Anda di halaman 1dari 8

1. Bagaimana hantaran panas yang terjadi pada logam?

Konduksi adalah proses perpindahan panas dari suatu bagian benda padat atau material ke bagian lainnya. Perpindahan panas secara
konduksi dapat berlangsung pada benda padat umumnya logam. Jika salah satu ujung sebuah batang logam diletakkan di atas nyala
api, sedangkan ujung yang satu lagi dipegang, bagian batang yang dipegang ini suhunya akan naik, walaupun tidak kontak secara
langsung dengan nyala api. Alasannya adalah atom logam di dalam suatu molekul tidak dapat diam melainkan mengalami vibrasi
(bergetar) ketika diberikan energi (panas). Pada saat bervibrasi setiap atom berpindah dari tempatnya. Karena atom-atom berinteraksi
satu sama lain dengan atom terdekatnya, atom-atom yang bervibrasi bergerak secara bersamaan. Bila terdapat gaya yang bekerja pada
bidang s sehingga mengakibatkan perpindahan atom-atom. Ketika logam diberikan panas, maka secara otomatis logam menghasilkan
perubahan momen dwikutub. Maka ketika logam mengalami vibrasi, maka elektrron pada logam mengalami delokalisasi, sehingga
elektron mengalami eksitasi. Jadi hubungannya dengan sifat konduktor adalah semakin mudah elektron mengalami eksitasi maka akan
semakin logam elektron menghantarkan panas ke seluruh permukaan logam.
2. Bagaimana hantaran listrik pada logam?
Daya hantar listrik logam dapat diterangkan berdasarkan model awan elektron, teori ikatan valensi dan teori orbital molekul. Berdasarkan
model awan elektron, Sebelum logam diberi beda potensial, elektron valensi yang membentuk awan elektron bergerak ke segala arah
dengan jumlah yang sama banyak. Apabila pada logam diberi beda potensial, dengan salah satu ujung logam ditempatkan elektroda
positif (anoda) dan pada ujung yang lain ditempatkan ujung negatif (katoda), maka jumlah elektron yang bergerak ke anoda lebih banyak
dibandingkan jumlah elektron yang bergerak ke katoda sehingga terjadi hantaran listrik. Berdasarkan teori ikatan valensi, logam dapat
menghantarkan arus listrik karena elektron valensi dari atom-atom logam yang dapat terdelokalisasi pada semua atom-atom dalam kristal
logam. Elektron yang terdelokalisasi ini bersifat mobil sehingga apabila pada logam diberi beda potensial akan terjadi hantaran listrik.
Berdasarkan teori orbital molekul atau teori pita energi logam dapat menghantarkan arus listrik karena adanya elektron-elektron yang
terdapat pita energi yang belum terisi penuh. Elektron-elektron yang terdapat pada pita energi yang belum terisi penuh tersebut
dianggap dapat bergerak bebas sehingga apabila pada logam diberi beda potensial akan terjadi hantaran listrik.
3. Bagaimana sifat magnetic suatu senyawa, logam apa saja yang bisa dan tidak bisa ditarik oleh magnet? Bagaiman sifat magnetic
bisa muncul?
Berdasarkan sifat magnetnya senyawa dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu senyawa yang dapat ditarik oleh magnet dan senyawa
tidak dapat ditarik oleh magnet. Prinsip suatu senyawa bisa memiliki sifat magnet adalah apabila suatu senyawa material tersusun dari
atom yang memiliki elektron yang tidak berpasangan pada orbitalnya, maka elektron yang tidak berpasangan itu akan bergerak mencari
pasangannya ke atom lain. Gerakan elektron ini menghasilkan gaya tarik dan gaya tolak yang disebut dengan gaya magnet. Tidak semua
logam dapat ditarik oleh magnet, contoh logam yang dapat ditarik oleh magnet adalah logam seperti besi dan baja, kobalt dan nikel,
sedangkan contoh logam yang tidak dapat ditarik oleh magnet adalah emas, benda berbahan perak, kawat tembaga dan seng.

4. Jelaskan bagaimana bisa suatu benda menjadi magnet permanen dan sementara?
Pada dasarnya suatu benda yang bersifat magnet permanen apabila benda tersebut mempunyai resultan medan magnet atomik besar, hal
ini disebabkan oleh momen magnetik spin elektron. Pada bahan ini banyak spin elektron yang tidak berpasangan, maka elektron yang
tidak berpasangan itu akan bergerak mencari pasangannya ke atom lain. Gerakan elektron ini menghasilkan gaya tarik dan gaya tolak
yang disebut dengan gaya magnet. Sehingga medan magnet total yang dihasilkan oleh satu atom menjadi lebih besar. Medan magnet dari
masing-masing atom dalam bahan ini sangat kuat, sehingga interaksi diantara atom-atom tetangganya menyebabkan sebagian besar atom
akan mensejajarkan diri membentuk kelompok-kelompok, kelompok inilah yang dikenal dengan domain. Sedangkan untuk benda
bersifat magnet sementara apabila benda memiliki resultan medan magnet atomik dari masing-masing atom atau molekulnya adalah nol,
tetapi medan magnet akibat orbital dan spin elektronnya tidak nol. Benda dengan kondisi seperti ini tidak memiliki sifat magnet. Akan
tetapi ketika benda tersebut diberi medan magnet luar, maka elektron-elektron dalam atom akan mengubah gerakannya sedemikian rupa
sehingga menghasilkan resultan medan magnet atomik yang arahnya berlawanan dengan medan magnet luar tersebut, maka pada
keaadaan inilah benda memiliki sifat kemagnetan walaupun hanya bersifat sementara.
5. Mengapa suatu atom ada yang bersifat radioaktif dan tidak? Hubungan dengan energi ikat inti?
suatu atom ada yang bersifat radioaktif karena atom tersebut mengandung inti tak stabil dikatakan bersifat radioaktif. Jika suatu inti
terdiri atas sejumlah neutron yang tidak seimbang, inti tersebut menjadi tegang dan mempunyai kelebihan energi. Beginilah keadaan inti
dari suatu atom karbon jika di dalamnya terdapat kurang dari enam atau lebih dari tujuh neutron. Inti ini tidak dapat bertahan. Suatu saat
inti akan melepaskan kelebihan energi dan mungkin melepaskan satu atau dua partikel radiasi sekaligus. suatu atom yang bersifat
radioaktif dapat mengalami peluruhan. Peluruhan radiaktif ini dapat menstabilkan inti atom dengan cara memancarkan sinar yang
mengandung partikel alfa, beta, gamma. Pada dasarnya sinar ini terjadi karena terjadinya eksitasi elektron. Eksitasi elektron ini
membutuhkan energi ikat inti. Energi ikat inti adalah energi yang dibutuhkan atom untuk memecah inti menjadi proton dan neutron.

6. Apa bedanya konsep elektron bohr dan mekanika kuantum ? bedanya orbit dengan orbital energy tingkat elektron
Perbedaan dari konsep atom bohr dan mekanika kuantum adalah pada atom bohr, bohr menganggap elektron itu bersifat sebagai materi.
Sedangkan teori atom mekanika kuantum menganggap elektron bersifat gelombang jadi posisi dan momentum elektron tidak diketahui
secara pasti, maka dari itu menggunakan azas ketidakpastian. Perbedaan lainya adalah pada atom mekanika kuantum telah ditemukannya
orbital. Pada teori mekanika kuantum dikenal istilah awan elektron, awan ini berada di sekitar inti menunjukan tempat kebolehjadian
elektron. Orbital menggambarkan tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama atau hampir sama akan
membentuk sub kulit. Beberapa sub kulit bergabung membentuk kulit. Dengan demikian kulit terdiri dari beberapa sub kulit dan subkulit
terdiri dari beberapa orbital. Sedangkan teori atom bohr baru ditemukannya lintasan orbital (kulit atom). Elektron dapat berpindah dari
satu lintasan ke lintasan yang lain. Perpindahan elektron dari tingkat energi tinggi ke rendah disertai pemancaran energi. Sedang
perpindahan elektron dari tingkat energi rendah ke tinggi disertai penyerapan energi. Elektron yang bergerak pada lintasannya berada
pada keadaan stasioner, artinya elektron tidak memancarkan atau menyerap energi. Menurut model atom bohr, elektron-elektron
mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit elektron atau tingkat energi. Tingkat energi paling rendah adalah kulit
elektron yang terletak paling dalam, semakin keluar semakin besar nomor kulitnya dan semakin tinggi tingkat energinya.
Perbedaan orbit, orbital dan tingkat elektron
Orbit elektron merupakan jalur lintasan di sekeliling nukleus yang dapat dilalui elektron di dalam atom. Jarak tiap orbit elektron
terhadap nukleus memiliki nilai yang spesifik dan stasioner (bernilai tetap). Berikut merupakan ilustrasi orbit elektron yang mengelilingi
nukleus (inti atom)
Orbital adalah ruang dalam atom tempat ditemukannya elektron menempati ruang tertentu dalam atom dan terus menerus bergerak
seperti gelombang.
Tingkat elektron
Energi tingkatan electron dikemukakan dalam prinsip Aufbau, dimana secara hipotetis, elektron yang mengorbit satu atau lebih atom
mengisi tingkat energi terendah yang tersedia sebelum mengisi tingkat yang lebih tinggi (misalnya, 1s sebelum 2s). Dengan cara ini,
elektron pada atom, molekul, atau ion menyelaraskan ke konfigurasi elektron yang paling stabil.
Tujuanya adalah untuk menjelaskan sifat kepolaran suatu senyawa

Tantangan/ Fenomena/ Permasalahan Prediksi Respon Siswa Bantuan


Diberikan gambar sebagai berikut : Siswa menjawab : Diberikan gambar benda bermuatan
Cuka > >gula>air> minyak yang didekatkan antara Air, Minyak, cuka
dan air gula
Alasan:
Tidak bisa menjelasakan

Setelah ada bantuan :


Urutan larutan berdasarkan sifat kepolaran
dari tinggi ke rendah adalah Percobaan dengan Cuka
air Cuka > air > gula = minyak
Alasan
Minyak
Cuka dan air tergolong pada senyawa
kovalen polar. Hal ini dapat ditinjau dari
sifat senyawa polar yaitu

Percobaan dengan air


- Ketika benda bermuatan yang sudah
berisi muatan kemudian didekatkan ke
air, cuka. Maka cuka dan air tersebut
cukup akan membengkok terhadap benda
gula
bermuatan dikarenakan terdapat
Jika dilakukan percobaan tentang kepolaran senyawa yang terbentuk akibat dari
senyawa maka urutkan dan jelaskan larutan- adanya suatu ikatan antarelektron pada
larutan tersebut berdasarkan sifat kepolaran dari unsur-unsurnya dan unsure tesebut
mempunyai nilai elektronegatifitas yang Percobaan dengan air gula
tertinggi ke terendah
berbeda.
- Suatu senyawa yang atom-atomnya
memiliki perbedaan elektronegativitas
yang tinggi maka akan ada momen
dipole.
- Sedangkan pada minyak dan air gula,
benda bermuatan tersebut tidak dapat
membengkok kan minyak dan air gula
karena unsur yang berikatan mempunyai Percobaan dengan minyak
nilai elektronegatifitas yang sama atau
Alasan:
hampir sama.
- Ikatan Kovalen
- Kovalen Polar dan Nonpolar
- Momendipol
- Bentuk molekul

Suatu senyawa yang atom-atomnya


memiliki perbedaan kelektronegatifitas yang
tinggi maka akan ada momen dipol sehingga
bersifat polar. Makin besar selisih
keelektronegatifan antaradua atom, makin
besar pula kepolarannya tetapi molekulter
sebut tidak memiliki titik pusat simetri, atau
distribusi muatannya tidak simetris.
Perhatikan bentuk molekul air dan cuka,
Pada ikatan C-O-H memiliki bentuk
molekul AX2E2 (bentuk V), yang mana
sifat bentuk molekul AX2E2 adalah polar.

Pada ikatan H-O-H memiliki bentuk


molekul AX2E2 (bentuk V) juga, yang
mana sifat bentuk molekul AX2E2 adalah
polar.
Suatu ikatan kovalen di sebut non polar
(tidakberkutup) jika pasangan elektron yang
dipakai bersama ditarik sama kuat ke semua
atom. Sehingga bila di dekatkan benda
bermuatan, senyawa polar akan merespon
sedangkan senyawa non polar tidak
mersepon. Untuk senyawa non polar bentuk
molekul suatu senyawa berbentuk simetris
dan tidak memiliki pasangan elektron bebas.

Anda mungkin juga menyukai