop
Semua isotop Curium bersifat radioaktif. Berdsarkan penelitian kimia
yang telah dilakukan, isotop curium bernomor massa 238-252, dengan 244
merupakan isotop yang paling stabil (waktu paruh 18 tahun). Berikut ini
merupakan isotop dari Curium :
isotop Waktu paruh
242
Cm 160 hari
243
Cm 29,1 y
244
Cm 18,1 tahun
245
Cm 8500 y
246
Cm 4730 y
247
Cm 1,56 107 y
248
Cm 3,40 107 y
250
Cm 9000 y

7. Struktur Kristal
Struktur: HCP (hexagonal close-packed)
8. Kegunaan
Penggunaan Curium hanya terbatas untuk keperuan tertentu. Kurium
digunakan sebagai sumber tenaga thermoelektrik, juga sebagai sumber partikel
alpha untuk spectrometer X-Ray proton alpha I Mars.

9. Berkelium (Bk)
1. Sejarah
Berkelium (Bk), unsur kimia sintetis dari seri aktinoid dari tabel periodik,
nomor atom 97. Tidak terjadi di alam, berkelium (seperti isotop berkelium-243)
ditemukan pada bulan Desember tahun 1949 oleh ahli kimia Amerika Stanley G.
Thompson, Albert Ghiorso , dan Glenn T. Seaborg di University of California,
Berkeley, ditemukan sebagai produk yang dihasilkan dari pemboman amerisium-
241 (nomor atom 95) dengan ion helium (partikel alpha) dalam 152-cm (60 inci)
siklotron. Unsur Berkelium dinamai dengan nama kota Berkeley, di mana
Berkelium ditemukan.
2. Kelimpahan di Alam
Berkelium (Bk) merupakan unsur transuranium kelima yang berhasil
disintesis, karena Curium merupakan unsur sintesis maka keberadaannya dialam
tidak ditemukan. Unsur ini tidak terdapat di alam dan harus dibuat dalam reaktor
nuklir dengan reaksi penangkapan neutron dari isotop amerisium.
3. Teknik isolasi
Unsur Curium dapat dihasilkan atau diisolasi dengan cara pemboman
amerisium-241 (nomor atom 95) dengan ion helium (partikel alpha) dalam 152-
cm (60 inci) siklotron.
4. Sifat fisik
9. Simbol : Bk
10. Fase : Solid
11. Titik lebur : 986
12. Massa jenis : 13,25 g/cm3
13. Energi ionisasi : 601 kJ/mol
14. Bilangan oksidasi : +3, +4
15. Elektronegatifitas : 1,3 (skala pauling)
5. Sifat kimia
- Reaksi logam dengan Oksida
Berkelium (Bk) dapat bereaksi dengan O2 membentuk beberapa senyawa
berikut ini :
Berkelium oksida : BKO
Berkelium dioksida : BKO2
Diberkelium trioksida : Bk2O3
- Reaksi dengan Halida
Berkelium (Bk) dapat bereaksi dengan O2 membentuk beberapa senyawa
berikut ini :
Fluorida
Berkelium trifluorida : BKF 3
Berkelium tetrafluorida : BKF 4
Klorida
Berkelium triklorida : BkCl 3
Iodida
Berkelium triiodida : BKI 3
- Reaksi dengan Ligan
[Bk(H2O)6]3+
- Biloks : +3
- Bilangan koordinasi : 6
- Warna : Kuning kehijauan
- Sifat : paramagnetik
6. Isotop
Semua isotop berkelium bersifat radioaktif. Berkelium-247 merupakan
isotop dengan waktu paruh terpanjang (1.400 tahun). Isotop Berkelium-249
(waktu paruh 314 hari) telah banyak digunakan dalam studi kimia unsur karena
dapat diproduksi dalam jumlah cukup banyak. Berikut ini merupakan isotop dari
berkelium :
Isotop Waktu paruh
245
Bk 4,49 d
246
Bk 1,8 hr
247
Bk 1380 y
248
Bk >9y
249
Bk 330 d
7. Struktur Kristal

Struktur: HCP (hexagonal close-packed)


8. Kegunaan
Berkelium merupakan unsur yang radioaktif, hanya terdapat dalam jumlah
yang sangat kecil.Karena unsur ini langka, saat ini berkelium belum digunakan
secara komersial maupun untuk teknologi.Namun saat ini masih digunakan untuk
penelitian.

10. Kalifornium (Cf)


1. Sejarah
Kalifornium, adalah unsur transuranium yang ditemukan ke enam.
Dihasilkan oleh Thompson, Street, Ghioirso dan Seaborg pada tahun 1950 di
242
USA, dengan menembak sejumlah microgram Cm dengan ion helium
berkekuatan 35 MeV dalam siklotron 60 inch Berkeley. Penamaannya diambil
dari nama unversitas di USA.
Kalifornium memiliki lambang Cf dengan nomer atom yaitu 98.Warna
dari kalifornium yaitu logam putih keperakan dengan klasifikasi
metalik.Kalifornium (III) adalah satu-satunya ion stabil dalam larutan, sehingga
semua usaha untuk mereduksi kalifornium (III) telah gagal.
2. Kelimpahan di Alam
Kalifornium merupakan unsur sintetik, sehingga keberadaannya dialam
tidak ada. Kalifornium dapat disintetis dengan cara menembak sejumlah
242
microgram Cm dengan ion helium berkekuatan 35 MeV dalam siklotron 60
inch
3. Teknik Isolasi
Californium diisolasi dalam jumlah makro untuk pertama kalinya oleh
Burris Cunningham dan Stanley Thompson pada tahun 1958 di Bahan Pengujian
Reaktor di Arco, Idaho oleh radiasi berkepanjangan (lima tahun) neutron dari
plutonium-239. Sekitar 1,2 mikrogram kalifornium dan 0,6 mikrogram berkelium
disintesis.
Kalifornium -250 dibuat dengan membombardir berkelium 249 (24997
Bk) dengan neutron, membentuk berkelium-250 (25097 Bk) melalui penangkapan
neutron (n, ) yang pada gilirannya cepat meluruhkan ( -). Untuk kalifornium-
250 (25098 Bk) dalam reaksi berikut:
249 ,97 Bk (n, ) 250 ,97 Bk 250 98 Cf +
Pembombardir californium-250 dengan neutron menghasilkan californium-251
dan californium-252.
4. Sifat Fisik
- Nama : Californium
- Lambang : Cf
- Nomor atom : 98
- Massa atom : 252 g/mol
- Warna : Perak putih (abu-abu)
- Keadaan standar : Padatan pada suhu 298 K
- Konfigurasi elektron : [Rn] 5f96d07s2
- Struktur kulit : 2,8,18,32,28,82
- Term simbol : 5I8
- Periode : 7 (aktinida)
- Blok :f
- Massa jenis : 15.100 kg/m3
- Titik didih : 1743 K
- Titik leleh : 1173 K [900 C (1652 F)]
- Konduktivitas termal : 10 W/mK
- Volume molar : 16,50 cm3/mol
- Energi ionisasi 1 : 608 kJ/mol
- Bilangan oksidasi : 2,3,4
- Elektronegatifitas : 1,3 (skala Pauling)
5. Sifat Kimia
a. Persenyawaan
- Fluorida
Californium trifluorida : CfF 3
Californium tetrafluorida : CfF 4
- Klorida
Californium diklorida : CfCl 2
Californium triklorida : CfCl 3
- Bromida
Californium tribromide : CfBr 3
- Iodida
Californium diiodide : CfI 2
Californium triiodida : CfI 3
- Oksida
Californium dioksida : CfO 2
6. Struktur Kristal
7. Isotop
Isotop Waktu DM DE(Me V) DP
paruh
248
Cf 333.5 d SF - -
6.361 244
Cm
249
Cf 351 y SF - -
6.295 245
Cm
250
Cf 13.08 y 6.128 246
Cm
SF - -
251
Cf 898 y 6.176 247
Cm
252
Cf 2.645 y 6.217 248
Cm
SF - -
253 - 253
Cf 17.81 d 0.285 Es
6.124 249
Cm
254
Cf 60.5 d SF - -

8. Kegunaan
Penggunaan kalifornium hanya untuk keperluan tertentu.Bahan bakar dari
Cf-252 digunakan sebagai fragmen sumber fisi untuk tujuan
penelitian.Kalifornium merupakan sumber netron yang baik, digunakan untuk
deteksi emas dan perak

11. Einstenium (Es)


a) Sejarah
Einsteinium merupakan unsur sintetis dengan simbol Es dan memiliki
nomor atom 99. Eisntenium masuk dalam elemen transuranik dan termasuk
aktinida. Einsteinium pertama kali diidentifikasi pada bulan Desember 1952
oleh Albert Ghiorso yang berasal dari University of California dan bekerja
sama dengan Argone serta Los Alamos yang bertempat di National
Laboratories. Pengujian dilakukan pada tanggal 1 November 1952 tepatnya di
Samudra Pasifik dan tes pertama dengan bom hidrogen akhirnya sukses.
Pemeriksaan awal dari puing-puing ledakan telah menunjukkan produksi isotop
baru yaitu plutonium. Pertama kali unsur ini dibuat dalam laboratorium pada
tahun 1954, tetapi hanya dalam kuantitas sangat kecil.
b) Sifat fisika dan kimia
Nama : Einsteinium
Simbol : Es
Nomor atom : 99
Konfigurasi elektron : [Rn] 5f116d07s2
Massa atom : 254 g/mol
Warna : Putih keperakan
Keadaan standar : Padatan pada suhu 298 K
Term simbol : 5I15/2
Periode : 7 (aktinida)
Blok :f
Massa jenis : 8,84 g/cm3
Titik didih : 1269 K
Titik leleh : 1133 K [860 C (1580 F)]
Konduktivitas termal : 10 W/mK
Volume molar : 28,5 cm3/mol
Energi ionisasi 1 : 619 kJ/mol
Elektronegatifitas : 1,3 (skala Pauling)
Struktur kristal : kubik berpusat muka
Sifat magnetik : Paramagnetik
c) Persenyawaan
Persenyawaan kalifornium dengan fluorida, klorida, bromida,
iodida, dan oksida yaitu :
Fluorida
Einsteinium triflourida : ESF3
Klorida
Einsteinium diklorida : EsCl2
Einsteinium triklorida : EsCl3
Bromida
Einsteinium tribromide : EsBr3
Iodida
Einsteinium diiodide : ESI2
Einsteinium triiodide : ESI33
Oksida
Dieinsteinium trioksida : Es2O3
Senyawa Kompleks :Kompleks [Es(H2O)6]3+ adalah contoh senyawa yang
dibentuk oleh unsur Es sebagai atom pusat dan unsur H2O sebagai ligannya.
Kompleks [Es(H2O)6]3+ atau ion heksafloroskandium(III) memiliki bilangan
koordinasi 6. Bilangan koordinasi yaitu banyaknya jumlah ligan yang terikat
pada atom pusat.Sedangkan bentuk geometrinya adalah oktahedral. Hal ini
ditinjau dari teori VSEPR (Valence shell electron pair repulsion) yang
menentukan bentuk geomeri senyawa berdasarkan jumlah ligan. Komplek
[Es(H2O)6]3+ yang berwarna pink.
d) Struktur Kristal

e) Isotop
Ada 6 isotop dengan 3 isomer yang berkisar dari massa atom 241 sampai 256
sekarang ditemukan untuk unsur Einsteinium. Es memiliki waktu paruh
terpanjang (472 hari) tetapi hanya tersedia dalam jumlah kecil.

ISOTOP NA WAKTU DM DE DP
PARUH (MeV)
252
Es syn 471.7 d 6.760 248

Bk
1.260 252

Cf
- 0.480 252

Fm
253
Es syn 20.47 d SF - -

6.739 249

Bk
254
Es syn 275.7 d 0.654 254

Cf
- 1.090 254

Fm
6.628 250

Bk
255
Es syn 39.8 d - 0.288 255

Fm
6.436 251

Bk

f) Isolasi
Einsteinium sangat reaktif sehingga diperlukan agen pereduksi kuat untuk
mendapatkan logam murni dari senyawanya. Hal ini dapat dicapai dengan
pengurangan einsteinium(III) fluoride dengan logam lithium:
EsF3 + 3 Li Es + 3 LiF
Sekitar 3 mg einsteinium telah diproduksi dilaboratorium Oak Ridge milik
Amerika Serikat dengan cara:
Memancarkan sejumlah kilogram 239
Pu dalam reaktor selama beberapa tahun
untuk menghasilkan 242Pu.
Membentuk 242Pu menjadi pellet dari oksida plutonium dan serbuk aluminum.
g) Kegunaan
Hampir tidak ada untuk setiap isotop einsteinium yang digunakan diluar
penelitian ilmiah dasar yang bertujuan untuk produksi elemen transuranic dan
transactinides yang lebih tinggi.
Einsteinium-254 digunakan sebagai penanda kalibrasi dalam spektrometer
analisis kimia.
Pada tahun 1955 einsteinium-253 digunakan untuk membuat mendelevium
untuk pertama kalinya.Kurang dari satu pikogram einsteinium-253 dibombardir
dengan partikel alpha 150 sentimeter dalam siklotron, di Berkeley.

12. Fermium (Fm)


a) Sejarah
Fermium merupakan unsur sintetis dengan simbol Es dan memiliki
nomor atom 100. Fermium masuk dalam elemen transuranik dan termasuk
aktinida. Fermium ditemukan oleh Albert Ghiorso dari Universitas
Kalivornia bersama Stanley G. Thompson, Gary H. Higgins, Glenn T. Seaborg
(tim dari laboratorium Radiasi dan departemen kimia Universitas California)
pada tahun 1953. Namanya diambil dari seorang ilmuan Enrico Fermi.
Fermium pertama kali ditemukan pada tahun 1952 dalam uji coba nuklir "Ivy
Mike" di Pasifik selatan yang merupakan ujian sukses pertama dari bom fusi
hidrogen.
b) Sifat fisik
Fase : Padat
Muatan inti : 1,65
Jari-jari atom : 194 pm
Entalpi Atomisasi : 141 kJ per mol
Energi Ionisasi : 627 kJ per mol
pertama
Keelektronegatifan : 1,3 (Skala Pauling)
Bilangan Oksidasi : 2 atau 3
Densitas : 8,84 gram per mL
Titik Lebur : 1800K atau 1527 oC
Nomor atom : 100
Klasifikasi unsur : Logam
Bilangan oksidasi : +3
Konfigurasi elektron : [Rn] 5f11 7s2
Sifat magnetik : Paramagnetik

c) Persenyawaan
Karena hanya sedikit fermium yang pernah dibuat, reaktivitas dengan
udara, air, halogen dan asam tidak diketahui.Diprediksi perilakunya mirip
dengan erbium.
d) Isotop
Ada 16 isotop yang sudah dikenali. 257Fm, dengan waktu paruh 100.5 hari,
250
adalah isotop dengan usia terlama. Fm, dengan waktu paruh 30 menit, telah
250
dibuktkan sebagai hasil peluruhan unsur 254. Identifikasi kimia Fm
dipastikan sebagai produksi elemen 102 (nobelium). Berikut empat diantaranya
yang paling stabil
Isoto Kelimpah Wak Modus Energi Hasil
p an tu Peluruh Peluruh Peluruh
Paru an an an
h (MeV)
252
F Sintesis 25,3 SF - -
m 9 7,153 Cf
Jam
253
F Sintesis 3Har 0,333 Es
m i 7,197 Cf
255
F Sintesis 20,0 SF - -
m 7 7,241 Cf
Jam
257
F Sintesis 100, SF - -
m 5 6,864 Cf
Hari

Dari Tabel di atas kita bisa simpulkan bahwa Fermium yang merupakan
unsur sintesis ini juga merupakan unsur radioaktif ini memiliki waktu paruh
257
yang pendek. Dan dari 19 isotop fermium yang ada, Fm-lah yang memiliki
waktu paruh paling lama yaitu sekitar 100,5 hari.
Reaksi inti dari Fermium antara lain dikompres dalam tabel isotop
tersebut. Untuk 252Fm, reaksi peluruhannya dengan modus adalah

98 Cf 2
Fm 248
252 4
1 100

Untuk reaksi peluruhan 253


Fm dengan modus yang berarti menangkap
elektron atau 0
1 adalah

100 Fm 1 99 Es
253 0 253
2
Sedangkan untuk reaksi peluruhan dengan modus SF atau reaksi Fisi
spontan (Spontanous Fission) yang merupakan reaksi pembelahan inti menjadi
dua nuklida yang lebih kecil dan bersifat radioaktif, tidak dapat diidentifikasi
secara tepat unsur apa yang akan terbentuk, karena beberapa unsur bisa saja
menjadi hasil peluruhannya.
e) Isolasi
Fermium dapat dibuat dengan cara membombandir unsur aktinida yang
lebih ringan dengan penembakan neutron ( 01 n ) dalam sebuah reaktor nuklir.
Fermium yang pernah dihasilkan dengan cara ini, dibuat dengan
membombandir beberapa gram kurium (Cm) dengan penembakan neutron dan
menghasilkan sekitar beberapa decigram kalifornium (Cf), beberapa miligram
Berkelium (Bk) dan Einsteinium (Es) serta beberapa pikogram Fermium (Fm).
Dalam proses ini, Fermium dihasilkan lebih sedikitkarena dibutuhkan lebih
banyak neutron untuk menghasilkan Fermium dibandingkan dengan Cf, Bk
maupun Es.
Laboratorium Nasional Bukit Oak, Tennesse, Amerika Serikat
didedikasikan untuk memproduksi unsur transcurium atau unsur dengan nomor
atom diatas nomor atom kurium (Z<96). Dan Fermium adalah salah satu unsur
yang pernah dihasilkan dari laboratorium ini.
Setelah diproduksi, Fermium yang dihasilkan dapat dipisahkan dari unsur
Aktinida lain yang juga terbentuk dan dari unsur Lantanida (yang kemungkinan
terbentuk sebagai produk reaksi fisi atau pembelahan inti). Salah satu teknik
yang sering digunakan adalah dengan menggunakan metode kromatografi
penukar ion, dengan proses standar menggunakan resin penukar kation seperti
Dowex 50 atau TEVA. Dalam hal ini larutan elusinya menggunakan buffer
amonium -hydroksiisobutirat atau garam ammonium lainnya.
f) Kegunaan
Karena jumlah fermium yang diproduksi dan semua isotopnya memiliki
masa paruh yang relatif pendek, sehingga saat ini belum diketahui
kegunaannya di luar penelitian ilmiah dasar

13. Mendelevium (Md)


a) Sejarah
Mendelevium merupakan unsur sintetis dengan simbol Es dan memiliki
nomor atom 101. Mendelevium masuk dalam elemen transuranik dan
termasuk aktinida. Pertama kali ditemukan oleh G.T. Seaborg, S. G.
Thompson, A. Ghiorso, K. Street Jr pada tahun 1955 di amerika serikat
tepatnya di Universitas California. Mendelevium dihasilkan dari penembakan
253
Es oleh partikel . Nama unsur ini di ambil dari Dmitri Ivanovitch
Mendeleyev, orang yang menyusun table periodic unsur.
b) Sifat fisik dan sifat kimia
Fase : Padat
Jari-jari atom : 287 pm
Entalpi Atomisasi : 116 kJ per mol
Energi Ionisasi : 637 kJ per mol
pertama
Keelektronegatifan : 1,3 (Skala Pauling)
Bilangan Oksidasi : 2 atau 3
Titik Lebur : 1100K atau 827 oC
Nomor atom : 101
Energi Ionisasi : 6.58 eV
Bilangan oksidasi : +3, +2
Konfigurasi electron : [Rn] 5f13 7s2
Sifat magnetik : Paramagnetik
c) Senyawa Kompleks
Salah satunya senyawa kompleks Mendelevium yang dapat terbentuk
adalah [Md(H2O)6]3+ dengan nama ion heksaaquamendelevium(III). Senyawa
kompleks ini, memiliki bilangan koordinasi 6, karena Md mengikat 6 H2O dan
Md dalam senyawa kompleks ini memiliki bilangan oksidasi +3.

d) Isolasi
Mendelevium dapat dihasilkan dari penembakkan Es-254 dengan sinar
dalam reaktor nuklir. Berikut persamaan reaksi intinya
254
99 Es 24He 258
Md
101

Laboratorium Nasional Bukit Oak, tennesse, Amerika Serikat


didedikasikan untuk memproduksi unsur transcurium atau unsur dengan nomor
atom diatas nomor atom kurium (Z<96). Dan Mendelivium juga merupakan
salah satu unsur yang pernah dihasilkan dari laboratorium ini.
Setelah diproduksi, Mendelivium yang dihasilkan dapat dipisahkan dari
unsur Aktinida lain yang juga terbentuk dan dari unsur Lantanida (yang
kemungkinan terbentuk sebagai produk reaksi fisi atau pembelahan inti). Salah
satu teknik yang sering digunakan adalah dengan menggunakan metode
kromatografi penukar ion, dengan proses standar menggunakan resin penukar
kation seperti Dowex 50 atau TEVA. Dalam hal ini larutan elusinya
menggunakan garam ammonium.
e) Isotop
Ada 16 isotop Mendelevium yg telah diidentifikasi dan terdaftar yaitu
Mendelevium dengan massa atom dari245 sampai 260 gram per mol. Berikut
tiga diantaranya yang paling stabil
Isot Kelimpah Wak Modus Energi Hasil
op an tu Peluruh Peluruh Peluruh
Paru an an an
h (MeV)
257
M Sintesis 5,52 0,406 257
Fm
d Jam 7,558 253
Es
SF - -
258
M Sintesis 51,5 1,230 258
Fm
d hari
260
M Sintesis 31,8 SF - -
d hari 7,000 256
Es
- -
1,000 260
No

Dari Tabel di atas kita bisa simpulkan bahwa Mendelevium yang


merupakan unsur sintesis ini juga merupakan unsur radioaktif ini memiliki
258
waktu paruh yang pendek. Dan dari 16 isotop Mendelevium yang ada, Md-
lah yang memiliki waktu paruh paling lama yaitu sekitar 51,5 hari.
Reaksi inti dari Mendelevium antara lain dikompres dalam tabel isotop
tersebut. Untuk 257Md, reaksi peluruhannya dengan modus adalah
257
101 Md 100
253
Es 24

Untuk reaksi peluruhan 257


Md dengan modus yang berarti menangkap
elektron atau 0
1 adalah
257
101 Md 100
0
1
257
Fm

Sedangkan untuk reaksi peluruhan dengan modus SF atau reaksi Fisi


spontan (Spontanous Fission) yang merupakan reaksi pembelahan inti menjadi
dua nuklida yang lebih kecil dan bersifat radioaktif, tidak dapat diidentifikasi
secara tepat unsur apa yang akan terbentuk, karena beberapa unsur bisa saja
menjadi hasil peluruhannya.
f) Kegunaan
Karena unsur ini adalah unsur sistetik dan radioaktif yang waktu
peruluhannya sangat cepat maka masih belum diketahui kegunaannya, hanya
untuk penelitian saja.
256
Md telah digunakan untuk menjelaskan beberapa sifat kimia
mendelevium dalam larutan encer.

14. Nobelium (Nb)


a) Sejarah
Unsur Nobelium tidak terjadi di alam, nobelium pertama kali diklaim oleh
tim ilmuwan internasional yang bekerja di Institut Nobel Fisika di Stockholm
pada tahun 1957. Mereka melaporkan sintesis isotop unsur 102 (baik isotop 253
atau 255) yang meluruh dengan memancarkan partikel alfa dengan waktu paruh
sekitar 10 menit. Mereka menamakannya nobelium.
Pada tahun 1958 ahli kimia Amerika Albert Ghiorso, T. Sikkeland, JR
Walton, dan Glenn T. Seaborg di University of California, Berkeley, melaporkan
isotop 254 sebagai produk dari pemboman curium (nomor atom 96) dengan ion
karbon (nomor atom 6) dalam linear accelerator berat-ion.
Pada tahun yang sama, tim ilmuwan Soviet yang dipimpin oleh Georgy
Flerov di Joint Institute untuk Penelitian Nuklir di Dubna, Rusia, mencapai hasil
yang sama. Percobaan lain yang dilakukan di Uni Soviet (di IV Kurchatov
Institute of Atomic Energy, Moskow, dan di Dubna) dan di Amerika Serikat
(Berkeley) gagal untuk mengkonfirmasi penemuan Stockholm. Penelitian dekade
berikutnya (terutama di Berkeley dan Dubna) memimpin Uni Internasional Kimia
Murni dan Terapan untuk menyimpulkan makalah Dubna yang diterbitkan pada
tahun 1966 mengumumkan keberadaan isotop nobelium-254 dengan paruh alpha-
peluruhan sekitar 51 detik. Nama unsur ini di ambil dari Alfert Nobel, ahli kimia
Swedia yang menemukan dinamit dan mendirikan penghargaan nobel.
b) Sifat fisika dan kimia
Nama : Nobelium
Wujud : Putih keperak-perakan
Simbol : No
Nomor atom : 102
Nomor massa : 259 g.mol-1
Golongan :3
Periode :7
Konfigurasi elektron : [Rn] 5f14 7s2
Elektron per kulit : 2, 8, 18, 32, 32, 8, 2
Fase : Padat
Bilangan oksida : +2
Elektronegativitas : 1.3 (Skala Pauling)
Energi ionisasi : 641,6 kJ/mol (Pertama); 1254,3 kJ/mol (Kedua)
c) Kelimpahan
Nobelium adalah unsur sintetis yang tidak ada di alam.
d) Sintesis
Nobelium dihasilkan dari penembakan kurium oleh karbon-13 yang kemudian
dihasilkan 254No dengan waktu paruh 55 detik. Terakhir dihasilkan isotop
nobelium dengan waktu paruh 10 menit pada 8,5 MeV dengan penembakan
244Cm oleh 13C.
e) Persenyawaan
Nobelium membentuk senyawa komplek [No(H2O)6]2+ dengan unsur No sebagai
atom pusat dan unsur H2O sebagai ligannya. Komplek [No(H2O)6]2 atau Ion
Heksaaquanobelium(II) memiliki biloks 2 dan bilangan koordinasi 6. Bilangan
koordinasi yaitu banyaknya jumlah ligan yang terikat pada atom pusat. Bentuk
geometri senyawa ini adalah oktahedral. Hal ini ditinjau dari teori VSEPR
(Valence shell electron pair repulsion) yang menentukan bentuk geomeri
senyawa berdasarkan jumlah ligan. Nobelium masih belum diketahui apakah
dapat bereaksi dengan air,udara atau halida.
f) Isotop
g) Kegunaan
Unsur Nobelium merupakan unsur sintetis dan radioaktif yang mempunyai
waktu peruluhan sangat cepat sehingga masih belum diketahui kegunaannya.

15. Lawrencium (Lw)


a) Sejarah
Lawrensium yang pertama kali disintesis oleh tim fisika nuklir Albert
Ghiorso , Torbjrn Sikkeland, Almon Larsh, Robert M. Latimer pada tanggal 14
Februari 1961, di Lawrence Radiation Laboratory (sekarang disebut Lawrence
Berkeley National Laboratory ) di Universitas California . Atom-atom pertama
lawrensium diproduksi dengan membombardir tiga miligram sasaran yang terdiri
dari tiga isotop dari elemen californium dengan boron -10 dan boron-11 inti dari
Linear Accelerator Ion Berat (HILAC). Tim Berkeley melaporkan bahwa isotop257
Lr terdeteksi dengan cara ini, dan membusuk dengan memancarkan sebuah 8,6
MeV partikel alfa dengan masa paruh sekitar delapan detik. Identifikasi ini
kemudian dikoreksi menjadi 258 Lr.
252 98 Lr + 11 5 B 263 x 103 Lr 258 103 Lr + 5 1 0 n
Pada tahun 1967, nuklir fisika peneliti di Dubna , Rusia , melaporkan bahwa
mereka tidak dapat mengkonfirmasi penugasan pemancar alfa dengan masa paruh
delapan detik untuk 257 Lr. Isotop tersebut kemudian disimpulkan menjadi 258 Lr.
243 98 Am + 18 8 O 261-x 103 Lr 256 103 Lr + 5 1 0 n
Sebaliknya, tim Dubna melaporkan sebuah isotop dengan waktu paruh sekitar 45
detik sebagai 256 Lr. Pada tahun 1971, tim fisika nuklir di Universitas California di
Berkeley berhasil melakukan serangkaian percobaan yang bertujuan untuk
mengukur sifat peluruhan nuklir dari isotop lawrensium dengan nomor massa dari
255 melalui 260. Pada tahun 1992, IUPAC Trans-fermium Working Group
(TWG) resmi diakui tim fisika nuklir di Dubna dan Berkeley sebagai co-penemu
lawrensium.
b) Sifat fisik
Wujud : Putih keperak-perakan
Simbol : Lr
Nomor atom : 103
Nomor massa : 262 g.mol-1
Golongan :3
Periode :7
Konfigurasi electron : [Rn] 5f14 7s2 7p1
S Elektron per kulit : 2, 8, 18, 32, 32, 8, 3
Bilangan oksidasi : +3
Elektronegativitas : 1.3 (Skala Pauling)
Energi ionisasi : Pertama = 443,8 kJ/mol
Kedua = 1428 kJ/mol
Ketiga = 2219 kJ/mol
Konduktivitas Panas : 10 Wm-1K-1
Titik Lebur : 1900 K
c) Kelimpahan
Lawrensium adalah unsur sintetis yang tidak ada di alam.
d) Isolasi
Lawrensium diproduksi dengan menembakkan 3mg dari isotop
Kalifornium dengan ion Boron-10 dan boron-11 di Heavy Ion Linear Accelerator
di Universitas California
e) Persenyawaan
Lawrensium masih belum diketahui apakah dapat bereaksi dengan air,udara atau
unsur lainnya.
f) Reaksi fusi
205
Tl (50 Ti, xn) 255-x
Lr (x = 2)
Reaksi ini dipelajari dalam serangkaian percobaan pada tahun 1976 oleh Yuri
Oganessian dan timnya di FLNR tersebut.Bukti diberikan untuk pembentukan 253
Lr di saluran keluar 2n.
203
Tl (50 Ti, xn) 253-x
Lr
Reaksi ini dipelajari dalam serangkaian percobaan pada tahun 1976 oleh Yuri
Oganessian dan timnya di FLNR tersebut.
208
Pb (48 Ti, pxn) 255-x
Lr (x = 1)
Reaksi ini dilaporkan pada tahun 1984 oleh Yuri Oganessian di FLNR
246
tersebut.Tim ini mampu untuk mendeteksi peluruhan dari Cf, keturunan dari
254
Lr.
208
Pb (45 Sc, xn) 253-x
Lr
Reaksi ini dipelajari dalam serangkaian percobaan pada tahun 1976 oleh Yuri
Oganessian dan timnya di FLNR tersebut.Hasil tidak tersedia.
209
Bi (48 Ca, xn) 257-x
Lr (x = 2)
255
Reaksi ini telah digunakan untuk mempelajari sifat spektroskopi dari Lr. Tim
di GANIL digunakan reaksi pada tahun 2003 dan tim di FLNR yang digunakan di
antara 2004-2006 untuk memberikan informasi lebih lanjut untuk skema
255 255
peluruhan Lr. Pekerjaan yang memberikan bukti untuk tingkat isomerik di
Lr.
g) Isotop

Isotop Tahun ditemukan penemuan reaksi


252 209
Lr 2001 Bi (50 Ti, 3n)
253
Lr g 1985 209
Bi (50 Ti, 2n)
253
Lr m 2001 209
Bi (50 Ti, 2n)
254 209
Lr 1985 Bi (50 Ti, n)
255 243
Lr 1970 Am (16 O, 4n)
256 252
Lr 1961 Cf (10 B, 6N)
257
Lr 1958 249
Cf (15 N, 3n)
258
Lr 1971 Cf (15 N, 2n) 259
249 248
Lr 1971 Cm (15 N, 4n)
260 248
Lr 1971 Cm (15 N, 3n)
261 254
Lr 1987 Es + 22 Ne
262 254
Lr 1987 Es + 22 Ne

h) Kegunaan
Kegunaan lawrensium belum diketahui secara pasti karena waktu paruh yang
dimiliki pendek dan merupakan unsur buatan (sintesis). Lawrensium sebagian
besar hanya digunakan untuk penelitian.
BAB. 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Aktinida merupakan unsur transisi blok f yang sifatnya sangat berbeda
dengan unsur transisi blok d. Unsur ini biasanya diletakkan terpisah dalam tabel
periodik unsur, ini dikarenakan keperiodikan strukrur elektronik yang sangat
berbeda dengan yang lain. Simbol umum untuk unsur aktinida adalah An. Semua
unsur aktinida bersifat radioaktif dan sangat beracun. Di alam aktinoid yang ada
dalam jumlah yang cukup adalah torium(Th), protaktinium(Pa) dan uranium(U).
Unsur-unsur ini diisolasi dari bijihnya dan digunakan dalam berbagai aplikasi.
Logam plutonium(Pu) diproduksi dalam jumlah besar untuk bahan pembuatan
nuklir. Unsur-unsur aktinida memiliki sifat yang mirip dengan laktanida. Namun
pada unsur aktinida ini memiliki isotop utama untuk mencapai kestabilannya
sehingga dapat dimanfaatkan untuk kimia nuklir.
DAFTAR PUSTAKA

Cotton dan Wilkinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta: Erlangga.


Sugianto.H. K. 2003. Kimia Anorganik II. Yogyakarta:JICA UNY.
LAMPIRAN

Pertanyaan
1. Riza Ummami (151810301069)
Apa warna persenyawaan kompleks dari Uranium dan mengapa bisa berubaha
warnanya?
Warna senyawa kompleks dari Uranium dapat dilihat dari bilangan oksidasinya
dan disesuaikan dengan tabel berikut :

Senyawa kompleks U(OH)4 dengan bilangan oksidasi +4 memiliki warna hijau.


Senyawa kompleks (NH4)U(SO4)2(H2O)4 dengan bilangan oksidasi +3 memiliki
warna ungu.

2. Siti Aisyah (151810301011)


Mengapa Plutonium tidak memiliki sifat magnetik padahal Plutonium juga
memiliki elektron tidak berpasangan pada orbitalnya?
Hal ini dikarenakan elektron pada kulit terluar Plutonium terus berubah
(fluktuatif). Tim Janoschek melakukan percobaan dengan melepaskan seberkas
neutron pada sampel Pluonium. Saat arus neutron dan elektron saling berinteraksi,
tim Janoschek mengamati semacam tanda dari ground state yang menunjukkan
elektron terluarnya. Saat itu mereka menemukan Plutonium dapat memiliki
empat, lima, atau enam elektron. Pada tahun 2007, seorang fisikawan di
Universitas Rutgers mengembangkan alat matematika baru yang mengansumsikan
elektron Plutonium dapat berfluktuasi dengan cara ini. Eksperimen tersebut adalah
eksperimen Los Alamos adalah ujian pertama teori tersebut dan terbukti benar.
Elektron pada kulit terluarnya terus berubah, sehingga elektron yang tidak
berpasangan tidak akan pernah berbaris di medan magnet sehingga plutonium
tidak bisa menjadi magnetis.
3. M. Jonny Putra (151810301045)
Bagaimana reaksi proses isolasi pada Amerisium?
Amerisium diproduksi dalam reaktor nuklir, sebagai hasil reaksi
penangkapan neutron yang sukses oleh isotop plutonium dalam reaktor nuklir.

4. Salim Ashar H. (151810301038)


Jelaskan maksud dari Amerisium dapat menghasilkan panas untuk beberapa
tahun?
Hal ini dikarenakan Amerisium dapat menghasilkan panas karena saat tereksitasi
ke energi yang lebih tinggi dan kembali ke energi ground state akan memancarkan
energi yang bisa berupa kalor. Amerisium menghasilkan panas untuk beberapa
tahun karena memiliki waktu paruh yang lama.
5. Okky Rizky N.A. (151810301057)
Mengapa isolasi Einstenium menggunakan logam Litium? Apa bisa menggunakan
logam yang lain?
Einsteinium sangat reaktif sehingga diperlukan agen pereduksi kuat untuk
mendapatkan logam murni dari senyawanya. Hal ini dapat dicapai dengan
pengurangan einsteinium(III) fluoride dengan logam lithium. Isolasi einsteinium
ini tidak bisa digantikan dengan logam yang lainnya karena kereaktifan
einsteinium yang sangat besar, logam Li merupakan agen pereduktor yang sangat
kuat jika dibandingkan dengan logam pada golongan alkali dan alkali tanah yang
lainnya sehingga tidak bisa digantikan dengan logam yang lainnya. Isolasi
Einstenium menggunakan logam Litium karena Litium merupakan agen oksidator

6. Zulfi Nauril F. (151810301027)


Bagaimana reaksi sintesis unsur Mendelevium?
Mendelevium dapat dihasilkan dari penembakkan Es-254 dengan sinar
dalam reaktor nuklir. Berikut persamaan reaksinya
254
99 Es 24He 258
Md
101

Anda mungkin juga menyukai