Anda di halaman 1dari 47

UNSUR AKTINIDA DAN LANTANIDA

KELOMPOK 9
EVI SUSILAWATI P
HENDRIK SIMAMORA
NOVANI SEMBIRING
PUTRI SIBURIAN
TRI MILKA SEMBIRING

PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang

Sistem periodik modern menggolongkan unsur-unsur ke dalam golongan A (golongan


utama), golongan B (golongan transisi), dan golongan transisi dalam. Golongan A memiliki
delapan golongan, yaitu golongan IA sampai VIIIA. Golongan B juga memiliki delapan
golongan, yaitu  golongan IB sampai VIIIB. Golongan transisi dalam memiliki dua golongan,
yaitu lantanida dan aktinida. Dalam tabel periodik unsurnya, bagian deret vertikal
menunjukan golongan dan bagian deret horizontal menunjukan periode. Dengan urutan deret
dari kiri ke kanan, golongan IA dan II A ada pada deret vertikal kesatu dan kedua. Golongan
IIIA sampai VIIIA, masing-masing ada pada deret vertikal ketiga belas sampai kedelapan
belas. Sedangkan golongan B ada pada deret vertikal di antara deret vertikal kedua (golongan
IIA) dan deret vertikal ketiga belas (golongan IIIA). Deret vertikal ketiga sampai ketujuh,
masing-masing untuk golongan IIIB sampai VIIB. Deret vertikal kedelapan, kesembilan, dan
kesepuluh, masing-masing untuk golongan yang sama yaitu golongan VIIIB. Golongan IB
dan IIB, masing-masing ada pada deret kesebelas dan keduabelas. Adapun golongan unsur
transisi dalam, yaitu lantanida dan aktinida, keduanya diletakan secara terpisah dalam dua
baris di bawah. Baris keenam (periode enam) untuk lantanida dan baris ketujuh (periode
tujuh) untuk aktinida. Terdapat tujuh deret horizontal yang menunjukan terdapat tujuh
periode. Dengan urutan deret horizontal dari atas ke bawah, periode 1 sampai periode 7,
masing-masing ada pada deret horizontal kesatu sampai ketujuh.
Unsur-unsur yang konfigurasi elektronnya berakhir di s yang disebut blok s atau
berakhir di p yang disebut blok p masuk ke dalam golongan A. Nomor golongannya
ditentukan dari jumlah elektron valensi yang mengisi ns untuk blok s atau ns np untuk blok p.
n adalah nomor kulit terluar yang telah terisi elektron. Unsur-unsur yang konfigurasi
elektronnya berakhir di d yang disebut blok d masuk ke dalam golongan B. Nomor
golongannya ditentukan dari jumlah elektron valensi yang mengisi ns (n-1)d. Unsur yang
jumlah elektron valensinya 8, 9, dan 10 pada ns (n-1)d masuk ke golongan yang sama, yaitu
VIIIB. Unsur yang jumlah elektron valensinya 11 pada ns (n-1)d masuk ke golongan IB. Dan
unsur yang jumlah elektron valensinya 12 pada ns (n-1)d masuk ke golongan IIB. Unsur-
unsur yang konfigurasi elektronnya berakhir di f yang disebut blok f masuk ke dalam
golongan transisi dalam yaitu lantanida (konfigurasi elektronnya berakhir di 4f) atau aktinida
(konfigurasi elektronnya berakhir di 5f).
1.2.  Rumusan Masalah

 Apa yang dimaksud dengan aktinida dan lantanida?


 Apa jenis-jenis unsur dan sifat-sifat unsur dari aktinida dan lantanida?
 Apa kegunaan dari unsur-unsur aktinida dan lantanida?

1.3.  Tujuan
 Mengetahui pengertian dari lantanida dan aktinida.
 Mengetahui jenis-jenis unsur dan sifat-sifat unsurdari aktinida.dan lantanida
 Mengetahui kegunaan dari unsur-unsur aktinida.dan lantanida
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Aktinida

Aktinida adalah kelompok unsur kimia yang mencakup 15 unsur


antara aktinium dan lawrensium pada tabel periodik, dengan nomor atom antara 89 sampai
dengan 103. Seri ini dinamakan menurut unsur aktinium. Semua aktinida, kecuali lawrensium
merupakan unsur blok-f. Unsur-unsur kelompok aktinida adalah radioaktif, dengan hanya
aktinium, torium, danuranium yang secara alami ditemukan di kulit bumi.
Unsur-unsur aktinida merupakan unsur transisi dalam, karena memiliki sifat yang
mirip dengan unsur transisi Aktinium (nomor atom 57). sebagai contoh unsur Thorium (Th)
dengan nomor atom 90 konfigurasi elektronnya 54[Xe] 6s2 4f14 5d10 6p6 7s5 5f2 subkulit
terakhirnya 5f2 7s5 sehingga golongan aktinida memiliki subkulit 5f. Golongan transisi dalam
ditentukan berdasarkan jenis subkulitnya.
           Simbol umum untuk unsur aktinida adalah An. Semua unsur aktinida bersifat
radioaktif dan sangat beracun. Di alam aktinoid yang ada dalam jumlah yang cukup adalah
torium(Th), protaktinium(Pa) dan uranium(U). Unsur-unsur ini diisolasi dari bijihnya dan
digunakan dalam berbagai aplikasi. Logam plutonium(Pu) diproduksi dalam jumlah besar
untuk bahan pembuatan nuklir. Unsur-unsur aktinida memiliki sifat yang mirip dengan
laktanida. Namun pada unsur aktinida ini memiliki isotop utama untuk mencapai
kestabilannya sehingga dapat dimanfaatkan untuk kimia nuklir. Adapun  unsur-unsur dari
aktinida yaitu Actinium(Ac), Torium(Th), Protaktinium(Pa), Uranium (U),
Neptunium(Np), Plutonium(Pu), Amerisium (Am), Kurium (Cm), Berkelium (Bk),
Kalifornium(Cf),Einsteinium (Es), Fermium (Fm), Mendelevium (Md), Nobelium(No), dan
Lawrensium (Lr).
2. 2 Jenis-Jenis Unsur dan Sifat – Sifat unsur Aktanida

Sifat-sifat kimia dan fisika masing-masing unsur :

1. Actinium(Ac)
Sejarah

Actinium ditemukan oleh Andre Debierne di prancis pada tahun 1902 F.Geisel, peneliti
dibidang teknik pemisahan oksida langka di bumi menemukan actinium murni. Actinium
merupakan radioaktif berbahaya. Sifat kimia actinium serupa dengan unsur jarang di bumi
sepertilantanium. Actinium ditemukan secara alami di bijih uranium, dan actinium 150 kali
lebih radioaktif dibanding radium.
Keterangan Umum Unsur
 Nama                          : Aktinium
 Wujud                         : Putih keperak-perakan
 Simbol                        : Ac
 Nomor atom               : 89
 Nomor massa              : 227,0278 g.mol-1
 Golongan                    : 3
 Periode                       : 7
 Konfigurasi elektron   : [Rn]6d1 7s2
  Elektron per kulit    : 2, 8, 18, 32, 18, 9, 2
Ciri-ciri Fisik
 Fase                            : Padat
 Massa jenis                 : 10 g/cm3 (sekitar suhu kamar)
 Titik lebur                   : 1050° C (1323 K; 1922°F)

 Titik didih                   : 3471 K (3198°C;5788°F)


 Kalor lebur                  : 14 kJ/mol
 Kalor Uap                   : 400 kJ/mol
 Kapasitas kalor           : (25 °C) 27.2 J/(mol·K)
Ciri-ciri Atom
 Struktur kristal            : Kubus
 Bilangan oksidasi       : +3
 Elektronegativitas       : 1.1 (Skala Pauling)
 Energi ionisasi            : 499 kJ/mol (Pertama); 1170 kJ/mol (Kedua)
 Jari-jari atom               : 195 pm
 Konduktivitas termal  : (300 K) 12 W/(m·K)
Persenyawaan Actinium
- HIDRIDA
Membentuk Aktinium dihidrida AcH2
- HALIDA
Membentuk trihalida dengan beberapa halogen dengan temperatur tertentu
Fluorida à Ac(OH)3 + 3HF +700°C → AcF3 + 3H2O (Aktinium Trifluorida)
Klorida à Ac2O3 + 6NH4Cl + 250°C → 2AcCl3 + 6NH3 + 3H2O (Aktinium
Triklorida)
- Bromida à Ac2O3 + 2AlBr3+ 750°C → 2AcBr3 + Al2O3 (Aktinium Bromida)

Kegunaan
Actinium digunakan sebagai tenaga listrik panas dan sumber nuklir.

2. Torium(Th)

Sejarah
Torium ditemukan Jons Berzelius dalam sebuah mineral yang diberika oeh seorang pendeta
Has Morten Tharane Esmark pada tahun 1829 di Swedia. Nama Torium berasal dari kata
Thor dalam mitologi yang berarti Tuhan perang Skandinavia.

Sifat umum
Keterangan Umum Unsur
 Nama                          : Thorium
 Wujud                         : Putih keperak-perakan dan stabil di udara serta akan mengkilap
dalam beberapa bulan.
 Simbol                        : Th
 Nomor atom               : 90
 Nomor massa              : 232,0381 g.mol-1
 Golongan                    : 3
 Periode                       : 7
 Konfigurasi elektron   : [Rn]6d2 7s2
  Elektron per kulit    : 2, 8, 18, 32, 18, 10, 2
Ciri-ciri Fisik
 Fase                            : Padat
 Massa jenis                 : 11,7 g/cm3 (sekitar suhu kamar)
 Titik lebur                   : 1842° C (2115 K; 3348°F)

 Titik didih                   : 5061 K (4788°C;8650°F)


 Kalor lebur                  : 13,81kJ/mol
 Kalor Uap                   : 514 kJ/mol
 Kapasitas kalor           : (25 °C) 26.230 J·mol−1·K−1

Ciri-ciri Atom
 Struktur kristal            : Kubus terpusat
 Kemagnetan               : Paramagnetik
 Bilangan oksidasi       : +4
 Elektronegativitas       : 1.3 (Skala Pauling)
 Energi ionisasi            : 587 kJ/mol (Pertama); 1110 kJ/mol (Kedua);
                                      1930 kJ/mol (Ketiga)
 Jari-jari atom               : 179 pm
 Konduktivitas termal  : (300 K) 54.0 W·m−1·K−1
 Kekerasan Mohs         : 3,0

Torium murni merupakan logam putih seperti perak yang stabil di udara dan kilapnya
dapat bertahan beberapa bulan. Ketika bereaksi dengan oksida, torium pelan-pelan
memudarkan di udara menjadi keabu-abuan yang akhirnya menjadi hitam. Torium oksida
mempunyai titik-lebur dari 33000C, paling tinggi dari semua oksida. Torium sukar bereaksi
dengan air, dan sukar terurai dalam asam, kecuali asam klorida. Ketika dipanaskan di udara,
bubuk torium menyala dan terbakar dengan nyala putih.
Torium dapat di ekstraksi dari monazite melalui proes bertahap. Tahap pertama dengan
melarutkan serbuk monazite pada asam anorganik seperti asam sulfat (H2SO4) kemudian
torium di ekstraksi ke dalam fase organik misalnya amina. Tahap selanjutnya adalah dengan
memisahkan torium menggunakan anion seperti nitrat, klorida, hidroksida atau karbonat
untuk mengembalikan torium ke fase larutan. Tahap terakhir, torium dikumpulkan dan
dipisahkan. Torium alami meluruh sangat pelan-pelan dibandingkan dengan bahan radioaktif
yang lain, dan radiasi alfa yang dipancarkan tidak bias menembus kulit manusia.
Persenyawaan
• Halogen
Iodida : membentuk ThI2, ThI3, ThI4 Ex : Th + 2I2 + 400°C → ThI4
Fluorida : membentuk ThF3, Th4
Klorida : membentuk ThCl4
Kegunaan
1.      Menyiapkan “ mantel Welsbach”, untuk lampu gas jinjing. Mantel ini terdiri torium oksida
(ThO2) dengan 1% serium oksida dan bahan lain yang bercahaya dengan cahaya yang
menyilaukan ketika terjadi panas pada nyala gas.
2.      Campuran logam magnesium, memberikan hambatan tinggi dan ketahanan terhadap
tempetatur tinggi.
3.       Pelindung kawat tungsten yang digunakan pada peralatan elektronik sebab mempunyai suatu
fungsi kerja yang rendah dan pancaran electron yang tinggi.
4.       Oksida torium digunakan untuk kendali ukuran butir tungsten pada lampu listrik
5.      Oksida torium merupakan katalisator untuk konversi amoniak ke asam nitrat, pembuat asam
sulfat.
6.      Sumber energi nuklir. Meskipun tidak cenderung membelah sendiri, torium-232 akan
menyerap inti menghasilkan torium-233 yang meluruh menjadi Pa-233 dan U-233.

3. Protaktinium(Pa)

Sejarah
Protactinium pertama kali diidentifikasi pada tahun 1913 oleh Fajanas dan Gohring yang
menemukan isotop 234mP yang berumur pendek dengan waktu paruh hanya 1,17 menit
ketika mempelajari pemutusan rantai 238U yang kemudian diberi nama brevium yang berarti
pendek. Brevium kemudian diubah namanya menjadi Protaktinium pada tahun 1918 oleh
Otto Hahn, Lise Meitner, Frederick Soddy, John Cranston di Jerman yang mempelajari secara
spesifik 231Pa. Nama Protaktium berasal dari kata Yunani “Protos” yang berarti pertama.
Logam protactinium diisolasi pada tahun 1934 oleh Aristid Grosse dengan mengembangkan
dua metode. Metode pertama dengan reduksi Pentosida Pa2O5 dengan aliran electron di
ruang hampa menjadi iodide dan metode kedua dengan memanaskan iodide PaI5 di ruang
hampa dengan reaksi 2PaI5 → 2Pa + 5I2.
Sifat secara umum
Keterangan Umum Unsur
 Nama                         : Proaktinium
 Wujud                       : Putih keperak-perakan dan stabil di udara serta terang mengkilap.
 Simbol                       : Pa
 Nomor atom              : 91
 Nomor massa            : 231,03588 g.mol-1
 Golongan                  : 3
 Periode                      : 7
 Konfigurasi elektron   : [Rn] 7s2 6d1 5f2
  Elektron per kulit    : 2, 8, 18, 32, 20, 9, 2
Ciri-ciri Fisik
 Fase                            : Padat
 Massa jenis                 : 15,37 g/cm3 (sekitar suhu kamar)
 Titik lebur                   : 1568° C (1841 K; 2854°F)

 Titik didih                   : 4300 K (4027°C;7280°F)


 Kalor lebur                  : 12,34 kJ/mol
 Kalor Uap                   : 481 kJ/mol

Ciri-ciri Atom
 Struktur kristal            : Orthorombik
 Kemagnetan               : Paramagnetik
 Bilangan oksidasi       : +5
 Elektronegativitas       : 1.5 (Skala Pauling)
 Energi ionisasi            : 568 kJ/mol (Pertama)         
 Jari-jari atom               : 163 pm
 Konduktivitas termal  : (300 K) 47 W·m−1·K−1

Protactinium secara luas ditemukan di sejumlah kecil di kulit luar bumi. Protactinium
merupakan salah satu unsure paling mahal dan paling jarang terjadi secara alami.
Protactinium terdapat di bijih uranium pada konsentrasi 1-3 ppm. Protactinium mempunyai
kilat metalik terang yang tahan beberapa waktu di udara. Protactinium merupakan unsure
superconduktiv sekitar 1.4 K. Protaktium terdapat di minyak merupakan material beracun
berbahaya dan memerlukan tindakan penanganan yang serupa digunakan ketika menangani
plutonium. Protaktinium secara umum memberikan resiko terhadap kesehatan jika masuk
kedalam badan, walaupun ada resiko eksternal kecil berhubungan dengan sinar gamma yang
dipancarkan oleh protactinium-231 dan sejumlah hasil luruhan yang berumur pendek dari
actinium-227.
Persenyawaan :
• Halogen
Fluorida : PaF4 , PaF5
Klorida : PaCl4 ,PaCl5
Bromida : PaBr5
Iodida : PaI3 ,PaI4 , PaI5
• Oksida
Terpapar oksida : PaO
Protaktitinium dioksida : PaO2
Diprotaktinium pentoksida : Pa2 O5
Kegunaan
Tidak ada penggunaan komersial atau industry dari protactinium berkaitan dengan
kelangkaannya, biaya, dan radiotoksisitasnya. Penggunaan hanya sebatas untuk aktivitas riset
ilmiah.

4. Uranium (U)
Sejarah
Uranium ditemukan oleh Martin Klaproth di Jerman pada tahun 1789. Dengan cara
menganalisis suatu unsure tak dikenal di dalam bijiuranium dan mencoba untuk
mengisolasikan logamnya. Nama asli uranium diambil dari nama Planet Uranus.
Logam uranium pertama kali diisolasi pada tahun 1841 oleh Eugene-Melchoir Peligot, yang
mengurai klorida anhidrit UCl4 dengan kalium selama 55 tahun sifat radioaktif dari uranium
tidak dihargai dan pada tahun 1896 Henri Becquerel mendeteksi sifat radioaktifitas uranium.
Becquerel yang melakukan penemuan di Paris dengan meletakkan uranium di atas plat
fotografik tak kena cahaya dan mencatat bahwa plat telah menjadi terkabutkan.

Sifat umum
Keterangan Umum Unsur
 Nama                          : Uranium
 Wujud                         : Abu-abu keperak-perakan dan berlapis hitam di
                                      udara
 Simbol                        : U
 Nomor atom               : 92
 Nomor massa              : 238,0289 g.mol-1
 Golongan                    : 3
 Periode                       : 7
 Konfigurasi elektron   : [Rn] 5f3 6d1 7s2
  Elektron per kulit    : 2, 8, 18, 32, 21, 9, 2
Ciri-ciri Fisik
 Fase                            : Padat
 Massa jenis                 : 19,1 g/cm3 (sekitar suhu kamar)
 Titik lebur                   : 1132,2° C
 Titik didih                   : 4131 K
 Kalor lebur                  : 9,14 kJ/mol
 Kalor Uap                   : 417 kJ/mol
Ciri-ciri Atom
 Struktur kristal            : Orthorombik
 Kemagnetan               : Paramagnetik
 Bilangan oksidasi       : +6
 Elektronegativitas       : 1.38 (Skala Pauling)
 Energi ionisasi            : 597,6 kJ/mol (Pertama) ; 1420 kJ/mol (Kedua)     
 Jari-jari atom               : 156 pm
 Konduktivitas termal  : (300 K) 27.5 W·m−1·K−1

Uranium adalah unsur yang terjadi secara alami yang dapat ditemukan di dalam semua batu
karang, tanah, dan air. Uranium memiliki bilangan tertinggi yang ditemukan secara alami
dalam jumlah yang banyak di atas bumi dan selalu ditemukan berikatan dengan unsure yang
lain. Uranium secara alami yang di bentuk dari ledakan supernova. Uranium member warna
fluorescence hijau dan kuning ketika ditambahkan ke gelas bersama dengan zat adiktif yang
lain. Logam uranium bereaksi dengan hamper semua unsure non logam dan senyawanya
dengan peningkatan kereaktifan seiring peningkatan temperatur. Uranium dapat bereaksi
dengan air dingin. Di udara logam uranium menjadi terlapis dengan lapisan gelap uranium
oksida. Bijih uranium dapat di reaksikan secara kimiawi dan diubah menjadi uranium
dioksida atau senyawa lain yang berguna di industry.
Resiko kesehatan terbesar dari masukan yang besar uranium dalam tubuh adalah kerusakan
pada ginjal karena uranium adalah unsure radioaktif yang bersifat toksik. Tidak ditemukan
kangker sebagai hasil penelitian uranium, tetapi penelitian dari hasil luruhannya, terutama
radon/radium, menjadi ancaman kesehatan yang penting.
Persenyawaan
Oksida Uranium dioksida (UO2) ,uranium trioksida
(UO3), uranium monoksida (UO),
diuranium pentoksida (U2O5), uranium
peroksida (UO4•2H2O), triuranium
octaoksidea(U3O8)
Hidrida Untuk bereaksi membentuk Uranium
Hidrida , uranium dipanaskan hingga 250 -
300°C
Karbida uranium monokabida(UC), uranium
dikarbida (UC2), and diuranium trikarbida
(U2C3). Stable below 1800 °C

Kegunaan
1.      Sebagai bahan bakar inti
2.      Uranium sulfat digunakan dikimia analisa
3.      Dalam dunia kesehatan untuk info diagnostik anatomi dan fungsi organ
4.      Uranil asetat dan uranil fosfat digunakan sebagai titik di mikroskop transmisi electron untuk
meningkatkan perbedaan dari specimen biologi di bagian ultra tipis dan negative strain dari
virus, organel sel terisolasi dan makromolekul
5.       Pada pemeliharaan makanan untuk menghambat pertumbuhan akar setelah panen
6.       Uranium dapat digunakan untuk mendeteksi kebocoran pipa

5. Neptunium(Np)

Sejarah
Neptunium merupakan unsure transuranium buatan yang pertama dalam seri aktinida.
Neptunium ditemukan oleh Edwin M. McMillan dan Abelson di Berkeley, California,
Amerika Serikat pada tahun 1940. Mcmillan dan Abelson menumbukkan uranium dengan
netron yang diproduksi dari suatu alat pemecah atom dan menghasilkan Neptunium. Nama
asli neptunium diambil dari nama planet Neptunus.

Sifat umum
Keterangan Umum Unsur
 Nama                          : Neptunium
 Wujud                         : Putih keperak-perakan serta terang mengkilap.
 Simbol                        : Np
 Nomor atom               : 93
 Nomor massa              : 237 g.mol-1
 Golongan                    : 3
 Periode                       : 7
 Konfigurasi elektron   : [Rn] 5f4 6d1 7s2
  Elektron per kulit    : 2, 8, 18, 32, 22, 9, 2
Ciri-ciri Fisik
 Fase                            : Padat
 Massa jenis                 : 20,45 g/cm3 (sekitar suhu kamar)
 Titik lebur                   : 637° C

 Titik didih                   : 4000°C


 Kalor lebur                  : 3,2 kJ/mol
 Kalor Uap                   : 336 kJ/mol
Ciri-ciri Atom
 Struktur kristal            : Orthorombik, tetragonal, dan kubus
 Kemagnetan               : Paramagnetik
 Bilangan oksidasi       : +5
 Elektronegativitas       : 1.36 (Skala Pauling)
 Energi ionisasi            : 604,5 kJ/mol (Pertama)      
 Jari-jari atom               : 155 pm
 Konduktivitas termal  : (300 K) 6.3 W·m−1·K−1

Neptunium tidak terjadi secara alami tetapi disintesis dengan reaksi tangkapan neutron pada
uranium. Neptunium secara khas terjadi di lingkungan sebagai suatu oksida, walaupun
senyawa lain mungkin ada. Neptunium lebih reaktif disbanding unsure-unsur yang
transuranik lain seperti plutonium, amerisium, dan kurium. Neptunium secara lebih bertahan
pada partikel berpasir sekitar 5kali lebih tinggi disbanding pada tanah yang mengandung air.
Neptunium masuk kedalam badan dengan makan makanan, air minum, atau menghirup
udara. Setelah proses pencernaan atau hal penghisapan, kebanyakan neptunium dikeluarkan
dari badan di dalam beberapa hari dan tidak pernah masuk sistem darah. Neptunium secara
umum memberikan resiko terhadap kesehatan jika masuk ke dalam badan, walaupun ada
resiko eksternal kecil berhubungan dengan sinar gama yang dipancarkan oleh neptunium-236
dan neptunium-237 serta sejumlah hasil luruhan yang berumur pendek dari protactinium-233
Persenyawaan
 Halida :
Fluorida
Neptunium trifluorida : NpF3
Neptunium heksafluorida : Np 6
Neptunium tetrafluorida : NpF4
Neptunium pentafluorida : NpF5

kegunaan
tidak ada penggunaan komersial utama dari neptunium, walaupun neptunium-237 digunakan
kebagai komponen dalam instrument pendeteksi netron. Neptunium-237 dapat juga
digunakan untuk membuat plutonium-238 (dengan penyerapan suatu netron). Neptunium bias
dipertimbankang untuk digunakan pada senjata nuklir, walaupun tidak ada Negara yang
diketahui menggunakan neptunium untuk membuat bahan peledak berbahan nuklir.

6. Plutonium(Pu)
Sejarah
Pu disintesis oleh Glenn T. Seaborg, E.M Mc Millan, J.W Kennedy dan A.C Wahl pada
tahun 1940 dari bombardier deuteron pada uranium dalam “cyclotron” (alat yang digunakan
untuk mempercepat partikel atom) di Berkeley, California, USA. Penamaannya diambl dari
planet Pluto.

Sifat umum
Sebuah logam berat, beracun berwarna putih keperakan dan radioaktif alami.
Keterangan Umum Unsur
 Nama                          : Plutonium
 Wujud                         : Putih keperak-perakan
 Simbol                        : Pu
 Nomor atom               : 94
 Nomor massa              : 244 g.mol-1
 Golongan                    : 3
 Periode                       : 7
 Konfigurasi elektron   : [Rn] 5f6 7s2
  Elektron per kulit    : 2, 8, 18, 32, 24, 8, 2
Ciri-ciri Fisik
 Fase                            : Padat
 Massa jenis                 : 19,816g/cm3 (sekitar suhu kamar)
 Titik lebur                   : 639,4° C

 Titik didih                   : 3228°C


 Kalor lebur                  : 2,28 kJ/mol
 Kalor Uap                   : 333,5 kJ/mol
Ciri-ciri Atom
 Struktur kristal            : Monoklin
 Kemagnetan               : Paramagnetik
 Bilangan oksidasi       : +4
 Elektronegativitas       : 1.28 (Skala Pauling)
 Energi ionisasi            : 584,7 kJ/mol (Pertama)      
 Jari-jari atom               : 175 pm

Jumlah plutonium di alam sangat kecil, yaitu 1/1011 bagian, sebagian besar dihasilkan dalam
reactor sebagai hasil samping proses fisal. Besarnya kandungan isotop Pu dalam bahan bakar
bekas tergantung pada derajat bakar dan pengkayaan, yang dapat dipungut kembali melalui
prosae daur ulang.

Persenyawaan

Halogen

 Flourida
Plutonium trifluorida : PUF3

Plutonium heksafluorida : PUF6

Plutonium tetrafluorida :PUF4

 Klorida

Plutonium triklorida : PuCl3

 Bromida

Plutonium tribromide : PuBr3

 Iodida

Plutonium triiodida : PuI3

Kegunaan
Plutonium dan beberapa isotopnya memegang peranan penting dalam bidang teknologi
nuklir. Pu digunakan untuk bahan bakar dalam reactor daya dan pembiak, bahan perunut pada
pengeboran sumur minyak, kalibrasi peralatan, bahan pembuatan baterai nuklir berumur
panjang, stasiun cuaca terpencil, rambu navigasi, dan bahan pembuatan senjata nuklir.

7. Amerisium (Am)

Sejarah
Amerisium didefinisikan oleh Glenn Seaborg, Ralph James, L. morgan, Albert Ghiorso di
USA 1944. Amerisium dihasilkan oleh reaksi netron oleh isotop Pu dalam reactor nuklir.
Penamaannya diambil dari kata “America”.

Keterangan Umum Unsur

 Nama                          : Amerisium
 Wujud                         : Putih keperak-perakan
 Simbol                        : Am
 Nomor atom               : 95
 Nomor massa              : 243 g.mol-1
 Golongan                    : 3
 Periode                       : 7
 Konfigurasi elektron   : [Rn] 5f7 7s2
  Elektron per kulit    : 2, 8, 18, 32, 25, 8, 2
Ciri-ciri Fisik
 Fase                            : Padat
 Massa jenis                 : 12 g/cm3 (sekitar suhu kamar)
 Titik lebur                   : 1176° C

 Titik didih                   : 2607°C


 Kalor lebur                  : 14,39 kJ/mol
 Kapasitas kalor jenis   : (25 °C) 62.7 J·mol−1·K−1
Ciri-ciri Atom
 Struktur kristal            : Hexagonal
 Bilangan oksidasi       : +3
 Elektronegativitas       : 1.3 (Skala Pauling)
 Energi ionisasi            : 578 kJ/mol (Pertama)         
 Jari-jari atom               : 173 pm

Persenyawaan
• Fluorides
Americium trifluoride : AmF3
Americium tetrafluoride : AmF4
• Chlorides
Americium dichloride : AmCl2
Americium trichloride : AmCl3
• Bromides
Americium tribromide : AmBr3
• Iodides
Americium diiodide : AmI2
Americium triiodide : AmI3
• Oxides
Americium oxide : AmO
Americium dioxide : AmO2
Diamericium trioxide :
Am2O3
Kegunaan
Sumber ionisasi untuk smoke detector dan Am-241 sebagai sumber sinar γ.

8. Kurium (Cm)

Sejarah
Kurium ditemukan oleh Glenn Seaborg, Ralph James, dan Albert Giorso di USA pada tahun
1944, sebagai hasil dari bombardier ion Helium pada isotop Pu 239. Penamaan dari nama
akhir Pierre dan Marie “Curie”
Keterangan Umum Unsur
 Nama                          : Kurium
 Wujud                         : Seperti perak
 Simbol                        : Cm
 Nomor atom               : 96
 Nomor massa              : 247 g.mol-1
 Golongan                    : 3
 Periode                       : 7
 Konfigurasi elektron   : [Rn] 5f7 6d1 7s2
  Elektron per kulit    : 2, 8, 18, 32, 25, 9, 2
Ciri-ciri Fisik
 Fase                            : Padat
 Massa jenis                 : 13,51 g/cm3 (sekitar suhu kamar)
 Titik lebur                   : 1613 K
 Titik didih                   : 3383 K
 Kalor lebur                  : 15  kJ/mol
Ciri-ciri Atom
 Struktur kristal            : Hexagonal
 Bilangan oksidasi       : +3
 Elektronegativitas       : 1.3 (Skala Pauling)

Persenyawaan
• Fluorida
Curium trifluoride : CmF3
Curium tetrafluoride : CmF4
• Klorida
Curium trichloride : CmCl3
• Iodida
Curium triiodide : CmI3
• Oksida
Curium oxide : CmO
Curium dioxide : CmO2
Dicurium trioxide : Cm2O3

Kegunaan
Penggunaan kurium hanya terbatas untuk keperuan tertentu. Kurium digunakan sebagai
sumber tenaga thermoelektrik, juga sebagai sumber partikel alpha untuk spectrometer X-Ray
proton alpha I Mars.

9. Berkelium (Bk)
Serjarah
Berkelium ditemukan oleh Glenn T. Seaborg, Stanley G. Thompson, dan Albert Ghiorso pada
tahun1949 di USA, dengan menembakkan Amerisium dengan partikel alpha (ion He) dalam
“cliclotron”. Penamaannya diambil dari nama koyta California. Berkelium merupakan unsure
transuranium kelima yang berhasil di sintesis.

Keterangan Umum Unsur


 Nama                          : berkelium
 Wujud                         : Seperti perak
 Simbol                        : Bk
 Nomor atom               : 97
 Nomor massa              : 247 g.mol-1
 Golongan                    : 3
 Periode                       : 7
 Konfigurasi elektron   : [Rn] 5f9 7s2
  Elektron per kulit    : 2, 8, 18, 32, 27, 8, 2
Ciri-ciri Fisik
 Fase                            : Padat
 Massa jenis                 : 14,78 g/cm3 (alpha); 13,25 (beta)
 Titik lebur                   : 1259 K
Ciri-ciri Atom
 Struktur kristal            : Hexagonal
 Bilangan oksidasi       : +3
 Elektronegativitas       : 1.3 (Skala Pauling)
 Energi ionisasi            : 581 kJ/mol (Pertama)         
 Jari-jari atom               : 170 pm

Persenyawaan
• Fluorida
Berkelium trifluorida : BKF3
Berkelium tetrafluorida : BKF4
• Klorida
Berkelium triklorida : BkCl3
• Iodida
Berkelium triiodida : BKI3
• Oksida
Berkelium oksida : BKO
Berkelium dioksida : BKO2
Diberkelium trioksida : Bk2 O3

Kegunaan
Penggunaan kalifornium hanya untuk keperluan tertentu. Bahan bakar dari Cf-252 digunakan
sebagai fragmen sumber fisi untuk tujuan penelitian. Kalifornium merupakan sumber netron
yang baik, digunakan untuk deteksi emas dan perak.

10. Einsteinium (Es)


Sejarah

Ditemuakan oleh Albert Ghiorso dari Universitas Kalivornia pada tahun 1952. Diberi nama
seperti nama Albert Einstein. Isotop 253Es dibuat dengan penembakan 15 neutron pada
238U. pada tahun 1961. Eineteinium disintesis untuk menghasilkan jumlah mikroskopik
253U. berat sampel kira-kira 0,01 mg dan digunakan untuk membuat mendelevium. Lebih
jauh einsteinium dihasilkan oleh Oak Ridge National Laboratory’s High Flux Isotop Reactor,
Tennesse dengan menembakan neutron pada 239Pu. Selama 4 tahun dihasilkan kira-kira 3
mg. 19 isotop dari einsteinium yelah dihasilkan. Bentuk paling stabil 252Es dengan waktu
paruh 471,7 hari. Einsteinium merupakan logam radioaktif.
Keterangan Umum Unsur
 Nama                          : Einstenium
 Wujud                         : Seperti perak tetapi berwarna
 Simbol                        : Es
 Nomor atom               : 99
 Nomor massa              : 252 g.mol-1
 Golongan                    : 3
 Periode                       : 7
 Konfigurasi elektron   : [Rn] 5f11 7s2
  Elektron per kulit    : 2, 8, 18, 32, 29, 8, 2

Ciri-ciri Fisik
 Fase                            : Padat
 Massa jenis                 : 8,84 g/cm3
 Titik lebur                   : 1133 K
Ciri-ciri Atom
 Struktur kristal            : Hexagonal
 Bilangan oksidasi       : +3
 Elektronegativitas       : 1.3 (Skala Pauling)

Persenyawaan
Fluorida
Einsteinium triflourida : ESF3
Klorida
Einsteinium diklorida : EsCl2
Einsteinium triklorida : EsCl3

Bromida
Einsteinium tribromide : EsBr3
Iodida
Einsteinium diiodide : ESI2
Einsteinium triiodide : ESI3
Oksida
Dieinsteinium trioksida : Es2O3
Kegunaan
Einsteinium belum banyak diketahui kegunaannya.

11. Fermium (Fm)

Sejarah
Fermium ditemukan oleh Albert Ghiorso dari Universitas Kalivornia bersama Stanley G.
Thompson, Gary H. Higgins, Glenn T. Seaborg (tim dari laboratorium Radiasi dan
departemen kimia Universitas Kalifornia) pada tahun 1953. Namanya diambil dari seorang
ilmuan Enrico Fermi.

Sifat umum
Dihasilkan dari 235U yang bergabung dengan 17 neutron pada ledakan bom hydrogen.
253Fm, dapat dihasilkan dari penembakan neutron pada 239Pu. Fermium adalah logam
radioaktif dengan isotop stabil adalah 257Fm dengan waktu paruh 100,5 hari.

Keterangan Umum Unsur


 Nama                          : Fermium
 Wujud                         : Putih keperak-perakan
 Simbol                        : Fm
 Nomor atom               : 100
 Nomor massa              : 257 g.mol-1
 Golongan                    : 3
 Periode                       : 7
 Konfigurasi elektron   : [Rn] 5f12 7s2
  Elektron per kulit    : 2, 8, 18, 32, 30, 8, 2

Ciri-ciri Fisik
 Fase                            : Padat
 Titik lebur                   : 1800 K
Ciri-ciri Atom
 Struktur kristal            : Hexagonal
 Bilangan oksidasi       : +3
 Elektronegativitas       : 1.3 (Skala Pauling)

Kegunaan
Kegunaan dari mendelevium belum diketahui.

12. Nobelium(No)
Sejarah
Nobelium ditemukan oleh Albert Ghiorso, T. Seaborg, Johan R. Watson dan Torborn
Skkeland (1958) di universitas kalivornia, USA. Nama unsure ini di ambil dari Alfert Nobel,
ilmuan yang menemukan dinamit dan mendirikan penghargaan nobel.
sifat umum
Keterangan Umum Unsur
 Nama                          : Nobelium
 Wujud                         : Putih keperak-perakan
 Simbol                        : No
 Nomor atom               : 102
 Nomor massa              : 259 g.mol-1
 Golongan                    : 3
 Periode                       : 7
 Konfigurasi elektron   : [Rn] 5f14 7s2
  Elektron per kulit    : 2, 8, 18, 32, 32, 8, 2
Ciri-ciri Fisik
 Fase                            : Padat
Ciri-ciri Atom
 Bilangan oksidasi       : +2
 Elektronegativitas       : 1.3 (Skala Pauling)
 Energi ionisasi            : 641,6 kJ/mol (Pertama); 1254,3 kJ/mol (Kedua)
Kegunaan
Belum banyak diketahui tentang penggunaan nobelium.

13. Lawrensium (Lr)


Sejarah
ditemukan oleh Albert Ghiorso, torborn Sikkelland, Almon Larsh, Robert dirubah menjadiM.
lattimer pada bulan February tahun 1961 di universitas kaklifornia, amerika serikat. Diberi
nama sepertin Ernest O. Lawrence, penemu cyclotron. Sebelumnya digunakan symbol Iw,
tapi pada tahun 1963
sifat umum
Keterangan Umum Unsur
 Nama                          : Lawrensium
 Wujud                         : Putih keperak-perakan
 Simbol                        : Lr
 Nomor atom               : 103
 Nomor massa              : 262 g.mol-1
 Golongan                    : 3
 Periode                       : 7
 Konfigurasi elektron   : [Rn] 5f14 7s2 7p1
  Elektron per kulit    : 2, 8, 18, 32, 32, 8, 3
Ciri-ciri Fisik
 Fase                            : Padat
Ciri-ciri Atom
 Bilangan oksidasi       : +3
 Elektronegativitas       : 1.3 (Skala Pauling)
 Energi ionisasi            : 443,8 kJ/mol (Pertama); 1428 kJ/mol (Kedua)

Kegunaan
Hingga saat ini belum diketahui kegunaan dari lawrensium

2.3 Pengertian Lantanida

Lantanida adalah kelompok unsur yang meliputi 15 unsur, mulai dari Lantanum, La
(Z = 57) sampai dengan Lutesium, Lu (Z = 71), yang membentuk deret 15 unsur yang
dicirikan oleh pengisian elektron pada subkulit 4f dan ditempatkan pada Golongan IIIB
periode 6 pada Tabel Sistem Periodik Unsur. Lantanida sering disebut unsur tanah jarang,
bersifat elektropositif (logam) terutama membentuk ion trivalent (M+3), sifat mirip satu sama
lain dan di alam umumnya bercampur bersama dalam mineral monasit – berwarna coklat
kekuningan, merupakan campuran fosfat dari unsur lantanida (La, Ce, Pr, Nd, Sm) bersama-
sama dengan torium silikat.

2.4 Jenis dan sifat Unsur Lantanida

 Lantanium, 57La

Sumber

Lantanium ditemukan dalam mineral-mineral bumi yang langka seperti cerite, monazite,
allanite, dan batnasite. Monazite dan bastnasite adalah bijih-bijih utama yang mengandung
lantanium (25% dan 38%). Logam misch, yang digunakan pada korek api mengandung 25%
lantanium. Ketersediaan lantanium dan logam-logam rare-earth lainnya telah meningkat
dalam beberapa waktu belakangan. Logam ini dapat diproduksi dengan cara mereduksi
anhydrous fluoride dengan kalsium.

Sifat-sifat

Lantanium merupakan logam putih keperak-perakan, mudah dibentuk, kuat tetapi cukup
lunak untuk dipotong dengan pisau. Ia merupakan salah satu logam rare-earth yang sangat
reaktif. Ia mengoksida dengan cepat jika diekspos ke udara. Air dingin menyerang lantanium
secara pelan-pelan, sedangkan air panas dengan sangat cepat. Logam ini bereaksi secara
langsung dengan karbon, nitrogen, boron, selenium, silikon, fosfor, belerang dan halogen.
Pada suhu 310 derajat Celcius, struktur lantanium berubah dari hexagonal menjadi face-
centered cubic. Pada suhu 865 C, strukturnya berubah lagi menjadi body-centered.

Isotop

Lantanium alami adalah campuran dua isotop yang stabil, 138La dan 139La. 23 isotop lantanium
lainnya radioaktif.

Kegunaan

Senyawa-senyawa rare-earth yang mengandung lantanium digunakan secara ekstensif pada


aplikasi lampu karbon, terutama di industri perfilman untuk lampu studio dan projeksi.
Aplikasi ini mengkonsumsi sekitar 25% senyawa-senyawa rare-earth. La2O3 meningkatkan
resistansi alkali pada gelas, dan digunakan gelas optikal spesial. Jumlah lantanium yang kecil,
sebagai bahan tambahan, dapat digunakan untuk memproduksi nodular cast iron. Sekarang
ini ada minat pada sepon hidrogen yang mengandung lantanium. Campuran logam ini dapat
menyerap gas hidrogen 400 kali lipat volumenya sendiri dan proses ini reversible. Setiap kali
logam ini menyerap gas, energi panas dikeluarkan. Sifat ini membuat campuran logam ini
memiliki kemungkinan pada sistim konservasi energi.

Penanganan
Lantanium dan senyawa-senyawanya memiliki tingkat keracunan dari yang rendah sampai
sedang. Oleh karena itu perlu hati-hati menanganinya.

Keterangan unsur:
 Simbol: La  Elektronegativitas: 1,1
 Radius Atom: 1,38 Å  Konfigurasi Elektron: [Xe]5d1 6s2
 3
Volume Atom: 22,5 cm /mol  Formasi Entalpi: 11.3 kJ/mol
 Massa Atom: 138,906  Konduktivitas Panas: 13,5 Wm-1K-
 Titik Didih: 3737 K 1

 Radius Kovalensi: 1,25 Å  Potensial Ionisasi: 5,58 V


 Struktur Kristal: Heksagonal  Titik Lebur: 1191 K
 Massa Jenis: 6,15 g/cm 3
 Bilangan Oksidasi: 3
 Konduktivitas Listrik: 1,9 x 10 
6
Kapasitas Panas: 0.19 Jg-1K-1
ohm-1cm-1  Entalpi Penguapan: 399,57 kJ/mol

 Serium, 58Ce

Sejarah

Nama serium diambil dari nama asteroid Ceres, yang ditemukan pada tahun 1801. Unsur ini
ditemukan dua tahun kemudian pada tahun 1803 oleh Klaproth, Berzelius dan Hisinger. Pada
tahun 1875, Hillebrand dan Norton telah berhasil memisahkan logam ini.

Serium merupakan logam tanah jarang yang paling melimpah. Ditemukan dalam sejumlah
mineral termasuk allanit (yang juga dikenal sebagai ortit), monazit, bastnasit, cerit, dan
samarskit. Monazit dan bastnasit merupakan sumber serium yang paling penting.

Simpanan monazit yang cukup besar (ditemukan di daerah  pantai Travancore, India dan
pasir sungai Brazil), allanit (di daerah barat Amreika Serikat), dan bastnasit (di Kalifornia
Selatan) akan menyulai serium, thorium dan logam tanah jarang lainnya dalam beberapa
tahun yang akan datang.

Logam serium dibuat dengan tekhnik reduksi metallotermik, seperti mereduksi cerrous
florida dengan kalsium, atau dengan elektrolisis cerous klorida cair atau dengan proses lain.
Tekhnik metallotermik menghasilkan serium dengan tingkat kemurnian tinggi.

Sifat-sifat

Atom serium merupakan unsur logam keperakan yang termasuk ke dalam golongan
Lantanida. Digunakan dalam beberapa campuran logam yang jarang ditemukan di bumi,
menyerupai besi di dalam warna dan kilaunya, tetapi serium adalah logam abu-abu yang
lunak dan tidak keras, serta mudah ditempa. Hanya europium yang lebih reaktif daripada
serium di antara unsur yang sulit ditemukan. Larutan  alkali ditambahkan air serta asam yang
konsentrasi tinggi dapat menyerang logam dengan cepat. Logam yang murni terlihat seperti
menyala dan terbakar bila digores dengan pisau. Serium oksida lambat dalam air dingin dan
cepat dalam air panas. Karena relatif dekatnya antara orbital 4f dengan orbital lainnya,
menunjukkan faktor kimia yang tak tetap yang menarik. Ce3+ disebut cerous dan Ce2+ disebut
ceric.
Serium ditemukan di Swedia oleh Jöns Jakob Berzellius dan Wilhelm von Hisinger, dan
secara bebas di Jerman oleh Martin Heinrich Klaproth, keduanya pada tahun 1803. Serium
dinamakan oleh Berzellius setelah asteroid Ceres yang ditemukan 2 tahun sebelumnya
(1801).

Persenyawaan serium yang terkenal adalah serium (IV) oksida (CeO2), yang digunakan
sebagai ”pemerah perhiasan“. Dua zat oksidasi yang digunakan dalam titrasi adalah
Ammonium serium (IV) sulfat {(NH4)2Ce(SO4)3} dan Ammonium serium (IV) nitrat
{(NH4)2Ce(NO3)6}. Serium juga membentuk sebuah klorida, CeCl3 atau Serium (III) klorida,
yang digunakan untuk memudahkan reaksi dalam carbonyl groups dalam kimia organik.
Persenyawaan lain termasuk Serium (III) karbonat {Ce(CO3)3}, Serium (III) florida
(CeF3), Serium (III) oksida (Ce2O3), maupun Serium (IV) sulfat {Ce(SO4)2}, dan Serium (III)
triflat {Ce(OSO2(F3)3}.

Serium adalah zat pereduksi yang kuat dan menyala, seperti pereduksian Ce(III) fluoride
dengan kalsium, atau dengan elektrolisis Ce(III) klorida cair atau senyawa serium halida
lainnya. Secara spontan dalam udara pada suhu 65-80˚C. Uap dari serium yang terbakar
merupakan racun. Air tidak boleh digunakan dalam menghentikan serium yang terbakar yang
secara reaksi akan menimbulkan gas hidrogen. Binatang yang disuntik oleh serium dalam
dosis tinggi akan mati karena mengenai jantung dan saluran darah. Serium (IV) oksida adalah
oksidator yang sangat kuat, pada temperatur tinggi akan bereaksi dengan bahan organik.
Serium bukan zat radioaktif, angka ketidakmurniannya akan mengandung sedikit thorium,
yang radioaktif. Penggunaan dalam ilmu biologi tidak diketahui.

Unsur serium ini memiliki nomor atom 58, massa molekul relatif 140,116, titik cair 798°C,
titik didih 3433°C dan 6,77 (20°C). Unsur serium ditemukan dalam mineral termasuk
alanite/orthite (Ca,Ce,La,Y)2(Al, Fe)3(SiO4)3(OH), bastnasite (Ce,La,Y)CO3F,
hidroksbastnasite (Ce,La,Nd )CO3(OH,F), cerite, rhabdohane (Ce,La,Nd) PO4-H2O, dan
monazite (Ce, La,Th, Nd, Y)PO4. Monazite dan bastnasite adalah 2 sumber penting dari
unsur serium. Dan ditemukan di India, Brazil dan USA.

Unsur serium ini memiliki 4 isotop secara alami, yaitu Ce 136, Ce 138, Ce 140, dan Ce 142.
Unsur serium biasa digunakan dalam mischmetal, yaitu suatu logam tanah jarang yang
mengandung 25% unsur serium. Dapat juga digunakan dalam batu api (flin) yang lebih
ringan serta oksidanya banyak digunakan dalam industri kaca.

Unsur serium ini dapat berada dalam hanya dua keadaan oksidasi +4 dan +3. Dalam keadaan
kuadrivalen, serium merupakan pereaksi oksidasi yang kuat mengalami reaksi tunggal.

Ce4+ + e Ce 3+

Ion Ce(IV) dipergunakan dalam larutan-larutan keasaman tinggi karena hidrolisa akan
menghasilkan pengendapan pada larutan-larutan dengan konsentrasi ion hydrogen yang
rendah. Potensial redoks dari pasangan Ce(IV)/Ce(III) tergantung pada sifat dan konsentrasi
dari asam yang ada. Potensial-potensial formal dalam larutan-larutan 1 M dari asam-asam
yang biasa dijumpai adalah: HClO4, +1,70 V; HNO3, 1,61 V; H2SO4, +1,44 V; HCl, +1,28 V.

Ion serium(IV) dan ion serium(III) kedua-duanya membentuk kompleks-kompleks yang


stabil dengan beragam anion. Ketika ion Ce(IV) dipergunakan sebagai titran, senyawanya
ferroin biasanya digunakan sebagai indikator. Ion tersebut dapat dipergunakan dalam
kebanyakan titrasi dimana permanganat digunakan, dan ion ini memiliki sifat-sifat yang
sering kali membuatnya sangat baik untuk dijadikan sebagai titran. Beberapa kimiawan
menamakan asam dan garam dari serium untuk menunjukkan, bahwa unsurnya ada sebagai
suatu anion kompleks, dan bukan sebagai kation. Misalnya garam (NH4)2Ce(NO2)6
dinamakan ammonium heksanitratoserat. Untuk sederhananya senyawa demikian serium(IV)
ammonium nitrat dan menuliskan rumus Ce(NO3)4 2NH4NO3.

Meskipun serium merupakan unsur tanah jarang, senyawanya dengan mudah dapat diperoleh
untuk kegunaan analisa dengan harga yang lumayan. Sejak 1928, dengan dimulai penelitian
N.H. Furman di Princeton dan H.M. Williard di Michigan, pereaksi ini penggunaannya telah
meningkat sebagai pereaksi oksidasi dalam kimia analitik. Biasanya dalam penggunaannya
diperlukan indikator redoks, dan senyawa feroin telah dikembangkan untuk keperluan ini.

Ion Ce(IV) dapat dipergunakan dalam kebanyakan titrasi yang menggunakan permanganate,
dan ia memiliki sifat-sifat yang sering membuatnya suatu pilihan yang lebih baik sebagai
pereaksi oksidasi daripada permanganat. Kelebihan-kelebihan utama ion ini dibandingkan
permanganat adalah sebagai berikut:

1.  Hanya ada satu kondisi oksidasi, Ce(III), berasal dari ion Ce(IV) yang direduksi.
2.   Merupakan agen pengoksidasi yang amat kuat dan dapat mengubah intensitas daya
pengoksidasiannya yang beragam dengan memilih asam yang dipergunakan.
3.   Larutan-larutan asam sulfat dari ion Ce(IV) amat stabil. Larutannya dapat disimpan untuk
waktu yang tak tebatas tanpa perubahan konsentrasi. Larutan dalam asam-asam nitrat dan
perlklorat terurai, tetapi hanya perlahan-lahan.
4.   Ion klorida dengan konsentrasi sedang, tidak mudah dioksidasi, bahkan dengan adanya
besi. Reagennya dapat digunakan untuk penitrasian besi dalam larutan asam klorida tanpa
memerlukan larutan pencegah Zimmermann-Reinhardt, karena ion klorida tidak bisa
langsung dioksidasi. Larutan serium(IV) dapat dipergunakan, bahkan dengan adanya ion
klorida, untuk oksidasi yang harus dilakukan dengan menggunakan pereaksi berlebih
pada suhu yang dipertinggi. Akan tetapi ion klorida dioksidasi jika larutan dididihkan.
Namun demikian, larutan-larutan Ce(IV) dalam asam klorida tidak stabil jika konsentrasi
dari asam tersebut lebih besar dari 1 M.
5.   Garam serium(IV) ammonium nitrat, yang cukup murni untuk ditimbang secara langsung
dalam pembuatan larutan standar tersedia. Garam serium (IV) berwarna merah oranye
atau kekuningan; garam serium (III) biasanya berwarna putih.
6.   Meskipun ion Ce(IV) berwarna kuning, warnanya tidak menyebabkan kesukaran pada
pembacaan buret, jika konsentrasi tidak lebih besar dari kira-kira 0,1 M, ion Ce(III) tidak
berwarna.

Serium sangat menarik karena struktur elektroniknya yang beragam. Energi pada tingkat 4f
konfigurasi elektronnya nyaris sama dengan elektron terluarnya (valensi), dan hanya
sejumlah kecil energi yang dibutuhkan untuk mengubah penempatan relatif elektron ada tiap
tingkatnya. Hal ini menyebabkan adanya dua bilangan valensi.

Sebagai contoh, perubahan volume sebesar 10% terjadi ketika serium diberi tekanan tinggi
atau suhu rendah. Valensi Serium tampaknya berubah antara 3 dan 4 bila dalam kondisi
didinginkan atau dikompres. Perilaku serium pada suhu rendah sangatlah rumit.
Serium adalah logam berkilau abu-abu besi, dan teroksidasi pada suhu kamar, terlebih pada
suhu lembab. Terkecuali untuk europium, serium adalah logam tanah jarang yang paling
reaktif. Ia terurai perlahan pada suhu dingin dan semakin cepat pada suhu panas.

Larutan basa, asam encer dan pekat dapat melarutkan logam dengan cepat. Dalam keadaan
murni, cenderung terbakar bila tergores dengan pisau.

Kegunaan

Serium adalah komponen logam alloy alam, yang secara ekstensif digunakan dalam
pembuatan alloy piroforik untuk pemantik rokok. Bila serium tidak bersifat radioaktif, pada
grade komersialnya yang tidak murni, serium dapat mengandung thorium, yang bersifat
radioaktif. Oksida serium merupakan penyusun utama mantel gas yang menghasilkan cahaya
putih bila dipanaskan dengan nyala api dan muncul sebagai katalis hidrokarbon dalam oven
yang membersihkan secara otomatis yang terintegrasi dengan tembok oven untuk mencegah
penumpukan residu proses memasak.

Ceri sulfat digunakan secara ekstensif dalam analisis kuantitatif volumetri sebagai zat
oksidator. Senyawa serium digunakan dalam pembuatan kaca, baik sebagai komponen
maupun sebagai pengawawarna.

Oksida serium mulai sering digunakan sebagai zat pemoles kaca sebagai pengganti rouge,
karena daya polesnya lebih cepat. Serium, denganunsur tanah jarang lainnya, digunakan
dalam menyalakan nbunga api karbon khususnya dalam industri pembuatan film. Juga sangat
berguna sebagai katalis dalam proses pemurnian minyak bumi, penerapan metalurgi dan
nuklir.

Keterangan unsur:

 Simbol: Ce  Elektronegativitas: 1,12


 Radius Atom: 1,81 Å  Konfigurasi Elektron: [Xe]4f2
 Volume Atom: 21 cm3/mol 6s2
 Massa Atom: 140,12  Formasi Entalpi: 9,2 kJ/mol
 Titik Didih: 3715 K  Konduktivitas Panas: 11,4
 Radius Kovalensi: 1,65 Å Wm-1K-1
 Struktur Kristal: fcc  Potensial Ionisasi: 5,47 V
 Massa Jenis: 6.77 g/cm3  Titik Lebur: 1017 K
 Konduktivitas Listrik: 1,4 x 106  Bilangan Oksidasi: 3,4
ohm-1cm-1  Kapasitas Panas: 0,19 Jg-1K-1
* Entalpi Penguapan: 313,8 kJ/mol

 Praseodinium, 59Pr

Sejarah

Pada tahun 1841, Mosander mengekstrak tanah jarang didymia dari lantana; pada tahun 1879,
Lecoq de Boisbaudran mengisolasi tanah baru, samaria, dari didymia yang didapat dari
mineral samarskit.  Enam tahun kemudian, pada tahun 1885, von Welsbach memisahkan
didymia menjadi dua komponen, praseodymia dan neodymia, yang memberikan senyawa
garam dengan warna yang berbeda. Sebagaimana unsur tanah jarang lainnya, senyawa unsur
ini dalam larutan memiliki garis atau pita spektrum absorsi yang cukup nyata dan tajam,
hanya sedikit saja yang lebarnya hanya beberapa angstrom.

Sumber

Praseodimium terdapat bersamaan dengan unsur tanah jarang dalam berbagai mineral.
Monazit dan bastnasit adalah sumber komersial yang utama untuk logam tanah jarang.
Logam ini baru dapat dihasilkan dalam kondisi relatif murni pada tahun 1931.

Produksi

Tekhnik ekstraksi pelarut dan pertukaran ion telah mengarah pada isolasi yang lebih mudah
untuk unsur tanah jarang, sehingga biaya pun bisa ditekan pada beberapa tahun terakhir.
Praseodimium dapat dibuat dengan beberapa metode, seperti reduksi kalsium terhadap
senyawa praseodimium korida atau florida anhidrat.

Kegunaan

Logam alloy alam, digunakan sebagai pemantik rokok, mengandung logam praseodimium
sebanyak 5%. Oksida unsur tanah jarang, termasuk Pr2O3 adalah di antara zat yang paling
banyak dihasilkan. Bersamaan dengan unsur tanah jarang lainnya, praseodimium digunakan
bahan inti pada busur bunga api karbon yang digunakan dalam industri pembuatan film untuk
penerangan studio dan proyeksi. Garam praseodimium digunakan untuk mewarnai kaca dan
enamel; ketika dicampur dengan bahan tertentu lainnya, praseodimium menghasilkan warna
kuning bersih yang kuat dan tidak lazim pada kaca. Kaca didymium, yang mana
praseodimium adalah penyusunnya, adalah pewarna untuk pelindung mata tukang las.

Sifat-sifat

Praseodimium lunak, seperti perak, mudah ditempa. Lebih resisten terhadap korosi dalam
udara daripada europium, lantanum, cerium atau neodium, tapi unsur ini membentuk lapisan
oksida hijau yang mengelupas bila terpapar dengan udara. Seperti unsur tanah jarang lainnya,
unsur ini harus disimpan terlindung dari sinar matahari, dalam minyak mineral atau plastik
bersegel.
Keterangan Unsur:

 Simbol: Pr  Elektronegativitas: 1.13


 Radius Atom: 1.82 Å  Konfigurasi Elektron: [Xe]4f3
 Volume Atom: 20.8 cm3/mol 6s2
 Massa Atom: 140.908  Formasi Entalpi: 10.04 kJ/mol
 Titik Didih: 3785 K  Konduktivitas Panas: 12.5
 Radius Kovalensi: 1.65 Å Wm-1K-1
 Struktur Kristal: Heksagonal  Potensial Ionisasi: 5.42 V
 Massa Jenis: 6.77 g/cm3  Titik Lebur: 1204 K
 Konduktivitas Listrik: 1.5 x 106 ohm-  Bilangan Oksidasi: 3,4
1
cm-1  Kapasitas Panas: 0.193 Jg-1K-1
 Entalpi Penguapan: 332.63
kJ/mol

 Neodinium, 60Nd

Sejarah

Pada tahun 1841, Mosander mengekstrak oksida berwarna merah mawar dari mineral cerit,
yang ia percaya mengandung unsur baru. Ia memberinya nama didymium, karena waktu itu
merupakan unsur kembar lantanum yang belum bisa dipisahkan. Pada tahun 1885, von
Welsbach memisahkan didymium menjadi dua unsur baru, neodymia dan praseodymia,
dengan fraksinasi berulang senyawa ammonium didymium nitrat. Meski unsur neodimium
ditemukan bebas dalam logam alloy alam, yang lama dikenal dan digunakan sebagai alloy
piroforik untuk pemantik api, unsur ini masih belum diisolasi hingga murni hingga tahun
1925. Neodimium terdapat dalam logam alloy alam dengan kandungan 18%. Terdapat dalam
monazit dan bastnasit, yang merupakan sumber utama unsur tanah jarang.

Produksi

Neodimium dapat diperoleh dengan memisahkan garam neodimium dari unsur tanah jarang
lainnya dengan tekhnik pertukaran ion atau ekstraksi pelarut. Dapat pula dengan mereduksi
halida anhidratnya seperti NdF3 denganlogam kalsium. Tekhnik pemisahan lainnya pun
masih memungkinkan.

Sifat-sifat

Neodimium memiliki kilau logam seperti perak. Merupakan salah satu unsur tanah jarang
yang lebih reaktif dan mudah mengusam di udara, membentuk oksida yang mengelupas dan
memudahkan teroksidasi. Karenanya, harus dilindungi dari matahari dalam minyak mineral
atau material plastik bersegel. Neodimium terdapat dalam dua bentuk allotrop, dengan
transformasi struktur dari heksagonal ganda menjadi kubus berpusat badan pada suhu 863oC.

Isotop
Neodimium alam adalah campuran dari tujuh  isotop stabil. Adapula 14 isotop radioaktifnya
yang telah dikenali.

Kegunaan

Didymium, yang mana neodimium adalah komponennya, digunakan untuk mewarnai kaca
pada pelindung mata tukang las. Dengan sendirinya, warna kaca neodimium menghasilkan
warna ungu murni, melewati merah anggur, dan abu-abu. Cahaya yang diteruskan pada kaca
berwarna tersebut menunjukkan pita absorpsi yang tajam dan tidak lazim. Kaca jenis ini
digunakan dalam dunia astronomi untuk menghasilkan pita tajam yang mana garis spektrum
akan dikalibrasi. Kaca yang mengandung neodimium dapat digunakan sebagai bahan laser
untuk menghasilkan sinar yang koheren. Garam neodimium juga digunakan sebagai pewarna
enamel.

Penanganan

Neodimium memiliki tingkat racun dari rendah hingga sedang. Sebagaimana unsur tanah
jarang lainnya, neodimium harus ditangani dengan hati-hati. Judul gambar: Neodimium
digunakan dalam pencahayaan spektrum penuh.

Keterangan unsur:

 Simbol: Nd  Elektronegativitas: 1.14


 Radius Atom: 1.82 Å  Konfigurasi Elektron: [Xe]4f4 6s2
 Volume Atom: 20.6 cm3/mol  Formasi Entalpi: 10.88 kJ/mol
 Massa Atom: 144.24  Konduktivitas Panas: 16.5 Wm-1K-1
 Titik Didih: 3347 K  Potensial Ionisasi: 5.49 V
 Radius Kovalensi: 1.64 Å  Titik Lebur: 1294 K
 Struktur Kristal: Heksagonal  Bilangan Oksidasi: 3
 Massa Jenis: 7.01 g/cm3  Kapasitas Panas: 0.19 Jg-1K-1
 Konduktivitas Listrik: 1.6 x 106  Entalpi Penguapan: 283.68 kJ/mol
ohm-1cm-1

 Prometium, 60Pm

Sejarah

Pada tahun 1902, Branner memperkirakan adanya unsur antara neodimium dan samarium,
dan hal ini dibenarkan oleh Moseley pada tahun 1914. Pada tahun 1941, para ahli di
Universitas Ohio menyinari neodimium dan praseodimium dengan neutron, deutron dan
artikel alfa dan menghasilkan beberapa radioaktivitas yang baru, yang menyerupai unsur
bernomor  61. Wu, Segre dan Bethe, pada tahun 1942, memastikan formasinya;
bagaimanapun, masih kekurangan bukti kimia yang menghasilkan unsur bernomor 61. Hal ini
dikarenakan kesulitan dalam memisahkan unsur tanah jarang dari unsur lain. Pada tahun
1945, Marinsky, Glendenin dan Coryell membuat identifikasi kimia pertama dengan
menggunakan khromatografi pertukaran ion. Sebagai langkah terakhir, adalah reaksi fisi
uranium dan penembakan neodimium dengan neutron.
Sumber

Penelitian terhadap unsur ini di bumi hampir tidak berhasil, dan sekarang tampak bahwa
promethium memang sudah menghilang dari kerak bumi. Promethium, bagaimanapun,
dikenali dalam spektrum bintang HR465 di Andromeda. Unsur ini baru saja terbentuk di
permukaan bintang, dengan isotop promethium dengan masa waktu paruh terpanjang yakni
17.7 tahun. Tujuh belas isotop promethium dengan kisaran massa atom 134 - 155 pun sudah
dikenali. Promethium 147, dengan masa paruh waktu 2.6 tahun, adalah isotop yang paling
umum digunakan. Promethium 145 adalah isotop dengan masa hidup paling lama dan
memiliki aktivitas jenis 940 Ci/gram.

Sifat-sifat

Promethium merupakan pemancar beta yang lunak; meski tidak ada sinar gamma yang
dipancarkan, radiasi sinar X dapat dihasilkan ketika partikel beta mengenai unsur bernomor
atom tinggi. Dibutuhkan kehati-hatian  dalam menangani Promethium. Garam promethium
menyala luminesens dalam gelap dengan kilau kehijauan atau biru pucat, karena
radioaktivitasnya yang tinggi. Metode pertukaran ion mengarahkan pembuatan 10 gram
promethium dari limbah yang dihasilkan bahan bakar reaktor atom pada tahun 1963. Hanya
sedikit saja yang diketahui tentang sifat-sifat logam promethium.  Ada dua bentuk allotrop
promethium.

Kegunaan

Promethium digunakan sebagai sumber partikel beta untuk alat pengukuran ketebalan, dan
bisa diserap oleh fosfor untuk menghasilkan nyala.  Nyala yang dihasilkan bisa digunakan
untuk tanda atau sinyal sesuai dengan kebutuhan; seperti baterai bertenaga nuklir dengan
menangkap cahaya dalam fotosel yang kemudian mengubahnya menjadi arus listrik. Baterai
seperti ini, menggunakan 147Pm, dengan masa pakai sekitar 5 tahun. Promethium adalah
sumber sinar X portabel yang menjanjikan, dan bisa pula sebagai sumber panas yang
menyediakan tenaga untuk satelit dan benda-benda antariksa. Lebih dari 30 senyawa telah
dibuat. Kebanyakan senyawa memiliki warna.

Keterangan unsur:

 Simbol: Pm  Elektronegativitas: 1.13


 Radius Atom: Å  Konfigurasi Elektron: [Xe]4f5 6s2
 Volume Atom: 22.4 cm3/mol  Formasi Entalpi: kJ/mol
 Massa Atom: -145  Konduktivitas Panas: 17.9 Wm-1K-1
 Titik Didih: 3273 K  Potensial Ionisasi: 5.55 V
 Radius Kovalensi: 1.63 Å  Titik Lebur: 1315 K
 Struktur Kristal: Heksagonal  Bilangan Oksidasi: 3
 Massa Jenis: 7.22 g/cm3  Kapasitas Panas: Jg-1K-1
 Konduktivitas Listrik: 2 x 106 ohm-  Entalpi Penguapan: kJ/mol
1
cm-1

 Samarium, 62Sm

Sejarah
Ditemukan dengan spektroskopi, karena garis absorpsinya yang tajam pada tahun 1879 oleh
Lecoq de Boisbaudran dalam mineral samarskit. Diberi nama Samarium untuk menghormati
petugas tambang Rusia Kol. Samarski.

Sumber

Samarium ditemukan bersama dengan unsur tanah jarang lainnya dalam banyak mineral,
termasuk monazit dan bastnasite, yang merupakan sumber komersial. Promethium terdapat
dalam monazit dengan kandungan 2.8%. Meski alloy alam mengandung 1% logam
samarium, telah lama digunakan, namun samarium baru bisa dihasilkan dalam keadaan murni
dewasa ini. Tekhnik pertukaran ion dan ekstraksi pelarut telah menyederhanakan pemisahan
unsur tanah jarang antara satu dan lainnya; bahkan tekhnik terbaru, yakni deposisi
elektrokimia, menggunakan larutan elektrolitik litium sitrat dan elektroda raksa, dikatakan
sebagai cara yang sederhana, cepat dan sangat spesifik untuk memisahkan unsur tanah jarang.
Logam samarium dapat dihasilkan dengan mereduksi oksida samarium dengan lantanum.

Sifat-sifat

Samarium memiliki kilau perak yang terang dan relatif stabil di udara. Ada tiga perubahan
kristalnya dengan suhu transformasi 734oC dan 922oC. Logam ini terbakar di udara pada suhu
150oC. Samarium sulfide memiliki stabilitas suhu tinggi yang baik dan efisiensi termoelektrik
hingga 1100oC.

Isotop

Ada 21 isotop samarium yang sudah dikenali. Samarium yang terdapat di alam adalah
campuran dari beberapa isotop, tiga di antaranya bersifat tidak stabil dengan masa paruh
waktu yang panjang.

Kegunaan

Samarium, bersama dengan unsur tanah jarang lainnya, digunakan untuk pencahayaan busur
bunga api karbon yang digunakan dalam industri pembuatan film. SmCo5 telah digunakan
dalam pembuatan bahan magnet permanen yang baru dengan resistensi tertinggi terhadap
proses demagnetisasi dari semua material yang ada. Dikatakan bahwa daya koersif
intrinsiknya setinggi 2200 kA/m. Samarium oksida telah digunakan dalam kaca optic untuk
menyerap infra merah. Samarium digunakan sebagai dopan Kristal kalsium fluorida yang
dipakai dalam laser optik atau laser. Senyawa samarium bertindak sebagai pembuat peka
fosfor tereksitasi dalam infra merah; oksidanya menghambat sifat katalitik dalam proses
dehidrasi dan dehidrogenasi etil alkohol. Samarium digunakan dalam kaca penyerap infra
merah dan penyerap neutron dalam reaktor nuklir.

Penanganan

Hanya sedikit saja yang diketahui tentang toksisitas samarium, karenanya , unsur ini harus
ditangani dengan hati-hati.

Keterangan unsur:
 Simbol: Sm  Elektronegativitas: 1.17
 Radius Atom: 1.81 Å  Konfigurasi Elektron: [Xe]4f6 6s2
 Volume Atom: 19.9 cm3/mol  Formasi Entalpi: 11.09 kJ/mol
 Massa Atom: 150.36  Konduktivitas Panas: 13.3 Wm-1K-1
 Titik Didih: 2067 K  Potensial Ionisasi: 5.63 V
 Radius Kovalensi: 1.62 Å  Titik Lebur: 1347 K
 Struktur Kristal: Rhombohedral  Bilangan Oksidasi: 3,2
 Massa Jenis: 7.52 g/cm3  Kapasitas Panas: 0.197 Jg-1K-1
 Konduktivitas Listrik: 1.1 x 106  Entalpi Penguapan: 191.63 kJ/mol
ohm-1cm-1

 Europium, 63Eu

Sejarah

Pada tahun 1890, Boisbaudran mendapatkan fraksi dasar dari konsentrat samarium-
gadollinium yang memiliki garis spektrum spark yang bukan samarium atau gadolinium.
Garis ini akhirnya diketahui miliki unsure europium. Penemuan europium diatasnamakan
Demarcay, yang memisahkan unsur tanah jarang dalam kondisir relatif murni pada tahun
1901. Logam murninya baru bisa diisolasi akhir-akhir ini.

Produksi

Europium sekarang dibuat denganmencampurkan Eu2O3 dengan logam lentanum berlebih


10% dan memanaskan campuran ini dalam cawan tantalum pada kondisi vakum. Unsur ini
didapatkan sebagai padatan logam berwarna putih seperti perak pada dinding cawan.

Sifat-sifat

Seperti unsure tanah jarang lainnya, kecuali lanthanum, europium terbakar di udara pada suhu
150oC - 180oC. Europium sekeras timbale dan cukup mudah ditempa. Ia termasuk unsure
tanah jarang yang paling reaktif, dan teroksidasi dengan cepat di udara. Menyerupai reaksi
kalsium dalam air. Bastnasit dan monazit adalah bijih utama yang mengandung europium.

Sumber

Europium telah dikenali dengan spektroskopi pada matahari dan bintang-bintang tertentu.
Ada 1 isotop yang telah dikenali. Isotop europium adalah penyerap neutron yang baik dan
sedang dipelajari untuk diterapkan dalam pengendalian nuklir.

Kegunaan

Oksida europium sekarang digunakan secara luas sebagai aktivator fosfor dan yttrium
vanadat-teraktivasi europium digunakan secara komersial sebagai fosfor merah pada tabung
televisi berwarna. Plastik yang diberi dopan europium telah digunakan sebagai material laser.
Dengan perkembangan tekhnik pertukaran ion dan proses khusus, harga logam menjadi
berkurang dalam beberapa tahun.

Keterangan unsur:

 Simbol: Eu  Elektronegativitas: 1.2


 Radius Atom: 1.99 Å  Konfigurasi Elektron: [Xe]4f7 6s2
 Volume Atom: 28.9 cm3/mol  Formasi Entalpi: 10.46 kJ/mol
 Massa Atom: 151.965  Konduktivitas Panas: 13.9 Wm-1K-1
 Titik Didih: 1800 K  Potensial Ionisasi: 5.67 V
 Radius Kovalensi: 1.85 Å  Titik Lebur: 1095 K
 Struktur Kristal: bcc  Bilangan Oksidasi: 3,2
 Massa Jenis: 5.24 g/cm3  Kapasitas Panas: 0.182 Jg-1K-1
 Konduktivitas Listrik: 1.1 x 106  Entalpi Penguapan: 175.73 kJ/mol
ohm-1cm-1

Gadolinium, 64Gd

Sejarah

Unsur logam radioaktif yang langka ini didapatkan dari mineral gadolinit. Gadolinia, yang
merupakan oksida dari gadolinium, telah dipisahkan oleh Marignac pada tahun 1880 dan
Lecoq de Boisbaudran, secara terpisah telah memisahkannya dari mineral yttria, yang
ditemukan oleh Mosander, pada tahun 1886.

Sumber

Gadolinium ditemukan dalam beberapa mineral lainnya, termasuk monasit dan bastnasit,
keduanya merupakan sumber yang sangat komersial. Dengan perkembangan metode
pertukaran ion dan ekstraksi pelarut, ketersediaan dan harga gadolinium dan unsur logam
radioaktif yang jarang ditemukan menjadi terjangkau. Gadolinium dapat dibuat dengan
mereduksi garam anhidrat fluorida dengan  logam kalsium.

Isotop

Gadolinium yang terdapat di alam adalah campuran dari tujuh isotop, tetapi ada 17 isotop
gadolinium lainnya yang telah dikenali. Dua di antaranya, yakni 155Gd dan 157Gd, memiliki
karakteristik penangkapan yang sempurna, namun keduanya terdapat di alam dalam
konsentrasi yang rendah. Sebagai akibatnya, gadolium memiliki kecepatan terbakar yang
sangat tinggi dan terbatas dalam penggunaannnya sebagai bahan batangan pengontrol nuklir.

Sifat-sifat

Sebagaimana unsur radioaktif lainnya, gadolinium memiliki warna putih keperakan, berkilau
seperti logam, dan mudah ditempa.  Pada suhu kamar, gadolinium mengkristal dalam bentuk
heksagonal, atau bentuk alfa dengan kerangka tertutup. Selama pemanasan hingga 1235oC,
gadolinium alfa berubah menjadi bentuk beta yang memiliki struktur kubus berpusat badan.

Logam ini relatif stabil di udara kering, tapi mudah kusam di udara lembab dan membentuk
lapisan oksida yang menempel dengan lemah. Lapisan oksida ini mudah mengelupas dan
akhirnya membuka lapisan berikutnya yang terpapar terhadap oksidasi. Logam ini bereaksi
lambat dengan air dan mudah larut dalam asam encer.

Gadolinium memiliki daya tangkap neutron termal tertinggi dari semua unsur (49000 barn).

Kegunaan

Batuan gadolinium yang berwarna merah delima digunakan dalam penerapan gelombang
mikro dan senyawa gadolinium digunakan sebagai senyawa fosfor pada televisi berwarna.

Logam ini memiliki sifat superkonduktif yang tidak lazim. Pada konsentrasi serendah 1%,
gadolinium bisa meningkatkan kemampuan alloy besi, khrom, dan alloy yang terkait , juga
memningkatkan ketahanan terhadap oksidasi.

Gadolinium etil sulfat memiliki sifat noise  yang sangat rendah, sehingga bisa digunakan
dalam menambah kinerja amplifier, seperti maser(alat pengukur elektro magnet)

Gadolinium bersifat feromagnetis. Gadolinium memiliki pergerakan magnet yang sangat


tinggi dan unik, dan untuk suhu Curie (suhu di mana sifat feromagnetisme menghilang)
hanyalah pada suhu kamar, yang artinya gadolinium bisa digunakan sebagai komponen
magnet yang bisa mendeteksi panas dan dingin.

Keterangan Unsur:

 Simbol: Gd  Elektronegativitas: 1.2


 Konfigurasi Elektron: [Xe]4f7 5d1
 Radius Atom: 1.8 Å 6s2
 Volume Atom: 19.9 cm3/mol  Formasi Entalpi: 15.48 kJ/mol
 Massa Atom: 127.25  Konduktivitas Panas: 10.6 Wm-1K-1
 Titik Didih: 1800 K  Potensial Ionisasi: 6.15 V
 Radius Kovalensi: 1.61 Å  Titik Lebur: 1095 K
 Struktur Kristal: Heksagonal  Bilangan Oksidasi: 3,2
 Massa Jenis: 5.24 g/cm3  Kapasitas Panas: 0.236 Jg-1K-1
 Konduktivitas Listrik: 0.8 x 106  Entalpi Penguapan: 311.71 kJ/mol
ohm-1cm-1

 Terbium, 65Tb

Sejarah

Ditemukan oleh Mosander pada tahun 1843. Termasuk golongan lantanida atau unsur
radioaktif. Ditemukan dalam mineral cerit, gadolinit, dan mineral lainnya di mana unsur
radioaktif lainnya berada. Terbium didapatkan secara komersial dari monazit dengan
ketersediaan hanya 0,03% dari xenotime dan dari euksenit, oksida kompleks dengan
kandungan terbia 1% atau lebih.

Produksi

Terbium telah diisolasi hanya dalam beberapa tahun terakhir seiring perkembangan tekhnik
pertukaran ion untuk pemisahan unsur radioaktif. Seperti halnya dengan unsur radio aktif
lainnya, terbium dapat dihasilkan dengan mereduksi garam anhidrat klorida dengan logam
kalsium dalam cawan tantalum. Pengotor kalsium dan tantalum dapat dihilangkan dengan
pencairan ulang pada kondisi vakum. Metode isolasi lainnya pun masih memungkinkan.

Sifat-sifat

Terbium cukup stabil di udara. Merupakan logam berwarna abu-abu keperak-perakan, mudah
ditempa, ductile, dan cukup lunak untuk bisa dipotong dengan sebilah  pisau. Ada dua kristal
modifikasi yang dikenal, dengan transformasi suhu 1289oC. Ada 21 isotop dengan massa
atom bervariasi dari 145 hingga 165. Oksida terbium berwarna coklat atau marun gelap.

Kegunaan

Natrium terbium borat digunakan dalam peralatan elektronik. Oksida terbium memiliki
potensi untuk digunakan sebagai aktivator fosfor hijau pada tabung televisi berwarna. Oksida
ini bisa digunakan dengan ZrO2 sebagai stabiliser kristal pada sel bahan bakar yang
beroperasi pada suhu tinggi. Ada pula kegunaan lainnya.

Penanganan

Toksisitas terbium hanya sedikit diketahui. Unsur ini harus ditangani secara hati-hati
sebagaimana unsur lantanida lainnya.

Keterangan Unsur:

 Simbol: Tb  Elektronegativitas: 1.1


 Radius Atom: 1.8 Å  Konfigurasi Elektron: [Xe]4f9 6s2
 Volume Atom: 19.2 cm3/mol  Formasi Entalpi: kJ/mol
 Massa Atom: 158.925  Konduktivitas Panas: 11.1 Wm-1K-1
 Titik Didih: 3500 K  Potensial Ionisasi: 5.86 V
 Radius Kovalensi: 1.59 Å  Titik Lebur: 1629 K
 Struktur Kristal: Heksagonal  Bilangan Oksidasi: 3,4
 Massa Jenis: 8.23 g/cm3  Kapasitas Panas: 0.18 Jg-1K-1
 Konduktivitas Listrik: 0.9 x 106  Entalpi Penguapan: kJ/mol
ohm-1cm-1

 Disprosium, 66Dy
Sejarah

Disprosium ditemukan pada tahun 1886 oleh Lecoq de Boisbaudran, tapi belum diisolasi.
Baik logam maupun oksidanya belum dapat diisolasi hingga murni hingga tahun 1950, ketika
tekhnik pemisahan pertukaran ion dan reduksi metallografi dikembangkan oleh Spedding dan
kawan-kawan. Disprosium terdapat bersama unsur lantanida lainnya dalam berbagai mineral
seperti xenotime, fergusonit, gadolinit, euksenit, polikrase, dan bromstrandin. Sumber yang
sangat penting adalah monaziat dan bastnasit. Disprosium dapat diperoleh dengan mereduksi
garam trifluorida dengan kalsium.

Sifat-sifat

Unsur ini memiliki kilau logam perak yang terang. Relatif stabil di udara pada suhu kamar,
dan dapat dilarutkan dengan asam mineral yang encer maupun yang pekat. Logam ini cukup
lunak untuk bisa dipotong dengan pisau dan bisa dipakai dalam pembuatan mesin tanpa
adanya percikan api bila tidak digunakan pada suhu tinggi. Sejumlah kecil pengotor dapat
sangat mempengaruhi sifat fisiknya.

Kegunaan

Untuk saat ini, kita belum tahu banyak mengenai kegunaan disprosium. Disprosium memiliki
penyerapan neutron termal secara nuklir dan titik cair yang cukup tinggi, memungkinkan
untuk digunakan metalurgi sebagai alloy baja tahan karat yang diterapkan khusus dalam
pengontrolan nuklir. Semen yang mengandung nikel dan oksida disprosium telah digunakan
untuk mendinginkan batang reaktor nuklir. Semen ini menyerap neutron tanpa membengkak
atau berkontraksi dengan kondisi tembakan nuklir secara kontinu. Bila dikombinasikan
dengan vanadium dan unsur langka lainnya, disprosium telah digunakan dalam pembuatan
bahan laser. Disprosium-kadmium kalkogenida, sebagai sumber radiasi infra merah, telah
digunakan untuk mempelajari reaksi kimia.

Keterangan unsur:

 Simbol: Dy  Elektronegativitas: 1.22


 Radius Atom: 1.8 Å  Konfigurasi Elektron: [Xe]4f10 6s2
 Volume Atom: 19 cm3/mol  Formasi Entalpi: 11.06 kJ/mol
 Massa Atom: 162.5  Konduktivitas Panas: 10.7 Wm-1K-1
 Titik Didih: 2840 K  Potensial Ionisasi: 5.93 V
 Radius Kovalensi: 1.59 Å  Titik Lebur: 1685 K
 Struktur Kristal: Heksagonal  Bilangan Oksidasi: 3
 Massa Jenis: 8.55 g/cm3  Kapasitas Panas: 0.173 Jg-1K-1
 Konduktivitas Listrik: 1.1 x 106  Entalpi Penguapan: 230 kJ/mol
ohm-1cm-1
 Holmium, 67Ho

Sejarah

Pita penyerapan holmium yang istimewa dikenali pada tahun 1878 oleh ahli kimia Swiss 
Delafontaine dan Soret, yang mengumumkan keberadaannya sebagai unsur X. Seorang ahli
kimia Swedia, belakangan secara terpisah menemukan unsur yang sama ketika bekerja
dengan mineral erbia tanah. Unsur ini dinamakan dengan nama kota asal Cleve. Holmia,
oksida berwarna kuning, telah dibuat oleh Homberg pada tahun  1911. Holmium terdapat
dalam gadolinit, monazit, dan mineral radioaktif lainnya. Holmium telah dihasilkan secara
komersial dari monazit dengan kadar 0.05%. Unsur ini pun telah berhasil diisolasi dengan
mereduksi garam klorida/fluorida anhidratnya dengan logam kalsium.

Sifat-sifat

Holmium murni memiliki kilau perak yang terang. Relatif lunak dan bisa ditempa, stabil di
udara kering pada suhu kamar, tapi mudah teroksidasi dalam udara lembab dan suhu tinggi.
Logam ini memiliki sifat magnetik yang tidak lazim. Beberapa kegunaannya telah ditemukan.
Unsur ini, seperti unsur radioaktif lainnya, memiliki tingkat toksisitas akut yang rendah.

Keterangan unsur:

 Simbol: Ho  Elektronegativitas: 1.23


 Radius Atom: 1.79 Å  Konfigurasi Elektron: [Xe]4f11 6s2
 Volume Atom: 18.7 cm3/mol  Formasi Entalpi: 17.15 kJ/mol
 Massa Atom: 164.93  Konduktivitas Panas: 16.2 Wm-1K-1
 Titik Didih: 3140 K  Potensial Ionisasi: 6.02 V
 Radius Kovalensi: 1.58 Å  Titik Lebur: 1802 K
 Struktur Kristal: Heksagonal  Bilangan Oksidasi: 3
 Massa Jenis: 9.07 g/cm3  Kapasitas Panas: 0.165 Jg-1K-1
 Konduktivitas Listrik: 1.1 x 106  Entalpi Penguapan: 251.04 kJ/mol
ohm-1cm-1

 Erbium,68 E

Sejarah

Erbium, termasuk dalam golongan radioaktif lantanida, ditemukan dalam mineral yang juga
mengandung disprosium. Pada tahun 1842, Mosander memisaahkan yttria yang ditemukan
dalam mineral gadolinit, menjadi 3 fraksi, yang disebut yttria, erbia dan terbia. Penamaan
erbia dan terbia saat itu masih membingungkan. Setelah 1860, terbia Mosander dikenali
sebagai erbia, dan setelah 1877, yang semula diketahui sebagai erbia, ternyata adalah terbia.
Pada tahun ini, erbia diketahui terdiri dari lima oksida, yang sekarang dikenal sebagai erbia,
skandia, holmia, dan ytterbia. Pada tahun 1905, Urbain dan James secara terpisah berhasil
mengisolasi Er2O3 yang cukup murni. Klemm dan Bommer yang pertama menghasilkan
logam erbium murni pada tahun 1934, dengan mereduksi garam klorida anhidrat dengan uap
kalium.

Sifat-sifat
Erbium murni lunak dan mudah ditempa. Berwarna ptuih perak dengan kilau logam. Seperti
halnya unsur radioaktif lainnya, sifat-sifatnya sangat tergantung pada keberadaan jumlah
pengotor. Logam ini cukup stabil di udara dan tidak teroksidasi secepat unsur-unsur
radioaktif lainnya. Terdapat di alam sebagai campuran dari enam isotop, yang semuanya
bersifat stabil. Ada pula sembilan isotop radioaktif lainnya yang telah dikenali. Tekhnik
produksi erbium terbaru, menggunakan reaksi pertukaran ion, telah menghasilkan unsur
radioaktif dan senyawanya dengan biaya yang lebih murah. Kebanyakan oksida unsur
radioaktif memiliki pita penyerapan yang tajam pada panjang gelombang sinar tampak,
ultraviolet, dan infra merah dekat. Sifat-sifat ini bergabung dengan struktur elektroniknya,
memberikan warna pastel yang indah pada kebanyakan garam radioaktif.

Kegunaan

Erbium memiliki kegunaan metalurgi dan nuklir. Bila ditambahkan dengan vanadium,
sebagai contoh, erbium akan mengurangi tingkat kekerasan dan memperbaiki kemampuan
tempanya. Oksida erbium memberikan warna merah muda dan telah banyak digunakan
sebagai pewarna pada kaca dan pelapis enamel porselen.

Keterangan Unsur:

 Simbol: Er  Elektronegativitas: 1.24


 Radius Atom: 1.78 Å  Konfigurasi Elektron: [Xe]4f12 6s2
 Volume Atom: 18.4 cm3/mol  Formasi Entalpi: 17.15 kJ/mol
 Massa Atom: 167.26  Konduktivitas Panas: 14.3 Wm-1K-1
 Titik Didih: 3140 K  Potensial Ionisasi: 6.101 V
 Radius Kovalensi: 1.57 Å  Titik Lebur: 1802 K
 Struktur Kristal: Heksagonal  Bilangan Oksidasi: 3
 Massa Jenis: 9.07 g/cm3  Kapasitas Panas: 0.168 Jg-1K-1
 Konduktivitas Listrik: 1.2 x 106  Entalpi Penguapan: 292.88 kJ/mol
ohm-1cm-1

 Tulium, 69Tm

Sejarah

Ditemukan pada tahun 1879 oleh Cleve. Tulium terdapat dalam kadar yang sedikit dengan
unsur radioaktif lainnya dalam sejumlah mineral. Dihasilkan secara komersial dari mineral
monazit, yang mengandung 0.07% tulium. Tulium adalah unsur radioaktif yang paling sedikit
di antara unsur-unsur lainnya, tapi dengan sumber mineral terbaru saat ini, tulium menjadi
sama langkanya dengan perak, emas atau kadmium. Tekhnik pertukaran ion dan ekstraksi
pelarut telah memberikan cara pemisahan yang lebih baik dengan biaya yang lebih rendah.

Sifat-sifat

Tulium dapat diisolasi dengan mereduksi oksida tulium dengan logam lantanum atau dengan
logam kalsium dalam wadah tertutup. Unsur ini berwarna abu-abu keperakan, lunak, mudah
ditempa dan bisa dipotong dengan pisau. Telah dikenali 25 isotop dengan massa atom
berkisar dari 152 hingga 176. Tulium alamiah yakni murni terdiri dari isotop 169Tm, yang
cukkup stabil.
Kegunaan

Oleh karena harganya yang cukup mahal, belum banyak diketahui kegunaan dari tulium.
169
Tm yang ditembak dalam sebuah reaktor nuklir, bisa digunakan sebagai sumber radiasi
sinar X pada peralatan yang bisa dibawa kemana-mana. 171Tm juga berpotensi untuk
digunakan sebagai sumber energi. Tulium alam juga berguna dalam ferit (bahan magnetik
keramik) yang digunakan dalam peralatan mikrowave, dan bisa digunakan untuk proses
doping fiber laser. Seperti halnya anggota lantanida lainnya, tulium memiliki tingkat toksistas
akut dari rendah hingga sedang. Unsur ini harus ditangani dengan hati-hati.

Keterangan unsur:

 Simbol: Tm  Elektronegativitas: 1.25


 Radius Atom: 1.77 Å  Konfigurasi Elektron: [Xe]4f3 6s2
 Volume Atom: 18.1 cm3/mol  Formasi Entalpi: 16.8 kJ/mol
 Massa Atom: 168.934  Konduktivitas Panas: 16.8 Wm-1K-1
 Titik Didih: 2223 K  Potensial Ionisasi: 6.184 V
 Radius Kovalensi: 1.56 Å  Titik Lebur: 1818 K
 Struktur Kristal: Heksagonal  Bilangan Oksidasi: 3,2
 Massa Jenis: 9.32 g/cm3  Kapasitas Panas: 0.16 Jg-1K-1
 Konduktivitas Listrik: 1.3 x 106  Entalpi Penguapan: 191 kJ/mol
ohm-1cm-1

 Iterbium, 70Yb

Sejarah

Pada tahun 1878, Marignac menemukan unsur baru yang disebutnya iterbia, dari tanah, yang
kemudian dikenal sebagai erbia. Pada tahun 1907, Urbain memisahkan ytterbia menjadi 2
komponen, yang ia sebut sebagai neoiterbia dan luttecia. Unsur ini di tanah sekarang
diketahui sebagai iterbium dan lutesium. Kedua unsur ini identik dengan aldebaranium dan
cassiopeium, yang ditemukan terpisah pada waktu yang sama oleh von Welsbach.

Sumber

Iterbium terdapat bersama unsur radioaktif lainnya dalam sejumlah mineral langka.
Didapatkan secara komersial dari pasir monazit,  dengan kadar 0.03%. Perkembangan
tekhnik pertukaran ion dan ekstraksi pelarut telah menyederhanakan pemisahan unsur
radioaktif antara satu dan lainnya.

Produksi

Unsur ini dibuat pertama kali oleh Klemm dan Bonner pada tahun 1937 dengan mereduksi
iterbium trklorida dengan kalium. Namun, logam ini tercampur dengan KCl. Daane,
Dennison dan Spedding membuat iterbium yang lebih murni pada tahun 1953, yang dengan
demikian bisa menetapkan sifat fisika dan kimianya.
Sifat-sifat

Iterbium memilliki kilau perak yang terang, lunak, mudah ditempa. Meski demikian, unsur
ini  cukup stabil dan harus disimpan dalam wadah tertutup untuk melindunginya dari udara
dan kelembaban. Iterbium dapat dilarutkan dengan asam mineral encer dan pekat, dan
bereaksi erlahan dengan air. Iterbium memiliki btiga bentuk allotrop dengan titik transformasi
pada suhu -13oC dan 795oC. Bentuk beta terdapat pada suhu kamar, kristal berpusat muka;
sedangkan bentuk gamma terbentuk pada suhu tinggi, dan merupakan kubus berpusat badan.
Fase kubus berpusat badan iterbium lainnya baru -baru saja ditemukan stabil pada tekanan
tinggi pada suhu kamar. Bentuk beta memiliki konduktivitas seperti logam, tetai sifat ini
menjadi semikonduktor ketika tekanan naik hingga 16000 atm. Hambatan listrik naik sepuluh
kali lipat ketika tekanan naik ke 39000 atm ; dan hambatan ini turun 10% dari hambatan pada
tekanan dan suhu standar, ketika tekanan mencapai 40000 atm. Iterbium alamiah terdiri dari
tujuh isotop stabil; diketahui ada tujuh isotop lainnya yang tidak stabil.

Kegunaan

Logam iterbium memiliki kegunaan untuk meningkatkan sifat baja tahan karat yang
digunakan dalam proses penggilingan padi. Salah satu isotop dilaporkan telah digunakan
sebagai sumber radiasi pengganti untuk mesin sinar X yang bisa dibawa ke mana-mana,
yakni ketika tidak tersedia sumber listrik. Beberapa kegunaan lainnya telah ditemukan.

Penanganan

Iterbium memiliki tingkat toksisitas akut yang rendah.

Keterangan unsur:

 Simbol: Yb  Elektronegativitas: 1.1


 Radius Atom: 1.94 Å  Konfigurasi Elektron: [Xe]4f14 6s2
 Volume Atom: 24.8 cm3/mol  Formasi Entalpi: 7.7 kJ/mol
 Massa Atom: 173.04  Konduktivitas Panas: 34.9 Wm-1K-1
 Titik Didih: 1469 K  Potensial Ionisasi: 6.254 V
 Radius Kovalensi: 1.7 Å  Titik Lebur: 1092 K
 Struktur Kristal: fcc  Bilangan Oksidasi: 3,2
 Massa Jenis: 6.97 g/cm3  Kapasitas Panas: 0.155 Jg-1K-1
 Konduktivitas Listrik: 3.7 x 106  Entalpi Penguapan: 128 kJ/mol
ohm-1cm-1

 Lutesium, 71Lu

Sejarah

Pada tahun 1907, Urbain menggambarkan sebuah proses di mana iterbium yang
ditemukan oleh Marignac (1879) dapat dipisahkan menjadi dua unsur, yakni iterbium
(neoiterbium) dan lutesium. Kedua elemen ini identik dengan aldebaranium dan cassiopeium,
yang ditemukan secara terpisah pada waktu yang sama. Pengejaan unsur ini diubah dari
lutecium menjadi lutesium pada tahun 1949. Meski telah dikembangkan tekhnik pertukaran
ion yang memungkinkan pemisahan untuk semua unsur radioaktif, lutesium tetap meruakan
unsur yang mahal didapat.

Sifat-sifat

Lutesium terdapat dalam jumlah yang sangat kecil pada semua mineral yang mengandung
yttrium dan juga pada monazit dengan kandungan 0.003% , yang merupakan sumberyang
komersial. Telah diisolasi menjadi keadaan murni baru pada beberapa tahun terakhir dan
merupakan unsur yang paling sulit dipisahkan. Lutesium bisa didapat dengan mereduksi
LuCl3 anhidrat atau LuF3 dengan unsur alkali atau alkali tanah. Unsur ini berwarnaputih
keperak-perakan dan relatif stabil di udara. 176Lu terdapat di alam sebanyak 2.6% dan 175Lu
(97.4%). Lutesium memiliki masa paruh waktu sekitar 3 x 1010 tahun.

Kegunaan

Nuklida lutesium yang stabil, yang memancarkan radiasi beta murni setelah aktivasi neutron
termal, dapat digunakan sebagai katalis dalam proses pemecahan, hidrogenasi dan
polimerisasi. Secara nyata, tidak ada kegunaan lain lutesium yang telah ditemukan.

Penanganan

Selama lutesium, seperti logam radioaktif lainnya yang memiliki tingkat toksisitas yang
rendah, maka harus ditangani dengan hati-hati hingga didapatkan informasi terbaru

Keterangan unsur:

 Simbol: Lu  Kapasitas Panas: 0.15 Jg-1K-1


 Radius Atom: 1.75 Å  Entalpi Penguapan: 355 kJ/mol
 Volume Atom: 17.8 cm3/mol
 Massa Atom: 174.967
 Titik Didih: 3668 K
 Radius Kovalensi: 1.56 Å
 Struktur Kristal: Heksagonal
 Massa Jenis: 9.84 g/cm3
 Konduktivitas Listrik: 1.5 x 106
ohm-1cm-1
 Elektronegativitas: 1.27
 Konfigurasi Elektron: [Xe]4f14 5d1
6s2
 Formasi Entalpi: 18.6 kJ/mol
 Konduktivitas Panas: 16.4 Wm-1K-1
 Potensial Ionisasi: 5.43 V
 Titik Lebur: 1936 K
 Bilangan Oksidasi: 3
BAB III
KESIMPULAN

Lima belas unsur dari lantanida, (La) sampai lutetium, (Lu), merupakan lantanida. Ln
biasanya digunaan sebagai simbol umum unsur-unsur lantanida. Walaupun lantanida,
bersama dengan skandium (Sc), dan Itrium (Y), sering disebut unsur-unsur tanah jarang,
unsur-unsur ini relatif melimpah di kerak bumi.
Lima belas unsur dari aktinium, Ac, sampai lawrensium, Lr, disebut dengan aktinida.
Simbol umum untuk unsur-unsur ini adalah An. Semua unsur aktinida bersifat radioaktif dan
sangat beracun. Di alam aktinoid yang ada dalam jumlah yang cukup adalah torium (Th),
protaktinium (Pa), dan uranium (U).
DAFTAR PUSTAKA

Housecroft,C.E dan Sharpe,A.G.2005.Inorganic Chemistry.Pearson Education Limited


:England

Karim.2016.Lantanida dan Aktinida.(online).https://www.ilmukimia.org/2016/11/lantanida-


dan-aktinida.html. (diakses pada tanggal 3 september 2019)

Anda mungkin juga menyukai